• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester I tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester I tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh Ervina NIM : 081134126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v Motto

 Sesuatu akan indah pada waktunya

(6)

vi Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Alloh S.W.T  Kedua orang tuaku  Segenap keluargaku  Sahabat – sahabatku

(7)
(8)

viii

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN

PELAJARAN 2011 / 2012 Ervina

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbul Harjo, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi dalam 3 kategori yaitu minat belajar rendah 9,52%, minat belajar sedang 28,57%, dan minat belajar tinggi 61,91%. Skor minat belajar terendah adalah 74 dan skor tertingginya 166; (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 9,53%, prestasi belajar sedang 54,76%, dan prestasi belajar tinggi 35,72%. Skor prestasi belajar terendah 63,6 dan skor tertinggi 88; (3) ada hubungan yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi rtb =0,393; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.

(9)

ix

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC

ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF TIMBUL HARJO

YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOI IN FIRST SEMESTER LESSON

YEAR 2011/2012

Ervina

Universitas Sanata Dharma

2012

The kinds of this research was a correlational descriptive research. The research

was intended to know (1) the learning interest of the student, (2) the achievement of the

students; (3) whether there is a correlation between learning interest and the learning

achievement of the students or not; (4) the influence learning interest on learning

achievement.

The research was conducted in 5th

Results showed that (1) leaning interest of the students was divided into three

categories: students with low learning interest was 9,52%; student with medium learning

interest was 28,57%; student with high learning interest was 61,91%. The lowest score of

learning interest was 74 and the highest score was 166; (2) learning interest of students is

divided into three categories: students having low achievement was 9,53%; students

having moderate was 54,76%; students having high achievement was 35,72%. The lowest

value of student learning achievement was 63,6 and the highest value was 88; (3) the

learning interest had positive and significant correlation with the students achievement

with coefficient correlation value was 0,78 in strong level. The correlation was in

significance level 1%, with r

grade students of timbul harjo elementary

school by the participants were 30 students. There were two variables in this research :

independent variable and the dependent variable. The independent variable was learning

interest while dependent variable was the students achievement. The instrument used in

the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed

using serial correlation analysis technique with significant in 1% level.

tt

Key words : learning interest, learning achievement

= 0,393; (4) the influence of leaning interest on student

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga penyusunan sripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011 / 2012” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Program Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadai bahwa dalam penyyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagi pihak lain secara moril maupun materiil.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua program studi pendidikan guru sekolah dasar

3. Elga Andriana, S.Psi., M. Ed. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang memberikan bantuan, dukungan, arahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

5. Drs. Sumedi selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan, arahan dan bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

6. Elisabeth Desiana Mayasari,S.Psi.MA selaku dosen penguji skripsi.

7. MM.Suyatini selaku kepala sekolah SDN timbul harjo yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

(11)

xi

9. Siswa dan siswi kelas V SDN timbul harjo tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia mengisi angket penelitian dengan jujur dan sungguh – sungguh. 10.Seluruh dosen prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan

serta bantuannya.

11.Pak hermoyo dan bu tri selaku petugas secretariat PGSD, atas kerjasamanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian.

12.Kedua orang tuaku bapak suranto dan ibu sriyem yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan secara moril dan materiil.

13.Saudara-saudaraku terkasih yang telah memberi dukungan dan bantuan. I love you

14.Teman – temanku Ccc ... Seluruh rekan-rekan PGSD angkatan 2008 15.Sahabat istimewaku sigit………… terima kasih atas semuanya

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Istilah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Minat ... 9

1. Pengertian minat ... 9

2. Faktor pendorong minat ... 10

3. Ciri-ciri minat ... 12

4. Cara menemukan minat anak ... 15

5. Pentingnya pengukuran minat ... 16

(13)

xiii

B. Prestasi belajar ... 22

1. Pengertian Belajar ... 22

2. Prinsip Belajar ... 23

3. Unsur-Unsur Belajar ... 24

4. Pengertian Prestasi Belajar ... 24

5. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ... 25

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 26

C. Penelitian yang relevan ... 33

D. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar ... 35

E. Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat Penelitian ... 37

C. Subyek Penelitian ... 38

D. Jadwal Penelitian ... 38

E. Variabel Penelitian ... 40

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 40

G. Uji Coba Instrumen ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Hasil penelitian ... 64

1. Minat Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 65

2. Prestasi Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 73

3. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Timbul Harjo ... 82

4. Sumbangan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 97

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

BAB V PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102

(14)

xiv

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat ... 42

Tabel 3.3 Penyeberan Item Kuesioner ... 49

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 50

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas ... 53

Tabel 3.6 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar ... 55

Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 57

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Koefisien Realilitas Uji Coba ... 59

Tabel 3.9 Pengelompokan Skor Angket Minat Belajar ... 62

Tabel 4.1 Data Skor Minat Belajar Siswa ... 65

Tabel 4.2 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.3 Data Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa ... 74

Tabel 4.5 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 77

Tabel 4.6 Data Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.7 Hubungan Skor Minat Dan Prestasi Belajar Siswa ... 84

Tabel 4.8 Banyaknya Subyek Tiap Kelompok ... 88

Tabel 4.9 Proporsi Individu Dalam Setiap Kelompok ... 89

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Minat Belajar ... 108

Lampiran 2. Tabel Skoring(4,3,2,1) Uji Coba ... 116

Lampiran 3. Tabel Skoring(0,1) Uji Coba ... 122

Lampiran 4. Tabel Analisis Uji Validitas ... 129

Lampiran 5. Tabel Validitas Tiap Indikator ... 131

Lampiran 6. Hasil Analisi Uji Reliabilitas ... 132

Lampiran 7. Revisi Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ... 134

Lampiran 8. Revisi Item Soal Kuesioner ... 136

Lampiran 9. Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar ... 140

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian ... 141

Lampiran 11. Tabel Hasil Angket Penelitian ... 146

Lampiran 12. Data Nilai Rapor ... 154

Lampiran 13. Hubungan Kelompok Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 156

Lampiran 14. Tabel Nilai-Nilai r Product-Moment Dari Person ... 158

Lampiran 15. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 159

Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ... 163

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting demi menunjang kemajuan bangsa. Salah satu cara yang harus diprioritaskan adalah mempersiapkan generasi yang cerdas dan tanggap, sehingga mereka memiliki kualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dalam hal ini, pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena melalui pendidikan karakter dan kepribadian akan terbentuk.

(20)

2

Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti bakat, kecerdasan, minat dan motivasi. Faktor internal tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam prestasi belajar siswa di sekolah, seperti minat belajar siswa. Menurut W.SWinkel (1984: 158) minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, siswa kelas V SD Timbul Harjo dalam mengikuti proses pembelajaran ada yang memperhatikan guru, mengantuk, ramai sendiri, bermain sendiri dan ada juga yang mengantuk. Melihat hal itu, minat merupakan salah satu faktor internal penentu keberhasilan belajar di sekolah karena kegiatan belajar dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran dan salah satu faktor yang menyebabkan terpusatnya perhatian adalah minat. Begitupun sebaliknya bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Mereka justru akan merasa bosan dan cepat jenuh terhadap mata pelajaran yang diberikannya. Oleh karena itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.

(21)

3

untuk belajar dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibanding dengan anak yang tidak memiliki minat untuk belajar.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran tidak hanya ditetntukan dari faktor internal tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti kualitas guru, metode mengajar, lingkungan dan fasilitas mengajar.

Indikator keberhasilan pembelajaran berorientasi pada proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan apa yang dipelajarinya dan bagaimana mempelajarinya, bagaimana minat belajar tinggi, motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, strategi dan metode yang tepat oleh guru, dan sebagainya. Sementara indikator keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang dicapai siswa dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang tinggi. Prestasi belajar siswa didapatkan dari dokumen guru kelas yaitu buku rapot siswa setelah mengikuti ujian akhir semester.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat sangat penting dalam kegiatan belajarkarena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaranmaka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak begitu memuaskan.

(22)

4

terwakili dalam lima mata pelajaran inti SD. Kelima mata pelajaran inti tersebut yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dalam batasan penelitian siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo. SD Negeri Timbul Harjo sengaja dipilih sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan. Pertama, SD Negeri Timbul Harjo adalah SD yang pernah digunakan peneliti untuk observasi pada mata kuliah penelitian tindakan kelas, saat itu peneliti mengobservasi siswa – siswi kelas V sehingga peneliti sudah cukup paham seluk beluk SD Negeri Timbul Harjo khususnya kelas V. Kedua, peneliti sangat ingin mengetahui minat belajar anak kelas V, prestasi belajar kelas V serta hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.

Seperti yang telah dipaparkan diatas, prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi minat belajar, tetapi juga faktor lain. Untuk itu, dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tujuannya agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa.

Maka dari itu, peneliti mengangkat judul “ Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012”

(23)

5 Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan : 1. Minat

Minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung menetap yang di dalamnya ada unsur senang terhadap mata pelajaran yang berkaitan.

2. Belajar

(24)

6 3. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa

melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes buatan guru dan ditunjukan oleh skor – skor yang diperoleh siswa. Mencakup skor lima mata pelajaran inti SD yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

5. Minat Belajar

(25)

7 D. Tujuan Penelitian

Dari uraian rumusan masalah diatas, dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Mengetahui besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi sekolah

Deskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam membangkitkan minat belajar siswa.

2. Bagi Guru

(26)

8 3. Bagi Siswa

(27)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

siswa. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

minat. Banyak orang tidak mengerti arti sebenarnya minat. Akibatnya, mereka

sering mengartikannya sebagai suatu kesenangan. Agar dapat mengetahui arti

minat yang sebenarnya, berikut ada beberapa pengertian minat menurut para ahli.

Menurut Hurlock (1978 : 114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Sedangkan, menurut Winkel (1987 : 105) mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Menurut Surya (2003 : 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak

senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi

seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat

(28)

10

Menurut Sardiman (1986 : 76) minat diartikan sebagai suatu kondisi

yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan

minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya

sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa

seseorang kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu

merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.

Winkel (1984 : 30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang

menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang itu.

Berdasarkan penjelasan diatas, minat sangat besar pengaruhnya dalam

suatu proses belajar mengajar, karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Jadi minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung menetap

yang di dalamnya ada unsur senang pada mata pelajaran yang berkaitan.

2. Faktor Pendorong Minat

Peranan minat dalam kehidupan seseorang sangat penting karena dapat

mempengaruhi dampak yang besar pada aspek perilaku dan sikap seseorang.

Minat merupakan sumber motivasi yang kuat pada seseorang baik

terhadap sebuah kegiatan, pekerjaan maupun belajar. Seperti yang dikemukakan

oleh Soewardi (1987 : 183) minat didorong oleh motivasi. Motivasi merupakan

suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan

(29)

11

mendorongnya. Jadi minat dan motivasi berhubungan sangat erat, dimana minat

merupakan alat motivasi yang utama.

Minat sangat penting bagi seseorang tetapi minat bukan merupakan

faktor bawaan melainkan adalah suatu proses, untuk itu minat perlu dimunculkan

dalam diri seorang. Apabila siswa mempunyai respon yang baik dan positif

terhadap mata pelajaran maka dalam diri siswa tersebut akan tumbuh minat. Dan

minat harus dicari karena minat tidak datang sendiri. Seperti yang dikemukakan

oleh Bernard dalam Sardiman (1986 : 76) minat timbul tidak secara

tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan

pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait

dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana

menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.

Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (1986 : 95) menjelaskan beberapa cara

untuk menciptakan minat, antara lain:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.

b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa

lampau.

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang

lebih baik.

d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa

bosan.

Sedangkan menurut Esti (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat

selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat

(30)

12

kelas yang dapat dihubungkan dengan minat-minat siswa. Sehingga minat dapat

menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni siswa.

Berdasarkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan

suatu proses yang didorong oleh motivasi yang salah satu cara untuk menciptakan

minat dengan menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa dalam

proses pembelajaran.

3. Ciri - Ciri Minat

Minat memiliki ciri – ciri, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1978

: 115) merumuskan ciri-ciri minat anak sebagai berikut:

a. Minat Tumbuh Bersamaan dengan Perkembangan Fisik dan Mental

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada

waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih

stabil. Anak yang berkembang lebih cepat ataupun lebih lambat akan

menghadapi masalah sosial.

b. Minat Bergantung Pada Kesiapan Belajar

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan

mental. Contoh anak tidak dapat memiliki minat yang sungguh-sungguh pada

permainan badminton apabila mereka belum memiliki kekuatan-kekuatan otot

yang diperlukan dalam permainan tersebut.

c. Minat Bergantung Pada Kesempatan Belajar

Lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka

tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi

tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.

(31)

13

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas

membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik tidak mungkin mempunyai minat

olahraga yang sama dengan teman sebayanya yang memiliki fisik yang normal.

e. Minat Dipengaruhi Pengaruh Budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain

untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap

benar atau sesuai. Mereka tidak diperbolehkan mempelajari minat yang tidak

sesuai dengan kebudayaan mereka.

f. Minat Berbobot Emosional

Emosional positif yang kuat dapat meningkatkan dan memperkuat minat si anak

tapi apabila emosional negatif jauh lebih kuat maka dapat melemahkan minat si

anak.

g. Minat Itu Egosentris

Pada masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak pada

matematika, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang

matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan

yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.

Djemari Mardapi (2008 : 112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang

berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami pelajaran,

membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya

kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan

sungguh-sungguh.

Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar

(32)

14

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.

Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya.

e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan 8 Indikator

yang digunakan peneliti dalam penelitian,yaitu : perhatian pada pelajaran,

terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru,

bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap mata pelajaran, rasa suka terhadap

objek, pengaruh suasana kelas, dan keinginan yang besar terhadap suatu hal.

4. Cara Menemukan Minat anak

Ada beberapa cara untuk menemukan minat anak, seperti yang dikemukakan

oleh Hurlock (1978 : 117) yaitu :

a. Pengamatan Kegiatan

Kita dapat mengetahui minat anak dengan mengamati mainan dan benda –

benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitaas yang ada

unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka.

b. Pertanyaan

Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal

tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali – kali

(33)

15 c. Pokok Pembicaraan

Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya

membari petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya tersebut.

d. Membaca

Bila anak – anak bebas memilih bukku untuk dibaca atau dibacakan anak

memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.

e. Menggambar Spontan

Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa sering

mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka

terhadap sesuatu.

f. Keinginan

Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja

yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal –

hal yang paling diminati

g. Laporan Mengenai Apa Saja Yang Diminati

Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling

diminati, anak – anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang

memberi petunjuk tentang hal – hal yang memberi mereka kepuasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa minat dapat

diketahui melalui banyak cara apabila guru dan orang tua dapat memahami

dan saling berkomunikasi.

5. Pentingnya Pengukuran Minat

Menurut Nurkancara (1983 : 225) mengemukaan bahwa ada beberapa alasan

(34)

16 a. Untuk meningkatkan minat anak – anak

Setiap guru memliki kewajiban untuk meningkatkan minat anak – anak.

Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya

dan dalam pendidikan pada khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak

akan berhasil dalam kegiatan mengajar.

b. Memelihara minat yang baru timbul

Apabila anak – anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan tugas

bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru masuk ke suatu

sekolah mungkin belum begitu menaruh minat terhadap aktivitas – aktivitas

tertentu. Dalam hal ini guru wajib memperkenalkan kepada anak aktivitas –

aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya, maka guru

wajib memelihara minat anak yang baru tumbuh tersebut

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal – hal yang tidak baik.

Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak – anak untuk hidup di

dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek – aspek ideal

agar anak – anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam hal tertentu

di lingkungan masyarakt, maka sering menarik minat terhadap hal – hal yang

tidak baik yang terdapat diluar sekolah yang jauh dari ideal. Dalam keadaan

yang demikian sekolah melalui guru – guru hendaknya memberantas minat

anak – anak yang tertuju pada hal – hal yang tidak baik, dan dengan metode

yang positif mengalihkan minat anak – anak tersebut ke hal – hal yang baik.

d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang

lanjutan study atau pekerjaan yang cocok baginya.

Minat memang bukan merupakan indikasi yang pasti tentang sukses

(35)

17

namun interest merupakan pertimbangan yang cukup berarti kalau

dihubungkan dengan data – data yang lain.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

mengetahui minat anak sangat penting karena dengan mengetahui minat

anak dapat mencegah hal-hal yang tidak baik dan mengarahkan anak sesuai

minatnya.

6. Indikator Minat Belajar

Dari uraian yang menjelaskan tentang indikator yang dikemukakan oleh

Djemari Mardapi dan ciri-ciri siswa yang berminat yang dikemukakan oleh

Slameto, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat

antara lain:

a. Perhatian terhadap pelajaran

Proses belajar mengajar akan lebih baik jika siswa mempunyai perhatian

yang besar terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika siswa tidak

mempunyai perhatian terhadap materi pelajaran maka minat belajarnya

pun akan rendah. Jika minat siswa rendah maka hal tersebut bisa

menyebabkan kebosanan, anak tidak bergairah dalam belajar dan bahkan

prestasi belajarpun rendah. Begitupun sebaliknya, siswa yang memiliki

perhatian yang tinggi terhadap pelajaran,maka minat belajarpun tinggi.

Misalnya siswa datang lebih awal untuk mempersiapkan diri dalam

mengikuti proses pembelajaran, siswa tersebut akan aktif dalam bertanya

dan menjawab pertanyaan, siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa

(36)

18

tidak melamun saat pelajaran. Siswa yang mempunyai perhatian pada

pelajaran merupakan siswa yang mempunyai minat dalam belajar.

b. Konsentrasi terhadap pelajaran

Proses pembelajaran akan menimbulkan kegembiraan dan membantu

siswa lebih mudah menerima materi pembelajaran apabila siswa

berkonsentrasi terhadap pelajaran. Jadi belajar dengan penuh dengan

gairah, minat, dapat membuat rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri

bagi siswa. Konsentrasi terhadap pelajaran meliputi : siswa tidak

melamun di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran, siswa bersikap

serius saat mendengarkan guru menyampaikan materi, siswa tetap

konsentrasi pada pembelajaran di kelas walaupun suasana ramai.

c. Respon terhadap pertanyaan dari guru maupun teman

Apabila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif

dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang

diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar

terhadap pelajaran tersebut. Hal ini meliputi : siswa akan bertanya jika

ada materi yang belum jelas, siswa berusaha menjawab pertanyaan guru

maupun teman, dan siswa menanggapi pendapat teman.

d. Menyelesaikan tugas yang diberikan

Siswa yang berminat dalam belajar akan menyelesaikan tugas yang

diberikan dengan baik dan mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu.

Misalnya siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu,

siswa tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, siswa serius dalm

(37)

19 e. Sikap terhadap pelajaran

Siswa yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional dan

semangat yang tinggi misalnya siswa tersebut aktif dan senang mengikuti

pelajaran, siswa selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan

siswa selalu belajar setiap hari.

f. Rasa suka terhadap obyek

Rasa senang meliputi rasa senang terhadap bahan belajar, memahami

bahan belajar, dan menyelesaikan soal-soal, senang apabila diberi tugas

atau PR. Siswa akan merasa senang terhadap obyek tersebut dikarenakan

ia memliki minat dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bahan yang

dipelajarinya.

Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.

g. Suasana pembelajaran

Suasana pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat

dalam belajar. Untuk menciptakan suasana yang membuat siswa senang,

sangat antusias dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran,

maka perlu suasana yang efektif. Agar tercipta suasana yang efektif maka

guru dan siswa juga bisa menjaga lingkungan kelas yaitu dengan piket

kelas sehingga ruangan kelas tersebut tampak bersih dan rapi serta siswa

merasa nyaman ketika belajar di kelas. Selain itu menjaga suasana dalam

kelas agar tetap kondusif dengan tidak ramai sendiri, tidak membuat

gaduh dan tidak berjalan – jalan saat pembelajaan. Jika siswa bisa

mengapresiasikan maka siswa tidak akan cepat mengalami kebosanan

(38)

20

h. Keinginan yang besar terhadap suatu hal

Pengalaman merupakan hal yang sangat penting untuk memperbaiki

pekerjaan yang akan datang. Semua siswa pasti mempunyai pengalaman

belajar ketika mengikuti proses pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu

ketika siswa ingin memperoleh prestasi yang tinggi. Dengan adanya

keinginan untuk memperoleh prestasi tersebut, maka siswa akan berusaha

untuk meningkatkan minat belajar mereka. Mereka akan berusaha untuk

memperoleh nilai yang baik dengan belajar yang rajin, dan membaca

buku-buku yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

Berdasarkan delapan indikator di atas, maka indikator tersebut

akan digunakan oleh peneliti sebagai instrumen dalam membuat

(39)

21

B. PRESTASI BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu aktifitas yang selalu dilakukan di dalam dunia

pendidikan, belajar dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh suatu pengetahuan,

suatu informasi dan lain-lain. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 23),

belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta

berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Beberapa ahli mengungkapan berbagai macam pengertian tentang belajar yang

berbeda-beda tetapi sesungguhnya memiliki pemahaman yang sama.

Surya (1981 : 32) mengatakan, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari diri seseorang.

Sedangkan Winkel (1987 : 36) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan

dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Menurut Suprijono (2009 : 13) belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Masidjo (2008 :

11) dalam modul Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial

mengemukakan belajar adalah proses perubahan aktivitas mental yang sadar

tujuan, terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan (keluarga, sekolah) dalam

jangka waktu tertentu sehingga diperoleh tingkah laku baru/ penyempurnaan

(40)

22

Melihat beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu

merupakan suatu proses atau usaha untuk melakukan perubahan dan membentuk

tingkah laku yang baru.

2. Prinsip Belajar

Menurut Roestiyah (1982 : 166 ) prinsip-prinsip belajar dibagi menjadi

lima yaitu sebagai berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahan partisipasi aktif, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian

yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

d. Belajar adalah proses adaptasi dan organisasi.

e. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.

f. Belajar memperlukan sarana yang cukup sehingga anak dapat belajar dengan

(41)

23 3. Unsur-unsur Belajar

Hariyanto dan Suyono (2011 : 127) unsur-unsur belajar antara lain:

a. Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar

dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna

dipengerahui oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa.

b. Proses belajar yaitu proses konstruksi makana yang berlangsung terus

menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru

diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah.

c. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi

dengan dunia fisik dan lingkungannya.

4. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1101 ) Prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan

oleh guru.

Mawawi (1986 : 100) prestasi belajar ialah “ tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Suprijono (2009 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

ketrampilan.

(42)

24

belajar merupakan capaian atau hasil akhir yang bisa dilihat setelah proses belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya dilakukan evaluasi atau tes terhadap materi belajar yang telah diajarkan. Seberapa besar siswa mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi atau tes yang diberikan.

5. Jenis –Jenis Prestasi Belajar

Ada beberapa jenis hasil belajar, menurut Gagne dalam Suprijono (2009 : 5) hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik

terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan

manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengorganisasi,

kemampuan analisis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip

keilmuan. Ketrampialn intelektual merupakan kemampuan melakukan

aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

(43)

25

d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani

dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap yaitu kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasikan dan

eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai

sebagai standar perilaku.

6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Muhibbin (1995 : 132-139) mengemukakan ada 3 faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa, yakni :

a. Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.

1) Aspek Fisiologis

Aspek fisiologis siswa merupakan aspek yang bersifat jasmaniah. Hal ini dapat dilihat dari kondisi umum tubuh siswa dan kondisi organ-organ khusus siswa. Kondisi umum tubuh siswa misalnya keadaan tubuh yang lemah disertai pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya menjadi kurang dimengerti atau bahkan tidak berbekas. Siswa dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, memilih pola istirahat serta olahraga ringan yang terjadwal secara tetap dan berkesinambungan.

(44)

26

dan mata juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya di kelas.

2) Aspek Psikologis

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara psikologis (rohaniah).

a) Intelegensi Siswa

Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Intelegensi (IQ) siswa sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecik pula peluangnya dalam meraih kesuksesan. Tingkat intelegensi siswa itu berbeda-beda. Siswa yang

normal berada pada (IQ 70-130), siswa yang berada ada tingkat normal harus mendapatkan perhatian serius karena tidak bisa dianggap mudah. Ada pula siswa yang tergolong gifted child atau

(45)

27

menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan. b) Sikap Siswa

Muhibbin (1995 : 135) mengemukakan sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap positif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Akan tetapi sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan, bahkan disertai dengan kebencian maka akan menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut ataupun prestasi yang dicapai akan kurang memuaskan. Menurut Nurkancana, 1983 : 260 mengemukakan sikap

yang positif terhadap sekolah, guru, teman – teman dan sebagainya merupakan dorongan yang besar bagi anak untuk mengadakan hubungan yang baik. Hubungan baik ini akan melancarkan proses pendidikan di sekolah.

c) Bakat Siswa

(46)

28

Menurut Rebber dalam Muhibbin (1995 : 135) mengemukakan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Selanjutnya, bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Misalnya seorang siswa yang berbakat musik akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibandingkan dengan siswa lainnya. Inilah yang disebut bakat khusus.

Bakat juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Menyekolahkan anak pada jurusan keahlian bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya.

d) Minat Siswa

(47)

29

lainnya. Hal itu memungkinkan siswa lebih giat belajar dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru seharusnya membangkitkan minat siswa dengan membangun sikap positif terlebih dahulu baik tentang dirinya maupun mata pelajaran yang disajikan.

e) Motivasi Siswa

Menurut Muhibbin (1995 : 137) mengemukakan motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan selanjutnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

(48)

30

Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh kuat dan relatif lebih langgeng daripada hadiah.

b. Faktor Eksternal

Menurut Muhibbin (1995 : 132) mengemukakan faktor eksternal (dari luar siswa) terdiri dari dua macam yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial siswa ada tiga macam, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan dalam lingkungan keluarga lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar. Seperti sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, dan lainnya semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku simpatik dan memperlihatkan teladan yang baik dan rajin dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Dan perhatian dari teman juga dapat menjadi dorongan.

(49)

31

belajar siswa. Misalnya, kondisi lingkungan yang kumuh dan lingkungan anak yang putus sekolah akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Akibatnya siswa akan menemukan kesulitan ketika harus mencari teman belajar atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya. Hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

2) Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Sebagai contoh, perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan basket) akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi perkampungan seperti itu dapat berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. c. Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi

belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya

belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan

siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan

pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar

(50)

32

dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang

diperoleh siswa semakin baik.

C. Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan dua penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan minat

belajar dan prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nindya Ayu

Wulandari dan Valentina Dewi Prasetyawati.

1. Penelitian Nindya Ayu Wulandari

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Nindya Ayu Wulandari program

studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan Minat

Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen

Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (a) siswa

dengan minat belajar rendah sebesar 13,3%, siswa dengan minat belajar

sedang sebesar 6,7% serta siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 80%; (b)

siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi

belajar sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi

sebesar 31,67%; (c) minat belajar memiliki hubungan yang positif dan

signifikan dengan prestasi belajar siswa, denga nilai r = 0,834 dan signifikan

pada taraf 1%; (4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4%

dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan

signifikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian berarti minat

berpengaruh terhadap prestasi belajar dan memberikan sumbangan yang

cukup besar terhadap prestasi belajar. Minat belajar anak perlu ditumbuhkan

(51)

33 2. Valentina Dewi Prasetyawati

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Valentina Dewi Prasetyawati

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan

Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan

Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa (1) adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu

rendah sebesar 9,68%, sedang sebesar 29,03% dan tinggi sebesar 61,29%, (2)

adanya hubungan minat belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

yaitu, kategori rendah sebesar 25,8%, sedang sebesar 29% dan tinggi sebesar

45,2%. Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3) ada

hubungan antara minat dan prestasi belajar seperti yang ditunjukkan koefisien

korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,78 termasuk

dalam tingkat kuat, taraf signifikasi untuk N = 31 maka koefisien korelasinya

sebesar 0,456. (4) Serta ada sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa

yaitu sebesar 78%.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di

atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa, maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian

yang sejenis atau verifikasi. Penelitian verifikasi adalah penelitian yang sama

objek tetapi tempat yang digunakan berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti

menitik beratkan pada hubungan minat belajar dan prestasi belajar siswa SD

(52)

34

D. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar

Minat belajar memiliki pengaruh yang besar pada prestasi belajar siswa. Ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, ia akan memberikan perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut. Siswa akan merasa tertarik dan sangat antusias dalam mencari pengalaman-pengalaman baru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan begitu hasil belajarnya juga lebih optimal dan prestasi belajar siswa akan meningkat. Dalam pencapaian prestasi belajar yang baik selain dipengaruhi dari faktor kecerdasan seorang siswa, faktor lain yang juga penting adalah adanya minat dari diri siswa itu sendiri. Tanpa adanya minat, semua aktivitas belajar tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Kurangnya minat siswa untuk belajar dapat berdampak pada kurangnya rasa tertarik pada suatu bidang tertentu sehingga menimbulkan sikap yang negatif pada diri siswa.

Minat belajar tinggi yang dimiliki seorang siswa akan memberikan

respon yang positif dengan demikian materi yang disampaikan oleh guru dapat

diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Hal itu bertolak

belakang dengan siswa yang memilki minat belajar rendah, ia akan memberikan

respon yang negatif dengan demikian materi yang disampaikan guru tidak dapat

diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa minat belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam

hal ini prestasi belajar diambil dari nilai rapor lima mata pelajaran inti SD, yaitu

(53)

35

Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelima mata pelajaran ini dapat mewakili

prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis

(54)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan prestasi belajar kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester 1 tahun pelajaran 2011/2012

Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif tingkat korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar

Furchan (2009 : 447) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Salah satu jenis penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif yaitu studi korelasi. Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Teknik korelasi ini dapat digunakan dalam penelitian yang bertujuan menghasilkan hipotesis ataupun dalam penelitian yang bertujuan menguji hipotesis.

B. Tempat Penelitian

(55)

37 C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas V SD Negeri Timbul Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 42 orang

D. Waktu Penelitian

(56)
(57)

39 E. Variabel penelitian

Menurut arikunto (1993 : 91) mengemukakan bahwa variabel adalah objek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Menurut (Furchan 2004 : 46). mengemukakan variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah minat belajar.

2. Variabel Terikat

Menurut Furchan (2004 : 46) mengemukakan bahwa variabel terikat yaitu veriabel yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah prestasi belajar.

F. Instrumen pengumpulan data

Menurut Suparno (2007 : 56) mengatakan instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Kuesioner

(58)

40

Kuesioner dibuat mengacu pada kerangka kuesioner milik Valentina Dewi Prasetyawati.2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011. Dan juga menggunakan kerangka kuesioner milik Nindya Ayu Wulandari 2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011

Alasan peneliti memilih kerangka kuesioner milik Valentina Dewi Prasetyawati (2011) dan milik Nindya Ayu Wulandari (2011) karena penelitian mereka sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam menyusun kuesioner minat belajar yang mengacu pada penelitian diatas, peneliti juga melakukan modifikasi pada beberapa item pernyataan. Modifikasi dilakukan dengan cara hanya mengambil beberapa item yang peneliti anggap tepat, dan menyederhanakan kalimat agar mudah dipahami untuk anak usia sekolah dasar serta dengan mengembangkan pernyataan / item dari setiap indikator.

(59)

41

dalam beberapa pernyataan yang berjumlah 62 pernyataan. Pernyataan / item tersebut terdari 45 item positif dan 17 item negatif.

Adapun sebaran dari item – item dan kiisi – kisi dari intrumen minat belajar adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Instrumen Minat

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

1 Perhatian pada pelajaran

 Saya selalu memperhatikan penjelasan guru pada saat pelajaran

 Saya selalu mengikuti les disekolah dengan serius(*)  Saya selalu membawa buku

paket setiap pelajaranya

 Saya berani mengoreksi kesalahan guru bila ada yang keliru dalam menjelaskan(*)  Saya berusaha mencari buku

penunjang pada setiap mata pelajaran

(60)

42

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

 Mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, IPS, IPA dan Pkn membutuhkan banyak latihan(*)

 Walaupun guru tidak

mengunakan alat peraga saat pelajaran saya selalu

 Saya selalu konsentrasi saat pelajaran agar mendapat nilai baik(*)

 Saya pernah melamun saat pelajaran

 Saya tidak pernah mengobrol dengan teman saat pelajaran dimulai

 Saya tidak pernah jalan – jalan di dalam kelas saat pelajaran  Saya akan berusaha untuk

mengerjakan tugas karena ingin memperoleh nilai yang baik.  Saya berusaha memusatkan

(61)

43

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

pikiran dengan pelajaran mestipun diajarkan pada jam terakhir

 Saya berusaha memusatkan pikiran pada pelajaran mestipun saya sedang mempunyai

 Saya selalu memaksakan pendapat pada saat kerja kelompok

 Saya berusaha menjawab pertanyaan teman dan guru

 Saya menerima pendapat teman saat diskusi kelompok

 Saya selalu bertanya bila ada penjelasan yang belum jelas(**)

(62)

44

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

4 Bekerja menyelesaik an tugas

 Saya dapat bekerja kelompok dengan semua teman untuk menyelesaikan tugas

 Saya dapat menyelesaikan tugas individu tepat waktu

 Saya berusaha mengerjakan tugas secara serius

 Saya tidak pernah mencontek saat ujian

 Saya dapat berpartisipasi aktif dalam kerja kelompok

 Saya berusaha mengajari teman yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan tugas  Saya tidak pernah membuat

gaduh saat menyelesaikan tugas  Saya tidak pernah bermain –

main saat sedang menyelesaikan tugas dari guru.(*)

 Saya memberikan waktu pada teman untuk memberikan ide

(63)

45

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

dalam menyelesaikan tugas

5 Sikap terhadap mata pelajaran

 Saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar(**)  Saya menegur teman yang

mencontek saat ulangan

 Setelah pulang ke rumah, saya selalu mengulangi materi yang telah disampaikan di sekolah(*)  Saya selalu belajar untuk materi

yang akan diajarkan keesokan harinya

 Saya selalu mencatat hal – hal penting dalam pelajaran

 Saya selalu bertanya pada guru atau teman yang bisa apabila mengalami kesulitan dalam

 Saya senang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika , IPS, IPA dan Pkn  Saya senang bila ada latihan –

(64)

46

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

latihan saat pelajaran

 Saya senang membuat

ringkasan mata pelajaran  Saya tidak pernah mengalami

Kejenuhan saat mengikuti

 Saya tidak dapat konsentrasi bila suasana kelas ramai

 Saya tidak pernah membuat suasana kelas gaduh

 Memiliki teman di sekolah membuat saya giat belajar

(65)

47

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

8 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

 Saya selalu belajar agar prestasi belajar baik

 Saya membaca buku – buku penunjang agar mendapat nilai baik

 Prestasi belajar saya di sekolah mendorong saya untuk lebih giat belajar

 Saya tidak mempunyai keinginan prestasi belajar baik

 Tidak ada

keinginan yang muncul dari diri saya untuk belajar dengan rajin dan tekun

(*) item pertanyaan dari Valentina Dewi Prasetyawati yang telah dimodifikasi

(66)

48 Tabel 3.3

Penyebaran Item Kuesioner No. Indikator minat belajar

siswa

No item soal

Positif Negatif

1. Perhatian pada pelajaran 1,2,3,5,6,8,61,62 4,7,9 2. Terciptanya konsentrasi

pada pelajaran

10,11,13,14,16,59,60 12,15,17

3. Respon atas pertanyaan teman dan guru

18,20,21,57,58 19,22

4. Bekerja menyelesaikan tugas

23,24,26,27,28,30,31,50,51 25,29

5. Sikap terhadap pelajaran 40,41,43,45,46,47 42,44 6. Rasa suka terhadap objek 48,49,55,56 52

7. Suasana pelajaran 32,34,36 33,35

8. Keinginan yang besar terhadap suatu hal

37,39,54 38,53

Jumlah item 45 17

Kuesioner yang digunakan sebagai alat uji coba instrumen dapat dilihat dalam lampiran 1

(67)

49

– item dalam skala Likert dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.

Adapun pengukurannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.4

Pengukuran Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang Setuju 2 3

Tidak Setuju 1 4

2. Dokumentasi

(68)

50 G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, sebelum kuesioner diberikan pada responden akan dilakukan uji coba instrument penelitian. Tujuan dari uji coba tersebut untuk menghindari pernyataan – pertanyaan yang menyulitkan siswa, menghilangkan kata – kata yang sulit dipahami siswa dan untuk mempertimbangkan pengurangan atau penambahan butir / item.

Uji coba tersebut dimaksudkan juga untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Uji coba instrumen diuji cobakan pada siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 yang jumlah siswanya 30. Uji coba dilaksanakan tanggal 22 Februari 2012 di SD Negeri Minomartani yang beralamat di Tegalrejo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Siswa kelas V SD Negeri Minomartani digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas karena dianggap memiliki latar belakang yang kurang lebih sama dengan siswa SD Negeri Timbul Harjo.

1. Pengujian Validitas

(69)

51

Adapun rumus ini sebagai barikut (Masidjo, 2008 : 247):

Keterangan :

r

xy

∑x : jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir) : koefisien korelasi

∑y : jumlah skor dalam sebaran y (skor item total)

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan

∑x2

∑y

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2

N : jumlah responden

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 17.00 for windows.

(70)

52

a. Memasukan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft office 2007

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft office 2007

c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistics 17.00 for windows.

d. Menguji validitas dengan langkah : analyze – correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables – beri tanda cek pada kotak dengan pilihan pearson dan two tailend pada kolom test of significance – klik ok.

Setelah dilakukan penghitungan, terdapat 32 item v sahih. Untuk mengetahui hasil analisis uji coba kuesioner minat belajar, dapat dilihat pada tabel hasil analisis uji validitas kuesioner minat belajar siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 (lampiran 4). Sebagai instrumen penelitian, peneliti akan menggunakan soal yang harus dijawab para siswa. Dengan demikian, peneliti akan merevisi 10 item pernyataan yang berasal dari indikator yang berbeda agar sebaran itemnya merata. Adapun sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.5

Tabel Seleksi Item Kuesioner Minat Belajar

(71)

53

siswa (+) (-) Sahih Tidak

Sahih 1. Perhatian pada pelajaran 8 3 11 7 4 2. Terciptanya konsentrasi

pada pelajaran

7 3 10 4 6

3. Respon atas pertanyaan teman dan guru

5 2 7 4 3

4. Bekerja menyelesaikan tugas

9 2 11 6 5

5. Sikap terhadap pelajaran 6 2 8 5 3 6. Rasa suka terhadap objek 4 1 5 2 3

7. Suasana pelajaran 3 2 5 2 3

8. Keinginan yang besar terhadap suatu hal

3 2 5 2 3

(72)

54

yang siap untuk disebar sebagai kuesioner penelitian dapat dilihat dalam lampiran 10

2. Pengujan Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995 : 209). Lebih lanjut Kountur (2003 : 156) menjelaskan bahwa suatu instrument penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.

Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes yaitu sebagai berikut (Masidjo, 1995 : 209) :

Tabel 3.6

Tabel Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien korelasi Klasifikasi

+ 0,00 – + 0,19 Sangat rendah

+ 0,20 – + 0,39 Rendah

+ 0,40 – + 0,59 Sedang

+ 0,60 – + 0,79 Kuat

+ 0,80 – + 1,0 Sangat kuat

(73)

55

tersebut nilainya 4, 3, 2 dan 1 selanjutnya skor tersebut harus diubah menjadi skor diskrit (nominal). Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban yaitu ya dan tidak. Skor diskrit dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik belah dua (Split – half method). Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor ganjil dan bagian kedua berasal dari item-item bernomor genap. Dibawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua (Split – half method) : a. Langkah pertama

Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan : rxy

∑x = jumlah skor dalam sebaran x (skor item ganjil) = koefisien korelasi

∑y = jumlah skor dalam sebaran y (skor item genap)

∑xy = jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan

∑x2

∑y

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2

N = jumlah responden

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

Gambar

Tabel 4.12 Tabel Kerja Persiapan Pehitungan Kkorelasi Serial  .......................
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Minat
Penyebaran Item KuesionerTabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Studi Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi.

Target pemenuhan rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP oleh FKTP sesuai dengan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasilitas kesehatan tingkat pertama,

[r]

Music with different tempo depending on the type of boiled eggs will be heard during the boiling process.. The timing process also can be seen on

Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung mengenai data yang diperlukan dalam penelitian berkaitan dengan informasi

Pahrtk

Harapan dari hasil audit ini dapat menjadi rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi yang ada pada Rumah Sakit Islam Jemursari serta