• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KREATIF DALAM MEMBUAT IKLAN YANG BAIK DAN EFEKTIF. Brandconcept Communications Semarang ( Trijaya Utama Sakti )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KREATIF DALAM MEMBUAT IKLAN YANG BAIK DAN EFEKTIF. Brandconcept Communications Semarang ( Trijaya Utama Sakti )"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

STRATEGI KREATIF DALAM MEMBUAT IKLAN

YANG BAIK DAN EFEKTIF

Brandconcept Communications Semarang

( Trijaya Utama Sakti )

Oleh:

Nama : BAYU TRIA F

NIM : D1308089

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

Tugas Akhir Berjudul:

STRATEGI KREATIF DALAM MEMBUAT IKLAN YANG

BAIK DAN EFEKTIF

Brandconcept Communications Semarang

( Trijaya Utama Sakti )

Karya:

Nama : BAYU TRIA F

NIM : D1308089

Konsentrasi:

Periklanan

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Surakarta, 27 Juni 2011 Menyetujui Dosen Pembimbing, Drs. Nuryanto, M. Si NIP. 19490831 197802 1 001

(3)

commit to user

iii

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Hari : Selasa Tanggal : 5 Juli 2011

Panitia Penguji Tugas Akhir :

1. Drs. Haryanto, M. Lib ( ... ) NIP. 19440505 198203 1 001

2. Drs. Nuryanto, M. Si ( ... ) NIP. 19490831 197802 1 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan

Prof. Drs. H.Pawito, Ph. D. NIP. 19540805 1985031 002

(4)

commit to user

iv

Bersungguh-sungguhlah kamu pada hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan Allah serta janganlah merasa lemah.

(HR. Muslim)

Kebaikan dan kebahagiaan terdapat dalam suatu perbendaharaan yang kuncinya adalah berpikir. Berpikir merupakan suatu keharusan. Sementara ilmu

pengetahuan adalah hasil dari pemikiran. (DR. Yusuf Qardhawi)

Orang optimis cenderung melihat setiap kegagalan sebagai hal yang bersifat sementara, tetapi orang pesimis cenderung melihat kegagalan sebagai hal yang

bersifat permanen (selamanya). (Imam Munadi)

(5)

commit to user

v

Karya ini ku persembahkan teruntuk: Ayahanda (alm) dan Ibunda tercinta, yang selalu berkorban untuk kebahagiaan Ananda, serta kakak tersayang:

(6)

commit to user

vi

Segala puja dan puji yang banyak lagi mulia penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah memberikan kekuatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan halaman demi halaman Tugas Akhir ini. Salawat dan salam tercurah kepada junjungan alam, qudwatuna Nabi Muhammad SAW.

Penulisan tugas akhir guna menyelesaikan pendidikan di program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan membantu penulis untuk membandingkan, menganalisa, dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di bangku kuliah untuk diterapkan di dunia pekerjaan.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya penulis mempersembahkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Drs. Prof. Dr. Pawito, Ph,D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta.

2. Drs. Nuryanto, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir. Terima kasih atas segala bimbingan, arahan, maupun kritik dan sarannya selama ini.

3. Drs. Haryanto, M. Lib selaku dosen penguji. Terima kasih atas segala kritik, saran maupun masukannya untuk perbaikan dan kesempurnaan Tugas Akhir ini.

4. Semua staf pengajar dan ketatausahaan di Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

5. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan penulis untuk sukses menjalani kehidupan ini.

6. Bapak Adiyono Karto S. Sn selaku Pimpinan Brandconcept Communications Semarang dan telah memberikan saya pengetahuan yang luar biasa tentang periklanan.

7. Bapak Nur Maruffin ST selaku HRD Brandconcept Communications Semarang yang telah memberikan kesempatan Penulis untuk magang.

(7)

commit to user

vii

Semarang yang telah memberikan banyak teori dan ilmu periklanan.

9. Rekan-rekan Account Executive serta rekan media Brandconcept Communications yang memberikan kepercayaan kepada Penulis mengerjakan beberapa klien.

10. Sahabat penulis, aditya ‘Poenx’ yang telah bersedia membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan TA dan mengurus persiapan Ujian.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan di kelas seperti Adi Wahyu, Aditya ‘Poenx’, Bayu Restianto, Muh. Sasongko, teman-teman lainnya dan panitia KKM 2011. Terima kasih atas semangat, dukungan, serta kerjasamanya selama ini. Semoga mendatangkan keberkahan bagi kita.

12. Dan, terakhir untuk berbagai pihak yang tak dapat disebutkan namanya satu per satu, penulis ucapkan terima kasih atas segenap bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ini dapat selesai. Akhirnya, semoga tugas akhir yang sederhana ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juni 2011

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI Halaman JUDUL ... i PERSETUJUAN ... ii PENGESAHAN ... iii MOTTO ... iv PERSEMBAHAN ... v KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 3

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Periklanan ... 5

B. Iklan sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen . 6 C. Teoridan Syarat Membuat Iklan yang Baik dan Efekif ... 6

D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di Dalam Agency Periklanan ... 12

E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif ... 13

F. Proses Strategi Beriklan ... 14

G. Sumber Daya Manusia di Creative Services ... 15

H. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan ... 16

BAB III. DEKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 19

(9)

commit to user

ix

C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang... 21

D. Jenis Pelayanan Brandconcept Communications Semarang ... 22

E. Logo Brandconcept Communications Semarang ... 25

F. Tagline Brandconcept Communications Semarang ... 26

G. Struktur Organisasi Brandconcept Communications Semarang. 27 H. Alur Kerja Brandconcept Communications Semarang ... 33

I. Tugas dan Fungsi Masing-masing Divisi ... 34

J. Klien-klien Brandconcept Communications Semarang ... 38

K. Penghargaan ... 41

L. Alamat Brandconcept Communications Semarang ... 41

Bab IV PELAKSANAAN MAGANG A. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-1 ... 44

B. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-2 ... 46

C. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-3 ... 48

D. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-4 ... 49

E. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-5 ... 51

F. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-6 ... 53

G. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-7 ... 54

H. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-8 ... 56

I. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-9 ... 58

Bab V A.Kesimpulan ... 59

B.Saran ... 60 Daftar Pustaka

(10)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian global dewasa ini semakin berkembang. Hal yang paling menandai perkembangan tersebut adalah banyaknya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan baik skala lokal, nasional, maupun internasional. Belanja iklan yang dilakukan oleh dunia bisnis juga cenderung selalu bertambah dari waktu ke waktu (Widyatama 2005: 5). Masyarakat industri semakin sadar bahwa kegiatan promosi sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran sangatlah penting dipraktekkan dalam menghadapi situasi persaingaindustri yang semakin ketat akhir-akhir ini.

Periklanan berhubungan sangat erat dengan "Promotion Mix". Promotion Mix ifu sendiri merupakan salah satu bagian dafi "Marketing Mix" yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. Kesuksesan periklanan juga tergantung pada tiga hal lain dari Marketing Mix. Kini periklanan tidak hanya tergantung pada distribusi dan harga, tetapi secara meningkat, periklanan juga selaras dengan promosi dan sarana penjualan lainnya (Russell dan Lane 1999: 25).

Salah satu bagian dari promosi, yang juga periklanan menjadi sub-bagiannya, adalah iklan. Iklan adalah suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif (Wright dalam Liliweri 1992: 20).

Iklan biasanya dikampanyekan melalui suatu komunikasi pemasaran dan periklanan yang dijalankan oleh sebuah biro iklan (advertising agency).

(11)

commit to user

2

Sebagai konsumen kita semua adalah sasaran iklan, yang mengisi hampir setiap waktu dari kehidupan kita (Khasali 1992: 4).

Sebuah biro iklan harus membina hubungan yang baik dengan klien/pengiklan karena klien adalah pihak yang menggunakan jasa biro iklan yang bersangkutan. Kelangsungan hidup sebuah biro iklan ditentukan oleh klien. Klien merupakan satu bagian yang penting dalarn alur kegiatan periklanan. Bagaikan seorang raja" klien sudah seharusnya dilayani dengan sebaik-baiknya oleh biro iklan yang terikat kontrak kerja dengan klien tersebut. Klien biasanya memilih biro iklan yang akan mengerjakan "proyek'nya dengan sebuah pitching dari sejumlah biro iklan yang telah diberikan client brief.

Dalam hal inilah penulis menjadi tertarik untuk mengangkat masalah merancang strategi kreatif iklan daerah. Khususnya di daerah Semarang, yaitu Brandconcept Communications, sebagai tempat Kuliah Kerja Media penulis. Dimana di setiap daerah, cara berkomunikasi antara klien, agency, dan masyarakat memiliki kecenderungan tersendiri. Seperti menciptakan brand awareness product di Solo berbeda dengan menciptakan brand awareness product di Semarang. Dari sisi komunikasi pesan, target audience yang disasar, hingga kontent visual yang diangkat.

Brandconcept Communications sendiri mengembangkan bisnis periklanannya meliputi iklan above the line hingga below the line. Above the line diantaranya adalah press, radio, televisi, baliho, spanduk. Below the line diantaranya adalah katalog, selebaran flyer,serta melalui event-event atau yang sering disebut direct marketing. Kesemuanya dilakukan oleh Brandconcept Communications untuk mempromosikan produk dari klien kepada konsumen atau sering disebut Full Service Agency.

Proses pemberian brief dari klien kepada agency untuk dieksekusi menjadi sebuah iklan jadi yang siap ditempatkan di media yang tepat bukanlah hal yang mudah. Mengerti satu per satu karakter klien agar

(12)

commit to user

3

memperoleh keseimbangan antara pesan yang ingin disampaikan klien dengan komunikasi yang efektif untuk audience, memberikan suatu tantangan tersendiri bagi creative services unuk memberikan solusi terbaik bagi brief yang telah disampaikan untuk target konsumen tertentu.

Dari hal tersebut di atas menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan KKM di Brandconcept Semarang yang merupakan anak cabang dari Jakarta serta membuka cabang lainnya di Surabaya. Serta fenomena komunikasi antara klien dan agency sendiri menjadi pilihan penulis untuk mengangkatnya menjadi judul Tugas Akhir ini.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media itu sendiri adalah :

1. Secara umum tujuan dari KKM ini adalah sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan di jurusan Periklanan FISIP UNS, sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.

2. Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi periklanan

secara nyata, terutama pada agency periklanan yang memiliki karakteristik full service agency.

4. Agar penulis dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana proses eksekusi iklan

5. Agar penulis dapat merasakan bagaimana bekerja dalam team work untuk menghasilkan konten iklan yang baik dan dapat diterima klien dan target audience yang tidak kalah pentingnya.

(13)

commit to user

4

Manfaat

a. Memperoleh kesempatan dan pengalaman untuk menganalisis permasalahan yang terjadi di lapangan atas dasar teori yang diperoleh selama di perkuliahan

b. Mengetahui dunia kerja sesungguhnya

(14)

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Periklanan

Iklan merupakan salah satu jenis proses komunikasi massa, dimana komunikasi massa itu sendiri adalah sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama dapat diterima serentak dan sesaat (Khasali, Rhenald 1992: 11).

Sedangkan arti periklanan menurut Bruce Bendinger adalah Advertising was keeping your name before the public after all, customer who knows your name are more likely to buy your product (Bendinger, Bruce 1993).

Dalam paparan lain Frank Jeffkins mengutarakan definisi periklanan adalah sebagai berikut :

Periklanan memilih tujuan untuk membujuk konsumen agar membeli produk barang atau jasa (Jeffkins, Frank 1997: 3).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan dan periklanan memiliki artian yang berbeda. Iklan lebih merujuk kepada materi promosi yang diujukan kepada target audience. Sedangkan periklanan adalah proses yang terjadi selama membuat proses iklan dari penerimaan brief hingga iklan tersebut mampu membujuk target audience.

(15)

commit to user

6

B. Iklan Sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen

Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.Peran komunikasi yang terjalin diantara klien dan agency diharapkan mampu menjembatani proses pembuatan konten iklan. Brief yang diberikan oleh klien sejatinya tidak harus dilakukan secara lugas. Akan tetapi harus disesuaikan dengan target audience yang disasar, media yang digunakan, serta pesan apa yang ingin disampaikan agar target audience menjadi paham dan melakukan aksi yang diharapkan klien.

Di lapangan, seorang klien sangat banyak hal-hal yang ingin disisipkan ke dalam konten iklan. inilah yang kemudian tugas agency iklan untuk mengolah brief tersebut menjadi sebuah iklan dengan pesan yang efektif namun mampu mengkomunikasikan segala sesuatu kelebihan produk ataupun jasa kepada target audience. Agency iklan sendiri hendaknya memberikan sebuah solusi kepada klien bagaimana membuat konten iklan yang baik dan efektif. Agar tidak menghabiskan budget dan media yang dipakai (Mulyana, Deddy 2003: 3).

C. Teori dan Syarat membuat iklan yang baik dan Efektif

Seringkali kita melihat berbagai jenis iklan, baik iklan meida cetak maupun iklan media elektronik. Pernahkah Anda terpikirkan untuk membuat iklan-iklan itu? Iklan sendiri berkembang dengan berbagai jenis, dan umumnya dibagi menjadi 2 (dua) lini media, yaitu Below The Line Media (Media Lini Bawah) dan Above The Line Media (Media Lini Bawah). Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan. Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H, yaitu :

• What : apa tujuan iklan?

• Who : siapa khalayakyang akan dijangkau? • When : kapan iklan dipasang ?

• Where : di mana iklan dipasang ? • Why : mengapa harus demikian ? • How : bagaimana bentuk iklannya ?

(16)

commit to user

7

Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi.

a) Marketing Brief

Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien. Informasi tersebut biasanya meliputi:

- Brand

Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar

- Product knowledge

Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk - Diferensiasi

Keunggulan yang membedakannya dengan competitor - Target Audience

Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.

Ketahui TA, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang membuat mereka tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa membuat mereka menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan perhatian konsumen adalah dalam hitungan detik!

- Analisis SWOT

Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar

- Kompetitor

Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut.

b) Creative Brief

Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman

(17)

commit to user

8

kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media.

Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief. yaitu :

1. Tujuan

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.

2. Nyatakan masalah pemasarannya

Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT. 3. Target Audience

Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.

4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama

Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci. 5. Alasan konsumen untuk percaya

Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.

6. Gaya / tone

Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.

7. Dampak yang diharapkan

Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen. Inilah Strateginya… Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling sederhana dari proses pembuatan iklan itu sendiri. Yaitu, Pesan!

PESAN UTAMA

Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi. Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin

(18)

commit to user

9

sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens. Kampanye iklan didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena keterbatasan daya ingat manusia. Setiap hari pikiran konsumen dibombardir oleh puluhan bahkan mungkin ratusan iklan. Dengan menggunakan satu tema maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada menggunakan beberapa tema, hal ini berlaku terutama untuk produk paritas dengan USP yang sama dengan produk kompetitor

HOW TO SAY ?

Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang.

Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya.

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik, yaitu :

- Plesetan

Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan. - Visual produk

penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.

(19)

commit to user

10

Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.

- Logo

menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.

- Makna ganda

sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.

- Tokoh sebagai endoser

penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.

- Sex

Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. - Fungsi produk

Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.

Harus diingat sekali lagi, hal yang paling penting dalam lanturan adalah menjaga relevansi dengan pesan yang ingin disampaikan.

Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti: - Product Shoot

Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk - Pendekatan Budaya

Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan - Humor

Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi, iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap pesan sudah dianggap positif

- Emotional Selling Proposition

Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada emosi.

Semakin besar konsumen tertarik pada emosi semakin besar iklan mengatasi perbedaan-perbedaan kecil yang terkandung dalam setiap produk.

-Emotional branding

adalah hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah melimpah. Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand didefinisikan

(20)

commit to user

11

sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi.

PERUMUSAN STRATEGI

Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan:

- Directed Creativity

Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif.

- Brand Name Exposure

Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.

- Positive Uniqueness

Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosia-siasi yang salah dibenak sasaran.

Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi.

- Selectivity

Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.

Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu: - Simple

Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif.

(21)

commit to user

12

Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat.

- Persuasive

Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.

- Relevant

Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand.

- Entertaining

Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk

- Acceptable

Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan.

MENEMUKAN IDE KREATIF 1. Convention

Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya.

2. Disturbtion

Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya.

- Inkubasi: bagian dari „stress‟, hang ! Tips-nya: Harus keluar dari masalah (refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman „Brainstorming‟.

- Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!” Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide!

3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)

Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ? (www.jhonrisparsaulian.blogspot.com)

D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di dalam Agency Periklanan

Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana membuat iklan yang baik dan efektif. Maka tidak ada salahnya jika kita melihat alur kerja agency Agency Brandconcept Communication dalam membentuk suatu rancangan komunikasi periklanan serta strategi pemasaran

(22)

commit to user

13

Di dalam buku Advertising promotion and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications. Idealnya agency periklanan haruslah memiliki setidaknya divisi-divisi khusus untuk menangani klien serta melakukan proses komunikasi dengan klien. Divisi tersebut antara lain : a. Creative Service

Copywriter biro iklan, seniman grafis, dan direktur kreatif bertanggung jawab untuk mengembangkan menyalin iklan dan kampanye untuk menyelamatkan kepentingan pelanggan mereka.

b. Media Services

Unit ini sebuah agen periklanan dibebankan dengan tugas memilih media periklanan yang terbaik untuk mencapai target pasar klien, mencapai tujuan periklanan, dan penghematan anggaran.

c. Research Service

Lembaga-lembaga pelayanan purna iklan mempekerjakan spesialis penelitian yang mempelajari klien mereka pelanggan yang membeli kebiasaan, preferensi pembelian, dan tanggap terhadap konsep iklan dan iklan selesai.

d. Account Management

Ini adalah aspek dari sebuah biro iklan memberikan mekanisme untuk menghubungkan kantor dengan klien(A Shimp, Terence 2003: 260).

E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif

Iklan-iklan yang mempunyai konten pesan yang hendak dikomunikasikan hendaknya harus memiliki beberapa kriteria diantaranya : 1. Komunikasi iklan harus diperluas dari strategi pemasaran

Iklan akan efektif jika kompatibel dengan unsur-unsur lain dari strategi pemasaran terpadu dan diatur dengan baik.

2. Periklanan yang efektif harus mengambil pandangan konsumen

Konsumen membeli manfaat produk bukan atribut. Oleh karena itu iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan konsumen yaitu kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai

3. Periklanan yang efektif adalah persuasif

Persuasi biasanya terjadi ketika ada manfaat bagi konsumen di samping itu untuk pemasar.

4. Iklan harus menemukan cara unik untuk menerobos perhatian kekacauan Ini bukan tugas yang kecil mengingat jumlah besar iklan cetak, iklan broadcast, banner internet, dan sumber informasi lain yang tersedia setiap hari untuk konsumen. Memang situasi di iklan televisi telah ditandai sebagai wallpaper audio visual (kumpulan dari beberapa gambar yang

(23)

commit to user

14

menimbulkan gerak dan disertai suara). Implikasi bahwa konsumen banyak tersita perhatian dari iklan televisi tersebut.

5. Iklan yang bagus tidak boleh menjanjikan lebih dari hal yang dapat diberikan.

Jika konsumen merasa dirinya ditipu iklan, maka kosnumen akan membenci iklan ataupun produknya.

6. Iklan yang bagus berasal dari ide kreatif dan strategi pemasaran.

Tujuan iklan adalah untuk membujuk dan mempengaruhi (A Shimp, Terence 2003: 261).

Dari dasar teori tersebut di atas, Brandconcept Communications Semarang coba memberikan solusi periklanan bagi klien. Tentu saja tidak hanya memberi pesan-pesan atau janji-janji kepada konsumen untuk mengikuti apa yang diinginkan produsen.

Namun menambahkan efek persuasi, yaitu bersifat mengajak untuk melakukan sebuah aksi yang dikehendaki produsen. Sehingga terciptalah sebuah keuntungan antara produsen serta konsumen untuk membeli manfaat produk yang ditawarkan.

Kutipan berikut ini berlaku merangkum esensi periklanan yang efektif

”Iklan haruslah dibuat menurut pelanggan tertentu atau memiliki segmentasi khusus. Iklan-iklan tersebut haruslah mengkomunikasikan manfaat khusus kepada kosumen. Iklan-iklan tersebut haruslah mewakili sbuah pertanyaan besar akan kebutuhan konsumen. Dan yan paling penting iklan tidak hanya mengajak orang untuk membeli produk namun haruslah memiliki suatu bentuk konten komunikasi unik agar selalu diingat dalam benak konsumen yang disasar” ( A Shimp, Terence 2003: 262).

F. Proses Strategi Beriklan

Dalam beriklan hendaknya para agency tahu betul akan proses beriklan, yaitu:

a. The Assignment

Mengetahui tujuan iklan sampai pada penentuan media yang digunakan. Disini pihak agency menerima brief/taklimat dari klien berupa segala macam informasi baik internal maupun ekternal yang berkaitan dengan produk/jasa yang akan diiklankan.

b. Background Research

Kegiatan meliputi riset dasar mempelajari laporan dan observasi konsumen. Review internal dalam Agency untuk mendeskripsikan

(24)

commit to user

15

kembali keinginan-keinginan klien dalam iklannya dan penyatuan visi antar departemen (Media, AE, Creative)

c. Strategi Development

Pengembangan strategi tentang menjawab what dan who (iklan apa dan untuk siapa iklan tersebut ditujukan). Kegiatan ini mendiskusikan Brief klien dan menemukan BIG IDEA. Biasanya dari sini adalah akar dalam menentukan Strategi Kreatif yang dipakai

d. The Creative Concept

Pencarian konsep iklan agar pesan iklan mendapat perhatian. Setelah BIG IDEA disepakati, semua departemen terutama Creative menyiapkan usulan-usulan konsep penempatan media, visualisasi dan copy, serta strategi umum.

e. Doing and AD

Tentang bagaimana kita menuliskan rumusan iklan dengan suatu iklan kreatif sesuai dengan konsep kreatif. Pada kegiatan ini departemen Creative mengaplikasikan konsep yang sudah dirumuskan bersama kedalam suatu desain yang akan dibuat.

f. Production

Memproduksi perencanaan iklan melalui kegiatan iklan Proposal Kampanye yang sudah disetujui direalisasikan dalam bentuk produksi yang meliputi shooting, recording, printing (Catatan Kuliah semester 3 Perencanaan Media I).

G. Sumber Daya Manusia di Creative Services

Satelah mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan pola kerja di Brandconcept Communications. Maka penulis mencoba menerangkan bagaimanakah sistem kerja di creative services itu sendiri. Sebagaimana divisi yang penulis tempati untuk magang adalah creative services. Kebanyakan eksekusi brief iklan dan pembuatan layout iklan berada di tangan creative services. Sehingga sumber daya manusia di creative services sendiri haruslah memiliki kemampuan dalam menggambar, menulis pesan, menceruskan ide, membuat ide-ide yang baik dan kreatif dalam beriklan.

Menurut John Wilmhurst di dalam bukunya The Fundamentals of Advertising. Creative services memiliki sistem kerja sebagai berikut

“Departemen creative merupakan suatu kumpulan orang yang terstruktur. Yang biasanya terdiri dari creative director, art director dan copywriter yang bekerja sesuai dengan deadline yang diberikan klien kepada agency. Tugas kreatif director adalah menjaga supaya iklim kreatif dan efisiensi dalam menciptakan iklan dari imajinasi team kreatif tetap terjaga dan tetap mengalir. Ide bisas saja datang dari mana saja. Tim kreatif haruslah dapat bekerja bersama-sama dan menyerap brief yang ada dan melakukan

(25)

commit to user

16

eksplorasi ide-ide kreatif yang layak (Wilmhurst, John 1998: 136).

Creative services sendiri terdiri dari berbagai orang yang memiliki keahlian khusus, diantaranya adalah :

a. Art Director

Pengarah seni atau art director adalah seorang yang mempunyai tugas untuk membuat perencanaan penampilan iklan yang akan disampaikan berdasarkan pertimbangan seni. Art director dalam merancang tampilan suatu iklan akan bekerjasama dengan copywriter untuk menentukan pesan yang akan dipakai dalam iklannya sesuai dengan brief kreatif yang ada. Kerjasama antar art director dan copywriter ini sangat penting, karena jangan sampai masing-masing mempunyai ide yang berbeda tetapi tidak dapat disatukan menjadi sebuah ide iklan.

b. Copywriter

Penulis naskah adalah salah satu personil dalam kreatif yang bertugas membuat naskah iklan yang persuasif dan bekerja sama dengan art director untuk merancang layout iklan yang baik.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

 Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

 Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan kreatifitas

 Kemampuan tidak cepat putus asa bila idea tau solusinya ditolak

 Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

 Kemampuan bekerja dalam tim

 Kemampuan melakukan presentasi dengan baik

H. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan

Komunikasi yang baik serta unsur visual yang baik bukan jaminan bahwa iklan yang disebarkan ke target audience akan berhasil jika itu semua tidak disertai dengan pemilihan media yang tepat. Untuk itu disini ada beberapa karakter media yang dapat digunakan sebagai acuan. Antara lain :

 Surat Kabar

- Memiliki jangakuan yang luas

Koran dapat mencapai pelosok-pelosok wilayah dengan segala segmentasi audiencenya. Surat kabar dapat diperoleh dengan mudah dengan adanya supplier surat kabar di setiap daerah.

(26)

commit to user

17

Surat kabar memiliki waktu edar yang pendek. Biasanya hanya berlaku hanya sehari, setelah itu berita dan konten iklan yang ada di koran akan berubah.

- Tampilan surat kabar kurang variatif atau cenderung monoton

Hal tersebut dapat kita simak dalam surat kabar harian yang memiliki layout hitam putih dengan begitu banyak artikel, tulisan, iklan baris, iklan kolom yang disisipkan dan semuanya terlihat sama tidak memiliki karakter pesan tersendiri saat pesan tersebut ada dihalaman surat kabar.

 Majalah

- Jangkauan kecil

Majalah memiliki segmentasi tersendiri. Majalah yang beredar di Indonesia misalnya memiliki rubrik khusus yang diangkat kepada setiap target audiencenya. Misal adalah majalah sepak bola hanya mengupas semua berita sepak bola.

- Pembaca lebih spesifik

Penikmat majalah sendiri biasanya adalah orang-orang yang benar-benar mencintai dunia yang digelutinya atau yang menjadi interesting pembaca. Semisal untuk majalah sepak bola mayoritas dibaca oleh kalangan laki-laki terutama yang suka dengan sepak bola.

- Informatif

Di rubrik majalah berisikan berita dan penjelasan yang bersifat spesifik dan lengkap. Sehingga dapat memenuhi segala keingintahuan pembaca majalah tersebut.

- Waktu edar lama

Majalah memiliki rangkuman berita yang terjadi dibeberapa waktu lalu dan segala acara atau promosi yang akan diadakan oleh produsen beberapa waktu mendatang. Sehingga majalah mampu dibaca berkali-kali dan dapat menambah informasi segala sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi diskitar kita.

- Tampilan variatif

Di dalam majalah terdapat berbagai macam rubrik yang dikupas kepada pembaca dengan tampilan warna yang variatif serta bentuk layout yang sangat beraneka warna. Sehingga mata pembaca tidak jenuh jika ingin membaca rubrik lain. Karena sebagain besar majalah menggunakan halaman cetak bewarna dengan kualitas kertas yang baik sehingga dapat menajamkan warna.

 Radio

(27)

commit to user

18

Radio di Indonesia mengudara dengan memberikan informasi spesifik sesuai dengan karakter brand radio tersebut. Misalnya untuk audience yang ingin mengetahui iklim bisnis di Solo dapat mendengarkan berbagai macam informasi di Solopos FM. Untuk kawula muda yang dinamis dapat mencari informasi musik terbaru serta berita artis terbaru lewat Prambors FM.

- Fleksibel

Radio dapat diterima dimanapun berada ketika ada pemancar radio serta penerima sinyal radio tersebut. Dan radio terkini dapat dibawa kemanapun kita pergi dan disisipkan ke teknologi gadget terbaru. Semisal ke dalam handphone.

- Khalayak heterogen

Penikmat radio tidak terbatas umur. Seperti jika seseorang ingin mendengarkan perkembangan ekonomi bisnis di Solo dapat mendengarkan Solopos FM dan itu dapat didengarkan oleh audience yang memiliki perbedaan rentan umur. Dari yang muda hingga yang tua.

 Televisi

- Jangkauan luas

Televisi kini telah merambah daerah-daerah terpencil. Dimana setiap daerah telah didirikan pemancar dan penerus gelombang televisi Sehingga arus informasi audio visual dapat diterima hingga pelosok desa yang memiliki pesawat televisi.

- Menjangkau masyarakat heterogen

Semua kalangan dapat menikmati siaran televisi. Dari muda hingga tua serta berbagai kalangan. Keanekaragaman stasiun televisi telah memberikan andil tersendiri kepada agency periklanan untuk mampu menempatkan iklannya di spot dan waktu tertentu.

- Mahal

Untuk pembuatan iklan audio visual dibutuhkan ahli-ahli yang professional serta alat-alat canggih. Tentunya semua akan berakibat pada proses produksi yang mahal hingga penempatan iklan di media televisi yang membutuhkan anggaran begitu besar. Sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar atau orang-orang yang memiliki budget besar yang dapat menyisipkan iklannya di televisi.

- Proses produksi rumit

Untuk membuat konten iklan audio visual dibutuhkan pekerja iklan yang handal serta mengerti proses dalam pembuatan iklan audio visual tersebut. Serta dengan bantuan alat-alat yang canggih untuk merekam adegan iklan yang diinginkan oleh klien tertentu (Catatan kuliah Perencanaan Media).

(28)

commit to user

19

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan Brandconcept Communications Semarang

Brandconcept Communications berdiri dibawah bendera PT Trijaya Utama Sakti dan merupakan biro iklan yang tertua di Jawa Tengah. Brandconcept Communications dapat disebut sebagai senior agency di Jawa Tengah karena telah berjalan selama kurang lebih 30 tahun tanpa kendala yang cukup berarti, bahkan tetap dapat survice meskipun beberapa biro iklan lain di Jawa Tengah mengalami goncangan ekonomi pada saat krisis moneter tahun 1998. Kehadiran Brandconcept Comrnunications yang sejak awal didirikan di kota Semarang sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, dirasa sangat tepat karena Semarang merupakan kota yang maju dan memiliki banyak kawasan industri yang berkembang pesat.

Brandconcept Communications merupakan bagian dari Artek Network yang memiliki kantor pusat di Jakarta. Komunitas perusahaan yang masuk Artek Network telah tersebar di beberapa kota besar nasional, seperti Jakarta, Semarang, Bali, dan Yogyakarta. Tujuan dibentuknya jaringan Artek Network ini agar perusahaan-perusahaan yang tergabung dapat saling rnelengkapi dan hrkerjasama seutuhnya sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan.

Dibawah ini adalah nama-nama perusahaan yang merupakan kesatuan dari Artek Network:

1. Jakarta

a) PT Artek ‘N Partners b) PT Mekindo

(29)

commit to user 20 c) PT Satu Atap d) PT AB Production 2. Semarang a) Brandconcept Communications ( PT Trijaya Utama Sakti ) b) PT Ekma 89

c) PT Dua Mitra Sentosa d) PT Satu Atap

e) PT Radio IBC 3. Yogyakarta

a) PT Dua Mitra Sentosa b) PT Ekma

4. Bali

PT Dua Mitra Sentosa

Logo Artek Network sebagai berikut :

(30)

commit to user

21

B. Visi dan Misi Brandconcept Communications Semarang

Adapun visi dan misi yang diemban perusahaan Brandconcept Communications adalah sebagai berikut :

Visi :

Brandconcept Communication adalah teman baik di dalam komunikasi bisnis yang akan memberi sesuatu kepada klien berupa kesuksesan dengan memberikan inovasi komunikasi pemasaran karena Brandconcept Communications mengerti dengan hati bagaimana pasar konsumen di Jawa Tengah

Misi :

a. Memberikan solusi masalah bisnis kepada klien berupa inovasi strategi komunikasi pemasaran

b. Menjadi sahabat bagi klien dan rekan bisnis

c. Menyediakan jasa full service advertising dari below the line hingga above the line

C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang

Di dalam usahanya Brandconcept Communications memiliki sasaran untuk mengembangkan proses periklanan disertai pemasaran yang terintegrasi. Sasaran tersebut antara lain :

1. Masyarakat umum yang ingin mengembangkan dunia usahanya

2. Perusahaan swasta dan BUMN yang memerlukan jasa pemasaran dan periklanan

3. PEMDA dan Departemen ynng memerlukan solusi mengembangkan dan pencitraan diri

4. Perusahaan makanan, minuman, obat-obatan, dan sejenisnya yang membutuhkan pelayanan full service advertising

(31)

commit to user

22

Dalam jangka waktu yang panjang, Brandconcept Communications telah membuktikan diri menjadi sebuah agency iklan yang mampu dan mengerti akan pasar Jawa Tengah. Dimana Brandconcept Communications sendiri didirikan di pusat Jawa Tengah yaitu Semarang. Dimana tempat inilah yang memberikan kemudahan bagi Brandconcept Communications untuk melihat situasi pasar dan apa saja yang mampu diberikan kepada klien berupa solusi pemasaran dan periklanan.

Dengan loyalitas dan kekuatan bekerjasama di Brandconcept Communications telah melahirkan beberapa klien di tingkat daerah Jawa Tengah meliputi Semarang, Solo, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain. Dan juga telah menangani beberapa produk bertaraf nasional. Kesemuanya hingga kini tetap terjaga. Buktinya adalah banyak produsen dan klien yang membutuhkan jasa Brandconcept Communications sendiri.

Untuk pemasangan media sendiri Brandconcept Communications telah memiliki berbagai partner kerja sendiri. Di Semarang, Solo, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Bandung, Jawa Timur, serta Jakarta. Kesemuanya memberikan keleluasaan untuk Brandconcept Communications memberikan ruang yang luas dalam pemasaran.

D. Jenis Pelayanan Brandconcept Communications Semarang

Di dalam menjalankan periklanan dan pemasaran yang terintegrasi, Brandconcept Communications menjalankan usaha meliputi :

1. Above The Line a. TV Commercials

Memberikan jasa pembuatan iklan di media televisi. Proses kerjanya meliputi dari pembuatan ide iklan TV commercials, pembuatan storyboard, pembuatan iklan itu sendiri hingga iklan siap disiarkan.

(32)

commit to user

23 b. Radio Commercials

Brandconcept Communications memberikan jasa untuk pembuatan dan penempatan siaran radio. Usaha itu meliputi pembuatan gagasan naskah iklan radio, pembuatan script radio itu sendiri, proses rekaman suara radio, hingga penempatan siaran radio itu sendiri di stasiun radio.

c. Billboard, neonbox, dan spanduk

Untuk materi iklan di atas, pihak Brandconcept Communications mampu melakukan kesemuanya dari proses pemberian brief dari klien, pembuatan visual oleh creative services, hingga tahap produksi untuk billboard, neonbox, dan spanduk, hingga penempatan di media yang diinginkan klien. 2. Below The Line

a. Leaflet, booklet, brosur, catalog, bussines card, dan sebagainya

Untuk meningkatkan branding klien di mata masyarakat. Pihak Brandconcept Communications melakukan pemenuhan untuk memberikan solusi kepada klien. Yaitu penciptaan kesadaran masyarakat terhadap perusahaan dan produk dari klien. Yaitu melewati leaflet, booklet, brosur, catalog, serta bussines card.

3. Produksi material promosi

Untuk mempermudah dalam pemasaran, Brandconcept Communications melakukan produksi dalam bentuk

a. Jaket, pin, payung,tas, kaos, mug, jam, dan lain sbagainya

Biasanya disebut dengan merchandising atau souvenir. Yang sangat berguna sekali untuk menyadarkan masyarakat akan produk yang ditawarkan. Biasanya merchandising ini digunakan untuk hadiah dalam pembelian barang atau keuntungan yang diberikan konsumen setelah membeli produk.

b. Stand berdiri (Booth)

Biasanya Brandconcept Communications sendiri menerima jasa pembuatan display untuk menempatkan produk-produk yang ditawarkan

(33)

commit to user

24

kepada konsumen. Kegunaan material ini adalah mempercantik dan mempermudah memikat hati konsumen dari display yang diperlihatkan kepada konsumen.

Hingga kini perusahaan yang memiliki warna brand Merah hitam ini, Brandconcept Communications, telah berhasil dan menangani beberapa produk ataupun klien dari daerah Jawa Tengah sendiri hingga klien yang bertaraf nasional. Hingga kini Brandconcept Communications tetap melancarkan proses periklanan dengan melibatkan diri dengan perusahaan lainnya yang ada di Jakarta dan Surabaya. Biasanya adalah tugas riset dan pembelian spot di media televisi swasta Jakarta.

Sehingga bisa dibilang perusahaan Brandconcept Semarang ini menangani pemasaran hingga nasional. Dengan meliputi media koran daerah hingga nasional, radio-radio daerah Semarang, hingga televisi swasta untuk melakukan kampanye iklannya. Kesemuanya melibatkan kerjasama perusahaan dari cabang lainnya yang ada di Jakarta dan Surabaya.

Untuk masalah pembuatan iklan TVC, pihak Brandconcept Communications Semarang bekerjasama dengan Production House yang berada di Jakarta dan sebagai satu group Artek and Partners. Yaitu Satu Atap production dan ABE production yang siap menangani masalah teknis iklan untuk media TV. Serta Artek and Partners sendiri dahulunya memiliki group di Ho Chi Minh City, Bangkok, serta Kuala Lumpur.

Untuk iklan radio Brandconcept Semarang selalu bekerjasama dengan production house local Semarang untuk melaksanakan mixing suara. Biasanya Brandconcept Communications bekerjasama dengan IGE production. Dikarenakan untuk pihak Brandconcept sendiri tidak memiliki fasilitas untuk pembuatan iklan radio.

(34)

commit to user

25

Untuk media selama ini pihak Brandconcept Communications memiliki begitu banyak link ke berbagai media. Semisal media koran itu adalah Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka, Solopos, Kaltim Pos, dan lain sebagainya. Kesemuanya dari dahulu hingga sekarang masih menjadi pilihan utama Brandconcept Communications Semarang untuk memilih saluran media yang tepat.

E. Logo Brandconcept Communications Semarang

Gambar Logo Brandconcept Communications

Tulisan "brand", garis, dan gambar tiga bintang menggunakan warna merah darah. Sedangkan tulisan "CONCEPT" dan "COMMUNICATIONS" menggunakan warna abu-abu. Garis yang berada di sebelah kanan atas logo terlihat mernanjang menuju gambar tiga bintang. Tulisan "brandconcept" digabung dan menggunakan huruf kecil, sedangkan tulisan “COMMUNICATIONS" menggunakan huruf kapital/besar. Jenis font/tulisan pada logo yakni Futura.

Seperti yang telah disebutkan diatas, penggunaan wama merah darah dan abu-abu pada logo Brandconcept Communications sebagai mandatory dari Artek Network karena kedua warna tersebut merupakan warna identitas dari komunitas itu sendiri.

Perbedaan pemilihan warna antara "BRAND" dengan "CONCEPT' dan "COMMUNICATIONS" rnemiliki arti bahwa perusahaan ini berani menciptakan

(35)

commit to user

26

suatu merk produk yang selalu dapat diterima oleh masyarakat. Sementara tulisan " CONCEPT " dan "COMMUNICATIONS" memiliki arti bahwa konsep-konsep yang telah diciptakan oleh perusahaan ini dapat dikomunikasikan dengan baik dan di ingat oleh masyarakat.

F. Tagline Brandconcept Communications Semarang

Gambar Tagline Brandconcept Communications

Tagline Brandconcept Communications adalah Brand's Best Friend". Tagline tersebut mempunyai arti bahwa Brandconcept Communications memiliki komitmen untuk menjadi teman terbaik para produsen untuk melaksanakan komunikasi bisnis suatu merk/brand produk. Dalam company prohlenya disebutkan juga bahwa Brandconcept Communications memang "dilahirkan" untuk menjadi teman bagi para pemasar dan produsen dalam rangka menyukseskan kampanye iklan dan promosi suatu produk. Seorang teman terbaik pasti akan memberikan seluruh usaha yang paling maximal yang dimilikinya. Dengan demikian, para produsen diharapkan tidak perlu ragu untuk memilih

(36)

commit to user

27

Brandconcept Communications sebagai partner yang terpercaya bagi perkembangan dan kemajuan bisnisnya.

G. Struktur Organisasi Brandconcept Communications Semarang

Brandconcept Communications sebagai organisasi memiliki orientasi untuk mencapai profit yang ditargetkan (Profit Oriented) menerapkan fungsi manajemen yang terarah dan terpadu. Untuk mencapai tujuan prusahaan tersebut maka dibutuhkan suatu struktur organisasi yang baik sehingga setiap bagian yang ada di dalamnya yaitu kumpulan karyawan dengan berbagai karakter dan potensi, dapat memahami posisi dan tanggungiawabnya dalam menjalankan roda perusahaan. Struktur organisasi perusahaan menggambarkan alur koordinasi dan instruksi, sehingga laju perusahaan berjalan terarah dan stabil. Setiap karyawan, baik itu pimpinan perusahaan sampai dengan office boy sekalipun dapat memberikan kontribusi dalam roda perjalanan perusahaan. salah satu kunci pokok dalam rnenjaga prestasi Brandconcept Communications sebagai Advertising Agency berkualitas adalah menerapkan profesionalisme, disiplin yang tinggi, dan berdasar pada pola manajemen kekeluargaan sehingga bagaikan satu keluarga maka setiap anggota keluarga senantiasa saling membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi. Dengan demikian diharapkan rasa nyaman yang terwujud di setiap karyawan dapat memaksirnalkan kemampuan dan potensi yang ada di setiap departemen. Setiap karyawan diharapkan memiliki sifat ketulusan dalam mengemban tugas dan tanggungiawabnya sehingga pekerjaan yang harus diselesaikan bukan merupakan suatu beban, namun menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan dan potensi secara maksimal. Brandconcept Comrnunications mempunyai enam departemen yang masing-masing dikepalai oleh seofang Manager yang biasanya sudah

(37)

commit to user

28

memiliki pengalaman kerja relatif lama dan ahli dalam bidangnya. Berikut ini bagan struktur organisasi dalarn Brandconcept Communications :

Sumber : Tata Organisasi Brandconcept Communication Semarang 2010

Keterangan :

1. Account Department

Departemen ini merupakan pintu gerbang perusahaan. Kesan pertama klien terhadap citra perusahaan tergambar di departement ini.

(38)

commit to user

29 a) Account Manager

Memantau kerja dari staff Account Executive dan mengkoordinir hal-hal yang akan dilakukan dalam suatu kampanye.

b) Account Executive

Penghubun g antaru biro iklan dan klien.

2. Creative Department

Departemen kreatif terdiri dari tim yang bertugas membuat suatu konsep menjadi suatu karya. Tim dari departemen kreatif menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait antara lain dengan Production House ( PH ), fotografer, serta komposer yang bekerja secara profesional dalam bidangnya masing-masing. Filosofi yang dianut oleh tim dari Departemen Kreatif di Brandconcept Communications adalah "SLIPER ACES" yaitu Single Minded, Unexpected, Persuasive, Entertaining, Relevant Acceptable, Creative, Effective.

Departemen ini terdiri dari:

a) Creative Director

Membuat konsep-konsep iklan kemudian mengadaka* brainstorming dengan Art Director dan Copy Writer. Creative Director di Brandconcept Communications juga seringkali memberikan koordinasi dan mengatur pembagian pekerjaan agar dapat berjalan lancar.

b) Art Director

Pihak yang bertanggungiawab atas ide, konsep, serta product brief dari klien, serta menentukan arah tujuan periklanan. Art Director juga harus bekerjasama dengan Copy Writer dan dibantu dengan Visualiser.

(39)

commit to user

30 c) Copy Writer

Orang yang bertanggungiawab terhadap hal-hal yang menyangkut pembuatan body copy, isi story line ataupun headline translation dan copy iklan untuk media cetak.

d) Visualiser

Visialiser memberikan ide-ide, konsep dari Art Director dan Copy Writer yang berupa ilustrasi, story board, dll.

e) Paste Up

Penanggungjawab dalarn mengolah lay out yang sudah siap diproduksi dengan membawafinal artwork ke produksi.

3. Media Department

Departemen ini harus memiliki strategi yang tepat didalam membuat draft penawaran, perencanaan yang matang dan memonitoring setiap pemasangan iklan yang ditayangkan. Departernen Media didukung oleh data base SRI (Survey Research Indonesia). Di dalam biro iklan Brandconcept Comrnunications, departemen ini ibarat dapur untuk membuat suatu menu dengan takaran yang p&s, belanja dengan tawar menawarnya, dan menyiapkannya kepada Account Executive untuk selanjutnya disajikan kepada klien. Aktivitas dalam departemen ini meliputi media analisa, media strategi, media planning, media buying, media monitoring, dan media evaluating. Pada dasarnya Departemen Media merniliki empat komponen staff utama yaitu: Media Manager, Media Planner, Media Buyer, dan Media Administrative.

a) Media Manager

Menialankan fungsi manajemen dalam keseluruhan kinerja departemen media yang meliputi: organizing, planning, coordinating, doing action, targeting, reporting, dan evaluating. Media manager juga menjadi motivator dan teladan

(40)

commit to user

31

dalam menjaga hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan intemal dan ekstemal Departemen Media.

b) Media Planner

Memberikan solusi dan pilihan terbaik kepada klien mengenai penempatan (placement) media yang efektif dan efisien dengan didukung analisa kuantitetif dan kualitatif sesuai dengan kemampuan dana klien.

c) Media Buyer

Menjalankan fungsi negosiasi harga terbaik dengan pihak media dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak. Media Buyer wajib menguasai sernua data media yarrg up to date, antara lain mengenai tarif terkini, target audience, rating, dll. Pihak ini juga berperan dalam membina hubungan baik dengan semua media sehingga dapat saling menunjang kemajuan bisnis.

d) Media Administrative

Mewujudkan tertib administratif Departemen Media serta bertindak sebagai operator filling dan document untuk koordinasi dengan departemen lain.

4. Finance Department

Masalah keuangan adalah hal yan9 penting dalam setiap perusahaan, termasuk Brandconcept Communications yang berada dalam naungan PT Trijaya Utama Sakti. Departemen yang memiliki SDM profesional, berpengalaman, dan dapat dipercaya ini bertanggungiawab atas sirkulasi keuangan perusahaan sehingga urusan bisnis senantiasa berjalan lancar. Kinerja departemen ini berjalan dengan baik walaupun sesekali terjadi misscommuncation dan missunderstanding antara pihak manajer dengan para staff keuangan.

a) Finance Manager

Pihak yang bertanggungiawab akan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh dan menjalankan fungsi manajemen dalam departemen keuangan.

(41)

commit to user

32 b) FinAnce Staff

Mengelola tugas yang menyangkut keuangan perusahaan dengan baik, misalnya sebagai cashier, debt collector, debt & credit administrativem tax accounting, dan finance administrative.

5. Marketing Research Department

Departemen ini merupakan bagian yang penting karena dalam setiap langkah kegiatan promosi dan periklanan yang baik dibutuhkan riset untuk mendapatkan data yang obyektif, aktual, akurat dan dapat dipercaya. Data tersebut akan menjadi pondasi yang kokoh dalam menentukan langkah pemasaran selanjutnya. Selain itu riset juga dilakukan pasca beriklan ataupun ketika dalam waktu beriklan. Hal ini tergantung permintaan klien. Brandconcept Comrnuncations belum memiliki tenaga tetap untuk departemen ini, namun masih memakai tenaga freelance.

6. Personal Department

Dalam mengatasi dan mengantisipasi persoalan intemal perusahaan dan iuga dengan pihak luar terutama dengan Departemen Tenaga Kerja RI, maka keberadaan departemen ini sangat dibutuhkan pefusahaan. Departemut personalia juga membantu usaha peningkatan SDM perusahaan dengan mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas seperti seminar, in house training, outbound, dll.

Brandconcept Communications memiliki satu orang yang bekerja di bagian personalia dengan tugas bertanggungiawab menciptakan dan menjaga iklim kerja antar karyawan perusahaan serta antara karyawan dengan pimpinan agar nyaman, disiplin, dan profesional demi menunjang pencapaian visi dan misi perusahaan. Manajemen personalia meliputi:

a) Administratif kehadiran karyawan dan penilaian disiplin dalam hal waktu kehadiran dan meninggalkan tempat kerja serta koordinasi dengan keuangan

(42)

commit to user

33

dalarn hal uang makan harian untuk karyawan bulanan dan upah untuk karyawan harian.

b) Administratif cuti karyawan pff tahun yaitu 11 hari dengan koordinasi manajer departemennya dan Executive Director.

c) Legalitas karyawan dalam hal perjanjian kerja karyawan.

d) Wewenang melakukan sanksi terhadap tindakan indisipliner karyawan menurut mekanisme yang tertuang dalam peraturan perusahaan.

e) Sosialisasi kebijaksanaan pimpinan perusahaan (insidentil dan non insidentil) dalam hal pencapaian visi dan misi perusahaan.

f) Berdasar asas reward and punishment akan memberikan laporan penilaian kinerla karyawan per tri wulan.

g) Melakukan tindakan prefentif pada persoalan ketenagakerjaan berdasar asas kekeluargaan dan menjadi mediator komunikasi antara karyawan dengan pimpinan dan sebaliknYa.

h) Memback-up pimpinan dalam proses rekruitmen karyawan. i) Menjalin hubungan sosial yang erat dengan setiap karyawan. j) Meqialin hubungan baik dengan Departemen Tenaga Kerja RI.

G.

H. Alur Kerja Brandconcept Communications Semarang

Brandconcept Communications berupaya keras dalam memberikan solusi pemasaran bagi klien. Disamping itu Brandconcept Communications memiliki tim yang solid dan setiap divisi di Brandconcept Communications selalu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Untuk memperdalam bagaimana alur kerja tersebut dapat saya jelaskan sebagaimana di bawah ini.

Proses pertama dilakukan oleh account executive untuk berperan penting berkomunikasi dengan klien. Tentang masalah pemasaran apa yang diinginkan klien dan apa saja jasa service yang dimiliki Brandconcept Communications

(43)

commit to user

34

sendiri. Sehingga tugas account executive di agency iklan haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga proses transfer data antara klien dan agency mampu terserap maksimal hingga iklan yang diinginkan klien jadi dan siap untuk dipasang.

Proses selanjutnya adalah bagaimana merancang komunikasi yang tepat untuk klien. Tugas ini dilakukan antara account executive dengan creative services. Account executive membawa brief kepada creative services untuk diproses menjadi sebuah iklan yang mampu membawa komunikasi pesan yang diinginkan. Setelah cukup mengerti, creative services memproses brief klien tersebut.

Proses penciptaan iklan dari brief klien melibatkan creative director, art director dan seorang copywriter. Kesemua brief didiskusikan dengan anggota creative services tersebut. Proses itu biasanya dinamakan dengan brainstorming. Disitu semua informasi tentang klien dan apa yang menjadi masalah klien didiskusikan dan dicari solusinya. Hingga penciptaan visual yang diinginkan klien jadi dan siap ditempatkan menjadi tugas creative services.

Setelah iklan itu jadi kontennya, Creative Service memberikan iklan jadi tersebut kepada Account Executive untuk dipresentasikan kepada klien. Jika klien setuju maka iklan akan langsung masuk ke bagian media untuk penyesuaian harga tentang media, kontruksi (jika iklan itu baliho atau spanduk), dan menghitung berapa besar pajaknya) dan langsung diproduksi oleh Creative Service menjadi iklan yang diharapkan.

I. Tugas dan Fungsi Masing-Masing Divisi

Dalam mengerjakan fungsi dan tugasnya masing-masing. Tiap divisi di Brandconcept Communications selalu melakukan tugas dan fungsinya masing untuk menyediakan full service advertising kepada klien. Untuk masing-masing tugas dan fungsinya dapat penulis jabarkan di bawah ini

(44)

commit to user

35 1. Chairman

Bangku chairman diduduki oleh Bapak Abdul Manan. Seseorang yang sudah lama malang melintang dalam pemasaran berbagai macam perusahaan farmasi. Pria keturunan arab yang gemar bermain tenis dan golf ini memegang peranan penting di Jakarta untuk mengawasi kinerja perusahaannya. Tugas dan fungsi dari seorang chairman adalah :

- Mengawasi segala proses kerja Brandconcept Communications lewat masing-masing pemimpin cabang

- Melakukan kebijakan-kebijakan yang berguna untuk perusahaan

- Melakukan kunjungan ke cabang-cabang perusahaan untuk memonitoring secara langsung proses kerja

- Mengevaluasi segala laporan periodik perusahaan

2. Pemimpin Cabang

Untuk pimpinan cabang bagian Semarang dipercayakan kepada Bapak Adiyono Karto. Bapak Adiyono telah bekerja di Artek Jakarta dan Semarang kira-kira sekitar 25 tahun. Bapak yang mempunyai background seni rupa lulusan ASDI Yogyakarta ini memiliki keahlian khusus dalam menggambar. Dalam kesehariannya Bapak Adiyono menjalankan tugas sebagai berikut : - Melakukan pengawasan terhadap kinerja Brandconcept Communications

Semarang

- Menjadi penghubung antara Artek Jakarta dan Brandconcept Communications sendiri

- Membantu kinerja pegawai dikarenakan di Brandconcept Communications sendiri ada orang yang melakukan rangkap jabatan

- Mengawasi dan mengontrol pekerjaan pegaai Brandconcept Communications secara langsung

(45)

commit to user

36

Di divisi ini sendiri terdiri dari dua macam. Yaitu art director dan creative multimedia. Untuk art director sendiri dipegang oleh Mas Eko yang memiliki kemampuan dalam mengolah gambar. Beliau sendiri memiliki background pendidikan diploma 3 periklanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Dari kedua hal diatas dapat penulis jelaskan tugas keseharian dari creative services adalah :

- Menjadi pengolah konsep iklan dari klien - Menuangkan ide ke dalam sebuah visual

- Mengolah data dari klien ke dalam bentuk visual ataupun audio - Merancang konten iklan yang baik dan efektif untuk klien

4. Account executive services

Account executive atau sering disebut AE di dalam bidang kerja periklanan adalah satu divisi yang memiliki kemampuan untuk menjadi jembatan antara klien dengan agency periklanan. Di divisi ini terdiri dari Bapak Nur Maruffin yang merangkap juga sebagai HRD Brandconcept, Mbak Lala yuli, Mbak Yani trihandayani, serta Mbak Lies Liyani. Untuk Bapak Nur Maruffin sendri sebenarnya tidak memiliki latar belakang di dunia periklanan atau ekonomi. Beliau memiliki latar belakang pendidikan FMIPA Universitas Diponegoro. Namun dikarenakan memiliki kemampuan presentasi dan negosiasi yang baik, maka Artek Jakarta member kesempatan beliau menjadi AE di Brandconcept Communications Semarang. Mbak lala Yuli dan Mbak Yani Trihandayani sendiri memiliki latar pendidikan yang sama yaitu administrasi dan kesekretarisan salah satu Universitas swasta Semarang. Biasanya Mbak Lala Yuli dan Mbak Yani Trihandayani tersebut mempunyai tugas menyiapkan proposal dan segala surat perjanjian untuk klien. Untuk Mbak Lies Liyani sendiri memiliki latar belakang ekonomi di Magister

Gambar

Gambar Logo Artek Network
Gambar Logo Brandconcept Communications
Gambar Tagline Brandconcept Communications

Referensi

Dokumen terkait