PERANAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN, CITRA ORGANISASI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS ANGGOTA
(STUDI KASUS PADA KPN KOGUSDA TALAMAU)
ARTIKEL
Oleh
AFRIAMILDA
NIM: 1210018212057
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PERANAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN, CITRA ORGANISASI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS ANGGOTA
Afriamilda
1, Syukri Lukman
2, Zaitul
31Student in Master of Science Management Bung Hatta University
email:
afriamilda@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this research was to examine the role of customer as mediation on
the relationship between service quality, organizational image, trust and customer
loyalty. The theory of customer loyalty explained that service quality, organizational
image, and trust as determinats of customer satisfaction and in turns to affect
customer loyalty. The population of the research was the members of KPN Kogusda
Talamau District year 2013 which accounted for 238 people and the number of
sample was 150 respondents. In order to test the hypotheses, this research was
conducted simple, multiple and hierarchical regression analyses. The results found
that service quality, trust, and satisfaction positively and significantly influenced
customer loyalty, while organizational image did not affect customer loyalty. Service
quality, organizational image and trust were found to have positive and significant
effect on customer satisfaction. Customer satisfaction mediated the relationship
between service quality, trust and customer loyalty, while customer satisfaction did
not mediate the relationship between organizational image and customer loyalty.
Implication of this study revealed that in order to enhance customer loyalty, it is
needed to create customer satisfaction through imcrease the implementation of
service quality, organizational image, and customer trust.
Keywords: Service Quality, Organizational Image, Trust, Satisfaction, and Loyalty
.
1. Latar Belakang
Pentingnya keberadaan koperasi
adalah mampu memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta membangun tatanan
perekonomian nasional. Menurut Pasal 4
Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992,
pentingnya fungsi dan peranan koperasi
adalah a) Membangun dan
mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya, b) Berperan serta secara aktif
dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat, c)
Memperkokoh perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
sebagai sokogurunya, d) Berusaha untuk
mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Salah satu bidang usaha dalam
koperasi adalah simpan pinjam yaitu
koperasi yang bergerak dalam
penghimpunan simpanan dari anggota
kemudian meminjamkannya kembali
kepada anggota yang membutuhkan.
Sebagai salah satu bidang usaha koperasi,
bidang simpan pinjam tersebut secara
tidak langsung menhadapi persaingan.
Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya
lembaga keuangan baik Bank maupun
non-Bank yang juga melakukan aktivitas
yang relatif sama seperti lembaga pemberi
pinjaman. Dengan demikian maka
pengelolaan koperasi terutama bidang
simpan pinjam harus mampu menciptakan
keunggulan bersaing.
Diantara strategi menciptakan
keunggulan bersaing agar setiap
organisasi atau perusahaan dapat menjaga
kelangsungan hidupnya adalah melalui
penciptaan pelanggan yang loyal (Alma,
2007). Loyalitas pelanggan adalah
keputusan pelanggan untuk terus
berlangganan pada sebuah perusahaan
tertentu dalam jangka panjang, dengan
membeli dan menggunakan barang dan
jasa secara berulang-ulang, dan dengan
suka rela merekomendasikan produk
perusahaan tersebut kepada
rekan-rekannya (Griffin, 2003).
Salah satu organisasi yang memahami
pentingnya loyalitas pelanggan atau
anggota sebagai salah satu strategi
pengembangan usaha dan menjaga
kelangsungan hidupnya adalah KPN
Kogusda Talamau Kabupaten Pasaman
Barat. Salah satu jenis usaha KPN
Kogusda Talamau Kabupaten Pasaman
Barat adalah simpan pinjam. Berdasarkan
data sekuender terlihat bahwa jumlah
anggota yang melakukan pinjaman pada
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat selama Tahun 2013
mengalami fluktuasi. Peminjam yang
tertinggi berada pada Bulan Maret 2013
yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan yang
terendah terletak pada Bulan Oktober
2013 yaitu sebanyak 12 orang.
Berfluktuasinya jumlah anggota yang
melakukan peminjaman selama Tahun
2013 pada KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat
memperlihatkan fenomena bahwa belum
loyalnya anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa apabila KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat
anggota tersebut akan melakukan
peminjaman secara berulang dan
mereferensikan anggota lain agar
menggunakan pinjaman, dimana
konsekuensinya adalah jumlah anggota
yang melakukan peminjaman akan terus
meningkat dan bukan berfluktuasi.
Penelitian tentang loyalitas pelanggan
telah banyak dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Berdasarkan hasil penelitian
terdahulu tersebut dapat disampaikan
faktor-faktor yang mempengaruhi
loyalitas pelanggan adalah kepuasan
pelanggan, kualitas pelayanan, citra
organisasi, dan kepercayaan konsumen.
Berdasarkan telaah penelitian terdahulu
sebagaimana yang disebutkan diatas
ditemukan beberapa gap literatur yaitu: 1)
kebanyakan penelitian terdahulu tersebut
menggunakan organisasi non-sektor
publik atau menggunakan perusahaan
yang berorientasi kepada laba (profit
oriented firms) sebagai objek
penelitiannya. 2) kebanyakan peneliti
terdahulu mengkaji pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan,
dan sebagian peneliti lainnya mengkaji
pengaruh kualitas pelayanan dan citra
terhadap kepuasan pelanggan, serta
kepercayaan terhadap kepuasan
pelanggan.
Berpedoman pada gap literatur diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas
pelanggan dipengaruhi oleh kepuasan
pelanggan dan selanjutnya kepuasan
pelanggan dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan, citra, dan kepercayaan.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa
kepuasan pelanggan berperan sebagai
variabel mediasi pada pengaruh kualitas
pelayanan, citra, dan kepercayaan tehadap
loyalitas pelanggan.
2. Teori dan Pengembangan Hipotesis Loyalitas
Loyalitas merupakan keputusan
pelanggan untuk terus berlangganan pada
sebuah perusahaan tertentu dalam jangka
panjang, dengan membeli dan
menggunakan barang dan jasa secara
berulang-ulang, dan dengan suka rela
merekomendasikan produk perusahaan
tersebut kepada rekan-rekannya Lovelock
dan Wright (2005).
Griffin (2003) menjelaskan beberapa
keuntungan atau manfaat yang diperoleh
apabila memiliki npelanggan yang loyal
yaitu: a) Dapat mengurangi biaya
pemasaran, karena biaya untuk menarik
palanggan yang baru lebih mahal, b)
Dapat mengurangi biaya transaksi, c)
Dapat mengurangi biaya trun over
pelanggan, karana pergantian pelanggan
penjualan silang, yang akan memperbesar
pangsa pasar, f) Mendorong word of
mouth yang lebih positif, dan g) Dapat
mengurangi biaya kegagalan seperti biaya
penggantian, dan lain-lain.
Kepuasan
Caruana (2002) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
setelah pembelian dimana produk yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melebihi harapan pelanggan, sedangkan
ketidak puasan timbul apabila hasil
(outcome) tidak memenuhi harapan. Jadi
tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dan harapan, semakin sesuai antara
kinerja atau hasil yang diperoleh dengan
harapan, maka akan semakin tinggi
kepuasan yang akan didapat. Kepuasan
pelanggan dengan demikian dapat
didasarkan tidak hanya pada penilaian
pelanggan terhadap keandalan
penyampaian layanan, tetapi juga dari
pengalaman pelanggan dengan proses
penyampaian layanan.
Kotler dan Keller (2011) menjelaskan
beberapa manfaat dari kepuasan
konsumen bagi perusahaan penyedia jasa
adalah: 1) Terjalin relasi saling
menguntungkan dalam jangka panjang
antara perusahaan penyedia jasa dan
pelanggan. 2) Terbukanya peluang
pertumbuhan bisnis melalui pembelian
ulang dan cross-selling dan up-selling
(penjualan silang dan penjualan keatas).
3) Sebagai dasar pembentukan loyalitas
pelanggan. 4) Terjadinya komunikasi
mulut ke mulut (worth of mouth) yang
berpotensi menarik pelanggan baru. 5)
Persepsi pelanggan dan publik terhadap
perusahaan semakin positif. 6)
Meningkatkan laba perusahaan.
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan
keseluruhan ciri serta sifat suatu produk
atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan yang dinyatakan atau yang
tersirat (Kotler dan Keller, 2011).
Pasuraman, Barry dan Zeithalm
(1991) menemukan bahwa kualitas
pelayanan dapat diukur dengan 5
indikator yaitu: 1) Tangibles, yaitu bukti
fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik,
peralatan yang digunakan, representasi
fisik dari jasa. 2)Reliability, kemampuan
memenuhi janji layanan secara cepat,
akurat dan memuaskan. 3)
Responsiveness, merupakan keinginan
para staf untuk membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan dengan
tanggap. 4) Assurance, mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan
kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi
dan memahami kebutuhan pelanggan.
Citra Organisasi
Citra organisasi adalah persepsi
konsumen tentang suatu organisasi
sebagai refleksi dari asosiasi merek yang
ada pada pikiran konsumen (Keller dan
Keller, 2011). Sutojo (2004) menjelaskan
bahwa pembentukan citra merek dapat
dilakukan melalui tiga tahap yaitu: a)
Pembentukan Persepsi Segmen Sasaran,
langkah pertama upaya membentuk citra
segmen sasaran tentang jati diri
perusahaan, adalah menciptakan citra
yang akan dipopulerkan. Citra yang ingin
dibentuk harus mencerminkan jati diri
perusahaan yang sebenarnya, b)
Memelihara Persepsi Segmen Sasaran,
persepsi yang baik dari pelanggan harus
selalu dipertahankan.
Kepercayaan
Lupiyoadi dan Hamdani (2008) yang
menyatakan bahwa kepercayaan
konsumen merupakan harapan umum
yang dimiliki seorang konsumen bahwa
produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan dapat diandalkan. Setiadi
(2003) menyatakan bahwa keterpercayaan
muncul dari kemampuan untuk
membuktikan sesuatu, reliabilitas dan
intensionalitas. Kepercayaan merupakan
kunci bagi keberhasilan relationship
karena mendorong pemasar untuk: 1)
bekerja sama dengan mitra pertukaran
dalam menjaga relationship, 2) menolak
benefit jangka pendek untuk mendapatkan
benefit jangka panjang, dan 3)
memandang tindakan yang berpotensi
memiliki risiko tinggi secara bijaksana
dengan keyakinan bahwa mitra mereka
tidak akan bertindak secara oportunis.
Hipotesis:
H1: Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
anggota
H2: Citra organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas anggota
H3: Kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas anggota
H4: Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat
H5: Citra organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan anggota
H6: Kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan anggota
H7: Kepuasan anggota berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
anggota
H8: Kepuasan anggota memediasi
pengaruh kualitas pelayanan terhadap
H9: Kepuasan anggota memediasi
pengaruh citra organisasi terhadap
loyalitas anggota
H10: Kepuasan anggota memediasi
pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas
anggota
3. Metode Penelitian
Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat yang
melakukan peminjaman selama Tahun
2013 yang berjumlah sebanyak 238 orang.
Sedangkan jumlah sampel sebanyak 150
orang dengan menggunakan teknik
penarikan sampel adalah simple random
sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer
menggunakan kuesioner. Kuesioner
penelitian berisikan pernyataan yang
berhubungan dengan identitas responden
seperti jenis kelamin, usia, golongan, dan
frekuensi peminjaman. Disamping itu,
kuesioner penelitian berisikan pernyataan
tentang variabel kualitas pelayanan, citra
organisasi, kepercayaan, kepuasan
anggota, dan loyalitas anggota. Sebelum
kuesioner disebarkan, terlebih dahulu
peneliti mendatangi responden terpilih
dan menjelaskan tujuan dari penyebaran
kuesioner yang dalam hal ini adalah
semata-mata hanya untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan jawaban mereka tidak
untuk dipublikasikan.
Definisi dan Operasional Variabel
Kualitas pelayanan merupakan
aktifitas layanan jasa simpan pinjam yang
berikan oleh KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat kepada
anggota dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginannya yang diukur dengan 5
indikator (Parasuraman, Barry dan
Zeithalm, 1991) yaitu: tangibles,
empathy, reliability, responsiveness, dan
assurance. Citra organisasi adalah
persepsi anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat jasa
peminjaman yang berikan sebagai refleksi
asosiasi merek yang ada pada pikiran
anggota (Kotler dan Keller, 2011).
Pengukuran citra organisasi menggunakan
11 item pernyataan yang diadaptasi dari
penelitian terdahulu (Dhir & Vinen, 2005;
Fombrun & Shanley, 1990 dalam Gurses
& Kilic, 2013) yaitu memiliki fasilitas
terbaik, handal dalam layanan,
berkembang dan inovasi, kebanggaan,
identitas, pengelolaan, pilihan pertama,
lingkungan, dan dihargai masyarakat.
Kepercayaan merupakan kemauan
anggota untuk menyandarkan diri pada
hubungan dengan KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat berlandaskan
atas keyakinan (Handono, 2004).
Pengukuran variabel kepercayaan
menggunakan 5 item pernyataan yang
dikembangkan oleh Moorman, Zaltman,
dan Deshpande (1993) yaitu kesesuaian
kinerja dengan harapan, melaksanakan
pekerjaan dengan standar, mengerjakan
pekerjaan dengan benar, konsistensi
layanan, dan kemmapuan bertahan.
Kepuasan anggota merupakan perasaan
senang atau kecewa seorang anggota
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat yang muncul
setelah membandingkan harapan dan
kenyataan tentang jasa pinjaman (Kotler
dan Keller, 2011). Variabel kepuasan
anggota diukur dengan menggunakan
sembilan item pernyataan (Rita dkk
(2013) dan Rahmad (2009)) yaitu proses
pelayanan, bunga pinjaman, kepuasan
meyeluruh, sesuai dengan harapan, dan
ideal. Loyalitas anggota adalah keputusan
anggota untuk terus menggunakan jasa
pinjaman pada KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat dalam jangka
panjang, dengan melakukan transaksi dan
menggunakan jasa pinjaman secara
berulang-ulang, dan dengan suka rela
merekomendasikan jasa tersebut tersebut
kepada anggota lainnya (Lovelock dan
Wright, 2005). Variabel loyalitas nasabah
diukur dengan menggunakan empat item
pernyataan (Mohsan dkk, 2011) yaitu
menceritakan hal-hal positif, mengajak
orang lain, merekomendasikan, dan terus
menggunakan fasilitas pinajaman
4. Hasil Penelitian
Sebelum dilaksanakan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas dimana semua
item pernyataan yang digunakan
mengukur variabel kualitas pelayanan,
citra organisasi, kepercayaan, kepuasan
dan loyalitas anggota disimpulkan valid
karena setiap item pernyataan tersebut
memiliki corrected item total correlation
lebih besar dari 0,30. Sedangkan hasil uji
reliabilitas menemukan semua variabel
memiliki cronbach’s alpha lebih besar
dari 0,70 sehingga dapat disimpulkan
semua variabel dinyatakan reliable atau
andal.
Hasil analisis deskriptif tentang
variabel kualitas pelayanan, citra
loyaliras anggota dapat diringkas sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif
No Variabel Simbol Rata-Rata TCR (%) Keterangan
1 Loyalitas Anggota Y 3.07 61.40 Tidak Loyal
2 Kepuasan Anggota I 3.78 75.60 Cukup Puas
3 Kualitas Pelayanan X1 4.05 81.12 Baik
4 Citra Organisasi X2 4.02 80.40 Baik
5 Kepercayaan X3 3.92 78.40 Sedang
Sumber: Data Primer yang diolah
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, linearitas, multikolonearitas
dan heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
uji asumsi klasik tersebut dapat
disimpulkan bahwa semua jenis uji
asumsi klasik terpenuhi.
Uji Hipotesis
Dari Tabel 2 dimana dari tabel
tersebut diketahui nilai F statistik sebesar
21,332 dan signifikan 0,000 (lebih kecil
dari 0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model penelitian
tentang Kualitas Pelayanan, Citra
Organisasi, dan Kepercayaan terhadap
Loyalitas Anggota adalah layak. Besaran
adjusted R2 adalah 0,290 yang berarti
bahwa Kontribusi variabel Kualitas
Pelayanan, Citra Organisasi, dan
Kepercayaan terhadap Loyalitas Anggota
adalah 29% dengan asumsi variabel lain
konstan atau tetap.
Tabel 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Organisasi, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Anggota
Loyalitas Anggota (Y) Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien
Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) -0,337 0,443
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,454 0,038 H1 diterima
Citra Organisasi (X2) 0,079 0,681 H2 ditolak
Kepercayaan (X3) 0,319 0,002 H3 diterima
F statistik 21,332 0,000
-R2 0,305
-Adjusted R2 0,290
-Sumber: Data Primer yang diolah
Kualitas pelayanan (X1) memiliki
koefisien regresi sebesar 0,454 dan
signifikan 0,038 (lebih kecil dari 0,05)
dimana koefisien regresinya bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan
positif dan signifikan terhadap loyalitas
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat (H1 diterima).
Citra organisasi (X2) memiliki koefisien
regresi sebesar 0,079 dan signifikan 0,681
(lebih besar dari 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa citra organisasi tidak
berpengaruh terhadap loyalitas anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat (H2 ditolak). Kepercayaan
(X3) memiliki koefisien regresi sebesar
0,319 dan signifikan 0,002 (lebih kecil
dari 0,05) dimana koefisien regresinya
bertanda positif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat (H3
diterima).
Hasil pengujian hipotesis tentang
pengaruh kualitas pelayanan, citra
organisasi dan kepercayaan terhadap
kepuasan anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat
pada Tabel 3 dimana dari tabel tersebut
diketahui nilai F statistik sebesar 65,931
dan signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model penelitian
tentang kualitas pelayanan, citra
organisasi, dan kepercayaan terhadap
kepuasan anggota adalah layak. Besaran
adjusted R2 adalah 0,575 yang berarti
bahwa kontribusi variabel kualitas
pelayanan, citra organisasi, dan
kepercayaan terhadap kepuasan anggota
adalah 57,5% dengan asumsi variabel lain
konstan atau tetap.
Tabel 3. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Organisasi, dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Anggota
Kepuasan Anggota (I) Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien
Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) -0,163 0,575
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,350 0,016 H3 diterima
Citra Organisasi (X2) 0,421 0,001 H4 diterima
Kepercayaan (X3) 0,212 0,002 H5 diterima
F statistik 65,931 0,000
-R2 0,759
-Adjusted R2 0,575
-Sumber: Data Primer yang diolah
Kualitas pelayanan (X1) memiliki
koefisien regresi sebesar 0,350 dan
signifikan 0,016 (lebih kecil dari 0,05)
dimana koefisien regresinya bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
Kabupaten Pasaman Barat (H3 diterima).
Citra organisasi (X2) memiliki koefisien
regresi sebesar 0,421 dan signifikan 0,001
(lebih kecil dari 0,05), dimana koefisien
regresinya bertanda positif, sehingga
dapat disimpulkan bahwa citra organisasi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat (H4
diterima). Kepercayaan (X3) memiliki
koefisien regresi sebesar 0,212 dan
signifikan 0,002 (lebih kecil dari 0,05)
dimana koefisien regresinya bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kepercayaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat (H5 diterima).
Hasil pengujian hipotesis tentang
pengaruh kepuasan terhadap loyalitas
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai
berikut
Tabel 4. Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Anggota
Loyalitas Anggota (Y) Konstanta dan Variabel Mediasi Koefisien
Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) 0,232 0,418
-Kepuasan (I) 0,752 0,016 H7 diterima
F statistik 101,344 0,000
-R2 0,638
-Adjusted R2 0,406
-Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel tersebut diketahui nilai F
statistik sebesar 101,344 dan signifikan
0,000 (lebih kecil dari 0,05). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa
model penelitian tentang pengaruh
kepuasan terhadap loyalitas anggota
adalah layak. Besaran adjusted R2 adalah
0,406 yang berarti bahwa kontribusi
variabel kepuasan terhadap loyalitas
anggota adalah 40,6% dengan asumsi
variabel lain konstan atau tetap. Variabel
kepuasan (I) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,752 dan signifikan 0,000 (lebih
kecil dari 0,05) dimana koefisien
regresinya bertanda positif, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat (H7
diterima).
Hipotesis terkahir yang
dikembangkan adalah kepuasan anggota
memediasi pengaruh kualitas pelayanan,
citra organisasi dan kepercayaan terhadap
loyalitas anggota. Oleh karena citra
loyalitas anggota, maka dampak mediasi
variabel kepuasan hanya bisa diuji antara
kualitas pelayanan dan kepercayaan
terhadap loyalitas anggota dimana
pengujian ini menggunakan hierarchical
regression dimana hasilnya dapat
diringkas pada Tabel 5. Dari tabel
tersebut, pada Model 1 diperoleh nilai F
statistik sebesar 32,094 dan signifikan
0,000 (lebih kecil dari 0,05). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa
Model 1 tentang pengaruh langsung
kualitas pelayanan dan kepercayaan
terhadap loyalitas anggota adalah layak.
Model 2 diperoleh nilai F statistik 36,096
dan signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa Model 2 tentang
pengaruh tidak langsung kualitas
pelayanan dan kepercayaan terhadap
loyalitas anggota melalui kepuasan juga
dinyatakan layak. Pada Model 1 diperoleh
Adjusted R2 sebesar 0,294 yang bermakna
bahwa pengaruh langsung kualitas
pelayanan dan kepercayaan terhadap
loyalitas anggota adalah 29,4%.
Tabel 5. Pengaruh Kepuasan dalam Memediasi antara Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Loyalitas Anggota
Model 1 Model 2 Kontansta, Variabel
Bebas dan Mediasi Koefisien Regresi
Sig. Koefisien Regresi
Sig. Keputusan
Konstanta -0,335 0,445 -0,242 0,544
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,527 0,000 0,077 0,583
Kepercayaan (X3) 0,325 0,001 0,179 0,057
Kepuasan (I) - - 0,609 0,000
H8dan H10 diterima
F statistik 32,094 0,000 36,096 0,000
-R2 0,304 0,426
-Adjusted R2 0,294 0,414
-Sumber: Data Primer yang diolah
Sedangkan pada Model 2 Adjusted R2
sebesar 0,414 yang bermakna pengaruh
tidak langsung kualitas pelayanan dan
kepercayaan terhadap loyalitas anggota
melalui kepuasan adalah 41,4%
(peningkatan sebesar 11%). Hasil analisis
diatas dapat dijelaskan dimana Model 1
menjelaskan pengaruh langsung variabel
kualitas pelayanan dan kepercayaan
terhadap loyalitas anggota. Dalam Model
1 ini, diperoleh koefisien variabel kualitas
pelayanan (X1) 0,527 dan signifikan 0,000
(lebih kecil dari 0,05). Dengan demikian
dapat diartikan bahwa secara langsung
variabel kualitas pelayanan (X1)
terhadap loyalitas anggota (Y). Koefisien
variabel kepercayaan (X3) diperoleh
sebesar 0,325 dan signifikan 0,001 (lebih
kecil dari 0,05). Dengan demikian dapat
diartikan bahwa secara langsung variabel
kepercayaan (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas anggota (Y).
Model 2 menjelaskan pengaruh tidak
langsung kualitas pelayanan dan
kepercayaan terhadap loyalitas anggota
yaitu melalui kepuasan sebagai variabel
mediasi. Dalam Model 2 ini, variabel
kualitas pelayanan tidak lagi berpengaruh
signifikan terhadap loyaliotas anggota,
karena nilai signifikannya 0,583 (lebih
besar dari 0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepuasan berperan
sebagai variabel mediasi penuh (full
mediation) antara kualitas pelayanan dan
loyalitas anggota, sehingga H8 diterima.
Begitu juga dengan variabel kepercayaan,
dimana pada Model 2 tidak lagi
berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas anggota, karena nilai
signifikannya 0,057 (lebih besar dari
0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepuasan berperan
sebagai variabel mediasi penuh (full
mediation) antara kepercayaan dan
loyalitas anggota, sehingga H10 diterima.
Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis H1 diketahui
bahwa kualitas pelayanan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat. Hasil ini dapat
diartikan bahwa apabila semakin baik
kualitas pelayanan yang dalam hal ini
terkait dengan bukti fisik, empati
pegawai, keandalan, daya tanggap, dan
kepastian layanan maka hal tersebut akan
dapat membuat anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat
semakin loyal. Akan tetapi apabila
semakin tidak baik kualitas pelayanan
yang dalam hal ini terkait dengan bukti
fisik, empati pegawai, keandalan, daya
tanggap, dan kepastian layanan maka hal
tersebut akan dapat membuat anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat semakin tidak loyal. Hasil
penelitian ini mendukung konsep teori
yang dikemukakan oleh Fornell (1994)
yang menjelaskan bahwa kualitas
pelayanan dapat mempengarui loyalitas
melalui kepuasan konsumen. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu diantaranya Rinda dan Nur
(2012), Ketut dan Sundring (2012), dan
Rachmad (2009) dimana semua para
peneliti tersebut telah membuktikan
memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap loyalitas.
Hasil pengujian hipotesis H2 diketahui
bahwa citra organisasi tidak berpangaruh
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Hasil
ini dapat diartikan bahwa secara langsung
citra organisasi tidak bermakna untuk
menjelaskan variasi loyalitas anggota.
Citra organisasi yang dimaksud berkaitan
dengan fasilitas yang dimiliki, keandalan
layanan, inovasi, rasa bangga,
memberikan saran, identitas,
berpengalaman, lingkungan, dan
penghargaan masyarakat. Fakta yang
ditemukan berdasarkan hasil penelitian ini
bahwa saat penelitian ini berlangsung
citra KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat tergolong kedalam
kategori baik namun belum dapat
dikatakan sangat baik. Oleh katena itu
masih diperlukan berbagai upaya untuk
meningkatkan citra organisasi KPN
Kogusda Talamau Kabupaten Pasaman
Barat dimasa yang akan datang. Hasil
penelitian ini tidak mendukung konsep
teori yang dikemukakan oleh Kotler dan
Keller (2011) yang menjelaskan bahwa
loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi
oleh citra organisasi, dimana suatu
perusahaan akan memiliki citra organisasi
yang baik dapat dilihat dari perpektif
kemampuan bersaing, reputasi dimasa
lalu dan kemajuan perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu seperti Nurul (2012),
Karsono (2007), Kandampully dan
Suhartanto (2000) dimana semua para
peneliti tersebut menemukan bahwa
variabel citra organisasi memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap loyalitas.
Pengujian hipotesis H3 diketahui
bahwa variabel kepercayaan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat. Hasil ini dapat
diartikan bahwa apabila semakin tinggi
kepercayaan anggota yang dalam hal ini
terkait dengan layanan yang diberikan
(kinerja) telah sesuai dengan harapan,
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
standar, mengerjakan pekerjaan yang
benar / tidak menyalahi aturan,
memberikan pelayanan dengan konsisten,
dan kemampuan bertahan lama
(kontinyu), maka hal tersebut akan dapat
membuat anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat semakin loyal.
Akan tetapi apabila semakin rendah
kepercayaan anggota yang dalam hal ini
terkait dengan layanan yang diberikan
(kinerja) telah sesuai dengan harapan,
standar, mengerjakan pekerjaan yang
benar / tidak menyalahi aturan,
memberikan pelayanan dengan konsisten,
dan kemmpuan bertahan lama (kontinyu),
maka hal tersebut akan dapat membuat
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat semakin tidak
loyal. Hasil penelitian ini mendukung
konsep teori yang dikemukakan oleh
Kotler dan Keller (2011) yang
menjelaskan bahwa soerang konsumen
akan menjadi loyal apabila konsumen
tersebut percaya pada produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu diantaranya Sri dan Fenny
(2006), Mulyo dan Akudi (2007),
Muhammad dan Noorjahan (2009)
dimana semua para peneliti tersebut telah
membuktikan bahwa variabel
kepercayaan memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap loyalitas.
Pengujian hipotesis H4 diketahui
bahwa kualitas pelayanan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat. Hasil ini dapat
diartikan bahwa apabila semakin baik
kualitas pelayanan yang dalam hal ini
terkait dengan bukti fisik, empati
pegawai, keandalan, daya tanggap, dan
kepastian layanan maka hal tersebut akan
dapat membuat anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat
semakin puas. Akan tetapi apabila
semakin tidak baik kualitas pelayanan
yang dalam hal ini terkait dengan bukti
fisik, empati pegawai, keandalan, daya
tanggap, dan kepastian layanan maka hal
tersebut akan dapat membuat anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat semakin tidak tidak puas
atau kecewa. Hasil penelitian ini
mendukung konsep teori yang
dikemukakan oleh Fornell (1994) yang
menjelaskan bahwa kualitas pelayanan
dapat mempengarui kepuasan konsumen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu diantaranya Bambang (2014),
Siswi dkk (2013), Rinda dan Nur (2012),
Auli (2013), Ajeng dkk (2013) dimana
semua para peneliti tersebut telah
membuktikan bahwa variabel kualitas
pelayanan memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap kepuasan.
Pengujian hipotesis H5 diketahui
bahwa citra organisasi berpangaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat. Hasil ini dapat diartikan
bahwa apabila semakin baik citra
anggota seperti KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat dipersepsikan
memiliki fasilitas terbaik, berkembang
dan inovasi, rasa bangga menerima
pinjaman, dan indentitas yang baik, maka
hal ini akan dapat mengakibatkan
muculnya rasa puas bagi anggota. Akan
tetapi sebaliknya apabila semakin tidak
baik citra organisasi yang dipersepsikan
oleh anggota seperti KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat
dipersepsikan memiliki fasilitas terbaik,
berkembang dan inovasi, rasa bangga
menerima pinjaman, dan indentitas yang
baik, maka hal ini akan dapat
mengakibatkan muculnya rasa kecewa
atau tidak puas bagi anggota. Hasil
penelitian ini mendukung konsep teori
yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2011) yang menjelaskan bahwa kepuasan
pelanggan dapat dipengaruhi oleh citra
organisasi, dimana suatu perusahaan akan
memiliki citra organisasi yang baik dapat
dilihat dari perpektif kemampuan
bersaing, reputasi dimasa lalu dan
kemajuan perusahaan tersebut. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu seperti Anung (2013), Rita dkk
(2013), Christian (2013) dan Evawati
(2012) dimana semua para peneliti
tersebut menemukan bahwa variabel citra
organisasi memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap kepuasan.
Pengujian hipotesis H6 diketahui
bahwa variabel kepercayaan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat. Hasil ini dapat
diartikan bahwa apabila semakin tinggi
kepercayaan anggota yang dalam hal ini
terkait dengan layanan yang diberikan
(kinerja) telah sesuai dengan harapan,
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
standar, mengerjakan pekerjaan yang
benar / tidak menyalahi aturan,
memberikan pelayanan dengan konsisten,
dan kemampuan bertahan lama
(kontinyu), maka hal tersebut akan dapat
membuat anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat semakin puas.
Akan tetapi apabila semakin rendah
kepercayaan anggota yang dalam hal ini
terkait dengan layanan yang diberikan
(kinerja) telah sesuai dengan harapan,
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
standar, mengerjakan pekerjaan yang
benar / tidak menyalahi aturan,
memberikan pelayanan dengan konsisten,
dan kemmpuan bertahan lama (kontinyu),
maka hal tersebut akan dapat membuat
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat semakin tidak
konsep teori yang dikemukakan oleh
Alma (2007) yang menjelaskan bahwa
seorang konsumen akan merasa puas
apabila konsumen tersebut percaya pada
produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu diantaranya
Fasochah dan Harnoto (2013), Ahmad
(2014), dan Panca (2009) dimana semua
para peneliti tersebut telah membuktikan
bahwa variabel kepercayaan memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap
kepuasan.
Hasil pengujian hipotesis H8 dan H10
diketahui bahwa kepuasan memediasi
hubungan antara kualitas pelayanan dan
kepercayaan terhadap dan loyalitas
anggota. Hasil ini dapat diartikan bahwa
apabila semakin baik kualitas pelayanan
dan didukung oleh tingginya kepercayaan
anggota maka hal tersebut akan dapat
membuat anggota semakin puas.
Seterusnya jika anggota merasa puas
maka hal ini akan dapat menciptakan
anggota menjadi loyal. Hasil penelitian ini
mendukung konsep teori yang
dikemukakan oleh Fornell (1994) dan
Alma (2007) yang menjelaskan bahwa
kualitas pelayanan dan kepercayaan dapat
mempengarui kepuasan konsumen dan
seterusnya kepuasan konsumen
mempengaruhi loyalitas. Hasil penelitian
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu dimana
kualitas pelayanan (Bambang, 2014;
Siswi dkk, 2013; Rinda & Nur, 2012;
Auli, 2013; Ajeng dkk, 2013) dan
kepercayaan (Fasochah & Harnoto, 2013;
Ahmad, 2014; Panca, 2009) memiliki
dampak yang positif terhadap kepuasan,
serta kepuasan berdampak positif
terhadap loyalitas (Rinda & Nur, 2012;
Rachmat, 2009; Asmai & Zhafiri, 2011;
Eman & Ayman, 2013; Indrianawati &
Ricky, 2009).
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan maka beberapa
kesimpulan (1) Kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat, (2)
Citra organisasi tidak berpengaruh
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat, (3)
Kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas anggota KPN
Kogusda Talamau Kabupaten Pasaman
Barat, (4) Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat, (5) Citra
signifikan terhadap kepuasan anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat, (6) Kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat, (7)
Kepuasan anggota berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat, (8) Kepuasan anggota
memediasi pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas anggota KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat, (9)
Kepuasan anggota tidak memediasi
pengaruh citra organisasi terhadap
loyalitas anggota KPN Kogusda Talamau
Kabupaten Pasaman Barat, DAN (10)
Kepuasan anggota memediasi pengaruh
kepercayaan terhadap loyalitas anggota
KPN Kogusda Talamau Kabupaten
Pasaman Barat.
Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini dapat dikemukakan
diantaranya adalah (1) Penelitian ini tidak
menggunakan seluruh anggota populasi
sebagai responden, sehingga ada
kemungkinan terdapat kelemahan dalam
penetapan jumlah sampel serta teknik
penarikan sampel, (2) Penelitian ini
menggunakan teknik penarikan sampel
yaitu simple random sampling, dimana
setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi responden. Dengan demikian
aspek karakteristik responden misalnya
tingkat pendidikan terabaikan dalam
pemilihan sampel, (3) Penelitian ini hanya
dilaksanakan pada KPN Kogusda
Talamau Kabupaten Pasaman Barat,
sehingga hasil penelitian ini belum tentu
berlaku sama pada koperasi lainya, dan
(4) Ruang lingkup penelitian ini hanya
terbatas pada dampak kualitas pelayanan,
citra organisasi, dan kepercayaan terhadap
loyalitas nasabah dengan kepuasan
sebagai variabel mediasi. Dengan
demikian variabel-variabel lain yang
secara teori dapat mempengaruhi
kepuasan anggota dan loyalitas anggota
tidak termasuk kedalam ruang lingkup
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Guspul (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada Nasabah Kospin Jasa
Cabang Wonosobo). Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 40-54
Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Diponegoro Journal of Social and Politic. Vol 1 No 8.
Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
Asmai, I dan Zhafiri, L (2011). Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas: Studi tentang Peran Mediasi Switching Costs.Jurnal Siasat Bisnis Vol 15 No 1.
Auli, L.Y (2013). Persepsi tentang Kualitas Pelayanan, Nilai Ptoduk dan fasilitas terhadap Kepuasan Pelanggan. Management Analysis Journal 2 (1)
Bambang, B (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk yang ditawarkan terhadap Kepuasan Anggota Koperasi Karyawan Widyagama Malang. Jurnal JIBEKA Vol 8 No 1.
Christian, L (2013). Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen.Jurnal EMBA Vol 1 No 3
Eman, M.E., dan Ayman, Y.S (2013). The impact of corporate image and reputation on service quality, customer satisfaction and customer loyalty: testing the mediating role. Case analysis in an international service company. The Business & Management Review, Vol.3 Number 2.
Evawati (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand
Image) terhadap Kepuasan Konsumen.Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial Jilid 1 No 2.
Fasochah dan Harnoto (2013). Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Mediasi.
Jurnal Ekonomi Manajemen
Akuntansi No 34/ Th XX.
Fornell, C. (1994). Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience.
Journal of Marketing. Vol 56.
Griffin. (2003). Marketing Management
(terjemahan). New York: Mc. Graw Hill, Seventh Edition.
Handono, Lisa (2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Pelanggan Terhadap Jasa Kontraktor CV. Anugerah Jaya Surabaya¸ Tesis
Universitas Petra, Malang.
Indrianawati, U dan Ricky, G.S (2009). Peran Switching Costs sebagai Variabel Moderasi pada Pengaruh Kepuasan atas Kualitas Jasa terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Unair di Surabaya. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 2 No. 3
Kandampully dan Suhartanto (2000). Customer Loyalty in the Hotel Industry: The Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management 12/6:346-351.
pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol 7 No. 1: 93-110.
Ketut, G dan Sundaring, P. D (2011). Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja–
Bali). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 13 No 1.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2011).Manjemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Erlangga
Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright (2005). Manajemen
Pemasaran Jasa. Terjemahan.
Jakarta: PT. Indeks.
Muhammad, M.A dan Noorjahan, P (2009). Impact of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty.ABAC Journal Vol 29 No 1.
Mulyo, B.S dan Akudi (2007). Pengaruh Kualitas Layanan, Kepecayaan, dan Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah (Studi pada BPR Pasar Kendal). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol 14 No 2.
Nurul, Qamariah (2012). Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Institusi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10 No 1.
Panca, Winahyuningsih (2009). Pengaruh Kepuasan terhadap Kepercayaan Konsumen pada Hotel Griptha Kudus.
Jurnal Ekonomi Universitas Maria Kudus, ISSN : 1979-6889.
Parasuraman, V.A. Zeithalm., & Leonard, L. B (1991). Refinement and
Reassessment of SERVQUAL Scale.
Journal of Retailing, 67, 4, pp 420-450
Rachmad, Hidayat (2009). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri.
Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Vo,11 No 1.
Rinda, N dan Nur, Iriawan (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas PelangganFlexi Mobile Broadbanddi Wilayah Surabaya dengan Pendekatan SEM Bayesian.Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1 No.1
Rita, A., Taher, A., Umar, N., dan Suharyono (2013). Effect of Service Quality and Product Quality to
Corporate Image, Customer’s Satisfaction and Customer’s Trust.
IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM). Volume 9, Issue 6
Siswi, T.H., Edi, W., dan Poerwanto (2013). Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Anggota Unit Pertokoan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Jember. Jurnal e-Sospol Vol 1 No 1.