• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2016 Kepala Badan Pemberdayaan Peremmpuan Dan Perlindungan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2016 Kepala Badan Pemberdayaan Peremmpuan Dan Perlindungan Anak"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

berkat Dia-lah kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Satuan

Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017.

Rencana Kerja ini dibuat sebagai dokumen perencanaan pelaksanaan program /

kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama tahun

2017 dalam rangka menunjang pencapaian program pembangunan daerah

Kabupaten Minahasa Tenggara.

Dalam dokumen Rencana Kerja Tahun 2017 ini selain memuat Program / Kegiatan

yang akan dilaksanakan pada Tahun 2017, juga visi misi Pemerintah Kabupaten

Minahasa Tenggara dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

tugas dan fungsi Badan dan kondisi Aparatur, serta memuat program / kegiatan,

capaian kinerja dan evaluasi rencana kerja tahun 2015 dan tahun 2016 yang

sementara berjalan ini.

Harapan kami, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat

berfungsi maksimal dalam pelayanan masyarakat dan dapat menjadi sumber

informasi yang bermanfaat bagi seluruh stakeholders.

Ratahan, Maret 2016 Kepala Badan

Pemberdayaan Peremmpuan Dan Perlindungan Anak

Fenggy Wurangian, SE. MSi

Pembina Utama Muda

NIP. : 19610410 199003 2 003

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan fungsi operasional dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara yang ditetapkan setiap tahun. Secara substansial RENJA SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014 – 2018 yang disusun oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) yang mengacu pada RENSTRA Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 – 2018 untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu :

Visi : “ Minahasa Tenggara yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian “ Misi :

1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai

(Sukses Pemerintahan);

2. Mewujudkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkualitas serta memberdayakan masyarakat

(Sukses Pemberdayaan Masyarakat);

3. Mewujudkan perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif

(Sukses Perekonomian);

4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir

(Sukses Pembangunan);

5. Mewujudkan lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko bencana

(Sukses Lingkungan Hidup).

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan lembaga yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2014 tentang Organisasi

(3)

3 dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lainnya di Kabupaten Minahasa Tenggara. Mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam menjalankan fungsinya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi :

Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju Minahasa Tenggara yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian, dan melaksanakan misi :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan

2. Meningkatkan kesejahteraan, perlindungan dan pemenuhan hak anak

3. Menghapus segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak

4. Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan

5. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang politik dan pemerintahan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati Minahasa Tenggara sesuai dengan bidangnya tugasnya.

Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah : 1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data serta analisis data untuk

penyusunan program / kegiatan ;

2. Perencanaan strategis bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ; 3. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak ;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ;

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kerjasama dengan kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi dan Lembaga lainnya di bidang Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ; 6. Pengkoordinasian, integrasi dn sinkronisasi program / kegiatan bidang

(4)

7. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ;

8. Pelaksanaan program atu kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan dan mendorong kemajuan kelembagaan perempuan serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ;

9. Penyelenggaraan pengembangan partisipasi perempuan ;

10. Penyelenggaraan fasilitasi terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban tindakan kekerasan ;

11. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dn Perlindungan Anak

12. Pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender ;

13. Penyelenggaraan koordinasi dan pengembangan jejaring kerja (networking) kelembagaan Pengarusutaman Gender Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ;

14. Penyelenggaraan penyuluhan, sosialisasi, advokasi dan pelatihan pengarusutamaan gender ;

15. Penyelenggaraan ketersediaan data terpilah menurut jenis kelamin, dan inventarisasi lembaga / orgnisasi pemerhati perempuan dan anak ;

16. Pelaksanaan sarasehan / forum komunikasi / workshop antar lembaga / organisasi dan instansi terkait bidang Pengarusutamaan Gender, ,Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak;

17. Pelaksanaan pemantauan, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara No. 6 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi, dipimpin oleh seorang Kepala Badan eselon II dan membawahi 5 (lima) orang pejabat struktural eselon III dengan tugas dan fungsi serta struktur sebagai berikut :

A. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam merencanakan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

(5)

5 Kepala Badan Mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis

b. Penyusunan perencanaan, pengkooridinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas;

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

d. Penyelenggaraan urusan administrasi kesekretariatan dan kelompok jabatan fungsional;

e. Penyelnggaraan urusan bidang kebijakan dan pemberdayaan; f. Penyelnggaraan urusan bidang partisipasi perempuan dan PUG g. Penyelenggaraan urusan bidang perlindungan anak;

h. Penyelnggaraan urusan bidang evaluasi dan pelaporan;

i. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Badan mempunyai rincian tugas:

1. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan tugas Badan

2. Menetapkan visi dan misi Badan untuk mendukung visi dan misi Daerah serta kebijakan Bupati

3. Menetapkan rencana strategis Badan untuk mendukung visi dan misi daerah serta kebijakan Bupati;

4. Merumuskan serta menetapkan kebijakan / petunjuk teknis atau menyampaikan bahan

5. penetapan oleh Bupati di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

6. Merumuskan dan menetapkan pedoman kerja di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

7. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan sesuai dengan rencana strategis Badan

8. Menetapkan kebutuhan anggaran Bidang sebagai RKA Badan;

9. Menetapkan kebutuhan anggaran belanja tidak langsung, kebutuhan perlengkapan Badan sebagaimana ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin) di awal tahun anggaran sebagai bahan evaluasi kinerja akhir tahun anggaran;

(6)

11. Memaraf dan / atau menandatangani naskah Badan sesuai ketentuan naskah dinas dalam kapasitas jabatannya termasuk naskah lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas baik internal maupun eksternal;

12. Melaksanakan tugas selaku pengguna anggaran yang antara lain terdiri dari :

a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Badan;

b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;

c. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; d. Mengadakan ikatan / perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam

batas anggaran yang telah ditetapkan; e. Menandatangani SPM;

f. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab Badan;

g. Mengelola barang milik daerah / kekayaan daerah menjadi tanggung jawab Badan;

h. Mengawasi pelaksanaan anggaran Badan;

i. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Badan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan kepada BPK & BMD;

13.Menyampaikan pertimbangan teknis dan / atau administrasi kepada Bupati terkait kebijakan - kebijakan strategis bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam penyelenggaraan kewenangan pemerintah di daerah; 14.Menyampaikan masukan, saran dan informasi serta langkah - lanngkah

inovasi kepada Bupati dalam upaya peningkatan kinerja Badan;

15.Mengidentifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta memberikan alternatif pemecahan;

16.Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penanganan masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang meliputi bidang kebijakan dan pemberdayaan, bidang partisipasi perempuan dan PUG, bidang perlindungan anak dan bidang evaluasi dan pelaporan;

17.Melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah baik setingkat kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

(7)

7 18.Mengarahkan, mendistribusikan, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas – tugas prioritas di lingkungan Badan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai kewengangan dalam bidang tugasnya;

19.Membina pengembangan karir dan kesejahteraan staf serta memberikan penghargaan dan / atau fasilitas mengikuti pendidikan dan pelatihan penjenjangan karir bagi staf / bawahan yang berprestasi dan / atau berpotensi;

20.Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkungan Badan sesuai ketentuan yang berlaku;

21.Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf / bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

22.Menyampaikan laporan kinerja Badan kepada Bupati sesuai pedoman yang ditetapkan;

23.Mengkoordinir penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan sesuai Penetapan Kinerja dan menyampaikan kepada Bupati;

24.Merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara administratif kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan; 25.Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atau dilimpahkan

Bupati yang sesuai peraturan perundang - undangan.

B. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan admnistrasi, hukum, kepegawaian, perencanaan, keuangan dan umum serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Sekretariat mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian, sinkronisasi dan integritas pelayanan administrasi; b. penyusunan perencanaan operasional dan pelaporan kegiatan;

c. penyelenggaraan urusan perencanaan dan pelaporan; d. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian; e. penyelenggaraan urusan keuangan/perlengkapan; f. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

(8)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja tahunan dan rencana anggaran Sekretariat; 2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran Badan;

3. Menyusun Penetapan Kinerja setiap awal tahun anggaran;

4. Mengkooridinasikan penghimpunan peraturan perundang-undangan meliputi keuangan dan kepegawaian

5. Mengkoordinasikan kegiatan urusan surat-menyurat meliputi surat masuk, surat keluar;

6. Mengkoordinasikan urusan rumah tangga Badan serta persiapan kegiatan rapat badan dan protokoler;

7. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendokumentasian arsip; 8. Melegalisir dokumen sesuai dokumen asli;

9. Mengkoordinasikan adminsitrasi kepegawaian;

10. Mengkoordinasikan rencana kerja kebutuhan, untuk kesejahteraan dan pengembangan pegawai;

11. Mengkoordinasikan laporan kehadiran pegawai; 12. Mengkoordinasikan data kepegawaian;

13. Menggkoordinasikan pembuatan daftar gaji;

14. Mengkoordnasikan kegiatan pengelolaan keuangan; 15. Mengkoordinasikan penyelenggaraan laporan keuangan;

16. Menginventarisasi pemasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan rencana kegiatan Sekretariat serta menyiapkan bahan tindak lanjut untuk penyelesaian masalahnya;

17. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 18. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

19. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan alasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat;

20. Mengkaji, menelaah, serta pemberian pertimbangan dari segi juridis penerbitan keputusan peraturan kepada Kepala Badan;

21. Memberi nasihat / pertimbangan konsultasi hukum dan menangani permasalahan/ perselisihan / sengketa hukum yang menyangkut dinas;

22. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap akhir tahun anggaran;

23. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan memeriksa laporan pelaksanaan tugas harian bawahan, laporan kinerja sesuai tugas pokok dan

(9)

9 fungsinya, serta melaporkan kinerja bawahan kepada atasan setiap bulan, serta menilai bawahan lewat pemberian SKP setiap tahun;

24. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pertimbangan sesuai bidangnya;

25. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sekretariat sebagai dasar pengambilan kebijakan lebih lanjut; 26. Melaksanakan tugas lain yang diberikann oleh atasan sesuai peraturan

perundang-undangan.

.

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub. Bagian Perencanaan dan Pelaporan b. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub. Bagian Keuangan/ Perlengkapan

Sub bagian sebagaimana dimaksud masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan dan anggaran; 2. Menganalisa dan menyusun rumusan penyelenggaraan perencanaan program

dan anggaran;

3. Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari masing – masing bidang, sub bagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja (Renja), Rencana Strategis

(Renstra), Penetapan Kinerja (Tapkin), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Kegiatan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan LPPD Badan;

5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Subbagian Perencanaan dan Pelaporan dan menyampaikan kepada Sekretaris sebagai dasar pengambilan kebijakan lebih lanjut;

6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 7. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sub bagian Perencanaan dan Pelaporan

(10)

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan rencana kegiatan ketatausahaan umum dan kepegawaian; 2. Menyiapkan, menyusun, meneliti dan melaksanakan administrasi surat

menyurat sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; 3. Menggandakan dan mendistribusikan surat-menyurat;

4. Mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi untuk kepentingan masyarakat;

5. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor;

6. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala dan hal - hal yang berhubungan dengan kepegawaian;

7. Menyusun rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai; 8. Menyusun laporan kehadiran pegawai;

9. Menyusun data pegawai sesuai pangkat dan jabatan; 10. Menyusun dan membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK);

11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 12. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;

Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Mempelajari peraturan perundang-undangan,juknis dan juklak pengelolaankeuangan;

2. Berkoordinasi dengan satuan kerja dalam rangka penyusunan rencana anggaran;

3. Menyiapkan, menyusun, mengolah, meneliti laporan akuntabilitas capaian kinerja dan keungan;

4. Melaksanakan pembuatan gaji;

5. Melaksanakan pembayaran gaji pegaawai;

6. Berkoordinasi dalam hal penerimaan dan pengeluaran keuangan; 7. Menyusun dan melakukan usulan perubahan anggaran;

8. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan pelaksanaan tugas dan rencana kegiatan Subbagian Keuangan dan

(11)

11 Perlengkapan serta menyiapkan bahan tindak lanjut untuk penyelesaian masalahnya;

9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan dan Perlengkapan, serta menyampaikan kepada Sekretaris sebagai dasar pengambilan kebijakan lebih lanjut;

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 11. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

C. Bidang Kebijakan Dan Pemberdayaan

Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan melaksanakan tugas dalam kebijakan program kegi atan yang meliputi Bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penguatan Kelembagaan, khususnya terhadap kaum perempuan;

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan pelayanan administrasi dilingkungannya;

b. Perumusan kebijakan di Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan; c. Penyusunan rencana dan pelaporan kegiatan;

d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas;

e. Penyelenggaraan urusan penguatan kelembagaan;

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan setiap tahun, yang didasari dari penelitian dan pengkajian kebijakan yang berkaitan dengan Kebijakan dan Pemberdayaan;

2. Melaksanakan sosialisasi tentang kebijakan dan pemberdayaan;

3. Mengkoordinasikan dan memaduserasikan rencana pembangunan serta rencana anggaran belanja bidang kebijakan dan pemberdayaan dan menyerahkan pada sekretaris untuk dirangkum menjadi perencanaan;

4. Melaksanakan inventarisasi permasalahan bidang kebijakan dan pemberdayaan serta perumusan langkah-langkah pemecahannya, dibuat dalam bentuk laporan setiap akhir tahun;

(12)

5. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan bidang kebijakan dan pemberdayaan dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah yang diusulkan kepada Pemerintah Daerah, untuk dimasukkan ke dalam Program Tahunan Daerah, dan atau diusulkan kepada Pemerintah Provinsi serta diusulkan kepada Pemerintah untuk dimasukkan ke dalam Program Tahunan Nasional;

6. Memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perencanaan pembangunan di bidang kebijakan dan pemberdayaan pada setiap program; 7. Memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan;

8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan memeriksa laporan pelaksanaan tugas harian bawahan, laporan kinerja sesuai tugas pokok dan fungsinya, serta melaporkan kinerja bawahan kepada atasan setiap bulan, serta menilai bawahan lewat pemberian SKP setiap tahun;

9. Memberikan saran / pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pertimbangan sesuai bidang tugasnya;

10. Melaksanakan tertib administrasi dan meyusun laporan pelaksanaan tugas / kegiatan Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan;

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai peraturan perundang-undangan.

Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan terdiri dari: a. Sub Bidang Analisa Data dan Kebijakan;

b. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan;

Sub. Bidang Analisa Data dan Kebijakan mempunyai rincian tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan

tugas;

2. Menyusun rencana dan prorgram kerja urusan analisa data dan kebijakan;

3. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, pengendalian dan evaluasi serta pengendalian program analisa data dan kebijakan;

4. Menyusun konsep program dan rencana kegiatan analisa data dan kebijakan; 5. Merumuskan kerja sama, dengan komponen dan instansi terkait dalam analisa

data dan kebijakan;

6. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung dalam analisa data dan kebijakan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal;

(13)

13 8. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian dan mengkoordinir laporan

harian bawahan;

9. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

10. Membuat laporan triwulan / tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bidang Analisa & Kebijakan; 11. Memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau

tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan

tugas;

2. Menyusun rencana dan prorgarm kerja urusan peningkatan kualitas hidup perempuan;

3. Merumuskan kerjasama, dengan komponen dan instansi terkait dalam peningkatan kualitas hidup perempuan;

4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal;

5. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya;

6. Memfasilitasi penguatan Lembaga / organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk Pengarusutamaan Gender;

7. Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, advokasi dan analisis rumusan kebijakan dalam rangka pengembangan kelembagaan pemberdayaan perempuan;

8. Menyiapkan peningkatan kemitraan Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan, Orgnasiasi Keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Profesi, Sosial Politik dan Media Massa dan Dunia Usaha di bidang pemberdayaan perempuan;

9. Memfasilitasi pengintegrasian upaya Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM; 10. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian dan mengkoordinir laporan

harian bawahan;

11. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

12. Membuat laporan triwulan / tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bidang Kualitas Hidup Perempan;

(14)

13. Memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

D. Bidang Partisipasi Perempuan Dan Pengarusutamaan Gender

Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender melaksanakan tugas di Bidang Politik, Sosial Ekonomi, Budaya dan Penguatan Kelembagaan serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender mempunyai fungsi:

1. Melaksanakan sosialisasi tentang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender;

2. Mengkoordinasikan dan memaduserasikan rencana pembangunan serta rencana anggaran belanja bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender serta menyerahkan pada sekretaris untuk dirangkum menjadi perencanaan;

3. Melaksanakan inventarisasi permasalahan bidang partisipasi perempuan dan Pengarusutamaan gender serta perumusan langkah-langkah pemecahannya, dibuat dalam bentuk laporan setiap akhir tahun;

4. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan bidang partsipasi perempuan dan pengarusutamaan gender dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah yang diusulkan kepada Pemerintah Daerah, untuk dimasukkan ke dalam Program Tahunan Daerah, dan atau diusulkan kepada Pemerintah Provinsi serta diusulkan kepada Pemerintah untuk dimasukkan ke dalam Program Tahunan Nasional;

5. Memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perencanaan pembangunan di bidang partisipasi perempuan dan pengarusutamaan gender pada setiap program;

6. Memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan;

7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan memeriksa laporan pelaksanaan tugas harian bawahan, laporan kinerja sesuai tugas pokok dan fungsinya, serta melaporkan kinerja bawahan kepada atasan setiap bulan, serta menilai bawahan lewat pemberian SKP setiap tahun;

8. Memberikan saran / pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pertimbangan sesuai bidang tugasnya;

(15)

15 9. Melaksanakan tertib administrasi dan meyusun laporan pelaksanaan tugas /

kegiatan Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender;

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai peraturan perundang-undangan.

Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender terdiri dari : a. Sub. Bidang Pengarusutamaan Gender;

b. Sub. Bidang Politik, Sosial dan Lingkungan;

Sub Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai rincian tugas :

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja urusan pengarusutamaan gender; 3. Merumuskan kerja sama, dengan komponen dan instansi terkait dalam

pengarusutamaan gender;

4. Menyiapkan sarana dan prasarana yg mendukung dalam pengarus-utamaan gender dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal;

5. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya;

6. Fasilitasi penguatan Lembaga / organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk Pengarusutamaan Gender;

7. Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, advokasi dan analisis rumusan kebijakan dalam rangka pengembangan kelembagaan pengarusutamaan gender;

8. Memfasilitasi Lembaga Masyarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial dalam mewujudkan Kesetaraan Gender dan Keadilan Gender (KKG)

9. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian dan mengkoordinir laporan harian bawahan;

10. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

11. Membuat laporan triwulan / tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bidang Pengarusutamaan Gender; 12. Memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah

atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(16)

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja urusan politik, sosial dan lingkungan sebagai bahan rencana kerja Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender;

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program politik, sosial dan lingkungan perempuan;

4. Melaksanakan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan fasilitasi penyediaan data terpilih menurut jenis kelamin skala kabupaten;

5. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya; 6. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

7. Membuat laporan triwulan / tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas berdasarkan hasil pelakasnaan tugas berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Politik, Sosial dan Lingkungan;

8. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

9. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. E. Bidang Perlindungan Anak

Bidang Perlindungan Anak melaksanakan tugas di bidang kesejahteraan dan perlindungan anak serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud Bidang Perlindungan Anak mempunyai fungsi :

a. Pemberian pelayanan administrasi di lingkungannya; b. Penyusunan rencana dan pelaporan kegiatan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas;

d. Penyelenggaraan urusan kesejahteraan anak; e. Penyelenggaraan urusan perlindungan anak;

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Perlindungan Anak mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Perlindungan Anak setiap tahun, yang didasari dari penelitian dan pengkajian kebijakan yang berkaitan dengan kualitas hidup perempuan;

2. Menyelenggarakan program dan kebijakan yang mengutamakan perlindungan anak;

(17)

17 3. Mengadakan survey tentang kesempatan anak dalam pendidikan, kehidupan sosial anak, pekerja anak dan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan dan perlindungan anak, untuk dijadikan panduan perencanaan program;

4. Mengkoordinasikan dan memadurasakan rencana pembangunan serta penyusunan rencana anggaran belanja Bidang Perlindungan Anak dan menyerahkannya pada Sekretaris untuk dirangkum menjadi perencanaan;

5. Melaksanakan inventarisasi permasalahan bidang perlindungan anak serta perumusan langkah-langkah pemecahannya, dibuat dalam bentuk laporan setiap akhir tahun;

6. Melaksanakan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan Bidang Perlindungan Anak dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah yang diusukan kepada Pemerintah Darah, untuk dimasukkan ke dalam Program Tahunan Nasional;

7. Memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan;

8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan memeriksa laporan pelaksanaan tugas harian bawahan, laporan kinerja bawahan kepada atasan setiap bulan, serta menilai bawhan lewat pemberian DP3 setiap tahun;

9. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pertimbangan bidangnya;

10. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang Perlindungan Anak;

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai peraturan perundang-undangan;

Bidang Perlindungan Anak terdiri dari : a. Sub. Bidang Advokasi Anak;

b. Sub. Bidang Data dan Analisa;

Sub. Bidang Advokasi Anak mempunyai rincian tugas :

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja urusan kesejahteraan anak sebagai bahan renana kerja Bidang Perlindungan Anak;

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program perlindungan anak;

4. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan pemberian kesejahteraan anak; 5. Merumuskan kebijakan dalam rangka kesejahteraan anak skala kabupaten; 6. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya;

(18)

7. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

8. Membuat laporan triwulan/tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas yang berdasakan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Advokasi Anak;

9. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

10. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Sub Bidang Data dan Analisa mempunyai rincian tugas:

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja urusan kesejahteraan anak sebagai bahan renana kerja Bidang Perlindungan Anak;

3. Menyiapkan bahan-bahan atau data sebagai acuan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program perlindungan anak;

4. Menyiapkan dan memberi dukungan dalam rangka informasi dan evaluasi (KIE) anak;

5. Merumuskan kebijakan dalam pemberian dukungan untuk pembinaan dan perlindungan anak;

6. Menganalisa, mengkaji permasalahan-permasalahan tentang anak serta memberikan solusi;

7. Pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan skala kabupaten;

8. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya; 9. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

10. Membuat laporan triwulan/tahunan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas yang berdasakan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Data dan Analisa;

11. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

F. Bidang Evaluasi Dan Pelaporan

Bidang Evaluasi dan Pelaporan melaksanakan tugas di bidang pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta menyusun pedoman umum Sistim Pencatatan dan Pelaporan Data Perempuan dan Anak korban kekerasan serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

(19)

19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1) Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. Pemberian pelayanan administrasi dilingkungannya; b. Penyusunan rencana dan pelaporan kegiatan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas;

d. Penyelenggaraan urusan di Bidang Evaluasi dan Pelaporan;

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Evaluasi dan Pelaporan setiap tahun, yang di dasari dari penelitian dan pengkajian kebijakan yang berkaitan dengan data tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap anak;

2. Menyelenggarakan program dan evaluasi yang mengutamakan perumusan langkah-langkah pemecahan masalah yang dibuat dalam bentuk laporan yang dilaksanakan secarah periodik;

3. Menerapkan sistem pencatatan dan pelaporan;

4. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya; 5. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

6. Membuat laporan triwulan/tahunan berdasarkan hasil pelakasnaan tugas yang berdasakan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Advokasi Anak;

7. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari :

a. Sub. Bidang Kebijaan Program b. Sub. Bidang Pelapoaran

Sub Bidang Kebijakan dan Program mempunyai rincian tugas :

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Evaluasi dan Pelaporan;

3. Menyiapkan bahan-bahan atau data sebagai acuan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program kegiatan bidang evaluasi dan pelaporan;

4. Merumuskan kebijakan dalam program kegiatan bidang evaluasi dan pelaporan; 5. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya;

(20)

7. Membuat laporan triwulan/tahunan berdasarkan hasil pelakasnaan tugas yang berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Kebijakan Program; 8. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau

tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Sub. Bidang Pelaporan mempunyai rincian tugas :

1. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Pelaporan;

3. Menyiapkan bahan-bahan atau data sebagai acuan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program kegiatan bidang pelaporan;

4. Menyusun laporan pelaksaan dan rencana kegiatan serta menyiapkan data yang akurat, dibuat dalam bentuk laporan;

5. Membuat laporan secara periodic dari semester I dan semester II melalui formulir pendataan;

6. Merumuskan kebijakan dalam program kegiatan bidang evaluasi dan pelaporan; 7. Membuat rincian tugas bawahan sesuai dengan jabatannya;

8. Membuat penilaian SKP pada bawahan;

9. Membuat laporan triwulan/tahunan berdasarkan hasil pelakasnaan tugas yang berdasakan tugas pokok dan fungsi Kepala Sub. Bidang Pelaporan;

10. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

(21)

21

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KEPALA BADAN

SUB BAGIAN

PERENCANAAN & PELAPORAN

SEKRETARIS

BIDANG

KEBIJAKAN & PEMBERDAYAAN

SUB BIDANG

ANALISA DATA DAN KEBIJAKAN

SUB BIDANG

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

SUB BAGIAN

UMUM & KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN & PERLENGKAPAN

BIDANG

PARTISIPASI PEREMPUAN & PUG

SUB BIDANG

PENGARUSUTAMAAN GENDER

SUB BIDANG

PARTISIPASI POLITIK SOSIAL & LINGKUNGAN

BIDANG

PERLINDUNGAN ANAK

SUB BIDANG

ADVOKASI ANAK

SUB BIDA

NG

DATA & ANALISA

BIDANG

EVALUASI & PELAPORAN

SUB BIDANG

KEBIJAKAN & PROGRAM

SUB BIDANG

PELAPORAN

(22)

22

-Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan oleh unsure pimpinan dan staf berdasarkan struktur organisasi, didukung sebanyak 17 orang pegawai yang terdiri dari :

1 (satu) orang pejabat eselon II : Kepala Badan 1 (satu) orang pejabat eselon IIIA : Sekretaris 4 (empat) orang pejabat eselon IIIB :

1. Kepala Bidang Kebijakan dan Pemberdayaan

2. Kepala Bidang Partisipasi Perempuan dan Pengarusutamaan Gender 3. Kepala Bidang Perlindungan Anak

4. Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan 9 (sembilan) orang pejabat eselon IVA :

1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

4. Kepala Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan 5. Kepala Sub Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG)

6. Kepala Sub Bidang Partisipasi Politik, Sosial dan Lingkungan 7. Kepala Sub Bidang Advokasi Anak

8. Kepala Sub Bidang Kebijakan dan Program 9. Kepala Sub Bidang Pelaporan

3 (tiga) orang Staf :

1. 1 (satu) orang staf berstatus PNS 2. 2 (dua) orang staf berstatus kontrak

DAFTAR PNS DAN TENAGA KONTRAK

NO. NAMA / NIP JABATAN KETERANGAN 1. FENGGY WURANGIAN, SE, MSi.NIP. 19610410 199003 2 003 KEPALA BADAN Pengguna Anggaran 2. SARTJE OLGA TAOGAN, SPd.NIP.19651016 198602 2 008 SEKRETARIS PPK, Verivikator 3. JOIS R. PONTOH, SE.NIP. 19680713 198803 2 009 KEPALA BIDANG KEBIJAKANDAN PEMBERDAYAAN PPTK

4. ANNA R. KOLINUG, SM.NIP. 19640401 198603 2 025 KEPALA BIDANG PARTISIPASIPEREMPUAN DAN PUG PPTK 5. ANSJE RATELA, SE.NIP. 19600722 199312 2 002 KEPALA BIDANGPERLINDUNGAN ANAK PPTK 6. Dra. KARLINTJE MOKOSOLANGNIP. 19620612 198803 2 016 KEPALA BIDANG EVALUASIDAN PELAPORAN PPTK 7. NOVA SAUMANA, SE.NIP. 19731107 201001 2 001 KEPALA SUB BAGIAN PEREN-CANAAN DAN PELAPORAN Verivikator

(23)

23

-NO. NAMA / NIP JABATAN KETERANGAN 8. BRIAN LALOAN, ST.NIP. 19880316 201001 1 001 Plt. KEPALA SUB BAGIANUMUM DAN KEPEGAWAIAN Bendahara Pengeluaran 9. DEBBY MONTOLALU, SPd.NIP. 19660607 198903 2 009 KEPALA BIDANG KEBIJAKANDAN PEMBERDAYAAN Verivikator

10. PATRICIA J.M. TAMBINGON, SE.NIP. 19710818 200902 2 001 KEPALA SUB BIDANG PENG-ARUSUTAMAAN GENDER Bendahara Barang 11. LEIDI LUMANTOU, SIP.NIP. 19850428 201001 2 008 KEPALA SUB BIDANG PARTI-SIPASI POLITIK, SOSIAL &

LINGKUNGAN

12. SWANDY KARIMIN, SH.NIP. 19850428 201001 2 008 KEPALA SUB BIDANGPERLINDUNGAN ANAK

13. JEINE S. RUNGKAT, S.SosNIP. 19850428 201001 2 008 KEPALA SUB BIDANGKEBIJAKAN PROGRAM Pemeriksa Barang 14. DJELLY S. MONIGIRNIP. 19650706198603 2 021 KEPALA SUB BIDANGPELAPORAN

15. SAMMY MANAWANNIP. 19750325 201411 1 001 STAF SEKRETARIAT

16. PAULA BOLUNG STAF SEKRETARIAT Cleaning Service 17. HELDY GERUNGAN STAF SEKRETARIAT Driver

DAFTAR PEGAWAI BERDASARKAN

PENDIDIKAN, GOLONGAN, PANGKAT & JABATAN

NO NAMA RUANGGOL / / ESELONJABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKANTERAKHIR

L P

1. FENGGY WURANGIAN, SE, MSi. IV/b IIB 1 S2

2. AGUSTINA F. TANGIAN, SE. IV/a IIIA 1 S1

3. Dra. KARLINTJE MOKOSOLANG IV/a IIIB 1 S1

4. JOIS R. PONTOH, SE. III/d IIIB 1 S1

5. ANNA R. KOLINUG, SM. III/d IIIB 1 S1

6. ANSJE RATELA, SE. III/d IIIB 1 S1

7. DJELLY S. MONIGIR III/d IVA 1 SMA

8. DEBBY MONTOLALU, SPd. III/c IVA 1 S1

9. NOVA SAUMANA, SE. III/b IVA 1 S1

10. PATRICIA J.M. TAMBINGON, SE. III/c IVA 1 S1

11. LEIDI LUMANTOU, SIP. III/b IVA 1 S1

12. SWANDY KARIMIN, SH. III/c IVA 1 S1

13. JEINE S. RUNGKAT, S.Sos III/c IVA 1 S1

14. BRIAN LALOAN, ST. III/a IVA 1 S1

(24)

24

-NO NAMA RUANGGOL / / ESELONJABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKANTERAKHIR

L P

16. PAULA BOLUNG - - 1 SMA

17. HELDY GERUNGAN - - 1 SMA

JUMLAH 17 org 14 org 4 org org13 17 org

DAFTAR PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN / RUANG & PENDIDIKAN

NO ESELON GOLONGAN / RUANG STRATA PENDIDIKAN IV III II I NONGOL SD SMP SMA S1/D4 S2

1. II 1 - - - 1 2. III 2 3 - - - 5 3. IV - 8 - - - 1 6 -4. STAF - - 1 - - - - 1 1 -5. KONTRAK - - - - 2 - - 2 - -JUMLAH 3 11 1 - 2 - - 4 12 1

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja-SKPD Badan Pemberdayaan Permpuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun yaitu Tahun 2016. Rancangan Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMD 2014-2018, Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014-2018, rancangan awal RKPD, Renstra-SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat. Rancangan Renja-SKPD memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Program dan kegiatan yang termuat dalam Rancangan Renja-SKPD meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD, serta menunjukkan prakiraan maju. Rancangan Renja-SKPD dibahas dalam

(25)

25

-forum SKPD yang diselenggarakan bersama antar pemangku kepentingan untuk menentukan prioritas kegiatan pembangunan.

Penyusunan Rancangan Renja SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016 dilakukan melalui dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, mencakup:

1. Tahap perumusan rancangan Renja SKPD; 2. Tahap penyajian rancangan Renja SKPD.

Perumusan rancangan Renja SKPD dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut :

1. Pengolahan data dan informasi; 2. Analisis gambaran pelayanan SKPD;

3. Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD;

4. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD; 5. Telaahan terhadap rancangan awal RKPD;

6. Perumusan tujuan dan sasaran;

7. Penelaahan usulan program dan kegiatan dari usulan masyarakat melalui Musrembang Desa dan Musrembang Kecamatan

8. Perumusan kegiatan prioritas;

9. Penyajian awal dokumen rancangan Renja SKPD; 10. Penyempurnaan rancangan Renja SKPD;

11. Pembahasan forum SKPD; dan

12. Penyesuaian dokumen rancangan Renja SKPD sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan arah dan kebijakan umum pembangunan daerah.

Renja SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016 memiliki keterkaitan dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD, Renja Kementerian dan Lembaga dan Renja SKPD Provinsi dan proses penyusunan RAPBD. Penyusunan rancangan

(26)

26

-awal Renja SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016 mengacu pada rancangan awal RKPD Kabupaten Minahasa Tenggara dengan merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (RPJMD) Tahun 2014-2018, dan Rencana Strategi (Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014-2018 serta menyesuaikan dengan kebijakan Nasional dan Provinsi pada saat perumusan kegiatan prioritas. Rancangan awal Renja SKPD disempurnakan dengan memasukkan usulan program dan kegiatan prioritas hasil Musrenbang RKPD di Kecamatan. Program dan kegitan dalam Renja dari seluruh SKPD dikompilasi menjadi program kegiatan dalam RKPD. RKPD menjadi dasar penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2016, KUA dan PPAS menjadi dasar penyusunan RAPBD Tahun 2016.

Keterkaitan Renja SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya digambarkan dalam bagan seperti pada Gambar 1.1.

(27)

27 -Gambar 1.1

(28)

28 1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan RENJA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016 :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 , tentang Penyelenggaraan Negara Yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara; 4. Undang – undang Nomor. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang – undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencananan

Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 );

6. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 125, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang Perubahan Kedua atas Undan-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Nomor 59, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Than 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerinth Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 –2025;

9. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Pedoman Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

(29)

29

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 82, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesian Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesian Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Perubahan kedua Nomor 22 Tahun 2011;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Pemerintah Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 3 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara;

26. Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara;

(30)

30 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RKPD Tahun 2016 menjadi dasar perumusan tujuan jenis kegiatan, kelompok sasaran, hasil, manfaat dan lokasi serta prakiraan maju berdasarkan pada prioritas, sasaran dan program yang telah ditentukan dan selanjutnya akan disusun ke dalam rancangan Renja SKPD Tahun 2016 serta memperhatikan keselarasan dan konsistensinya terhadap Renstra SKPD.

RENJA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016 disusun berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimaksudkan untuk :

a. Menjabarkan rencana strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang Tahun 2013-2018 dikaitkan dengan hasil kajian isu stategis yang diperkirakan akan berdampak terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Tahun 2016.

b. Menjadi pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama Tahun 2016.

c. Mengukur kinerja pelayanan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

d. Mengetahui permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.

e. Mengetahui tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD. Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahun 2016 adalah :

a. Sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan melalui perencanaan dan penganggaran responsif gender dalam 1 (satu) tahun anggaran.

b. Sebagai pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS dan RKA.

c. Sebagai bahan penyusunan indikator evaluasi kinerja SKPD setiap tahunnya. d. Sebagai bahan perumusan evaluasi implementasi kebijakan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak.

e. Sebagai bahan untuk pengendalian, evaluasi, monitoring dan pelaporan capaian Visi Misi SKPD dan Daerah.

f. Sebagai pedoman penyusunan Kerangka Acuan Kerja untuk pelaksanaan kegiatan.

g. Salah satu Indikator Kinerja Kunci (IKK) kelengkapan dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD.

h. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada Kepala Daerah.

i. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat dan pemangku kepentingan atas penyampaian usulan program kegiatan.

(31)

31 1.4. Sistematika Penyusunan

RENJA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II : Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2013-2018 dan Capaian Renstra SKPD

Menjelaskan tentang realisasi program/kegiatan yang memenuhi target, tidak memenuhi target, faktor-faktor yang menyebabkan terpenuhi atau tercapainya target serta implikasi yang timbul terhadap target capaian, kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Menjelaskan gambaran tentang Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Tenggara, Sumberdaya SKPD, Capaian Kinerja melalui Renstra sebelumnya, Capaian Kinerja atas Renstra dan RPJMD serta Hambatan dan permasalahan yang perlu disiasati.

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas & Fungsi SKPD. Menjelaskan tentang Analisa Gambaran Pelayanan SKPD, Kajian Hasil Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD serta Kajian terhadap Pencapaian Kinerja Renstra.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal Rencana Kerja SKPD. Menjelaskan tentang Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD, Evaluasi Pelaksanaan Renstra SKPD dan Perkiraan pelaksanaan DPA-SKPD melalui kerangka pikir yang responsive gender agar dalam operasionalisasi program dan kegiatan dapat mengatasi kesenjangan akses, partisipasi dan kontrol dan manfaat antara perempuan dan laki-laki, tua maupun muda. BAB III : Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan

3.1 Telaah Kebijakan Nasional dan Daerah 3.2 Tujuan dan Sasaran

BAB IV : Program dan Kegiatan 4.1. Program

4.2. Kegiatan BAB V : Penutup

(32)

32 BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2015

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Kurun Waktu Tahun 2013-2018 dan Capaian RENSTRA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2013-2018

Pelaksanaan RENJA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak baru mulai memasuki periode tahun pertama terhadap RENSTRA Tahun 2013-2018, yaitu mulai pada tahun 2015 – 2018.

Hal ini disebabkan karena adanya pemisahan SKPD berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2007 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Yaitu awalnya Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, dipisah menjadi dua Badan, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dengan adanya pemisahan SKPD ini maka perlu juga untuk dilakukan revisi atas RENSTRA Badan Keluarga Berencana & Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dibuatkan sendiri per masing-masing SKPD mulai dari tahun 2015 – 2018 (hanya 3 tahun) karena disesuaikan dengan mulai berdirinya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yaitu sejak 01 Januari 2015. Program dan kegiatan yang menjabarkan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai upaya untuk mendukung Visi Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dilaksanakan berdasarkan mekanisme penyelenggaraan urusan dan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Penyusunan rencana program / kegiatan tahun 2016 memperhatikan realisasi capaian kinerja dan rencana program / kegiatan tahun 2015 serta realisasi APBD. Tidak berdasarkan realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 karena pada tahun tersebut masih gabung satu SKPD dengan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

(33)
(34)

34 EVALUASI HASIL RENJA SKPD KAB. MINAHASA TENGGARA

(35)

35 EVALUASI HASIL RENJA SKPD KAB. MINAHASA TENGGARA

(36)

36 EVALUASI HASIL RENJA SKPD KAB. MINAHASA TENGGARA

(37)

37

TABEL RENJA 2016

(38)

38

TABEL RENJA 2016

(39)

39

TABEL RENJA 2016

(40)

40 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Pelayanan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak baru dimulai tahun 2015, seperti terlihat pada berdasarkan indikator kinerja antara lain :

1. Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG)

a. Berdasarkan berbagai peraturan perundangan dan petunjuk teknis tentang pelaksanaan PUG baik di tingkat Nasional dan Daerah, serta landasan strategis RPJMD Tahun 2013-2018 dan landasan organisatoris, penataan kelembagaan serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai struktur dan tata kerja organisasi perangkat daerah (OPD) maka sebagai tindak lanjutnya telah dibentuk :

a) Penguatan Kapasitas Jaringan Pengarusutamaan Gender melalui Sosialisasi PUG mengenai konsep gender, kesetaraan dan keadilan gender (KKG), Anggaran Responsif Gender (ARG), Pelatihan Fasilitator PUG dan Pelatihan Pendampingan dan Advokasi Penyusunan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), Pendampingan dan konsultasi penyusunan Renstra/Renja SKPD yang responsif gender

b) Peningkatan Pelibatan Laki-laki, Perempuan dan Anak dalam proses perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) sebagai upaya mewujudkan perencanaan pembangunan yang holistik dan berkeadilan bagi semua/responsif gender.

b. Sumberdaya Anggaran

a) Anggaran Sosialisasi dan Capacity Building (Peningkatan Kapasitas) SDM tentang PUG/PPRG terformulasi pada :

- Peningkatan kapasitas keanggotaan pokja PUG dan KLA, melalui Penguatan jaringan kelembagaan Forum Group Disscusion (FGD) Kegiatan dan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.

- Pendidikan dan Pelatihan Formal pada program Peningkatan SDM Aparatur.

- Fasilitasi dan Sosialisasi Materi Kebijakan Nasional dan Daerah melalui alat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

(41)

41

d. Kemitraan dan jaringan antara organisasi yang ada di dalam dan antar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

e. Integrasi pengarusutamaan gender ke dalam kebijakan utama pembangunan, sebagaimana arah kebijakan pembangunan nasional agar pembangunan yang dilaksanakan di tiap sektor dapat saling berkorelasi dan memberikan manfaat sosial kepada masyarakat (laki-laki maupun perempuan) dengan memperhatikan aspek kesetaraan, keadilan dan keberlanjutan.

2. Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak

a. Upaya pencegahan dan penanganan tindak kekerasan kepada perempuan dan anak yang bersifat pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan yaitu dengan dibentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Gugus Tugas Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT-TPPO).

b. Upaya pengembangan lembaga layanan melalui penguatan dan peningkatan kapasitas jaringan serta peningkatan sumber daya manusia yang terlatih melalui berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menangani upaya pencegahan dan tindak kekerasan pada perempuan dan anak. Dengan didukung alokasi anggaran dari pemerintah daerah, masyarakat dan peran serta dunia usaha secara terus menerus dan berkelanjutan. d. Data terkait tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak disediakan

oleh lembaga layanan perempuan dan anak yang selanjutnya diformulasikan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk dilaporkan setiap tahunnya.

3. Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Pemenuhan Haknya

a. Lembaga layanan untuk perlindungan perempuan dan pemenuhan hak-haknya diantaranya adalah P2TP2A, Unit Perempuan dan Anak, Pusat Pelayanan Terpadu Rumah Sakit, LSM pemerhati perempuan dan berbagai panti sosial dan pusat rehabilitasi milik Instansi Vertikal.

c. Pola pemberdayaan yang sedang dikembangkan dan dilaksanakan di berbagai elemen masyarakat/LSM dan SKPD, Koperasi Wanita, Usaha Ekonomi Produktif, Simpan Pinjam Wanita dan berbagai program pemberdayaan lainnya yang diharapkan dapat optimal meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan.

(42)

42

d. Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen terhadap pemberdayaan perempuan antara lain Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dll.

4. Pelaksanaan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

a. Kebijakan Pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak antara lain dengan adanya penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perlindungan Perempuan dan Anank diharapkan mampu menjadi pijakan dalam rangka memperkuat komitmen dan kebijakan perlindungan dan pemenuhan hak anak

b. Lembaga layanan untuk perlindungan anak antara lain baru dibentuknya P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak). c. Upaya perlindungan anak dalam memenuhi hak-hak anak :

1. hak sipil dan kebebasan

2. hak tumbuh kembang dan pengasuhan alternatif 3. kesehatan

4. pendidikan

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas & Fungsi SKPD Analisa Gambaran Pelayanan SKPD

Penjelasan dalam Amandemen UUD 1945 disebutkan bahwa ”Setiap warga Negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai salah satu lembaga teknis daerah mempunyai tugas koordinasi dan sinkronisasi program-program pembangunan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah sehingga memiliki peranan dalam rangka membuka sudut pandang para stake holder mengenai prespektif gender dan anak serta mensosialisasikan pola pikir strategis dimana perempuan dan anak dapat dijadikan aset dan potensi penting dalam pembangunan. Jumlah penduduk perempuan dan usia anak mencapai lebih dari separuh jumlah penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara. Potensi yang besar menjadi alasan bahwa urusan wajib pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk

(43)

43

meningkatkan kualitas perempuan dan anak menjadi agenda penting pembangunan. Kualitas dan kapasitas perempuan di Kabupaten Minahasa Tenggara perlu ditingkatkan. Dengan potensi daerah dan sumberdaya manusia yang besar menjadi pemicu untuk dapat mengembangkan daya saing yang positif bagi pembangunan di Kabupaten Minahasa Tenggara secara makro.

Berbagai indikator capaian keberhasilan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak secara nasional menjadi indikator acuan keberhasilan pembangunan daerah adalah :

NO DATA CAPAIAN INDIKATOR PENYEDIADATA

1. IPG (Indeks Pembangunan Gender) BPS - Angka Harapan Hidup

- Angka Melek Huruf

- Rata-rata Lama Bersekolah

- Pengeluaran Perkapita disesuaikan

2. IDG (indeks Pengembangan Gender) BPS - Keterlibatan Perempuan dalam Parlemen

- Angka partisipasi perempuan sebagai tenaga manager, profesional dan administrasi

- Sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja

3 Capaian SPM bid. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

- Cakupan Layanan Pengaduan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan

dan Anak P2TP2AKP3A,

- Cakupan Layanan Rehabilitasi Sosial Dinsos

- Cakupan Layanan Bantuan Hukum PN, Kejak-saan &

UPPA

- Cakupan Layanan Kesehatan RSUD/Dinkes

- Cakupan Reintegrasi Sosial Dinsos

4. Indikator Kinerja Kunci Kemendagri& BP3A

- Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah - Angka Melek Huruf perempuan usia 15 ke atas - Partisipasi angkatan kerja perempuan

5. Indikator Kinerja Utama BP3A

- Jumlah peserta/kelompok yang mendapatkan pelatihan / pembekalan / sosialisasi dibandingkan jumlah peserta / kelompok sasaran

- Jumlah lembaga yang mengikuti penguatan kapasitas - Jumlah indikator pemenuhan hak anak yang dapat dicapai

(44)

44

Berkaitan dengan hal tersebut maka penyediaan data atas capaian indikator diatas dipengaruhi oleh ketepatan dan komunikasi lintas sektor untuk merekam dan melaporkan perkembangan data tiap tahun dapat diinventarisir sebagai dasar perumusan kebijakan dan mengatasi berbagai isu-isu dan permasalahan isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang meliputi pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Beberapa isu dan analisa yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut : 1. Pengarusutamaan Gender

a. perlunya penguatan peran, kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan lembaga-lembaga penggiat dan pemerhati perempuan dan anak

b. perlunya penguatan fungsi koordinasi, sinkronisasi dan sinergi lintas SKPD dan Focal Group Discussion

c. perlunya fasilitasi penyusunan, perencanaan dan penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) atas kebijakan program/kegiatan SKPD

d. perlunya penyediaan data terkait perkembangan PUG, PP dan PA termasuk penyusunan profil data terpilah gender dan anak

e. perlunya pengembangan materi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

f. perlunya pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program/kegiatan PUG, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2. Perlindungan Perempuan dan Anak korban kekerasan

a. perlunya fasilitasi/penanganan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan melalui pusat pelayanan terpadu

b. perlunya peningkatan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi di bidang perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dengan instansi dan lembaga layanan

c. perlunya penyediaan data terkait penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal bidang layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan

d. perlunya pelaksanaan kebijakan/program dan kegiatan terkait penyelenggaraan pengarusutamaan dan pemenuhan hak anak

e. perlunya peningkatan kerjasama lintas sektor/lintas SKPD dalam rangka kebijakan Kabupaten Layak Anak

Referensi

Dokumen terkait

Independent Sample J-Jest untuk rnelihat perbedaan kedua kelornpok penelitian pada variabel uang saku, pengeluaran pangan, jarak ternpat tinggal dari warung

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PELAYANAN, LOKASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

Sehubungan dengan telah adanya tenaga fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) pada Inspektorat Kota Bandung yang didasarkan kepada Peraturan

Hasil rapat pleno tersebut kemudian dituangkan dalam Keputusan KPU Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40/Kpts/KPU-Kab- 002.434826/2015 tanggal 06 Mei 2015 tentang

hitung (1,136) lebih kecil dari pada harga t tabel, Dengan demikian Ho yang menyatakan bahwa citra took di UD Menara 05 Kudus adalah baik dapat diterima Jadi

Kondisi saat ini keterdapatan gumuk pasir di wilayah kawasan pariwisata ini sudah mulai menyempit dan tergerus oleh tekanan penduduk yang merambah kawasan yang selama ini

Hal ini dipengaruhi oleh senyawa fenol yang bersifat racun ( toksik ). Dapat di lihat perbandingan dengan menggunakan larutan kontol, yaitu air saja. Pada larutan kontrol

SMP Muhammadiyah di Sukoharjo tentang penilaian portofolio, 2) mendeskripsikan pengembangan model penilaian portofolio dalam pembelajaran matematika berbasis lesson study, dan