• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GORONTALO UTARA SETELAH PEMEKARAN. pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara di Propinsi Gorontalo, membawa dampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GORONTALO UTARA SETELAH PEMEKARAN. pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara di Propinsi Gorontalo, membawa dampak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GORONTALO UTARA SETELAH PEMEKARAN

Dengan dikeluarkanya Undang-Undang No. 11 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara di Propinsi Gorontalo, membawa dampak positif bagi kemajuan masyarakat Gorontalo Utara. Seiring dengan perkembanganya, kemajuan kabupaten Gorontalo Utara di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

5.1 Potensi Daerah

a. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Seperti halnya daerah-daerah lain, Gorontalo Utara memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, dilihat dari letak wilayahnya yang sebagian besar berada di pesisir pantai dengan potensi perikanan dan kelautan baik itu berupa pembudidayaan Udang, Rumput Laut, dan berbagai keindahan panorama alam yang terdapat di wilyah ini yang merupakan objek Wisata diantaranya Pantai Minanga, Pantai Dunu, Pulau Lampu, Pantai Mokonow, Pulau Raja, Pulau Popaya, Taman Laut Pulau Raja dan Popaya, Pantai Monano, Taman Puncak Pontolo Indah, Pulau Katialda, Pulau Mohinggito, Pantai Tolitohuyo, Pantai Panjang Tolinggula, Air Terjun Bondhula, Air terjun Didingga. Serta beberapa objek sejarah, diantaranya Benteng Orange, Benteng Mas, situs makam Herman Cristian Cnapert yang tidak lepas dari peristiwa sejarah masa kololonial, serta beberapa tradisi yang berada di kabupaten Gorontalo Utara salah satunya tradisi mandi safar yang berada di

(2)

kecamatan atingola. Semua ini diharapkan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para turis lokal maupun mancanegara untuk datang di Kabupaten Gorontalo utara sehingga membawa penengaruh yang poistif dalam penerimaan pendapatan dan penerimaan daerah khusunya dalam bidang perikanan, kelautan dan pariwisata serta jasa-jasa lainya sehingga mendorong pembangunan wilayah ini untuk kesejahteraan rakyatnya sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang Otonomi Daerah yang meneybutkan bahwa otonomi daerah merupakan hak dan wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan mayarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5.2 Perkembangan Ekonomi Kabupaten Gorontalo Utara

A. Pendapatan Regional

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyrakat serta meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah atau wilayah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). produk domestik adalah salah satu bentuk perhitungan yang memberikan gambaran secra menyeluruh mengenai nilai barang dan jasa dari seluruh kegitan ekonomi yang beroperasi dalam suatu region

(3)

(wilayah/daerah) dalam kurun waktu tertentudalam hal ini adalah transaksi yang terjadi dalam wilayah domestik suatu region, dan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat (resident) dari region tersebut. sedangkan produk regional merupakan prodak domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negri dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah. penyusunan produk Domestik Regional Bruto dapat dikelompokan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).

Pada dasarnya PDRB suatu daerah per kapita adalah hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan daerah tersebut baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga di suatu daerah. Dengan demikian PDRB merupakan indikator untuk menegtahui sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam memanfatkan sumber daya yang ada dan dapat digunakan sebgai perencanaan dan dan pengambilan keputusan kedepan.

Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku, nilai PDRB pada tahun 2012 sebesar 595.471,21 Juta Rupiah meningkat sebesar 79.930,21 Juta Rupiah dibandingkan tahun 2011. Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2011 adalah 246.290,01 Juta Rupiah. Dari distribusi persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku terlihat bahwa Sektor Pertanian mendominasi perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara. Pada tahun 2012 nilai kontribusi sector pertanian sebesar 50,54 persen. Sektor lain yang cukup besar pengaruhya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 14 persen.

(4)

Sedangkan Laju Pertumbuhan produk domestik regional atas dasar berlaku (PDRB) Grow Rate of GRDP Berdasarkan harga konstan 2000, laju petumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara sebesar 7,78 persen. Laju pertumbuhan tertinggi terdapat pada Sektor Bangunan, yakni sebesar 17,93 persen. Hal ini terlihat pada banyaknya pembangunan infrastruktur,sarana, dan prasarana yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.2.1 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Kosntan (ADHK) 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara 2009-2012

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

Pertanian 106.369,08 114.148,18 123.007,12 130.976,56 Pertambangan dan Penggalian 5.435,36 5.687,1 5.995,72 6.498,84 Industri Pengolahan 12.223, 45 12.627,73 13.129,48 13.791,85 Listrik Gas dan Air bersih 1.246,37 1.304,78 1.381,71 1.507,88 Konstruksi 5.752,47 8.051,01 9.976,6 11.765,39 Perdagangan, Hotel dan Restoran 30.742,36 32.329,13 34.147,03 36.922,58 Pengangkutan dan Komunikasi 8.780,97 8.930,22 9.147,04 9.720,47 Keuangan,Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 16.727,48 18.295,62 20.058,29 21.973,99 Jasa-Jasa 9.725,75 10.719,9 11.664,02 13.133,46 Jumlah TOTAL 197.000,29 212.093,67 228.507,01 246.290,01

(5)

Tabel 5.2.2 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara( Juta Rupiah) 2009-2012

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

Pertanian 204.518,57 234.334,55 264.956,96 300.942,45 Pertambangan dan Penggalian 13.956,32 15.929,47 17.545,70 20.305,20 Industri Pengolahan 21.028,77 22.881,55 25.277,58 28.525,20 Listrik Gas dan Air bersih 2.790,88 3.152,91 3.563,63 4.217,54 Konstruksi 15.543,46 22.876,63 30.504,84 39.262,56 Perdagangan, Hotel dan Restoran 58.568,26 65.551,04 72.530,80 83.372,53 Pengangkutan dan Komunikasi 20.361,71 21.915,26 24.511,29 27.353,86 Keuangan,Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 35.662,81 41.353,50 49.234,53 58.116,2 Jasa-Jasa 20.085,52 23.500,69 27.415,98 33.375,98 Jumlah TOTAL 392.516,30 451.495,6 515.541,31 595.471,52

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo Utara 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perkembangan perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara dari tahun 2009 – 2012 meningkat. hal ini karena upaya pemerintah Kabupaten Gorontalo utara dalam menggali potensi sumber daya alam (SDM) guna memberikan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan amanat undang – undang otonomi daerah yang memberikan hak kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan dan mengelolah sendiri daerahnya dan menjalankan fungsi dari DPRD sesuai dengan undang-undang Dasar. No. 11 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara di Provinsi Gorontalo.

(6)

Tabel 5.2.3 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konsntan (ADHK %) 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara 2009-2012

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

Pertanian 7,87 7,31 7,76 6,48

Pertambangan dan Penggalian 2,86 4,63 5,43 8,39

Industri Pengolahan 2,74 3,31 3,97 5,04

Listrik Gas dan Air bersih 4,01 4,69 5,6 9,13

Konstruksi 52,62 39,98 23,92 17,93

Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,57 5,16 5,62 8,13 Pengangkutan dan Komunikasi 1,77 1,7 2,43 6,27 Keuangan,Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 9,79 9,39 9,63 9,55

Jasa-Jasa 9,84 10,22 8,81 12,6

Jumlah TOTAL 7,56 7,66 7,74 7,78

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo Utara 2013

Perkembangan Kabupaten Gorontalo utara juga dapat di lihat pada beberapa tabel dibawah ini.

Tabel :5.2.4 Perkembangan PDRB kabupateen Gorontalo Utara tahun 2009-2012

Indikator 2010 2011* 2012**

PDRB ADHB (milyar rupiah) 451.50 515.54 595.42

PDRB ADHK (200-100) Milyar Rupiah 212 228.51 246. 29

PDRB ADHB (Juta Rupiah) 4.34 4.84 5.51

PDRB ADHK (Juta Rupiah) 2.04 2.75 2.28

Pertumbuhan Ekonomi 7.66 7.74 7.78

Sumber : Bandan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo Utara : ** Angka Sangat Sementara

(7)

C. Perbandingan Regional

Pada tahun 2012 perbandingan beberapa indikator terpilih seperti laju pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka dan presentasi penduduk miskin memperlihatkan aknka yang berfariasi antara kabupaten kota di propinsi gorontalo diantara enam kabupaten kota yang ada. Diantara enam kabupaten kota yang ada laju pertumbuhan ekonomi paling cepat terjadi di kabupaten gorontalo utara. Demikian pula dengan tingkat pengangguran terbuka. Gorontalo utara tercatat sebagai daerah yang paling sedikit jumlah orang yang mengnggur diantara kabupaten/ kota lain.

Di tinjau dari sisi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo Utara merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, walaupun nilai PDRB baik ADHB maupun ADHK berada pada peringkat paling rendah namun pertumbuhan ekonomi masih menunjukan nilai positif selama 3 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

(8)

Tabel : 5.2.5 Perbandingan PDRB Kabupaten Kota di Propinsi Gorontalo Kabupaten/ Kota Tahun

2010 2011 2012 PDRB ADHB (Milyar Rp) Kabupaten Boalemo . 794.92 886.60 485.77 Kabupaten Gorontalo 2.404.52 2.691.56 3.005.17 Kabupaten Pohuwato 1.206.03 1.404.48 1.650.55 Kabupaten Bonebolango 930.80 1.019.51 1.108.04

Kabupaten Gorontalo Utara 451.50 515.54 595.47

Kota Gorontalo 1.594.80 1.838.13 2.135.68 PDRB ADHB/ kapita (000 Rp) Kabupaten Boalemo 6.110.89 6.712.78 7.234.02 Kabupaten Gorontalo 6.732.81 7.399.22 8.165.05 Kabupaten Pohuwato 9.313.78 10.679.35 12.195.73 Kabupaten Bonebolango 6.528.45 7.030.39 7.502.34 Kabupaten Gorontalo Utara 4.316.32 4.844.99 5.509.59

Kota Gorontalo 8.803.99 9.986.46 11.314.21

Sumber :Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo Utara.

5.3 Penerimaan Daerah

Penerimaan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara pada periode tahun 2012 sebesar 340,31 Milyar Rupiah. Dana tersebut bersumber dari Pendapatan Asli daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Bantuan/Hibah. Pendapatan terbesar daerah diterima dari dana perimbangan yaitu sebesar 311,19 Milyar Rupiah. Nilai pengeluaran daerah di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2012 sebesar 392,46 Milyar Rupiah. Belanja terbesar yang dikeluarkan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara adalah untuk biaya operasional yaitu sebesar 248 Milyar Rupiah.

(9)

Tabel: 5.3.1 Realisasi Penerimaan Pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo Utara (Milyar Rupiah), 2010-2012

No. Jenis penerimaan 2010 2011 2012

1. Pendapatan asli daerah 7,70 8,69 9,36

a . Pajak Daerah 2,05 2,02 2,74

b. Retribusi Daerah 1,33 0,84 1,62

c. Bagian Laba BUMD 0,00 0,73 0,92

d. Penerimaan Lain-lain 4,32 5,10 4,08

2. Dana Perimbangan 243,00 271,42 311,19

a. Bagi Hasil Pajak 20,11 18,26 17,5

b. Bagi Hasil Bukan Pajak 0,14 0,31 0,54

c. Dana Alokasi Umum (DAU) 185,02 209,59 251,6

d. Dana Alokasi Khusus (DAK) 38,10 43,26 41,55

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - - 19,76

a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Daerah lainya - - 4,14

b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - - 15,62

4. Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00

5. Bantuan/Hibah 73,18 102,04 0,00

Jumlah 323,88 386,64 340,31

Sumber :Badan Pusat Satistik (BPS) Kabupaten Gorontalo Utara 2012

5.4 kemiskinan

Pada periode 2011-2012 garis kemiskinan gorontalo utara mengalami penurunan (BPS Kabupaten Gorontalo Utara). Garis kemiskinan itu merupakan pembeda antara penduduk yang miskin dibahwah garis kemiskinan dengan penduduk yang tidak miskin (yang diatas garis kemiskinan) dari kenaikan garis kemiskinan di tahun 2012 terjadi penurunan presentase penduduk miski di kabupaten gorontalo utara sebesar 18,53 persen dengan indeks kedalman (P1) sebesar 3,28 an indeks keparahan (P2) sebesar 0,91. Gen ratio 0,397, secara presentase, angka kemiskinan di

(10)

Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2012 berkurang. Dari 20.540 jiwa menjadi 20.000 jiwa atau berkurang sebesar 540 jiwa.

Gambar

Tabel    5.2.1  : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Kosntan   (ADHK) 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo   Utara  2009-2012
Tabel 5.2.2 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)           Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara( Juta Rupiah)             2009-2012
Tabel 5.2.3 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga          Konsntan (ADHK %) 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten           Gorontalo Utara  2009-2012
Tabel :  5.2.5  Perbandingan PDRB Kabupaten Kota di Propinsi Gorontalo   Kabupaten/ Kota                                Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jogonalan tahun ajaran

Dengan ini Menetapkan/Mengumumkan Daftar Pendek (Short List) Daftar Pendek (Short List) Daftar Pendek (Short List) Daftar Pendek (Short List) hasil kualifikasi untuk pekerjaan.

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebut di atas, maka dengan ini kami mengundang

Penerimaan negara dari sektor pajak sangat diperlukan karena penerimaan pajak merupakan sumber utama penerimaan APBN maka Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala dalam

Dan tidak ada permohonan pendaftaran merek dagang dapat didaftar apabila permohonan pendaftaran merek dagang tersebut tidak mempunyai perbedaan, atau merek dagang

Kopertis Wilayah X Jurnal Pemilih TPS PPS PPK KPU Catat data pemilih SSN Kartu Pemilih A Kartu pemiilih Hasil rekapitulasi per kelurahan SSN Memilih/ mencobl os SSY

Temuan penelitian tentang beberapa kelemahan dalam pembelajaran bahasa Inggris yang disebutkan di atas akhirnya berimplikasi pada penyadaran semua pihak yang terkait

1. Kondisi dan Struktur Ekonomi. Pembangunan perekonomian daerah diarahkan pada : a) Pengembangan perekonomian berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi dan persaingan