• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu aliran air yang melintasi permukaan bumi

dan membentuk alur aliran atau morfologi aliran air. Morfologi sungai

menggambarkan keterpaduan antara karakteristik abiotik (fisik, hidrologi,

sedimen) dan karakteristik biotik (biologi atau ekologi flora dan fauna) daerah

yang dilaluinya. Faktor yang berpengaruh pada morfologi sungai tidak hanya

faktor biotik dan abiotik saja, namun juga campur tangan manusia dalam

kehidupannya (Pahrurrozi, 2015).

Sungai memiliki potensi alam yang banyak tersebar diberbagai wilayah

Indonesia serta memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obyek

wisata alam. Karakter sungai menyimpan satu daya tarik tersendiri. Kedekatannya

dengan alam biasa menjadi salah satu pilihan untuk mengembangkan fasilitas

rekreasi. Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumberdaya alam yang

berfungsi serba guna bagi kehidupan makhluk hidup (Putri dkk., 2015).

Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu lingkungan baik alam

yang alami maupunbuatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif

dan partisipatif yang bertujuan untukmenjamin kelestarian alam dan

sosial-budaya. Ekowisata menitik-beratkan pada tiga hal utama yaitu keberlangsungan

alam atau ekologi, memberikan manfaat ekonomi, dan secara psikologidapat

diterima dalam kehidupan sosial masyarakat. Jadi, kegiatan ekowisata secara

langsungmemberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan

(2)

Kabupaten Langkat memiliki beberapa kawasan potensial yang bisa

digarap menjadi obyek wisata, yang utama adalah kawasan wisata Bukit Lawang.

Pada saat ini Pemerintahan berkeinginan untuk mengembangkan kawasan wisata

Bukit Lawang sebagai daerah tujuan wisata dalam rangka meningkatkan

pendapatan asli daerah. Kawasan wisata Bukit Lawang luasnya ± 1926,6 HA,

merupakan daerah pegunungan yang termasuk kedalam Kawasan Taman Gunung

Leuser. Masyarakat telah lama memanfaatkan kawasan ini sebagai daerah tujuan

wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Akan tetapi penduduk

setempat belum memanfaatkan kawasan ini secara optimal karena kurangnya

pengetahuan tentang pengelolaan kawasan wisata, upaya pengelolaan oleh pihak

terkait, sarana dan prasarana, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan asli daerah baik dari segi arus kunjungan wisata dan lama tinggal

menginap di Bukit Lawang (Idihan, 2004).

Obyek wisata perairan desa Bukit Lawang memiliki beberapa keunikan,

yaitu daerah dataran tinggi yang dikelilingi bukit-bukit dan hutan yang masih

alami dan belum terlalu dieksploitasi oleh manusia. Dimana daerah wisata

perairan desa Bukit Lawang ini juga berdekatan dengan daerah Konservasi Taman

Nasional Gunung Leuser. Perairan desa Bukit Lawang memiliki air yang jernih,

dibagian hulu perairan terdapat tiga buah air terjun yang menambah daya tarik

pengunjung disana, kemudian menuju kearah tengah peraitan terdapat batu yang

sangat besar di sepanjang sungai tersebut dan terdapat jembatan yang menambah

daya tarik pengunjung untuk melakukan aktivitas wisata seperti berfoto diatas

jembatan tersebut, kemudian juga terdapat bendungan dibagian hilir dari sungai

(3)

Kegiatan utama wisata perairan di Bukit Lawang adalah berenang,

Rafting, memancing dan duduk santai. Untuk mendukung kegiatan wisata di Bukit Lawang, tersedia berbagai penawaran jasa wisata yang dilakukan oleh masyarakat

sekitar, berupa penyediaan penginapan atau hotel, restoran, souvenir shop,

penyewaan lapak wisatadan pemanduan atau guide. Penyediaan sarana wisata

diharapkan dapat meningkatkandaya tarik obyek wisata alam Bukit Lawang.

Untuk itu dibutuhkan pemahaman lebih mengenai faktor-faktor apa yang

mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap daerah tujuan wisata agar nantinya

dapat dibuat strategi pemasaran yang dapat menarik para wisatawan untuk

berkunjung kembali ke daerah Bukit Lawang.

Dari berbagai penjelasan di atas, diketahui belum adanya informasi dan

data mengenai peranan penting wisata perairan terhadap sosial ekonomi

masyarakat di desa Bukit Lawang, maka perlu dilakukan kajian terkait peranan

penting wisata perairan terhadap sosial ekonomi masyarakat di desa Bukit

Lawang terkait dengan daya dukung kawasan tersebut. Jumlah pengunjung yang

datang kedaerah wisata perairan Bukit Lawang dapat mempengaruhi nilai

pendapatan atau ekonomi masyarakat desa Bukit Lawang, oleh karena itu perlu

dilakukannya analisis ekonomi dan juga dapat mempengaruhi faktor fisika dan

kimia yang ada pada daerah perairan tersebut, oleh karena itu diperlukan analisis

dampak kegiatan ekowisata terhadap kualitas perairan di desa Bukit Lawang

Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Perumusan Masalah

(4)

dan kawasan daerah wisata tersebut serta sebelum atau sesudah adanya aktivitas

ekowisata didaerah Bukit Lawang juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial

ekonomi masyarakat didaerah tersebut. Maka dari itu diperlukan kajian tentang

dampak aktivitas daerah Bukit Lawang sesudah dan sebelum dijadikannya daerah

wisata yang dapat dikaitkan dengan daya dukung kawasan serta indeks kesesuaian

wisata yang dikaji melalui beberapa parameter tertentu seperti parameter fisika

dan kimia perairan untuk melihat kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaruh aktivitas wisata perairan terhadap sosial ekonomi

masyarakat Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera

Utara ?

2. Bagaimana persepsi pengunjung dan masyarakat tentang daya dukung wisata

perairan dikaitkan dengan parameter fisika dan kimia perairan didaerah Bukit

Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

3. Bagaimana Strategi kebijakan pengelola daerah wisata perairan Bukit

Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peranan ekowisata terkait dengan sosial ekonomi

masyarakat Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera

(5)

2. Untuk mengetahui kualitas perairan didaerah bukit lawang yang dikaitkan

dengan daya dukung kawasan serta kesesuaian daerah wisata Bukit Lawang

Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui strategi pengelolaan yang berkelanjutan terhadap

kesejahteraan masyarakat didaerah Bukit Lawang Kecamatan Bahorok

Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai informasi untuk

mengetahui dampak aktivitas dari pemanfaatan daerah wisata Bukit Lawang

Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara untuk dapat

dilakukannya pengelolaan yang berkelanjutan terhadap kesejahteraan masyarakat

daerah tersebut.

Kerangka Pemikiran

Daerah Bukit Lawang merupakan daerah wisata perairan yang sudah

cukup terkenal dan dapat pula dimanfaatkan sebagai tempat mata pencaharian

bagi masyarakat setempat. Kegiatan wisata yang dilakukan didaerah Bukit

Lawang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

kualitas perairan yang diukur melalui parameter-parameter tertentu seperti

parameter fisika dan kimia serta dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang

dan waktu berkunjung wisatawan didaerah wisata Bukit Lawang. Kemudian

kegiatan yang dapat dijadikan sumber pendapatan adalah rumah makan,

penginapan, souvenir shop, Pemandurafting, Rafting dan penyewaan lapak wisata.

(6)

pengunjung yang ada didaerah tersebut guna untuk melihat kesejahteraan

masyarakat yang akan diperoleh dari pengelolaan yang berkelanjutan. Berikut

adalah kerangka pemikiran penulis dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

WISATA BUKIT LAWANG

Pendapatan Wisata Perairan

Rumah Makan Kualitas Air

Penginapan Fisika

Souvenir shop Kimia

Pemandu Rafting

Penyewaan Ban

Penyewaan Lapak Wisata

Persepsi Masyarakat Persepsi Pengunjung

Strategi Pengelolaan

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan pengetahuan tentang 1000 HPK (p=0,011) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.. Hasil

Maka dari itu, dirancang sebuah aplikasi pengenalan rambu lalu lintas menggunakan metode fuzzy mamdani berbasis android, yang diharapkan dapat memberi pemahaman dan

umur 6-24 bulan tersebut termasuk dalam periode 1000 HPK yang merupakan.

Untuk menentukan nilai output crisp/hasil yang tegas (Z) dicari dengan cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan- aturan

[r]

Bayi pada umur 9-12 bulan diperkenalkan dengan makanan keluarga yang.. berbentuk lunak secara bertahap dengan takaran yang cukup,

Nilai PBKB yang diharapkan: Rasa Ingin Tahu. Siswa menentukan garis besar laporan prakerin yang akan dibuat dalam naskah pidato.A. b. Guru menjelaskan cara

Pemuliaan telah dilakukan pada bebagai tanaman hortikultura (tanaman penghasil bahan pangan pokok, buah, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat), tanaman pakan ternak dan