• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA NY.R DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA NY.R DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA NY.R DI RUANG BAROKAH RS

PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh : Linda Ristianingsih

A01301783

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

iv Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Agustus 2016

Linda Ristianingsih¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA NY. R DI RUANG BAROKAH

PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue atau DBD yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, dan juga disertai dengan perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan atau petechia, ruam (purpura)

Tujuan penulisan: memberikan tentang asuhan keperawatan rasa aman nyaman nyeri dengan teknik non farmakologi.

Pembahasan: saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2016 klien, mengeluh nyeri bertambah ketika bergerak, Nyeri seperti di remas-remas, Nyeri perut di bagian kanan atas dan ulu hati, Skala nyeri 6, Nyeri hilang timbul, diagnosa yang muncul adalah Nyeri akut, Intervensi dan Implementasi yang dilakukan adalah yang sudah dilakukan berupa mengajarkan cara kompres untuk mengurangi rasa nyeri di perut, memonitor tanda-tanda vital. Hasil evaluasi hari disimpulkan diagnosa tersebut teratasi sebagian dengan klien mengatakan skala nyeri menjadi 3, klien tampak sedikit rileks.

Kesimpulan: Cara nonfarmakologi dapat mengurangi integrits nyeri dan memberikan rasa aman dan nyaman..

Kata Kunci: asuhan keperawatan, Nyeri, DBD

1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

(5)

v Diploma III Of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong Nursing Care Report, August 2016

Linda Ristianingsih¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns

ABSTRACT

MEETING THE NEEDS OF NURSING SECURITY EASE PAIN IN NY. R IN THE BAROKAH

PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Background: Dengue hemorrhagic fever or dengue fever is an infectious disease caused by the dengue virus and is transmitted by the Aedes aegypti mosquito that is characterized by fever two to seven days without obvious cause, weak or lethargic, anxiety, heartburn, and also accompanied by bleeding in the skin in the form of bleeding spots or petechia, rash (purpura)

Objective: Give a sense of comfortable nursing care of pain with non-pharmacological techniques.

Disscussion:When examined on June 9, 2016 clients, complained of pain increases when moving, Pain like knead, abdominal pain in the upper right and heartburn, pain scale 6, Pain intermittent, diagnosis arises is Acute pain, Intervention and implementation is done is already done be taught how to compress to relieve pain in the abdomen, monitoring vital signs. The results of the evaluation concluded that diagnosis resolved in part by a client of said pain scale to 3, the client looks a little relaxed.

Conclusion:Non-pharmacological ways to reduce pain integrity and provide security and comfort.

Keywords:Nursing care, pain, DBD

1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.

(6)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman pada Ny. R Di Ruang Barokah

PKU Muhammadiyah Gombong”dengan lancar.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama ini :

1. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan izin dalam tugas Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan, yang telah telah mengizinkan pembuatan Tugas Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak Hendri Tamara Yuda, M.Kep, Ns, selaku dosen pembimbing dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kepala dan staff PKU Muhammadiyah Gombong yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan praktik keperawatan.

5. Orang tuaku tercinta Bapak Rahmat Suwandi, Ibu Satini, kakakku Titi Purwaningsih dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan moral dan material untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini.

(7)

viii

7. Siti Hardiyanti dan Kharima Alfetriana sebagai sahabat terbaiku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

8. Segenap Keluarga Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Ny. S beserta Keluarga yang telah bekerjasama dengan penulis.

10. Teman-teman di kelas III B khususnya angkatan 2013 yang telah sama-sama berjuang dalam menyelesaikan laporan ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan. Penulis mengharap saran dan kritik untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, Agustus 2016

(8)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...iii

ABSTRAK ... ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan Penulisan ...7

C. Manfaat Penulisan ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kebutuhan Dasar Rasa Aman dan Nyaman ...9

B. Proses Manajemen Nyeri ...11

1. Definisi Nyeri...11

2. Penyebeb Nyeri ...12

3. Fisiologi Nyeri ...13

4. Klasifikasi Nyeri ...13

5. Teori Nyeri ...16

6. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri ...17

7. Karakteristik Nyeri...19

8. Cara Mengukur Nyeri ...19

9. Penataksaan Nyeri ...19

C. Kompres ...22

BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ...27

B. Analisa Data ...31

(9)

x

BAB IV PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan... 40 B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan...52 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...55 B. Saran ...56 DAFTAR PUSTAKA

(10)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, dengue merupakan penyakit virus yang di tularkan oleh gigitan nyamuk Aedes antara lain nyamuk Aedes Aegeypti dan Aedes Albopictus yang terpenting di dunia. Sekitar 2,5-3 milyar manusia yang hidup di 112 negara tropis dan subtropis berada dalam keadaan terancam infeksi dengue dan 500.000 penderita demam perdarah di laporkan oleh WHO di seluruh dunia, dengan jumlah kematian sekitar 22.000 orang, terutama anak-anak. Pada masa 50 tahun terakhir, insiden dengue di seluruh dunia telah meningkat 30 kali, sedangkan di Amerika demam dengue dan demam berdarah dengue pada tahun 2011 meningkat sekitar 4 kali lipat pada tahun 2000. Indonesia adalah daerah endemis dengue dan mengalami epidemic sekali dalam 4-5 tahun dengan puncak epidemis berulang setiap 9-10 tahun. Demam dengue pertama kali di laporkan di Surabaya dengan penderita sebanyak 58 jiwa, dan 24 jiwa diantaranya meninggal dunia ( 41,3% ). Dengue kemudian menyebar keseluruh Indonesia dengan jumlah 158.912 kasus pada tahun 2009. Kota-kota besar di jawa misalnya Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta umumnya merupakan daerah endemis semua sero type virus dengue ( Soedarto, 2012 ).

Kasus Demam Berdarah di Kebumen pada tahun 2011 mencapai 31 kasus dan pada tahun 2012 mencapai 28 kasus dengan meninggal sebanyak 1 orang pada Januari September 2013 terdapat 91 kasus dengan meninggal sebanyak 2 kasus. Kasus DB sudah muncul tidak hanya di perkotaan. Kelompok masyarakat yang paling rentang dalam kondisi ini biasanya : anak anak, khususnya balita, ibu hamil dan ibu menyusui, orang tua serta orang dengan berbagai penyakit kronis (Bidang PMK Dinkes Kebumen,2012 ).

(11)

2

Demam berdarah dengue yaitu suatu penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN-4 yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang sebelumnya sudah membawa virus Dengue dari penderita DBD lainya ( Ginanjar, 2008 ).

Demam dengue atau DF dan demam berdarah dengue (dengue haemorrhagic fever), serta di ikuti lekopenia, trombositipenia. Demam Berdarah Dengue atau DBD yaitu suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh virus Aedes aegypti di tandai dengan demam dua sampai tujuh hari dengue dengan tanda gejal demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang di sertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathis hemoragic (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

Demam Berdarah Dengue atau DBD yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, dan juga disertai dengan perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan atau petechia, ruam (purpura). Terkadang juga mimisan, BAB darah, muntah darah, dan kesadaran menurun. Hal yang dianggap serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syok atau renjatan (Mubin, 2009 ).

(12)

3

suatu kebocoran plasma yang bisa menyebabkan Syok atauSindrom Syock Dengue(DSS) dan sering menyebabkan kematian ( Mubin, 2009 ).

Demam Berdarah Dengue atau DBD yaitu salah satu suatu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan menyebabkan kematian. Penyakit DBD merupakan suatu penyakit yang dapat menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di indonesia ( Depkes RI,2011 ). Demam berdarah dengue memiliki 3 fase yaitu demam, kritis dan pemulihan atau penyembuhan. Pada fase demam, penderita akan merasakan demam tinggi 2-7 hari dan di sertai wajah yang kemerahan, eritema kulit, myalgia, arthralgia, rasa sakit/ nyeri di seluruh tubuh atau sakit kepala. Adapun tanda gejala umun seperti mual muntah, adapun tanda bahayanya adalah nyeri perut,muntah berkepanjangan, perdarahan mukosa, trombositopenia, letergi, pembesaran hepar > 2 cm, atau penumpukan cairan di ronga tubuh karena terjadinya peningkatan permeabilitas di pembuluh darah kapiler atau penderita mungkin merasa sakit tenggorokan dan faring.

Menurut Susilaningrum (2013) manifestasi klinis dari DHF adalah: Demam tinggi sampai 400C dan mendadak, Anoreksia, Mual muntah, Nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut, Nyeri kepala, Nyeri otot dan sendi, Uji tourniquet positif,Perdarahan, petechiae; epitaksis; perdarahan massif, Trombositopenia (< 100.000/ mm3).

Berdasarkan manifestasi klinis yang terjadi pada pasien DHF, Diagnosa Keperawatan yang muncul menurut Susanty,dkk (2011), adalah : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekansme regulasi (berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler / kebocoran plasma dari endotel )ditandai dengan perubahan status mental,penurunan tekanan darah,penurunan tekanan nadi,penurunan keluarnya urin,penurunan pengisian vena,membran mukosa kering,kulit kering.

(13)

4

kemerahan,kulit tersa hangat waktu di sentuh, takipnea(peningkatan tingkat pernafasan ),takikardi, konvulsi,kejang.

Mual berhubungan dengan iriitasi lambung ditandai dengan,keengganan terhadap makanan, sensasi muntah, peningkatan salivasi, peningkatan melena,melaporkan mual, rasa asam di dalam mulut.

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor biologis, ditandai dengan nyeri abdomen, menhindari makan, diare, membran mukosa pucat, cepat kenyang setelah makan,ketidakmampuan memakan makanan.

Nyeri akut berhubungan dengan proses biologis, ditandai dengan perubahan selera makan, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi jantung, perubahan frekuensi pernafasan, perilaki distraksi ( mengulang gerakan ), mengekpresikan perilaku ( gelisah ), ekspresi wajah menunjukan nyeri, sikap melindungi area nyeri, indikasi nyeri yang dapat di amati,perubahan posisi untuk menghindar nyeri, sikap tubuh melindungi, melaporkan veri sevara verbal, fokus pada diri sendiri, gangguan tidur.

Resiko perdarah perhubungan dengan, pemberian produk darah defisiensi trombosit.

Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan ( kurang pengetahuan terdapat penyakit ), ditandai dengan gelisah/ bingung, insomnia, mengekspresikan kekhawatiran, tampak waspada dan ketakutan. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum, respon tekandarah abnormal terhadap aktifitas, respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas, ketidaknyamanan setelah aktifitas, dispneu setelah meakukan aktifitas, menyatakan merasa letih, menyatakan merasa lelah, peningkatan hematokrit, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi, peningktan konsentrasi urin, kelemahan.

(14)

5

Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan defisiensi volume cairan, muntah.

Kebutuhan dasar manusia yaitu suatu hal yang di butuhkan oleh manusia supaya manusia dapat mempertahankan hoeostasis fisiologi maupun psikologi. Menurut Abraham Maslow Kebutuhan Dasar Manusia di bagi menjadi lima. Kebutuhan yang pertama, kebutuhan fisiologis yang adalah kebutuhan yang paling dasar,antara lain Cairan, Nutrisi, Eliminasi, Istirahat atau Tidur dan Aktifitas, Keseimbangan suhu tubuh dan seksual. Kedua kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi dua, perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Ketiga, kebutuhan rasa cinta yaitu kebutuhan untuk memiliki dan di miliki antara lain yaitu memberi dan menerima kasih sayang ,kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial. Keempat, kebutuhan akan harga diri ataupun perasaan di hargai oleh orang lain, kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, memperoleh prestasi, rasa percaya diri atau kemerdekaan diri. Kelima, kebutuhan aktualisasi diri merupak tertinggi dalam hirarki masensi maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan yang mencapai potensi diri sepenuhnya ( Eko dan Sulistian, 2010 ).

Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow memiliki tingkatan, mulai yang paling rendah ( bersifat dasar atau fisiologis ) sampai yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, keselamatan dan rasa aman nyaman, kebutuhan rasa cinta, miliki dan di miliki, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri (Perry & Potter, 2006).

(15)

6

Gangguan rasa nyaman adalah suatu pertanyaan pada individu yang memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, dan kebudayaan, yang mempengaruhi cara mereka menginterprestasikan dan merasa nyeri ( Poter & Peery, 2006 ).

Fenomena peningkatan intensitas nyeri s lalu timbulnya sering terjadi pada pasien dengan penyakit DBD. Nyeri tersebut timbul atas terjadinya proses metabolisme anaerob dan mengakibatkan penimbunan asam laktat di jaringan yang mengiritasi terhadap ujung-ujung syaraf oleh asam laktat lalu timbullah nyeri ( Suriyadi & Rita Yuliani, 2006 ).

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman, sangat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan kan mengevaluasi perasaan tersebut ( Mubarok & Chayati, 2008 ).

Secara umun nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyama, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang atau eksistensinya di ketahui bila seorang pernah mengalaminya ( Tamsuri, 2007 ).

Nyeri terjadi karena ada tiga komponen fisiologis dalam nyeri yaitu resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibior ke korteks serebral,maka otak akan menginterprestasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki serta asosiasi kebudayaan dalam upaya persiapan nyeri. Nyeri terjadi ketika akan adanya bahaya kerusakan jarikan pada suatu organ yang menimpa indifidu, bisa di sebabkan karena trauma atau patologi dan juga disebabkan oleh virus/bakateri. Nyeri terjadi di area atau organ yang mengalami kerusakan bisa karena trauma atau kondisi patologi yang menimpa suatu individu, tindakan nonfarkologis, distraksi relaksasi, kompres hangat untuk mengalihkan terhadap nyeri. Tindakan farmakologis menggunakan obat-obatan seperti analgesik,analgesik narkotik, dan lain- lain ( Potter & Perry,2006 ).

(16)

7

Aman dan Nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah Gombong”.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mendiskripsikan Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman Nyeri Pada Ny.R Di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

b. Memaparkan hasil diagnosa keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

c. Memaparkan hasil intervensi keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

d. Memaparkan hasil implementasi keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

e. Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

f. Memaparkan hasil analisa tindakan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada Ny.R di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah

C. Manfaat Penulisan a. Manfaat keilmuan

(17)

8

Memberi gambaran tentang pelaksanaan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan farmakologis dan pelaksanan non

farmakologi 2. Manfaat Intitusi

Dapat dijadikan tambahan bahan referensi dan bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengetahuan bagi para mahasiswa.

B. Manfaat aplikatif 1. Manfaat untuk klien

Memberikan kebutuhan dasar kepada klien dan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, sehingga kebutuhan dasar klien terpenuhi dan mengetahui manfaat dan pelayanan kesehatan yang di berikan 2. Manfaat untuk keluarga klien

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi , (2008).Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC

Bidang PMK Dinkes Kebumen, (2013). Jumlah Penderita DB Terus Meningkat.http://kebumenkab.go.idindex.php.public/news/detail/1 733.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah . (2011). Demam Berdarah di Jawa Tengah. Diunduh dari http;//www. Profil Kesehatan Jawa Tengah.go.id/dokumen/profil 2011.

Ginanjar, (2008). Demam Berdarah “ A Survival Guide “. Yogyakarta ; PT. Bintang Pustaka ; 2008.

Herdman, H. (2012).NANDA International Diagnosis Keperawatan Definis dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

Herdman, Heather. (2011). Nanda Internasional Diagnosa Keperawatan Defisiensi dan Klasifikasi 2009-2011 . Ahli Bahasa ; Sumarwati Made, Widarti Dwi, Tiar Estu, Ester Mania. EGC : Jakarta.

Judha, Sudarti (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta Nuha Medika

Kusuma, H. (2012). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC NOC. Yogyakarta : Mediaction.

Kusyati, Eni dkk, (2008). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta ; EGC.

Mubarak & Chayatin (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.

(19)

Papdi, Eimed. (2012). Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in internal medicine). Jakarta : Interna Publishing.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006).Fundamental keperawatan.Volume 2.Edisi 4. Jakarta : EGC..

Sriwahyuni, N. & Yuswanto. T. J. A. (2014).The Effectivenessof Hot Compress toward Pain Reduction Due To Phlebitis Caused By Intravenous

Line Set Up In Malang and Ponorogo, East Java-Indonesia.

Volume 3, Issue 4 Ver.

Susilaningrum. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak : untuk perawat dan bidan, Edisi 2, Jakarta ; Salemba Medika

Suriadi & Yuliani, R. (2006).Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2; Jakarta Penebara Swadaya.

Sudoyo Aru,dkk (2009). Buku Ajaran Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV Jakarta: Pusat Penerbitan Departement Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Soedarto . (2012). Demam Berdarah Dengue, Dengeu Hemorragic Fever. Sangung Seto. Jakarta.

Suhendro, Leonard, Naigolan, Khie, Chen, Herdiman T.P (2009). Demam Berdarah Dengue : Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam Jilid III

Edisi V, Interna Publishing : Jakarta.

Tamsuri, Anas. (2007).Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC. Wilkinson, Judith M. & Ahern, Nancy R (2012). Buku Saku Diagnosis

(20)

1

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

Disusun oleh :

Linda Ristianingsih

A01301783

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(21)

2 A. PENGERTIAN

a. Demamberdarahmerupakanmanifestasiklinisygberatdaripenyakitarbov

irus. (SoedarmoSumarno, 2005).

b. Dengue ialahinfeksiarbovirus (arthropod-borne virus)

akutditularkanolehnyamukspesiesAedes. (HasanRusepno, 2007).

c. DemamBerdarah Dengue merupakanpenyakitygdiakibatkanoleh virus

dengue

ygtermasukgolonganarboviruslewatgigitannyamukAedesAegyptibetin

a. (Hidayat A. Aziz Alimul, 2008)

d. Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue

haemorrhagic fever) adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh

virus dengue dengan manivestasi klinis demam, nyeri otot ayau nyeri

sendi yang di sertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia

dan diathis hemoragic. (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006)

e. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes

aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari

tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati,

disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik

perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadangkadang mimisan, berak

darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dianggap serius

pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan dan

tanda-tanda syok/ renjatan (Mubin, 2009: 19).

f. Fever Dengue (DF) adalah penyakit febris-virus akut, seringkali

ditandai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam,

dan leukopenia sebagai gejalanya. Demam berdarah dengue (Dengue

Haemoragick

Frever/DHF) ditandai dengan empat gejala klinis utama: demam

tinggi/ suhu meningkat tiba-tiba, sakit kepala supra, nyeri otot dan

tulang belakang, sakit perut dan diare, mual muntah. Fenomena

(22)

3

tanda – tanda kegagalan sirkulasi. Pasien ini dapat mengalami syok

yang diakibatkan oleh kebocoran plasma. Syok ini disebut

Sindrom Syock Dengue (DSS) dan sering menyebabkan fatal ( Mubin,

2009:19)

B. ETIOLOGI

1. Virus dengue

Virus dengue yang

menjadipenyebabpenyakitinitermasukkedalamArbovirus (Arthropodborn

virus) group B, tetapidariempattipeyaitu virus dengue tipe 1,2,3 dan 4

keempattipe virus dengue tersebutterdapat di Indonesia

dandapatdibedakansatudari yang lainnyasecaraserologis virus dengue

yang termasukdalam genus flavivirusiniberdiameter 40

nonometerdapatberkembangbiakdenganbaikpadaberbagaimacamkulturjar

inganbaik yang berasaldarisel – selmamaliamisalnyasel BHK

(BabbyHomster Kidney) maupunsel –

selArthropodamisalnyaselaedesAlbopictus. (Soedarto, 1990; 36).

2. Vektor

Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang

ditularkanmelaluivektoryaitunyamukaedesaegypti,

nyamukaedesalbopictus, aedespolynesiensisdanbeberapaspesies lain

merupakanvektor yang

kurangberperanberperan.infeksidengansalahsatuserotipeakanmenimbulka

nantibodiseumurhidupterhadapserotipebersangkutantetapitidakadaperlind

unganterhadapserotipejenis yang lainnya(AriefMansjoer&Suprohaita;

2000; 420).

NyamukAedesAegyptimaupunAedesAlbopictusmerupakanvektorpenular

an virus dengue daripenderitakepada orang

lainnyamelaluigigitannyanyamukAedesAegyetimerupakanvektorpenting

di daerahperkotaan (Viban) sedangkan di daerahpedesaan (rural)

keduanyamuktersebutberperandalampenularan.

(23)

4

terdapatbejana – bejana yang terdapat di dalamrumah (AedesAegypti)

maupun yang terdapat di luarrumah di lubang – lubangpohon di

dalampotonganbambu, dilipatandaundangenangan air

bersihalamilainnya( AedesAlbopictus).

Nyamukbetinalebihmenyukaimenghisapdarahkorbannyapadasianghariter

utamapadawaktupagiharidansenjahari. (Soedarto, 1990 ; 37).

3. Host

Jikaseseorangmendapatinfeksi dengue

untukpertamakalinyamakaiaakanmendapatkanimunisasi yang

spesifiktetapitidaksempurna, sehinggaiamasihmungkinuntukterinfeksi

virus dengue yang samatipenyamaupun virus dengue tipelainnya.

Dengue Haemoragic Fever (DHF) akanterjadijikaseseorang yang

pernahmendapatkaninfeksi virus dengue

tipetertentumendapatkaninfeksiulanganuntukkeduakalinyaataulebihdeng

an pula terjadipadabayi yang mendapatinfeksi virus dengue

huntukpertamakalinyajikaiatelahmendapatimunitasterhadap dengue

dariibunyamelaluiplasenta. (Soedarto, 1990 ; 38).

PenyebabpenyakitDemamBerdarahDengue ialah virus Dengue. Di

Indonesia, virus tersebuthinggasaatinitelahdiisolasimenjadi 4 serotipe virus

Dengue ygtermasukdlmgrup B arthropediborne viruses (arboviruses),

yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, & DEN-4.(NursalamSusilaningrum, 2005).

Penyakitinidiakibatkanoleh virus Dengue &ditularkanolehnyamukAedes.

Di Indonesia dikenalduajenisnyamukAedesyaitu:

a. AedesAegypti

1. Paling seringdiketemukan

2. Ialahnyamukyghidup di daerahtropis,

terutamahidup&berkembangbiak di dlmrumah, yaitu di

tempatpenampungan air jernih / tempatpenampungan air di

sekitarrumah.

3. Nyamukinisepintaslalutampakberlurik, berbintikbintikputih.

(24)

5 5. Jarakterbang 100 meter

b. AedesAlbopictus

1. Tempathabitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitarrumah /

pohon-pohon, sepertipohonpisang, pandankalengbekas.

2. Menggigitpadawaktusianghari

3. Jarakterbang 50 meter.(Rampengan T H, 2007)

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Demam Dengue

Periode inkubasi adalah 1-7 hari. Manifestasi klinis bervariasi

dan dipengaruhi usia pasien. Pada bayi dan anak-anak, penyakit ini

dapat tidak terbedakan atau dikarakteristikkan sebagai demam selama

1-5 hari, peradangan faring, rinitis, dan batuk ringan. Kebanyakan

remaja dan orang dewasa yang terinfeksi mengalami demam secara

mendadak, dengan suhu meningkat cepat hingga 39,4-41,1oC,

biasanya disertai nyeri frontal atau retro-orbital, khususnya ketika

mata ditekan. Kadang-kadang nyeri punggung hebat mendahului

demam. Suatu ruam transien dapat terlihat selama 24-48 jam pertama

demam.

Denyut nadi dapat relatif melambat sesuai derajat demam.

Mialgia dan artalgia segera terjadi setelah demam. Dari hari kedua

sampai hari keenam demam, mual dan muntah terjadi, dan

limfadenopati generalisata, hiperestesia atau hiperalgesia kutan,

gangguan pengecapan, dan anoreksia dapat berkembang. Sekitar 1-2

hari kemudian, ruam makulopapular terlihat, terutama di telapak kaki

dan telapak tangan, kemudian menghilang selama 1-5 hari. Kemudian

ruam kedua terlihat, suhu tubuh, yang sebelumnya sudah menurun ke

normal, sedikit meningkat dan mendemonstrasikan karakteristik pola

suhu bifasik.

2. Demam Berdarah Dengue

Pembedaan antara demam demam dengue dan demam

(25)

6

yang relatif lebih ringan berupa demam, malaise, mual-muntah, sakit

kepala, anoreksia, dan batuk berlanjut selama 2-5 hari diikuti oleh

deteriorasi dan pemburukan klinis. Pada fase kedua ini, pasien

umumnya pilek, ekstremitas basah oleh berkeringat, badan hangat,

wajah kemerah-merahan, diaforesis, kelelahan, iritabilitas, dan nyeri

epigastrik.

Sering dijumpai petekie menyebar di kening dan ekstremitas,

ekimosis spontan, dan memar serta pendarahan dapat dengan mudah

terjadi di lokasi pungsi vena. Ruam makular atau makulopapular dapat

terlihat. Respirasi cepat dan melelahkan. Denyut nadi lemah dan

cepat, suara jantung melemah. Hati dapat membesar 4-6 dan biasanya

keras dan sulit digerakkan. Sekitar 20-30% kasus demam berdarah

dengue berkomplikasi syok (sindrom syok dengue). Kurang dari 10%

pasien mengalami ekimosis hebat atau perdarahan gastrointestinal,

biasanya sesudah periode syok yang tidak diobati. Setelah krisis 24-

36 jam, pemulihan terjadi dengan cepat pada anak yang diobati.

Temperatur dapat kembali normal sebelum atau selama syok.

Bradikardia dan ektrasistol ventrikular umumnya terjadi saat

pemulihan (Halstead, 2007).

1. Demamtinggiselama 5-7 hari

2. Perdarahanterutamaperdarahandibawahkulit, hematoma,

ecchymosis.

3. Epistaksis, hematomeses melena, hematuri.

4. Mual, muntah, nafsumakanmenurun, diare, konstipasi

5. Nyeriotoe, tulangsendi, abdomen danuluhati.

6. Sakitkepala

7. Pembengkakansekitarmata

8. Pembesaranhati, limpadankelenjargetahbening

(26)

7

1. Tingkat I : Demamdiikutigejala-gejalaklinis lain /

perdarahanspontan, ujiturniketpositif, trombositopenia,

&hemokosentrasi.

2. Tingkat II :Tingkat I diikutiperdarahanspontandikulit / perdarahan

lain.3.

3. Tingkat III :Kegagalansirkulasi :nadicepat&lemah, tekandarahrendah,

kulitdinginlembab, gelisah.

4. Tingkat IV: Renjatanberat, denyutnadi,

&tekanandarahtidakbisadiukur. Ygdiikutidgn Dengue Shock Sindrom.

(Suriadi& Rita Yuliani, 2006).

E. PATOFISIOLOGI

a. Virus Dengue

maumasukkedalamtubuhlewatgigitannyamukAedesAegepty&kemu

dianmaubereaksidgn antibody &terbentuklahkompleks virus

antibodi, dlmsirkulasimaumengaktifasisistemkomplemen.

Akibataktifasi C3 danC5 maudilepas C3a & C5a, 2

peptidaberdayauntukmelepaskanhistamin&merupakan mediator

kuatsebagaifaktormeningginyapermeabilitasdindingpembuluhdarah

&menghilangkan plasma lewatendoteldinding 1tu.

b. Terjadinyatrombositopenia,

menurunnyafungsitrombosit&menurunnyafaktorkoagulasi

(protrobin, faktor V, VII, IX, X & fibrinogen )

merupakanfaktorpenyebabterjadinyaperdarahanhebat,

terutamaperdarahansaluran gastrointestinal pada DHF.

c. Ygmenentukanberatnyapenyakitialahpermeabilitasdindingpembulu

hdarah, menurunnya volume plasma, terjadinyatekandarahrendah,

trombositopenia&diatesishemoragik, Renjatanterjadisecaraakut.

d. Nilaihematokritmeningkatbersamaandgnhilangnya plasma

lewatendoteldindingpembuluhdarah. &dgnhilangnya plasma

(27)

8

Apabilatidakdiatasibisaterjadianoksiajaringan,

(28)
(29)

10 G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien

tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar

hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi

untuk melihat adanya limfositosis relative disertai gambaran

limfosit plasma biru. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi

virus dengue (cell culture) ataupun deteksi antigen virus RNA

dengue dengan teknik RT-PCR (Reserve

Transcriptase Polymerase Chain Reaction), namun karena teknik

yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya

antibody spesifik terhadap dengue berupa antibody total, IgM

maupun IgG. Parameter Laboratoris yang dapat diperiksa antara

lain :

a) Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3

dapat ditemui limfositosis relative (>45% dari total

leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15%

dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan

meningkat.

b) Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke

3-8.

c) Hematokrit: Kebocoran plasma dibuktikan dengan

ditemukannya peningkatan hematokrit ≥ 20% dari

hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam.

d) Hemostasis: Dilakukan pemeriksaan PT, APTT,

Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP pada keadaan yang

dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan

darah.

e) Protein/albumin: Dapat terjadi hipoproteinemia akibat

(30)

11

f) SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase): dapat

meningkat.

g) Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal.

h) Elektrolit: sebagai parameter pemantauan pemberian cairan.

i) Golongan darah: dan cross macth (uji cocok serasi): bila

akan diberikan transfusi darah atau komponen darah.

j) Imuno serologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG

terhadap dengue.

IgM: terdeksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu

ke-3, menghilang setelah 60-90 hari.

IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari

ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.

k) Uji III: Dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama

serta saat pulang dari perawatan, uji ini digunakan untuk

kepentingan surveilans. (WHO, 2006)

H. PENATALAKSANAAN

Menurut (Mansjoer, 2005) penatalaksanaan demam berdarah dengue

yaitu:

a. DHF tanpa Renjatan

1. Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 Liter / hari )

2. Obat antipiretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan

kompres

3. Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat

b. DHF dengan Renjatan

1. Pasang infus RL

2. Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma

expander ( 20 – 30 ml/ kg BB)

3. Tranfusi jika Hb dan Ht turun

(31)

12

Menurut (Mansjoer, 2005) terdapat pula penatalaksanaan demam

berdarah tanpa penyulit yaitu :

a. Tirah baring

b. Beri makanan lunak, dan bila belum nafsu makan di beri minum 1.5

– 2 liter dalam 24 jam dengan air teh, gula atau susu

c. Berikan paracetamol bila demam d. Monitor TTV (tekanan darah,

nadi, suhu dan pernafasan)

d. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut

H. PENCEGAHAN

1) Ada 3 carapemberantasan vector

a) Fogging focus

Dlmkondisikrisisekonomisekarangini, danaterbatasmakakegiatan

fogging

hanyadilakukanbilahasilpenyelidikanepidemologisbutul-butulmemenuhikriteria

b) Abatisasi

Dilaksanakan di desa/ kelurahanendemisterutama di

sekolah&tempat-tempatumum.

c) Tiadainteksida

a. Membasmijentiknyamukpenulardemamberdarahdgncara 3M:

1. Mengurassecarateraturseminggusekali / menaburkan

abate/altositketempatpenampungan air bersih.

2. Menutupnyarapat-rapattempatpenampungan air.

3. Mengubur / menyingkirkankaleng-kalengbekas,

plastik&barangbekas, lainnyaygbisamenampung air hujan,

sehinggatidakmenjadisarangnyamukAedesAegypti.

2) Penyuluhan(Health Education)

Perawatbisamelakukanpenyuluhan / Health Education

tentangcarapencegahanvektorefektif.

Penyuluhanbisadilakukanpadamanusiatuamurid di sekolah-sekolah,

(32)

13

tidakmenggantungkanpakaianygbekasdipakaiterutama di

kamartidurolehnyamukmausenanghinggappadapakaianygbekasdipa

kaiygsudahbaukeringat. BAK kamarmandi / jambanganbungaygada

di dlmbunga agar seringdibersihkan&digantiairnyasetiap 2

harisekalimembenahi /

menatahalamansupayatidakadatempatygterisi air,

sepertipecahanbotol, tempurungkelapa, kalengbekas /

benda-bendaygbisamenampung air.

Dedaunankeringygsudahmenumpukhendaknyadisapubersih.Selain

1tu jg air tidaktertampung,

mengelolasampahsesuaisituasi&kondisisetempat, ap4k4h dibakar /

diangkatolehmobilsampahuntukdibuangke TPA

sehingganyamuktidakberkembangbiak. (Hadinegoro H Sri Rezeki,

2005).

I. DIAGNOSA

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakitnya

(infeksi virus)

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan

extravaskuler

4. Defisit volume cairan berhubungan dengan output berlebihan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

6. Potensi terjadinya hipovolemik syok sampai dengan adanya

(33)

14 J. INTERVENSI

Dx I :

Tujuan : Suhu tubuh pasien dalam batas normal (36-370C) dalam 1

x 24 jam

KH :

- Tidak dapat tanda-tanda hipertermi

- Temperatur dalam batas normal

Intervensi :

1. Anjurkan pasien untuk kompres

2. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian tipis dan yang

dapat menyerap keringat

3. Anjurkan pasien untuk minum sedikit-sedikit tapi sering

4. Observasi TTV tiap 4 jam

5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antipiretik

Dx II :

Tujuan : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dalam waktu 3 x 24

jam

KH :

- Nafsu makan meningkat

- Px tidak mengeluh mual dan muntah

Intervensi :

1. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering

2. Sajikan makanan dalam porsi hangat

3. Observasi dan catat masukan makanan pasien

4. Kolaborasi dengan alhi gizi dalam pemberian diit

(34)

15 Dx III :

Tujuan :Tidak t erjadi gangguan perfusi jaringan

KH :

- Tidak ada perdarahan

- Akral hangat

Intervensi :

1. Jelaskan prosedur keperawatan pada pasien dan keluarga

2. Pantau extrimitas pasien (akral)

3. Observasi TTV

4. Kolaborasi dengan tim laborat dalam pemeriksaan kadar

trombosit setiap hari

5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Dx IV :

Tujuan : Kebutuhan cairan pasien terpenuhi dalam waktu 2 jam

KH :

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Pasien minum minimal 1500 – 2000 ml

- Intake dan output seimbang

Intervensi :

1. Pantau intake dan output

2. Anjurkan pasien minum minimal 1500 – 2000 ml

3. Pantau dehidrasi pasien

4. Observasi TTV

5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian cairan

intravena

(35)

16

Tujuan : Peningkatan terhadap aktifitas dapat diukur tidak adanya

kelemahan berlebihan dalam 3 x 24 jam

KH :

- Tanda-tanda vital dalam batas normal, dapat baktifitas

Intervensi :

1. Observasi tanda-tanda vital

2. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase

akut

3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan

4. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat

5. Bantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan

DX VI :

Hipovolemik syok sampai dengan adanya perdarahan yang hebat.

Tujuan : syok hipovolemik tidak terjadi.

Kriteria Hasil :

- Perfusi hangat.

- Klien tidak tampak gelisah.

- Nadi normal (70-80 x/mnt).

- Tensi normal (80-120 mmHg).

- Keadaan umum baik.

- Tidak terjadi perdarahan.

- Balance cairan normal

Intervensi :

1. Monitor keadaan umum klien.

R / : mengetahui tingkat penyakit klien.

(36)

17

R / : peningkatan TTV menunjukkan adanya peningkatan

suhu tubuh.

3. Catat pengeluaran dan pemasukan.

R / : Mengetahui intake dan out put.

4. Monitor tanda-tanda pendarahan.

R / : mengetahui secara dini pendarahan.

5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi cairan.

R / : menjalankan fungsi interdependent.

6. Kolaborasi dengan lab dalam pemeriksaan trombosit serial.

(37)

18 K. DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. Dkk (2001)., Kapita Selekta Kedokteran,

Jakarta, Media Aes CV Laprus FKUI.

Marlyn E. Doenges, (2000)., Rencana Asuhan

(38)

DEMAM BERDARAH DENGUE

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA

OLEH :

LINDA RISTIANINGSIH

A01301783

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

APA ITU DEMAM BERDARAH ?

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

aegypti (betina)

PENYEBABDBD

Penyakit DBD disebabkan oleh virus

dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk

Aedes Aegy

GEJALA

DBD

BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI

a. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia

b. Lakukan pengasapan

c. Menaburkan serbuk ABATE

d. Memberikan ikan capung pada tempat

penampungan air.

(39)

PERAWATAN DAN PENGOBATAN DBD :

Di Rumah :

Beri penderita minum air yang

banyak

Cepat bawa kedokter, puskesmas

atau langsung ke rumah sakit

CARA PENCEGAHAN DBD

Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar

matahari.

Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan

cara : 4 M PLUS

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat terlihat bahwa banyak faktor yang berhubungan efektivitas kerja guru. Namun peneliti menganggap hal yang paling penting

Konsep gitar akustik rotan ini adalah dengan mengaplikasikan papan rotan laminasi yang merupakan produk hasil riset Pak Dodi Mulyadi di PIRNAS (Pusat Inovasi

Sehingga penulis mampu menyelesaikan skirpsi dengan judul Social Support Dan Self Acceptance Ayah Tunggal (Studi Kasus Di Kota Kediri) ini tepat pada waktunya.. Oleh sebab

Penyaluran Bina Lingkungan adalah penyaluran bantuan untuk masyarakat di sekitar unit usaha dalam bentuk bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan,

Apabila surat peringatan ini tidak diindahkan dalam 3 (tiga) kali berturut-turut masing-masing selama 7 (tujuh) hari kerja, maka akan dikenakan sanksi penertiban berupa

Sedangkan ketertarikan mahasiswa terhadap media pembelajaran dikategorikan cukup (70,7%). Rendahnya desain pembelajaran dan ketertarikan mahasiswa terhadap media pembelajaran

Sebelum melaksanakan suatu perkawinan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah pelamaran ( madduta) pada saat inilah pihak perempuan mengajukan jumlah Uang Panaik

BBNI memiliki indikator MACD dan Rsi mengindikasikan pola Uptrend, BBNI belum berhasil menembus Resistance di level harga 5550 sehingga terbuka peluang untuk kembali menguji