i
“KOMUNIKASI DIALOGIS DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK LAHAN” (Studi Kasus: Proses Penyelesaian Konflik Antara PT. Kereta Api Indonesia Daop II Bandung dengan Warga Masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk,
Kota Bandung).”
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Ilmu Komunikasi
Minat Manajemen Komunikasi
Oleh:
Angga Aryuda Maulana
S231408003
PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul : “Konflik Antara PT. Kereta Api Dengan Warga Masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung (Studi Kasus: Proses Penyelesaian Konflik Sengketa Lahan antara PT Kereta Api Indonesia Daop II Bandung dengan Warga Masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk)”ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat pada karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi, baik Tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta,10 Maret 2017
Mahasiswa,
Angga Aryuda Maulana S231408003 Materai
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa terucap untuk Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang mana tak pernah bosan dalam melimpahkan berkah, rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya untuk semua hamba-Nya. Atas kehendak-Nya pula lah, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai tugas akhir dalam memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Magister untuk Program Studi Ilmu Komunikasi, Minat Utama Manajemen Komunikasi.
Berbicara mengenai konflik, tentunya hal tersebut tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia yang bersifat sosial. Dalam kehidupan sosial seperti ini, pasti ada satu dan lain pendapat yang berbeda, sehingga menimbulkan sebuah kesalahpahaman yang ditunjukkan dengan sikap perlawanan atau sikap negatif dan berujung pada konflik ataupun bentrok antara satu pihak dengan pihak yang lain.
iv
Melalui beberapa asumsi di atas, terjadinya konflik sebenarnya karena perebutan lahan yang yang hendak diambil alih. Karena tidak bisa dipungkiri dimana setia sengketa lahan baik itu antar perorangan maupun kelompok pasti akan timbulnya sebuah konflik, karena yang kita ketahui bahwa tanah adalah salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang tidak hanya untuk tempat tinggal tetapi juga sebagai sumber penghasilan, semisal untuk tempat berusaha atau bercocok tanam. Dengan demikian, mengkaitkan teori komunikasi untuk penyelesaian dalam konflik sengketa lahan, penulis memberi judul tesis yaitu “KOMUNIKASI DIALOGIS DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK LAHAN” (Studi Kasus: Proses Penyelesaian Konflik Antara PT. Kereta Api Indonesia Daop II Bandung dengan Warga Masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung).”
Adapun penyusunan tesis ini nyatanya tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu, mendukung, serta mengarahkan penulis selama proses penelitian dan penyusunan tesis ini.
1. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M. S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret, beserta seluruh jajaran Pembantu Rektor Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan dan kesediaan untuk menerima penulis sebagai salah satu mahasiswa pada Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret sehingga pada akhirnya penulis dapat berkesempatan untuk melakukan penelitian tesis ini;
2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, beserta jajaran Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi dan melakukan proses penelitian guna mendukung penyusunan tesis ini;
3. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D., Kepala Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan arahan selama proses penyusunan tesis;
v
5. Dr. Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si., Pembimbing II Tesis, yang memberikan dukungan, arahan, dan juga panduan selama proses penyusunan tesis;
6. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D. danSri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D. sebagai Dewan Penguji Tesis, yang telah bersedia untuk menguji dan membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini;
7. Bapak Franoto Wibowo selaku Kepala Humas PT KAI Daop II beserta jajarannya dan Warga Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung yang mana telah berkenan untuk memberikan izin untuk melakukan penelitian serta bersedia menjadi informan guna mendukung proses penyelesaian tesis ini;
8. Romlah Yuninggar dan Supardi, Ibu Bapak terkasih, serta kakak adikkudan seluruh keluarga yang telah memberikan banyak motivasi, dukungan, arahan, serta nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini;
9. Magister Ilmu Komunikasi Manajemen Komunikasi 2014, teman-teman Pasca Ilmu Komunikasi 2013 dan 2014, dan teman-teman sesama bimbingan, terima kasih atas
sharing serta bantuannya selama ini;
10.Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis, di satu sisi menyadari sejumlah kekurangan di dalam hasil penelitian ini. Untuk itu, adanya kritik maupun saran sebagai semangat pembangun tentu sangat penulis harapkan demi sempurnanya proses serta hasil dalam penelitian ini. Selanjutnya, penulis juga berharap agar hasil penelitian yang diperoleh dapat bermanfaat untuk beberapa pihak, baik secara teoritis untuk para akademisi, secara metodologis bagi para peneliti, maupun secara praktis bagi masyarakat maupun pemangku kepentingan. Semoga.
Yogyakarta,
vi DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iv
D. Komunikasi Interpersonal dan Perspektif Didalamnya ... 28
E. Komunikasi Dialogis ... 35
F. Pengertian Mediasi.……….. 42
G. Resolusi Konflik Berbasis Collaborative Governance Melalui Authentic Dialogue………... 45
H. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 48
1. Musdalifah (2012) ... 48
2. Amuseghan Sunday (2009) ... 49
vii
4.Glenn, P. and Kuttnerm R (2013)... 50
5. Ben Mollov dan Chaim Lavie (2011)... 51
6. Okonkwo, Raphael Valentine dan Joy Eleje (2015) ... 52
I. Kerangka Pikir ... 52
BAB III METODE PENELITIAN ... 56
A. Lokasi Penelitian ... 56
B. Jenis Penelitian ... 56
C. Teknik Pengambilan Sampel (Informan) ... 60
D. Sumber Data ... 63
E. Teknik Pengumpulan Data ... 64
F. Validitas Data ... 67
G. Teknik Analisis ... 68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 71
A. HASIL PENELITIAN ... 71
4.1. Konflik yang terjadi antara PT. KAI Daop II Bandung dengan warga masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk ... 73
4.2. Komunikasi dialogis yang dilakukan antara PT. KAI Daop II Bandung dengan warga masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk dalam proses menyelesaikan sengketa lahan.. ... 80
B. Pembahasan ... 92
4.1.1 Konflik yang terjadi antara PT. KAI Daop II Bandung dengan warga masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk ... 92
4.2.1 Komunikasi dialogis yang dilakukan antara PT. KAI Daop II Bandung dengan warga masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk dalam proses menyelesaikan sengketa lahan ... 110
4.2.1.1. Penciptaan hubungan baik melalui dialog………...110
4.2.1.2. Dialog sebagai cara untuk meredakan ketegangan pihak yang berkonflik……….113
viii
4.2.1.4. Dialog untuk mengintegrasikan pendapat………...118
4.2.1.5. Dialog untuk menghilangkan pandangan negatif yang dominan…119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Implikasi ... 124
C. Saran ... 125
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi ABSTRAK
Angga Aryuda Maulana. NIM: S231408003. 2016. KOMUNIKASI DIALOGIS DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK LAHAN” (Studi Kasus: Proses Penyelesaian Konflik Antara PT. Kereta Api Indonesia Daop II Bandung dengan Warga Masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung). TESIS. Pembimbing I: Drs. Sudarmo, M.h., Ph.D. Pembimbing II: Dr. Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si. Magister Ilmu Komunikasi (Manajemen Ilmu Komunikasi), Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
Salah satu konflik yang beberapa bulan lalu terjadi di Bandung adalah konflik antara perusahaan atau badan usaha milik negara (BUMN) yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan warga masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung, berkaitan dengan masalah kepemilikan lahan milik PT KAI yang selama ini dihuni oleh masyarakat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penyebab konflik dan solusi konflik yang terjadi antara PT. Kereta Api Indonesia dengan masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung. Dalam penyelesaian konflik sengketa lahan ini dilakukan komunikasi interpersonal, komunikasi dialogis, dan proses mediasi untuk mendapatkan solusi yang tepat dari kedua belah pihak yang komprehensif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel/informan yang digunakan adalah purposive sampling yang terdiri dari masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Kelurahan Kebon Jeruk, Kota Bandung dan pihak PT KAI Daop II Bandung yang terlibat dalam konflik dan mengikuti mediasi.
Bentuk konflik yang terjadi antara PT. KAI Daop II Bandung dengan warga masyarakat Kelurahan Kebon Jeruk adalah konflik antar kelompok. Dimana terjadi bentrok antara pihak eksekutor dari PT. KAI dengan warga dalam upaya mempertahankan lahan yang diklaim sebagai miliknya. Konflik ini muncul ketika PT. KAI berupaya untuk menginventarisasi kembali aset PT KAI yang berupa tanah-tanah PT. KAI untuk difungsikan kembali sebagai jalur kereta api dengan cara melaksanakan sertifikasi tanah-tanah aset milik PT. KAI (Persero) dengan tujuan sebagai pengamanan aset-aset Negara. Pada ahirnya warga Kelurahan Kebon Jeruk melakukan proses mediasi oleh mediator pada saat sesudah terjadi dialog. Dialog yang dilakukan oleh kedua belah pihak melalui komunikasi interpersonal terlebih dahulu, di mana pihak PT. KAI melakukan komunikasi secara personal kepada warga untuk mendapatkan solusi, setelah itu kemudian dilakukan dialog secara kelompok antara kedua belah pihak melalui proses mediasi. Secara keseluruhan sebenarnya respon yang ditunjukkan oleh masyarakat terhadap proses mediasi ini cenderung negatif.
xii
ABSTRACT
Angga Aryuda Maulana. NIM: S231408003. 2016. "DIALOGICAL
COMMUNICATION IN RESOLVING DISPUTES LAND (Case Study: Conflict Resolution Process Between PT. Kereta Api Indonesia Daop II Bandung with Citizens of District Kebon Jeruk, Bandung City). THESIS. 1stCounselor: Drs.
Sudarmo, M.h., Ph.D.2ndCounselor: Dr. Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si. Master of Communication Studies (Management of Communication), Postgraduate Programs, Sebelas Maret University.
One of the conflict that occurred several months ago in Bandung was a conflict
between the company or state-owned enterprises (SOE), PT Kereta Api Indonesia (KAI)
with the residents in District Kebon Jeruk, Bandung City, related to the issue of land
ownership owned by PT KAI that had been inhabited by the residents. This study aims
to describe and analyze causes of conflict and conflict solutions that occurs between
PT. KAI with residents of District Kebon Jeruk, Bandung City. In the settlement of land
disputes are conducted interpersonal communication, dialogical communication, and
mediation process to get the right solution from both parties a comprehensive. The
method used is a qualitative case study approach. sampling technique / informant is
used purposive sampling consisting of people who reside in the District area Kebon
Jeruk and PT KAI Daop II Bandung involved in the conflict and following mediation.
Form of conflict that happened between PT. KAI Daop II Bandung with the
residents of District Kebon Jeruk , Bandung City is a conflict between groups. Where
there is a clash between the executor of PT. KAI with the residents in an effort to defend
the land claimed as his own. This conflict arises when PT KAI attempt to inventory the
return of assets of PT KAI in the form of lands PT KAI to be used again as a railroad
track by carrying out certification of land assets owned by PT KAI (Persero) for the
purpose of securing the assets of the State. In the end the residents of District Kebon
Jeruk making a mediation process by the mediator at the time after the dialogue..
Dialogue done by both parties through interpersonal communication first, where the
PT. KAI communicates personally to the citizens to get a solution, after that then
conducted a group dialogue between the two sides through the mediation process.
Overall the actual response shown by the public towards the mediation process have
tended to be negative.