• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemasaran (marketing) adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda-benda dan jasa-jasa yang menimbulkan distribusi fisik mereka.

Pemasaran ditujukan untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Pada dasarnya keunggulan teknologi, kemampuan pengiriman, keahlian pelayanan, teori penetapan harga, dan kesempuraan produk digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai salah satu faktor penentu dalam pemasaran, teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam meraih pelanggan, terutama dalam bidang teknologi informasi. Semakin mudah informasi mengenai suatu produk didapat akan semakin meningkatkan peluang untuk meraih pelanggan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu produk.

Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini ialah internet. Internet dapat menyediakan informasi yang cepat, murah, dan dalam ruang lingkup yang sangat luas. Internet merupakan sarana penyedia informasi yang tidak terbatas dimana informasi terus berubah dan sangat dinamis.

(2)

Internet mampu menyediakan informasi bagi semua pihak dengan berbagai kepentingan.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet ternyata membawa dampak yang besar bagi segala aspek, tidak terkecuali perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sekarang sudah sangat banyak orang yang memanfaatkan internet sebagai media pemasaran dan bisnis. Hal ini tidak aneh mengingat jumlah pengguna internet yang terus bertumbuh pesat dapat menjadi sebuah pasar yang potensial untuk dimasuki para pebisnis. Di lain pihak, praktik e-commerce dan e-bisnis ternyata mempunyai banyak keuntungan baik bagi perusahaan ataupun konsumen.

Pertumbuhan pengguna internet semakin pesat seiring semakin majunya teknologi. Pada masa sekarang ini internet bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Hal ini dikarenakan banyaknya akses yang memungkinkan untuk menggunakan internet. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet, baik secara global maupun di indonesia, terus meningkat tiap tahun. Berikut data dari www.internetworldstats.com mengenai pertumbuhan pengguna internet secara global maupun di indonesia.

(3)

Sumber : www.internetworldstats.com

Gambar 1

(4)

Tabel 1

Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : www.internetworldstats.com

Apabila dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna internet baik secara global maupun nasional mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini jelas menjadi sebuah potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini diperkuat dengan komposisi pengguna internet. Menurut Yom dalam (Tjiptono & Diana,2007:16), kalangan pendidikan tercatat sebagai pengguna paling banyak (59%), diikuti kalangan bisnis (21%), pemerintah (14%) dan sisanya pengguna individual. Apabila dilihat dari jumlah pengguna dan komposisi pengguna internet, bisnis benar-benar dapat berkembang di dunia maya. Pemasar menggunakan media internet untuk perdagangan elektronik sebagai penyediaan kebutuhan konsumen dan membangun bisnisnya melalui interaksi online. Salah satu fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan pemasar untuk menjual pakaian yaitu melalui world wide web (WWW) (Supriyanto, 2005:340).

(5)

Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang berbelanja dan berusaha di internet. Visa eCommerce Consumer, monitor-badan risat milik Visa, menemukan empat jawaban berikut: pertama, sekitar 80% responden menyatakan waktu berbelanja online lebih fleksibel. Kedua, sebanyak 79% responden mengatakan mereka mudah membandingkan harga sehingga bisa lebih berhemat. Ketiga, (78% responden) untuk membanding-bandingkan produk. Yang terakhir (75% responden) untuk mencari barang murah (Kasali, 2011).

Menurut Chandra (2000:64-65) dalam tulisan ilmiahnya yang berjudul “mengenal konsumen di dunia digital : proses belanja konsumen melalui media internet”, menjelaskan bahwa kekuatan terbesar dari internet yang membuatnya menjadi pilihan utama konsumen dalam belanja masa depan ialah bahwa proses pencarian, evaluasi pilihan serta aktualisasi belanja terjadi sangat cepat, nyaman, serta dilakukan di mana saja dan kapan saja. Proses pencarian melalui internet dapat diperkuat dengan diskusi melalui chat atau news group di antara sesama konsumen atau calon konsumen, kemudian proses evaluasi untuk membanding-bandingkan serta membangun decision criteria, selanjutnya proses transaksi pembelian.

Penggunaan layanan pembelian lewat internet (online shopping) di indonesia juga meningkat drastis. Menurut report global tentang belanja online yang dikumpulkan oleh Nielsen Company, hampir 70% pengguna internet di indonesia yang berpartisipasi dalam survey global online pada Maret 2010 menyatakan mereka berencana melakukan belanja online dan hanya sepertiganya yang mengaku tidak pernah melakukan belanja online. Hal ini menguatkan hasil

(6)

survei Nielsen Global Online pada 2007 yang menyatakan bahwa 51% pengguna internet di indonesia pernah belanja online setelah sebelumnya pada tahun 2005 hanya 4% pembeli dari populasi pengguna internet (Wijaya, 2008).

Pemanfaatan layanan pembelian melalui internet, selain menghadirkan banyak keuntungan bagi pemasar, juga menghadirkan banyak keuntungan bagi konsumen online. Menurut Kotler & Amstrong (2001: 261) keuntungan bagi konsumen online antara lain memberikan kenyamanan. Pelanggan tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen dapat membandingkan merk, memeriksa harga dan memesan barang dagangan 24 jam sehari dari mana saja. Pembeli online terasa mudah dan pribadi pelanggan menemui sedikit percekcokan sewaktu membeli. Pembelian online menawarkan beberapa keunggulan tambahan. Jasa online komersial dan internet memberi konsumen akses ke informasi pembandingan yang melimpah.

Informasi tentang produk perusahaan dan pesaing sangat diperlukan. Konsumen sering berinteraksi dengan situs penjual untuk mencari informasi produk atau jasa yang benar-benar konsumen inginkan, kemudian memesan atau mengunduh informasi di tempat. Menurut survei nielsen global online bahwa produk dan jasa yang mungkin dibeli oleh konsumen asia pasifik adalah buku sebesar 52% dan kemudian produk fashion sebesar 44% setelah itu diikuti dengan tiket pesawat dan kebutuhan elektronik masing-masing 35% dan 32%.

(7)

Menurut Gendis (2009) menjamurnya online shop membuka peluang usaha dalam bidang produk fashion di internet yang banyak membidik remaja sebagai konsumenya banyak dari remaja yang berasal dari kalangan berpendidikan seperti mahasiswi. Berbagai macam produk fashion dari ujung rambut sampai ujung kaki seperti sepatu menyebabkan permintaan produk sangat banyak untuk memenuhi kebutuan wanita. Penelitian yang dilakukan Kim dan Kim (2004) mengenai predicting online purchase intentions for clothing product menjelaskan bahwa banyak konsumen wanita membuat keputusan untuk membeli baju, perhiasan dan aksesoris melalui online.

Menurut Rianto (2005) ternyata bisnis internet juga mengalami surut tidak terkecuali di indonesia, bahkan banyak pakar bisnis yang menyatakan bahwa grafik bisnis di internet tengah menurun, akan tetapi pada kenyataanya bisnis di internet tetap marak karena masih banyak orang yang yakin bahwa bisnis ini tetap menjanjikan.

Clean & Clear adalah sebuah produk kosmetik yang diproduksi oleh Johnson & Johnson. Clean & Clear adalah produk perawatan wajah yang berguna untuk menghilangkan jerawat dan membersihkan kulit agar kulit tampak sehat, bersih dan berseri. Dalam pemasarannya Clean & Clear juga menggunakan internet sebagai media untuk memperkenalkan dan menyebarkan pemasarannya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Strategi Online marketing Dan Pengaruhnya terhadap Purchase Intentions Konsumen Dalam Membeli Produk Clean & Clear Di Surabaya”.

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor online marketing apa saja yang mempengaruhi purchase intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya? 2. Apakah X1 sampai Xn secara simultan berpengaruh terhadap purchase

intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya? 3. Apakah X1 sampai Xn secara parsial berpengaruh terhadap purchase

intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor online marketing apa saja yang mempengaruhi purchase intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya.

2. Untuk mengetahui apakah X1 sampai Xn secara simultan berpengaruh

terhadap purchase intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya.

3. Untuk mengetahui apakah X1 sampai Xn secara parsial berpengaruh terhadap

purchase intentions konsumen dalam membeli produk Clean & Clear di Surabaya.

(9)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada produsen Clean & Clear untuk terus meningkatkan strategi online marketing-nya sehingga produsen Clean & Clear dapat mengembangkan usahanya.

2. Bagi Penelitian Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, terutama dalam bidang manajemen pemasaran yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya, terutama yang berkaitan dengan online marketing. Selain itu memperluas pengetahuan serta untuk mengetahui sejauh mana materi tentang perilaku konsumen dan pemasaran yang telah dipelajari dalam perkuliahan dapat diterapkan dalam praktek untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam tiap kegiatan bisnis dari aspek pemasarannya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membuat bahasan yang sesuai dengan kemampuan peneliti dalam menganalisa masalah, maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti membatasi ruang lingkup analisa yang berhubungan dengan strategi online marketing yang yang dilakukan melalui website, facebook, dan twitter.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan pengalaman menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimilki untuk

Dalam penelitian Coskun Betul,dkk dalam penelitian THE COMPARISON OF REACTION TIMES OF KARATE ATHLETES ACCORDING TO AGE, GENDER AND STATUS diperoleh data bahwa

Spesifikasi Gedung dipergunakan untuk mengetahui spesifikasi beban yang akan dilayani, beban apa saja disetiap ruang yang berada disebuah gedung tersebut., sehingga kita

1) Pelaksanaan Upacara Ngerasakin perlu disebar luaskan kepada semua masyarakat di Desa Banyuatis khususnya yang belum mengerti mengenai, bentuk, fungsi maupun

coli dari tempe memiliki ciri morfologi yang sama dengan isolat medis pada media EMB, namun dapat dilihat bahwa sifat genotipik isolat ini berbeda dengan isolat medis

Pertanyaan ini memulai proses pengkajian yang cukup panjang, dua tahun Proyek BASICS bekerja di Sulawesi Utara bersama sebuah tim yang terdiri dari para akademisi,

Maka dalam penelitian yang telah di analisa secara objektif, penulis menganalisis kebutuhan dengan menggunakan alat bantu penjualan barang berbasis Barcode untuk memudahkan

[r]