KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH KHUSUS KEPULAUAN RIAU
Jln. Jend. Ahmad Yani, Meral - Tg. Balai Karimun Kode Pos- 29632 Telepon : (0777) 31833Faksimili (0777) 21055 Wibsite : kanwilbckepri.com
PERS RELEASE
HASIL PENINDAKAN PATROLI LAUT
KANWIL DJBC KHUSUS KEPULAUAN RIAU
NO DATA TEGAHAN
1 Nama Sarana Pengangkut : KM. KARYA SAKTI
Bendera : Indonesia
Nama Nahkoda / ABK : ZE (41 Tahun) / 3 orang
Jumlah / Jenis Barang : ±3.115 Karung @9 Kg (28 Ton) Bawang Merah (menurut pengakuan Nakhoda)
Asal : Kuala Linggi, Malaysia Tujuan : Bengkalis, Indonesia Penegah : Kapal Patroli BC-9004
Lokasi Penegahan : Perairan Bantan Tengah, koordinat 01-45-30 U / 102-13-30 T Perkiraan Nilai Barang : ± Rp. 841.000.000,- (asumsi harga bawang merah Rp.30.000.-/Kg) Perkiraan Kerugian Negara : Materiil: Rp.
243.700.000,-Immateriil : Merugikan petani dalam negeri dan masuknya penyakit tumbuhan
Kronologis Kejadian : Minggu tanggal 06 November 2016 pukul 22.00 WIB, di sekitar perairan Perairan Bantan Tengah dengan koordinat 01-45-30 U / 102-13-30 T, Kapal Patroli BC-9004 melakukan penegahan terhadap KM. Karya Sakti dengan muatan Bawang Merah dari Kuala Linggi, Malaysia dengan tujuan Bengkalis tanpa di lengkapi dokumen pelindung yang sah. Selanjutnya, guna pemeriksaan lebih lanjut, kapal, muatan beserta ABK direger menuju Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau.
Alasan Penindakan : Diduga melanggar Pasal 102 huruf (a) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, yang berbunyi :
“ Setiap orang yang:
a)
Mengangkut barang impor yang tidak tercantum dalam manifest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7A ayat (2);dipidana karena melakukan penyeludupan di bidang impor dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidanan denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliyar rupiah)
Modus Operandi : Mengangkut barang larangan pembatasan impor tanpa dilengkapi manifest
Tindak lanjut : Dilakukan penyidikan tindak pidana Kepabeanan, diduga melanggar Pasal 102 huruf (a) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dengan Tersangka ZE selaku Nahkoda KM. KARYA SAKTI
NO DATA TEGAHAN
2
Nama Sarana Pengangkut : KM. DIANDRA (Kapal Tenggelam) Bendera : IndonesiaNama Nahkoda / ABK : RO (35 Tahun) / 4 orang
Jumlah / Jenis Barang : ±400 Karung @9 Kg (3,6 Ton) Bawang Merah
(menurut pengakuan ABK KM. Diandra) (barang yang dapat diselamatkan sebanyak 3 karung)
Asal : Batu Pahat, Malaysia Tujuan : Bengkalis, Indonesia Penegah : Kapal Patroli BC-9004
Lokasi Penegahan : Perairan Bantan Tengah, koordinat 01-40-00 U / 102-17-30 T Perkiraan Nilai Barang : ± Rp. 108.000.000,- (asumsi harga bawang merah Rp.30.000.-/Kg) Perkiraan Kerugian Negara : Materiil: Rp.
31.320.000,-Immateriil : Merugikan petani dalam negeri dan masuknya penyakit tumbuhan
Kronologis Kejadian : Selasa tanggal 08 November 2016 pukul 08.50 WIB, di sekitar Perairan Bantan Tengah dengan koordinat 01-40-00 U / 102-17-30 T, Kapal Patroli BC-9004 melakukan penegahan terhadap KM. Diandra dengan muatan Bawang Merah dari Batu Pahat, Malaysia dengan tujuan Bengkalis tanpa di lengkapi dokumen pelindung yang sah. Pada saat dilakukan penindakan, kapal tersebut menabrakkan diri ke Kapal Patroli BC 9004 sehingga KM. Diandra tersebut tenggelam. Selanjutnya, guna pemeriksaan lebih lanjut, ABK KM. Diandra dibawa menuju Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau.
Alasan Penindakan : 1. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan :
a)
Pasal 102 huruf ab)
Pasal 7A ayat (7)c)
Pasal 9A ayat (3)2.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71/M-DAG/PER/9/2015 tentang Ketentuan Impor Produk HortikulturaModus Operandi : Mengangkut barang larangan pembatasan impor tanpa dilengkapi manifest
Tindak lanjut : a) Tidak memenuhi unsur Pasal 102 huruf a UU Kepabeanan, sehingga dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah)
b) Menetapkan muatan yang berhasil diselamatkan berupa 3 (tiga) karung bawang merah menjadi Barang yang Dikuasai Negara (BDN)
NO DATA TEGAHAN
3
Nama Sarana Pengangkut : KM. SUMBER BARUBendera : Indonesia
Nama Nahkoda / ABK : 4 orang ABK (termasuk Nahkoda menceburkan diri ke Laut) Jumlah / Jenis Barang : ±335 ball pakaian bekas
Asal : Port Klang, Malaysia
Tujuan : Tg. Balai Asahan, Indonesia Penegah : Kapal Patroli BC-20010
Lokasi Penegahan : Perairan Gosong Tambuntulang, koordinat 03-15-18 U / 99-52-06 T Perkiraan Nilai Barang : ± Rp.
971.500.000,-Perkiraan Kerugian Negara : Secara Immateril mengganggu perekonomian, perindustrian dan kesehatan, dalam negeri
Kronologis Kejadian : Selasa tanggal 08 November 2016 pukul 04.30 WIB, di sekitar Perairan Gosong Tambuntulang, koordinat 03-15-18 U / 99-52-06 T, Kapal Patroli BC-20010 melakukan penegahan terhadap KM. Sumber Baru dengan muatan Balepress dari Port Klang, Malaysia dengan tujuan Tg. Balai Asahan tanpa di lengkapi dokumen pelindung yang sah. Pada saat dilakukan penindakan, Nakhoda dan satu orang ABK KM. Sumber Baru melarikan diri dengan melompat ke laut, telah dilakukan pencarian namun tetap tidak dapat ditemukan. Selanjutnya, guna pemeriksaan lebih lanjut, kapal, mauatan beserta ABK KM. Sumber Baru ditarik menuju Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau.
Alasan Penindakan : Diduga melanggar Pasal 102 huruf (a) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, yang berbunyi :
“ Setiap orang yang:
a)
Mengangkut barang impor yang tidak tercantum dalam manifest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7A ayat (2);dipidana karena melakukan penyeludupan di bidang impor dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidanan denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliyar rupiah)
Modus Operandi : Mengangkut barang larangan pembatasan impor tanpa dilengkapi manifest
Tindak lanjut : a) Melakukan koordinasi dengan KPPBC Teluk Nibung untuk mencari keberadaan Sdr. UL selaku Nahkoda dan Sdri. MY yang diduga selaku pengurus muatan
b) Menetapkan kapal KM. SUMBER BARU beserta 335 ball pakaian bekas sebagai Barang yang Dikuasai Negara (BDN)
NO DATA TEGAHAN
4
Nama Sarana Pengangkut : KM. R.08Bendera : Indonesia
Nama Nahkoda / ABK : PT (45 Tahun) / 2 Orang
Jumlah / Jenis Barang : ±1000 batang (11 ton) Kayu Campuran (kayu bakau dan kayu nireh)
Asal : Pulau Asam
Tujuan : Tg. Batu Kecil
Penegah : Kapal Patroli BC-15041
Lokasi Penegahan : Perairan Selat Gelam, koordinat 00-58-772 U / 103-21-464 T Perkiraan Nilai Barang : ± Rp.
50.000.000,-Perkiraan Kerugian Negara : Secara Immateril mengganggu perindustrian dalam negeri
Kronologis Kejadian : Kamis tanggal 10 November 2016 pukul 19.30 WIB, di sekitar Perairan Selat Gelam, koordinat 00-58-772 U / 103-21-464 T, Kapal Patroli BC-15041 melakukan penegahan terhadap KM. R.08 dengan muatan Kayu Bakau dan Kayu Nireh dari Pulau Asam dengan tujuan Tg. Batu Kecil tanpa di lengkapi dokumen pelindung yang sah. Selanjutnya, guna pemeriksaan lebih lanjut, kapal, mauatan beserta ABK ditarik menuju Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau. Alasan Penindakan : 1. Undang-undan No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU
No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan: a) Pasal 102A huruf a dan huruf e b) Pasal 7A ayat (7)
c) Pasal 9A ayat (3)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2012 Perlakuan Kepabeanan , Perpajakan, dan Cukai Serta tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Serta Berada di Kawasan yang Telah Ditetapkan Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
a) Pasal 38 ayat (1) b) Pasal 38 ayat (3)
Modus Operandi : Mengangkut barang dari Kawasan Bebas tanpa dilindungi dengan dokumen Kepabeanan
Tindak lanjut :
a)
Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah)b)
Menetapkan kapal dan muatan sebagai Barang yang Dikuasai Negara (BDN)c) Koperasi WJK selaku pemilik kayu membayar iuran PSDH
dan dana reboisasi.
NO DATA TEGAHAN
5
Nama Sarana Pengangkut : KM. TANPA NAMABendera : Indonesia
Nama Nahkoda / ABK : RM (42 Tahun) / 3 orang
Jumlah / Jenis Barang : ±1.853 Karung @9 Kg (16,67 Ton) Bawang Merah Asal : Batu Pahat, Malaysia
Tujuan : Tg. Batu, Indonesia Penegah : Kapal Patroli BC-9004
Lokasi Penegahan : Perairan Tg. Sampayan, koordinat 01-20-878 U / 102-54-520 T Perkiraan Nilai Barang : ± Rp. 500.310.000,- (asumsi harga bawang merah Rp.30.000.-/Kg) Perkiraan Kerugian Negara : Materiil: Rp.
145.089.000,-Immateriil : Merugikan petani dalam negeri dan masuknya penyakit tumbuhan
Kronologis Kejadian : Sabtu tanggal 12 November 2016 pukul 22.30 WIB, di sekitar Perairan Tg. Sampayan, koordinat 01-20-878 U / 102-54-520 T, Kapal Patroli BC-9004 melakukan penegahan terhadap KM. Tanpa Nama dengan muatan Bawang Merah dari Batu Pahat, Malaysia dengan tujuan Tg. Batu tanpa di lengkapi dokumen pelindung yang sah. Selanjutnya, guna pemeriksaan lebih lanjut, kapal, muatan beserta ABK dibawa menuju Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau.
Alasan Penindakan : Diduga melanggar Pasal 102 huruf (a) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, yang berbunyi :
“ Setiap orang yang:
a)
Mengangkut barang impor yang tidak tercantum dalam manifest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7A ayat (2);dipidana karena melakukan penyeludupan di bidang impor dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidanan denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliyar rupiah)
Modus Operandi : Mengangkut barang larangan pembatasan impor tanpa dilengkapi manifest
Tindak lanjut : Dilakukan penyidikan tindak pidana Kepabeanan, diduga melanggar Pasal 102 huruf (a) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dengan Tersangka RM selaku Nahkoda KM. TANPA NAMA