i
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh Ervina NIM : 081134126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
v Motto
Sesuatu akan indah pada waktunya
vi Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Alloh S.W.T Kedua orang tuaku Segenap keluargaku Sahabat – sahabatku
viii
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2011 / 2012 Ervina
Universitas Sanata Dharma 2012
Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbul Harjo, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi dalam 3 kategori yaitu minat belajar rendah 9,52%, minat belajar sedang 28,57%, dan minat belajar tinggi 61,91%. Skor minat belajar terendah adalah 74 dan skor tertingginya 166; (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 9,53%, prestasi belajar sedang 54,76%, dan prestasi belajar tinggi 35,72%. Skor prestasi belajar terendah 63,6 dan skor tertinggi 88; (3) ada hubungan yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi rtb =0,393; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.
ix
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC
ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF TIMBUL HARJO
YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOI IN FIRST SEMESTER LESSON
YEAR 2011/2012
Ervina
Universitas Sanata Dharma
2012
The kinds of this research was a correlational descriptive research. The research
was intended to know (1) the learning interest of the student, (2) the achievement of the
students; (3) whether there is a correlation between learning interest and the learning
achievement of the students or not; (4) the influence learning interest on learning
achievement.
The research was conducted in 5th
Results showed that (1) leaning interest of the students was divided into three
categories: students with low learning interest was 9,52%; student with medium learning
interest was 28,57%; student with high learning interest was 61,91%. The lowest score of
learning interest was 74 and the highest score was 166; (2) learning interest of students is
divided into three categories: students having low achievement was 9,53%; students
having moderate was 54,76%; students having high achievement was 35,72%. The lowest
value of student learning achievement was 63,6 and the highest value was 88; (3) the
learning interest had positive and significant correlation with the students achievement
with coefficient correlation value was 0,78 in strong level. The correlation was in
significance level 1%, with r
grade students of timbul harjo elementary
school by the participants were 30 students. There were two variables in this research :
independent variable and the dependent variable. The independent variable was learning
interest while dependent variable was the students achievement. The instrument used in
the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed
using serial correlation analysis technique with significant in 1% level.
tt
Key words : learning interest, learning achievement
= 0,393; (4) the influence of leaning interest on student
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga penyusunan sripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011 / 2012” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Program Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadai bahwa dalam penyyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagi pihak lain secara moril maupun materiil.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua program studi pendidikan guru sekolah dasar
3. Elga Andriana, S.Psi., M. Ed. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang memberikan bantuan, dukungan, arahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
5. Drs. Sumedi selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan, arahan dan bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
6. Elisabeth Desiana Mayasari,S.Psi.MA selaku dosen penguji skripsi.
7. MM.Suyatini selaku kepala sekolah SDN timbul harjo yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
xi
9. Siswa dan siswi kelas V SDN timbul harjo tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia mengisi angket penelitian dengan jujur dan sungguh – sungguh. 10.Seluruh dosen prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
serta bantuannya.
11.Pak hermoyo dan bu tri selaku petugas secretariat PGSD, atas kerjasamanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian.
12.Kedua orang tuaku bapak suranto dan ibu sriyem yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan secara moril dan materiil.
13.Saudara-saudaraku terkasih yang telah memberi dukungan dan bantuan. I love you
14.Teman – temanku Ccc ... Seluruh rekan-rekan PGSD angkatan 2008 15.Sahabat istimewaku sigit………… terima kasih atas semuanya
16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR DIAGRAM ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Istilah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Minat ... 9
1. Pengertian minat ... 9
2. Faktor pendorong minat ... 10
3. Ciri-ciri minat ... 12
4. Cara menemukan minat anak ... 15
5. Pentingnya pengukuran minat ... 16
xiii
B. Prestasi belajar ... 22
1. Pengertian Belajar ... 22
2. Prinsip Belajar ... 23
3. Unsur-Unsur Belajar ... 24
4. Pengertian Prestasi Belajar ... 24
5. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ... 25
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 26
C. Penelitian yang relevan ... 33
D. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar ... 35
E. Hipotesis ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37
A. Jenis Penelitian ... 37
B. Tempat Penelitian ... 37
C. Subyek Penelitian ... 38
D. Jadwal Penelitian ... 38
E. Variabel Penelitian ... 40
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 40
G. Uji Coba Instrumen ... 51
H. Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
A. Hasil penelitian ... 64
1. Minat Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 65
2. Prestasi Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 73
3. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Timbul Harjo ... 82
4. Sumbangan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 97
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
BAB V PENUTUP ... 102
A. Kesimpulan ... 102
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat ... 42
Tabel 3.3 Penyeberan Item Kuesioner ... 49
Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 50
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas ... 53
Tabel 3.6 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar ... 55
Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 57
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Koefisien Realilitas Uji Coba ... 59
Tabel 3.9 Pengelompokan Skor Angket Minat Belajar ... 62
Tabel 4.1 Data Skor Minat Belajar Siswa ... 65
Tabel 4.2 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 68
Tabel 4.3 Data Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 78
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa ... 74
Tabel 4.5 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 77
Tabel 4.6 Data Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 78
Tabel 4.7 Hubungan Skor Minat Dan Prestasi Belajar Siswa ... 84
Tabel 4.8 Banyaknya Subyek Tiap Kelompok ... 88
Tabel 4.9 Proporsi Individu Dalam Setiap Kelompok ... 89
xvi
xvii
DAFTAR DIAGRAM
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Minat Belajar ... 108
Lampiran 2. Tabel Skoring(4,3,2,1) Uji Coba ... 116
Lampiran 3. Tabel Skoring(0,1) Uji Coba ... 122
Lampiran 4. Tabel Analisis Uji Validitas ... 129
Lampiran 5. Tabel Validitas Tiap Indikator ... 131
Lampiran 6. Hasil Analisi Uji Reliabilitas ... 132
Lampiran 7. Revisi Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ... 134
Lampiran 8. Revisi Item Soal Kuesioner ... 136
Lampiran 9. Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar ... 140
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian ... 141
Lampiran 11. Tabel Hasil Angket Penelitian ... 146
Lampiran 12. Data Nilai Rapor ... 154
Lampiran 13. Hubungan Kelompok Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 156
Lampiran 14. Tabel Nilai-Nilai r Product-Moment Dari Person ... 158
Lampiran 15. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 159
Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ... 163
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting demi menunjang kemajuan bangsa. Salah satu cara yang harus diprioritaskan adalah mempersiapkan generasi yang cerdas dan tanggap, sehingga mereka memiliki kualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dalam hal ini, pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena melalui pendidikan karakter dan kepribadian akan terbentuk.
2
Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti bakat, kecerdasan, minat dan motivasi. Faktor internal tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam prestasi belajar siswa di sekolah, seperti minat belajar siswa. Menurut W.SWinkel (1984: 158) minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, siswa kelas V SD Timbul Harjo dalam mengikuti proses pembelajaran ada yang memperhatikan guru, mengantuk, ramai sendiri, bermain sendiri dan ada juga yang mengantuk. Melihat hal itu, minat merupakan salah satu faktor internal penentu keberhasilan belajar di sekolah karena kegiatan belajar dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran dan salah satu faktor yang menyebabkan terpusatnya perhatian adalah minat. Begitupun sebaliknya bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Mereka justru akan merasa bosan dan cepat jenuh terhadap mata pelajaran yang diberikannya. Oleh karena itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
3
untuk belajar dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibanding dengan anak yang tidak memiliki minat untuk belajar.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran tidak hanya ditetntukan dari faktor internal tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti kualitas guru, metode mengajar, lingkungan dan fasilitas mengajar.
Indikator keberhasilan pembelajaran berorientasi pada proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan apa yang dipelajarinya dan bagaimana mempelajarinya, bagaimana minat belajar tinggi, motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, strategi dan metode yang tepat oleh guru, dan sebagainya. Sementara indikator keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang dicapai siswa dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang tinggi. Prestasi belajar siswa didapatkan dari dokumen guru kelas yaitu buku rapot siswa setelah mengikuti ujian akhir semester.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat sangat penting dalam kegiatan belajarkarena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaranmaka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak begitu memuaskan.
4
terwakili dalam lima mata pelajaran inti SD. Kelima mata pelajaran inti tersebut yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dalam batasan penelitian siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo. SD Negeri Timbul Harjo sengaja dipilih sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan. Pertama, SD Negeri Timbul Harjo adalah SD yang pernah digunakan peneliti untuk observasi pada mata kuliah penelitian tindakan kelas, saat itu peneliti mengobservasi siswa – siswi kelas V sehingga peneliti sudah cukup paham seluk beluk SD Negeri Timbul Harjo khususnya kelas V. Kedua, peneliti sangat ingin mengetahui minat belajar anak kelas V, prestasi belajar kelas V serta hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
Seperti yang telah dipaparkan diatas, prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi minat belajar, tetapi juga faktor lain. Untuk itu, dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tujuannya agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa.
Maka dari itu, peneliti mengangkat judul “ Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012”
5 Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?
4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?
C. Batasan Istilah
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan : 1. Minat
Minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung menetap yang di dalamnya ada unsur senang terhadap mata pelajaran yang berkaitan.
2. Belajar
6 3. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran.
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa
melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes buatan guru dan ditunjukan oleh skor – skor yang diperoleh siswa. Mencakup skor lima mata pelajaran inti SD yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
5. Minat Belajar
7 D. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah diatas, dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.
4. Mengetahui besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi sekolah
Deskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam membangkitkan minat belajar siswa.
2. Bagi Guru
8 3. Bagi Siswa
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Minat
1. Pengertian Minat
Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
minat. Banyak orang tidak mengerti arti sebenarnya minat. Akibatnya, mereka
sering mengartikannya sebagai suatu kesenangan. Agar dapat mengetahui arti
minat yang sebenarnya, berikut ada beberapa pengertian minat menurut para ahli.
Menurut Hurlock (1978 : 114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Sedangkan, menurut Winkel (1987 : 105) mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.
Menurut Surya (2003 : 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak
senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi
seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat
10
Menurut Sardiman (1986 : 76) minat diartikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan
minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa
seseorang kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.
Winkel (1984 : 30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang
menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang itu.
Berdasarkan penjelasan diatas, minat sangat besar pengaruhnya dalam
suatu proses belajar mengajar, karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Jadi minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung menetap
yang di dalamnya ada unsur senang pada mata pelajaran yang berkaitan.
2. Faktor Pendorong Minat
Peranan minat dalam kehidupan seseorang sangat penting karena dapat
mempengaruhi dampak yang besar pada aspek perilaku dan sikap seseorang.
Minat merupakan sumber motivasi yang kuat pada seseorang baik
terhadap sebuah kegiatan, pekerjaan maupun belajar. Seperti yang dikemukakan
oleh Soewardi (1987 : 183) minat didorong oleh motivasi. Motivasi merupakan
suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan
11
mendorongnya. Jadi minat dan motivasi berhubungan sangat erat, dimana minat
merupakan alat motivasi yang utama.
Minat sangat penting bagi seseorang tetapi minat bukan merupakan
faktor bawaan melainkan adalah suatu proses, untuk itu minat perlu dimunculkan
dalam diri seorang. Apabila siswa mempunyai respon yang baik dan positif
terhadap mata pelajaran maka dalam diri siswa tersebut akan tumbuh minat. Dan
minat harus dicari karena minat tidak datang sendiri. Seperti yang dikemukakan
oleh Bernard dalam Sardiman (1986 : 76) minat timbul tidak secara
tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan
pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait
dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana
menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (1986 : 95) menjelaskan beberapa cara
untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa
lampau.
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang
lebih baik.
d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa
bosan.
Sedangkan menurut Esti (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat
selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat
12
kelas yang dapat dihubungkan dengan minat-minat siswa. Sehingga minat dapat
menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni siswa.
Berdasarkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan
suatu proses yang didorong oleh motivasi yang salah satu cara untuk menciptakan
minat dengan menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa dalam
proses pembelajaran.
3. Ciri - Ciri Minat
Minat memiliki ciri – ciri, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1978
: 115) merumuskan ciri-ciri minat anak sebagai berikut:
a. Minat Tumbuh Bersamaan dengan Perkembangan Fisik dan Mental
Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada
waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih
stabil. Anak yang berkembang lebih cepat ataupun lebih lambat akan
menghadapi masalah sosial.
b. Minat Bergantung Pada Kesiapan Belajar
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan
mental. Contoh anak tidak dapat memiliki minat yang sungguh-sungguh pada
permainan badminton apabila mereka belum memiliki kekuatan-kekuatan otot
yang diperlukan dalam permainan tersebut.
c. Minat Bergantung Pada Kesempatan Belajar
Lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka
tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi
tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.
13
Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas
membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik tidak mungkin mempunyai minat
olahraga yang sama dengan teman sebayanya yang memiliki fisik yang normal.
e. Minat Dipengaruhi Pengaruh Budaya
Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain
untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap
benar atau sesuai. Mereka tidak diperbolehkan mempelajari minat yang tidak
sesuai dengan kebudayaan mereka.
f. Minat Berbobot Emosional
Emosional positif yang kuat dapat meningkatkan dan memperkuat minat si anak
tapi apabila emosional negatif jauh lebih kuat maka dapat melemahkan minat si
anak.
g. Minat Itu Egosentris
Pada masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak pada
matematika, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang
matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan
yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.
Djemari Mardapi (2008 : 112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang
berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami pelajaran,
membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya
kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan
sungguh-sungguh.
Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar
14
a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.
Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya.
e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan 8 Indikator
yang digunakan peneliti dalam penelitian,yaitu : perhatian pada pelajaran,
terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru,
bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap mata pelajaran, rasa suka terhadap
objek, pengaruh suasana kelas, dan keinginan yang besar terhadap suatu hal.
4. Cara Menemukan Minat anak
Ada beberapa cara untuk menemukan minat anak, seperti yang dikemukakan
oleh Hurlock (1978 : 117) yaitu :
a. Pengamatan Kegiatan
Kita dapat mengetahui minat anak dengan mengamati mainan dan benda –
benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitaas yang ada
unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka.
b. Pertanyaan
Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal
tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali – kali
15 c. Pokok Pembicaraan
Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya
membari petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya tersebut.
d. Membaca
Bila anak – anak bebas memilih bukku untuk dibaca atau dibacakan anak
memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.
e. Menggambar Spontan
Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa sering
mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka
terhadap sesuatu.
f. Keinginan
Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja
yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal –
hal yang paling diminati
g. Laporan Mengenai Apa Saja Yang Diminati
Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling
diminati, anak – anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang
memberi petunjuk tentang hal – hal yang memberi mereka kepuasan.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa minat dapat
diketahui melalui banyak cara apabila guru dan orang tua dapat memahami
dan saling berkomunikasi.
5. Pentingnya Pengukuran Minat
Menurut Nurkancara (1983 : 225) mengemukaan bahwa ada beberapa alasan
16 a. Untuk meningkatkan minat anak – anak
Setiap guru memliki kewajiban untuk meningkatkan minat anak – anak.
Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya
dan dalam pendidikan pada khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak
akan berhasil dalam kegiatan mengajar.
b. Memelihara minat yang baru timbul
Apabila anak – anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan tugas
bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru masuk ke suatu
sekolah mungkin belum begitu menaruh minat terhadap aktivitas – aktivitas
tertentu. Dalam hal ini guru wajib memperkenalkan kepada anak aktivitas –
aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya, maka guru
wajib memelihara minat anak yang baru tumbuh tersebut
c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal – hal yang tidak baik.
Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak – anak untuk hidup di
dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek – aspek ideal
agar anak – anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam hal tertentu
di lingkungan masyarakt, maka sering menarik minat terhadap hal – hal yang
tidak baik yang terdapat diluar sekolah yang jauh dari ideal. Dalam keadaan
yang demikian sekolah melalui guru – guru hendaknya memberantas minat
anak – anak yang tertuju pada hal – hal yang tidak baik, dan dengan metode
yang positif mengalihkan minat anak – anak tersebut ke hal – hal yang baik.
d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang
lanjutan study atau pekerjaan yang cocok baginya.
Minat memang bukan merupakan indikasi yang pasti tentang sukses
17
namun interest merupakan pertimbangan yang cukup berarti kalau
dihubungkan dengan data – data yang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
mengetahui minat anak sangat penting karena dengan mengetahui minat
anak dapat mencegah hal-hal yang tidak baik dan mengarahkan anak sesuai
minatnya.
6. Indikator Minat Belajar
Dari uraian yang menjelaskan tentang indikator yang dikemukakan oleh
Djemari Mardapi dan ciri-ciri siswa yang berminat yang dikemukakan oleh
Slameto, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat
antara lain:
a. Perhatian terhadap pelajaran
Proses belajar mengajar akan lebih baik jika siswa mempunyai perhatian
yang besar terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika siswa tidak
mempunyai perhatian terhadap materi pelajaran maka minat belajarnya
pun akan rendah. Jika minat siswa rendah maka hal tersebut bisa
menyebabkan kebosanan, anak tidak bergairah dalam belajar dan bahkan
prestasi belajarpun rendah. Begitupun sebaliknya, siswa yang memiliki
perhatian yang tinggi terhadap pelajaran,maka minat belajarpun tinggi.
Misalnya siswa datang lebih awal untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti proses pembelajaran, siswa tersebut akan aktif dalam bertanya
dan menjawab pertanyaan, siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa
18
tidak melamun saat pelajaran. Siswa yang mempunyai perhatian pada
pelajaran merupakan siswa yang mempunyai minat dalam belajar.
b. Konsentrasi terhadap pelajaran
Proses pembelajaran akan menimbulkan kegembiraan dan membantu
siswa lebih mudah menerima materi pembelajaran apabila siswa
berkonsentrasi terhadap pelajaran. Jadi belajar dengan penuh dengan
gairah, minat, dapat membuat rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri
bagi siswa. Konsentrasi terhadap pelajaran meliputi : siswa tidak
melamun di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran, siswa bersikap
serius saat mendengarkan guru menyampaikan materi, siswa tetap
konsentrasi pada pembelajaran di kelas walaupun suasana ramai.
c. Respon terhadap pertanyaan dari guru maupun teman
Apabila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif
dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang
diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar
terhadap pelajaran tersebut. Hal ini meliputi : siswa akan bertanya jika
ada materi yang belum jelas, siswa berusaha menjawab pertanyaan guru
maupun teman, dan siswa menanggapi pendapat teman.
d. Menyelesaikan tugas yang diberikan
Siswa yang berminat dalam belajar akan menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan baik dan mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu.
Misalnya siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu,
siswa tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, siswa serius dalm
19 e. Sikap terhadap pelajaran
Siswa yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional dan
semangat yang tinggi misalnya siswa tersebut aktif dan senang mengikuti
pelajaran, siswa selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan
siswa selalu belajar setiap hari.
f. Rasa suka terhadap obyek
Rasa senang meliputi rasa senang terhadap bahan belajar, memahami
bahan belajar, dan menyelesaikan soal-soal, senang apabila diberi tugas
atau PR. Siswa akan merasa senang terhadap obyek tersebut dikarenakan
ia memliki minat dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bahan yang
dipelajarinya.
Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.
g. Suasana pembelajaran
Suasana pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat
dalam belajar. Untuk menciptakan suasana yang membuat siswa senang,
sangat antusias dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran,
maka perlu suasana yang efektif. Agar tercipta suasana yang efektif maka
guru dan siswa juga bisa menjaga lingkungan kelas yaitu dengan piket
kelas sehingga ruangan kelas tersebut tampak bersih dan rapi serta siswa
merasa nyaman ketika belajar di kelas. Selain itu menjaga suasana dalam
kelas agar tetap kondusif dengan tidak ramai sendiri, tidak membuat
gaduh dan tidak berjalan – jalan saat pembelajaan. Jika siswa bisa
mengapresiasikan maka siswa tidak akan cepat mengalami kebosanan
20
h. Keinginan yang besar terhadap suatu hal
Pengalaman merupakan hal yang sangat penting untuk memperbaiki
pekerjaan yang akan datang. Semua siswa pasti mempunyai pengalaman
belajar ketika mengikuti proses pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu
ketika siswa ingin memperoleh prestasi yang tinggi. Dengan adanya
keinginan untuk memperoleh prestasi tersebut, maka siswa akan berusaha
untuk meningkatkan minat belajar mereka. Mereka akan berusaha untuk
memperoleh nilai yang baik dengan belajar yang rajin, dan membaca
buku-buku yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.
Berdasarkan delapan indikator di atas, maka indikator tersebut
akan digunakan oleh peneliti sebagai instrumen dalam membuat
21
B. PRESTASI BELAJAR
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu aktifitas yang selalu dilakukan di dalam dunia
pendidikan, belajar dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh suatu pengetahuan,
suatu informasi dan lain-lain. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 23),
belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta
berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Beberapa ahli mengungkapan berbagai macam pengertian tentang belajar yang
berbeda-beda tetapi sesungguhnya memiliki pemahaman yang sama.
Surya (1981 : 32) mengatakan, belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari diri seseorang.
Sedangkan Winkel (1987 : 36) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan
dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
Menurut Suprijono (2009 : 13) belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Masidjo (2008 :
11) dalam modul Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial
mengemukakan belajar adalah proses perubahan aktivitas mental yang sadar
tujuan, terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan (keluarga, sekolah) dalam
jangka waktu tertentu sehingga diperoleh tingkah laku baru/ penyempurnaan
22
Melihat beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu
merupakan suatu proses atau usaha untuk melakukan perubahan dan membentuk
tingkah laku yang baru.
2. Prinsip Belajar
Menurut Roestiyah (1982 : 166 ) prinsip-prinsip belajar dibagi menjadi
lima yaitu sebagai berikut:
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahan partisipasi aktif, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
c. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
d. Belajar adalah proses adaptasi dan organisasi.
e. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.
f. Belajar memperlukan sarana yang cukup sehingga anak dapat belajar dengan
23 3. Unsur-unsur Belajar
Hariyanto dan Suyono (2011 : 127) unsur-unsur belajar antara lain:
a. Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar
dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna
dipengerahui oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa.
b. Proses belajar yaitu proses konstruksi makana yang berlangsung terus
menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru
diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah.
c. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi
dengan dunia fisik dan lingkungannya.
4. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1101 ) Prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan
oleh guru.
Mawawi (1986 : 100) prestasi belajar ialah “ tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Suprijono (2009 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
ketrampilan.
24
belajar merupakan capaian atau hasil akhir yang bisa dilihat setelah proses belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya dilakukan evaluasi atau tes terhadap materi belajar yang telah diajarkan. Seberapa besar siswa mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi atau tes yang diberikan.
5. Jenis –Jenis Prestasi Belajar
Ada beberapa jenis hasil belajar, menurut Gagne dalam Suprijono (2009 : 5) hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik
terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengorganisasi,
kemampuan analisis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan. Ketrampialn intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
25
d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap yaitu kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasikan dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Muhibbin (1995 : 132-139) mengemukakan ada 3 faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa, yakni :
a. Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.
1) Aspek Fisiologis
Aspek fisiologis siswa merupakan aspek yang bersifat jasmaniah. Hal ini dapat dilihat dari kondisi umum tubuh siswa dan kondisi organ-organ khusus siswa. Kondisi umum tubuh siswa misalnya keadaan tubuh yang lemah disertai pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya menjadi kurang dimengerti atau bahkan tidak berbekas. Siswa dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, memilih pola istirahat serta olahraga ringan yang terjadwal secara tetap dan berkesinambungan.
26
dan mata juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya di kelas.
2) Aspek Psikologis
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara psikologis (rohaniah).
a) Intelegensi Siswa
Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Intelegensi (IQ) siswa sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecik pula peluangnya dalam meraih kesuksesan. Tingkat intelegensi siswa itu berbeda-beda. Siswa yang
normal berada pada (IQ 70-130), siswa yang berada ada tingkat normal harus mendapatkan perhatian serius karena tidak bisa dianggap mudah. Ada pula siswa yang tergolong gifted child atau
27
menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan. b) Sikap Siswa
Muhibbin (1995 : 135) mengemukakan sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap positif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Akan tetapi sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan, bahkan disertai dengan kebencian maka akan menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut ataupun prestasi yang dicapai akan kurang memuaskan. Menurut Nurkancana, 1983 : 260 mengemukakan sikap
yang positif terhadap sekolah, guru, teman – teman dan sebagainya merupakan dorongan yang besar bagi anak untuk mengadakan hubungan yang baik. Hubungan baik ini akan melancarkan proses pendidikan di sekolah.
c) Bakat Siswa
28
Menurut Rebber dalam Muhibbin (1995 : 135) mengemukakan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Selanjutnya, bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Misalnya seorang siswa yang berbakat musik akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibandingkan dengan siswa lainnya. Inilah yang disebut bakat khusus.
Bakat juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Menyekolahkan anak pada jurusan keahlian bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
d) Minat Siswa
29
lainnya. Hal itu memungkinkan siswa lebih giat belajar dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru seharusnya membangkitkan minat siswa dengan membangun sikap positif terlebih dahulu baik tentang dirinya maupun mata pelajaran yang disajikan.
e) Motivasi Siswa
Menurut Muhibbin (1995 : 137) mengemukakan motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan selanjutnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
30
Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh kuat dan relatif lebih langgeng daripada hadiah.
b. Faktor Eksternal
Menurut Muhibbin (1995 : 132) mengemukakan faktor eksternal (dari luar siswa) terdiri dari dua macam yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial siswa ada tiga macam, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan dalam lingkungan keluarga lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar. Seperti sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, dan lainnya semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa.
Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku simpatik dan memperlihatkan teladan yang baik dan rajin dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Dan perhatian dari teman juga dapat menjadi dorongan.
31
belajar siswa. Misalnya, kondisi lingkungan yang kumuh dan lingkungan anak yang putus sekolah akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Akibatnya siswa akan menemukan kesulitan ketika harus mencari teman belajar atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya. Hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
2) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Sebagai contoh, perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan basket) akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi perkampungan seperti itu dapat berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. c. Faktor pendekatan belajar
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi
belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya
belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan
siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar
32
dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang
diperoleh siswa semakin baik.
C. Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan minat
belajar dan prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nindya Ayu
Wulandari dan Valentina Dewi Prasetyawati.
1. Penelitian Nindya Ayu Wulandari
Penelitian yang dilakukan oleh saudara Nindya Ayu Wulandari program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan Minat
Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen
Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (a) siswa
dengan minat belajar rendah sebesar 13,3%, siswa dengan minat belajar
sedang sebesar 6,7% serta siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 80%; (b)
siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi
belajar sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi
sebesar 31,67%; (c) minat belajar memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan prestasi belajar siswa, denga nilai r = 0,834 dan signifikan
pada taraf 1%; (4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4%
dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian berarti minat
berpengaruh terhadap prestasi belajar dan memberikan sumbangan yang
cukup besar terhadap prestasi belajar. Minat belajar anak perlu ditumbuhkan
33 2. Valentina Dewi Prasetyawati
Penelitian yang dilakukan oleh saudara Valentina Dewi Prasetyawati
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan
Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa (1) adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu
rendah sebesar 9,68%, sedang sebesar 29,03% dan tinggi sebesar 61,29%, (2)
adanya hubungan minat belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
yaitu, kategori rendah sebesar 25,8%, sedang sebesar 29% dan tinggi sebesar
45,2%. Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3) ada
hubungan antara minat dan prestasi belajar seperti yang ditunjukkan koefisien
korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,78 termasuk
dalam tingkat kuat, taraf signifikasi untuk N = 31 maka koefisien korelasinya
sebesar 0,456. (4) Serta ada sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa
yaitu sebesar 78%.
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di
atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa, maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
yang sejenis atau verifikasi. Penelitian verifikasi adalah penelitian yang sama
objek tetapi tempat yang digunakan berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti
menitik beratkan pada hubungan minat belajar dan prestasi belajar siswa SD
34
D. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Minat belajar memiliki pengaruh yang besar pada prestasi belajar siswa. Ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, ia akan memberikan perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut. Siswa akan merasa tertarik dan sangat antusias dalam mencari pengalaman-pengalaman baru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan begitu hasil belajarnya juga lebih optimal dan prestasi belajar siswa akan meningkat. Dalam pencapaian prestasi belajar yang baik selain dipengaruhi dari faktor kecerdasan seorang siswa, faktor lain yang juga penting adalah adanya minat dari diri siswa itu sendiri. Tanpa adanya minat, semua aktivitas belajar tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Kurangnya minat siswa untuk belajar dapat berdampak pada kurangnya rasa tertarik pada suatu bidang tertentu sehingga menimbulkan sikap yang negatif pada diri siswa.
Minat belajar tinggi yang dimiliki seorang siswa akan memberikan
respon yang positif dengan demikian materi yang disampaikan oleh guru dapat
diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Hal itu bertolak
belakang dengan siswa yang memilki minat belajar rendah, ia akan memberikan
respon yang negatif dengan demikian materi yang disampaikan guru tidak dapat
diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa minat belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam
hal ini prestasi belajar diambil dari nilai rapor lima mata pelajaran inti SD, yaitu
35
Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelima mata pelajaran ini dapat mewakili
prestasi belajar siswa.
E. Hipotesis
36 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan prestasi belajar kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester 1 tahun pelajaran 2011/2012
Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif tingkat korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar
Furchan (2009 : 447) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Salah satu jenis penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif yaitu studi korelasi. Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Teknik korelasi ini dapat digunakan dalam penelitian yang bertujuan menghasilkan hipotesis ataupun dalam penelitian yang bertujuan menguji hipotesis.
B. Tempat Penelitian
37 C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas V SD Negeri Timbul Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 42 orang
D. Waktu Penelitian
39 E. Variabel penelitian
Menurut arikunto (1993 : 91) mengemukakan bahwa variabel adalah objek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Menurut (Furchan 2004 : 46). mengemukakan variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah minat belajar.
2. Variabel Terikat
Menurut Furchan (2004 : 46) mengemukakan bahwa variabel terikat yaitu veriabel yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah prestasi belajar.
F. Instrumen pengumpulan data
Menurut Suparno (2007 : 56) mengatakan instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Kuesioner
40
Kuesioner dibuat mengacu pada kerangka kuesioner milik Valentina Dewi Prasetyawati.2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011. Dan juga menggunakan kerangka kuesioner milik Nindya Ayu Wulandari 2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011
Alasan peneliti memilih kerangka kuesioner milik Valentina Dewi Prasetyawati (2011) dan milik Nindya Ayu Wulandari (2011) karena penelitian mereka sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam menyusun kuesioner minat belajar yang mengacu pada penelitian diatas, peneliti juga melakukan modifikasi pada beberapa item pernyataan. Modifikasi dilakukan dengan cara hanya mengambil beberapa item yang peneliti anggap tepat, dan menyederhanakan kalimat agar mudah dipahami untuk anak usia sekolah dasar serta dengan mengembangkan pernyataan / item dari setiap indikator.
41
dalam beberapa pernyataan yang berjumlah 62 pernyataan. Pernyataan / item tersebut terdari 45 item positif dan 17 item negatif.
Adapun sebaran dari item – item dan kiisi – kisi dari intrumen minat belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Instrumen Minat
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
1 Perhatian pada pelajaran
Saya selalu memperhatikan penjelasan guru pada saat pelajaran
Saya selalu mengikuti les disekolah dengan serius(*) Saya selalu membawa buku
paket setiap pelajaranya
Saya berani mengoreksi kesalahan guru bila ada yang keliru dalam menjelaskan(*) Saya berusaha mencari buku
penunjang pada setiap mata pelajaran
42
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
Mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, IPS, IPA dan Pkn membutuhkan banyak latihan(*)
Walaupun guru tidak
mengunakan alat peraga saat pelajaran saya selalu
Saya selalu konsentrasi saat pelajaran agar mendapat nilai baik(*)
Saya pernah melamun saat pelajaran
Saya tidak pernah mengobrol dengan teman saat pelajaran dimulai
Saya tidak pernah jalan – jalan di dalam kelas saat pelajaran Saya akan berusaha untuk
mengerjakan tugas karena ingin memperoleh nilai yang baik. Saya berusaha memusatkan
43
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
pikiran dengan pelajaran mestipun diajarkan pada jam terakhir
Saya berusaha memusatkan pikiran pada pelajaran mestipun saya sedang mempunyai
Saya selalu memaksakan pendapat pada saat kerja kelompok
Saya berusaha menjawab pertanyaan teman dan guru
Saya menerima pendapat teman saat diskusi kelompok
Saya selalu bertanya bila ada penjelasan yang belum jelas(**)
44
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
4 Bekerja menyelesaik an tugas
Saya dapat bekerja kelompok dengan semua teman untuk menyelesaikan tugas
Saya dapat menyelesaikan tugas individu tepat waktu
Saya berusaha mengerjakan tugas secara serius
Saya tidak pernah mencontek saat ujian
Saya dapat berpartisipasi aktif dalam kerja kelompok
Saya berusaha mengajari teman yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan tugas Saya tidak pernah membuat
gaduh saat menyelesaikan tugas Saya tidak pernah bermain –
main saat sedang menyelesaikan tugas dari guru.(*)
Saya memberikan waktu pada teman untuk memberikan ide
45
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
dalam menyelesaikan tugas
5 Sikap terhadap mata pelajaran
Saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar(**) Saya menegur teman yang
mencontek saat ulangan
Setelah pulang ke rumah, saya selalu mengulangi materi yang telah disampaikan di sekolah(*) Saya selalu belajar untuk materi
yang akan diajarkan keesokan harinya
Saya selalu mencatat hal – hal penting dalam pelajaran
Saya selalu bertanya pada guru atau teman yang bisa apabila mengalami kesulitan dalam
Saya senang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika , IPS, IPA dan Pkn Saya senang bila ada latihan –
46
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
latihan saat pelajaran
Saya senang membuat
ringkasan mata pelajaran Saya tidak pernah mengalami
Kejenuhan saat mengikuti
Saya tidak dapat konsentrasi bila suasana kelas ramai
Saya tidak pernah membuat suasana kelas gaduh
Memiliki teman di sekolah membuat saya giat belajar
47
No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif
8 Keinginan yang besar terhadap suatu hal
Saya selalu belajar agar prestasi belajar baik
Saya membaca buku – buku penunjang agar mendapat nilai baik
Prestasi belajar saya di sekolah mendorong saya untuk lebih giat belajar
Saya tidak mempunyai keinginan prestasi belajar baik
Tidak ada
keinginan yang muncul dari diri saya untuk belajar dengan rajin dan tekun
(*) item pertanyaan dari Valentina Dewi Prasetyawati yang telah dimodifikasi
48 Tabel 3.3
Penyebaran Item Kuesioner No. Indikator minat belajar
siswa
No item soal
Positif Negatif
1. Perhatian pada pelajaran 1,2,3,5,6,8,61,62 4,7,9 2. Terciptanya konsentrasi
pada pelajaran
10,11,13,14,16,59,60 12,15,17
3. Respon atas pertanyaan teman dan guru
18,20,21,57,58 19,22
4. Bekerja menyelesaikan tugas
23,24,26,27,28,30,31,50,51 25,29
5. Sikap terhadap pelajaran 40,41,43,45,46,47 42,44 6. Rasa suka terhadap objek 48,49,55,56 52
7. Suasana pelajaran 32,34,36 33,35
8. Keinginan yang besar terhadap suatu hal
37,39,54 38,53
Jumlah item 45 17
Kuesioner yang digunakan sebagai alat uji coba instrumen dapat dilihat dalam lampiran 1
49
– item dalam skala Likert dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
Adapun pengukurannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.4
Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Kurang Setuju 2 3
Tidak Setuju 1 4
2. Dokumentasi
50 G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Dalam penelitian, sebelum kuesioner diberikan pada responden akan dilakukan uji coba instrument penelitian. Tujuan dari uji coba tersebut untuk menghindari pernyataan – pertanyaan yang menyulitkan siswa, menghilangkan kata – kata yang sulit dipahami siswa dan untuk mempertimbangkan pengurangan atau penambahan butir / item.
Uji coba tersebut dimaksudkan juga untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Uji coba instrumen diuji cobakan pada siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 yang jumlah siswanya 30. Uji coba dilaksanakan tanggal 22 Februari 2012 di SD Negeri Minomartani yang beralamat di Tegalrejo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Siswa kelas V SD Negeri Minomartani digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas karena dianggap memiliki latar belakang yang kurang lebih sama dengan siswa SD Negeri Timbul Harjo.
1. Pengujian Validitas
51
Adapun rumus ini sebagai barikut (Masidjo, 2008 : 247):
Keterangan :
r
xy∑x : jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir) : koefisien korelasi
∑y : jumlah skor dalam sebaran y (skor item total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x2
∑y
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2
N : jumlah responden
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 17.00 for windows.
52
a. Memasukan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft office 2007
b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft office 2007
c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistics 17.00 for windows.
d. Menguji validitas dengan langkah : analyze – correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables – beri tanda cek pada kotak dengan pilihan pearson dan two tailend pada kolom test of significance – klik ok.
Setelah dilakukan penghitungan, terdapat 32 item v sahih. Untuk mengetahui hasil analisis uji coba kuesioner minat belajar, dapat dilihat pada tabel hasil analisis uji validitas kuesioner minat belajar siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 (lampiran 4). Sebagai instrumen penelitian, peneliti akan menggunakan soal yang harus dijawab para siswa. Dengan demikian, peneliti akan merevisi 10 item pernyataan yang berasal dari indikator yang berbeda agar sebaran itemnya merata. Adapun sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Tabel Seleksi Item Kuesioner Minat Belajar
53
siswa (+) (-) Sahih Tidak
Sahih 1. Perhatian pada pelajaran 8 3 11 7 4 2. Terciptanya konsentrasi
pada pelajaran
7 3 10 4 6
3. Respon atas pertanyaan teman dan guru
5 2 7 4 3
4. Bekerja menyelesaikan tugas
9 2 11 6 5
5. Sikap terhadap pelajaran 6 2 8 5 3 6. Rasa suka terhadap objek 4 1 5 2 3
7. Suasana pelajaran 3 2 5 2 3
8. Keinginan yang besar terhadap suatu hal
3 2 5 2 3
54
yang siap untuk disebar sebagai kuesioner penelitian dapat dilihat dalam lampiran 10
2. Pengujan Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995 : 209). Lebih lanjut Kountur (2003 : 156) menjelaskan bahwa suatu instrument penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.
Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes yaitu sebagai berikut (Masidjo, 1995 : 209) :
Tabel 3.6
Tabel Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Klasifikasi
+ 0,00 – + 0,19 Sangat rendah
+ 0,20 – + 0,39 Rendah
+ 0,40 – + 0,59 Sedang
+ 0,60 – + 0,79 Kuat
+ 0,80 – + 1,0 Sangat kuat
55
tersebut nilainya 4, 3, 2 dan 1 selanjutnya skor tersebut harus diubah menjadi skor diskrit (nominal). Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban yaitu ya dan tidak. Skor diskrit dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik belah dua (Split – half method). Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor ganjil dan bagian kedua berasal dari item-item bernomor genap. Dibawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua (Split – half method) : a. Langkah pertama
Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :
=
Keterangan : rxy
∑x = jumlah skor dalam sebaran x (skor item ganjil) = koefisien korelasi
∑y = jumlah skor dalam sebaran y (skor item genap)
∑xy = jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x2
∑y
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2
N = jumlah responden
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y