• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan Studi Pada Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan Studi Pada Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian. Banyak pengertian dari teori, diantaranya teori adalah satu perangkat andaian mengenai masyarakat, gejala sosial, dan tingkah laku manusia ( H. Judistira K. Garna, 1996, hal. 139 ). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa teori merupakan perangkat dari proposisi-proposisi yang mempunyai korelasi yang telah terbukti dan teruji kebenarannya ( Soerjono Soekanto, 1983, hal. 375 ). Teori berguna untuk menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah yang nantinya berfungsi untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis. Untuk memberi kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Adapun kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.1.1. Produk

2.1.1.1. Pengertian Produk

(2)

Menurut Buchari Alma ( 2001 : 284 ) produk harus sesuai dengan selera konsumen, jika tidak sesuai maka konsumen tidak akan mau membelinya. Dalam pembuatan produk harus mempertimbangkan tentang bentuk, spesifik dari produk, warna, merek, pembungkus, jenis, kualitas, rasa, berat, dan sebagainya. Pembuatan produk adalah langkah awal dari proses pemasaran. Suatu produk harus dibuat semenarik mungkin agar dapat memikat para konsumennya.

2.1.1.2. Klasifikasi Produk

Produk diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu produk konsumen dan produk perusahaan.

1. Produk konsumen adalah produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga konsumen.

2. Produk perusahaan adalah barang yang dimaksudkan terutama untuk membuat produk lain atau untuk penyediaan jasa dalam perusahaan. 2.1.1.3. Level Produk

Produk dibagi atas tiga level yaitu : 1. Inti Produk

Manfaat atau jasa inti yang diberikan produk tersebut misalnya, melalui Televisi dapat diketahui sebagai informasi.

2. Wujud Produk

Karakteristik yang dimiliki produk tersebut berupa mutu, ciri khas, merek, dan kemasan. misalnya, berbagai macam bentukproduk Televisi.

3. Produk Tambahan Yang Di Sempurnakan

(3)

2.1.1.4. Indikator Kualitas Produk

Menurut Garvin untuk menentukan kualitas produk dapat dimasukkan kedalam 8 dimensi yaitu :

1. Performance, berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut

2. Feature, karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan – pilihan produk dan pengembangannya.

3. Reliability, berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Kesesuaian mereflesikan dejarat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.

5. Durability, berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan.

6. Service Ability, karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7. Aesthetic, karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai – nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

(4)

2.1.2. Harga

2.1.2.1. Pengertian Harga

Pengertian harga dapat didefinisikan sebagai suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang ( Buchari Alma 2001:286 ). Menurut Fandy Tjiptono ( 2012:317 ) Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal – hal teknis pada pembelian produk seperti otomotif dan elektronik, kerapkali harga menjadi satu – satunya faktor yang bisa mereka mengerti. Tak jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas

2.1.2.2. Tipe Tipe Penetapan Harga

Menurut Fandy Tjiptono ( 2012:325 ) terdapat beberapa tipe penetapan harga yaitu :

1. Penetapan Harga Penetrasi ( Penetration Pricing )

Dalam tipe ini perusahaan menggunakan harga murah sebagai dasar utama menstimulasi permintaan.

2. Penetapan Harga Paritas ( Parity Pricing )

Dalam tipe ini perusahaan menetapkan haraga dengan tingkat yang sama atau mendekati tingkat harga pesaing.

3. Penetapan Harga Premium ( Premium Pricing )

Dari tipe ini perusahaan menetapkan harga diatas tingkat harga pesaing 2.1.2.3. Tujuan Penetapan Harga

(5)

1. Mengurangi resiko ekonomi dari percobaan produk 2. Meningkatkan frekuensi konsumsi

3. Menambah aplikasi atau pemakaian dalam situasi yang lebih banyak 4. Melayani segmen yang berorientasi pada harga

5. Menawarkan versi produk yang lebih mahal 6. Mengalahkan pesaing dalam hal harga

7. Menggunakan harga untuk mengindikasikan kualitas tinggi 2.1.3. Lokasi

2.1.3.1. Pengertian Lokasi

Dalam buku Pengantar Bisnis, Lokasi adalah tempat yang menjadi pusat kegiatan bisnis, baik teknis, administrasi, ataupun manajerial. Lokasi juga juga mempengaruhi sukses atau tidaknya bisnis. Berdasarkan pengertian lokasi diatas, maka dalam penelitian ini, lokasi merupakan tempat yang menjadi pusat bagi kegiatan - kegiatan dari suatu usaha bisnis dan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.

2.1.3.2. Teori Menetapkan Lokasi

(6)

2.1.3.3. Faktor - Faktor Lokasi

Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor dari lokasi, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Hubungan Pasar

Ini berhubungan dengan strategi pasar yang harus dipertimbangkan berdasarkan penempatan fasilitas usaha. Ramalan permintaan membantu untuk menentukan pasar barang atau jasa. Keputusan lokasi harus diperhitungkan berdasarkan lokasi dan tingkat permintaan untuk setiap produk barang atau jasa, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Rini Dwiastuti, dkk (2013:140), keputusan dalam hal ini, misalnya memutuskan untuk memilih lokasi yang nyaman disuatu daerah yang lalu lintasnya padat dan dilengkapi dengan areal parkir yang luas. Dalam hal ini, kemudahan untuk dijangkaunya suatu lokasi usaha oleh konsumen dapat mempengaruhi jumlah konsumen potensial dan pendapatan usaha. Strategi pemasaran merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor operasi pada waktu lokasi telah ditetapkan (Mahmud Machfoedz, 2007:167)

2. Karakteristik Demografis

(7)

1. Kekuatan daya beli dari pembeli potensial. 2. Apa pekerjaan dan dimana mereka bekerja. 3. Kendaraan yang mereka gunakan.

4. Usia.

5. Status keluarga.

6. Kegiatan konsumen pada waktu libur.

Karakteristik konsumen diatas harus selalu diperhatikan, karena jika masyarakat berubah, maka cara konsumsi mereka berubah pula.

3. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi ini dapat diukur dengan menilai hasil bidang pekerjaan pada masyarakat yang mencerminkan kesempatan kerja, pendapatan, dan pertumbuhan penduduk setempat.

Kekuatan daya beli suatu masyarakat dicerminkan oleh : 1. Jumlah orang yang bekerja dan jenis pekerjaannya 2. Jumlah penerimaan dan rata-rata gaji perkeluarga 3. Jumlah dan kecenderungan deposito dibank

4. Jumlah nilai harta yang ada dirumah masing-masing. 4. Kecenderungan Penghasilan Penduduk

(8)

5. Persaingan

Apakah persaingan ini baik atau tidak bagi suatu usaha, sangat tergantung kepada kemampuan dan kinerja dari pihak-pihak dalam usaha tersebut. Banyaknya suatu usaha sejenis yang berlokasi pada satu tempat dan menjadi pusatnya akan menarik banyak konsumen. Lokasi pesaing juga dapat berpengaruh terhadap tingkat disukai atau tidaknya suatu lokasi. Adanya saingan ini akan menjadi tantangan dan membangkitkan ambisi suatu usaha untuk mengatasi para saingannya.

6. Iklim Sosial dan Perdagangan.

Dalam memilih lingkungan masyarakat tertentu untuk mendirikan usaha bisnis, maka dipertimbangkan apakah dilingkungan tersebut baik pula dipakai untuk rumah tinggal. Faktor ini akan sangat menunjang keberhasilan usahanya. Dengan demikian, mereka akan menampilkan diri secara lebih luas dimasyarakat sekitarnya. Kemudian perlu dipertimbangkan segala fasilitas yang ada di lingkungannya seperti bank, angkutan umum, perusahaan jasa, dan fasilitas listrik, air, telepon, dan sebagainya. Juga perlu dipertimbangkan fasilitas lainnya seperti sekolah, mesjid, tempat hiburan, dan rumah sakit, atau klinik kesehatan, yang juga cukup menunjang keberhasilan bisnis (Buchari Alma, 2001:105).

2.1.4. Pelayanan

2.1.4.1. Pengertian Pelayanan

(9)

kepentingan konsumen terhadap pelayanan yang akan diterima dapat dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh. Konsumen memilih pemberi layanan berdasarkan peringkat kepentingan. Dan setelah menikmati pelayanan tersebut mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka harapkan.

2.1.4.2. Pendekatan Kualitas Layanan

Salah satu pendekatan kualitas layanan yang banyak dijadikan acuan dalam penelitian adalah metode Service Quality. Service Quality ini dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama persepsi pelayanan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan (expected service).

Jika kenyataannya lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan yang dikatakan tidak bermutu dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan akan dikatakan memuaskan.

2.1.4.3. Dimensi Kualitas Layanan

Dalam buku Lupiyoadi (dalam Panji Wirawan, 2012 : 25), salah satu studi mengenai service quality disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi kualitas layanan.

Kelima dimensi tersebut sebagai berikut : 1. Bukti Fisik (Tangibles)

(10)

2. Keandalan (Reliability)

Keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sifat simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Tanggapan (Responsiveness)

Ketanggapan yaitu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dan dengan penyampaian infornasi yang jelas.

4. Jaminan (Assurance)

Jaminan dan ketidakpastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan.

5. Kepedulian (Emphaty)

Empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginannya

2.1.5. Keputusan Konsumen

2.1.5.1. Pengertian Keputusan Konsumen

(11)

2.1.5.2. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk, Ujang Sumarwan, 2002:292), terdapat tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu sebagai berikut :

1. Pemecahan masalah yang diperluas.

Pemecahan masalah diperluas biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah, seperti mobil, rumah, pakaian mahal, peralatan elektronik. Termasuk didalamnya adalah keputusan yang dianggap penting seperti berlibur, yang mengharuskan membuat pilihan yang tepat. Dalam kondisi seperti ini, konsumen akan melakukan pencarian informasi yang intensif serta melakukan evaluasi terhadap beberapa atau banyak alternatif.

2. Pemecahan masalah yang terbatas.

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut. Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa membedakan antara berbagai merek tersebut. Konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan.

3. Pemecahan masalah rutin.

(12)

2.1.5.3. Langkah Dan Proses Keputusan Konsumen

Di dalam proses keputusan pembelian, akan berhubungan dengan dimana konsumen akan diarahkan untuk memutuskan memilih terhadap alternatif-alternatif yang ada. Adapun prosesnya adalah meliputi langkah awal pada langkah-langkah keputusan konsumen sebelumnya hingga tahapan berikutnya, yaitu sebagai berikut :

1. Pengenalan Kebutuhan.

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Dalam hal ini, kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum bisa dikenali. Menurut Blackwell Engel dan Miniard, 1995, (dalam Ujang Sumarwan, 2002:294), faktor-faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan konsumen adalah waktu, perubahan situasi, pemilihan produk konsumsi produk, perbedaan individu, dan pengaruh pemasaran.

2. Pencarian Informasi.

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).

Dalam proses ini, konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, yaitu meliputi :

1. Individu : keluarga, kawan, tetangga, kerabat

2. Komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pameran. 3. Umum : media massa, lembaga konsumen.

(13)

3. Evaluasi alternatif.

Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merk serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Setelah menentukan kriteria atau atribut dari produk atau merk yang dievaluasi, maka langkah berikutnya adalah menentukan alternatif pilihan. Konsumen akan mengurangi pilihan bila dirasa tidak memenuhi kriteria evaluasi. Kemudian konsumen akan menentukan pilihan produknya tersebut.

4. Tindakan pembelian.

Setelah menentukan pilihan produk, maka konsumen akan melanjutkan proses berikutnya, yaitu melakukan tindakan pembelian produk atau jasa tersebut. Proses pembelian tersebut melalui tahap pra pembelian dengan mencari informasi, mempersiapkan dana, berhubungan lalu bertransaksi.

5. Pasca konsumsi.

(14)

2.1.5.4. Pembuatan Keputusan Konsumen

Proses kunci didalam pembuatan keputusan konsumen ialah proses integrasi dengan mana pengetahuan dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku yang kemudian dipilih satu. Hasil dari proses integrasi ini ialah suatu pilihan yang secara kognitif terwakili sebagai intensi perilaku yang disebut rencana keputusan. Didalam pengambilan keputusan konsumen, sebagai pemecahan masalah, harus difokuskan pada tujuan konsumen yang dicari untuk tercapai atau untuk terpuaskan. Konsumen memahaminya sebagai masalah, sebab apa yang diinginkan belum dicapai. Konsumen membuat keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan/keinginan. Jadi tindakan pencapaian tujuan merupakan pemecahan masalah. Kemudian, ini berarti pembuatan keputusan konsumen merupakan tujuan yang diarahkan sebagai proses pemecahan masalah.

2.2. Definisi Konsep

Banyak pengertian dari konsep diantaranya menurut H. Judistira K. Garna (1996:138) yang mendefinisikan konsep adalah sebagai berikut : Konsep adalah kata, atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu idea tau pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda, peristiwa, gejala: atau istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini peneliti mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu :

1. Produk

(15)

2. Harga

Harga dapat didefinisikan sebagai suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang.

3. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang menjadi pusat kegiatan bisnis, baik teknis, administrasi, ataupun manajerial. Lokasi juga juga mempengaruhi sukses atau tidaknya bisnis.

4. Pelayanan

Pelayanan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan secara akurat, handal dapat dipercaya, bertanggungjawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memberikan janji. 5. Keputusan konsumen

Keputusan konsumen merupakan suatu tindakan pemilihan terhadap dua atau lebih pilihan alternatif dari konsumen. Dimana seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan, maka ia harus memiliki pilihan alternatif.

2.3. Definisi Operasional

Definisi operasional terhadap variabel penelitian beserta penjelasannya dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Produk (X1)

(16)

2. Harga (X2)

Harga dapat didefinisikan sebagai suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang. Indikator harga meliputi : Kesusuaian harga yang terjangkau terhadap daya beli konsumen, Kesesuaian harga dengan kualitas produk, Kesesuaian harga dengan kuantitas produk, Harga bersaing.

3. Lokasi (X3)

Lokasi adalah tempat yang menjadi pusat kegiatan bisnis, baik teknis, administrasi, ataupun manajerial. Indikator lokasi meliputi faktor hubungan pasar, karakteristik demografis, kondisi ekonomi, kecenderungan penghasilan penduduk, persaingan, iklim sosial dan perdagangan.

4. Pelayanan (X4)

Pelayanan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan secara akurat, handal dapat dipercaya, bertanggungjawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memberikan janji. Indikator pelayanan meliputi dimensi bukti fisik, keandalan, tanggapan, jaminan, dan kepedulian. 5. Keputusan Konsumen (Y)

(17)

Tabel 2.1. Operasional Variabel

Variabel Indikator

Faktor – faktor yang mempengaruhi Produk (X1)

Cita rasa produk, kebersihan produk, keistimewaan produk,

inovasi produk

Faktor – faktor yang mempengaruhi Harga (X2)

Kesusuaian harga yang terjangkau terhadap daya beli konsumen, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan kuantitas produk, harga bersaing.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Lokasi (X3)

Hubungan pasar, demografis, ekonomi, penghasilan, persaingan,

iklim sosial, dan perdagangan Faktor – faktor yang mempengaruhi

Pelayanan (X4)

Bukti fisik, keandalan, tanggapan, jaminan, dan kepedulian

Faktor – faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen (Y)

Pencarian informasi, evaluasi, informasi tambahan, pemahaman

terhadap produk, standar merek, seleksi konsumen, tindakan

(18)

2.4 Penelitian Terdahulu

Delia Halim (2006), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Restoran Miramar Medan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kualitas produk, pelayanan, dan harga terhadap kepuasan konsumen Restoran Miramar Medan dan faktor mana yang paling dominan mempengaruhinya. Penulis menarik hipotesis bahwa faktor kualitas produk, pelayanan, dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumen Restoran Miramar dan faktor yang paling dominan mempengaruhinya adalah kualitas produk. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda, dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas kuesioner, uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50 orang konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti, di mana faktor kualitas produk, pelayanan, dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, Hipotesis kedua tidak terbukti, di mana faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen adalah harga bukan kualitas produk.

(19)

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti, yaitu secara simultan variabel kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan mempengaruhi minat beli konsumen pada Waroeng RMAJ Medan. Hipotesis kedua terbukti, yaitu faktor kualitas produk merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi minat beli konsumen pada Waroeng RMAJ Medan.

Ratih Novisanty (2011), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Jl. Sisingamangaraja Parapat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh bauran pemasaran jasa meliputi produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses (process) terhadap keputusan berkunjung. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah “Faktor Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Orang, Bukti Fisik dan Proses

(20)

faktor, yaitu produk, harga, lokasi, orang dan proses yang secara positif dan signifikan mempengaruhi keputusan berkunjung (Y) pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. Faktor yang paling dominan adalah harga (X2), dimana harga mempunyai koefisien regresi yang paling besar yaitu sebesar 6,571. Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Istana Minang Parapat lebih memiliki banyak pelanggan dibandingkan rumah makan lain disekitarnya karena Rumah Makan Istana Minang Parapat mampu bersaing dalam hal harga

Syuhada Fela Yudha (2011), Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pada Restaurant Famili Di Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen pada Restaurant Famili di Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear sederhana. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen restaurant Famili medan yang telah melakukan pembelian lebih dari sekali, dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 10% dari jumlah populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen Kualitas produk (X1),Pelayanan(X2), dan Dimensi Harga (X3) berpengaruh positif.

(21)

Gambar

Tabel 2.1. Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Mengajukan permohonan pindah belajar untuk murid tersebut di atas ke Sekolah ……… di Desa/Kelurahan ………... Provinsi: ………Dengan

[r]

[r]

teknis serta tidak mengandung konsekuensi tanggung jawab yang lebih luas, yang ditujukan kepada eselon bawahan atau yang setingkat. Kepala Bagian atas nama atasan

Ground based LIDAR system offers an excellent way to obtain characteristic values on the cirrus formations, although the microphysical and optical properties of

Aktivitas tidak bernilai tambah meliputi aktivitas pemindahan bus dari pos persiapan sampai dengan finishing (pos VIII), aktivitas peletakan airfilter ke pos sparepart,

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran kepada orang tua tentang penerimaan diri dan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja puteri sebagai model,