• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang dan Tujuan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Latar Belakang dan Tujuan docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. LATAR BELAKANG

Pajak sebagai penyumbang terbesar penerimaan negara, saat ini sedang menjadi topik perbincangan hangat di media. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur semakin pentingnya posisi dan peran pajak dalam pembiayaan pembangunan. Berbagai upaya telah dilakukan agar penerimaan dari sektor pajak semakin meningkat dan memenuhi target penerimaan tahun ini. Salah satunya dengan rencana penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan dari 25% menjadi 17%. (Bisnis Indonesia, 2015)

Terdapat pro kontra terkait rencana pemerintah melakukan penurunan tarif PPh Badan. Meskipun terdapat faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan misal pangsa pasar dan tenaga kerja, pajak merupakan salah satu pertimbangan pemilihan lokasi tujuan investasi bagi para investor. Sebagai salah satu faktor untuk merebut investasi asing, pajak berubah fungsi menjadi alat dalam meningkatkan daya saing suatu negara.

Dari sisi perusahaan, penurunan tarif PPh Badan menjadi kabar baik. Bahkan banyak pemilik yang menyambut baik rencana tersebut dan berharap tarifnya lebih rendah lagi. Seperti yang dikutip dalam Kontan (2015), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Suryo Bambang Sulityo mengatakan bahwa dengan tarif pajak yang lebih rendah, maka daya saing industri nasional akan meningkat. Bahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasetiadi menyampaikan bahwa PPh Badan bisa menjadi 10% seperti tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) apabila jumlah wajib pajak yang menjadi basis pajak mengalami pengingkatan. (Kontan, 2016)

(2)

Masih dengan sumber yang sama dijelaskan bahwa pajak sangat memengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat. Sayangnya, otoritas pajak masih dituntut untuk meningkatkan rasio pajak untuk kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika ditelaah kembali, hal tersebut justru akan melambatkan APBN dan merugikan pengusaha kecil dan menengah. "Kebijakan penurunan tarif pajak hanya akan menguntungkan investor-investor. Pajak merupakan pendapatan terbesar negara. Penurunan tarif pajak akan secara otomatis berdampak pada berkurangnya pendapatan negara. Penurunan pajak akan semakin diperparah dengan rendahnya pengawasan terhadap sistem pungutan pajak di Indonesia. Saat beberapa waktu lalu tarif pajak diturunkan, menurut Haula, hal tersebut tidak berdampak terhadap meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Daya saing nasional dapat semakin lemah dengan kebijakan tersebut.

Kedua pernyataan tersebut menjadi kontras dimana salah satu pihak memiliki pendapat bahwa rencana ini akan baik bagi Indonesia karena target penerimaan terpenuhi di sisi lain memiliki pemikiran yang berbeda. Perbedaan ini menjadi wajar karena melihat dari perpspektif yang berbeda untuk dijelaskan lebih lanjut akan dibahas dalam seminar. Selajutnya bagi pemeritah rencana penurunan tarif PPh Badan dipandang perlu dilakukan sebagai upaya Pemerintah untuk ikut dalam kompetisi pajak yang terjadi di antara negara-negara ASEAN dan juga di berbagai negara lain. Hal ini dipandang perlu dilakukan karena tarif pajak di negara lain khususnya anggota ASEAN, Indonesia memiliki nominal tarif pajak yang cukup tinggi, yaitu 25%. Sebagai perbandingan, Singapura memiliki tarif pajak 17% lebih rendah dibandingkan dengan tarif pajak Indonesia. Berikut ilustrasi untuk menggambarkan persaingan tarif pajak tersebut:

Gambar 1.Grafis Persaingan Tarif Pajak di ASEAN

Sumber: Pressreader(2016)

(3)

investasi asing agar masuk ke Indonesia. Para kompetitor ini memahami dengan baik bagaimana cara menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Negara-negara tersebut. Hal ini didukung oleh pernyataan Santoso(2016) menyatakan bahwa kombinasi antara tarif pajak korporasi yang rendah, kebijakan insentif, kemudahan dan kecepatan administrasi perijinan yang tepat memberikan peluang yang lebih besar bagi sebuah negara untuk memenangkan aliran Foreign Direct Investment ( Investasi Langsung Luar Negeri) melalui kompetisi pajak. Sehingga tantangan yang dihadapi oleh perpajakan saat ini tidak hanya pada area regional lagi namun sudah mendunia.

Pajak digunakan untuk menarik investasi asing yang mungkin lari ke negara-negara dengan tarif pajak yang lebih rendah atau bahkan tidak mengenakan pajak sama sekali. Para investor berusaha untuk mengurangi beban pajak mereka. Menurut Devereux dan Loretz (2011), kompetisi pajak berupa suatu pengaturan pajak penghasilan perusahaan dalam suatu negara dipengaruhi oleh kebijakan pajak negara lain. Kompetisi pajak dianggap sebagai sebuah usaha untuk mengamankan basis perpajakan masing-masing negara agar tidak mengalir ke negara lain. Upaya lain yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak tahun 2016 adalah melalui Tax Amnesty (pengampunan pajak). Tax Amnesty merupakan upaya pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan pajak tanpa perlu memperbesar biaya pemungutan. Upaya ini cukup membuat kontroversi sejak mulai diberlakukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan kebijakan tersebut memberikan kesempatan bagi Wajib Pajak untuk membayar pajak yang sebelumnya tidak atau belum dibayar tanpa dikenai sanksi administrasi atau tindakan pidana di bidang perpajakan.

(4)

mengembalikan kebijakan sesuai dengan tataran keilmuannya dirasa penting guna menghasilkan luaran yang obyektif dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Kedua acara ini merupakan satu rangkaian dimana hari pertama membahas tentang kompetisi tarif pajak apakah Indonesia memang memerlukan penurunan tarif pajak dilihat dari fenomena perang tarif untuk mendapatkan investasi asing. Selain itu dihari kedua membahas kebijakan tentang tinjauan kritis Pengampunan Pajak yang akan dikemas dalam diskusi terbatas. Kedua topik pembahasan itu penting karena berkaitan dengan eksistensi Negara Indonesia dalam persaingan global yang saat ini tidak dapat dihindari lagi. Sehigga selama dua hari ini akan membahas mengenai kendala,tantangan dan strategi untuk menghadapi persaingan tarif pajak untuk Indonesia dan bagaimana kebijakan pajak dapat mendukung hal ini. Apabila pajak tidak diurus dengan serius, ketahanan negara akan tidak stabil sehingga pajak harus dilihat dari perspektif ketahanan negara (Rosdiana dalam laman resmi Universitas Indonesia, 2013)

Sebagai institusi dan asosiasi keilmuan dalam menyikapi isu perpajakan yang sedang terjadi, Program Studi Ilmu Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya bersama Danny Darussalam Tax Center (DDTC) akan menyelenggarakan Seminar Nasional Perpajakan 2016 dengan tema “Kompetisi Tarif Pajak dalam Persaingan Global” dan bersama Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA) akan menyelanggarakan Focus Group Discussion (FGD), yaitu “Tinjauan Kritis mengenai Pengampunan Pajak: Pengungkapan Fakta dan Solusi Perbaikan Perpajakan Indonesia

2. TUJUAN 2.1 TujuanUmum

(5)

2.2 TujuanKhusus

Kegiatan Seminar Nasional Perpajakan 2016 dan FGD yang akan diselenggarakan memiliki beberapa tujuan khusus sebagai berikut:

1. Membangun pemahaman dan kesadaran bersama mengenai urgensi masalah kompetisi tarif pajak terutama di berbagai Negara sebagai upaya peningkatan daya saing secara global ditinjau dari berbagai perspektif terutama membahas beberapa topik di bawah ini:

a. Untuk mengetahui apakah Indonesia perlu menurunkan tarif pajak dalam polemik persaingan tarif pajak yang terjadi saat ini

b. Untuk memahami apakah Indonesia memang memerlukan investor asing dalam melakukan pembangunannya untuk bisa bertahan dalam persaingan global saat ini. c. Untuk menjawab kedua persoalan di atas apabila memang keduanya diperlukan maka

perlu dijelaskan bagaimana cara Indonesia untuk melakukan kolaborasi yang harmonis dalam implementasi strategi dalam rangka unggul dalam persaingan global.

2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi dengan Danny Darussalam Tax Center (DDTC) sebagai sarana menjalin kerja sama dalam hal peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global terutama dari aspek perpjakan, seperti kegiatan magang mahasiswa, rekuritmen staf konsultan, pengembangan sumber daya manusia untuk dosen, dan kerja sama lainnya.

Gambar

Gambar 1.Grafis Persaingan Tarif Pajak di ASEAN

Referensi

Dokumen terkait

peran Humas dilihat dari perencanaan Program, Perencanaan Strategi, Aplikasi Strategi, dan Evaluasi dan kontrol, jika semua itu diprioritaskan untuk

– Kelas Orang memiliki turunan kelas Mahasiswa dan Dosen – Kelas Mahasiswa memiliki atribut dari kelas Orang yang. menurunkannya tambahannya adalah atribut Nim dan IPK – Kelas

Penulis menyusun Tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen

Input data, yaitu: data Sumber PLN, Trafo, Saluran, dan beban yang diperoleh dari sistem yang terkait dengan catu daya Kawasan GI PUSPIPTEK dalam hal ini menggunakan catu

Adapun rekomendasi untuk Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing, untuk pengembangan sistem selanjutnya yaitu, sistem dapat dikembangkan dengan menambah rumus

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community

Bila dibandingkan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terjadi perbedaan aktifitas fagositosis yang bermakna secara statistika dengan nilai p=0,006, menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh toksisitas ekstrak bunga piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung senyawa aktif piretrin terhadap