• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan sebuah konsep yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia terlebih dalam bidang akademisi khususnya mahasiswa. Seorang mahasiswa diharapkan mampu mencari, menemukan, dan menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap individu tersebut.

Literasi informasi merupakan seperangkat kemampuan yang menuntun individu untuk "mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan." Melek informasi juga semakin penting dalam perkembangan dan perubahan teknologi yang cepat dan berkembangnya sumber informasi yang ada. Kompleksitas yang semakin meningkat membuat individu dihadapkan dengan beragam, pilihan informasi berlimpah dalam studi akademis, pekerjaan , dan dalam kehidupan pribadi. Informasi yang tersedia melalui perpustakaan, sumber daya masyarakat, media tercetak dan internet digunakan tanpa seleksi yang memunculkan pertanyaan tentang keaslian, validitas, dan reliabilitas.

(2)

dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif”. Literasi informasi dapat diartikan

sebagai kemampuan dalam menemukan dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

ACRL(2000) mendefenisikan literasi informasi sebagai satu set kemampuan yang dimiliki individu untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.

University of Maryland University College (UMUC) menyatakan bahwa kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi individu yang melek informasi (information literate), meliputi:

1. Menggunakan informasi dan sumber daya perpustakaan baik didalam perpustakaan maupun melalui sarana elektronik secara efektif dan efisien.

2. Memilih sumberdaya terbaik untuk digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi, tidak hanya sumber daya yang paling mudah atau familiar.

3. Menerapkan evaluasi kritis dan sintesis (rangkuman) sumber daya yang dipilih.

4. Mengutip sumber-sumber secara tepat dan akurat.

(3)

Dalam pertemuan Alexandria Proclamation yang diedit oleh Garner (2006:3) dinyatakan bahwa literasi merupakan dasar bagi manusia di era digital. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa literasi informasi adalah:

1. Kemampuan dasar dalam menentukan kebutuhan informasi, menempatkan, mengevaluasi, membuat dan menerapkan informasi dalam konteks budaya dan sosial.

2. Sebagai kunci pedoman seseorang dalam mengakses informasi secara efektif serta penggunaan dan pembuatan konten dalam mendukung pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, pelayanan manusia dan aspek lainnya.

3. Kemampuan dasar dalam mempelajari teknologi informasi. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang sangat penting karena dengan memahami teknologi informasi maka akan semakin mudah seseorang memenuhi kebutuhan informasinya.

Dari beberapa pendapat diatas terdapat persamaan bahwa literasi informasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang individu baik dalam dunia akademisi, dunia pekerjaan maupun penelitian. Literasi informasi mencakup kemampuan seorang individu dalam mengenali kebutuhan informasi, mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari informasi yang dibutuhkan, menemukan informasi, mengevaluasi informasi yang telah ditemukan, mengorganisasikan informasi dan menggunakan informasi tersebut secara akurat dan efektif.

2.2 Manfaat Literasi Informasi

(4)

yaitu:

1. Membantu mengambil keputusan.

Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.

2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan.

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.

3. Menciptakan pengetahuan baru.

Suatu Negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh. Literasi informasi juga bermanfaat sebagai sarana untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi yang akurat, sebagai sebuah keterampilan dalam menyaring informasi, dan sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan baik itu tujuan pribadi, sosial dan pekerjaan.

Dalam bahan ajar yang disusun Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan (2010:15) Penerapan literasi informasi penting karena:

1. Literasi informasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidup pribadi, sosial, pekerjaan dan pendidikan.

2. Literasi informasi merupakan sarana untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan beragam sumber-sumber informasi sebagai hak asasi manusia untuk mejadi pembelajar seumur hidup.

3. Literasi informasi sebagai keterampilan menyaring informasi dalam kehidupan masyarakat berbasis informasi.

Menurut Association of College and Research Library (ACRL) setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan bisa:

1. Menentukan batas informasi yang diperlukan.

(5)

3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis.

4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar pengetahuan seseorang.

5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan soisal sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal (ACRL 2000:1).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa literasi informasi memiliki manfaat yang beragam dalam kehidupan seorang individu dan dengan literasi informasi, seorang individu akan lebih memiliki referensi yang yang dapat membantu individu tersebut dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya serta membantu individu dalam proses pengambilan keputusan.

2.3 Tujuan Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang terutama dalam dunia pendidikan tinggi. Saat ini seseorang dihadapkan dengan berbagai jenis informasi yang berkembang sangat pesat, tetapi belum tentu semua informasi yang ada dan diciptakan tersebut dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan para pencari informasi. Literasi informasi akan mempermudah seseorang untuk belajar secara mandiri dimana pun berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi.

(6)

Menurut Doyle yang dikutip oleh Wijetunge (2005: 33) menyatakan bahwa dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka seorang individu akan mampu:

1. Menentukan informasi yang akurat dan lengkap untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

2. Menentukan batasan informasi yang dibutuhkan 3. Mengidentifikasi sumber informasi yang potensial 4. Memformulasikan informasi

5. Mengembangkan strategi penelusuran

6. Mengakses sumber informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien 7. Mengevaluasi informasi

8. Mengorganisasikan informasi

9. Menggabungkan informasi menjadi dasar pengetahuan

10. Menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut UNESCO (2005: 1) literasi informasi menuntut seseorang untuk dapat menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga menyatakan tujuan dari literasi informasi adalah:

1. Memampukan seseorang mengakses informasi sesuai profesi mereka 2. Memandu mereka dalam pengambilan keputusan

3. Seseorang lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka.

Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Misalnya kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran internet.

Berdasarkan tujuan yang diuraikan di atas, maka literasi informasi memiliki tujuan dalam membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya baik untuk kebutuhan pribadi (pendidikan, kesehatan, pekerjaan) maupun lingkungan masyarakat.

2.4 Unsur-Unsur Literasi Informasi

(7)

literasi informasi, yaitu:

1. Literasi Perpustakaan (Library literacy). Literasi perpustakaan membantu seseorang menjadi pengguna mandiri perpustakaan dan mampu untuk menetapkan, menempatkan, mengambil dan menemukan kembali informasi dari perpustakaan.

2. Literasi Visual (Visual literacy), diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan untuk berfikir, belajar dan menjelaskan istilah yang digambarkan. Visual Literacy dibedakan menjadi 3 yaitu

a.Pembelajaran visual (Visual learning): kemampuan dalam mengakuisisi dan mengkonstruksi pengetahuan yang merupakan hasil interaksi dengan fenomena visual.

b.Pemikiran visual (Visual thinking): kemampuan untuk mengorganisasikan citra mental pada hal-hal seputar bentuk, garis, warna, tekstur, dan komposisi.

c.Komunikasi visual (Visual communication): kemampuan menggunakan symbol visual untuk mengekspresikan gagasan dan menyampaikan makna.

3. Literasi Media (Media literacy), didefenisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh, menganalisis dan menghasilkan informasi untuk hasil yang spesifik. Misalnya untuk masyarakat memerlukan keterampilan melek media agar mampu mensikapi keberadaan media dengan lebih kritis dan bijaksana.

4. Literasi Komputer (Computer literacy), Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi dan memperluas kemampuan manusia dalam mempelajari dan memproses informasi. Contoh yang paling nyata adalah penggunaan computer secara luas dalam dunia pendidikan sekarang ini dapat dikatakan bahwa komputer telah menjadi bagian integral dari pendidikan. Competer literacy yaitu kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi dokumen dan data menggunakan perangkat lunak pengolah kata, pangkalan data dan sebagainya. Literasi computer juga dapat diartikan akrab dengan perangkat komputer dan mampu menciptakan dan memanipulasi dokumen, serta akrab dengan email dan internet.

5. Literasi Digital (Digital Literacy), yaitu suatu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Mereka yang mampu mengejar dan menguasai perangkat-perangkat digital mutakhir dicitrakan sebagai penggenggam masa depan, dan sebaliknya yang tertinggal akan semakin sempit kesempatannya untuk meraih kemajuan. 6. Literasi Jaringan (Network literacy) adalah kemampuan untuk dapat mengakses, menempatkan dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring misalnya internet, pengguna harus menguasai keahlian ini. Menurut Eisenberg yang dikutip oleh Pattah (2014: 120) , karakteristik orang yang melek jaringan adalah:

(8)

2).Memilki pemahaman bagaimana sistem informasi berjejaring diciptakan dan dikelola.

3).Dapat melakukan temu balik informasi tertentu dari jaringan dengan menggunakan serangkaian alat temu balik informasi.

4).Dapat memanipulasi informasi berjejaring dengan memadukannya dengan sumber lain dan meningkatkan nilai informasinya untuk kepentingan tertentu.

5).Dapat menggunakan informasi berjejaring untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang terkait dengan pengambilan keputusan, baik untuk kepentingan tugas maupun pribadi, serta menghasilkan layanan yang mampu meningkatkan kualitas hidup.

6).Memiliki pemahaman akan peran dan penggunaan informasi berjejaring untuk memecahkan masalah dan memperingan kegiatan dasar hidup.

7. Literasi Kultural

Menurut Sulistyo-Basuki (2013), literasi kultural berarti pengetahuan mengenai pemahaman tentang bagaimana tradisi, kepercayaan, simbol, perayaan dan sarana komunikasi sebuah Negara, agama, kelompok etnik atau suku berdampak terhadap penciptaan, penyimpanan, penanganan, komunikasi, preservasi serta pengarsipan data, informasi dan pengetahuan menggunakan teknologi. Pemahaman literasi informasi dalam kaitannya dengan literasi kultural adalah bagaimana faktor budaya berdampak terhadap penggunaan teknologi komunikasi dan informasi secara efisien.

Menurut Sukaesih (2013), Literasi informasi juga mempunyai empat komponen dasar dalam konteks informasi yaitu determine of information needs, access of information, store and find back information.

1). Menentukan kebutuhan informasi

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum penelusuran informasi adalah mendefenisikan dan menentukan kebutuhan informasi. Menyadari kebutuhan informasi merupakan satu kepekaan terhadap informasi bahwa informasi dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah baik di tempat kerja, memahami kebutuhan bermasyarakat, mengatasi masalah kesehatan serta menjalankan berlangsungnya kehidupan. Oleh karena itu, menyadari akan kebutuhan informasi merupakan komponen pertama dalam literasi informasi.

2). Mengakses dan Mengevaluasi Informasi

(9)

informasi akan mendukung kemampuan literasi informasi. 3). Menyimpan dan Menemukan Kembali Informasi

Manusia harus dapat selalu menghargai betapa pentingnya menyimpan informasi dan menemukannya kembali ketika diperlukan. Seseorang yang melek informasi dalam hal ini juga adalah orang yang dapat menggunakan berbagai macam media untuk membawa informasi dengan memberikan pengaruh yang baik, sehingga mereka dapat menemukan kembali dan memperbaharui ketika dibutuhkan

4). Pemanfaatan Informasi secara Efektif dan sesuai Etika

Penggunaan inforamsi secara efektif meliputi kemampuan berfikir secara kritis dan dapat memecahkan masalah. Tujuan dari literasi informasi adalah untuk memungkinkan seseorang untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan sehingga pada akhirnya kembali dapat mewujudkan information literacy itu sendiri.

Komponen literasi informasi yang telah dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk literasi yang mendukung tercapainya tujuan dari literasi informasi itu sendiri. Komponen tersebut sangat dibutuhkan dan akhirnya akan saling mendukung untuk tercapainya literasi informasi.

2.5 Literasi Informasi dalam Pencapaian Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Magister

Literasi informasi (information literacy) telah menjadi fokus perhatian utama dunia pendidikan. Menurut Proboyekti (2008), Bagi kita yang terlibat dalam proses belajar mengajar, sering mendapati mahasiswa kesulitan dalam:

1. Memahami tugas yang diberikan sehingga apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan tugas yang diberikan.

2. Menemukan ide untuk makalah ilmiah dalam topik tertentu

3. Mendapatkan sumber informasi yang kurang bervariasi dan cenderung menggunakan sumber atau format yang sama.

4. Menentukan pustaka yang tepat, sehingga enggan membaca karena berpikir bahwa buku-buku yang dipilih sebagai sumber informasi harus dibaca habis.

5. Mengutip sebuah sumber yang memiliki hak cipta secara langsung maupun dengan tidak langsung untuk menghindari plagiarisme.

6. Membuat kalimat yang beralur dari paragraf ke paragraf.

7. Mempresentasikan karya monoton, kurang informatif dan kurang tepat untuk audiens yang dituju.

8. Mempelajari hal baru dengan cara yang aktif dan kreatif.

(10)

keharusan mengingat volume informasi dalam format elektronik yang tersedia saat ini diperkirakan jauh melebihi informasi yang tersedia dalam format tercetak. Akibatnya, proses pembelajaran harus memanfaatkan informasi dalam format elektronik. Teknologi informasi membuat informasi menjadi begitu mudah diakses dan digunakan, tetapi kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi hanya akan diperoleh jika pencari informasi memiliki kompetensi dalam literasi informasi. Penguasaan kompetensi literasi informasi tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa yang masih mengikuti perkuliahan tetapi juga bermanfaat di dunia kerja.

Pentingnya penguasaan kompetensi literasi informasi disadari oleh sebagian besar pengelola pendidikan tinggi, akan tetapi masih banyak juga yang belum menyadarinya. Penguasaan literasi informasi menjadi kompetensi yang sangat penting dimiliki baik mahasiswa maupun dosen. Perguruan tingggi yang telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi haruslah tanggap dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya, sehingga wajib untuk membekali dosen dan mahasiswanya dengan kompetensi literasi informasi. Penguasaan literasi informasi tidak hanya bertujuan untuk menjadikan mahasiswa sebagai individu yang information literate, yang mampu menyelesaikan tugas-tugas akademisnya dengan baik, tetapi juga untuk membekali mereka dengan pemahaman yang mendalam tentang literasi informasi karena merekalah nantinya yang akan menularkan dan mengajarkan kompetensi ini ke lingkungan kerjanya.

Berdasarkan KKNI 2015 seorang mahasiswa Program Magister harus memiliki capaian yaitu:

(11)

bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner. 3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi

masyarkat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.

4. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara dan diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional.

5. Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahiannya;

6. Mampu menyusun ide, hasil pemikiran dan argument saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta menkomunikasikan melalui media kepada masyarakat akademik secara luas.

7. Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek

8. penelitiannya dan memosisikan kedalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan inter atau multi disipliner.

9. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian ,analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data

10.Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.

11. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.

12.Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi

(12)

tersebut tidak dimiliki maka sumber daya tersebut akan menjadi sesuatu yang tidak berdaya. Untuk itulah literasi informasi menjadi sesuatu yang sangat urgen. Urgensi literasi informasi tidak hanya untuk mahasiswa melainkan untuk seluruh sivitas akademika termasuk dosen dan staf.

Menurut Supriyanto (2015), literasi informasi pada dunia perguruan tinggi dianggap sebagai serangkaian keterampilan yang bersifat generik dan dapat diterapkan di segala bidang ilmu. Pustakawan dan penyelenggara pendidikan memberikan program-program dasar bagi para mahasiswa baru dengan harapan mereka akan dapat mengembangkan diri lebih lanjut di sepanjang masa belajar mereka. Program-program literasi informasi di perguruan tinggi pada umumnya berdasarkan pandangan untuk keterampilan mencari, menemukan, dan menggunakan informasi. Keterampilan seperti itu disebut keterampilan teknis. Dari sudut pandang pendidikan, pada umumnya program literasi informasi memakai prinsip-prinsip yang menekankan pada perubahan keadaan mental dan pikiran.

(13)

mengetahui informasi apa yang tersedia saat ini.

2.6Standar Literasi Informasi Model 8 Ws

Model ini dikembangkan oleh Annette Lamb pada awal 1990-an. Annette menerima gelar Ph.D. Teknologi Pendidikan dari Iowa State University. Dia saat ini menjadi Profesor Virtual (kelas online saja) dan Dosen Senior di Sekolah Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indiana University. Dia memberikan layanan pengembangan profesional dan sumber daya untuk pendidik; dia adalah seorang penulis untuk LibraryThing Wiki / Blog serta berbagai situs online lainnya.

Following is a short description of the eight W’s. Click on each one for more a more detailed explanation (Lamb, 2011).

1. Watching (Exploring) asks students to explore and become observers of their environment. It asks students to become more in tune to the world around them from family needs to global concerns.

1.) Become more "in tune" with the world 2.) Observing Stop and Enjoy

3.) Reading and Viewing Literature Ladders News Sources 4.) Writing Journaling

5.) Discussing Collaboration 6.) Bring meaning to a project

2. Wondering (Questioning) focuses on brainstorming options, discussing ideas, identifying problems, and developing questions.

1.) Focus on a topic, theme, issue, or problem 2.) Finding Purpose Wonder about world 3.) QuestioningQuestioning Techniques 4.) Connecting Prior Knowledge Brainstorm 5.) Finding Focus Graphic Organizers

6.) Narrowing Topic Manageable Chunks Critical Thinking

3. Webbing (Searching) directs students to locate, search for, and connect ideas and information. One piece of information may lead to new questions and areas of interest. Students select those resources that are relevant and organize them into meaningful clusters.

1.) Create a search strategy for identifying useful information 2.) Planning a Search Strategy Analyze Questions

3.) Addressing Individual Differences Multiple Intelligences

4.) Identifying Types of Information Reference Resources Nonfiction Resources Live Resources: Polls & Surveys

(14)

4. Wiggling (Evaluating) is often the toughest phase for students. They're often uncertain about what they've found and where they're going with a project. Wiggling involves evaluating content, along with twisting and turning information looking for clues, ideas, and perspectives.

1.) Use and evaluate information resources

2.) Planning for Exploration Individual Differences Collaboration- Using Information Resources Reception Scaffolds Reading Techniques Filtering Information

3.) Evaluating Information Evaluation Guidelines 4.) Communicating and Collaborating Ask-an-Expert

5. Weaving (Synthesizing) consists of organizing ideas, creating models, and formulating plans. It focuses on the application, analysis, and synthesis of information.

1.) Process information

2.) Processing Information Transformation scaffolds Graphical Organizers Critical Thinking:Compare, Select, Organize, Analyze, Synthesize 3.) Reviewing the Results Questioning Techniques

4.) Citing Sources Citation Guidelines

6. Wrapping (Creating) involves creating and packaging ideas and solutions. Why is this important? Who needs to know about this? How can I effectively convey my ideas to others? Many packages get wrapped and rewrapped before they're given away.

1.) Select and develop a product 2.) Choosing a Product Product options 3.) Planning a Product Production scaffolds

4.) Developing a Product Development Tools Technology Tutorials

7. Waving (Communicating) is communicating ideas to others through presenting, publishing, and sharing. Students share their ideas, try out new approaches, and ask for feedback.

1.) Communicate with an audience

2.) Identifying an Audience Service Learning Expert Sharing Collaborative Projects Contests & Events EZines Web Publishing

3.) Communicating with Others Purpose Channels Format Sharing

8. Wishing (Assessing) is assessing, evaluating, and reflecting on the process and product. Students begin thinking about how the project went and consider possibilities for the future.

1.) Assess project and reflect on the process

2.) Assessing Student Projects Project Assessments Process, Product Student, Teacher

(15)

Gambar 2.1 Model 8 Ws

Watching

Exploring

- Become more "in tune" with the world

- Observing Stop and Enjoy

- Reading and Viewing Literature Ladders News Sources

- Writing Journaling

- Discussing Collaboration

- Bring meaning to a project

Wondering

Questioning

- Focus on a topic, theme, issue, or problem - Finding Purpose Wonder about world - QuestioningQuestioning Techniques - Connecting Prior Knowledge Brainstorm - Finding Focus Graphic Organizers

- Narrowing Topic Manageable Chunks Critical

Webbing

Searching

- Create a search strategy for identifying useful information

- Planning a Search Strategy Analyze Questions - Addressing Individual Differences Multiple

Intelligences

- Identifying Types of Information Reference Resources Nonfiction Resources Live Resources: Polls & Surveys

Wiggling

Evaluating

- Use and evaluate information resources - Planning for Exploration Individual Differences

Collaboration- Using Information Resources Reception Scaffolds Reading Techniques Filtering Information - Evaluating Information Evaluation Guidelines - Communicating and Collaborating Ask-an-Expert

Weaving

Synthesizing - Process information - Processing Information Transformation scaffolds Graphical

Organizers Critical Thinking:Compare, Select, Organize, Analyze, Synthesize

- Reviewing the Results Questioning Techniques Wrapping

Creating

- Select and develop a product - Choosing a Product Product options - Planning a Product Production scaffolds - Developing a Product Development Tools Waving

Comunicating - Communicate with an audience

- Identifying an Audience Service Learning Expert Sharing Collaborative Projects Contests & Events EZines Web Publishing

- Communicating with Others Purpose Channels Format Sharing Wishing

Assessing

- Assess project and reflect on the process - Assessing Student Projects Project Assessments Process,

Product Student, Teacher

(16)

Model 8 Ws terdiri dari 8 tahap yaitu:

1. Seorang individu harus menyelidiki dan mengidentifikasi topik. 1) Observasi

2) Membaca literatur 3) Menulis jurnal 4) Diskusi

5) Mendapat kesimpulan

2. Individu mengidentifikasi dan merumuskan masalah serta mengembangkan pertanyaan.

1) Berfokus pada topik, tema dan masalah 2) Mencari tujuan

3) Teknik bertanya

4) Menemukan pengetahuan yang lebih fokus 5) Topik yang sempit dan berpikir kritis

3. Menentukan strategi pencarian informasi yang berhubungan dengan lokasi dan akses informasi. Individu memilih sumber-sumber yang relevan.

1) Membuat strategi pencarian untuk mendapatkan informasi 2) Merencanakan strategi pencarian

3) Mengidentifikasi sumber daya informasi 4) Memilih format sumber referensi

4. Menggunakan dan mengevaluasi informasi.

1) Menggunakan dan mengevaluasi sumber informasi 2) Melakukan kolaborasi dalam pencarian

3) Mengevaluasi informasi 4) Komunikasi dengan pakar

5. Menyatukan dan mengolah informasi. 1) Memproses informasi

2) Pengolahan transformasi informasi 3) Meninjau teknik pencarian

4) Mengutip sumber pedoman

6. Menciptakan informasi atau pengetahuan. 1) Memilih dan mengembangkan informasi 2) Memilih informasi

3) Merencanakan pengolahan informasi

4) Mengembangkan informasi dengan teknologi 7. Mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi.

1) Berkomunikasi

2) Mengidentifikasi audiens

3) Berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai format 8. Menilai dan mengevaluasi hasil.

1) Menilai informasi dan proses pencarian informasi 2) Penilaian proses

Gambar

Gambar 2.1 Model 8 Ws

Referensi

Dokumen terkait

Kelima kategori tersebut adalah kebutuhan informasi (tugas kuliah, tambahan bahan bacaan), bentuk dan format informasi (tercetak, elektronik, pdf, html), sumber informasi (koleksi

Kedelapan kategori tersebut adalah kemutakhiran (tahun terbit, topik dan jenis sumber informasi), kesesuaian (kesesuaian isi, sumber informasi, bentuk informasi),

Memahami bagaimana memperoleh informasi Dalam tahap ini, seseorang sudah memiliki keterampilan untuk dapat mencari informasi secara cepat dari berbagai sumber yang terkait dengan

Layanan referensi adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan agar dapat menemukan informasi yang dibutuhkan.. Layanan

yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban a, yaitu.. “ Google

Ad.3) Selanjutnya pertanyaan tentang sumber apa saja yang digunakan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, diperoleh jawaban bahwa 6 dari 10 informan menggunakan

Pola pemanfaatan sumber daya informasi elektronik oleh responden yaitu 1) bagaimana tanggapan responden tentang jenis sumber daya informasi elektronik.. yang sering

Penelusuran Informasi yang dibutuhkan Dalam penelitian ini, ditekankan bahwa individu akan mencari sumber informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi, dari banyaknya