• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami tentang Apa Arti dari Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Memahami tentang Apa Arti dari Teori"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SKOLASTIKA L.K./071411231051/WEEK 1

Memahami tentang Apa Arti dari “Teori”

Pada perkuliahan di semester sebelumnya, penulis telah membahas sedikit tentang apa itu Hubungan Internasional, mengapa harus mempelajari Hubungan Internasional, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, peristiwa-peristiwa penting dalam HI, bagaimana dinamika HI yang berkembang hingga saat ini, apa itu globalisasi dan kaitannya dengan Hubungan Internasional, hingga membahas tentang teori-teori yang berkembang dalam studi Hubungan Internasional. Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas sedikit tentang kata “teori”. Berbicara tentang Hubungan Internasional, tentunya juga tidak lepas dari berbicara tentang teori-teori yang berkembang di dalamnya.

Istilah “teori” digunakan atau dikemukakan dalam berbagai cara. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 1991, menyatakan bahwa, teori merupakan gagasan atau pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau suatu fenomena. Menurut Waltz (1972) menyatakan bahwa, teori biasanya digunakan untuk menutupi setiap pekerjaan apapun yang bertolak belakang dari sekedar deskripsi belaka. Teori diumpamakan sebagai “alat”. Alat yang dimaksudkan disini yaitu sebagai kerangka berpikir yang dipakai untuk memahami suatu fenomena agar dapat dipahami sebagai hal yang bermakna dan masuk akal atau logis. Teori dibangun dengan menghubungkan sejumlah konsep melalui proposisi-proposisi logis yang menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih (Dugis, 2015). Teori merupakan hubungan antara dua konsep atau variabel dengan pola sebab-akibat yang berisi sejumlah kausalitas dan bisa diuji (Muzaqqi, 2015). Teori itu ibarat sebuah karung. Jika sebuah karung diisi dengan beras, maka karungnya pun akan membundar. Sama seperti teori, teori tergantung pada apa yang sedang anda jelaskan (Dugis, 2015).

(2)

SKOLASTIKA L.K./071411231051/WEEK 1

yang telah mapan. Dan yang ketujuh yaitu, proposisi dasarnya adalah parsimoni atau dengan kata lain, mereka mampu menyatakan dengan cara yang jelas dan hemat; teori yang sederhana seringkali merupakan yang terbaik (Jackson dan Sorensen, 2005: 295).

Seperti yang telah kita ketahui, ilmu Hubungan Internasional merupakan ilmu yang sangat dinamis dan kompleks dalam perkembangannya. Oleh karena itu, teori Hubungan Internasional muncul sebagai sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan dan memahami berbagai peristiwa ataupun fenomena yang ada dan terjadi di dalam ilmu Hubungan Internasional. Teori-teori yang bermunculan dalam Hubungan Internasional ini tidak hanya digunkan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam Hubungan Internasional saja, tetapi juga dapat digunakan untuk dapat menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan dari setiap peristiwa yang terjadi (Dugis, 2015). Ada beberapa Tujuan teori, yang pertama yaitu, jawaban pertanyaan penting yang berkaitan dengan fenomena dalam kelas tertentu. Yang kedua, generalisasi penyebab dan akibat. Yang ketiga yaitu, untuk mengurangi kompleksitas fenomena dalam dunia nyata. Yang keempat, menyediakan makna untuk memahami peristiwa ganda. Fungsi atau tujuan teori dalam ilmu Hubungan Internasional juga dapat diukur. Fungsi atau kegunaan dari teori dapat diukur melalui sejauh mana teori tersebut dapat menjelaskan suatu peristiwa. Makin banyak penjelasannya, makin berguna teori itu (Dugis, 2015). Karena itu, di berbagai disiplin ilmu, kita pasti akan banyak menemukan berbagai macam teori yang dikemukakan oleh berbagai tokoh untuk menjelaskan dan menyelesaikan persoalan yang ada di dalam disiplin ilmu tersebut.

(3)

SKOLASTIKA L.K./071411231051/WEEK 1

Dari semua penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa teori merupakan alat atau kerangka berpikir yang digunakan agar dapat memahami suatu peristiwa tertentu agar dapat dipahami sebagai hal yang bermakna dan teori harus bisa diuji. Dalam Hubungan Internasional, teori dianggap sangat penting untuk dapat mempelajari dan mendalami tentang ilmu Hubungan Internasional. Makin luas dan banyak penjelasan dari sebuah teori, maka makin berguna pula teori tersebut. Tidak hanya sebagai alat untuk menjelaskan dan memahami berbagai fenomena yang terjadi dalam Hubungan Internasional, tetapi teori juga berguna agar dapat menjawab pertanyaan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang hadir dalam ilmu Hubungan Internasional. Tidak hanya dalam ilmu Hubungan Internasional, tetapi pada disiplin ilmu lainnya juga memiliki teori-teori yang dikemukakan agar memudahkan para penstudinya untuk mempelajari, memahami dan menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul dalam disiplin ilmu tersebut.

Referensi :

Dugis, Vinsensio Marselino A., 2015. What is Theory?. Materi disampaikan pada kuliah Teori Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, pada: 26 Februari 2015.

Referensi

Dokumen terkait

On the account of that students reading comprehension ability of both groups was similar before the treatment was implemented, and scores improvement only appeared on

N Dengan Kasus DCA (Diare Cair Akut) di Ruang Kanthil Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas” yang dilaksanakan secara komprehensif pada tanggal 10-11 juni 2013. Dalam

Menyadari bahwa saya masih memiliki banyak kekurangan dan tentu masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas

Citect Project Editor digunakan sebagai tempat untuk membuat, mengatur, dan mengedit database. Database yang dibuat pada Citect project editor berupa cluster, tags,

Untuk meningkatkan ROA maka diperlukan intellectual capital (IC) yang merupakan komponen dari aset tidak berwujud yang berupa ilmu pengetahuan atau daya pikir,

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses Implementasi Program Pembangunan Insfrastruktur Pedesaan Oleh Aparatur Pemerintah Desa di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng

Ini didasari bahwa dalam Undang- Undang Pemilihan umum yang baru ini yaitu Undang-Undang Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 yang dijelaskan dalam Pasal 208 bahwa partai politik

Untuk mendisain produk secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada pada lingkungan haruslah disesuaikan dengan antropometri