• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Praktik Kerja Lapangan FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Praktik Kerja Lapangan FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan

Praktik Kerja

Lapangan

FAKULTAS ILMU

SOSIAL (FIS)

TAHUN 2018

(2)

KATA PENGANTAR

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Non-Kependidikan dan Program Studi Kependidikan jurusan tertentu, sesuai ketentuan kurikulum. Tujuannya adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dan meningkatkan kompetensi pada bidangnya masing-masing.

Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (FIS UNNES) terdapat 4 (empat) program studi (Prodi) yang mengikuti kegiatan PKL, yaitu Prodi Ilmu Sejarah (S1), Prodi Geografi (S1), Prodi Survei dan Pemetaan Wilayah (D3), dan Prodi Ilmu Politik (S1). Keempat prodi yang melaksanakan PKL tersebut semuanya merupakan Prodi Non-Kependidikan.

Pada tahun 2009 terjadi perubahan kebijakan dalam pengelolaan PKL, yang semula dikoordinasikan di tingkat universitas di bawah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) melalui Koordinator PPL-PKL, kemudian diserahkan kepada fakultas. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 ini FIS telah menyelenggarakan PKL bekerjasama dengan berbagai institusi mitra di luar UNNES.

Untuk itulah disusun buku pedoman untuk menjaga kualitas pelaksanaan PKL Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sehingga pelaksanaan PKL dapat berjalan secara baik, efektif, dan efisien.

Semarang, Januari 2018 Penyusun

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian PKL

Prakti Kerja Lapangan (PKL) mempunyai pengertian sebagai berikut:

1. PKL merupakan salah satu mata kuliah dalam Kurikulum 2015 yang harus ditempuh dan wajib lulus oleh setiap mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah S1, Geografi S1, Survei dan Pemetaan D3, dan Ilmu Politik S1 FIS UNNES dalam menyelesaikan keutuhan beban studi (Minimal 144 sks) untuk melengkapi persyaratan mendapatkan gelar sarjana di bidang keilmuan sesuai program studi masing-masing. Untuk selanjutnya pengertian PKL dalam pedoman ini adalah berupa praktikum Kerja Lapangan yang disebut PKL .

2. PKL adalah kegiatan intra kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa program studi non-kependidikan untuk melengkapi kurikulum

(4)

sebagai penerapan teori yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan;

B. Kompetensi PKL

1. Standar Kompetensi

Standar kompetensi mata kuliah PKL adalah :

1) Mahasiswa memiliki wawasan, keterampilan, dan sikap tentang dunia kerja yang akan digelutinya setelah menyelesaikan studinya. 2) Mahasiswa dapat menganalisis berbagai

persoalan di lapangan dan dampaknya serta memberikan alternatif pemecahannya.

2. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar pelaksanaan PKL adalah:

1) Mahasiswa dapat mengamati dan melibatkan diri secara langsung dalam proses kegiatan yang terjadi di tempat PKL sesuai dengan persoalan PKL yang menjadi perhatiannya. 2) Mahasiswa dapat mempelajari manajemen

organisasi yang berlangsung di Instansi tempat PKL .

(5)

3) Mahasiswa dapat membangun kerjasama tim dengan melatih diri untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan lingkungan dunia kerja dan masyarakat di luar kampus.

4) Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah diterima secara langsung dalam praktik kerja.

5) Mahasiswa dapat menjalin hubungan antara mahasiswa dengan dunia kerja dalam rangka menjembatani mereka dalam memperoleh pekerjaan kelak setelah lulus kuliah.

C. Manfaat PKL

Berbagai manfaat hasil PKL antara lain sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

1) Menumbuhkan sikap kritis, analitis, dan responsive terhadap fenomena sosial.

2) Memiliki pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja.

(6)

3) Mendapatkan ide-ide (gagasan) asli (authentic) dari lapangan (tempat praktik/praktikum) yang dapat dilanjutkan menjadi persoalan karya ilmiah (penelitian) untuk program kreativitas mahasiswa (PKM), atau skripsi.

2. Bagi Lembaga

1) Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara Jurusan/Program Studi dilingkungan FIS Unnes dengan dunia kerja.

2) Sebagai bahan masukan (Feedback) yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program pada Jurusan/Program Studi Ilmu di FIS Unnes.

3) Dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan kurikulum Jurusan/Program Studi di FIS UNNES dalam rangka menentukan kesesuaian kurikulumnya dengan kebutuhan lapangan kerja.

(7)

3. Bagi instansi tempat PKL

1) Mendapatkan masukan baik yang berupa saran atau gagasan dari mahasiswa yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengembangan proses dan/atau produk di instansi tempat PKL .

2) Memantapkan eksistensi instansi di kalangan mahasiswa sebagai calon tenaga kerja.

3) Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara instansi tempat PKL dengan mahasiswa maupun dengan Jurusan/Program Studi di FIS UNNES

(8)
(9)

BAB II

KETENTUAN AKADEMIK DAN ADMINISTRASI PELAKSANAAN PKL

A. Ketentuan Akademik dan Administasi Pelaksanaan PKL

Ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi setiap mahasiswa yang akan melaksanakan program PKL meliputi syarat akademik dan administrasi sebagai berikut:

1. Persyaratan akademik pelaksanaan program PKL Persyaratan akademik bagi mahasiswa yang akan melaksanaan program PKL adalah sebagai berikut:

a. telah menempuh kuliah untuk jenjang S1 minimal 90 SKS dan D3 minimal 60 SKS tanpa nilai E, dibuktikan dengan rekapitulasi hasil studi yang dicetak dari Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu),

(10)

b. telah menyelesaikan semester 6 (enam) untuk mahasiswa S1 dan semester 5 (lima) untuk mahasiswa D3,

c. mata kuliah PKL tertera di Kartu Rencana Studi (KRS),

d. telah memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas/Jurusan/Program Studi.

e. Tidak sedang terkena sanksi akademis.

1. Persyaratan administrasi pelaksanaan program PKL

Persyaratan administrasi bagi mahasiswa yang akan melaksanakan program PKL adalah sebagai berikut:

a. Terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa di UNNES dalam arti tidak sedang dalam status mengambil masa selang (cuti kuliah).

b. Mencantumkan dalam kartu rencana studi (KRS) bahwa pada semester tersebut yang bersangkutan mengambil PKL .

(11)

c. Menemui Dosen penasihat akademik (PA) agar diketahui dan mendapatkan saran-saran dari Dosen PA tersebut.

B. Model, Fokus Kajian, Tempat, dan Pembimbing PKL

Model-model PKL

Model-model dalam melaksanakan PKL antara lain adalah:

1. Model Problem Solving: mahasiswa melakukan kegiatan observasi atau pengamatan objek, mencari/menentukan permasalahan dan menyelesaikan permasalahan di tempat PKL baik lembaga pemerintah maupun organisasi swasta, perusahaan, LSM, Organisasi Kemasyarakatan, dsb.

2. Fokus Kajian PKL

Fokus kajian dalam kegiatan PKL secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

(12)

a. Manajemen organisasi yang meliputi: struktur organisasi dan proses manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi).

b. Kajian keilmuan yang meliputi persoalan-persoalan yang sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian profesi bidang keahlian sesuai dengan program studi mahasiswa.

3. Tempat PKL

Pelaksanaan program PKL dapat mengambil tempat pada instansi-instansi dan atau masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Memiliki relevansi dengan bidang keilmuan denga program studi asal mahasiswa yang meliputi; objek kajian, persoalan, dan penerapan.

b.Satu tempat PKL dapat digunakan untuk melaksanakan PKL dari beberapa mahasiswa secara kelompok (kolektif),

(13)

tetapi dengan kajian persoalan yang berbeda dan bersifat individual.

c. Satu lokasi PKL minimal terdiri atas tiga orang mahasiswa atau dapat kurang dengan alasan permintaan instansi mitra. 4. Pembimbing PKL

Mahasiswa dalam pelaksanaan PKL dibimbing oleh:

Dosen Pembimbing PKL dengan perbandingan 1:3 atau 1:4.

Tugas Dosen Pembimbing PKL :

a. Mengarahkan mahasiswa menentukan objek dan persoalan PKL.

b. Membimbing dan memfasilitasi mahasiswa dalam menyusun proposal, pelaksanaan, dan pembuatan laporan PKL .

c. Memantau dan menilai pelaksanaan PKL oleh mahasiswa yang dibimbingnya. d. Mendampingi mahasiswa yang

(14)

e. Menguji dan menilai laporan hasil PKL berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

(15)

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN PKL

A. Persiapan PKL

Setiap mahasiswa yang telah memenuhi syarat akademik dan administratif, serta merencanakan untuk mengambil PKL , maka diwajibkan untuk melakukan persiapan sebagai berikut:

1. Pada saat pengisian KRS, diharuskan menemui Dosen Pembimbing Akademik (PA) untuk membicarakan rencana mengambil mata kuliah PKL pada semester itu, dan sekaligus langkah-langkah selanjutnya.

2. Memenuhi persyaratan-persyaratan akademik dan administrasi yang telah ditentukan.

3. Melakukan survai awal di instansi dan atau masyarakat yang akan dijadikan tempat PKL untuk menentukan model PKL yang akan dilaksanakan.

(16)

B. Perencanaan PKL

Agar setiap kegiatan PKL memperoleh hasil yang memuaskan, maka perlu perencanaan yang cermat dan matang sebagai berikut:

1. Menyusun proposal PKL (Cara dan sistematika penyusunan proposal PKL dibicarakan pada BAB III).

2. Mengkonsultasikan proposal PKL dengan Ketua Jurusan/Program Studi untuk mendapatkan masukan dan sekaligus menentukan Dosen Pembimbing PKL dan Pembimbing Lapangan. 3. Memproses perizinan PKL sesuai prosedur

perizinan yang telah disepakati.

C. Pelaksanaan PKL

Mata kuliah dengan bobot 4 SKS berdasarkan peraturan akademik di UNNES mengandung pengertian bahwa mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan PKL di lokasi selama 4 x 5 x 200 menit perminggu atau setara dengan 32 sampa dengan 40 hari efektif. Adapun cara pelaksanaan PKL tersebut dapat diperhitungkan berdasarkan:

(17)

1) Kegiatan berbasis waktu yakni mahasiswa mengikuti kegiatan PKL di tempat PKL berbasis waktu selama jumlah hari yang telah ditentukan. 2) Kegiatan berbasis tugas yaitu mahasiswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing lapangan tanpa mempertimbangkan jumlah hari yang telah ditentukan.

(18)
(19)

BAB V

SISTEM PENILAIAN PKL

A. Komponen Penilaian PKL

Penilaian pelaksanaan program PKL meliputi komponen yaitu :

1. Nilai Praktik (NP) diberi bobot 60%. 2. Nilai Laporan(NL) diberi bobot 20%. 3. Nilai Ujian (NU) diberi bobot 20%.

(1) Nilai Akhir (NA) PKL dihitung dengan rumus:

6NP + 2NL + 2NU a. NA = --- 10

b. Nilai praktik (NP) diperoleh dari Pembimbing Lapangan

c. Nilai laporan (NL) diperoleh dari Dosen Pembimbing

d. Nilai Ujian (NU) diperoleh dari Dosen Pembimbing.

1. Kegiatan/aktivitas mahasiswa di lapangan tempat PKL, yang dinilai oleh Pembimbing yang selanjutnya disebut nilai PKL .

(20)

Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan PKL . a. Kedisiplinan b. Kreativitas c. Kerjasama d. Kejujuran e. Kesopanan (Tatakrama) f. Semangat Kerja g. Keuletan h. Tanggung jawab

2. Laporan dan hasil ujian yang dinilai oleh Dosen Pembimbing PKL yang selanjutnya disebut nilai PKL .

Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah: a. Sistematika laporan

b. Kelengkapan laporan c. Kerapian

d. Tatatulis e. Bahasa

f. Relevansi dan keluasan sumber pustaka dengan persoalan kajian

(21)

g. Kelengkapan data

h. Pembahasan sesuai persoalan i. Kesimpulan sesuai tujuan j. Ketepatan penyerahan

3. Ujian Individu

B. Mekanismen Penilaian dan Alur Penyerahan Nilai

1. Mekanisme penilaian:

Dosen Pembimbing PKL memberikan penilaian kinerja mahasiswa PKL pada saat melaksanakan PKL dengan menggunakan lembar penilaian yang telah disediakan.

2. Alur Penyerahan Nilai

1) Nilai PKL diserahkan oleh Dosen Pembimbing PKL diserahkan untuk diketahui Ketua Jurusan/Program Studi (Kajur/Kaprodi).

2) Nilai PKL selanjutnya diserahkan oleh Kajur/Kaprodi ke Subbag Akademik untuk

(22)

dimasukkan ke dalam dokumen hasil studi mahasiswa yang bersangkutan.

(23)

BAB VI

PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PKL

A. Pedoman Penyusunan Proposal PKL

Proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas komponen-komponen berikut: (1) judul (2) latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, (3) kajian pustaka, (4) Kerangka berfikir teoritis, (5) metode PKL , dan (6) lampiran. Sistematika penyusunan proposal PKL dapat disusun berdasarkan babnya dan dikelompokkan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN yang meliputi: 1) Latar Belakang Masalah

2) Identifikasi Masalah 3) Pembatasan Masalah 4) Rumusan Masalah 5) Tujuan PKL

(24)

BAB II: KAJIAN PUSTAKA yang meliputi: 1) Kajian Pustaka

2) Kerangka Berfikir Teoritis

BAB III: METODE PKL yang meliputi: 1) Lokasi PKL

2) Desain/Rancangan PKL 3) Objek PKL

4) Metode Pengumpulan Data 5) Teknik Analisis Data

B. Pedoman Penyusunan Laporan Hasil PKL

Laporan hasil pelaksanaan PKL terdiri dari komponen-komponen yang pada prinsipnya mirip dengan proposal PKL hanya ditambahkan hasil dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran.

1. Bagian Depan

1) Judul: Judul harus ditulis dengan huruf kapital, dalam kalimat yang singkat dan jelas, serta menunjukkan fokus dan permasalahan pokok PKL

(25)

2) Halaman Pengesahan: Berisi pengesahan oleh Dosen Pembimbing PKL dan diketahui Ketua Jurusan/Program Studi.

3) Kata Pengantar: Berisi pengantar penulis dan ucapan terima kasih

4) Daftar Isi: Berisi daftar pokok-pokok isi PKL (bab dan sub-sub tergantung kebutuhan)

5) Ringkasan: merupakan rangkuman atau pemadatan isi hasil keseluruhan laporan PKL . Paragraf pertama berisi permasalahan, paragraf kedua berisi metode, dan paragraf ketiga berisi hasil dan kesimpulan PKL .

C. Bagian Pokok

BAB I: PENDAHULUAN

1) Latar belakang masalah (LBM) PKL : merupakan uraian yang disusun dalam alur pikir yang logik dan sistematik tentang masalah PKL yang akan dilaksanakan. Masalah PKL pada hakekatnya merupakan kesenjangan (discrepancy) antara kondisi yang ada (realita)

(26)

kesenjangan antara teori dan kenyataan (empiris). Untuk memperjelas permasalahan mana yang akan menjadi perhatian dan akan dicarikan solusinya, biasanya di latar belakang masalah juga tersirat rasionalisasi pentingnya pemecahan masalah PKL , dukungan teori (pustaka), cara pemecahan masalah yang akan dipergunakan, tujuan dan manfaat PKL . LBM memiliki kaitan yang sangat erat dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan PKL (benang merah). Oleh karena itu, permasalahan dalam LBM ini seharusnya tersirat dalam judul PKL .

2) Rumusan masalah PKL : Masalah PKL , dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan yang dapat diidentifikasi pada saat observasi. Jika mungkin pertanyaan tersebut menggambarkan hubungan antara variabel yang akan diamati dan cara penyelesaian masalah tersebut.

3) Tujuan PKL : Berisi uraian singkat dan jelas tentang apa yang akan dicapai melalui PKL .

(27)

Tujuan PKL dapat dirinci menjadi tujuan umum, kemudian tujuan khusus PKL .

4) Manfaat PKL : Berisi uraian manfaat atau sumbangan yang dapat diberikan dari hasil PKL untuk kepentingan teoritis maupun praktis.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

1) Menyusun kajian pustaka: Kajian pustaka mencakup teori–teori yang berkaitan dengan masalah PKL , dan diperkaya dengan temuan-temuan penelitian baik yang sejalan maupun yang berbeda dari teori yang dikemukakan. Kajian pustaka sebaiknya disusun secara lugas dan jelas yang memuat teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan saja dan tak perlu panjang lebar dengan maksud untuk menambah jumlah halaman. Kajian pustaka dapat dimasukkan dalam teks laporan PKL baik dibagian latar belakang masalah, kajian pustaka sendiri, maupun pada bagian diskusi (pembahasan). Diusahakan sedapat mungkin pustaka dan sumber referensi yang dipergunakan

(28)

mutakhir , misalnya yang berasal dari laporan penelitian (jurnal). Setiap sumber acuan yang dipergunakan dalam menyusun kajian pustaka dituliskan dalam daftar pustaka sebagai penghormatan pada karya ilmiah peneliti atau penulis, dan juga akan memudahkan orang lain yang ingin mengetahui sumber-sumber tersebut lebih lanjut.

2) Menyusun kerangka berfikir teoritis (KBT):

Kerangka berfikir teoritis (KBT) merupakan alur pemikiran secara teoritis yang sifatnya runtut, logis, dan menampakkan kejelasan hubungan antar variabel, rancangan PKL yang akan dipergunakan, objek, jenis data, dan teknik analisis data. Kerangka berfikir teoritis yang kuat dan sistematis dapat menjelaskan permasalahan PKL yang akan diteliti serta dapat mendefinisikan variabel PKL sehingga variabel dapat dioperasionalkan dalam arti jelas cara mengukur dan instrumen yang dipergunakan untuk mengukurnya. Biasanya KBT berpedoman pada kajian teori yang terdapat dalam pustaka

(29)

dan sumber-sumber lain yang merupakan turunan dari kajian pustaka

BAB III: METODE PKL

Pada bagian ini berisi cara yang akan dipakai dalam melaksanakan PKL yang mencakup:

1) Lokasi PKL : Deskripsi organisasi Instansi tempat PKL .

2) Desain/rancangan PKL : Berisi uraian tentang rancangan KKL yang akan dipilih beserta alasan-alasannya.

3) Penentuan objek PKL : Objek PKL adalah sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan. Objek PKL perlu dideskripsikan karakteristik objek PKL.

4) Metode pengumpulan data : Berisi uraian metode yang digunakan untuk mengumpulkan data disertai alasan pemilihan metode tersebut. Deskripsi data hasil observasi (pengamatan). 5) Instrumen PKL : Berisi uraian dan spesifikasi

materi objek yang dipakai dalam PKL .

(30)

Interpretasi hasil analisis, dan c) pengambilan kesimpulan.

BAB IV : HASIL PKL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi deskripsi data, interprestasi hasil PKL , dan pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan, diskusi, keterbatasan, implikasi, dan saran-saran jika ada.

BAGIAN AKHIR

1) Daftar Pustaka : Berisi sumber acuan yang digunakan dalam pembuatan usulan PKL . Daftar pustaka lazimnya ditulis berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan dalam kaidah sebagai berikut abjad nama pengarang, tahun penulisan, judul, kota penerbit, dan nama penerbit. Hanya pustaka yang dikutip dalam teks laporan yang dicantumkan dalam daftar pustaka. 2) Lampiran : Berisi foto-foto yang berkaitan

dengan kegiatan pelaksanaan PKL . Bisa di-scan

(31)

BAB VII

TATACARA PENULISAN

Tata cara penulisan meliputi: bahan dan ukuran kertas, cara pengetikan, cara penomeran, table dan gambar, bahasa yang digunakan, dan penulisan nama pengarang (author).

1. Bahan dan ukuran kertas Naskah

Naskah ditulis diatas kertas ukuran kuarto A4s (21 cm x 28 cm) jenis HVS 80 gram dan tidak bolak balik.

Sampul

Sampul dibuat kertas Buffalo atau yang sejenis. Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul dan contohnya tertera pada lampiran 5.

Warna sampul

Warna sampul laporan PKL adalah Merah, hal ini disesuaikan dengan kesepakatan warna FIS

(32)

2. Pengetikan

Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke bawah dan letak simetris. Jenis huruf

Naskah diketik dengan huruf Times New Roman

dengan font 12 dan untuk seluruh naskah harus dipakai huruf yang sama.

Huruf miring digunakan untuk tujuan tertentu antara lain menyatakan tulisan asing yang belum sepenuhnya diserap dalam bahasa Indonesia

Lambang huruf Yunani atau simbol-simbol lain diketik dengan menggunakan simbol yang tersedia pada program komputer, jika tidak ada dapat ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.

Bilangan dan satuan

Bilangan diketik dengan angka, kecuali jika terdapat pada permulaan kalimat, maka bilangan itu harus dieja, misalnya 10 g bahan menjadi Sepuluh gram bahan.

(33)

Bilangan decimal ditandai dengan koma bukan dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g.

Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya, misalnya m, g, kg, cal, dan l. Jarak baris

Jarak antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah. Batas tepi

Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:

a. tepi atas : 4 cm b. tepi bawah : 3 cm c. tepi kiri : 4 cm d. tepi kanan : 3 cm Pengisian ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan dan jangan sampai ada ruangan yang terbuang-buang,

(34)

persamaan (rumus), tabel, gambar, judul sub bab, atau hal-hal yang khusus.

Alinea baru

Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-5 dari batas tepi kiri

Judul bab, judul subbab, judul anak subbab, dan lain-lain

Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (capital) semua dan diatur supaya letaknya simetris di tengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.

Judul subbab ditulis mulai dari tepi kiri (rata kiri), semua kata dimulai dengan huruf besar (Kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semua dicetak tebal tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul anak subbab dimulai dengan alinea baru.

Judul anak subbab diketik mulai dari tepi kiri dan dicetak tebal tetapi hanya huruf yang pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul anak subbab ditulis dengan alinea baru. Judul anak subbab ditulis mulai

(35)

dari ketikan ke-5 diikuti dengan titik dan dicetak tebal. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris dengan judul anak subbab kecuali itu sub judul anak subbab dapat juga ditulis langsung berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub judul ditempatkan paling depan dan dicetak tebal.

3. Penomoran

Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, gambar, dan persamaan

Halaman

3.1.1. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil. 3.1.2. Bagian utama dan bagian akhir, mulai

dari Pengantar (Bab I) sampai ke halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.

3.1.3. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk

(36)

halaman yang demikian nomornya ditulis di sebelah kanan bawah.

3.1.4. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah.

Tabel

Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab dan diberi judul tabel yang ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

Gambar

Gambar (termasuk bagan, grafik, potret, foto, peta) diberi nomor dengan angka Arab dan diberi judul gambar yang ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

4. Tabel dan Gambar Tabel

Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Tabel tidak mungkin dipenggal, kecuali kalau memang panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam 1 halaman. Pada halaman lanjutan tabel,

(37)

dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.

Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan yang lain cukup tegas.

Kalau tabel lebih besar dari ukuran kertas sehingga harus dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas agar terpisah dari uraian pokok dalam masalah.

Tabel diketik simetris.

Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

Gambar

Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).

Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.

(38)

Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar, tetapi jangan pada halaman lain.

Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajar-wajarnya (jangan terlalu kurus atau gemuk).

Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam air, dan garis lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve Perancis (italic) atau dengan batang plastik yang dapat dibengkokkan sesuai dengan lengkungan yang akan dibuat.

Letak gambar diatur supaya simetris.

5. Bahasa

Bahasa yang dipakai

Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek, predikat, objek / keterangan).

(39)

Ejaan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Bentuk kalimat Istilah

a. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan

b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka istilah asing tersebut ditulis dengan huruf miring, sebagai contoh; in vivo, in vitro.

Kesalahan yang sering terjadi

a. Kata penghubung seperti sehingga dan

sedangkan tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat.

b. Kata depan pada sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat)

c. Kata di mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya dan diperlakukan seperti kata “Where” dan “of” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang

(40)

d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

(41)

PROSEDUR PELAKSANAAN PKL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Mahasiswa telah memenuhi syarat-syarat akademikPKL

Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Akademis (PA) membicarakan rencana PKL dan KRS

Survai awal ke instansi PKL untuk mendapatkan izin

Menyelesaikan syarat administrasi PKL : 1. Mengisi blanko PKL di Kajur/Kaprodi

2. Menyerahkan fotokopi KRS dan transkrip nilai

3. Menyerahkan Proposal PKL yang telah dikonsultasikan ke Dosen Pembimbing PKL

Pelaksanaan PKL

Penyusunan Laporan

(42)

BAB VIII PENUTUP

Pedoman ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan mata kuliah PKL di Program Studi di FIS UNNES. Adapun hal-hal yang belum tercantum dalam pedoman ini akan diatur dan diselesaikan kemudian.

(43)

LAMPIRAN 1 :

Contoh Halaman Judul

JUDUL PKL

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI ………. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Tahun 20..

LAPORAN PKL

(44)

LAMPIRAN 2 :

HALAMAN PENGESAHAN

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang berjudul :

“……… ……… ………”

telah dilaksanakan dan dinilai oleh Dosen Pembimbing PKL pada tanggal ………… dan dinyatakan lulus.

Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing PKL,

... ... NIP. ... NIP. ... Semarang, ……….. Kajur/Kaprodi ... ………. NIP. ………

(45)

LAMPIRAN 3 :

RENCANA DAN JADWAL KERJA

Jenis Kegiatan Minggu ke ………….. 1 2 3 4 5 6 1. Survei Tempat KKL

2. Penyusunan proposal 3. Persiapan alat dan bahan 4. Pelaksanaan kegiatan

5. Pengumpulan dan analisis data 6. Penyusunan laporan hasil KKL 7. Penilaian oleh pembimbing

(46)

LAMPIRAN 4

TATA TERTIB PESERTA KKL

Setiap peserta KKL diwajibkan mentaati tata tertib berikut :

1. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan KKL sejak awal hingga akhir.

2. Peserta pada saat penerimaan KKL oleh instansi tempat KKL diharuskan berpakaian sopan dan rapi, bersepatu, memakai jas almamater, memakai tanda nama (kokard), dan berdasi.

3. Peserta pada saat mengikuti KKL tidak diperbolehkan memakai sandal, kaos oblong, dan merokok.

4. Setiap peserta diharuskan memperhatikan dengan seksama petunjuk yang diberikan oleh pembimbing dan mentaati setiap aturan yang berlaku di tempat KKL.

5. Pada saat mengikuti kegiatan lapangan Peserta diharuskan memakai pakaian lapangan sesuai kebiasaan instansi tempat KKL.

(47)

6. Sebelum KKL, Peserta harus sudah siap ditempat 10 menit sebelum kegiatan dimulai.

7. Setiap peserta yang meninggalkan KKL harus mendapat izin dari Dosen Pembimbing.

8. Syarat mendapatkan sertifikat KKL adalah Peserta yang telah mengikuti seluruh kegiatan KKL dan telah membuat laporan resmi hasil KKL dan lulus ujian KKL.

9. Ketentuan yang belum tercantum dalam tata tertib ini apabila perlu akan ditentukan kemudian.

(48)

LAMPIRAN 5

CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Pedoman Lomba Karya Tulis Ilmiah. Dirjen Kemahasiswaan Dikti Depdikbud.

Masri Singarimbun, & Sofyan Effendi, 1989. Metode KKL Survei. Jakarta : LP3ES.

Sutrisno Hadi, 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: UGM.

Ahmad Watik Praktiknya, 1991. Pedoman Pokok Penelusuran Uji Statistik. Fakultas Pasca Sarjana UGM Yogyakarta.

(49)

LAMPIRAN 6

SURAT KEPUTUSAN

DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(50)

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Nomor: 622/FIS/2016 tentang

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

Menimbang : Bahwa dengan adanya penyerahan tugas pengelolaan Praktik Kerja Lapangan dari

Universitas kepada

Fakultas/Jurusan/Program Studi mulai bulan April tahun 2009, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tentang Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Mengingat : 1. Undang-undang:

a. Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

b. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586;

(51)

2. Peraturan Pemerintah:

a. Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaga Negara Nomor 60 tahun 1999 nomor: 115, tambahan lembaran nomor 3859);

b. Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

3. Keputusan Presiden:

a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang

Pengesahan Pendirian IKIP

Semarang;

b. Nomor 124/M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang,

Bandung, dan Medan menjadi

Universitas;

c. Nomor 132/M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;

5. Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional:

a. Nomor 324/U/2000 tentang

Pedoman Pendirian Perguruan

Tinggi;

b. Nomor 225/O/2000 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;

c. Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian

(52)

d. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 6. Peraturan Rektor Universitas Negeri

Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;

7. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:

a. Nomor 162/O/2004 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang;

b. Nomor 163/O/2004 tentang

Pedoman Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa Universitas Negeri

Semarang;

c. Nomor 123/P/2007 tanggal 24

Oktober 2007 tentang

Pengangkatan Dekan Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri

Semarang.

d. Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Kerja Lapangan Bagi Mahasiswa Program Studi Kependidikan dan Program Studi Non Kependidikan Jurusan Tertentu Universitas Negeri Semarang; Memperhatikan : Hasil Rapat Senat FIS UNNES tanggal 19

Oktober 2016 dan tanggal 21 Oktober 2016.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DEKAN FAKULTAS

ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG TENTANG PEDOMAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(53)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian

(1) Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan intra kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa program studi nonkependidikan untuk melengkapi kurikulum sebagai penerapan teori yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan;

(2) Dosen Pembimbing adalah dosen tetap Universitas Negeri Semarang pada bidang keahlian yang relevan dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya Asisten Ahli;

(3) Pembimbing Lapangan adalah orang yang diberi tugas

oleh institusi mitra yang bersangkutan untuk

membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan PKL,

(4) Peserta PKL adalah mahasiswa program studi non kependidikan baik Program Sarjana maupun Program Diploma Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang;

(5) Institusi Mitra adalah lembaga atau institusi pemerintah,

swasta, perusahaan, industri, laboratorium

terbuka/tertutup, sanggar, dan lain sebagainya sebagai tempat pelaksanaan kegiatan PKL berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh Jurusan/Program Studi;

(6) Sistem Blok merupakan sistem pelaksanaan PKL yang mengharuskan mahasiswa peserta PKL berada di dalam tempat praktik dan mengikuti kegiatan-kegiatan di tempat praktik.

(54)

Pasal 2 Tujuan dan Fungsi

(1) Tujuan PKL adalah memberikan pengalaman kerja yang relevan kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang ilmunya;

(2) PKL berfungsi sebagai wahana pelatihan kerja bagi mahasiswa.

BAB II

STATUS, BOBOT KREDIT, DAN SISTEM PELAKSANAAN KEGIATAN PKL

Pasal 3 Status

PKL merupakan kegiatan kurikuler yang terdapat dalam struktur kurikulum Program Sarjana dan Program Diploma non kependidikan.

Pasal 4 Bobot Kredit

Bobot kredit PKL sebanyak 4 SKS baik untuk program Sarjana maupun program Diploma yang ekuivalen dengan 32 s.d 40 hari kerja.

Pasal 5

Sistem Pelaksanaan

PKL dilaksanakan menurut sistem blok atau sistem lain yang telah disepakati dengan institusi mitra.

(55)

BAB III

TEMPAT, JENIS DAN TAHAPAN KEGIATAN PELAKSANAAN PKL

Pasal 6 Tempat

Kegiatan PKL dilaksanakan di institusi mitra berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh Fakultas/Jurusan/Program Studi.

Pasal 7 Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan PKL meliputi: (1) Kegiatan di kampus;

(2) Kegiatan di lapangan (institusi mitra).

Pasal 8 Tahapan Kegiatan

(1) Tahapan kegiatan di kampus:

a. pengurusan administrasi dan perizinan, b. penyusunan proposal,

c. pembekalan oleh Fakultas/Jurusan/Program Studi, d. pembimbingan laporan akhir oleh dosen pembimbing, e. ujian PKL.

(2) Tahapan kegiatan di lapangan:

a. observasi dan orientasi di institusi mitra, b. praktik kerja lapangan,

c. pembimbingan dan konsultasi penyusunan laporan oleh pembimbing lapangan.

(56)

BAB IV

PESERTA DAN PERSYARATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Pasal 9

Peserta dan Persyaratan

(1) Peserta PKL adalah mahasiswa Program Studi: Ilmu Sejarah S1, Geografi S1, Survei dan Pemetaan Wilayah D3, dan Ilmu Politik S1.

(2) Persyaratan mahasiswa peserta PKL adalah:

a. telah menempuh kuliah untuk jenjang S1 minimal 90 SKS dan D3 minimal 60 SKS tanpa nilai E, dibuktikan dengan rekapitulasi hasil studi yang dicetak dari Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu),

b. telah menyelesaikan semester 6 (enam) untuk mahasiswa S1 dan semester 5 (lima) untuk mahasiswa D3,

c. mata kuliah PKL tertera di Kartu Rencana Studi (KRS),

d. telah memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas/Jurusan/Program Studi.

Pasal 10 Kewajiban Peserta

Peserta Wajib:

a. mengikuti pembekalan PKL yang diselenggarakan oleh fakultas/jurusan/program studi,

b. melakukan kegiatan PKL di institusi mitra,

c. mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di institusi mitra,

d. menjaga nama baik almamater dan institusi mitra, e. menyusun laporan akhir PKL,

f. mengikuti ujian PKL,

g. mengumpulkan laporan akhir PKL berupa hardcopy

sejumlah 2 (dua) eksemplar (1 eksemplar untuk fakultas dan 1 eksemplar) dan softcopy berupa cd untuk jurusan.

(57)

BAB V PENDAFTARAN

Pasal 11 Pendaftaran

(1) Mahasiswa melakukan pendaftaran manual kepada ketua program studi dengan menyerahkan rekap hasil studi yang dicetak dari Sikadu;

(2) Mahasiswa mengajukan pemesanan mata kuliah PKL secara on-line di menu Sikadu;

(3) Mahasiswa melakukan pendaftaran PKL secara on-line di menu Sikadu;

(4) Mahasiswa melakukan pembayaran PKL di bank

bersamaan dengan registrasi administratif dan

menyerahkan bukti pembayaran PKL kepada ketua program studi;

(5) Mahasiswa melakukan registrasi akademik secara on-line di menu Sikadu.

BAB VI

DOSEN PEMBIMBING DAN PEMBIMBING LAPANGAN Pasal 12

Persyaratan Dosen Pembimbing

(1) Dosen tetap pada Jurusan dan/atau Prodi yang bersangkutan;

(2) Memiliki jabatan fungsional minimal Asisten Ahli (III-b); (3) Memiliki kompetensi sesuai dengan materi PKL; (4) Mendapat surat tugas Dekan atas usul Ketua Jurusan.

Pasal 13

Tugas Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing bertugas:

(58)

c. melakukan pembimbingan di tempat praktik dua kali di luar penyerahan dan penarikan,

d. melakukan penarikan mahasiswa PKL dari institusi mitra, e. menerima nilai PKL dari pembimbing lapangan,

f. menguji laporan akhir PKL,

g. memberikan penilaian kepada mahasiswa terbimbing sesuai dengan form penilaian PKL dari fakultas,

h. memasukkan nilai akhir ke Sikadu sesuai dengan jadwal akademik,

i. menyerahkan arsip nilai kepada jurusan.

Pasal 14

Tugas Pembimbing Lapangan

Pembimbing Lapangan bertugas:

a. membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PKL,

b. memberikan penilaian mahasiswa sesuai format penilaian yang ditentukan fakultas,

c. menyerahkan nilai PKL mahasiswa kepada dosen pembimbing pada saat penarikan.

BAB VIII

PEMBEKALAN DAN MATERI PRAKTIK Pasal 15

Pembekalan

(1) Pembekalan meliputi Prosedur Operasional Standar

(POS) dan materi yang ditentukan oleh

fakultas/jurusan/program studi;

(2) Pembekalan dilaksanakan oleh fakultas/jurusan/program studi.

(59)

Pasal 16 Materi Praktik

Materi PKL ditentukan oleh jurusan/program studi dengan kesepakatan institusi mitra.

BAB IX MEKANISME PKL

Pasal 17 Penyerahan Mahasiswa

(1) Mahasiswa PKL diserahkan kepada institusi mitra oleh dosen pembimbing;

(2) Waktu pelaksanaan penyerahan berdasarkan

kesepakatan dosen pembimbing dengan institusi mitra.

Pasal 18 Pelaksanaan

(1) PKL bagi mahasiswa S1 dilaksanakan pada semester gasal;

(2) PKL bagi mahasiswa D3 dilaksanakan pada semester genap;

(3) PKL dilaksanakan selama 32 s.d 40 hari kerja.

Pasal 19 Monitoring

Pimpinan Fakultas/Jurusan/Prodi melakukan monitoring di tempat praktik sekurang-kurangnya satu kali.

Pasal 20 Penarikan

(1) Penarikan mahasiswa PKL dilaksanakan oleh dosen pembimbing;

(60)

Pasal 21 Laporan Akhir

(1) Laporan akhir PKL disusun sesuai pedoman penulisan laporan PKL fakultas;

(2) Penyusunan laporan akhir PKL di bawah bimbingan pembimbing lapangan dan dosen pembimbing;

(3) Laporan akhir PKL disetujui oleh pembimbing lapangan dan dosen pembimbing;

(4) Laporan akhir PKL disahkan oleh ketua jurusan, dekan, dan pimpinan institusi mitra.

Pasal 22 Mekanisme Ujian

(1) Mahasiswa berhak mengikuti ujian PKL jika sekurang-kurangnya 75% mengikuti kegiatan PKL;

(2) Ujian dilaksanakan setelah laporan disetujui oleh dosen pembimbing dan pembimbing lapangan;

(3) Mahasiswa mendaftarkan diri kepada jurusan dengan

menyerahkan surat rekomendasi dari dosen

pembimbing;

(4) Ketua jurusan mengusulkan dosen penguji kepada Dekan;

(5) Jadwal ujian ditentukan oleh jurusan dan dilaksanakan selambat-lambatnya pada akhir semester berjalan.

Pasal 23 Ujian

(1) Materi ujian berisi verifikasi laporan kegiatan PKL; (2) Rentang waktu ujian 50 - 100 menit;

(3) Hasil ujian langsung diumumkan setelah ujian berakhir; (4) Keputusan hasil ujian berupa: lulus tanpa revisi, lulus

dengan revisi atau tidak lulus;

(5) Peserta ujian yang tidak lulus diberi kesempatan mengulang ujian, sebanyak- banyaknya 2 (dua) kali pada semester berjalan.

(61)

BAB X

PEMASUKAN NILAI DAN SISTEM PENILAIAN Pasal 24

Pemasukan Nilai

Nilai PKL dimasukkan oleh dosen pembimbing ke Sikadu, dengan ketentuan:

(1) Mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian;

(2) Menyerahkan laporan akhir PKL yang sudah disahkan oleh Ketua Jurusan, Dekan, dan Pimpinan Institusi Mitra.

Pasal 25 Sistem Penilaian

(2) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian PKL, apabila memperoleh nilai akhir minimal C;

(3) Skor penilaian mengacu pada pedoman akademik universitas dan fakultas;

(4) Komponen dan bobot yang dinilai dalam PKL adalah: 4. Nilai Praktik (NP) diberi bobot 60%.

5. Nilai Laporan(NL) diberi bobot 20%. 6. Nilai Ujian (NU) diberi bobot 20%.

(5) Nilai Akhir (NA) PKL dihitung dengan rumus: 6NP + 2NL + 2NU

a. NA = --- 10

e. Nilai praktik (NP) diperoleh dari Pembimbing Lapangan

f. Nilai laporan (NL) diperoleh dari Dosen Pembimbing g. Nilai Ujian (NU) diperoleh dari Dosen Pembimbing. (6) Nilai akhir dinyatakan dalam huruf dengan konversi

(62)

86 s.d. 100 = A 81 s.d. 85 = AB 71 s.d. 80 = B 66 s.d. 70 = BC 61 s.d. 65 = C 55 s.d. 60 = CD 41 s.d. 54 = D 0 s.d 40 = E BAB XI YUDISIUM Pasal 26 Yudisium

(1) Yudisium dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik;

(2) Nilai Akhir PKL disajikan di menu Sikadu.

BAB XII PENUTUP

Pasal 27 Penutup

(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur tersendiri;

(2) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang Pada tanggal 24 Oktober 2016 Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, TTD

Moh. Solehatul Mustofa

(63)

Tembusan peraturan ini disampaikan kepada: 1. Rektor

2. Wakil Rektor 3. Ketua LP3 4. Kepala BAKK 5. Wakil Dekan FIS 6. Ketua Jurusan FIS 7. Ketua Program Studi FIS 8. Kabag Tata Usaha FIS

9. Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan FIS Universitas Negeri Semarang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Berdasarkan Penetapan Pemenang oleh Pejabat Pengadaan Barang / Jasa tanggal 06 Mei 2015 Nomor 620/1482/426.107/PPBJ/2015 perihal Penetapan Pemenang, maka dengan ini

Dengan adanya interior ruang kerja yang baru dari rancangan menggunakan software Google Skecthup Pro 8 untuk CV Agung Furniture Interior maka perusahaan dapat menjalakan proses

Pengertian mouse bisa diartikan dengan tikus, dimana dengan adanya mouse, maka kursor (titik kecil yang berkedip pada layar, yang menandakan suatu posisi pada

Dalam hal terjadinya kahar atau gangguan teknis (contoh : gangguan daya listrik, gangguan jaringan, gangguan aplikasi) terkait dengan pelaksanaan e-Tendering yang mengakibatkan

[r]

Pada hari ini Rabu Tanggal Sembilan belas bulan Juni tahun, dua ribu Tiga belas bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa BP2MPBJ Kab.Dharmasraya, dalam