BAB
6
KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN REGULASI KABUPATEN
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat
dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dansumber
daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsiyang ditetapkan
kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkanorganisasi melalui
mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusiasebagai operator dari kedua
komponen tersebut. Dengan demikian untukmeningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan
terhadap ketiga komponen harusdilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
6.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN INFRASTRUKTUR
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan
peningkatan kapasitas kelembagaan RPI-JM pada pemerintahan kabupaten Banjar.
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur danmengurus sendiri
urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya,dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dandaya saing daerah. Untuk membantu Kepala
Daerah dalam melaksanakanotonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang
ditetapkan melaluiPemerintah Daerah.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalahadanya
urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.Besaran organisasi
perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkanfaktor kemampuan keuangan,
kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputisasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis
dan banyaknya tugas, luas wilayahkerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan
penduduk, potensi daerah yangbertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan
prasaranapenunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerahbagi
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidangwajib yang
menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajibanuntuk melakukan
pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.
PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepadaPemerintah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang CiptaKarya. Hal ini dapat dilihat
dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi :
(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusanpemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi danpemerintahan daerah
kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.
(2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnyaadalah bidang
pekerjaan umum”.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidangwajib yang
menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI2-JMsebagai salah satu
perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,Pengairan, Cipta Karya
dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunanurusan yang diwadahi dalam bentuk
dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan
sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3
seksi.
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkankapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataankelembagaan dan
ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusiaaparatur, pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, penyempurnaansistem perencanaan dan penganggaran, serta
pengembangan sistem akuntabilitaskinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.Untuk
mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuhupaya untuk
memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansipemerintah, seperti perbaikan
standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapane-government di berbagai instansi.Sejalan
dengan pengembangan manajemenkinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi
pusat dan daerahdiharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang GrandDesign Reformasi
Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan AparaturNegara telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 30 Tahun 2012
tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan PembinaanReformasi Birokrasi pada
Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini,reformasi birokrasi pada pemerintah
daerah dilaksanakan mulai tahun 2012,dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan
sesuai dengan kemampuanpemerintah daerah.Permen ini memberikan panduan dan
kejelasan mengenaimekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan
pembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.Upaya pembenahan birokrasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telahdimulai sejak tahun 2005.Pembenahan
yang dilakukan adalah menyangkut 3(tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan Sumber DayaManusia (SDM).Untuk mendukung tercapainya good
governance, maka perlu dilanjutkan dandisesuaikan dengan program reformasi birokrasi
pemerintah, yang terdiri darisembilan program, yaitu :
a. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemenperubahan
dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi daninternalisasi manajemen perubahan
dalam rangka reformasi birokrasi;
b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataanberbagai
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan olehK/L dan Pemda;
c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugasdan fungsi
unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi,tata laksana, pelayanan
publik, kepagawaian dan diklat;
d. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugasdan fungsi, serta
pembangunan dan pengembangan e-government;
e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen
pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standarkompetensi jabatan, asesmen
individiu berdasarkan kompetensi;
f. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian InternPemerintah
(SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan InternPemerintah (APIP);
g. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansipemerintah,
pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi danpenyusunan Indikator Kinerja
Utama (IKU);
h. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan padaunit kerja
i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
Diagram 6.1
Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota BUPATI BANJAR
LEMBAGA/BADAN DINAS-DINAS
SEKRETARIS DAERAH
DPRD KABUPATEN BANJAR
Sumber: PP 41/2007
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Genderdalam Pembangunan
Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruhproses
pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatanfungsional semua
instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah.Presiden menginstruksikan
untuk melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, danevaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional yangberperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi,
sertakewenangan masing-masing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada
umumnya telah mulaimenerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk
itu perludiperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya
untukmemasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM Bidang
Cipta Karya.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang StandarPelayanan
Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PUyang
menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasaryang ditetapkan
dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagaibagian dari beban dan
tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk sub bidang
bidang PU, sedangkanBupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
dasarbidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang PekerjaanUmum
dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawabdi Bidang PU dan
Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang PetunjukTeknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan
perangkatdaerah.Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerahadalah
Peraturan Daerah (Perda).Penjabaran tupoksi masing-masing SKPDProvinsi ditetapkan
dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.
9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar PelayananPerkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasaruntuk
memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standarpelayanan minimal
kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasanperkotaan merupakan tempat
permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenispelayanan bidang keciptakaryaan, seperti
perumahan, air minum, drainase,prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai
Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka PenyusunanFormasi Pegawai Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalammenghitung
kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangkapenyusunan formasi PNS. Dalam
perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokokyang harus diperhatikan adalah: beban kerja,
standar kemampuan rata-rata, danwaktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan
pembinaan danpengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota
melaksanakandan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.Berdasarkan
peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkanperaturan-peraturan daerah untuk
pemantapan dan pengembangan perangkat daerah,khususnya untuk urusan pemerintahan
bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagitentang urusan pemerintahan pada sub bidang
Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan
pemerintah pada bidang/subbidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pelayanankelembagaan.
6.2 KONDISI KELEMBAGAAN SAAT INI
6.2.1 Kondisi Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah
Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Banjar memandang perlu menata dan menyempurnakan
kembali Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banjar. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupater Banjar No.3. Tahun 2012, tentang Perubahan Ke Dua Perda Kabupaten Banjar No.09
tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Banjar tanggal 26 Januari 2012 :
1. Dalam Peraturan Daerah ini dibentuk :
a. Perangkat Daerah yang terdiri dari :
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretarian DPRD
3) Dinas Daerah
4) Lembaga Teknis Daerah
5) Kecamatan
6) Kelurahan
b. Pamong Praja
c. Lembaga Lain Daerah
2. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Daerah yang dibentuk adalah :
a. Dinas Kesehatan
b. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
c. Dinas Pendidikan
d. Dinas Perikanan dan Kelautan
e. Dinas Kehutanan
f. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informarmatika
g. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
h. Dians Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
i. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan aset Daerah
j. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
k. Dinas Sosial
l. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
m. Dinas Pertambangan dan Energi
n. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah raga
o. Dinas Perumahan dan Pemukiman
a. Inspektorat
b. Badan Perencana Pembangunan Daerah
c. Badan Kepegawaian Daerah
d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
e. Badan Lingkungan Hidup
f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
g. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
h. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
i. Kantor Ketahanan Pangan
j. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
k. Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha.
4. Lembaga Lain Daerah terdiri dari :
a. Badan Pelaksana Penyuluhan
b. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing Dinas di daerah, Lembaga
Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Lainnya sesuai dengan opsi dari masing-masing dan selalu
berkordinasi dengan Dinas, Lembaga Teknis dan Lembaga Lain daerah dalam pelaksanaan tugas
nya. Lembaga Pemerintah Kabupaten Banjar yang terlibat dengan pekerjaan tersebut adalah :
1. Sekretaris Daerah dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Asisten Pemerintahan terdiri dari:
1) Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari :
- Sub Bagian Pembinaan Kecamatan;
- Sub Bagian Otonomi Daerah ;
- Sub Bagian Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Batas Wilayah .
2) Bagian Hukum terdiri dari :
- Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan ;
- Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi Hukum ;
- Sub Bagian Bantuan Hukum .
3) Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
- Sub Bagian Publikasi ;
- Sub Bagian Informasi;
- Sub Bagian Protokol .
b. Asisten Ekonomi dan Penanaman Modal, terdiri dari :
1) Bagian Ekonomi, terdiri dari :
- Sub Bagian Perekonomian ;
- Sub Bagian Penanaman Modal .
2) Bagian Pembangunan terdiri dari :
- Sub Bagian Pelaporan;
- Sub Bagian Pengendalian.;
- Sub Bagian Program .
c. Asisten Administrasi, terdiri dari :
1) Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
- Sub Bagian Tata Usaha, Sandi dan Telekomunikasi ;
- Sub Bagian Keuangan ;
- Sub Bagian Kepegawaian.
2) Bagian Organisasi terdiri dari :
- Sub Bagian Kelembagaan ;
- Sub Bagian Ketatalaksanaaan ;
- Sub Bagian Analisis, Formasi Jabatan dan Pemberdayaan Aparatur
3) Bagian Umum, terdiri dari :
- Sub Bagian Perlengkapan ;
- Sub Bagian Rumah Tangga ;
- Sub Bagian Fasilitasi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. .
d. Kelompok Jabatan Fungsional .
2. Dinas Perumahan dan Permukiman, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Sekretariat, terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .
b. Bidang Perumahan, terdiri dari :
- Seksi Pengembangan Kawasan
- Seksi Perumahan Formal dan Swadaya
- Seksi Penataan Lingkungan
c. Bidang Penataan Ruangan dan Bangunan terdiri dari :
- Seksi Penataan Ruang
- Seksi Penataan Bangunan
- Seksi Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dan Bangunan
- Seksi Pengembangan Sanitasi Lingkungan
- Seksi Pengelolaan Drainase
e. Bidang Kebersihan, terdiri dari :
- Seksi Kebersihan Lingkungan
- Seksi Pengangkutan Sampah
- Seksi Pengelolaan Persampahan
f. Unit Pelaksana Teknis.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :
- Seksi Perairan
- Seksi Pengairan
- Seksi Operasional dan Pemeliharaan
c. Bidang Bina Marga terdiri dari :
- Seksi Jalan Kabupaten
- Seksi Jalan Desa
- Seksi Jembatan
d. Bidang Pembinaan Konstruksi, terdiri dari
- Seksi Bina Penyelenggara Konstruksi
- Seksi Bina Teknik Konstruksi
e. Unit Pelaksana Teknis .
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
4. Dinas Kesehatan, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Kesehatan Keluarga terdiri dari :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
- Seksi Kesehatan Remaja dan Usia Lanjut
c. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, terdiri dari :
- Seksi Imunisasi dan Surveilana Penyakit
- Seksi Penanggulangan Penyakit
- Seksi Penyehatan Lingkungan
d. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari
- Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
- Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan
- Seksi Upaya Pengembangan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
e. Unit Pelaksana Teknis .
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Kerja terdiri dari :
- Seksi Penempatan Tenaga Kerja
- Seksi Perluasan Kerja dan Produktivitas Kerja
- Seksi Bina Lembaga
c. Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja terdiri dari :
- Seksi Hubungan Industri
- Seksi Syarat Kerja
d. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri dari
- Seksi Norma Kerja
- Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
e. Bidang Bina Transmigrasi, terdiri dari
- Seksi Penyiapan dan Penempatan
- Seksi Pembinaan Transmigrasi
- Seksi Pemberdayaan Unit Permukiman
f. Unit Pelaksana Teknis .
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, dengan struktur organisasi :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .
b. Bidang Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terdiri dari
- Seksi Pendataan dan Pelaporan PBB
- Seksi Penetapan dan Keberatan PBB
- Seksi Penagihan dan Penyuluhan PBB
c. Bidang Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari :
- Seksi Pajak ;
- Seksi Retribusi ;
- Seksi Pendapatan Asli Daerah Lainnya ;
d. Bidang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari
- Seksi Pendataan dan Pelaporan PAD
- Seksi Penetapan dan Keberatan PAD
- Seksi Penagihan dan Penyuluhan PAD
e. Bidang Penerimaan Bukan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari :
- Seksi Bagi Hasil Pajak ;
- Seksi Bagi Hasil Sumber Daya Alam ;
- Seksi Pembukuan dan Pelaporan .
f. Bidang Anggaran dan Belanja, terdiri dari :
- Seksi Anggaran ;
- Seksi Penatausahaan Keuangan ;
- Seksi Penatausahaan Bantuan.
g. Bidang Akuntansi, terdiri dari :
- Seksi Akuntansi / Pembukuan
- Seksi Informasi dan Pelaporan Keuangan Daerah
h. Bidang Aset
- Seksi Perencanaan dan Pengadaani ;
- Seksi Penatausahaan ;
- Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian .
i. Unit Pelaksana Teknis.
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Badan Lingkungan Hidup dengan struktur organisasi terdiri dari
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
b. Bidang Penataan Lingkungan
- Sub Bidang Penataan Pengelolaan Lingkungan
- Sub Bidang Peningkatan Kapasitas dan Peran Serta Masyarakat
c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, terdiri dari
- Sub Bidang Pengkajian dan Pembinaan Teknis Analisa Dampak Lingkungan
- Sub Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Kerusakan Lingkungan
d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri dari
- Sub Bidang Pengkajian Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
- Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan
e. Unit Pelaksana Teknis.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan Struktur Organisasinya
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .
b. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan
- Sub Bidang Tata Pemerintahan, Perangkat dan Administrasi Desa dan Kelurahan
- Sub Bidang Pengembangan Lembaga Desa dan Kelurahan
c. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, terdisi dari
- Sub Bidang Ekonomi Masyarakat
- Sub Bidang Teknologi Tepat Guna, Bantuan Pembangunan dan Kekayaan Desa
d. Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, yang terdiri dari
- Sub Bidang Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan dan Sumber Daya Desa
- Sub Bidang Pemberdayaan Adat, Sosial, Budaya dan Permukiman Desa
e. Unit Pelaksana Teknis
f. Kelompok Jabatan Fungsional
9. Bappeda, merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah. Struktur
organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
- Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
b. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari :
- Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan, Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan
- Sub Bidang Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata.
c. Bidang Perekonomian, terdiri dari :
- Sub Bidang Perindustrian dan Dunia Usaha ; .
- Sub Bidang Sumber Daya Alam.
d. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari :
- Sub Bidang Transportasi, Perhubungan dan Rencana Tata Ruang;
- Sub Bidang Permukiman, Pengairan, Komunikasi dan Lingkungan Hidup.
e. Unit Pelaksana Teknis.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
10. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, dengan struktrur organisasi terdiri dari :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Bina Sistem Transportasi terdiri dari :
- Seksi Teknologi Kendaraan;
- Seksi Prasarana dan Fasilitas Transportasi
- Seksi Jaringan Transportasi
c. Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan, terdiri dari :
- Seksi Angkutan Jalan
- Seksi Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Jalan
- Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angktan Jalan
d. Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau, terdiri dari :
- Seksi Angkutan Sungai dan Danau; .
- Seksi Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau.
- Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau
e. Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri dari :
- Seksi Pemberdayaan Teknologi dan Informatika;
- Seksi Sarana Komunikasi.
- Seksi Pos dan Telekomunikasi
f. Unit Pelaksana Teknis.
11. Dinas Pertambangan dan Energi, dengan struktrur organisasi terdiri dari :
a. Sekretariat , terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan .
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Pertambangan Mineral dan Batu Bara terdiri dari :
- Seksi Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara;
- Seksi Data dan Produksi Pertambangan Mineral dan Batu Bara
c. Bidang Geologi dan Pengembangan Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara terdiri:
- Seksi Geologi Tata Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batu Bara
- Seksi Pengembangan Wilayah Pertambangan Mineral dan Batu Bara
d. Bidang Ketanagalistrikan, Energi dan M<igas, terdiri dari :
- Seksi Ketenagalistrikan;
- Seksi Energi dan Migas.
e. Unit Pelaksana Teknis.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tabel 6.1
Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar
LEMBAGA 8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah
9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa 10.Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 11.Dinas Pertambangan dan Energi
Diagram 6.2
Keterkaitan Antar Lembaga Daerah Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan RPI2-JM
Dalam penyusunan RIPJM Kabupaten Banjar ini harus didukung oleh berbagai komponen
lembaga dalam penyelenggaraannyasehingga dapat menggambarkan interaksi pengelolaan antar
beberapa komponen lembaga yang harus terintegrasi, efektif dan efisien, sehingga sangat
tergantung pada efektivitas beberapa komponen lembaga yang terlibat dalam penyusunan RIPJM
ini. Berdasarkan fakta ini, maka rencana pengembangan kapasitas dalam penyelenggaraan
investasi jangka menengah diarahkan untuk menjamin adanya penguatan kelembagaan,
perbaikan tata kerja dan mekansme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia
(SDM) yang mencakup peningkatan keterampilan dan kualifikasi, perbaikan sistem administrasi
dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Banjar. Dalam rangka itu rencana
peningkatan kapasitas disusun berdasarkan prinsip :
1. Berjangka waktu, yaitu 5 tahun
2. multiple stakeholder
3. bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas / luar tetapi datang
dari stakeholder-nya sendiri
Diagram 6.3
Hubungan Koordinasi Antar Pemerintahan
Sebagaimana yang tertulis dalam Perda Kab.Banjar Nomor 3 tahun 2012, tentang
Perubahan ke dua atas Perda Kab.Banjar Nomor 09 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi
dan Tatakerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar. Adapun Tugas
dan Fungsi dari Dinas Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut :
Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang perumahan, bidang penataan
ruang dan bangunan, bidang pengembangan air minum dan penyehatan lingkungan serta
bidang kebersihan.
Fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan Bupati.
2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.
3. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang dan
bangunan.
4. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang pengembangan air minum
dan penyehatan lingkungan.
5. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang kebersihan
6. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman
7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan
8. Pembinaan terhadap Unit Pelayanan Teknis
9. Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional
Pemerintah Pusat
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Keuangan
Pemerintah Provinsi
Gubernur &dinas Tingkat Propinsi
Satker & Cabang dinas pusat di
provinsi
Pemerintah Tingkat Kab/Kota
Bupati
Wakil Bupati
Sekretaris Daerah
Dari Fungsi yang dijalankan Dinas Perumahan dan Pemukiman tersebut, maka dibagi
dalam 4 (empat) bidang, yaitu :
1. Bidang Perumahan
2. Bidang Penataan Ruang dan Bangunan
3. Bidang Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
4. Bidang Kebersihan
Dalam upaya pengembangan perumahan dan permukiman pada dasarnya merupakan
upaya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layak huni, nyaman, damai dan
sejahtera dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman
yang layak huni.Upaya ini dilakukan melalui serangkaian strategi:
1. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan, yang dilakukan melalui program:
a. Pengembangan Kawasan Perumahan RSH / PNS / TNI / POLRI
b. Penataan dan Peremajaan Kawasan (termasuk pembangunan rumah susun sederhana
sewa / rusunawa pada kawasan permukiman kumuh berat)
c. Peningkatan Kualitas Permukiman
2. Pengembangan Permukiman Perdesaan, yang dilakukan melalui program:
a. Pengembangan Kawasan Perdesaan Potensial (Strategis / Unggulan) yang meliputi
kegiatan :
• Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
• Pengembangan Kawasan Agropolitan
b. Pengembangan Kawasan Eks Transmigrasi atau Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)
c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pulau-Pulau Kecil dan Terpencil
d. Pengembangan Kawasan Perbatasan
3. Pengembangan Permukiman Perkotaan, melalui program:
a. Penyediaan PSD bagi kawasan perumahan RSH / PNS / TNI / POLRI
b. Penataan dan Peremajaan Kawasan (pada kawasan kumuh berat)
c. Peningkatan Kualitas Permukiman
Strategi, program, dan kegiatan pengembangan permukiman pada dasarnya diarahkan
untuk pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang
terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan lahan,
pengembangan ekonomi kota dan perdesaan, serta penciptaan social budaya di perkotaan.
6.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Seperti telah dipaparkan sebelumnya urusan penyelenggaraan pengembangan
dan Permukiman, Badan Pemberdayaan Masyarat dan Pemerintahan Desa, Bappeda dan juga
PDAM. Namun demikian terdapat juga SKPD lain yang mendukung penyelenggaraan
pengembangan permukiman dari aspek non teknis yaitu Dinas Kesehatan. Upaya dukungan
tersebut dilaksanakan oleh Seksi Penyehatan Lingkungan, Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL).
Seluruh lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman ini
pada dasarnya memiliki tugas yang saling terkait baik dalam fase perencanaan, pelaksanaan,
maupun pada fase operasi dan pemeliharaan.
A. Organisasi Penyelenggara Pengembangan Permukiman
Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada
Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan Bupati.
2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.
3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman
Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan
Pengembangan Permukiman ini adalah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Lingkungan Hidup
3. Dinas Perumahan dan Permukiman
4. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
19
Diagram 6.4Bagan Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar DINAS
SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN
BIDANG PENGB AIR MINUM & PENYTN
LINGKUNGAN
SEKSI PENGENDALIAN, PEMANFAATAN RUANG
LAMPIRAN PERDA KABUPATEN BANJAR NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 26 JANUARI 2012
Diagram 6.5
Tata Laksana Penyelenggara Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Banjar
DINAS PU BAPPEDA
Bidang Cipta Karya
Bidang Tata Kota
dan Kebersihan Seksi Tata Kota Seksi Tata Ruang
Kawasan
Renja Penataan Bangunan & Lingkungan Teknis / Pemberian
LAPORAN AKHIR
6-
21
Diagram 6.6Tata Laksana Penyelenggara Pengembangan Permukiman Kabupaten Banjar
DINAS PU Fisik sarana air
bersih
Operasi & Pemeliharaan Fisik Sarana Air
Bersih (sarpras dasar jalan lingkungan, drainase,
saluran air buangan, saluran air bersih) dalam Musrenbang
Penjabaran tugas penanganan upaya pengembangan permukiman secara jelas tergambar
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 6.2
Organisasi Penyelenggara Pengembangan Permukiman Kabupaten Banjar
Lembaga Dasar
Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
1.Dinas Perumahan dan Permukiman
Bidang
Bidang Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang perumahan,
• Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
• Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.
• Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan
• Penghimpunan dan pengolahan data
• Penyiapan bahan petunjuk teknis
• Penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan
• Pemeliharaan arsip kegiatan
2. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
a.Seksi c.Seksi Penataan
Lingkungan
• Penghimpunan dan pengolahan data
• Penyiapan bahan petunjuk teknis
• Penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan
• Pemeliharaan arsip kegiatan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
3. Badan Lingkungan Hidup
• Bidang Teknis di Bidang
Lingkungan Hidup sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati
• Pembinaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian kegiatan bidang penataan lingkungan
• Pembinaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Bidang • • Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang
Lingkungan Hidup sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati
• Pembinaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian kegiatan bidang penataan lingkungan
• Pembinaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian kegiatan bidang pengelolaan sumber daya alam
4. PDAM Intan Banjar
Menyelenggarakan pelayanan penyediaan air bersih kepada pelanggan di Kabupaten Banjar
5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Bidang
Belum jelas • Pengkoordinasian dan fasilitasi pemeliharaan prasarana dan sarana perdesaan serta penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman
• Pengawasan serta supervisi pemeliharaan sarana dan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
Bidang • Merencanakan pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi
• Penetapan kebijakan teknis perencanaan pembangunan infrastruktur dan
perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup
• Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman
B. Organisasi Penyelenggara Penataan Bangunan Dan Lingkungan
Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada
Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan Bupati.
2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang
dan bangunan.
3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman
Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan
Bidang Penataan Ruang dan Bangunan ini adalah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Lingkungan Hidup
3. Dinas Perumahan dan Permukiman
4. Dinas Kesehatan
5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
khususnya mewujudkan fisik bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri.
Upaya ini dilakukan secara umum dengan 4 strategi besar sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan penataan bangunan gedung agar tertib, fungsional, andal, dan efisien
2. Penyelenggaraan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri
3. Penyelenggaraan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan
nilai tambah fisik, social, dan ekonomi.
4. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur
perkotaan, dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan
untuk menunjang kearifan budaya local.
Keempat strategi tersebut di atas dijalankan dalam Program Bangunan Gedung, Program
Bangunan Gedung dan Rumah Negara, Program Penataan Lingkungan Permukiman, dan Program
Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan. Program-program tersebut dikemas dalam kelompok
kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung
2. Kegiatan penataan lingkungan permukiman
3. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan.
Dalam beberapa Peraturan Bupati, upaya penataan bangunan dan lingkungan di
Kabupaten Banjar merupakan upaya yang menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dan
Permukiman, dan Bappeda. Pembedaan peran, tugas dan fungsi dari masing-masing organisasi
SKPD terlihat pada table di bawah ini :
Tabel 63
Organisasi Penyelenggara Upaya Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Banjar
Lembaga Dasar
Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
1. Dinas Perumahan dan Permukiman
Bidang Penataan Ruang dan Bangunan
Bidang Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang penataan ruang dan bangunan
•Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
•Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang dan bangunan.
•Penyelenggaraan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
pelayanan umum di bidang pemukiman a.Seksi Penataan
Ruangan b.Seksi Penataan
bangunan
Seksi •Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap penataan ruang dan bangunan
perubahan tata ruang dan bangunan
•Penghimpunan dan pengolahan data
•Perumusan perencanaan dan pengawasan kawasan
•Penyiapan bahan pelaksanaan
Bidang •Merencanakan pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi
•Penetapan kebijakan teknis perencanaan pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan,
permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup ruang yang juga meliputi bidang permukiman
Sumber : Hasil Analisa
C. Organisasi Penyelenggara Penyehatan Lingkungan Permukiman
Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada
Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan
3. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang pengembangan air minum
dan penyehatan lingkungan.
4. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman
Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan
Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman ini adalah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Lingkungan Hidup
3. Dinas Perumahan dan Permukiman
4. Dinas Kesehatan
5. PDAM Intan Banjar
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Upaya penyehatan lingkungan permukiman dalam RPI2-JM pada dasarnya diarahkan
untuk :
1. Pengembangan system pengelolaan air limbah, yang dilakukan melalui program:
a. Pengembangan system pengelolaan air limbah terpusat (sewerage system)
b. Pembangunan sarana pengelolaan air limbah komunal berbasis masyarakat (sanimas)
c. Sarana pengolahan air limbah menunjang kawasan RSH
d. Pembinaan system pengelolaan air limbah
e. Pengembangan perencanaan pengelolaan air limbah
f. Perluasan cakupan pelayanan air limbah
g. Peningkatan system pengolahan lumpur tinja
h. Pengembangan pembangunan PS air limbah yang bertumpu pada partisipasi masyarakat
i. Pengelolaan system air limbah terpadu mendukung perlindungan sumber daya air
j. Pengembangan kapasitas masyarakat dan swasta
k. Pembangunan kapasitas pendanaan
l. Promosi pengelolaan air limbah
m. Pengembangan inovasi teknologi.
2. Pengembangan sistem pengelolaan persampahan, yang dilakukan melalui program:
a. Pengembangan TPA Regional
b. Peningkatan kinerja TPA serta up grade TPA open dumping (mendukung UU Sampah)
c. Pengelolaan persampahan terpadu 3R
d. Pembinaan sistem pengelolaan persampahan
e. Pengembangan perencanaan pengelolaan persampahan
g. Perluasan cakupan pelayanan persampahan
h. Peningkatan kualitas sistem pengolahan akhir sampah
i. Peningkatan pengelolaan sampah terpadu mendukung perlindungan sumber daya air
j. Pengembangan kapasitas masyarakat dan swasta meningkatkan sistem pengelolaan
persampahan
k. Pembangunan kapasitas pendanaan pengelolaan persampahan
l. Promosi sistem pengelolaan sampah
m. Pengembangan inovasi teknologi sistem pengelolaan persampahan.
3. Pengembangan system pengelolaan drainase, yang dilakukan melalui program:
a. Pembinaan pengelolaan system drainase
b. Pengembangan program dan perencanaan pembangunan system drainase
c. Pembangunan PS sistem drainase mendukung kawasan strategis / tertentu dan pemulihan
dampak bencana dan kerusuhan
d. Pengembangan PS drainase skala kawasan / lingkungan berbasis masyarakat
e. Pengelolaan system drainase terpadu mendukung konservasi sumber daya air
f. Pengembangan kapasitas pendanaan pembangunan system drainase
g. Promosi pengelolaan PS system drainase
h. Pengembangan inovasi teknologi system drainase.
1. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Menurut Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Perumahan dan
Permukiman Kabupaten Banjar, urusan pengelolaan air limbah domestik atau air buangan di
Kabupaten Banjar menjadi tanggungjawab Dinas Perumahan dan Permukiman.
Operasionalisasi penyelenggaraan urusan ini dijalankan oleh seksi perumahan dan
permukiman (Dinas Perumahan dan Permukiman).
Tugas Seksi Perumahan dan Permukiman terkait dengan pengelolaan air limbah domestik saat
ini di dalam Peraturan Bupati tersebut memang tidak dinyatakan secara jelas. Seksi ini dalam
praktik menjalankan tugas pengelolaan air limbah domestik yang menjadi tugas Dinas
Perumahan dan Permukiman yang tertuang di dalam pasal 5 Peraturan Bupati No. 25 tahun
2009. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman
bertanggungjawab untuk penanganan:
a. Pemberian izin penyelenggaraan PS air limbah.
b. Penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana air limbah.
c. Penyelenggaraan bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok
d. Penyelenggaraan pembangunan PS air limbah untuk daerah dalam rangka memenuhi
SPM.
e. Penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah.
f. Monitoring penyelenggaraan PS air limbah.
g. Evaluasi terhadap penyelenggaraan PS air limbah.
Secara diagramatis, posisi Seksi Perumahan dan Permukiman dalam struktur Dinas
Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut:
Diagram 6.7
Struktur Organisasi Penyelenggara Pengelolaan Air Limbah Domestik Kabupaten Banjar
DUNAS
SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN
SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN
JEMBATAN
SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009
SEKSI TATA BANGUNAN
SEKSI TATA KOTA
SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN
SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,
RAWA DAN PANTAI
Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik
SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
2. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
Urusan pengelolaan persampahan di Kabupaten Banjar merupakan urusan yang dikelola oleh
Dinas Perumahan dan Permukiman. Penyelenggaraan urusan ini didasarkan pada Peraturan
Bupati Kabupaten Banjar No. 25 tahun 2009 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perumahan dan
Permukiman. Operasionalisasi penyelenggaraan urusan ini dijalankan oleh Seksi Kebersihan.
Tugas pengelolaan sampah dalam Peraturan Bupati ini dijelaskan dalam pasal 30 yang
menyatakan bahwa Seksi Kebersihan mempunyai tugas:
a. Menyediakan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian kebersihan.
b. Menyediakan bahan pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap
c. Merumuskan perencanaan dan pengawasan kawasan kebersihan dan sarana dan
prasarana kebersihan.
d. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian sampah dan pengolahan daur ulang sampah.
Secara diagramatis, posisi Seksi Kebersihan dalam struktur Dinas Perumahan dan Permukiman
adalah sebagai berikut:
Diagram 6.8
Struktur Organisasi Penyelenggara Urusan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Banjar
DUNAS
SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN
SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN
JEMBATAN
SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009
SEKSI TATA BANGUNAN
SEKSI TATA KOTA
SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN
SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,
RAWA DAN PANTAI
Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
3. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Drainase
Urusan pengelolaan drainase di Kabupaten Banjar merupakan urusan yang secara formal
menjadi kewenangan dan tanggungjawab Dinas Perumahan dan Permukiman. Penjelasan
tentang kewenangan pengelolaan urusan di tingkat Dinas tertuang jelas dalam pasal 5
Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009, namun demikian tugas pengelolaan tersebut kemudian
tidak tertuang dengan jelas dalam tupoksi Bidang atau Seksi manapun di Dinas Perumahan
dan Permukiman. Dalam praktik, urusan ini akhirnya dikelola oleh Seksi Perumahan dan
Permukiman Bidang Cipta Karya.
dalam praktik menjalankan tugas pengelolaan drainase yang menjadi tugas Dinas Perumahan
dan Permukiman yang tertuang di dalam pasal 5 Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009. Dalam
pasal tersebut dinyatakan bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman bertanggungjawab
untuk penanganan:
a. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan pematusan
genangan.
b. Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan
penanggulangan banjir.
c. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan PS drainase.
d. Evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase dan pengendali banjir
e. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir.
Secara diagramatis, posisi Seksi Perumahan dan Permukiman dalam struktur Dinas
Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut :
Diagram 6.9
Struktur Organisasi Penyelenggara Urusan Pengelolaan Drainase Kabupaten Banjar
DUNAS
SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN
SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN
JEMBATAN
SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009
SEKSI TATA BANGUNAN
SEKSI TATA KOTA
SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN
SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,
RAWA DAN PANTAI
Penyelenggaraan Pengelolaan
Drainase SEKSI PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
Tabel 6.4
Organisasi Penyelenggara Upaya Penyehatan Lingkungan Permukiman di Kabupaten Banjar
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
1. Dinas Perumahan dan Permukiman
•Bidang
Bidang Mengkoordinasikan dan mengendalikan
pengawasan tata ruang dan tata bangunan serta pemberian rekomendasi perizinan
•Penyusunan program, rencana teknis dan bimbingan teknis pembangunan permukiman
•Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
Seksi •Menyelenggarakan, mengatur dan menghimpun data jaringan dan bangunan air bersih yang sudah dibangun
•Menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan
pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan air bersih serta bangunan-bangunan pelengkapnya
•Menyiapkan bahan pelaksanaan
•Menyiapkan bahan pelaksanaan
•Penghimpunan dan pengolahan data
•Penyiapan bahan petunjuk teknis
•Penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan
•Pemeliharaan arsip kegiatan
•Bidang Tata Kota dan
Bidang Melaksanakan koordinasi dan mengendalikan
•Pengumpulan dan pengolahan data untuk
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang keindahan dan penataan perkotaan
•Pelaksanaan kegiatan pengembangan, umum dan kebersihan perkotaan
a.Seksi Kebersihan
Seksi • Menyiapkan bahan pelaksanaan dan pengolahan daur ulang sampah
•Penghimpunan dan pengolahan data
•Perumusan perencanaan dan pengawasan
kawasan
•Penyiapan bahan
pelaksanaan pengawasan
•Pelaksanaan pengaturan dan pengendalian
•Bidang Pengairan
Bidang • Melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wilayah pengairan serta pemanfaatan dan sumber daya air, pengelolaan data dan pemeliharaan proyek-proyek di bidang air baku
• Mengkoordinasikan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang pengairan akibat banjir dan bencana alam
• (Tugas terkait
drainase belum jelas
tertuang di dalam
tupoksi)
(Fungsi organisasi terkait
drainase belum jelas
tertuang di dalam
tupoksi)
1. PDAM
Menyelenggarakan pelayanan penyediaan air bersih kepada pelanggan di Kabupaten Banjar
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Bidang
Belum jelas •Pengkoordinasian & fasilitasi pemelihara-an prasarana dan sarana perdesaan serta penyediaan air bersih & penyehatan lingkungan permukiman
•Pengawasan serta supervisi pemeliharaan sarana dan prasarana perdesaan
3. Dinas Kesehatan
Bidang kegiatan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan
penyehatan lingkungan
• Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan penyehatan lingkungan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah
•Penyusunan rencana
•Penyelenggaran bimbingan teknis
•Inventarisasi masalah
Bidang • Merencanakan pengembangan
•Penetapan kebijakan teknis perencanaan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
Tata Ruang 2009 mengkoordinasikan penyusunan rencana pembangunan di bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi
perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup
•Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang
pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman
D. Organisasi Penyelenggara Pengembangan Air Minum
Upaya pengembangan air minum dalam RPI2-JM pada dasarnya diarahkan pada :
1. Program pembangunan prasarana air minum melalui pendekatan masyarakat di desa miskin
dan rawan air
2. Program pengembangan air minum di Ibukota Kabupaten / Kota Pemekaran
3. Program pengembangan air minum di Ibukota Kecamatan (IKK) yang belum mempunyai
system dan rawan air
4. Program penyediaan air minum bagi kawasan RSH / Rusuna
5. Program penyehatan PDAM
6. Program pembangunan prasarana dan sarana air minum di perkotaan
7. Program penyediaan air baku.
Secara operasional di Kabupaten Banjar upaya pengembangan air minum dilakukan oleh
PDAM, Dinas Perumahan dan Permukiman, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa, dengan koordinasi Bappeda. Masing-masing unit dan SKPD dalam upaya pengembangan air
minum ini memiliki area tanggung yang berbeda. Pembedaan peran, tugas dan fungsi dari
masing-masing organisasi SKPD terlihat pada table di bawah ini:
Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada
Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan Bupati.
dan penyehatan lingkungan.
3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman
Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan
Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Air Minum ini adalah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Lingkungan Hidup
3. Dinas Perumahan dan Permukiman
4. Dinas Kesehatan
5. PDAM Intan Banjar
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Tabel 6.5
Organisasi Penyelenggara Upaya Pengembangan Air Minum Di Kabupaten Banjar
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
1. Dinas Perumahan dan Permukiman
•Bidang
Bidang Mengkoordinasikan dan mengendalikan ruang dan tata bangunan serta pemberian rekomendasi perizinan
•Penyusunan program, rencana teknis dan bimbingan teknis pembangunan permukiman
•Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian pembangunan
Seksi •Menyelenggarakan, mengatur dan menghimpun data jaringan dan bangunan air bersih yang sudah dibangun
•Menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan
pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan air bersih serta
bangunan-• Penghimpunan dan pengolahan data
• Penyiapan bahan petunjuk teknis
• Penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan
• Pemeliharaan arsip kegiatan
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
•Menyiapkan bahan pelaksanaan
•Menyiapkan bahan pelaksanaan
Bidang •Melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wilayah pengairan serta pemanfaatan dan sumber daya air, pengelolaan data dan pemeliharaan proyek-proyek di bidang air baku
•Mengkoordinasikan
•Pengkoordinasian perumusan rencana kegiatan
•Pengkoordinasian penyiapan petunjuk pelaksanaan
•Pembinaan pelaksanaan pengawasan pengendalian pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan, pengamanan pengairan
1. PDAM
Menyelenggarakan pelayanan
penyediaan air bersih kepada pelanggan di Kabupaten Banjar
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Bidang
Subbidang Belum jelas • Pengkoordinasian dan fasilitasi pemeliharaan prasarana dan sarana
Lembaga Dasar Hukum
Bentuk
Lembaga Tugas Pokok Fungsi
Bidang
Masyarakat 2009 perdesaan serta penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman
• Pengawasan serta supervisi pemeliharaan sarana dan prasarana perdesaan
Bidang • Merencanakan pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi
• Penetapan kebijakan teknis perencanaan pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup
• Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang pembangunan
infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman
Sumber : Hasil Analisa
E. Organisasi Penyelenggaraan Penyusunan RPIJ2M
Selain organisasi penyelenggaraan urusan bidang keciptakaryaan yang telah dikemukakan
di atas, terdapat organisasi yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan penyusunan
RPI2-JM dan memegang peran strategis dalam pelaksanaan RPI2-RPI2-JM yang akan datang di Kabupaten
Banjar. Organisasi tersebut adalah Satuan Tugas (SATGAS) Penyusunan Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Banjar yang dibentuk
atas dasar SK Bupati Banjar No. 741 Tahun 2008 Menurut SK Bupati tersebut organisasi Satgas
RPI2-JM ini pada dasarnya bertugas untuk:
1. Tim Pengarah :
a. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya.
2. Tim Pelaksana :
a. Melaksanakan tugas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya
b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat
kabupaten
c. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2-JM Kabupaten yang akan dihasilkan dari
proses pendampingan ini
3. Tim Sekretariat :
a. Melaksanakan tugas untuk memberikan dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada
Tim Pengarah dan Tim Pelaksana
b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPI2-JM Kabupaten
c. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.
Secara diagramatis, Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Kabupaten Banjar adalah sebagai
berikut :
Diagram 6.10
Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Bidang Pu/Cipta Karya Kabupaten Banjar
6.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia
Secara umum SKPD Pemerintah Kabupaten Banjar yang terlibat dalam penyelenggaraan
urusan bidang keciptakaryaan adalah Dinas Perumahan dan Permukiman, Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Daerah, PDAM, dan Bappeda. Selain itu untuk hal penyehatan
lingkungan di dukung oleh Dinas Kesehataan. Saat ini SKPD-SKPD penyelenggaraan urusan bidang
keciptakaryaan ini telah memiliki dukungan sumber daya sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut.
TIM
SEKRETARIAT
TIM PENGARAH
BUPATI BANJAR
Tabel 6.6
Penempatan Pejabat Struktural Urusan Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Banjar
Organisasi Jabatan Struktural Nama
Pangkat / Golongan
Ruang
Masa Kerja Pengalaman Pelatihan
Dinas Perumahan dan Permukiman
Kepala Dinas H. BOYKE WAHYU TRIESTIYANTO, ST, MT IV/a 19 TH 2 BL DIKLATPIM TK.III Kabid. Perumahan H. IRWAN JAYA, ST, MT III/d 11 TH 7 BL DIKLATPIM TK. IV Kasi Pengembangan Kawasan IWAN JUNAIDI, A.Md III/c 10 TH 7 BL DIKLATPIM TK.IV Kasi Perumahan formal dan swadaya MUHAMMAD ADE ROZALIE, ST III/c 7 TH 0 BL DIKLATPIM TK.IV Kasi Penataan Lingkungan AZHAR ALAMSYAH, S.Sos III/d 9 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV
PPNS
DIKDAS BANG Kabid. Penataan Ruang dan Bangunan GALUH TANTRI NARINDRA, ST, MT III/d 9 TH 4 BL PRAJABATAN Kasi Penataan Ruang YANUARSA, ST, MT III/d 12 TH 1 BL PRAJABATAN Kasi Penataan Bangunan AHMAD RIZQON, ST III/c 10 TH 0 BL DIKLATPIM TK.IV Kasi Pengendalian, Pemanfaatan Ruang
dan Bangunan
BANGUN TAMBUNAN, S.ST III/c 18 TH 2 BL
Kabid Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
EDY MULYONO, ST III/d 26 TH 0 BL KMP
Kasi Pengembangan Air Minum SULUH EKOWATY, ST III/c 8 TH 4 BL DIKLATPIM TK.IV Kasi Pengembangan Sanitasi
Lingkungan
HAMIDHAN NOORYANSYAH, ST III/c 8 TH 4 BL DIKLATPIM TK.IV
Kasi Pengelolaan Drainase AGUS SALIM, S.ST III/c 13 TH 0 BL PRAJABATAN PLP
LAT BUDIDAYA JAMUR TIRAM Kabid. Kebersihan Ir. NOORMANSYAH III/d 17 TH 2 BL ADUM
Kasi Kebersihan Lingkungan JUHRIANSYAH, S.Sos III/d 18 TH 8 BL ADUM
Kasi Pengangkutan Sampah RIJA RUSADI, SE III/c 12 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV
BENDAHARAWAN DAERAH SIMDUK
Kasi Pengelolaan Sampah MUHAMMAD NOOR, SP III/d 21 TH 1 BL ADUM
LATIHAN STATISTIK Dinas Kesehatan Kepala Badan drg. YASNA KHAIRINA, MM IV/b 16 TH 7 BL PIM TK III DEPDAGRI
Organisasi Jabatan Struktural Nama
Pangkat / Golongan
Ruang
Masa Kerja Pengalaman Pelatihan
Kasi PenyehatanLingkungan WARHAMNI, S.Sos III/c 19 TH 1 BL Dinas Bina Marga
dan Sumber daya Air
Kepala Badan MOKHAMAD HILMAN, ST, MT IV/b 16 TH 1 BL ADUMLA
ANALISIS JABATAN
PEMB BANGUNAN JALAN DI TANAH BECEK
Kabid. Sumber Daya Air MUHAMMAD IKHSAN, ST, M.Eng IV/a 16 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV TEKNIS LAB Kasi Pengairan H. TAJUDDIN, S.ST III/d 23 TH 4 BL
Kasi Perairan IWAN TAUFIK, M.T III/c 18 TH 1 BL DIKLATPIM TK.I
DESIGN JALAN TANAH LEMBEK Kasi Operasional dan Pemeliharaan MUHAMMAD HUSAINI, A.Md, SP III/c 22 TH 9 BL DIKLATPIM TK.IV
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kepala Badan Drs. ZAINUDDIN IV/c 20 TH 8 BL SPAMA Kabid. Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan
Hj. HABIBAH PALAMANI, M.Si IV/a 23 TH 1 BL
Kasubbid Pemberdayaan Adat, Sosial, Budayadan Permukiman Desa
SA DILLAH, S.KM III/d 19 TH 9 BL ADUM
Bappeda Kepala Badan H. MUHAMMAD RUSDI, ST. MT IV/b 16 TH 7 BL ADUM
PELATIHAN INSTRUKTUR Kabid. Bidang Fisik dan Prasarana MOHAMMAD RIZA DAULY, ST III/d 9 TH 4 BL DIKLATPIM TK. IV
Kasubbid. Transportasi, Perhubungandan Rencana Tata Ruang
EDY JAYA, ST.MT III/b 4 TH 0 BL
KaSubbid Permukiman, Pengairan, Komunikasidan Lingkungan Hidup
BAHRUDIN, SST III/c 14 TH 1 BL
6.3 ANALISIS KELEMBAGAAN
6.3.1 Analisa Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Berdasarkan pengaturan organisasi penyelenggaraan Bidang Keciptakaryaan yang diatur
dalam Peraturan-Peraturan Bupati Banjar nampak bahwa saat ini masih terdapat sejumlah
masalah yang perlu ditangani untuk mengoptimalkan kinerja pembangunan di bidang
keciptakaryaan di Kabupaten Banjar. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tugas penyelenggaraan urusan pengelolaan air limbah dan drainase yang saat ini belum
terdistribusi secara jelas dan tegas pada tupoksi unit-unit Dinas Perumahan dan Permukiman.
Meski pada Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Perumahan
dan Permukiman Kabupaten Banjar pasal 5 dinyatakan bahwa urusan pengelolaan air limbah
dan juga drainase merupakan tanggung jawab Dinas Perumahan dan Permukiman, namun
tugas tersebut tidak terdistribusi pada tupoksi unit kerja di dalamnya. Praktik yang ada saat ini
memang menunjukkan bahwa tugas ini ditangani oleh Seksi Perumahan dan Permukiman
Bidang Cipta, namun untuk jangka panjang hal ini perlu diperjelas untuk menghindari
terjadinya salah urus dalam bidang keciptakaryaan di Kabupaten Banjar.
2. Tugas penanganan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran saat ini belum terdistribusi pada
SKPD manapun di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar. Tupoksi ini perlu dipertegas di
kemudian hari dalam rangka menghindari terjadinya pengabaian terhadap penyelenggaraan
urusan ini.
3. Tugas Satgas Penyusunan RPI2-JM yang tertuang dalam SK Bupati Banjar No. 741 Tahun 2008
tidak sesuai untuk mengkondisikan Satgas Penyusunan RPI2-JM sebagai pihak yang akan
mengawal proses pelaksanaan pembangunan RPI2-JM di Kabupaten Banjar, dan proses revisi
dokumen RPI2-JM yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai perubahan di
kemudian hari.
4. Jika mengacu pada berbagai Peraturan Bupati yang telah diterbitkan, nampak bahwa SKPD
Pemerintah Kabupaten Banjar pada dasarnya tidak didesain untuk menjalankan peran
pelaksana pembangunan fisik, dan pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan. Peraturan
Bupati mengkondisikan peran SKPD Pemerintah Kabupaten Banjar adalah sebagai fasilitator
yang memberikan pembinaan terhadap peran pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh pihak
non pemerintah. Selain peran tersebut, pada SKPD juga melekat peran pemicuan atau
penyelenggara penanganan urusan yang bersifat sementara atau diarahkan untuk memicu
aktifnya peran pihak non-pemerintah di wilayah-wilayah tertentu. Kondisi ini sangat baik
dalam rangka mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan urusan bidang