• Tidak ada hasil yang ditemukan

20L6 TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK, SKEMA SERTIFIKAS! KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL KONTROL DAN INSTRUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "20L6 TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK, SKEMA SERTIFIKAS! KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL KONTROL DAN INSTRUMEN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

SKEMA

SERTIFIKAS!

KOMPETENSI

KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

TEKNISI

INSTALASI

MOTOR

LISTRIK,

KONTROL

DAN

INSTRUMEN

Skema sertifikasi Okupasi Nasional Teknisi lnstalasi Motor Listrik, Kontrol dan lnstrumen adalah skema sertifikasi Okupasi Nasinal yang disusun mengacu kepada standar kompetensi ke{a yang ditetapkan melalui Keputusan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor

Kep. 170/MENAV/2007 tentang Penetapan SKKNI sektor

Listrik

Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik.

Skema sertifikasi Teknisi lnstalasi Motor Listrik, Kontrol dan

lnstrumen

bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga

Listrik

ini

dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk menjawab permintaan/kebutuhan SDM Industri

di

bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga

Listrik

yang digunakan dalam memastikan dan

memelihara kompetensi tenaga kerja di bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga

Listrik

dan sebagai acuan

bagi LSP-PI SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifikasi

(2)

SKEMA SERTIFI KASI KOM PETENSI OKU PASI NASIONAT TEKNISI INSTATASI MOTOR LISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

KUALIFIKASI

OKUPASI NASIONAL

TEKNISI INSTALASI MOTOR

LISTRIK,

KONTROL DAN

INSTRUMEN

Disahkan di Jakarta

P ada tanggal 9 F

ebruai

201 6

Direktur

Jenderal Bina Konstruksi

Kementerian PU dan PR

Sumarna

F.

Abdurrahman

$

retuaffitbiisi

( BNSP )

Hamid

Muhammad

Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(3)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI MOTOR IISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

KATA

PENGANTAR

Puji

syukur

kepada

Tuhan Yang Maha Esa

atas

disahkannya

dokumen

Skema

Sertifikasi

Kompetensi Okupasi

Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor

Listrik,

Kontrol

dan

Instrumen

yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema

sertifikasi LSP-PI SMK

Paket Keahlian Instalasi

Pemanfaatan Tenaga

Listrik

Skema

Sertifikasi

ini

disusun berdasarkan Peraturan

Badan

Nasional

Sertifikasi Profesi Nomor

4/BNSP.

VIIl2}l

4

tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifikasi Kompetensi.

Skema

ini

dikembangkan

berdasarkan kemasan Okupasi Nasional Teknisi Instalasi

Motor Listrik,

Kontrol dan

Instrumen

yang telah

disahkan

oleh Direktur

Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah

Nomor

...

tentang penetapan

Sertifikat

Okupasi Nasional

Teknisi Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan Instrumen

Skema

Sertifikasi

ini

menjadi

pedoman

bagi LSP-PI

SMK

keahlian

Bidang

Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta

didik

SMK.

Dengan skema

Sertifikasi

Kompetensi Okupasi

Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor

Listrik, Kontrol

dan

Instrumen

ini

diharapkan lulusan

SMK

Bidang

Keahlian

Instalasi

Pemanfaatan

Tenaga

Listrik

bersertifikat kompetensi

dan diakui

kompetensinya secara nasional maupun internasional

(4)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAI. TEKNISI INSTAL.ASI MOTOR IISTRIK. KONTROL DAN INSTRUMEN

DAFTAR

ISI

1.

Latxbelakang

2.

Ruang lingkup skema sertifikasi

3.

Tujuan sertifikasi

4.

Acuan

normatif

5.

Kemasan /Paket Kompetensi

5.1

Jenis kemasan

5.2

Jenis skema

5.3

Aturan pengemasan

6.

Persyaratan dasar pemohon sertifikasi

7.

Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang

sertifikat

7.1Hak

pemohon

7 .2 Kew ajiban peme gang sertifi kat

8.

Biaya sertifikasi

9.

Proses sertifikasi

9.

1

Persyaratan pendaftaran

9.2

Proses Asesmen

9.3

Proses

Uji

Kompetensi

9.4

Keputusan Sertifikasi

9.5

Pembekuan dan pencabutan sertifikat

9.6

Pemeliharaan sertifikat (Surveilen)

9.7

Penggunaan Sertifikat

(5)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

I.

LATARBELAKANG

Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda,

di

satu sisi era

ini

membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi

lain

era

itu,

membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat.

Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing

dan

keunggulan

kompetitif

di

semua

sektor industri

dan

sektor

jasa

dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.

Untuk

menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja

atau dunia usaha dan

industri, perlu

adanya hubungan

imbal

balik (link

and

match)

arttara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga PendidikanlPelatihan baik formal,

informal

maupun yang dikelola oleh industri

itu

sendiri.

Skema

ini

disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang

Nomor

18

tahun

1999 Tentang Jasa

Konstruksi

bahwa melaksanakan

pekefan jasa

konstruksi

sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan

memiliki

sertifikat kompetensi

Skema

KKNI

ini

ditetapkan

dengan

tujuan untuk

digunakan

sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

bagi tenaga

ke{a

yang telah mendapatkan kompetensinya

melalui

proses pembelajaran baik

formal,

non

formal,

pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada

SKKNI

sektor

Listrik

Sub

Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi

Pemanfaatan

Tenaga

Listrik.

Skema

sertifikasi bidang Instalasi

pemanfaatan Tenaga

Listrik

Dengan skema

sertifikasi

Okupasi

Nasional

ini

diharapkan dapat memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan.

Bagi

Industri

a.

Membantu

industri

meyakinkan

kepada

kliennya

bahwa

Instalasi

Pemanfaatan Tenaga

Listrik

telah dibuat

oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya.

b. Membantu

industri

dalam rekruitmen

dan

mengembangkan

tenaga

berbasis

kompetensi

guna

meningkatkan

efisensi

pengembangan

SDM

khususnya

dan

efisiensi nasional pada umumnya.

c.

Membantu industri dalam sistem

pengembangan

karir

dan

remunerasi

tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.

(6)

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKU PASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK. KONTROL DAN INSTRUMEN

Bagi

Profesi

Bidang Jasa

Konstruksi

a.

Membantu

tenaga

profesi

meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa

dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa

dan

meningkatkan percaya

diri

tenaga profesi

b.

Membantu

tenaga

profesi

dalam

merencanakan

karirnya dan

mengukur

tingkat pencapaian kompetensi

dalam

proses

belajar

di

lembaga

tbrmal

maupun

secara mandiri

Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi

Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara

Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja

Bagi

Lembaga

Pendidikan

dan

juga Pelatihan

a.

Membantu memasttkan

link

and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri.

Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.

Membantu

Lemdiklat

dalam sistem asesmen

baik formatif,

sumatif maupun

holistik

yang

dapat memastikan

dan

memelihara kompetensi peserta

didik

selama proses

diklat.

RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI

Skema Sertifikasi Kompetensi

Kualifikasi

Okupasi Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor

Listrik, Kontrol

dan

Instrumen

, ruang lingkupnya sebagai

berikut

:

2.1.

Bidang

:

Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

2.2.

Lingkup Penggunaan

:

Teknisi Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan

Instrumen c. d. e. b. c. d.

3.

TUJUAN

SERTIFIKASI

(7)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNlSI INSTATASI MOTOR LISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

3.1.

Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan

SMK

Paket Keahlian

Teknik

Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

sesuai dengan tuntutan

industri,

profesi, konsumer/pasar;

3.2.

Sebagai acuan

bagi LSP dan

Asesor

dalam

rangka

pelaksanaan sertifikasi

kompetensi,

3.3.

Untuk

memastikan bahwa proses

sertifikasi dilalrukan

dengan menggunakan standar yang ditetapkan.

ACUAN

NORMATIF

4.1.

Undang-undang

Nomor

18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

4.2.

Undang-undang

Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4.3.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4.4.

Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

4.5.

Undang-undang

Nomor 36 tahun

2014 tentang Tenaga

Konstruksi

Bangunan Gedung

4.6.

Undang

undang

Nomor

38

tahun 2004

tentang

Badan

Standar

Nasional

Pendidikan

4.7.

Peraturan Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor

23

Tahun 2004

tentang

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

4.8.

Peraturan Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor

31

Tahun 2006

tentang

Sistem Pelatihan Kerja Nasional

4.9.

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifi kasi Nasional Indonesia

4.10.

Keputusan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

No.

Kep.

170A4EN/IY12007

tentang

Penetapan

SKKNI

sektor

Listrik

Sub

Sektor Ketenagal i strikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Li strik.

4.11.

Peraturan

Menteri

Pekerjaan Umum

No.

09lPRT/l{U2013 Tentang Persyaratan

Kompetensi

Untuk

Subkualifikasi

Tenaga

Ahli

dan Tenaga

Terampil

Bidang Jasa Konstruksi.

4.12.

Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VII120L4 Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi

(8)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI MOTOR TISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

5.

KEMASAN/ PAKET

KOIVIPETENSI

LEVEL

tr

Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Okupasi Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor

Listrik, Kontrol

dan

Instrumen

adalah sebagai berikut :

5.1.

Jenis

Kemasan

:

OKUPASI

NASIONAL

5.2.

Nama

Skema

. Teknisi Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan Instrumen

5.3.

Rincian

Unit

Kompetensi

NO

KODE UNIT

JUDUL UJIT

1

INA

5211.222.18.01.07

Menerapkan

UUJK

dan

K3

(

Keselamatan dan Kesehatan Keria . )

2

KTL.IK02.225.Al

Memasang

Instalasi

listrik

Pompa

(Hydrant, Springkler,

Air

Bersih dan

Air

Kotor/limbah)

3 KTL.IK02.226.01 Memasans Instalasi

Listrik Air

Conditioning 4 KTL.IK02.227.01 Memasang Instalasi

Listrik Lift,

Escalator dan

Conveyor

5 KTL.rK02.228.01 Memasang Instalasi

Listrik

Kolam Renang 6

KTL.IK02.

r 10.01 Memasang PFIB Pompa (Hydrant, Springkler,

Air

Bersih,

Air

Kotor/limbah)

7 KTL.rKO2.111.01 Memasang

PI{B

Air

Conditioning

8

KTL.IK02.

tl2.01

Memasang PI{B

Lift,

EscalatorDan

Conveyor 9 KTL.rK02.013.01 Memasang PHB Pencah ayaan Kolam Renang

l0

KTL

rK02.109.01 Memasang PHB Utama Dan PHB Cabang

ll

KTL.rK02.108.01 Memasang Sistem Pembumian

6.

PERSYARATAN

DASAR PEMOTION

SERTIFIKASI

6.1.

Pemohon terdaftar

sebagai peserta

didik

di

Sekolah Menengah

Kejuruan

(SMK)

yang bersangkutan

6.2.

Pemohon

telah

memperoleh

materi

pembelajaran

berkaitan

dengan

unit-unit

kompetensi yang

tercantum

dalam

paket unit

kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan Instrumen

6.3.

Setiap

unit

kompetensi

harus

mencapai

nilai KKM

(Kriteria

Ketuntasan

Minimum)

6.4.

Pemohon memperoleh rekomendasi

dari Kepala

Sekolah atas

usulan

Ketua Keahl ian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Li

strik

(9)

SKEMA SERTIFI KASI KOM PETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTAIASI MOTOR LISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

7.

IIAK

PEMOHON

SERTTFIKASI

DAN KEWAJIBAN PEMEGANG

SERTTT

X,IT

7.l.Hak

Pemohon

7.1.1.

Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi

7.I.2.

Memperoleh penjelasan tentang

tatacara

proses

sertifikasi

sesuai dengan

rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan

hasil verifikasi

bukti-bukti

yang

dimiliki

pemohon

7

.1.3.

Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi

7.1.4. Memperoleh

pemberitahuan

tentang

kesempatan

untuk

menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang

integritas asesmen

tidak

dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional

7.1.5.

Memperoleh hak

peninjauan

kembali

atau

banding

terhadap keputusan

baik

dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi

terkait

dengan status rekomendasi yang mereka harapkan

7.1.6.

Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi

jika

diminta

7 .1.7

.

Memperoleh sertifikat kompetensi

jika

dinyatakan kompeten

7.1.8.

Menggunakan

sertifikat

untuk promosi

diri

sebagai pada bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

7.2.

Kewajiban

Pemegang

Sertifikat

7.2.1.

Melaksanakan keprofesian

di

bidang

Instalasi

Pemanfaatan Tenaga

Listrik

7.2.2.Menjaga

dan

mentaati kode

etik

profesi

secara

sungguh-sungguh dan konsekuen

7.2.3.

Menjamin bahwa sertifikat

kompetensi

tidak

disalahgunakan

7.2.4.

Menjamin terpelihara

kompetensi

yang

sesuai

pada

(10)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTAI.ASI MOTOR IISTRIK. KONTROL DAN INSTRUMEN

8.

7.2.5.

Bersedia

dan

menjamin bahwa

seluruh

pernyataan

dan

informasi

yang

diberikan adalah terbaru,

benar

dan

dapat

dipertanggung

jawabkan

7.2.6.

Membayar biaya sertifikasi

BIAYA SERTIFIKASI

8.1.

Struktur

biaya

pemohon sertifikasi mencakup

biaya

Asesmen

,

dan administrasi

8.2.

Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat

PROSES

SERTIFIKASI

9. 1.

Persyaratan Pendaftaran

9.1.1.

Pemohon

telah

memahami proses

Asesmen

atau

uji

kompetensi sesuai

dengan skema yang telah ditetapkan oleh

LSP-PI SMK

9.1.2.

Pemohon mengisi

formulir

permohonan sertifikasi

(APL

01) dan mengisi

formulir

assessment mandiri

(APL

02) dan dilengkapi dengan

bukti-bukti

pendukung antara

lain

:

a.

Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar

b.

Laporan

hasil belajar (rapor) dan atau

sertifikat/surat

keterangan lainnya yang sah

c.

Dokumen skill

passporr

(ika

ada

)

d.

Rekomendasi

dari

Ketua Program Studi diketahui

oleh

Kepala

Sekolah

9.1.3.

LSP

Pl

SMK

menelaah kelengkapan

berkas pendaftaran

untuk

konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi

persyaratan

yang

ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi

9.2. Proses Asesmen

9.2.1.

Asesmen Okupasi Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan

Instrumen

direncanakan

dan disusun dengan carayang menjamin bahwa

verifikasi

persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara

obyektif

dan sistematis dengan

bukti

terdokumentasi untuk memastikan kompetensi 9.

(11)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTATASI MOTOR TISTRIK. KONTROL DAN INSTRUMEN

9.2.2.

Pelaksanan

Asesmen untuk

skema Okupasi

Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor Listrik, Kontrol

dan

Instrumen

ini

dapat

dilakukan

dengan cara

dicicil

per

unit

kompetensi atau secara

paket

sejumlah

unit

kompetensi

yang

dilakukan

secara

holistik

dan

terintegasi

dengan

proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada buku

sftl/passport

9.2.3. LSP

Pl

SMK

menugaskan Asesor

Kompetensi untuk

melaksanakan Asesmen

9.2.4. Asesor

memilih

perangkat

asesmen

dan

metoda

asesmen

untuk mengkonfinnasikan

bukti

yang akan

dikumpulkan

dan bagaimana

bukti

tersebut akan dikumpulkan

9.2.5. Asesor

menjelaskan, membehas

dan mensepakati rincian

rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta

Sertifikasi

9.2.6. Asesor

melakukan

pengkajian

dan

evaluasi

kecukupan

bukti

dari

dokumen

pendukung

dan

dokumen

skill

passport

(iika

ada)

yang disampaikan

pada

lampiran

dokumen

Asesmen

Mandiri APL

-02 , untuk

memastikan bahwa

bukti

tersebut mencerminkan

bukti

yang diperlukan

9.2.7.

Hasil

proses

asesmen

yang

telah

memenuhi

aturan

bukti

direkomendasikan

Kompeten dan

yang belum

memenuhi aturan bukti

direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses

uji

kompetensi

9.3. Proses

Uji

Kompetensi

9.3.1. Uji

kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi

Motor

Listrik,

Kontrol

dan

Instrumen

dirancang

untuk menilai

kompetensi secara

praktek,

tertulis, lisan,

pengamatan

,

wawancara atau

cara lain

yang

handal dan

objektif,

serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi;

9.3.2. Uji

kompetensi dilaksanakan di tempat

uji

kompetensi yang ditetapkan;

9.3.3.

Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Teknisi Instalasi

Motor

Listrik,

Kontrol

dan

Instrumen diverifikasi

atau

dikalibrasi

secara

tepat dan sesuai standar;

9.3.4.

Proses

uji

kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan;

9.3.5.

Bukti

yang dikumpulkan melalui

uji

praktek,

tulis

, lisan , wawancara dan

(12)

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTATASI MOTOR IISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

mencerminkan

bukti

yang diperlukan

untuk

memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan

bukti

9.3.6.

Hasil

proses

uji

kompetensi

yang telah

memenuhi aturan

bukti direkomendasikan

"Kompeten"

dan yang

belum

memenuhi aturan

bukti

direkomendasikan

"Belum

Kompeten

9.4.

KeputusanSertifikasi

9.4.1.

LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk :

a.

Mengambil keputusan sertifikasi;

b.

Melakukan penelusuran apabila

te{adi

banding

9.4.2.

Keputusan

sertifikasi

terhadap peserta hanya

dilakukan

oleh

komite

teknis

yang

ditetapkan

oleh ketua

LSP-PI

berdasarkan rekomendasi

dan informasi yang dikumpulkan

oleh

asesor

kompetensi

melalui

proses sertifikasi;

9.4.3.

Personil yang

terlibat

dalam membuat keputusan

sertifikasi memiliki

kompetensi Okupasi Nasional

Teknisi

Instalasi

Motor Listrik,

Kontrol

dan

Instrumen

dan

berpengalaman

dalam

proses

sertifikasi

untuk

Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik

9.4.4.

Sertifikat kompetensi berlaku

selama

tiga

tahun, terhitung

sejak

diterbitkan

9.5.

Pembekuan dan Pencabutan

Sertifikat

Pembekuan

dan

pencabutan

sertifikat dilakukan

jika

seorang

pemegang

sertifikat

kompetensi

terbukti

menyalahgunakan

sertifikat

yang

dimiliki

dan

dapat merugikan LSP

9.6.

Pemeliharaan

Sertifikasi

Untuk

mernelihara kompetensi,

LSP

melakukan surveilan

kepada pemegang

sertifikat kompetensi,yangdapat mencakupi salah satu :

(13)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK. KONTROT DAN INSTRUMEN

Evaluasi asesi (sampling) lil' i t ne s s (bi la diperlukan

9.7.

Penggunaan

Sertifikat

Pemegang

sertifikat

Okupasi Nasional

Teknisi

Instalasi

listrik

Penerangan dan Daya Fasa

Tiga

harus menandatangani persetujuan untuk :

9.7.1.

Memenuhi ketentuan skema sertifikasi

9.7.2.

Menyatakan

bahwa

sertifikatnya hanya

berlaku untuk ruang

lingkup

sertifi kasi yang diberikan

9.7.3. Tidak

menyalahgunakan

sertifikat yang

dapat merugikan

LSP

Pl

SMK

dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP

Pl

SMK

dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah

9.7.4.

Menghentikan pengguniurn semua pernyataan yang berhubungan dengan

sertifikasi yang

memuat acuan

LSP

Pl

SMK

setelah

dibekukan

atau

dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP

Pl

SMK

yang menerbitkannya

9.8.

Banding

Peserta

Sertifikasi

dapat melakukan banding

jika

tidak

puas atas keputusan yang

diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding

b.

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat yang sama dari Hart & Atkins (2002) mengemukakan bahwa pengaruh orang tua dengan pendidikan yang baik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Untuk mendapatkan mutu keripik kentang yang baik ternyata banyak faktor yang harus diperhatikan antara lain pemilihan varietas kentang dalam hal bentuk, ukuran, mata tunas,

Berdasarkan uji beda nyata terkecil, diketahui ada perbedaan yang nyata (p<0.05) antara jumlah lubang gerek yang ditemukan pada ranting bagian atas pohon kopi dalam sistem

menggunakan data simulasi dan nampak bahwa Algoritma EM dapat mengestimasi parameter distribusi campuran dengan baik.. (2002) Elements

1) Mengurangi biaya untuk penyiangan karena naungan pada lantai kebun dapat menekan gulma.. 2) Penanaman pohon penaung sudah sangat biasa dilakukan petani dan mudah dikembangkan.

Adapun perbedaan perangkat pembelajaran berstandar NCTM dengan perangkat lainnya adalah (a) terinterpretasinya tugas, wacana, lingkungan, dan analisis (komponen NCTM) dalam

Selain rajin mempelajari Firman Tuhan, apa lagi yang harus kita lakukan untuk dapat mengerti Firman Tuhan?__ (Maz. MERENUNGKAN adalah memperhadapkan pada diri sendiri dengan penuh

Kawasan Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu Taman Nasional yang memiliki potensi pengembangan untuk konservasi, pemanfaatan, dan pariwisata yang potensial..