ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN
DALAM EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT BELI
studi pada pengunjung pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Philipus Herjuno Ariaputro NIM: 082214053
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN
DALAM EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT BELI
studi pada pengunjung pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Philipus Herjuno Ariaputro NIM: 082214053
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Complexity is simple thing but the simple
thing can be complex, that all depend on your
mind”
(Philipus Herjuno A.)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan
Yesus Kristus menyertai kamu.
(Filipi 1:2)
“Hope for the Best. Expect the worst. Life is a play. We're
unrehearsed.”
(Mel Brooks)
Kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
yang menjadi kekuatan dan inspirasi bagi hidupku
Kedua Orang tuaku yang selalu mendoakandan mendukung
Kakakku yang memberikan motivasi
Clara yangmemberikan warna hidup
Sahabat dan teman-temanku
v tidak terdapat keselur dengan cara menyalin, yang menunjukkan ga saya aku seolah-olah atau keseluruhan tuli orang lain tanpa me penulis aslinya. Bila dikemudian hari maka saya bersedia akademik yang saya pe an di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi
LISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUME TRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYA
EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT B
udi pada pengunjung pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center Yogyakarta
uk diuji pada tanggal 31 Agustus 2012 adalah hasi
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa da seluruhan atau sebagian tulisan orang lain ya alin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalim n gagasan atau pendapat atau pemikiran dari pe
ah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak ulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya am
memberikan pengakuan (disebutkan dalam
hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tinda dia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugu
a peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesua an yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasa
dalam skripsi ini yang saya ambil limat atau symbol penulis lain yang dak terdapat bagian ambil dari tulisan referensi) pada
n tindakan tersebut ugurkan dan gelar suai dengan aturan pasal 25 dan pasal
, 31 Agustus 2012
vi pangkalan data, mendi internet atau media l kepada saya maupun mencantumkan nama sa ARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN A
an dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sa erjuno Ariaputro
53
gan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
LISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUME TRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYA
EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT B
udi pada pengunjung pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center Yogyakarta
t yang diperlukan (bila ada). Dengan de da Perpustakaan Universitas Sanata Dharm galihkan dalam bentuk media lain, mengelolany
endistribusikannya secara terbatas, dan mempubl a lain untuk kepentingan akademis tanpa perl aupun memberikan royalti kepada saya
a saya sebagai penulis.
an ini saya buat dengan sebenarnya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
2. Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing I yang meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan,
dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai.
viii
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi serta Semua Staff Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
6. Bapak tercinta Gito Ariyanto, Ibu tercinta Maria Sudarsih yang senantiasa memberikan doa tiada terputus, restu, perhatian, dorongan dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini.
7. Alm. Mbah Iwo yang selama hidupnya memberikan doa agar saya segera lulus menjadi sarjana dan dapat segera bekerja.
8. Kakakku: Mas Alexius Sonny Arifianto yang memberikan laptop dan dorongan untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.
9. Clara Indrastuti “Pon” yang dengan sabar membantu mengoreksi, memberikan perhatian dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.“Big huge for you ;)”
10. Teman-teman kontrakan koplak: Kaka “Gudel”, Julius “Paijo”, Matias “Anjing Gila” dan Rusly “Wedus”, teman-teman seperjuanganku MPT dan skripsi: Hanna, Dherma, Iin, Jalu, Anggun, Astha, Mario, Beatrix yang selalu memberiku motivasi dan bantuan.
11. Teman-teman yang ikut membantu dalam menyebarkan kuisoner dalam penelitian saya: Ubad, Toni, Johannes, Andreas. “Ditangkep satpam tu sesuatu banget”
12. Semua Staff Jogja Expo Center Yogyakarta dan Panitia Pameran Komputer NiCE yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian dan membantu saya
ix
13. Berbagai pihak yang
tidak dapat penulis se Penulis menyadari ba
itu penulis mngharapka bagi pembaca.
ix
ng telah berkenan membantu kelancaran pene
s sebutkan satu per satu.
bahwa skripsi ini masih banyak kekurangann
rapkan kritik dan saran.Semoga skripsi ini da
Yogyakarta,31
Phili
N
ix
penelitian ini yang
nnya, oleh karena
dapat bermanfaat
a,31Agustus 2012 Penulis
hilipus Herjuno A.
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI...x
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
ABSTRAK...xvii
ABSTRACT... xviii
BAB I: PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...5
C. Batasan Masalah ...5
D. Tujuan Penulisan ...6
E. Manfaat Penelitian...7
xi
A. Landasan Teori ...8
1. Pemasaran ...8
a. Pengertian Pemasaran ...8
b. Pengertian Manajemen Pemasaran ...9
2. Perilaku Konsumen ...9
a. Pengertian Perilaku Konsumen ...9
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen ...11
3. Minat Beli ...17
B. Review Penelitian Terdahulu ...32
C. Kerangka Konseptual Penelitian ...35
D. Hipotesis ...36
BAB III: METODE PENELITIAN...37
A. Jenis Penelitian ...37
B. Subjek dan Objek Penelitian...37
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...37
D. Variabel Penelitian ...38
E. Definisi Operasional ...38
F. Populasi dan Sampel...40
G. Teknik Pengambilan Sampel ...41
H. Sumber Data ...41
I. Teknik Pengumpulan Data ...42
J. Teknik Pengujian Instrumen...43
K. Teknik Analisis Data ...46
xii
a. Uji Normalitas ...46
b. Uji Multikolinearitas ...47
c. Uji Heteroskedastisitas ...48
2. Persepsi atas Harga, Produk dan Pelayanan ...49
3. Analisis Regresi Berganda...50
4. Uji Goodness of Fit Model ...51
a. Uji T...52
b. Uji F...53
c. Koefisien Determinasi (R2)...54
BAB IV: GAMBARAN UMUM PAMERAN KOMPUTER...56
A. Pameran Komputer ...56
B. Apkomindo ...57
C. Pengunjung Pameran Komputer...58
D. Pameran Komputer National Computer Expo (NiCE) ...59
E. Lokasi Pameran Komputer ...60
F. Peserta Pameran Komputer ...60
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...62
A. Penjelasan Penelitian ...62
B. Pengujian Instrumen ...63
1. Uji Validitas Kuesioner ...63
2. Uji Reliabilitas...67
C. Profil Responden ...67
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...68
2. Karakteristik responden berdasarkan tingkatan usia ...68
3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ...69
D. Analisis Data ...70
1. Uji Asumsi Klasik ...70
a. Uji Normalitas ...70
b. Uji Multikolinearitas ...71
xiii
2. Persepsi atas Harga, Produk dan Pelayanan ...73
a. Persepsi konsumen atas harga ...73
b. Persepsi konsumen atas produk...75
c. Persepsi konsumen atas pelayanan ...78
3. Analisis Regresi Berganda...80
4. Uji Goodness of Fit Model ...81
a. Uji T...81
b. Uji F...83
c. Koefisien Determinasi (R2)...85
E. Pembahasan ...87
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN...93
A. Kesimpulan...93
B. Saran ...95
C. Keterbatasan ...96
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli... 64
V.2 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi atas Harga... 65
V.3 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi atas Produk... 65
V.4 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi atas Pelayanan ... 66
V.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 67
V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia ... 69
V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 70
V.9 Tabel Pengujian Multikolinearitas ... 72
V.10 Distribusi Persepsi Konsumen atas Harga dalam Pameran Komputer ... 75
V.11 Distribusi Persepsi Konsumen atas Produk dalam Pameran Komputer... 77
V.12 Distribusi Persepsi Konsumen atas Pelayanan dalam Pameran Komputer... 79
V.13 Tabel Analisis Regresi ... 80
V.14 Tabel Hasil Uji T ... 81
V.15 Tabel Hasil Uji F... 85
V.16 Realiability Statistic... 85
V.17 Tabel Hasil Analisis Koefisien Determinan (R2) ... 86
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 35
IV.1 Gambar Logo NiCE... 59
IV.2 Layout StandPeserta Pameran Komputer ... 61
V.1 Hasil Pengujian Normalitas... 71
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kuesioner ... 100
2 Tabulasi Kuesioner ... 103
3 Uji Validitas ... 110
4 Uji Reliabilitas... 112
5 Uji Normalitas ... 112
6 Uji Multikolinearitas ... 113
7 Uji Heteroskedastisitas ... 113
8 Analisis Regresi Berganda ... 114
9 Uji R2... 115
10 Uji F... 115
xvii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN
DALAM EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT BELI
studi pada pengunjung pameran komputer NiCE di Jogja Expo CenterYogyakarta
Philipus Herjuno Ariaputro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen atas harga, produk, pelayanan dalam pameran komputer terhadap minat beli konsumen dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada pameran komputer nasional NiCE di Jogja Expo Center. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah mengunjungi pameran komputer di Jogja Expo Center. Sampel yang diambil sebanyak 200 responden dengan menggunakan teknikpurposive sampling.
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu persepsi konsumen atas harga, produk, pelayanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat beli.
xviii ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER PERCEPTIONS OF ATTRIBUTES PRICE, PRODUCT, AND SERVICE IN THEEXHIBITION AFFECT WILLINGNESS TO BUY
Study on National Computer Expo (NiCE) in Jogja Expo Center Philipus Herjuno Ariaputro
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012
This research purposes is to find out influence of consumer perception on price, product, and service on consumer willingness to buy and to analyze the
most dominant factor in influencing consumer’s buying intention in National
Computer Expo (NiCE) in Jogja Expo Center (JEC). Data collection techniques used in this research are questionnaires and literature study. The population of this study is consumers who visited the National Computer Expo in Jogja Expo Center. The research sizes 200 respondents and picked up using Purposive Sampling technique.
The result shows that the independent variables consumer’s perception on
price, product, and service in this research simultaneously influence the
consumer’s willingness to buy.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dapat kita nikmati dalam
hitungan detik. Komputer adalah salah satu bagian dari teknologi informasi yang hampir disetiap tempat kita temukan di masyarakat. Sekarang komputer
sangat berkembang pesat hampir setiap tahun komputer selalu mengalami perkembangan. Pameran komputer merupakan salah satu cara untuk mengetahui perkembangan dan kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi
yang ada terutama dalam bidang teknologi komputer.
Pameran komputer adalah sebuah pameran perdagangan atau pameran
untuk komputer dan elektronik. Pameran biasanya mengikutkan stand
perusahaan atau organisasi dimana produk dan teknologi mereka dipertunjukkan; pembicaraan dan lektur; dan pencampuran orang-orang dengan
minat yang sama (http://id.wikipedia.org/wiki/Pameran_komputer).
Berikut adalah beberapa Pameran komputer yang sudah berlangsung di
Yogyakarta di tahun 2011:
1. Apkom New Year Expo (NYE) 2011
Tanggal : 05 Februari 2011–09 Februari 2011
2. Mega Bazaar Komputer 2011
Tanggal : 09 Maret 2011–13 Maret 2011
Lokasi : Jogja Expo Center (JEC) 3. National IT Expo (NIX) 2011
Tanggal : 07 Mei 2011–11 Mei 2011 Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
4. Festival Komputer Indonesia 2011
Tanggal : 08 Juni 2011–12 Juni 2011 Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
5. Yogyakomtek 2011
Tanggal : 01 Oktober 2011–05 Oktober 2011 Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
6. Apkom Year End Sale (YES) 2011
Tanggal : 03 Desember 2011–07 Desember 2011
Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
(http://galuhristyanto.web.id/jadwal-pameran-komputer-indonesia-2011/)
Pada salah satu pameran komputer di Jogja Expo Centre (JEC) yang berlangsung pada tanggal 1 – 5 Oktober. Pameran komputer diikuti oleh 102
toko, 48 vendor dan 50 branding. ”Tahun ini kami menargetkan transaksi lebih
dari Rp 30 milar. Sementara untuk jumlah pengunjung berkisar 150.000 orang selama lima hari pameran. Kami yakini Yogyakomtek akan dikunjungi oleh
yang cukup signifikan. Bahkan, Yogyakomtek telah menjadi salah satu barometer bisnis komputer secara nasional”, ujarnya. Ia mengatakan,
berdasarkan data pada tahun lalu yang dihadiri lebih dari 127.000 pengunjung hanya dalam 5 hari, memperlihatkan jika pengunjung Yogyakomtek datang
dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali (http://coo-may.blogspot.com/2010/10/reportase-pameran-yogyakomtek-jec-oct10.html).
Berkunjung ke pameran komputer tidak hanya membuat orang mengetahui
perkembangan komputer dan elektronik yang ada tetapi juga untuk mencari informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan apabila seseorang
ingin membeli komputer atau barang elektronik lainnya seperti kamera, proyektor, printer dan aksesoris komputer. Pengunjung dapat mengetahui informasi yang diinginkan dengan melihat brosur yang disediakan selama
pameran komputer atau bertanya langsung kepada toko peserta pameran. Persepsi yang ada di dalam masyarakat mengenai pameran yaitu harganya
jauh lebih murah dibandingkan dengan harga toko. Masyarakat yang datang ke sebuah pameran berharap mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga yang murah. Jika dibandingkan antara jumlah pengunjung yang datang pada
pameran komputer dengan yang melakukan transaksi pembelian, tidak semua dari mereka yang berkunjung ke pameran komputer pasti melakukan
pembelian.
Persepsi lain yang ada di dalam masyarakat adalah pelayanan dan beragamnya produk yang ditawarkan selama pameran. Sales Promotion Girl
dalam memberikan pelayanan mengenai informasi produk yang ditawarkan serta membentuk kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan (toko) dan
kualitas barang yang dijual.
Banyaknya variasi produk yang ditawarkan juga membentuk persepsi
lainnya yang ada dalam benak masyarakat mengenai pameran komputer. Konsumen dapat memilih produk yang diinginkan yang sesuai dengan budget, selera. Pada pameran komputer, produk-produk yang ditawarkan tidak hanya
komputer dan aksesorisnya tetapi ada juga produk elektronik lain sepertitablet pc, mp4,kamera digital, dan kameraLSR (Single Lens Reflex).
Pada Pameran Yogyakomtek 2010 yang lalu, Apkomindo DIY bekerjasama dengan lembaga riset independen SYNCORE melakukan survey terhadap pengunjung mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan pameran.
Seperti yang telah disampaikan pada reportase Pameran 2010, jumlah pengunjung Yogyakomtek 2010 mencapai rekor tertinggi dari semua pameran
yang pernah ada di Yogyakarta, yaitu sejumlah 136.775 orang. 57,9% dari jumlah pengunjung yang datang melakukan transaksi pembelian produk yang ditawarkan di pameran komputer, sedangkan sisanya tidak melakukan transaksi
pembelian (Reportase 2010 dan Rencana 2011 APKOMINDO DPD DIY bidang pameran). Dari perbandingan jumlah yang datang dengan banyaknya
pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua pengunjung yang datang melakukan pembelian.
Melihat fenomena seperti yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk
Pameran komputer di Jogja Expo Center (JEC) berpengaruh terhadap minat beli, maka peneliti mengambil judul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI
KONSUMEN ATAS ATRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN DALAM PAMERAN TERHADAP MINAT BELI” studi pada pengunjung
pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana persepsi konsumen atas harga, produk dan pelayanan di pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC)?
2. Apakah persepsi konsumen terhadap atribut harga, produk dan
pelayanan di pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC) secarasimultandanparsialberpengaruh terhadap minat beli?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan
menempatkan penelitian lebih fokus, maka penulis perlu membuat pembatasan masalah yang akan diteliti.
2. Produk
Segala sesuatu yang ditawarkan untuk memutuskan suatu kebutuhan dan
jenis keinginan. Jenis-jenis produk yang ditawarkan di pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. Jenis-jenis produk yang
ditawarkan antara lain seperti komputer, laptop, aksesoris komputer, tablet pc, mp4,kamera digital, kameraLSR (Single Lens Reflex).
3. Harga
Harga merupakan nominal rupiah dari produk yang ditawarkan pada saat pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
4. Pelayanan
Jenis pelayanan yang diberikan oleh toko-toko, vendor dan branding yang ikut berpartisipasi dalam pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center
(JEC) Yogyakarta. Pelayanan mengenai informasi produk yang ditawarkan, garansi yang diberikan, keramahan saat menanggapi konsumen.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persepsi konsumen atas atribut harga, produk dan pelayanan di pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC).
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan dalam hal ini adalah toko-toko peserta pameran komputer.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada perusahaan sebagai masukan dalam menerapkan kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki dan mempertahankan citra perusahaan, metode penjualan dan promosi yang
lebih baik dengan mengetahui karakteristik konsumen pameran komputer, maupun dalam menetapkan strategi pembedaan harga yang mungkin
dilakukan saat pameran komputer dengan harga di luar pameran. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah koleksi kepustakaan dan
dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian sejenis yang akan datang.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan. Peneliti juga menjadi mengerti bagaimana karakteristik pengunjung pameran komputer, persepsi apa saja yang melatarbelakangi
8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana
pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan orang lain
(Kotler dan Armstrong, 2008:6). Sedangkan menurut The American Marketing Association (Swastha, 2004), pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai.
Dari definisi tersebut pemasaran di atas dapat disimpulkan
bahwa seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Pemasaran mengarah pada pemenuhan kebutuhan barang atau jasa
apa yang diinginkan oleh konsumen dengan menciptakan, menawarkan dan kemudian menjualnya kepada konsumen
berhubungan sebagai suatu sistem sehingga harus dikoordinasikan dan dikelola dengan baik.
b. Pengertian Manajemen Pemasaran
Di dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya di dunia
bisnis, perusahaan memerlukan suatu kegiatan pokok yang teratur. Pemasaran merupakan hal yang penting sehingga tidak dapat dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan fungsi dari
keseluruhan bisnis dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya, yakni pemenuhan kebutuhan pelanggan. Suatu kegiatan pemasaran harus
dikelola dengan baik dan benar, maka dari itu dibutuhkan manajemen yang baik agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Menurut Kotler (2008:9) manajemen
pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang, dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
2. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Dalam persaingan dunia bisnis saat ini, perusahaan harus berusaha mencapai tujuan untuk dapat menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Dengan memahami perilaku
Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
Menurut Louden (dalam Umar, 2003:4) perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan
aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan
barang-barang dan jasa. Sedangkan menurut Amirullah (2002:3), perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan
(psikologis) dan faktor luar lainnya (external) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang maupun jasa
yang diinginkannya.
Dari definisi tersebut mengandung elemen penting bahwa dalam perilaku konsumen proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang maupun jasa secara
ekonomis. Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui peluang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen untuk kemudian diidentifikasi
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (2000:17), faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: 1). Faktor-faktor Ekstern
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini berarti konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau
lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda pula terhadap suatu
barang maupun jasa. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah antara lain :
a). Kebudayaan
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:159) budaya adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang
paling dasar. Perilaku manusia dipelajari secara luas. Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa bahwa perilaku manusia ternyata sangat ditentukan oleh kebudayaan yang
melingkupinya. Namun, pengaruh budaya tersebut akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah
geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
b). Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama (Kotler,
2008:163). Sebagai contoh dengan adanya kelas sosial yang berbeda antara individu akan menimbulkan suatu
kelompok-kelompok tertentu. Secara alami individu akan mencari atau bergabung dengan dengan kelompok atau golongan yang setara dengan dirinya.
Setiap kelas sosial memiliki karakteristik tersendiri, oleh karena itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula.
Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa
populasi penduduk, karena setiap penduduk mempunyai tingkat pendapatan yang berbeda-beda. Adanya
lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi
ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
c). Kelompok Sosial dan Referensi
Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial
yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan di antara mereka (Swastha dan Handoko, 2000:66). Banyak kelompok yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok referensi terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap perilaku seseorang. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok
referensi dari pelanggan sasaran mereka.
d). Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Para anggota keluarga dapat
pembelian. Anggota keluarga mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam menentukan macam barang maupun
jasa yang akan dibelinya, sesuai dengan selera dan keinginannya. Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu
mengetahui hal yang sebenarnya, yaitu:
(1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk
(2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk (3) Siapa yang melakukan pembelian produk
(4) Siapa pemakai produknya.
Keempat hal tersebut bisa dilakukan oleh orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau
beberapa orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tapi pada saat yang
berlainan dapat berbuat sebagai pembelinya.
2). Faktor-faktor Intern
Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi seseorang yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku
a). Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada
setiap waktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan menjadi motif bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu motif (dorongan) adalah suatu
kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak memuaskan kebutuhan tersebut sehingga
mengurangi rasa ketegangannya. b). Persepsi
Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan
fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut
Kotler dan Armstrong (2004:218), persepsi diartikan sebagai proses seorang individu memilih, mengorganisasi dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan sebuah gambar bermakna tentang dunia. c). Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Kita mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan
lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri dan kemampuan beradaptasi.
d). Proses Belajar
Menurut Swastha dan Handoko (2000:86), belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Dalam hal perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau
permanen dan lebih bersifat fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia yang pada dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu.
e). Sikap
Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan
mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap biasanya
memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek atau produk yang dihadapinya (Swastha dan
3. Minat Beli
Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda,
keputusan untuk pembelian yang rumit dan mahal mungkin melibatkan lebih banyak pertimbangan pembelian dan lebih banyak peserta.
Mowen (1995) menyatakan minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa minat beli merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa minat beli merupakan
instruksi diri konsumen atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan
(pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
Dari penjelasan mengenai minat beli di atas, dapat disimpulkan
bahwa minat beli merupakan suatu proses perencanaan pembelian suatu
produk yang akan dilakukan oleh konsumen dengan
Selain itu ada juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat beli seseorang yaitu:
1. Store Contact
Store contactmencakup pencarian toko, pergi ke toko, serta
memasuki toko. Dalam penelitian ini proses dimana pengunjung memasuki event pameran komputer, mencari toko peserta pameran, serta memasuki stand peserta pameran komputer.
Untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya store contact, toko dan vendor peserta pameran dapat melakukan hal-hal
seperti mengadakan stand yang menarik, program berhadiah.
Store contact dapat juga ditingkatkan dengan pemilihan lokasi stand yang strategis, seperti lokasi di dekat pintu masuk dengan
tujuan pengunjung yang baru saja masuk dapat melihat stand toko peserta pameran.
2. Store Environment
Toko dan vendor peserta pameran mempunyai dua hal yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu produknya dan cara
menampilkan produk tersebut sehingga terlihat menarik. Cara menampilkan produk yang ditawarkan oleh toko dan vendor
itulah yang disebut store environment. Store environment dapat dibagi menjadi tiga bagian elemen penting, yaitu store image, store atmospherics, dan store theatrics (Dale M, Lewinson,
a. Store Image
Store image dianggap sebagai salah satu asset berharga bagi
sebuah usaha. Menurut Simamora (2003:168), seperti produk, sebuah toko juga mempunyai kepribadian. Bahkan
beberapa toko mempunyai citra yang sangat jelas dalam benak konsumen. Dengan kata lain storage image adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau storage image
dengan sendirinya menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu.
Menurut Simamora (2003:168), ada dua faktor yang mendukung store image yaitu external impression dan
internal impresion.
1. External impression
Secara eksternal penempatan lokasi toko, desain arsitek,
tampak muka toko, penempatan logo, pintu masuk, serta etalase muka merupakan bagian dari citra suatu toko. Atribut-atribut tersebut termasuk salah satu alat
komunikasi non verbal dalam menyampaikan citra toko. Kesan yang pertama kali dalam benak konsumen pada
2. Internal Impression
Secara internal, citra sebuah toko dapat diciptakan
menurut warna toko, bentuk toko, ukuran toko, penempatan departemen, pengaturan lalu lintas
pengunjung, pengaturan penempatan display, penggunaan lampu, serta pemilihan perlengkapan toko. Khusus pemilihan citra toko secara internal, sebuah
retailer harus memperhatikan target pasar yang dituju (Simamora, 2003:169).
b. Store Atmospherics
Store atmosphere adalah keseluruhan efek emosional yang
diciptakan oleh atribut fisik toko. Pada umumnya, setiap orang akan lebih tertarik pada toko yang menawarkan
lingkungan berbelanja yang nyaman dan aman. Atmosfer yang menyenangkan akan menumbuhkan minat beli seseorang. Atmosfer dengan atribut yang dapat menarik
kelima indera, yaitu pengelihatan (sight appeal), pendengaran (sound appeal), penciuman (scent appeal),
peraba (touch appeal), dan perasa. 1. Sight Appeal
Indera penglihatan adalah indera manusia yang paling
indera-indera yang lainnya. Sight appeal dapat dilihat sebagai suatu proses menyebarkan stimuli yang dapat
menimbulkan hubungan visual dengan yang dilihat. Ukuran, bentuk dan warna adalah tiga stimuli visual
yang utama, yang dapat digunakan untuk menarik perhatian konsumen.
2. Sound Appeal
Suara dapat menjadikan atmosfer suatu toko menjadi lebih meriah. Suara dapat dijadikan sebagai pencipta
suasana, penarik perhatian, ataupun sebagai pemberi informasi. Informasi yang diberikan kepada konsumen mengenai kemana mereka harus beranjak, kapan harus
beranjak, bagaimana cara mereka beranjak. Dalam event pameran komputer, suara musik merupakan bagian yang
tak terpisahkan dalam memeriahkan event pameran komputer tersebut.
3. Scent Appeal
Tujuan dari scent appeal adalah untuk menciptkan bau yang menyenangkan konsumen sehingga merka merasa
nyaman dan menimbulkan minat untuk berbelanja. 4. Touch Appeal
Touch appeal adalah bagaimana konsumen melakukan
memegang, meremas, atau mencobanya. Oleh karena itu, tata ruang stand dalam pameran komputer harus
memungkinkan konsumen untuk dapat melakukan inspeksi pribadi pada produk yang dituju. Kemungkinan
konsumen untuk membeli produk akan meningkat secara dramatik setelah mereka melakukan inspeksi ini karena merasa tertarik pada produk yang ditawarkan.
c. Store Theatrics
Dewasa ini konsumen memandang bahwa pergi ke suatu event pameran komputer bukan hanya sekedar berbelanja tetapi lebih merupakan suatu rekreasi. Store theatricsdapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu decor theme dan store event.
1. Decor Themes
Kebanyakan retailer menemukan fakta bahwa penggunaan satu atau beberapa tema dapat memberikan
fokus dalam mendesain dekor toko secara eksternal dan internal sehingga dapat menarik perhatian kelima indra
Tema dekor menjadikan sebuah toko menarik dan lebih menghibur konsumen dalam berbelanja.
2. Store Event
Peristiwa spesial seperti display produk, acara hiburan,
demonstrasi produk, program promosi, undian berhadiah, program kemanusiaan, atau perayaan. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk mencapai tujuan
sebagai berikut:
• Menciptakanawarenessterhadap toko
• Menyediakan informasi kepada konsumen.
• Membangun store image yang menguntungkan
pihak retailer.
• Meningkatkan frekuensi berkunjung konsumen.
4. Persepsi
Persepsi konsumen adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau
individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yangintegrateddalam diri individu (Walgito, 1991:54).
Berdasarkan definisi di atas, persepsi terbentuk dari seleksi yang dilakukan oleh individu atas stimuli yang didapat, kemudian mengumpulkan informasi tentang stimuli tersebut dan
berarti. Dalam proses itu pula, individu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang berada di sekitarnya, seperti budaya dan nilai,
karakteristik demografis, sifat, motivasi, pengalaman, dan kelompok acuan.
1. Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi (Sumarwan, 2003: 76-83)
a. Faktor pribadi
Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen.
1. Motivasi dan kebutuhan konsumen, misalnya konsumen yang lapar tentu akan sangat cepat memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan makanan.
2. Harga konsumen, yang dipengaruhi pengalaman masa lalunya.
b. Faktor stimulus
Faktor ini bisa dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan dengan tujuan utamanya untuk meraih perhatian
konsumen.
1. Ukuran (size)
2. Warna (colour)
Warna-warni dari suatu stimulus akan menarik perhatian
lebih besar dibandingkan dengan stimulus yang hitam putih atau penggunaan warna yang tidak tepat.
3. Intensitas (intensity)
Stimulus yang lebih besar seringkali menimbulkan perhatian yang lebih besar. Misalnya, durasi iklan TV yang
lebih lama, frekuensi sering dan suara lebih keras. 4. Kontrast (contrast)
Stimulus yang ditampilkan dengan kontras latar belakangnya seringkali menarik perhatian yang lebih baik. 5. Posisi (position)
Suatu stimulus mungkin lebih baik diperhatikan oleh konsumen karena letaknya yang strategis di suatu lokasi.
Misalnya, iklan yang diletakan pada halaman pertama akan lebih menarik perhatian dibandingkan terletak pada halaman-halaman berikutnya.
6. Petunjuk (directionaly)
Mata konsumen seringkali tertuju pada stimulus yang
7. Gerakan (movement)
Stimulus bergerak akan lebih menarik perhatian konsumen
dibandingkan yang diam. 8. Kebaruan (novelty)
Stimulus yang ditampilkan dengan teknik ini biasanya menimbulkan penasaran dan keingintahuan. Misalnya, ada iklan yang berbunyi “tunggu tanggal mainnya” tanpa
disertai keterangan lainnya. Iklan ini ternyata berlanjut pada hari berikutnya.
9. Isolasi (isolation)
Isolasi yaitu suatu teknik meletakkan suatu stimulus pada suatu ruang dimana ruang yang dipakai oleh stimulus ini
hanya sedikit sekali, sedangkan sisi ruangan yang besar tidak terpakai.
10. Stimulus yang disengaja (“learned” attention – inducting
stimuli)
Misalnya telepon atau bel yang akan membuat kita bereaksi
cepat apabila berbunyi.
11. Pemberi pesan yang menarik (attractive speakerson)
12. Perubahan gambar yang cepat (schene changes)
Beberapa iklan tv menampilkan banyak gambar dalam
waktu yang sangat singkat sehingga sulit diingat.
c. Hasil persepsi berasal dari 2 sumber: 1. Segi kejasmanian
Apabila sistem fisiologisnya terganggu, maka akan berpengaruh
pada persepsi seseorang. 2. Segi psikologis
Mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, motivasi akan mempengaruhi persepsi sesorang.
5. Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Harga adalah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
dari memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan salah satu hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang
atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula (Fandy Tjiptono, 2001). Dalam penentuan
nilai suatu barang atau jasa, konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya dengan
kemampuan barang atau jasa subtitusi.
Harga merupakan salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh konsumen sehingga manajer perusahaan perlu benar-benar memahami
peran tersebut dalam mempengaruhi sikap konsumen. Harga sebagai atribut dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman
yang memiliki arti berbeda bagi tiap konsumen, tergantung karakteristik konsumen, situasi dan produk (John C. Mowen dan Michael Minor, 2002). Dengan kata lain, pada tingkat harga tertentu yang telah
dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya. Dan konsumen akan merasa puas apabila manfaat yang
mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.
Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi
Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat
kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, kerena ada kesempatan untuk
mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi
(Fandy Tjiptono, 2000). Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan
membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya
pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi
harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli
Penyesuaian khusus terhadap harga dapat dilakukan dengan penetapan harga berdasarkan nilai, yaitu harga menawarkan kombinasi
yang tepat dari mutu dan jasa yang baik dengan harga yang pantas. Penetapan harga berdasarkan nilai berarti merancang ulang merek yang
sudah ada untuk menawarkan produk yang lebih bermutu dan memiliki nilai merek di mata konsumen pada tingkat harga tertentu atau produk bermutu sama dengan harga yang lebih murah. Dari fenomena ini
konsumen memperoleh nilai lebih dengan memperoleh produk dengan harga yang ekonomis disertai dengan manfaat yang besar.
Berdasarkan dari bahasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa harga yang dipatok secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk diberikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
terhadap suatu produk.
6. Produk
Menurut Kottler dan Keller (2009:4) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis: a. Barang fisik
b. Jasa c. Gagasan
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk, memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul
dan terus menyempurnakannya.
7. Pelayanan
Pemahaman terhadap kualitas layanan memberikan arti penting bagi terwujudnya suatu layanan yang unggul. Dengan demikian banyak
para ahli yang berusaha menggali dimensi-dimensi yang membangun suatu konstruk kualitas layanan secara utuh. Salah satunya adalah
Bouman dan Wiele (1992,5-6) yang menunjukkan bahwa dimensi-dimensi kualitas layanan meliputi layanan pada konsumen, tangibles
atau sesuatu yang nampak pada penyedia jasa, serta keyakinan akan
jaminan yang diberikan penyedia jasa. Layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah layanan yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, misalnya proses pengenalan produk secara baik terhadap konsumen.
Tangibles diartikan sebagai bentuk penampilan penyedia jasa
dalam melayani konsumennya, seperti tampilan stand yang bersih dan memberikan rasa nyaman bagi pengguna jasa. Jaminan yang diberikan
Parasuraman et al (1985) menentukan 5 dimensi dasar yang digunakan konsumen dalam menilai mutu jasa, kelima dimensi dasar
tersebut adalah :
1. Reliability, kemampuan perusahaan untuk memenuhi janji
pelayanan yang diberikan secara akurat, yaitu diselesaikan dengan hasil yang sama dan tanpa adanya kesalahan.
2. Responsiveness, keinginan untuk membantu pelanggan dengan
menyediakan pelayanan yang tepat waktu, seperti sensitif terhadap kebutuhan, fleksibel, mau berusaha lebih dari
seharusnya, memperhatikan secara personal, keinginan untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah.
3. Assurance, pengetahuan, keramahan dari karyawan, serta dapat
diberikan kepercayaan dan menjaga kerahasiaan.
4.Empathy, provisi dari memperhatikan dan memberikan perhatian
yang bersifat individu kepada pelanggan.
5. Tangibles, penampilan dari fasilitas fisik, peralatan, seragam karyawan dan materi komunikasi.
B. Review Penelitian Terdahulu
1. Franciska Istinasanti (2009). Melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Produk dan Harga Produk Terhadap Minat Beli Produk POND’s Moisturizer di dusun Mrican dan
mengetahui persepsi konsumen memilihproduk POND’sMoisturizerserta untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang
kualitas produk dengan harga produk POND’s Moisturizer dilihat dari jenis kelamin, usia, dan besarnya uang saku.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di dusun Mrican dan dusun Papringan, dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase, analisis
Independent Sample, analisis Independent Sample t-test, analisis Anova satu arah, dan analisis regresi linier berganda.
Dari hasil diketahui bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas
POND’s Moisturizer adalah baik dan persepsi konsumen terhadap harga
POND’sMoisturizeradalah relative sedang. Tidak ada perbedaan persepsi
konsumen terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas POND’s Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin, usia. Sebaliknya ada
perbedaan persepsi konsumen terhadap POND’s Moisturizer jika dilihat
dari dan besar uang saku per bulan responden. Persepsi konsumen mengenai kualitas POND’s Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli
ulang konsumen, sedangkan persepsi konsumen mengenai harga POND’s
Moisturizertidak berpengaruh terhadap minat beli ulang.
2. Made Novandri SN (2010). Melakukan penelitian mengenai Analisis
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut apa saja yang
mempengaruhi minat beli konsumen terhadap sepeda motor Yamaha. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian
sebanyak 100 orang responden. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan datanya
dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil analisis regresi berganda yaitu, Y = 0,330 X1 + 0,277 X2 +
0,365 X3 Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen adalah variabel iklan (0,365), diikuti oleh variabel kualitas produk (0,330) dan terakhir adalah variabel harga (0,277). Hasil uji t
membuktikan bahwa semua variabel independen (kualitas produk, harga dan iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Artinya menurut konsumen, ketiga variabel independen tersebut dianggap penting ketika akan membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo
Jaya cabang Ngaliyan. Dan koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,555. Hal ini berarti 55,5% keputusan pembelian dapat
C. Kerangka Konse
Untuk mempe
digambarkan dalam
---> =secara parsi = secara si
Dari kerangka yang mempengaruhi
septual Penelitian
permudah dalam memahami penelitian ini
lam sebuah bagan sebagai berikut:
cara parsial cara simultan
II.1. Gambar Kerangka Konseptual Penel
gka konseptual di atas dapat dijelaskan bahw aruhi minat beli konsumen yaitu harga, produk d
ini, maka dapat
nelitian
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
yang diajukan dan jawaban tersebut masih akan diuji kebenarannya (Sugiyono, 2009:93). Berdasarkan pokok permasalahan yang ada di dalam
penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H1 : Ada pengaruh persepsi konsumen atas atribut harga terhadap
minat beli.
2. H2 : Ada pengaruh persepsi konsumen atas atribut produk terhadap
minat beli.
3. H3 : Ada pengaruh persepsi konsumen atas atribut pelayanan terhadap
minat beli.
4. H4 : Ada pengaruh persepsi konsumen atas atribut harga, produk, dan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada pengunjung pameran komputer di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah konsumen yang mengunjungi pameran komputer NiCE yang
berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. 2. Obyek Penelitian
Obyek peneltian adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti untuk diamati. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah persepsi konsumen atas harga, produk dan pelayanan pada
pameran komputer terhadap minat beli.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi
obyek pengamatan.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel lain. Variabel bebas (X) dalam penelitian
adalah:
X1: Persepsi konsumen atas harga dalam pameran komputer
X2: Persepsi konsumen atas produk dalam pameran komputer
X3: Persepsi konsumen atas pelayanan dalam pameran komputer
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas). Variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah: Y: Minat beli konsumen.
E. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan analisis faktor, yaitu mengkonfirmasi minat
beli konsumen dengan identifikasi faktor-faktor sebagai berikut:
1. Persepsi atas Harga
dengan uang. Dalam penelitian ini harga dilihat dari bagaimana persepsi konsumen terhadap harga produk-produk yang ditawarkan
dalam event pameran komputer, apakah persepsi yang ada di
masyarakat bahwa harga produk dalam event pameran lebih murah
sehingga mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Persepsi atas Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Dalam penelitian ini produk dimaksudkan sebagai barang yang dijual oleh perusahaan (toko)
peserta pameran komputer, apakah persepsi yang ada di masyarakat bahwa produk dalam event pameran lebih beragam sehingga
mempengaruhi minat beli konsumen.
3. Persepsi atas Layanan
Layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah layanan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, misalnya proses
pengenalan produk secara baik oleh konsumen melalui bantuan pramuniaga atau sales protion girl (SPG) yang ada, apakah
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan (toko) peserta pameran komputerlebih baik sehingga mempengaruhi minat beli konsumen.
4. Minat Beli
atau ketertarikan konsumen pada event pameran komputer dilihat dari segi persepsi konsumen terhadap produk, harga dan pelayanan.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:115).
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah mengunjungi pameran komputer di JEC (Jogja Expo Center) Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite (tidak
terbatas) karena jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti. 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009:116). Untuk mengetahui jumlah sampel untuk mewakili populasi yang bersifatinfiniteadalah sebagai
berikut:
n = 1 +
n = 87.802
1 + 87.802 (0,05)
n = 87.802 219,505
Dimana:
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir.
Maka sampel dalam penelitian ini adalah 398,1 responden atau dibulatkan menjadi 399, tetapi karena keterbatasan tenaga dan biaya
sampel dikurangi menjadi 200 orang responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri
berdasar kriteria atau tujuan tertentu atau disengaja (Sumarni, 2005:77). Teknik purposive sampling diambil dengan pertimbangan bahwa yang
akan menjadi sampel adalah konsumen yang memenuhi kriteria penelitian yang ditetapkan penulis yaitu yang mengunjungi pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC).
H. Sumber Data
1. Data Primer
Data yang didapat dan sumber pertama misalnya dari individu atau
perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi (Umar, 2003:67). Data primer yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah persepsi konsumen yang pernah mengunjungi pameran komputer NiCE di JEC (Jogja Expo Center) Yogyakarta yang akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Kuncoro (2003:136), adalah data yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari studi pustaka, situs internet maupun surat kabar.
I. Teknik Pengumpulan Data
Supardi (2005:17) menyebutkan: kualitas data ditentukan alat
pengambilan data atau alat pengukurannya, metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, sedangkan instrument pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah.
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang tentang
persepsi konsumen atas harga, produk dan pelayanan pada pameran komputer NiCE di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. Dalam penyusunan kuesioner penulis menggunakanskala Likert.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam setiap penelitian, penggunaan alat ukur perlu mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang
ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel (andal). Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas. 1. Pengujian Validitas
Menurut Simamora (2004:172) pengujian validitas adalah suatu
instrumen. Di mana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh
data yang tepat dari variabel yang diteliti. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran.
Menurut Husein Umar, (2003 : 84) uji validitas dapat menggunakan rumusProduct Momentsebagai berikut:
rxy: koefisien korelasi X dan Y(product moment)
N : banyaknya sampel uji coba
X : skor pertanyaan Y : skor total
Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, maka
ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan tidak
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya.
Pengukuran ini menggunakan rumus koefisien alpha (α) dari
Cronbach. Rumus ini ditulis seperti berikut :
k = banyak butir pertanyaan
2
σ =jumlah varian butir
Dalam penelitian ini misalnya variabel minat beli diukur dalam empat pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk
mengukur variabel minat beli l jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95% maka
instrumen dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji
apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara
berulang akan didapatkan hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai butir yang valid. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha. Suatu variable dikatakan reliabel
jika memberikan nilaiCronbach Alpha≥ 0,60.
K. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak
bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Imam Ghozali, 2005 : 110). Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika ditribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan meliputi garis diagonalnya (Imam Ghozali,
2005:110).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Meski regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel bebas. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi digunakan matrik korelasi variabel-variabel bebas dan melihat nilai tolerance
dan Varian Inflation Factor (VIF) dengan perhitungan bantuan program SPSS for windows. Jika dari matrik korelasi antar varabel
merupakan indikasi adanya problem multikolinearitas adalah nilai
tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2005).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED..
Dasar analsisnya adalah:
Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Persepsi atas Harga, Produk dan Pelayanan
Persepsi konsumen atas harga, produk dan pelayanan dalam
pameran diukur sesuai dengan butir pertanyaan. Dengan menghitung:
a. Jumlah skor untuk setiap responden:
Maksimal = (5 x i) = Smak
Minimal = (1 x i) = Smin
Median = (3 x i) = Smed
Kuartil 1 = (2 x i) = Sk1
Kuartil 3 = (4 x i) = Sk3
b. Jumlah skor untuk seluruh responden (n responden):
Total Maksimal = (Smakx n)
Total Minimal = (Sminx n)
Total Median = (Smedx n)
Total Kuartil 3 = (Sk3x n)
keterangan:
i = jumlah indikator pertanyaan
n = jumlah responden
Smak = skor maksimal
Smin = skor minimal
Smed = skor median
Sk1 = skor kuartil 1
Sk3 = skor kuartil 3
Interpretasi jumlah skor tersebut adalah: Skor > Kuartil 3, artinya sangat setuju
Median < skor≤Kuartil 3, artinya setuju
Kuartil 1 < skor≤Median, artinya netral
Minimal < skor≤Kuartil 1, artinya tidak setuju
Skor≤Minimal, artinya sangat tidak setuju
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan.