Nama : Diyah Ismawati NIM : 836764313
Pokjar : Gantiwarno Klaten
1) Contoh pembelajaran yang saya pilih sesuai jenjang kelas yang diajarkan di sekolah.
Pembelajaran IPA dengan Teori Ausubel:
Kelas : VI
Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Standar Kompetensi : Memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup
Kompetensi Dasar : Siswa mampu mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan. Desain Pembelajaran :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu yang bertuliskan kata-kata yang ada kaitannya dengan perkembangbiakan tumbuhan. Kartu tersebut akan ditempel dipapan tulis.
3. Siswa di bagi kedalam kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 5anak. 4. Guru membagikan kartu kata yang telah di acak.
5. Masing masing kelompok berdiskusi mengenai kata kunci yang berhubungan erat dengan perkembangbiakan tumbuhan. Kata kunci yang telah ditemukan kemudian di tempel pada tempat yang telah disediakan (misal kertas asturo).
6. Guru meminta siswa Perwakilan dari setiap kelompok untuk maju dan menempelkan hasil diskusinya di depan kelas.
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok lain menanggapi dan bertanya.Sedangkan guru membimbing jalannya presentasi.
8. Guru menyimpulkan cara perkembangbiakan tumbuhan.
Alasan pembelajaran IPA menggunakan teori Ausubel adalah
Inti dari teori Ausubel adapalah pembelajaran yang bermakna dimana belajar merupakan proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan terdapat pada struktur kognitif seseorang. Pada IPA kelas 6 semester 1, siswa mempelajari perkembangbiakan makhluk hidup, salah satunya adalah perkembangbiakan tumbuhan. Dimana perkembangbiakan tumbuhan sebagai konsep yang paling umum dan diletakkan di puncak skema. Pada skema di atas siswa akan lebih mudah memahami maksud dari isi skema di atas. Dimana, perkembangbiakan tumbuhan ada 2 yaitu generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi pada tumbbuhan berbunga dan berbiji. (jantan yaitu benang sari sedangkan betina yaitu putik). Sedangkan perkembangbiakan vegetatif ada 2 yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Vegetatif alami ( spora, stolon, membelah
Perkembangbiakan Tumbuhan
Putik Benang sari Tumbuhan berbunga dan berbiji Vegetatif Vegetatif Buatan a. Spora b. Stolon c. Membelah diri d. Akar tinggal e. Tunas f. Umbi lapis g. Umbi batang h. Umbi akar i. Tunas Adventif Generatif Vegetatif Alami a. Mencangkok b. Okulasi c. Enten d. stek batang e. stek daun
diri, akar tinggal, tunas, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, tunas adventif), sedangkan vegetatif buatan (mencangkok, okulasi, enten, stek batang dan stek daun).
SD muhammadiyah Wedi kelas 6 menggunakan kurikulum KTSP, sehingga untuk pembelajaran IPA bisa kita jelaskan menggunakan peta konsep karena pada tahap ini anak sudah bisa berpikir logis. Sedangkan, teori Gagne, Piaget, dan teori Bruner dalam pelaksanaan kurikulum KTSP disekolah menurut saya dalam membangun struktur pengetahuan baru membutuhkan waktu yang relative lama , mulai pada tahap “pengenalan” ( teori piaget) , tahap pemahaman,pengenalan ( teori Brunner ) dan perubahan tingkah laku ( teori Gagne ).
2) Keuntungan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran IPA di kelasadalah
a. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
b. Menggiring cara pandang/persepsi dan atau proses pengkajian terhadap materi pembelajaran dengan suatu terminologi sehingga akan diperoleh suatu pemahaman dan pembentukan perilaku siswa yang diharapkan.
c. Untuk menigkatkan keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan.
d. Dapat memberikan pengalaman belajar langsung,melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah
e. Pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. f. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa yang tinggi
g. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar ,memecahkan masalah dan membuat keputusan
h. Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara lingkungan alam
3) Contoh 2 pendekatan yang saya pilih dan aplikasi penerapannya
Aplikasi Penerapan Pembelajaran IPA Kelas 6 dengan Pendekatan Lingkungan Mata Pelajaran : IPA
Kelas : 6 Semester 1
Aspek : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Standar Kompetensi :Memahami hubungan antara cirri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu mendiskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan.
2. Siswa mampu mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan dengan lingkungan hidupnya.
Desain Pembelajaran
1. Guru memberikan salam dan menanyakan keadaan siswa. 2. Guru menyampaian tujuan pembelajaran
3. Siswa di bagi kedalam kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 5 orang 4. Dengan bimbingan guru siswa diajak untuk ke luar lingkungan sekolah yaitu
lingkungan disekitar sekolah yaitu di sawah, lapangan, sungai.
5. Bersama kelompoknya, siswa diminta untuk mencatat hewan, tumbuhan yang memiliki crri khusus yang mereka temui di tempat tersebut. Misalnya: belalang bebek,bunglon, enceng gondok, lidah buaya, mawar dll.
6. Siswa mengamati cirri-ciri khusus pada hewan dan tumbuhan tersebut.
NO. Tumbuhan Ciri Hewan Ciri
1. Enceng gondok -hidup di air, mempunyai batang yang menggelembung dan berisi udara (agar ringan dan dapat mengapung di air) bebek Kakinya berselaput agar memudahkan mencari makan di dalam lumpur 2. …. … …. …. ….. … … …. ….
7. Siswa kembali ke kelas dan mempresentasikan hasil temuannya.Siswa yang lain menanggapi hasil presentasi temannya. Sedangkan, guru membimbing jalannya presentasi.
8. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan pemahaman dan keterampilan. Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman dan keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan berbagai instrument yaitu tes untuk konsep dan keterampilan, observasi (hasil pengamatan) serta presentasi untuk penilaian kinerja (keterampilan).
Contoh soal :
1. Bagaimanakah cara bunglon untuk melindungi diri? 2. Jelaskan cirri khusus pada tumbuhan enceng gondok? 3. Sebutkan hewan yang hidup di air tawar (sungai)? 4. Sebutkan tumbuhan yang hidup di air?
5. Sebut dan jelaskan hewan-hewan yang memiliki cirri khusus sesuai lingkugan tempat hidupnya?
Alasan menggunakan Pendekatan Lingkungan:
Pendekatan lingkungan akan menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan. Lingkungan disekitar siswa seperti sungai, lapangan, sawah merupakan tempat yang mudah dijangkau dari lokasi sekolah serta siswa sering berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Diharapkan siswa lebih mudah menerima pelajaran melalui pengalaman langsung dengan pengamatan terhadap hewan dan tumbuhan yang sering mereka jumpai disekitarnya. Siswa akan memperoleh pengalaman riil sehingga pelajaran lebih konkrit, tidak verbalistik.
Aplikasi Penerapan Pembelajaran IPA Kelas 6 dengan Pendekatan Nilai
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : 6 Semester 1
Aspek : Keseimbangan Ekosistem dan Pelestarian Mahluk Hidup
Standar Kompetensi : Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.
Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem) 2. Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada
ketidakseimbangan lingkungan.
3. Mengidentifikasi bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan.
Desain Pembelajaran
1. Guru memberikan salam dan menanyakan keadaan siswa. 2. Guru menyampaian tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan pengertian ekosistem serta memperlihatkan perbedaan ekosistem alami dan ekosistem buatan melalui gambar.
4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengidentifikasi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem. Misal: Penebangan hutan secara liar, perburuan hewan secara liar, pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industri, dll. Setelah itu, siswa membahas akibat yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
5. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi tentang Pemanfaatan bagian tumbuhan dan hewan. Seperti: gading gajah untuk hiasan, harimau diburu untuk diambil bulunya, pohon cendana untuk membuat rumah, dll.
6. Guru meminta siswa untuk berdiskusi berkaitan dengan tumbuhan dan hewan yang terancam punah.
7. Mendiskusikan akibat yang terjadi jika makhluk hidup yang tidak menguntungkan dimusnahkan semua dan makhluk hidup yang menguntungkan dikembangkan secara besar-besaran.
8. Menanamkan nilai perlunya menjaga keseimbangan ekosistem serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan tumbuhan dan hewan.
EVALUASI
Evaluasi formatif utuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan pemahaman dan pengembangan sikap. Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman dan kecenderungan bersikap. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan insrumen untuk konsep dan instrumen sikap untuk kecenderungan bersikap.
Contoh soal :
1. Sebutkan tiga cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem? 2. Sebutkan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan kayunya?
3. Mengapa tumbuhan karang tidak boleh dirusak?
Alasan menggunakan Pendekatan Nilai:
Pendekatan nilai merupakan cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai dan pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nilai tersebut untuk keselarasan, keserasian, keseimbangan, kesempurnaan kehidupan, lingkungan, dan alam semesta. Seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini sering terjadi berita kerusakan lingkungan oleh tangan yang tidak bertanggung jawab seperti kebakaran huta, perburuan hewan liar, penangkapan ikan dengan pukat harimau, pembuangan sampah di sungai sehingga menyebabkan banjir, dll. Oleh karena itu dalam pendekatan nilai ini, selain siswa mendapatkan informasi, guru juga perlu menanamkan nilai positif pada siswa untuk
menjaga keseimbangan lingkungan, karena baik semua makhluk hidup sangat tergantung antara yang satu dengan yang lainnya.
4) Menurut saya, Pendekatan Sejarah sangat cocok diperlukan pada jenjang kelas tinggi yaitu kelas 5 dan 6 . Pendekatan ini mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuandan perkembangan temuan tersebut dikaitkan degan ilmu IPA. Siswa diberi tugas membaca atau mendengarkan informasi dari guru.
Contoh gambaran penerapan pendekatan sejarah adalah Kelas/Semester : VI/2
Aspek : Energi dan perubahannya
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami pola penggunaan energi dan beberapa jenis perpindahan energi serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya penghematan energi. Kompetensi Dasar :
1. Siswa mampu menjelaskan hubungan gaya dan gerak.
2. Siswa mampu menjelaskan perpindahan dan perubahan energi listrik.
3. Siswa mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan upaya penghematannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan dan Prosedur:
1. Menceritakan tentang bagaimana Newton menemukan teori gaya dan bagaimana Thomas Alfa Edision menemukan listrik.
2. Menjelaskan hubungan gaya dan gerak, memberi contoh tengtang model jungkat jungkit, model traktor sederhana, dan sebagainya.
3. Menjelaskan pemanfaatan teori gaya dalam kehidupan manusia. 4. Menjelaskan perpindahan dan perubahan energi listrik.
5. Memberi tugas untuk mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan upaya penghematannya dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi:
Evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantabkan pemahaman. Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman. Evaluasi dilakukan dengan tes untuk pengertian yang disampaikan.
5) Contoh 2 Metode yang tepat diterapkan dikelas bawah dan atas adalah metode eksperimen dan metode demonstrasi.
Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, diaman siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penerapan Metode Eksperimen
Di Kelas Atas (kelas VI) Di Kelas Bawah (kelas 3)
Materi: Perkembagbiakan Tumbuhan
Sub Pokok Bahasan : Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif (mencangkok, stek)
Materi : Ciri-ciri makhluk hidup
Sub Pokok Bahasan : Pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan (menanam jagung)
Metode Eksperimen
Kelebihan Kelemahan
Dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah sehingga tidak harus di laboratorium.
Siswa mendapatkan pengalaman secara langsung dari hasil percobaannya.
Siswa dapat menemukan hal baru.
Hasil terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Bahan yang diperlukan sulit ditemukan. Menuntut ketelitian dan kesabaran yang
tinggi
Membutuhkan fasilitas khusus.
Metode Demonstrasi adalah metode untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Penerapan Metode Demonstrasi
Di Kelas Atas (kelas V) Di Kelas Bawah (kelas 3)
Materi: Gaya Magnet
Sub Pokok Bahasan : Cara membuat magnet. Kegiatan pembelajaran:
Guru mendemonstrasikan 3 cara membuat magnet dengan cara gosokan, induksi, elektromagnetik.
Materi : Benda dan sifat-sifatnya
Sub Pokok Bahasan : Perubahan sifat benda Kegiatan Pembelajaran:
Guru mendemonstrasikan perubahan sifat benda karena dipanaskan, diletakkan diudara terbuka dan dibakar.
Metode Eksperimen
Kelebihan Kelemahan
karena siswa disuruh langsung memperhatikan pelajaran.
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan anatara teori dan kenyataan.
matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal.
Memerlukan bahan-bahan, peralatan dan tempat yang memadai.
Memerlukan kemampuan guru khusus sehingga dituntut untuk bekerja secara profesional.
6) Perbedaan antara pendekatan dan metode
Pendekatan Pembelajaran adalah Cara umum dalam memandang pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Contoh antara pendekatan dan metode dapat digambarkan kedalam diagram sebagai berikut:
PENDEKATAN
PENDEKATAN LINGKUNGAN
METODE DISKUSI METODE STUDI
LAPANGAN
METODE EKSPERIMEN