• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Kelembagaan 7.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kondisi Kelembagaan 7.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pontianak"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman VI-1

BAB. VI

KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI

KOTA PONTIANAK

6.1. Petunjuk Umum

Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program

Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat

dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan

efisien serta terjamin keterlanjutannya.

Karena dalam kegiatan pembangunan prasarana wilayah Kota Pontianak akan

mencakup lebih dari satu wilayah kegiatan pembangunan, maka aspek kelembagaan

perlu dibahas di tingkat propinsi dan tingkat nasional melalui pembahasan tersebut

diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah.

Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan

memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan

prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit

organisasi/instansi. Kelembagaan di Kota Pontianak perlu dioptimalisasi dan

dikoordinasikan serta disinkronisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan

kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna

tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan

prasarana Kota Pontianak termasuk di dalamnya Bappeda, Dinas-dinas, PDAM dan

lain-lain.

Prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) adalah:

a) Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka

waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

b) Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

c) Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak

(2)

Halaman VI-2

d) Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

7.1 Kondisi Kelembagaan

7.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pontianak

Merujuk kepada UU No. 22/1999, maka bentuk pemerintahan Kota Pontianak

terdiri dari DPRD Kota Pontianak sebagai badan legislatif dan Pemerintah Kota Pontianak

sebagai badan eksekutif (lihat Gambar 7.1). Dalam menyelenggarakan tugas dan

wewenangnya, DPRD Kota Pontianak dibantu oleh sekretariat DPRD yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kota Pontianak. Sementara itu, Pemerintah Kota Pontianak terdiri dari

Walikota dan perangkat kota lainnya. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,

Walikota dibantu oleh wakilnya dan bertanggung jawab kepada DPRD Kota Pontianak.

Secara garis besar, sebagaimana diatur dalam PP No. 84/2000, perangkat Pemerintah

Kota Pontianak terdiri atas:

a) Sekretaris Daerah Kota : terdiri dari Asisten Daerah yang terdiri dari Bagian yang

terdiri dari Sub Bagian.

b) Dinas-dinas : terdiri dari Bagian Tata Usaha dan Sub Dinas. Bagian Tata Usaha terdiri

dari Sub Bagian dan Sub Dinas terdiri dari Seksi.

c) Lembaga Teknis Daerah (LTD) berbentuk Badan : terdiri dari Sekretariat dan Bidang

yang masing-masing terdiri dari Sub Bagian dan Sub Bidang.

d) Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor : terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan

Seksi.

(3)

Halaman VI-3

Gambar 6.1

Kerangka Dasar Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Kota Pontianak

Pemerintah Kota Pontianak telah mengeluarkan Peraturan Daerah Kota

Pontianak yang mengatur tentang Pembentukan Dinas Daerah Kota Pontianak yaitu:

a. Dinas Kesehatan

b. Dinas Pendidikan

c. Dinas Urusan Pangan

d. Dinas Perhubungan

e. Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, dan UKM

f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat

g. Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil

h. Dinas Pekerjaan Umum

i. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

(4)

Halaman VI-4

a. Dinas Pendapatan Daerah

k. Dinas Pariwisata, Kebudayaan Informasi dan Komunikasi

l. Dinas Pertanahan

7.1.1.1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak dilaksanakan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 30

Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak.

Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak

terdiri dari:

a) Kepala Badan;

b) Sekretaris Badan, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yang terdiri dari;

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Penelitian dan Pengembangan, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya;

- Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Fisik dan Prasarana; d) Bidang Ekonomi, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bidang Pertanian, Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata;

- Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Energi; e) Bidang Sosial Budaya, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan;

- Sub Bidang Pendidikan, Mental Spiritual dan Pemerintahan;

f) Bidang Fisik dan Prasarana, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yang terdiri dari:

- Sub Bidang Perhubungan dan Sumber Daya Air

- Sub Bidang Penataan Ruang, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; g) Bidang Statistik Pelaporan, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

(5)

Halaman VI-5 - Sub Bidang Pelaporan;

h) Unit Pelayanan Teknis Daerah:

i) Kelompok Jabatan Fungsional.

Visi BAPPEDA Kota Pontianak adalah “menjadi Institusi Perencana yang

Menghasilkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas”. Makna dari visi ini,

yaitu:

a) Institusi Perencana Pembangunan Daerah

Badan yang bertugas menyelenggarakan tugas-tugas perencanaan pembangunan

daerah, mulai dari perumusan dan penyusunan sampai dengan evaluasi pelaksanaan,

yang melibatkan seluruh unsur perencana dari dinas/ instansi/ lembaga sebagai satu

kesatuan wilayah pembangunan.

b) Perencanaan yang Berkualitas

Perencanaan pembangunan berdasarkan hasil kajian (research) sehingga

menghasilkan data yang valid dan akurat (data oriented), melalui proses (process) dalam rangka mengembangkan partisipasi masyarakat (participatory planning), dengan berkoordinasi (coordinating) untuk mewujudkan kesatuan dan kesamaan arah pandang serta didukung oleh sumber daya manusia perencana yang handal (good

planner).

Visi ini didukung dengan 4 (empat) misi, yaitu:

a) Merumuskankebijakan makro untuk mendukung program pembangunan daerah;

b) Mengembangkan sistem perencanaan pembangunan berdasarkan aspirasi

masyarakat;

c) Menciptakan koordinasi yang harmonis antar dinas/ instansi dalam perencanaan dan

evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah;

d) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Perencana agar semakin

profesional.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada BAPPEDA Kota

Pontianak sebagian besar memiliki tingkat pendidikan sarjana. Untuk lebih jelasnya

(6)

Halaman VI-6

Gambar 7.2

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Bappeda Kota Pontianak 2008

(7)

Gambar 7.3

(8)

Halaman VI-8

7.1.1.2 Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak merupakan Dinas yang memiliki

kewenangan sebagai dinas, yang merupakan bagian dari daerah otonom sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

setelah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Perda Nomor 16 Tahun

2004 tentang Pembentukan Dinas Daerah Kota Pontianak, Peraturan Walikota Pontianak

Nomor 35 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tugas Jabatan pada Dinas Pekerjaan

Umum Kota Pontianak Serta Peraturan Walikota Pontianak Nomor 38 Tahun 2008

Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum

Kota Pontianak.

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok membantu Walikota

melaksanakan sebagian kewenangan kota di bidang pekerjaan umum dalam rangka

pelaksanaan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta tugas

lainnya yang diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Pekerjaan Umum

Kota Pontianak menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana, analisis, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi

di bidang pekerjaan umum

b) Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan

keserasian gerak dan atau yang berhubungan dengan prasarana fisik kota

c) Pelaksanaan yang meliputi segala usaha kegiatan untuk menyelenggarakan tugas

pencegahan dan pemadaman kebakaran dan bencana-bencana lainnya serta

melakukan koordinasi yang berhubungan dengan pelaksanaan teknis dan operasional

pencegahan dan pemadaman kebakaran terutama dengan Badan Pemadam

Kebakaran Swasta dan instansi lainnya

d) Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari Kepala Dinas, bagian Tata

Usaha, bidang Bina Marga, bidang Cipta Karya, bidang Pengairan serta bidang Kebersihan

dan Pertamanan, seksi dan sub bagian, kelompok jabatan fungsional serta unit pelaksana

teknis dinas (UPTD).

(9)

Halaman VI-9

Pekerjaan Umum, baik segi teknis operasional maupun administratif sesuai dengan

kebijakan bupati dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Kepala bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam hal

mempersiapkan perangkat pelayanan penunjang teknis administrasi keuangan,

kepegawaian, pengelolaan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan,

ketatausahaan, kearsipan, penggandaan, protokoler, pengorganisasian, tata laksana,

hukum dan dokumentasi, hubungan kemasyarakatan, perencanaan dan pelaporan.

Bagian tata usaha membawahi 2 (dua) sub bagian yaitu Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian dan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu bagian tata

usaha untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan penyiapan pelayanan teknis

administrasi rumah tangga dan protokoler, administrasi keuangan dan penataan

organisasi dan tata laksana serta administrasi kepegawaian.

 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu

kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan tugas menghimpun

masukan/informasi dari bidang atau seksi lain sebagai bahan untuk menyusun

perencanaan umum dari dinas, menganalisis informasi dan mengolahnya sehingga

menjadi sumber data dan menghimpun data yang masuk sebagai bahan laporan

akhir.

 Sub Bagian Keuangan

c) Bidang Sumber Daya Air dan Pengendalian, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Perencanaan Teknis dan Pengendalian;

- Seksi Pembangunan Saluran;

- Seksi Pemeliharaan Saluran.

d) Bidang Cipta Karya, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP);

- Seksi Penataan Bangunan Gedung Pemerintah;

- Seksi Pengembangan Permukiman;

e) Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(10)

Halaman VI-10

- Seksi Penerangan Jalan Umum;

f) Bidang Kebakaran, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran;

- Seksi Sarana dan Peralatan Kebakaran g) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

h) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak adalah sebagai “Pengelola Bangunan dan Lingkungan yang Berkelanjutan” dengan didukung oleh 2 (dua) Misi yaitu:

a) Mewujudkan pengelolaan lingkungan yang lebih bersih, sehat, indah, aman dan

serasi;

b) Mewujudkan manajemen pembangunan lebih profesional.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Pekerjaan Umum

Kota Pontianak sebanyak 183 orang dan sebagian besar pegawai berada di Bidang

Kebersihan dan Pertamanan, untuk lebih jelasnya sebaran pegawai per bidang/ bagian

dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 7.1

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2017

NO URAIAN

PENDIDIKAN

%

S-2 S-1 D III SMA/

STM

SMP SD JUMLAH

1

Dinas PU Kota

Pontianak 3 37 10 34 3 14 101 100

JUMLAH 3 37 10 34 3 14 101 100

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kota Pontianak, 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa pegawai atau sumber daya manusia (SDM ) pada

(11)

Halaman VI-11

S-1, SMA dan SD untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam prosentase tingkat pendidikan

yang tergambar di bawah ini.

Gambar 7.4

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Tahun 2015

(12)

Gambar 7.5

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

(13)

Halaman VI-13

7.1.1.3 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan

Daerah Kota Pontianak Nomor 40 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak.

Susunan organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak terdiri dari:

a) Kepala Dinas;

b) Sekretaris Dinas, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bidang Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Pembinaan Kebersihan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Kebersihan;

- Seksi Penyuluhan dan Kemitraan Kebersihan;

d) Bidang Operasional Kebersihan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Operasional Penyapuan Jalan dan Kebersihan Pasar;

- Seksi Angkutan;

- Seksi Prasarana dan Sarana;

e) Bidang Pertamanan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Penataan, Pengendalian Taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

- Seksi Pemeliharaan Taman; f) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

g) Kelompok Jabatan Fungsional tertentu.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Pontianak sebanyak 101 orang, untuk lebih jelasnya sebaran pegawai

per bidang/ bagian dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 6.2

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Pontianak Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015

(14)

Halaman VI-14

S-2 S-1 D III SMA/ STM SMP SD JUMLAH

Dinas Kebersihan

Dan Pertamanan

Kota Pontianak

3 37 10 34 3 14 101 100

JUMLAH 3 37 10 34 3 14 101 100

(15)

Gambar 7.6

Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Pontianak

(16)

Halaman VI-16

7.1.1.4 Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak

Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan desentralisasi dalam bidang pendapatan daerah di wilayah Kota Pontianak

yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Pontianak Nomor 30 Tahun 2008 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Untuk mendukung

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas tersebut telah terbagi habis

dalam bidang dan seksi. Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

Pendapatan Daerah Kota Pontianak terdiri dari:

a) Kepala Dinas;

b) Bagian Tata Usaha, didukung oleh 3 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Perencanaan.

c) Bidang Penetapan dan Keberatan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Keberatan Angsuran dan Tunggakan;

- Seksi Penetapan.

d) Bidang Pendaftaran dan Pendataan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pendaftaran;

- Seksi Pendataan.

e) Bidang Penaihan dan Pembukuan, didukung 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Penagihan, Pembukuan dan Pelaporan;

- Seksi Peneriamaan Daerah Lainnya/PBB.

f) Bidang Pembinaan dan Pengendalian, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pembinaan dan Penyuluhan;

- Seksi Pengendalian dan Pengawasan.

g) Kelompok Jabatan Fungsional.

Sumber daya manusia (SDM ) pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak

sebagian besar berpendidikan sarjana. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam

(17)

Halaman VI-17

Gambar 7.7

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2015

(18)

Gambar 7.8

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak

Ka. Seksi

(19)

Halaman VI-19

7.1.1.5 Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak

Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan

Daerah Kota Pontianak Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak.

Susunan organisasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak terdiri dari:

a) Kepala Dinas;

b) Sekretaris Dinas, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Penataan Ruang dan Bina Tata Bangunan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Perencanaan Detail Tata Ruang;

- Seksi Survei dan Pemetaan;

- Seksi Peruntukan dan Penggunaan Bangunan;

d) Bidang Pengawasan dan Penertiban, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Pengawasan Bangunan;

- Seksi Penertiban dan Penindak;

- Seksi Pembinaan dan Pengkajian;

e) Bidang perumahan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Perumahan Rakyat;

- Seksi Swadaya dan Pengembangan kawasan Perumahan;

f) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

(20)

Gambar 7.9

Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak

Kasi Perumahan

Detail Tata Ruang Kasi Survei & Pemetaan

(21)

Halaman VI-21

Selain jabatan secara struktural, terdapat juga Struktur Organisasi Kegiatan yaitu:

a) Penangungjawab APBD adalah Walikota Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan

Keputusan Presiden Republik Indonesia bertindak sebagai Atasan Langsung Pengguna

Anggaran/Barang/Jasa Kepala Satuan Kerja.

b) Pengelola APBD adalah Sekretaris Daerah Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan

Keputusan Walikota Kota Pontianak, bertindak sebagai Pembantu Atasan Langsung

Pengguna Anggaran dan Bertanggungjawab Kepada Walikota Kota Pontianak.

c) Pengguna Anggaran/Barang/Jasa/Kepala Satuan Kerja adalah Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan Keputusan Walikota Kota

Pontianak bertindak sebagai Atasan Langsung Pengendali Kegiatan dan bertanggung

jawab kepada Walikota Kota Pontianak.

d) Pejabat Pembuat Komitmen adalah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan

Umum Kota Pontianak, bertindak sebagai Atasan Langsung Pembantu Pengendali

Kegiatan dan Pemimpin Kegiatan.

e) Pemimpin Kegiatan adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, bertindak selaku atasan langsung pelaksana

kegiatan.

f) Pemegang Kas adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Walikota

Kota Pontianak, bertindak sebagai pelaksana Penatausahaan Keuangan dan

bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja.

g) Pelaksana Urusan Umum adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, antara lain : penerimaan, pengarsipan penggandaan

dan pengiriman surat-surat, pembersihan dan penjagaan kantor danlain-lain.

h) Pelaksana Urusan Pegawai/Personalia adalah pejabat/staf yang diangkat

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk

melaksanakan kegiatan administrasi dan pengelolaan pegawai personalia.

i) Pelaksana Urusan Barang dan Jasa adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan

Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan

kegiatan administrasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa (selain belanja jasa

perencanaan dan jasa pengawasan teknis dan jasa lingkungan permukiman).

(22)

Halaman VI-22

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk

melaksanakan kegiatan administrasi dan belanja perjalanan dinas.

k) Pelaksana Urusan Administrasi Teknik adalah pejabat/staf yang diangkat

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk

melaksanakan kegiatan administrasi pra kontrak, kontrak dan pasca kontrak serta

administrasi teknis lainnya.

l) Pelaksana/Pengawas Kegiatan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung adalah

pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kota Pontianak untuk melaksanakan/mengawasi kegiatan jasa perencanaan teknis

bangunan gedung.

m) Pelaksana/Pengawas Kegiatan Pembangunan dan lingkungan permukiman adalah

pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kota Pontianak untuk melaksanakan/mengawasi kegiatan jasa perencanaan teknis

jalan lingkungan.

7.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Berikut ini adalah gambaran kondisi kelembagaan non-pemerintah yang terkait

dengan RPIJM sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam rangka mensukseskan

pengembangan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya.

Kelembagaan Non Pemerintah yang menangani bidang keciptakaryaan di Kota

Pontianak antara lain Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PDAM, Organisasi

Masyarakat Setempat (OMS), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) PAMSIMAS, dan

lain-lain.

7.1.2.1 PDAM Kota Pontianak

Pelayanan air minum di Kota Pontianak dilakukan oleh PDAM Kota Pontianak

sesuai Peraturan Daerah Kota Pontianak tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Pontianak dengan visi yaitu “Pengelolaan PDAM secara arif dan adil untuk mewujudkan perusahaan yang Sehat, Sejahtera, Mandiri, dan Profesional”. Sedangkan misi dalam

mewujudkan visi tersebut adalah:

(23)

Halaman VI-23

peningkatan keuntungan;

b) Menekan tingkat kebocoran baik fisik maupun administrasi untuk menuju optimalisasi

pemanfaatan ketersediaan air;

c) Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat;

d) Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengembangan usaha;

e) Membuat Program Kerja Tahunan (RKAP) dan Corporate Plan (Program Kerja 5

Tahunan);

f) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tenaga yang handal

dan profesional;

g) Menjaga keseimbangan peran dan fungsi antar stakeholder (Pemerintah, Masyarakat,

dan Pengelola), dengan penjelasan Pemerintah adalah Eksekutif, dan Legislatif,

Masyarakat adalah Pelanggan, Pengelola adalah PDAM dan Badan Pengawas.

Sesuai Peraturan Walikota Pontianak, Struktur organisasi PDAM Kota Pontianak

(24)

Halaman VI-24

Gambar 6.10

Struktur Organisasi PDAM Kota Pontianak

Sumber: Peraturan Walikota Pontianak

7.1.2.2 Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

Untuk mendukung program/ kegiatan PAMSIMAS di Kota Pontianak, pada setiap

desa yang mendapat program/ kegiatan ini membentuk lembaga keswadayaan

masyarakat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyediaan air minum dan

sanitasi yang berbasis masyarakat. Salah satu contoh struktur organisasi LKM yang

menangani program/kegiatan PAMSIMAS di Kota Pontianak adalah sebagai berikut: WALIKOTA

BAGIAN TEKNIK BAG. HUBUNGAN

(25)

Halaman VI-25

Gambar 6.11

Struktur Organisasi LKM Pamsimas

Sumber: Kegiatan PAMSIMAS Kota Pontianak, 2015

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) untuk kegiatan PAMSIMAS di Kota

Pontianak ini dibentuk oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah/rembug desa dan

kemudian ditetapkan dengan Akta Notaris. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung

kegiatan PAMSIMAS direspon sangat baik sejak awal dalam perencanaan maupun

pelaksanaannya serta dukungan dalam dana in-cash maupun in-kind.

7.2 Masalah, Analisis dan Usulan Program

7.2.1 Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat

pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM)

yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak. Peningkatan

pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan

masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat

KETUA

WAKIL KETUA

UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK)

SEKRETARIS

PENASIHAT (KEPALA DESA)

UNIT KERJA TEKNIS AIR BERSIH DAN

SANITASI (UKT)

UNIT KERJA KESEHATAN MASYARAKAT DAN

(26)

Halaman VI-26

dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja

juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey,

kendaraan operasional dan lain-lain sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

7.2.2 Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu,

informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus

singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu

dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini

perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM

Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa

pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dan

lain-lain) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan

dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas

(capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak masih sangat dibutuhkan.

7.2.3 Usulan Program

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dan lain-lain

yang diharapkan selama 5 (lima) tahun ke depan ada peningkatan kualitas SDM.

Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat

diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

7.3 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

Dalam rangka pembinaan dan pendampingan penyusunan Program Rencana

(27)

Halaman VI-27

Pendampingan Penyusunan RPUM Bidang PU/Cipta Karya, dianggap perlu dibentuk

Satgas terpadu yang keanggotaannya dari pejabat/staf di Kota Pontianak.

7.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/KPTS/M/2007 tanggal 8

Januari 2007 dan Nomor: 235/KPTS/M/2007 tanggal 19 April 2007 tentang Pengangkatan

Penanggungjawab Program, Pelaksana Program, Koordinator Wilayah, Kepala Satuan

Kerja Non Vertikal Tertentu/Sementara/Kuasa Pengguna Anggaran/Pemimpin Pelaksana

Kegiatan/Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan/Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang

Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Yang

Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran, dan Bendahara untuk Tahun Anggaran

2007, maka dibentuk Satgas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya yang selanjutnya disebut Tim Satgas

RPIJM Kota Pontianak, sesuai dengan SK. Walikota Kota Pontianak Tahun 2008 tentang

Pembentukan Tim Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak yang terdiri dari: Tim Pengarah

dan Tim Pelaksana. Satgas RPIJM dalam melaksanakan tugasnya akan dibantu oleh Tim

Sekretariat.

TIM PENGARAH, mempunyai tugas:

• Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Daerah Kota

Pontianak,

• Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerjasama di dalam dan di luar Kota Pontianak.

• Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kota Pontianak

• Menetapkan kebijakan program dan anggaran APBD yang layak mendukung RPIJM Daerah Kota Pontianak.

TIM PELAKSANA, mempunyai tugas:

• Melaksanakan tugas pendampingan RPIJM Daerah Kota Pontianak

(28)

Halaman VI-28 • Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPIJM Daerah Kota Pontianak yang akan dihasilkan dari proses pendampingan ini, untuk tahun anggaran 2008 yang telah

disiapkan oleh Pemerintah Daerah tanpa melalui program pendampingan.

• Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus

pendampingan RPIJM Daerah Kota Pontianak.

TIM SEKRETARIAT, mempunyai tugas:

• Melaksanakan tugas untuk memberi dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

• Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPIJM Daerah Kabupaten, dan Provinsi.

• Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

7.3.2 Diagram Hubungan Antar Instansi

Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pontianak Tahun 2009-2013

ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian

program/kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak adalah Dinas

(29)

Halaman VI-29

Gambar 6.12

Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kota Pontianak

7.3.3 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas

(capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM)

dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat

melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus

teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang

profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu

didukung oleh komitmen Pemerintah Kota dalam peningkatan profesionalisme aparatur

sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dinas Pekerjaan Umum

-Dinas PU -PDAM -Masyarakat -Musyawarah/ Rembug Desa/

Kecamatan/ Kabupaten -Dokumen Perencanaan yang

telah disusun BAPPEDA

disetujui

diusulkan

diserahkan/ dikelola Pelaksanaan program/ kegiatan

Gambar

Gambar 6.1 Kerangka Dasar Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Kota Pontianak
Gambar 7.2 Persentase Tingkat Pendidikan SDM Bappeda Kota Pontianak 2008
Gambar 7.3 Struktur Organisasi Bappeda Kota Pontianak
Tabel 7.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan cara yang sama dapat ditabulasikan pada tabel berikut ini : Tabel 15... Biji

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerimaan upah pekerja harian para pekerja toko pakaian di pasar tengah Bandar Lampung menurut hukum

Mengacu kepada pendapat Mulyadi (2004: 455), pengertian penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan, baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai

[r]

Sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Salah Satu Anggota Keluarga Menderita Penyakit Kusta di Puskesmas Sidotopo Wetan

Berdasarkan estimasi pada proyek tersebut, terjadi penyimpangan waktu sebesar 7 minggu maka total masa kerja menjadi 37 minggu dari 30 minggu waktu rencana

dapat diturunkan dengan mengurangi risiko yang urangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan peserta Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat yang menjadi bimbingannya. Melakukan observasi atau survey desa sasaran yang telah