• Tidak ada hasil yang ditemukan

RO TI TA W A R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RO TI TA W A R"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Materi Intervensi

RO T I T A W A R

Roti adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti

(yeast) dan dipanggang. Ke dalam adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak

dan bahan-bahan lain seperti coklat, kismis, dan sukade. Roti umumnya dijual dalam

bentuk roti manis dan roti tawar.

Jenis-jenis roti berdasarkan cara pengolahannya :

1. Roti yang dikukus Contoh : Bakpao

2. Roti yang digoreng Contoh : Donat

3. Roti yang dipanggang. Contoh : Aneka roti tawar dan

roti manis

Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar beserta

fungsinya :

1. Tepung terigu

Tepung terigu merupakan bahan utama yang biasa digunakan untuk pembuatan roti

tawar. Hal ini karena di dalam tepung terigu mengandung protein (yang disebut gluten)

yang akan menyebabkan pengembangan serta keelastisan adonan. Banyaknya

kandungan protein dalam tepung terigu dipengaruhi oleh banyaknya kandungan gluten

dari tepung tersebut. Gluten terdiri dari 2 zat utama yaitu gliadin dan glutenin. Kedua

zat ini bila bereaksi dengan air akan membentuk gluten yang dapat menahan gas dan

menyebabkan pengembangan pada roti. Tepung gandum yang berprotein rendah akan

menyebabkan struktur roti mudah hancur sedangkan bila menggunakan tepung

berprotein tinggi akan menyebabkan roti lebih mengembang dan elastis (Bennion &

Hughes, 1970).

Macam-macam tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya :

a. tepung terigu berkadar protein rendah 8-9%, mempunyai sifat gluten yang kurang

baik yang cocok untuk membuat cake, biskuit, dan kue-kue kering yang tidak

(2)

b. tepung terigu berkadar protein sedang 10-11%, dihasilkan dari penggilingan

campuran gandum soft dan hard yang mempunyai sifat gluten sedang. Cocok untuk

pembuatan mie.

c. terpung terigu berkadar protein tinggi 11-13%, dihasilkan dari penggilingan 100%

gandum hard, mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat yang cocok untuk pembuatan

roti beragi (Arpah, 1993).

2. Ragi roti (yeast)

Proses yang paling penting dan mendasar dalam pembuatan roti adalah proses

fermentasi yang dilakukan oleh ragi roti. Yeast akan mengkatalisis produksi gas

karbondioksida dan etil alkohol selama proses fermentasi. Ragi roti sendiri tidak dapat

mengawali pembentukan gas dalam adonan, namun dalam tahapan selanjutnya khamir

merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi mengembangkan, mematangkan,

memproduksi senyawa-senyawa gas dan aroma adonan melalui fermentasi adonan yang

dilakukan. Suhu optimum fermentasi adonan adalah 27 oC. Proses proofing adalah proses fermentasi akhir setelah adonan dibentuk, ditimbang dan dimasukkan ke dalam

loyang sebelum akhirnya adonan dipanggang dalam oven. Pada tahap ini gluten menjadi

halus dan meluas serta penampakan proofing, volume adonan berkembang menjadi dua

kali lipat. Suhu proofing yang baik adalah antara 32 – 380C dengan kelembaban relatif (RH) 80 – 85 % selama 15 – 45 menit (Susanto, 1998).

Perubahan-perubahan yang terjadi selama fermentasi antara lain :

♠ Fermentasi karbohidrat menjadi CO2, etanol, dan sejumlah kecil senyawa-senyawa

yang bila bergabung dengan protein akan berperan sebagai precursor flavour

Improving sebagai gasretention dan leavening . (Matz, 1992).

3. Mentega putih

Mentega putih adalah lemak padat yang umumnya berwarna putih dan mempunyai titik

cair, sifat plastis dan kestabilan tertentu. Bahan ini diperoleh dari hasil pencampuran

dua macam lemak atau lebih, atau dengan cara hidrogenasi. Mentega putih ini banyak

digunakan dalam bahan pangan terutama pada pembuatan kue dan roti yang

dipanggang. Di dalam roti dan kue, lemak berfungsi sebagai bumbu yang memperbaiki

citarasa, struktur, tekstur, keempukan serta memperbesar volume roti dan kue (Ketaren,

(3)

4. Susu

Susu dapat meningkatkan absorbsi air, sehingga roti menjadi lebih empuk. Susu

memberikan toleransi yang lebih baik selama peragian atau pada fase pembentukan.

Selain itu, susu dapat memperbaiki warna kulit roti serta penampilan akhir yang lebih

baik. (Matz, 1992).

5. Gula

Gula juga berperan dalam pembuatan roti tawar yaitu sebagai pemanis, memberi

flavour, sebagai sumber makanan yeast pada proses fermentasi (Matz, 1992). Selain

memberi rasa manis gula berfungsi untuk melunakkan roti, mengikat udara yang

terperangkap ketika pembuatan adonan serta menjaga kelembaban roti. Namun terlalu

banyak gula justru akan merusak tekstur (Bennion & Hughes, 1970).

6. Garam

Garam dalam pembuatan roti adalah untuk memberikan rasa gurih pada roti, mengontrol

waktu fermentasi, menambah elastisitas dan keliatan gluten. jumlah garam yang

ditambahkan biasanya antara 1,75 - 2,5 %. Penggunaan garam yang terlalu rendah akan

menghasilkan roti yang hambar dan sebaliknya bila berlebihan, fermentasi oleh yeast

akan terhambat. Garam yang digunakan hendaknya yang bermutu baik yaitu bersih,

bebas dari bahan - bahan yang tidak larut, bebas dari zat - zat kimia yang dapat

mengganggu fermentasi, halus, tidak menggumpal serta mudah larut (Marliyati et al.,

1999).

7. Air

Fungsi utama air adalah untuk menghidrasi tepung sehingga dapat membentuk adonan

yang baik. Air juga berfungsi sebagai pelarut dari bahan - bahan lain seperti garam,

gula, susu bubuk dan lain sebagainya. Banyaknya air yang ditambahkan dalam

pembuatan adonan roti akan menentukan mutu dari roti yang dihasilkan (Marliyati et

al., 1999).

S IFA T IN D ERA W I BA H A N PA N G A N

Pengujian inderawi merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengujian

terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan mempergunakan indera manusia

termasuk indera penglihat, pembau, perasa dan peraba. Dalam penilaian terhadap bahan

pangan, sifat pertama kali yang menentukan diterima atau ditolaknya bahan tersebut

(4)

warna, aroma dan tekstur suatu bahan pangan merupakan sifat-sifat yang muncul karena

menyangkut selera seseorang. Ketertarikan konsumen terhadap bahan pangan

tergantung pada inderanya. Dalam memberikan penilaian indera berperan sebagai alat

pembau, penglihat, perasa, dan peraba.

Ada 6 tahap yang terjadi selama seseorang menilai suatu bahan :

1. menerima bahan

2. mulai mengenali bahan

3. mengadakan klasifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan tersebut

4. mengingat-ingat bahan yang telah diamati

5. menguraikan sifat-sifat inderawi dari bahan tersebut

6. mengadakan evaluasi terhadap bahan tersebut berdasarkan sifat inderawi yang

dimilikinya.

Sifat-sifat yang dinilai dengan indera (sensorik) antara lain :

a. Indera penglihatan

Sifat penglihatan atau kenampakan merupakan sifat pertama yang diamati oleh

konsumen sedangkan sifat-sifat yang lain akan dinilai kemudian. Alat penglihat

memberikan sensori warna, kenampakan dan bentuk visualisasi bahan pangan.

Termasuk dalam sifat penglihatan, yaitu: warna, kilap, bentuk dan ukuran, cacat, kotor,

bersih dan lain-lain.

b. Indera perabaan

Sifat perabaan tidak terdapat secara khusus pada alat tubuh seperti sifat yang lain.

Perabaan terjadi hampir di seluruh permukaan kulit dengan kepekaan yang

berbeda-beda. Beberapa daerah seperti rongga mulut, bibir, tangan mempunyai kepekaan yang

tinggi terhadap perabaan. Sifat perabaan misalnya: keras lunaknya, ulet tidaknya, dan

lain-lain.

Sifat perabaan umumnya dikaitkan dengan tiga hal, yaitu:

1. Struktur. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun bahan, ataupun

perabaan dengan jari.

2. Tekstur. Tekstur merupakan sensori tekanan yang dapat diamati dengan mulut

(pada waktu digigit, dikunyah dan ditelan). Ada bermacam-macam penginderaan tekstur

yang dapat dinilai meliputi kebasahan, kering, keras, halus, kasar, renyah, berminyak,

(5)

3. Konsistensi. Sedangkan konsistensi merupakan sebab yang berhubungan dengan

sifat karakteristik bahan seperti tebal, tipis, halus.

c. Indera pembau

Indera pembau digunakan untuk menilai bau-bauan suatu produk. Alat pembau terdapat

pada rongga hidung. Alat pembau memberikan informasi tentang bau suatu bahan.

Bau-bauan atau (aroma) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan

indera pembau. Untuk menghasilkan bau, zat-zat bau harus dapat menguap, sedikit larut

dalam lemak. Dalam pengujian inderawi bau lebih kompleks dari pada rasa. Bau

(aroma) dari suatu produk dapat diamati baik dengan cara membau maupun merasakan.

Zat yang menghasilkan bau sering lebih kuat diamati dengan merasakan dari pada

dengan membau.

d. Indera pengecap(perasa)

Alat ini terdapat dalam rongga mulut pada permukaan lidah dan sebagian langit-langit

rahang atas untuk menilai rasa dari suatu produk pangan. Empat macam rasa dasar yaitu

manis, asin, asam, dan pahit. Dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis dapat mudah

dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada

pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.

Rangsangan yang diterima oleh otak karena rangsangan elektris yang diteruskan dari sel

perasa sebenarnya sangat kompleks. Kualitas empat rasa dasar dipengaruhi oleh

konsentrasinya. Umumnya bahan pangan tidak hanya terdiri dari salah satu rasa, tetapi

merupakan gabungan berbagai macam rasa secara terpadu sehingga menimbulkan cita

rasa yang utuh. Rasa suatu bahan pangan merupakan hasil kerja sama indera-indera

yang lain.

S IFA T S EN S O RI D A N FIS IK RO T I T A W A R

1) Warna

Warna merupakan salah satu faktor mutu bahan pangan yang banyak menentukan

penerimaan konsumen. Dalam memilih makanan orang sering tertarik pada warnanya

kemudian aroma, rasa dan nilai gizi. Warna dapat berfungsi sebagai isyarat penting

dalam persepsi konsumen dan sering digunakan untuk membangkitkan perasaan dan

suasana tertentu. Warna makanan memiliki sugesti terhadap aroma, flavor, maupun

tekstur.

(6)

Istilah aroma diartikan sebagai sensasi baru yang ditimbulkan oleh rangsangan kimia

senyawa volatil yang tercium oleh syaraf-syaraf oleh faktor yang berada dalam rongga

hidung ketika bahan pangan masuk ke mulut. Sensasi atau rangsangan tersebut

senantiasa akan menimbulkan kelezatan, yang kemudian dapat mempengaruhi tingkat

atau daya penerimaan konsumen terhadap suatu produk pangan tertentu. Oleh karena

itu, penerimaan suatu produk pangan dapat berkurang bila terjadi penyimpangan

bau/aroma meskipun memiliki penampilan visual/warna yang disukai.

3) Rasa

Rasa juga dapat mempengaruhi persepsi orang terhadap suatu produk. Rasa terbentuk

akibat adanya tanggapan rangsang kimia oleh indera perasa, dan kemudian kesatuan

interaksi antara sensasi rasa, aroma, tekstur dan mouth feel akan membentuk

keseluruhan cita rasa atau flavor produk pangan yang dinilai. Secara umum makanan

yang masuk ke dalam rongga mulut akan merangsang saraf penerima bau.

4) Keempukan

Keempukan ditunjukkan dengan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk

memampatkan/menekan/mengempeskan makanan oleh gigi dalam satu gigitan. Cara

untuk mengetahui adalah dengan mengunyah makanan tersebut menggunakan gigi

geraham.

5) Kepadatan

Adalah kemampuan makanan untuk tetap utuh/kompak/padat dan tidak hancur menjadi

butiran-butiran (serpihan-serpihan) kecil. Cara mengetahui kepadatan suatu makanan

dapat dilakukan dengan merasakan pada saat pertama kali dikunyah sebelum hancur.

6) Kelengketan

Adalah sifat makanan yang mudah tertinggal (lengket menempel) di langit – langit

mulut atau gigi setelah dikunyah. Cara mengetahui kelengketan suatu makanan adalah

dengan mengunyah makanan tersebut dan dirasakan makanan yang tertinggal di gigi

atau di langit-langit mulut.

7) Elastisitas

Adalah kemampuan makanan untuk merenggang kembali secepat mungkin ke bentuk

semula setelah mendapat tekanan. Cara untuk mengetahui elastisitas makanan dapat

dilakukan dengan menekan makanan tersebut menggunakan jari lalu dilihat

(7)

Lampiran 2. Lembar Kuesioner

LEM BA R KU ES IO N ER

EV A LU A S I KERA G A M A N PEN ILA IA N S EN S O RI D A N S IFA T FIS IK PRO D U K

RO T I T A W A R PA D A KELO M PO K PA N ELIS A N A K REM A J A

Tanggal pelaksanaan :

Berikut ini akan disajikan beberapa pertanyaan mengenai roti tawar. Anda dimohon

mengisi kuesioner ini untuk membantu pelaksanaan skripsi. Data pribadi anda akan

dijamin kerahasiaannya. Terimakasih.

A. Data Pribadi Responden

Nama :

Alamat :

Umur :

Jenis kelamin : Laki – laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

Uang saku perhari : (a). < Rp. 5000,00

(b). Rp. 5000,00 – Rp. 10000,00

(c). > Rp. 10000,00

Sampel : Roti Tawar

B. Pertanyaan Pendahuluan

1. Apakah anda mengetahui produk roti tawar?

Tahu

Tidak tahu

2. Apakah anda pernah mengkonsumsi produk roti tawar?

Pernah (Dilanjutkan ke no. 3)

(8)

3. Bila “PERNAH“, berapa rata-rata frekuensi Anda dalam mengkonsumsi roti tawar (dalam 1 minggu)?

1 – 3 kali

4 – 7 kali

8 – 10 kali

lebih dari 10 kali

C. Pertanyaan Spesifik

Di hadapan Anda telah disajikan produk roti tawar dan anda dipersilakan memberikan

penilaian dengan memberi tanda (X) pada rentang nilai antara 0 – 10 (pada titik-titik

dan termasuk garis di antara titik-titik) yang anda pilih untuk masing – masing

pertanyaan di bawah ini :

1. Warna adalah suatu sifat bahan yang berasal dari adanya rangsang cahaya yang

jatuh ke indera mata.

Menurut anda bagaimana dengan warna produk roti tawar tersebut?

0 5 10 gelap cukup terang

2. Aroma adalah sesuatu yang dapat diamati dengan menggunakan indera pembau

(hidung).

Aroma apa yang tercium dari roti tawar tersebut?

 Yeast / ragi roti

 Susu

 Telur

 Mentega

Lainnya...(sebutkan!)

Menurut Anda, bagaimana dengan ketajaman aroma roti tawar tersebut?

0 5 10

(9)

keterangan :

Tidak tajam : aromanya tidak tercium sama sekali

Cukup : aromanya ada tapi sedikit yang tercium

Tajam : aromanya sangat tercium (aromanya sangat kuat)

3. Kemanisan merupakan sifat makanan yang dipengaruhi oleh banyak sedikitnya gula

yang digunakan.

Bagaimana dengan kemanisan roti tawar tersebut?

0 5 10

tidak manis cukup manis

keterangan :

Tidak manis : rasa gulanya tidak terasa sama sekali

Cukup : rasa gulanya ada tetapi sedikit yang terasa

Manis : rasa gulanya sangat terasa

4. Keempukan dalam uji sensori produk makanan adalah kekuatan yang dibutuhkan

oleh gigi geraham untuk mengunyah makanan di dalam mulut.

Bagaimana dengan keempukan produk roti tawar tersebut?

0 5 10

tidak empuk cukup empuk

keterangan :

Semakin empuk makanan maka semakin sedikit tenaga yang dibutuhkan untuk

mengunyah makanan tersebut.

5. Kepadatan (cohesiveness) adalah sifat makanan yang dapat membentuk

(10)

Menurut Anda bagaimana dengan kepadatan roti tawar tersebut setelah dikunyah ?

0 5 10

remah cukup padat

keterangan :

Remah : makanan menjadi serpihan setelah dikunyah, misalnya crackers

Cukup : makanan masih agak menyatu dan sedikit menjadi sepihan setelah

dikunyah

Padat : makanan masih menyatu (kompak/padat) setelah dikunyah,

misalnya kue moho

6. Kelengketan (adhesiveness) dalam uji sensori produk makanan adalah sifat makanan

yang masih tertinggal (menempel) di gigi setelah dikunyah di dalam mulut.

Menurut anda bagaimana dengan kelengketan makanan tersebut ?

0 5 10

tidak lengket cukup lengket

keterangan :

Tidak lengket : makanan tidak akan tertinggal/menempel di gigi setelah

dikunyah

Cukup : makanan akan tertinggal/menempel di gigi setelah

Lengket : makanan akan tertinggal/ menempel di gigi setelah dikunyah

7. Elastisitas (springiness) dalam uji sensori produk makanan adalah kemampuan

makanan untuk meregang kembali ke bentuk semula setelah mendapat tekanan

(11)

Menurut anda, bagaimana dengan daya elastisitas produk tersebut?

0 5 10

tidak elastis cukup elastis

keterangan :

Tidak elastis : makanan tidak dapat meregang kembali ke bentuk semula

setelah ditekan

Cukup : akan meregang kembali setelah ditekan tapi tidak seperti bentuk

semula

Elastis : makanan akan meregang kembali ke bentuk semula setelah

ditekan

8. Secara keseluruhan (overall) bagaimana produk ini ?

0 5 10

(12)

Lampiran 3. Gambar-gambar Kegiatan Penelitian

Gambar 1. Pengujian Sensoris Minggu I

Gambar 2. Intervensi sebelum Pengujian

(13)
(14)

No. Nama

Jns

(15)

Lampiran 5. Data Penilaian Responden Minggu I – IV

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

1 5 5 5 8 4 2 9 7 5 3 3 3 4 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 6 4 5 5 5 5 7 5

2 7 8 6 8 7 7 9 8 7 7 6 6 6 6 6 6 7 8 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 7 7 7 7

3 5 5 5 8 5 2 5 7 4 5 3 5 4 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 8 8 7 8 8 5 7 8 7 8 3 8 7 7 6 6 7 7 7 7 7 8 7 8 8 7 8 7 7 5 4 9

5 4 6 5 6 9 2 9 8 5 5 3 3 2 4 4 0 9 7 9 10 5 0 10 10 7 8 5 9 5 1 8 10

6 7 5 4 10 5 0 10 10 8 5 0 10 4 0 5 0 5 0 0 10 5 0 10 10 7 5 5 10 5 0 4 5

7 4 4 1 3 6 6 5 3 5 5 1 5 6 6 5 1 2 3 3 4 6 6 5 2 5 5 5 5 5 7 5 5

8 7 8 7 6 7 3 8 9 7 6 6 8 7 8 9 7 7 7 7 8 7 7 8 7 9 8 9 7 7 5 10 9

9 5 3 2 3 7 5 9 8 4 0 1 9 3 3 5 1 7 4 4 4 5 3 5 8 6 5 5 4 7 6 4 9

10 7,5 6,5 3,5 5,5 5 5,5 8,5 7,5 4,5 6,5 1,5 8,5 4,5 8,5 4,5 0,5 9,5 4,5 3,5 7 7,5 7,5 6,5 5 9,5 4,5 7,5 6,5 8,5 6,5 6,5 9,5

11 6 7 5 3 6 2 1 4 6 8 3 5 5 3 5 2 4 4 4 4 5 6 5 4 5 5 5 5 5 5 5 7

12 7 3 3 7 5 4 6 7 5 5 3 5 5 1 5 2 7 2 4 4 5 2 5 5 5 5 3 6 7 1 8 7

13 4,5 5,5 4,5 4,5 6,5 5,5 5,5 5,5 6,5 5,5 5,5 2,5 5,5 4,5 5,5 5,5 6 5,5 6,5 7 5,5 5,5 5,5 7,5 6,5 6 5,5 7,5 4,5 4,5 4,5 6,5

14 8 7 5 7 6 7 10 9 7 6 5 10 10 9 10 1 10 9 9 10 9 9 10 9 10 9 9 9 10 9 10 9

15 8 9 5 10 8 2 6 10 8 6 5 9 5 1 6 5 8 7 9 8 10 6 9 9 8 9 8 9 5 6 10 9

16 8 5 3 7 5 0 3 10 5 9 3 5 5 0 9 5 8 9 5 5 5 0 5 9 5 9 4 5 5 0 4 8

17 7 7 3 6 7 6 10 7 6 5 3 5 6 5 8 0 6 5 6 7 6 6 6 9 7 6 6 9 7 6 4 10

18 7 5 5 4 6 5 4 7 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 6 6 6 5 6 5 6 5 4 7 5 5 5

19 6 4 6 6 7 3 5 6 5 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 6 5

20 9 10 7 10 9 7 5 10 2 2 1 10 10 3 3 0 10 9 8 9 8 4 9 10 7 8 8 10 9 4 8 9

21 6 7 4 10 5 6 8 7 7 7 0 8 7 8 7 1 7 6 6 7 7 7 8 6 7 6 3 8 8 5 8 6

22 7 5 4 10 8 0 2 10 8 4 0 10 4 1 9 1 5 5 0 9 8 7 9 9 5 5 5 9 10 7 7 9

23 8 5 5 5 5 5 9 9 9 6 1 5 10 0 10 0 5 7 6 7 6 3 7 8 5 5 5 5 3 5 8 5

24 8 8 9 8 6 6 8 8 6 3 2 5 5 5 5 0 5 5 6 7 6 5 7 8 6 6 6 7 3 5 6 7

25 6 5 0 2 5 6 8 6 2 0 0 9 2 0 8 5 5 4 4 10 5 6 10 10 5 6 2 10 6 5 5 9

26 7 9 6 2 5 5 6 6 5 4 0 3 8 8 1 1 6 4 4 7 6 6 8 5 8 8 5 4 5 6 7 5

27 9 5 5 4 5 1 5 10 2 4 5 5 10 5 5 5 5 9 5 5 6 5 5 5 4 5 5 3 3 5 5 10

28 7 5 6 5 6 4 6 10 6 5 6 6 5 6 5 5 5 6,5 5 5 5 6 6 10 5 5 6 5 5 4 7 10

29 3,5 5 0,5 9,5 3,5 0,5 6,5 5 5 2,5 3,5 5 5 5 5 0,5 5,5 9,5 6,5 7 3,5 2,5 6 8 6 5 6,5 7 5,5 2 9 8,5

30 6 5 5 5 2 5 9 8 8 9 8 6 6 9 7 8 8 9 6 6 7 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8

31 7 7 1 10 7 7 8 8 5 6 1 5 5 8 7 6 7 6 5 8 6 5 6 6 10 2 1 7 5 2 9 7

(16)
(17)
(18)

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Texture Analyzer

11/6/2006 rotitawar 1 3 155,848 0,288580404 0,9934668 0,008054451 11/6/2006 rotitawar 2 3 201,975 0,247295241 0,9507597 -0,019833347 11/6/2006 rotitawar 3 3 134,766 0,46327059 1,2424067 -0,120216488 11/6/2006 rotitawar 4 3 232,442 0,345855387 1,1763302 -0,020452424 11/6/2006 rotitawar 5 3 226,931 0,277141581 1,0411847 -0,008762739 11/6/2006 rotitawar 6 3 198,285 0,455736285 1,3571067 -0,057232785 11/6/2006 rotitawar 7 3 174,355 0,447449593 1,1805262 -0,073212612 11/6/2006 rotitawar 8 3 215,215 0,470298104 1,3866523 -0,041450356 11/6/2006 rotitawar 9 3 279,978 0,34344032 1,1590588 -0,011525991 11/6/2006 rotitawar 10 3 280,145 0,491720266 1,2510679 -0,028325833

Pengujian II

11/13/2006 rotitawar 1 3 152,229 0,397118263 1,2675866 -0,026632143 11/13/2006 rotitawar 2 3 241,3 0,478754887 1,2234103 -0,053477538 11/13/2006 rotitawar 3 3 309,668 0,493601719 1,2954277 -0,037334368 11/13/2006 rotitawar 4 3 148,2 0,477962195 1,2140752 -0,072474633 11/13/2006 rotitawar 5 3 134,62 0,385967243 1,1718435 -0,051393318 11/13/2006 rotitawar 6 3 325,424 0,465734786 1,2212484 -0,039029593 11/13/2006 rotitawar 7 3 213,367 0,490107639 1,3217824 -0,034844539 11/13/2006 rotitawar 8 3 147,922 0,407097926 1,099155 -0,061521671 11/13/2006 rotitawar 9 3 140,582 0,385931109 1,1730964 -0,00331358 11/13/2006 rotitawar 10 3 151,102 0,410952229 1,2531016 -0,045011575

Pengujian III

(19)

11/20/2006 roti tawar 5 3 225,346 0,440321031 1,1560527 -0,033324796 11/20/2006 roti tawar 6 3 210,236 0,481324908 1,2700163 -0,038029035 11/20/2006 roti tawar 7 3 316,085 0,513096528 1,2343378 -0,004747698 11/20/2006 roti tawar 8 3 208,449 0,458933723 1,1332072 -0,038482636 11/20/2006 roti tawar 9 3 308,108 0,479409058 1,151581 -0,003520831 11/20/2006 roti tawar 10 3 300,504 0,449791152 1,1841168 -0,009858506

Pengujian IV

(20)

Lampiran 7. Data StatistikHasil Pengukuran Texture Analyzer

Pengujian I

Maximum Minimum Mean Median Coefficient Standard TRUE

of Variance Deviation

SamplePassed 100,00%

Sample Height 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 0,00% 0.00000 cm

Hardness 280.15 gf 134.77 gf 209.99 gf 208.59 gf 21,67% 45.497 gf

Cohesiveness 0,49172 0,2473 0,38308 0,39665 22,88% 0,087641

Springiness 1.3867 cm 0.95076 cm 1.1739 cm 1.1784 cm 11,73% 0.13773 cm

Adhesiveness 0.0080545 kgf.mm -0.12022 kgf.mm -0.037296 kgf.mm -0.024389 kgf.mm 95,87% 0.035756 kgf.mm Number of Rows

that Passed 10

Number of Rows

that Failed 0

Pengujian II

Maximum Minimum Mean Median Coefficient Standard TRUE

of Variance Deviation

SamplePassed 100,00%

Sample Height 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 0,00% 0.00000 cm

Hardness 325.42 gf 134.62 gf 196.44 gf 151.67 gf 35,04% 68.840 gf

Cohesiveness 0,4936 0,38593 0,43932 0,43834 9,81% 0,043119

Springiness 1.3218 cm 1.0992 cm 1.2241 cm 1.2223 cm 5,06% 0.061979 cm

Adhesiveness -0.0033136 kgf.mm -0.072475 kgf.mm -0.042503 kgf.mm -0.042021 kgf.mm 43,07% 0.018305 kgf.mm Number of Rows

that Passed 11

Number of Rows

(21)

Pengujian III

Maximum Minimum Mean Median Coefficient Standard TRUE

of Variance Deviation

SamplePassed 100,00%

Sample Height 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 0,00% 0.00000 cm

Hardness 316.08 gf 160.45 gf 241.60 gf 238.36 gf 22,55% 54.485 gf

Cohesiveness 0,5131 0,40462 0,46476 0,46917 6,19% 0,028764

Springiness 1.2914 cm 1.0406 cm 1.1682 cm 1.1538 cm 6,43% 0.075172 cm

Adhesiveness 0.0030431 kgf.mm -0.070254 kgf.mm -0.026664 kgf.mm -0.032582 kgf.mm 80,34% 0.021422 kgf.mm Number of Rows

that Passed 11

Number of Rows

that Failed 0

Pengujian IV

Maximum Minimum Mean Median Coefficient Standard TRUE

of Variance Deviation

SamplePassed 100,00%

Sample Height 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 3.0000 cm 0,00% 0.00000 cm

Hardness 294.83 gf 152.14 gf 193.68 gf 171.43 gf 22,78% 44.112 gf

Cohesiveness 0,48001 0,38631 0,4428 0,4505 6,91% 0,030587

Springiness 1.4160 cm 1.1157 cm 1.2833 cm 1.3032 cm 7,64% 0.098061 cm

Adhesiveness 0.019317 kgf.mm -0.085189 kgf.mm -0.040658 kgf.mm -0.056785 kgf.mm 82,22% 0.033427 kgf.mm Number of Rows

that Passed 11

Number of Rows

Gambar

Gambar 3. Uji Profil Tekstur Roti Tawar dengan Texture Analyzer

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nitrogen merupakan nutrien yang dibutuhkan paling banyak untuk pertumbuhan fitoplankton yaitu sebagai unsur penting dalam pembentukan protein (Isnansetyo dan

1. Mengetahui dan menganalisis skor gap harapan dan persepsi pengguna layanan helpdesk. Mengetahui aspek tingkat layanan yang perlu ditingkatkan berdasarkan hasil analisis

Dalam konteks Indonesia, Lembaga Keuangan Syariah idealnya harus mampu bermitra dengan para nazhir untuk mengembangkan wakaf uang di Indonesia ke arah yang lebih

Password file atau data yang sudah dienkripsi tidak dapat ditemukan kembali, kenapa demikian password dan setiap kata yang ada dalam file sudah di XOR kan atau

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat dan bimbingan- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Peran Keluarga Dalam Proses

Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh Bank Perkreditan Rakyat yang berada di Medan tidak efisien dengan tingkat BOPO sebesar 100,290% lebih besar dari 95,92% sebagai

Sesuai dengan kajian teori tentang pendapatan desa yang telah dijabarkan sebelumnya terhadap hasil penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan bahwa peran desa

Sifat pemalu juga dapat disebabkan oleh perilaku kurang bermasyarakat anak yang hidup dengan latar belakang dimana ia diabaikan oleh orang tuanya atau dibesarkan