• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Evolusi dan mempersiapkan pembelajaran (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Evolusi dan mempersiapkan pembelajaran (4)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Pengaruh teori Chales Darwin terhadap biologi modern tidak dapat diabaikan, banyak pengaruh terbesar bersumber dari teorinya yang terkenal yaitu mengenai evolusi akibat seleksi alam. Hampir semua ahli biologi saat ini sependapat mengenai teorinya tersebut, namun secara akal sehat maupun ahli sejarah terkemuka memperkuat anggapan bahwa spesies tidak dapat bermutasi.

PENDAHULUAN

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas. 1

Pengaruh Darwin terhadap biologi modern tidak dapat disangkal lagi, banyak teori ahli biologi lainnya yang berlandaskan dari teori Darwin. Darwin dianggap mempunyai potensi eksplanatoris yang luar biasa terhadap seleksi alam dengan berbagai argument yang dilontarkan untuk mendukung teori-teori tersebut, serta analisis yang lengkap dan

meyakinkan mengenai pandangan revolusioner tentang kehidupan.

Empat fakta yang dikemukakan Darwin, pertama : organisme tersebar tak acak diseluruh dunia. Kedua, peninggalan berupa fosil menggambarsuatu rangkaian yang mulai dengan organisme yang sederhana strukturnya dan kemudian dalam perkembangan

selanjutnya menjadi semakin kompleks. Ketiga, rincian susunan anatomi suatu kelompok utama menunjukan adanya rangkaian ciri struktur yang sama. Keempat, organisme menggambarkan kompleksitas yang rinci dan terintegrasi2. Salah satu pendapat Darwin, bahwa fakta-fakta tersebut semuanya merupakan akibat satu proses. Semuanya bisa dilihat sebagai evolusi karena seleksi alam, bukan kejadian yang terpisah-pisah.

Artinya, teori Darwin tersebut mengatakan bahwa alam yang membentuk makhluk hidup. Namun, perkembangan manusia disertai dengan pemikirannya yang semakin berkembang, membuat manusia tidak hanya menggantungkan semua terhadap alam. 1 Futuyma, Douglas J. (2005). Evolution. Sunderland, Massachusetts: Sinauer Associates, Inc.

(2)

Evolusi barangkali satu-satunya teori yang telah menyusup ke segenap aspek ilmu pengetahuan. Begitu besar pengaruhnya, kata evolusi hampir digunakan dalam semua cabang ilmu. Dan saat ini pembelajaran mengenai evolusi sudah diterapkan di berbagai institusi pendidikan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa teori evolusi berkembang dengan begitu pesat. Perkembangan teori ini tidak lepas dari peran para ahli biologi materialis. Selain materialis, mereka juga evolusionis dan pengikut paham darwinisme. Mereka selalu berusaha untuk mengembangkan teori evolusi dengan menggunakan berbagai cara. Bahkan

kebanyakan adalah sebuah kebohongan public. Anehnya, banyak juga para ilmuwan yang menganut ajaran ini. Mereka justru mendukung begitu saja teori tersebut tanpa mengevaluasi. Padahal, dalam induktivisme telah dinyatakan bahwa sebuah teori harus diuji secara berkala untuk membuktikan kebenarannya.

Saat ini banyak orang yang tertipu atau bahkan tidak tahu tentang evolusi yang sebenarnya. Atas dasar itulah makalah ini dibuat. Agar tidak ada lagi kekeliruan dalam mempelajari ilmu pengetahuan terutama evolusi. Dan tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memaparkan fakta-fakta ilmiah yang membantah teori evolusi dalam seluruh bidang ilmu, dan mengungkapkan pada masyarakat luas apa yang disebut “ilmu

(3)

Bab 2: Pembahasan

1.

Asal Mula Pemikiran Evolusi

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas. 3

Terdapat dua macam evolusi :

 Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.

 Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.

Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.(1)

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mampu menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.(4)

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan biologi pada abad ke-18, pemikiran evolusi mulai ditelusuri oleh beberapa filsuf seperti Pierre Maupertuis pada tahun 1745 dan Erasmus Darwin pada tahun 1796. Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste

Lamarck tentang transmutasi spesies memiliki pengaruh yang luas. Charles

Darwin merumuskan pemikiran seleksi alamnya pada tahun 1838 dan masih mengembangkan

3 Futuyma, Douglas J. (2005). Evolution. Sunderland, Massachusetts: Sinauer Associates, Inc.

(4)

teorinya pada tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace mengirimkannya teori yang mirip dalam suratnya "Surat dari Ternate". Keduanya diajukan ke Linnean Society of

London sebagai dua karya yang terpisah.(5) Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the

Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah.

Darwin berasumsi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari hal yang sama, yaitu makhluk bersel satu.(6) Setelah mengalami berbagai variasi kecil dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga menjadi seperti makhluk yang ada saat ini.Mengenai seleksi alam yang mengacu pada jalannya evolusi, Darwin tidak dapat membuktikan argumen-argumennya dengan fakta. Ia hanya merasa bahwa semua makhluk hidup cenderung bertambah dalam rasio geometris dan mereka hidup lewat perjuangan karena tuntutan hidup pada setiap indivisu berbeda-beda.

Evolusi suatu spesies menjadi spesies lain berlangsung secara bertahap selama jutaan tahun, dan tentu diantara perubahan bertahap itu terbentuklah transisi sebagai contoh

makhluk dari bentuk “awal” berevolusi menjadi bentuk yang selanjutnya. Misalkan, ikan menjadi hewan amphibi tidak langsung begitu saja, mulai dari ikan yang memiliki insang untuk bernafas akan menjadi hewan peralihan yang hidup dari air ke darat lalu ikan tersebut lambat laun akan mulai berevolusi, insang akan menghilang berganti dengan paru-paru untuk bernafas, sirip menjadi kaki dan seterusnya.

2.

Dampak dari Teori yang Mengguncang dunia

Kebanyakan masyarakat mungkin hanya mengenal Teori Evolusi sebagai salah satu dari konsep biologi dan merupakan ilmu pengetahuan netral yang tidak memberikan pengaruh apapun terhadap keseharian kehidupan manusia. Padahal yang terkandung dalam teori tersebut lebih dari sekedar konsep biologi, karena yang diajarkan dalam teori tersebut memberikan pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran yang muncul setelah adanya teori tersebut. Kita pasti pernah mendengar yang namanya Materialisme, Marxisme, dan Rasisme. Itu adalah segelintir pemikiran dari adanya Teori Evolusi, dan dari pemikiran-pemikiran tersebut muncul berbabagai faham dan gerakan-gerakan seperti: komunis, nasionalis, fasis, sampai faham-faham yang tidak bermoral timbul dari adanya teori tersebut.

Dari penuturan diatas kami meyakini bahwa teori tersebut mendatangkan sisi negative yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena secara di sengaja

53. Wallace, A; Darwin, C (1858). "On the Tendency of Species to form Varieties, and on the Perpetuation of

Varieties and Species by Natural Means of Selection"

(5)

atau tidak teori tersebut telah memberikan pengaruh dan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia, salah satu dampak yang telah terjadi adalah dengan telah terjadinya Perang Duniadiawal abad ke-20, menurut seorang Intelektual Muslim bernama Harun Yahya, ia mengatakan ,”Perang dunia terjadi bukan diawali dari barak-barak militer yang saling bersaing dalam persenjataan melainkan dari bangku sekolah”.(7)

Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.

Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti

patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.

Karl Marx dengan jelas menyatakan bahwa teori Darwin memberikan dasar yang kokoh bagi materialisme, dan tentu saja bagi komunisme. Ia juga menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan buku Das Kapital, yang dianggap sebagai karya

terbesarnya, kepada Darwin. Dalam bukunya yang berbahasa Jerman, ia menulis: "Dari seorang pengagum setia kepada Charles Darwin".(8)

Teori evolusi sebagai ilmu historis yang integratif, masih banyak mempunyai banyak kelemahan, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Pertentangan teori evolusi belum akan berakhir sampai sekarang. Kontroversi teori evolusi

7 Yahya, Harun (2002). Fascism The Bloody Ideology of Darwinism.

(6)

adalah karena teori dianggap bertentangan dengan agama. Evolusi dianggap akan mengesampingkan atau bahkan mereduksi ajaran agama.

Charles Darwin mendasarkan teorinya pada teori evolusi penciptaan, dari makhluk satu sel dengan satu progenitor (nenek moyang), sampai terwujudnya manusia, melalui

modifikasi, adaptasi kondisi-kondisi alam “struggle for existance” (perjuangan untuk hidup dan seleksi alam atau “survival of the fittest” (yang terkuatlah yang bertahan hidup).

Oleh sebab itu, ide bahwa” yang kuat hidup dan yang lemah akan musnah” mulai diterapkan juga pada manusia dan kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Justifikasi ilmiah Darwinisme inilah yang kemudian digunakan oleh Hitler untuk membangun ras super. Karl Mark untuk mengatakan bahwa “ sejarah manusia adalah sejarah peperangan antara kelas masyarakat” Kaum Kapitalis yang percaya bahwa “ yang kuat tumbuh menjadi semakin kuat mengorbankan yang lemah”. Bangsa kolonial untuk menjajah dunia ketiga dan

perlakuan biadab mereka, serta tindakan rasisme dan diskriminasi.

Tidak dapat dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang kelam dalam

penerapan pada hubungan antar manusia. Setelah bercampur dengan filsafat politik di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk ideologi yang tidak jelas, yang dikenal dengan “ Darwinisme Sosial”, ideologi ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis yang tidak memiliki hati nurani”(9)

3.

Membantah Teori Evolusi

Model evolusi Lamarck ini terbantahkan teori Mendel (1865) tentang genetic inheritance (warisan genetika). Tidak ada faktor genetika yang berubah dari nenek moyang jerapah di atas. Meskipun mungkin memang leher nenek moyang jerapah sedikit bertambah panjang,

(7)

anak hewan ini tetap akan memiliki leher yang pendek karena secara genetika memang berleher pendek. Seorang pria juara dunia sprinter, misalnya, tidak akan otomastis melahirkan seorang anak yang akan mampu berlari sekencang bapaknya. Memang karena faktor

genetika, mungkin saja si anak akan memiliki talenta untuk menjadi seorang sprinter. Namun akan diperlukan latihan yang sama keras dengan bapaknya bila si anak ingin juga menjadi seorang sprinter ulung.

Tesis tentang natural selection Darwin juga sangat absurd. Kita lihat contoh tesis yang mengatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari hewan primata (kera). Dalam alam bebas di mana teknologi belum berkembang, manusia secara fisik sebetulnya adalah yang paling lemah di kalangan hewan primata. Dengan hanya memiliki dua kaki dan kemampuan memanjat yang semakin menghilang, sebetulnya spesies manusia justru seharusnya telah menjadi korban kekerasan alam dengan hukum rimbanya yang kejam. Jadi bagaimana mungkin evolusi ini justru menghasilkan suatu spesies yang lebih lemah secara fisik? Kalau tesis seleksi alam ini memang betul-betul terjadi,, maka justru manusialah yang seharusnya telah ber-evolusi menjadi hewan berkaki empat (kera) akibat semakin langkanya makanan di darat dan yang telah memaksanya untuk memiliki kemampuan lari lebih cepat dengan menggunakan empat kaki, dan semakin terampil memanjat untuk menghindari predatornya di darat maupun mencari makanan yang ada di pucuk-pucuk pohon. Akibat lemahnya natural selection sebagai landasan utama Teori Evolusi Darwin, para ilmuwan kemudian

memperkenalkan pemodelan baru yang melengkapi natural selection yang dinamakan random mutation (mutasi acak) yang menandai lahirnya Neo-Darwinism melalui tesis The Modern Synthetic Evolution Theory yang dideklarasikan pada akhir 1930-an. Intinya, selain melalui natural selection, hewan-hewan juga melakukan mutasi acak sehingga secara

kebetulan lahirlah speies baru yang memiliki organ yang fungsinya berbeda dari hewan nenek moyangnya. Kombinasi natural selection dan random mutation inilah yang dipercaya oleh kaum evolutionis telah melahirkan manusia dari hewan primata.

(8)

Bila satu protein saja tidak dapat terbentuk secara kebetulan, apakah masuk akal jika jutaan protein menyatukan diri membentuk sel, lalu milyaran sel secara kebetulan pula menyatukan diri membentuk organ-organ hidup, lalu membentuk ikan, kemudian ikan beralih ke darat, menjadi reptil, dan akhirnya menjadi burung? Begitukah cara jutaan spesies di bumi terbentuk?

Meskipun tidak masuk akal bagi Anda, evolusionis benar-benar meyakini dongeng

ini.Evolusi lebih merupakan sebuah kepercayaan - atau tepatnya keyakinan - karena mereka tidak mempunyai bukti satu pun untuk cerita mereka. Mereka tidak pernah menemukan satu pun bentuk peralihan seperti makhluk setengah ikan-setengah reptil, atau makhluk setengah reptil-setengah burung. Mereka pun tidak mampu membuktikan bahwa satu protein, atau bahkan satu molekul asam amino penyusun protein dapat terbentuk dalam kondisi yang mereka sebut sebagai kondisi bumi purba. Bahkan dalam laboratorium yang canggih, mereka tidak berhasil membentuk protein. Sebaliknya, melalui seluruh upaya mereka, evolusionis sendiri malah menunjukkan bahwa proses evolusi tidak dapat dan tidak pernah terjadi di bumi ini.

Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri dengan khayalan bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, ilmu pengetahuan akan menjawab semua dilema ini. Mengharapkan ilmu pengetahuan akan membenarkan semua pernyataan tidak berdasar dan tidak masuk akal ini adalah hal yang mustahil, sampai kapan pun. Sebaliknya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan pernyataan evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas.

Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan fungsi sel diketahui, semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang terbentuk secara acak, seperti

pemahaman biologis primitif masa Darwin. Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak fakta penciptaan dan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kebetulan-kebetulan yang mustahil, lalu berkeras mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi sumber

penghinaan. Ketika wajah asli dari teori evolusi semakin tersingkap dan opini publik mulai melihat kebenaran, para pendukung evolusi yang fanatik buta ini tidak akan berani lagi memperlihatkan wajah mereka.

(9)

Pencipta, Pemilik kekuatan, pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga. Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antaranya.

(10)

Darwin, Charles. 2002. The origin of species, asal-usul spesies (terjemahan). Yogyakarta. Ikon Teralitera.

Yunus, Rosman. Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam, Penulis, Drs.

Rosman Yunus, M.A. Ed, Ir. Bambang Haryanto, M.Si, Choirul Abadi, S.H; pennyunting, Syukriani Yulia M.B.A, Arief Muhajir –Cet—1Jakarta: Prestasi, 2006

Darwin, Charles. THE ORIGIN OF SPECIES, by Means of Natural Selection or

the Preservation of Favoured Races in the Struggle for life, Penerjemah TIM UNAS; edisi I. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2003

Yahya, Harun. Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 Pertanyaan, Penyunting,

Referensi

Dokumen terkait

 Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk

Perubahan – perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman dipelajari dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.. Teori evolusi masih dipertentangkan hingga

Dari beragam bukti yang di temukan para ilmuwan, tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa makhluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk hidup

Perlu dimengerti bahwa membicarakan tentang evolusi tidak berarti menyetujui seluruh teori evolusi yang disampaikan oleh para ahli evolusi diantaranya Darwin yang secara jelas

Mungkinkah hanya dengan perubahan keadaan alam dapat membuat otak manusia jauh lebih cerdas, sementara kera yang dilatihpun tidak pernah secerdas manusia?. Jika faktor perubahan

Menurut (Setiowati & Furqonita, 2007), evolusi adalah perkembangan makhluk hidup seara perlahan!lahan dari bentuk "ang sederhana ke bentuk "ang lebih kompleks

Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk  hidup

Perlu dimengerti bahwa membicarakan tentang evolusi tidak berarti menyetujui seluruh teori evolusi yang disampaikan oleh para ahli evolusi diantaranya Darwin yang secara jelas