• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis"

Copied!
207
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SUMBANGAN KATEKESE UMAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO YUSUF, BERUT, WILAYAH SANTA MARTA, SUMBER, PAROKI SANTA MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG, JAWA TENGAH MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Oleh: Monica Dewi Pratiwi NIM: 101124028. PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini kupersembahkan kepada orang tuaku tercinta: Paulus Sugita dan Victoria Suprihatin berserta kakak-kakakku tersayang: Agustinus Eko Pramustiyowidi, dan Yohanes Wikan Kharismawan, keluarga-keluarga dan umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO “Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir." (Luk 13:30). v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Judul skripsi SUMBANGAN KATEKESE UMAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO YUSUF, BERUT, WILAYAH SANTA MARTA, SUMBER, PAROKI SANTA MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG, JAWA TENGAH MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Skripsi ini memiliki latar belakang bahwa dalam kehidupan umat kurang mampu menghayati iman khususnya bagi orang dewasa dan orang tua. Masih banyak umat yang kurang memahami imannya dan menerapkannya dalam hidup. Umat kurang mampu mendalami pengalaman hidupnya menjadi bermakna. Persoalan pokok pada skripsi ini adalah iman setiap umat sebaiknya selalu dikembangkan. Akan tetapi pada kenyataanya umat yang berusia dewasa dan tua kurang mendapat perhatian dari Gereja. Oleh sebab itu untuk mendalami persoalan yang dihadapi umat, penulis melakukan penyebaran kuesioner dan studi pustaka yang bersumber dari Kitab Suci, dokumen-dokumen Gereja, dan pandangan para ahli. Katekese umat merupakan proses sharing pengalaman iman yang mampu meneguhkan iman umat. Melalui katekese, umat diharapkan terbantu untuk mendalami pesan Kitab Suci berdasarkan pengalaman hidup. Sedangkan keberhasilan katekese umat membutuhkan kerjasama antara umat sebagai peserta dan pendamping. Dalam proses katekese umat, melibatkan beberapa unsur yaitu sharing pengalaman iman, pendalaman pesan Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani dalam kehidupan dan doa bersama. Tetapi umat belum memanfaatkan peluang yang ada, banyak umat belum terlibat dalam proses katekese umat. Di usia dewasa dan usia tua mereka menghadapi banyak tantangan dan persolan hidup, oleh karena itu kehadiran katekese umat sangat membantu dan mempengaruhi penghayatan iman supaya umat memiliki iman yang kuat dalam menghadapi kehidupan. Salah satu model katekese umat yang dapat membantu umat meningkatkan penghayatan iman adalah model Shared Christian Praxis. Model SCP menekankan dialog dan partisipasi supaya mendorong umat untuk mengungkapkan visi dan misi hidup dengan Visi dan Misi Kristiani, sehingga umat mampu untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Penulis dalam skripsi ini mengusulkan katekese umat model SCP untuk membantu umat meningkatkan penghayatan iman. Umat diharapkan terbantu dalam mendalami pengalaman hidupnya berdasarkan wahyu Tuhan sehingga umat dapat mengembangkan dan mendalami imannya melalui tindakan nyata dalam hidup. Adapun tema umum yang diangkat adalah “Membangun Kebersamaan dalam Meningkatkan Penghayatan Iman”. Tujuannya adalah bersama pendamping, peserta diajak untuk menyadari dan memahami pentingnya arti kebersamaan dalam meningkatkan penghayatan iman sehingga peserta dapat bersama-sama membangun kebersamaan dalam hidup berkomunitas dan melibatkan diri dalam kegiatan menggereja.. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT The title of this thesis is THE CONTRIBUTION OF COMMUNITY CATECHESIS TO IMPROVE THE FAITHFUL’S FAITH IN SAINT JOSEPH DISTRICT, BERUT, SANTA MARTA REGION, SUMBER, SANTA MARIA LOURDES PARISH, SUMBER, MAGELANG, CENTRAL JAVA THROUGH SHARED CHRISTIAN PRAXIS. The background of this thesis is based on the fact that christian elderly could not live their faith in their life. Many people do not understand their own and can not apply it in their life. People could not make their life experiences more meaningful. The key issue of this thesis is to develop lifelong faith formation of every people. But in reality christian elderly do not receivefully atention from Church. There, to explore the problem, the author spread questionnaires, do literature study from Bible, Church documents, and from experts point of view. Community catechesis ia a prosess of sharing experiences of people of faith that is meant to confirm the faith of the people. Throught people catechesis, is expected to help the faithful’s deepen the message of the Bible based on their life experiences. On the other hand, community catechesis can be successful there is it cooperation among people as participants and chaperones. In the process of community catechesis, it involves several elements by sharing faith experience, by deepening the message of Bible, by applying christian faith in life and prayering together. But many pople have not yet used the advantages. Many people have not been involved in the process of community catechesis. Adult and elderly faced many challenges and life problem, therefore the presence of community catechesis really help and influence faithful’s faith, so that they can have strong faith for their life. One model of community catechesis that can help people to develop faith formation the Shared Christian Praxis model. SCP model emphasize dialogue and participation in order encourage people to express the vision and mossion on their life with Vision and Mission Christian so that people were able to actualize meaning God’s Kingdom. The writer in this paper proposes a model community catechesis SCP to help people improve the appreciation of faith. People are expected to gain help in deepening the experience of life based on the revelation of God so that people can develop and deepen their faith throught concrete action in life. The theme raised is to “Building Fellowship to Develop Faithful’s Faith”. The gold of this theme is together with the chaperones, participants are invited to ralize and understand the important of being together to develop faithful’s faith so that they can buil fellowship in their own community and participate into Church activities.. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan karena cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SUMBANGAN KATEKESE UMAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO YUSUF, BERUT, WILAYAH SANTA MARTA, SUMBER, PAROKI SANTA MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG, JAWA TENGAH MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku Dosen Pembimbing Utama, yang selalu memberi perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan dosen penguji kedua, yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Drs. L. Bambang H.Y., M.Hum., selaku dosen penguji ketiga, yang sering mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap staf dosen dan seluruh karyawan prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma, yang secara tidak langsung selalu memberikan semangat kepada. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. penulis dalam menyelesaikan studi di IPPAK dan telah mendidik serta membimbing penulis selama belajar di IPPAK. 5. Aloysius Martoyoto Wiyono, Pr, sebagai Pastor Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberi dukungan dalam menyelesaikan studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma. 6. Ketua Lingkungan dan seluruh umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut yang telah. memberikan. dukungan. dan. perhatian. kepada. penulis. dalam. menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Kedua orang tua beserta sanak keluarga dengan ketulusan hati mendoakan, membantu, mendampingi, memberikan dukungan dan memberikan motivasi sepenuhnya bagi penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma. 8. Sahabat-sahabat tercinta: Tiara Wulandari Mustikarani dan Hana Puspita Canti yang dengan setia memberikan dukungan dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Segenap teman-teman tercinta mahasiswa angkatan 2010 dan lintas angkatan yang telah mendukung dan berdinamika bersama dalam studi di IPPAK sehingga tercipta kebersamaan sebagai keluarga IPPAK. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang dengan tulus hati telah memberikan kritik, saran, dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman JUDUL ............................................................................................................. i. PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii. PENGESAHAN. ............................................................................................ iii. PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv. MOTTO ............................................................................................................ v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vii. ABSTRAK ........................................................................................................ viii. ABSTRACT ...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... x. DAFTAR ISI ................................................................................................... xii. DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xx. DAFTAR TABEL ........................................................................................... xxiv BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1. A. Latar Belakang ................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4. C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 4. D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 5. E. Metode Penulisan .............................................................................. 5. F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 5. II. PENELITIAN TENTANG KATEKESE UMAT DI LINGKUNGAN ST. YUSUF, BERUT, WILAYAH ST. MARTA SUMBER, PAROKI ST. MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG ....................................................................................... 8. A. Gambaran Umum Situasi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ............ 8. 1. Sejarah Berdirinya Gereja St. Maria Lourdes, Sumber .............. 8. 2. Visi dan Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ....................... 10. BAB. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. a. Visi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ............................... 10. b. Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ............................... 11. 3. Karya Pastoral di Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ................. 12. 4. Letak Geografis ........................................................................... 12. 5. Situasi Umum Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ...................... 13. 6. Situasi Sosial dan Ekonomi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber. 15. B. Gambaran Situasi Umum di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber , Magelang ... 16. 1. Situasi Umum di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber ..................... 16. 2. Situasi Katekese Umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber. 17. C. Penelitian Sumbangan Katekese Umat dalam Rangka Meningkatkan Penghayatan Iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang ............................................................................................ 20. 1. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 20. 2. Rumusan Permasalahan ............................................................... 21. 3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 21. 4. Metodologi Penelitian .................................................................. 22. a. Metode Penelitian .................................................................. 22. b. Jenis Penelitian ....................................................................... 22. c. Alat Pengumpulan Data ......................................................... 22. d. Tempat Penelitian.................................................................... 23. e. Waktu Penelitian .................................................................... 23. f. Responden .............................................................................. 23. g. Sampel ................................................................................... 23. h. Variabel Penelitian ................................................................ 24. i. Teknik Analisis Data ............................................................... 25. D. Hasil Penelitian Sumbangan Katekese Umat dalam Rangka Meningkatkan Penghayatan Iman Umat Lingkungan St. Yusuf, Berut .................................................................................................... 25. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1. Identitas Responden .................................................................... 26. 2. Pemahaman dan Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat ......... 27. a. Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat .......................... 28. b. Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat ............................ 31. c. Hambatan yang terjadi dalam Katekese Umat ..................... 33. d. Dukungan yang Dibutuhkan dalam Katekese Umat .............. 35. e. Harapan terhadap Katekese Umat .......................................... 36. f. Usulan terhadap Katekese Umat .......................................... 38. 3. Penghayatan dan Perwujudan Iman dalam Katekese Umat .......... 39. a. Pemahaman Umat terhadap Iman .......................................... 39. b. Penghayatan Iman dalam Katekese Umat. .......................... 41. c. Perwujudan Iman dalam Katekese Umat ............................... 42. d. Peran Katekese Umat dalam Meningkatkan Penghayatan Iman ....................................................................................... 45. E. Pembahasan Hasil Penelitian Sumbangan Katekese Umat dalam Rangka Meningkatkan Penghayatan Iman Umat Lingkungan St. Yusuf, Berut ..................................................................................... 48. 1. Identitas Responden .................................................................... 48. 2. Pemahaman dan Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat ....... 49. a. Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat .......................... 49. b. Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat ............................ 52. c. Hambatan yang Terjadi dalam Katekese Umat ..................... 54. d. Dukungan yang Dibutuhkan dalam Katekese Umat .............. 56. e. Harapan terhadap Katekese Umat .......................................... 57. f. Usulan terhadap Katekese Umat .......................................... 59. 3. Penghayatan dan Perwujudan Iman dalam Katekese Umat ......... 60. a. Pemahaman Umat terhadap Iman .......................................... 60. b. Penghayatan Iman dalam Katekese Umat. .......................... 62. c. Perwujudan Iman dalam Katekese Umat ............................... 63. d. Peran Katekese Umat dalam Meningkatkan Penghayatan Iman ....................................................................................... 66. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. F. Kesimpulan Penelitian ....................................................................... 69. BAB III. KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DALAM PENGHAYATAN IMAN ............................................. 71. A. Gambaran Umum tentang Katekese ................................................. 72. 1. Tempat Katekese dalam Pastoral Gereja ..................................... 72. 2. Pengertian Umum Katekese ......................................................... 76. 3. Tujuan Katekese ........................................................................... 78. 4. Isi Katekese ................................................................................... 79. 5. Pendekatan-pendekatan Katekese ............................................... 80. a. Pendekataan Biblis/Kitab Suci ............................................... 81. b. Pendekatan Antropologis/Pengalaman Manusia ................... 81. c. Pendekatan Masalah................................................................ 82. d. Pendekatan Peristiwa ............................................................. 82. e. Pendekatan Alam .................................................................... 83. 6. Sarana Katekese ........................................................................... 83. B. Gambaran Umum tentang Katekese Umat ....................................... 84. 1. Pengertian Umum Katekese Umat ............................................... 85. 2. Tujuan Katekese Umat ................................................................ 85. 3. Isi Katekese Umat ......................................................................... 87. 4. Sarana Katekese Umat .................................................................. 87. 5. Model Katekese Umat .................................................................. 88. a. Model Pengalaman Hidup ...................................................... 88. b. Model Biblis ........................................................................... 90. c. Model Campuran: Biblis dan Pengalaman Hidup ................ 91. C. Shared Christian Praxis: Salah Satu Model Katekese Umat ............ 92. 1. Pengertian Shared Christian Praxis ............................................. 92. a. Shared ................................................................................... 93. b. Christian ................................................................................ 94. c. Praxis ..................................................................................... 95. 2. Langkah Katekese Umat Model Shared Christian Praxis ............ 96. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. a. Langkah 0: Pemusatan Aktifitas. ........................................ 97. b. Langkah I: Pengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta ........ 98. c. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta ............. 100 d. Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani Peserta . 102 e. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit ............................................................................... 103 f. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret. ............... 105. 3. Tinjauan Kritis Katekese Umat Model Shared Christian Praxis. 107. a. Urutan Langkah ................................................................... 108 b. Peserta .................................................................................... 108 c. Penggunaan Waktu ............................................................... 109 d. Keterampilan Katekis ............................................................ 109 D. Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ....................................... 110 1. Penghayatan Iman ...................................................................... 110 2. Bentuk dan Cara Penghayatan Iman dalam Katekese Umat .... 113 a. Bentuk Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ............... 114 b. Cara Penghayatan Iman dalam Katekese Umat .................. 114 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ........................................................................... 115 a. Faktor Pendukung Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ..................................................................................... 115 b. Faktor Penghambat Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ................................................................................... 116 4. Penghayatan Iman dalam Katekese Umat Model Shared Christian Praxis ........................................................................ 117 a. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah 0: Pemusatan Aktifitas ............................................................................... 118 b. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Peserta ............................ 119 c. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta ................................. 120 d. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani Peserta .................................... 121 xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. e. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit ............ 122 f. Penekanan Penghayatan Iman dalam Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret .................................... 124 BAB IV. USULAN KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS UNTUK MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN UMAT LINGKUNGAN ST. YUSUF, BERUT, WILAYAH ST. MARTA, SUMBER, PAROKI ST. MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG ............................................................... 125 A. Latar Belakang Usulan Katekese Umat Model Shared Christian Praxis ................................................................................................ 125 B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ................................................ 126 C. Rumusan Tema dan Tujuan ............................................................... 128 D. Matrik Usulan Katekese Umat Model Shared Christian Praxis bagi Umat Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang .............................. 131 E. Petunjuk Pelaksanaan Usulan Katekese Umat .................................. 135 F. Contoh Persiapan Katekese Umat Model Shared Christian Praxis . 136 BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 149 A. Kesimpulan ........................................................................................ 149 B. Saran .................................................................................................. 151 1. Bagi Pendamping Katekese Umat .............................................. 152 2. Bagi Umat .................................................................................... 152 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 154 LAMPIRAN .................................................................................................. 157 Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Penelitian untuk Pastor Kepala Paroki .............................................................................. (1). Lampiran 2: Surat Izin Penelitian untuk Ketua Lingkungan St. Yusuf, Berut .................................................................................. (2). Lampiran 3: Surat Bukti Melaksanakan Penelitian ............................... (3). Lampiran 4: Pedoman Wawancara dengan Ketua Lingkungan St. Yusuf, Berut ................................................................. (4). Lampiran 5: Rangkuman Hasil Wawancara dengan Ketua Lingkungan St. Yusuf, Berut .................................................................. (5). xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lampiran 6: Kuesioner untuk Penelitian. ............................................ (10). Lampiran 7: Contoh Isian Kuesioner Penelitian .................................. (17) Lampiran 8: Kumpulan Lagu-lagu. ..................................................... (25). Lampiran 9: Cerita: Daun-daun dan Orang ............................................ (26). xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR SINGKATAN. A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departeman Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.. B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja CT. : Catechesi Tradendae, Anjuran Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Klerus, dan segenap umat beriman tentang ketekese masa kini, 16 Oktober 1979.. DV. : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang wahyu ilahi, 18 November 1965.. KGK. : Katekismus Gereja Katolik, disahkan oleh Yohanes Paulus II, 25 Juni 1992.. KHK. : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, 25 Januari 1983.. LG. : Lumen Gentium. Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.. Youcat. : Youcat Indonesia – Katekismus Populer, disahkan oleh Paus. xx.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Benedictus XVI, tahun 2010. Dokumen asli diterbitkan tahun 2010, R.D. Yohanes Dwi Harsanto, dkk (Penerjemah).. C. Singkatan lain-lain AK. : Suster-suster Abdi Kristus. Art. : Artikel. Bdk. : Bandingkan. BKSN. : Bulan Kitab Suci Nasional. Dll. : Dan lain-lain. Dst. : Dan seterusnya. Hal. : Halaman. IPPAK. : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. J. : Jumlah responden yang menjawab salah satu item jawaban dalam soal kuesioner.. JIP. : Jurusan Ilmu Pendidikan. Kamtibmas. : Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Kan. : Kanon. KBBI. : Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III), yang disusun oleh Balai Pustaka Jakarta. KK. : Kepala Keluarga. KWI. : Konferensi Waligereja Indonesia. LAI. : Lembaga Alkitab Indonesia. xxi.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LBI. : Lembaga Biblika Indonesia. LCD. : Liquid Crystal Display. MB. : Madah Bakti, No.553, 478, 501, 533 Buku Doa dan Nyanyian Edisi 2000 yang disusun oleh Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. N. : Jumlah responden. No. : Nomor. OMK. : Orang Muda Katolik. PAK. : Pendalaman Agama Katolik. PIA. : Pendalaman Iman Anak. PIR. : Pendalaman Iman Remaja. PKKI. : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia. PML. : Pusat Musik Liturgi. PNS. : Pegawai Negara Sipil. PPL. : Program Pengalaman Lapangan. Pr. : Projo. Prodi. : Program Studi. PS. : Puji Syukur, No. 615, Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi yang disusun oleh Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia tahun 1992. Rm. : Romo. RT. : Rukun Tetangga. xxii.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SCP. : Shared Christian Praxis. SD. : Sekolah Dasar. SJ. : Serikat Jesuit. SMA. : Sekolah Menengah Atas. SMK. : Sekolah Menengah Kejuruan. Sosekbud. : Sosial, ekonomi, dan budaya. SR. : Sekolah Rakyat. USD. : Universitas Sanata Dharma. xxiii.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 1: Variabel Penelitian ........................................................................... 24. Tabel 2: Identitas Responden ......................................................................... 26. Tabel 3: Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat. ................................... 28. Tabel 4: Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat. ................................... 31. Tabel 5: Hambatan yang terjadi dalam Katekese Umat ................................. 33. Tabel 6: Dukungan yang Dibutuhkan dalam Katekese Umat. ....................... 35. Tabel 7: Harapan terhadap Katekese Umat .................................................... 36. Tabel 8: Usulan terhadap Katekese Umat ...................................................... 38. Tabel 9: Pemahaman Umat terhadap Iman .................................................... 39. Tabel 10: Penghayatan Iman dalam Katekese Umat ...................................... 41. Tabel 11: Perwujudan Iman dalam Katekese Umat ........................................ 42. Tabel 12: Peran Katekese Umat dalam Meningkatkan Penghayatan Iman. 45. xxiv. ..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang iman yang kuat masih sangat dibutuhkan oleh setiap umat untuk bisa menghadapi perkembangan zaman dan permasalah hidup. Dari usia anak-anak sampai dengan tua, mereka perlu mendapatkan pendampingan supaya iman mereka terus bertumbuh dan berkembang dalam hidup. Khususnya umat yang sudah berusia dewasa dan tua juga masih memerlukan pendampingan supaya iman mereka semakin berkembang untuk menghadapi kehidupan. Umat yang berusia dewasa dan tua pasti menghadapi berbagai macam persolan hidup dari lingkungan keluarga, sosial, maupun pribadi. Persoalan hidup tersebut harus dihadapi dengan ketegaran dan dengan iman yang kuat. Walaupun pada kenyataanya masih banyak umat kurang bisa menyikapi persolan tersebut dengan iman tetapi malah menghindar dari masalah. Oleh sebab itulah Gereja memiliki tugas untuk mewartakan Kabar Gembira kepada semua umat supaya umat juga terbantu untuk mendalami dan mengembangkan imannya. Gereja memiliki tugas mewartakan Kabar Gembira kepada seluruh umat tanpa memandang perbedaan. Oleh sebab itu Gereja berupaya untuk membangun kebiasaan hidup rohani dan menemukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu umat mendewasakan iman Salah satu kegiatan Gereja yang sudah dikenal oleh umat adalah katekese umat. Setiap Lingkungan menyelenggarakan katekese umat pada masa-masa tertentu (Prapaskah, Adven, BKSN), atau Lingkungan dengan sengaja melaksanakan katekese umat sebagai kegiatan rutin yang harus dilaksanakan demi kepentingan bersama..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Berdasarkan PKKI II katekese umat merupakan proses komunikasi pengalaman iman antar umat sehingga umat dapat saling bersaksi dan mampu memperteguhkan dan menyempurnakan iman setiap umat. Katekese umat juga mengandaikan adanya perencanaan dengan tidak meninggalkan pengetahuan Tujuan katekese umat adalah mendalami pengalaman hidup dengan terang Kitab Suci supaya terjadi pertobatan terus menerus. Iman umat semakin beriman dan dapat mewujudkan imanya dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersatu dengan Kristus (Huber, 1981b: 15-16). Pada dasarnya katekese umat dapat ditujukan kepada anak-anak, remaja, orang muda, orang dewasa dan orang tua. Melalui katekese umat dibantu untuk dekat dan mendalami pesan dalam Kitab Suci yang terkandung di dalamnya sehingga umat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berkatekese umat dapat belajar banyak hal misalnya dapat saling mengenal pribadi satu sama lain, peka terhadap kebutuhan umat, imannya semakin berkembang dan diteguhkan, serta semakin mengenal pribadi-Nya, dll. Akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis umat yang berusia dewasa dan tua kurang mendapatkan perhatian dari pihak Gereja. Gereja lebih fokus untuk lebih memberikan pelayanan terhadap kaum muda dengan alasan mereka adalah para generasi penerus Gereja. Padahal Kabar Gembira hendaknya selalu diwartakan kepada siapa saja dan tanpa mengenal batasan umur. Pelayanan juga terus diberikan kepada umat yang sudah dewasa maupun tua karena mereka membutuhkan iman yang kokoh untuk menghadapi permasalah hidupnya. Iman memang penting dalam hidup umat, hal ini juga dikatakan oleh Injil Matius yaitu “Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu“ (Mat 17:20). Dalam kutipan tersebut sudah sangat jelas bahwa sekecil apa pun iman yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi berguna dan berpengaruh dalam hidupnya jika iman tersebut terus dikembangkan. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat dihadapi dengan iman. Tidak ada yang mustahil terjadi dalam kehidupan umat bila melakukannya dengan iman. Penulis melaksanakan penelitian untuk mengetahui gambaran umum katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan katekese umat terhadap penghayatan iman umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut sehingga umat dapat menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Penulis berusaha untuk mengajak umat di Lingkungan St. Yusuf supaya dapat melibatkan diri dalam kegiatan menggereja terutama kegiatan katekese umat yang ada di Lingkungan. Melalui katekese umat diharapkan umat mampu terbantu untuk mendalami pengalaman-pengalaman hidupnya berdasarkan pesan dalam Kitab Suci. Dengan mengikuti katekese umat diharapkan semakin tekun mengembangkan dan mendalami imannya dan mampu mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga ingin mencoba mengusulkan salah satu model katekese umat Shared Christian Praxis yang cocok bagi umat setempat supaya umat terbantu untuk meningkatkan penghayatan iman.Usulan ini mengajak umat untuk terlibat aktif dalam katekese umat karena katekese umat dapat memberikan pengaruh dan manfaat dalam kehidupan. Katekese umat merupakan.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. kegiatan yang melibatkan doa bersama, dan dialog antar umat dan Tuhan. Maka penulis mengangkat judul SUMBANGAN KATEKESE UMAT DALAM RANGKA. MENINGKATKAN. PENGHAYATAN. IMAN. UMAT. LINGKUNGAN SANTO YUSUF, BERUT, WILAYAH SANTA MARTA, SUMBER, PAROKI SANTA MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG, JAWA TENGAH MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis akan memberi perhatian khusus pada masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut? 2. Apa gambaran umum dari katekese umat? 3. Bagaimana katekese umat model Shared Christian Praxis dapat meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan St. Yusuf, Berut?. C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui gambaran umum katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut. 2. Mengetahui dan mendalami hal-hal pokok tentang gambaran umum dari katekese umat. 3. Mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan St. Yusuf, Berut melalui katekese umat model Shared Christian Praxis..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. D. Manfaat Penulisan 1. Memberikan pemahaman yang cukup kepada umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut tentang katekese umat serta mengetahui salah satu model katekese umat yaitu model Shared Christian Praxis sehingga umat dapat merasakan manfaatnya dan terbantu dalam meningkatkan penghayatan iman. 2. Memberikan dorongan atau motivasi kepada umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut supaya dapat mengikuti katekese umat dengan kesungguhan hati sehingga umat terbantu dalam meningkatkan penghayatan iman. 3. Menambah wawasan baru dan membantu penulis sebagai anggota Gereja untuk meningkatkan penghayatan iman dengan melibatkan diri dalam katekese umat sebagai modal untuk menghadapi persoalan hidup.. E. Metode Penulisan Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode diskriptif. Metode diskriptif berusaha untuk memecahkan masalah yang ada berdasarkan data-data yang diperoleh kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisis (Cholik Narbuko & Abu Achmadi, 2007: 44). Penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode diskripsi yang mendalami tentang katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber.. F. Sistematika Penulisan Judul Skipsi yang dipilih adalah SUMBANGAN KATEKESE UMAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN UMAT.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. LINGKUNGAN SANTO YUSUF, BERUT WILAYAH SANTA. MARTA, SUMBER PAROKI SANTA MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG, JAWA TENGAH MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II membahas tentang gambaran umum katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Bab II terdiri dari lima bagian yaitu pertama, gambaran umum tentang situasi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber. Kedua, gambaran situasi umum di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Ketiga, penelitian tentang sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Keempat, hasil penelitian tentang sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Kelima, pembahasan hasil penelitian. Bab III membahas tentang salah satu model katekese umat yaitu model Shared Christian Praxis untuk meningkatkan penghayatan iman. Bab III terdiri dari empat bagian yaitu pertama, gambaran umum tentang katekese. Kedua, gambaran umum tentang katekese umat. Ketiga, Shared Christian Praxis merupakan salah satu model katekese umat. Keempat, penghayatan iman dalam katekese umat. Bab IV menjelaskan tentang katekese umat model Shared Christian Praxis sebagai usulan untuk meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Bab IV ini terdiri dari enam bagian yaitu latar belakang usulan katekese umat model Shared Christian Praxis, alasan pemilihan tema dan tujuan, rumusan.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. tema dan tujuan, penjabaran katekese umat model Shared Christian Praxis, petunjuk pelaksanaan katekese umat model Shared Christian Praxis, dan contoh persiapan katekese umat model Shared Christian Praxis. Bab V berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari keseluruhan skripsi diantaranya: saran bagi para pendamping ketekese umat dan saran bagi seluruh umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II PENELITIAN TENTANG KATEKESE UMAT DI LINGKUNGAN ST. YUSUF, BERUT, WILAYAH ST. MARTA, SUMBER, PAROKI ST. MARIA LOURDES, SUMBER, MAGELANG. Salah satu cara untuk meningkatkan penghayatan iman adalah melalui katekese umat. Katekese umat merupakan sharing pengalaman iman antar peserta yang saling meneguhkan satu dengan yang lain. Umat yang sungguh-sungguh mengikuti proses berkatekese akan terbantu untuk meningkatkan penghayatan iman. Umat sebaiknya mampu meningkatkan penghayatan iman supaya umat memperoleh iman yang kuat sebagai pedoman/bekal menjalani kehidupan seharihari dan mampu untuk bersaksi di tengah-tengah masyarakat.. A. Gambaran Umum Situasi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Paroki St. Maria Lourdes, Sumber merupakan salah satu Wilayah dari Paroki St. Antonius, Muntilan. Akan tetapi karena umat di Sumber semakin berkembang maka Paroki St. Maria Lourdes berdiri sendiri terpisah dari Paroki St. Antonius, Muntilan. Oleh sebab itu Paroki St. Maria Lourdes, Sumber dibagi menjadi 4 Wilayah dan masing-masing Wilayah mempunyai Gereja/Kapel untuk memudahkan umat berkumpul beribadah (Martoyoto Wiyono, 2014: 1).. 1. Sejarah Berdirinya Gereja St. Maria Lourdes, Sumber Kehadiran Tuan Sungken (Belanda) pada tahun 1923 sebagai pengusaha sapi perah dan perkebunan bibit tebu memberikan pengaruh yang baik kepada.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9. warga sekitar. Banyak warga dan para pekerja tertarik untuk menjadi orang Katolik karena kehadiran Tuan Sungken. Oleh sebab itu Rm. Speekle, SJ dari Paroki Muntilan datang untuk memberi pelajaran agama, pembinaan, dan sebulan sekali mengadakan misa di rumah Tuan Sungken (Kirjito, 2009: 6). Akan tetapi ketika terjadi perang di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948 Gereja yang berada di dusun Musuk dihancurkan, beberapa tokoh agama ditangkap dan diadili dengan tuduhan menjadi mata-mata bangsa Belanda. Pada tahun 1950 kegiatan Gereja hidup kembali dan umat dihimpun oleh tokoh Katolik, yaitu Timotius Prawiro Wahyono dari dusun Juwono, Pius Partin dari dusun Diwak, dan Yusup Somaatmaja dari dusun Berut (Kirjito, 2009: 6). Pada tahun 1951, guru sekolah Kanisius diwajibkan untuk mengajar agama di Lingkungan-lingkungan. Pada tahun 1953 dibangun SR Kanisius sekaligus dipakai sebagai tempat beribadah. Pada tahun 1957 SR Kanisius dibongkar, dan dibangun Gereja dan pada tanggal 11 Februari 1959 Gereja selesai dibangun serta diresmikan dengan nama Gereja St. Maria Lourdes. Pada tahun 1968 berdirilah SMP Farming dan sekolah pertukangan di lokasi dekat SR Kanisius dan sustersuster AK membangun rumah biara di dekat Gereja Sumber (Kirjito, 2009: 7). Pada bulan Agustus 1978 Rm. Dibya Wahyana, SJ membeli tanah di belakang Gereja Sumber untuk dibangun gedung pastoran. Namun pada tanggal 17 Agustus 1978 Rm. Dibya Wahyana, SJ meninggal dunia menjelang pemberkatan gedung pastoran. Pada tahun 1988, Rm. Simon Ciptosuwarno, SJ, bertugas di Gereja Sumber, beliau memikirkan untuk membangun stasi mandiri karena jumlah umat semakin banyak. Berdasarkan gagasan Rm Cipto umat Sumber dibagi dalam empat stasi mandiri, yaitu stasi Sumber, stasi Tangkil, stasi.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. Juwono dan stasi Lor Senowo. Setiap Wilayah memiliki Gereja/Kapel masingmasing. Para Romo melaksanakan perayaan Ekaristi dan pelayanan umat di masing-masing stasi. Dengan keempat stasi tersebut, Sumber berkembang menjadi Paroki administratif dari Paroki Muntilan. Pada tahun 1997 Rm. P. Susanto Prawirowardoyo, Pr bertugas di Sumber, pada saat itulah Paroki administatrif Sumber mulai dirintis sebagai Paroki mandiri (Kirjito, 2009: 8).. 2. Visi dan Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Umat harus mampu mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu umat juga harus paham akan visi dan misi Paroki. Visi merupakan tujuan bersama yang akan dicapai melalui misi. Misi merupakan langkah atau cara untuk mencapai tujuan bersama. Semua warga Gereja harus saling bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain supaya tujuan bersama dapat terwujud.. a. Visi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Martoyoto Wiyono (2014: 6) mengatakan bahwa visi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber berdasarkan arahan Keuskupan Agung Semarang adalah “Persekutuan murid-murid Kristus yang tekun dan setia memperdalam iman melalui kegiatan yang menghadirkan keselamatan Allah kepada semua orang.” Berdasarkan rumusan visi tersebut Paroki St. Maria Lourdes, Sumber memiliki tiga hal pokok yang ditekankan dalam pelayanannya yaitu persekutuan murid-murid Yesus yang tekun dan setia memperdalam iman serta menghadirkan keselamatan. Allah.. Pertama,. umat. Paroki. Sumber. merupakan.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. persekutuan/paguyuban murid-murid Kristus yaitu umat yang tampil sebagai murid yang setia mendengarkan, mengikuti, dan melaksanakan kehendak-Nya. Kedua, umat Paroki Sumber harus tekun dan setia memperdalam imannya. Umat harus mengikuti teladan Yesus dengan kesetiaan supaya dapat menemukan kehendak Allah dalam kesederhanaan hidup. Ketiga, kegiatan yang dilakukan oleh umat Paroki Sumber ingin menghadirkan keselamatan Allah kepada semua orang. Umat melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut tidak sebatas aktivitas atau program kerja tetapi setiap hal yang dilakukan umat dengan giat akan membawa keselamatan bagi semua orang (Martoyoto Wiyono, 2014: 6).. b. Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber yaitu sebagai berikut (Martoyoto Wiyono, 2014: 6): - Meneguhkan keluarga muda dan OMK dalam menjalani kehidupannya dengan iman yang tangguh. - Mengembangkan budaya setempat sebagai sarana hidup bermasyarakat. - Melayani dengan tulus dan murah hati semua orang yang terbuka akan karya keselamatan Tuhan. - Memberdayakan potensi-potensi umat dan masyarakat dalam meningkatkan semangat kerja. - Meningkatkan kepedulian umat untuk menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari Misi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber dijelaskan dalam lima bagian. Pertama, Gereja ingin meneguhkan keluarga-keluarga muda dan OMK supaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan iman yang tangguh. Kedua, Gereja ingin mengembangkan kebudayaan yang ada sebagai sarana hidup bermasyarakat. Ketiga, Gereja akan melayani semua umat dengan ketulusan dan kemurahan hati.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. serta terbuka terhadap karya keselamatan Allah. Keempat, Gereja ingin mengembangkan dan mengelola potensi yang dimiliki umat dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan semangat kerja. Kelima, Gereja akan meningkatkan kepedulian umat terhadap keutuhan alam semesta dalam kehidupan.. 3. Karya Pastoral di Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Paroki tidak sebatas memiliki visi dan misi saja tetapi harus mempunyai karya pastoral dalam Paroki untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Paroki tersebut. Karya pastoral yang dilaksanakan di Paroki St. Maria Lourdes, Sumber adalah Ekaristi harian, Ekaristi mingguan, Ekaristi sekolah, perayaan hari besar, kunjungan keluarga, paguyuban Ana Yoakim (wali timbalan), ibu-ibu wanita katolik (Marta, Rukun Biyung), Rekoleksi, Kerahiman Ilahi, Paguyuban Keluarga Mesias, PIA, PIR, dan OMK. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan adalah mengadakan live in, dan mengirim bantuan berupa beras ke Seminari Tinggi Mertoyudan, Magelang (Martoyoto Wiyono, 2014: 7-8).. 4. Letak Geografis Menurut buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Gereja St. Maria Lourdes terletak di desa Sumber, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang. Batas-batas Paroki Sumber yaitu sebagai berikut (Kirjito, 2009: 14 ): - Sebelah Barat: Paroki St. Antonius, Muntilan, - Sebelah Utara: Paroki St. Kristoforus, Banyutemumpang, -. Sebelah Timur: Paroki Hati Tak Bernoda St. Perawan Maria, Boyolali,.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. - Sebelah Selatan: Paroki St. Theresia, Salam, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber terdiri dari 4 Wilayah/stasi yaitu Wilayah St. Marta, Sumber, Wilayah St. Yusup, Juwono, Wilayah St. Paulus, Ngargomulyo, dan Wilayah St. Petrus Kanisius, Lor Senowo. Sebagian kecil umat di Wilayah St. Petrus Kanisius, Lor Senowo berasal dari desa Tlogolele dan Banyutemumpang, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali. Mereka tetap dilayani di Paroki Sumber karena jarak ke Gereja Boyolali terlalu jauh dan lebih dekat untuk datang ke Gereja Wilayah St. Petrus Kanisius Lor Senowo, Paroki St. Maria Lourdes (Martoyoto Wiyono, 2014: 2).. 5. Situasi Umat Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang Berdasarkan data statistik per bulan April 2014 jumlah umat Paroki Sumber berjumlah 1.151 KK dan terdiri dari 2.999 jiwa. Untuk memudahkan dalam pengorganisasian umat, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber dibagi menjadi 4 Wilayah dengan 33 Lingkungan sebagai berikut (Martoyoto Wiyono, 2014: 2-5).. Jumlah Umat Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang Sumber (465 KK; 1110 jiwa). 18%. 37% Juwono (133 KK; 382 jiwa). 32% 13%. Ngargomulyo (353 KK; 951 jiwa). Lor Senowo (200 KK; 556 jiwa).

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. Jumlah Umat Wilayah St. Marta, Sumber St Yohanes Talun (19 KK / 41 Jiwa) St Paulus Gejiwan (33 KK/86 Jiwa) St Monica Duren (43 KK / 110 Jiwa) St Yusup Kemiriombo (37 KK/72 Jiwa) St Don Bosco Sumber (61 KK / 167 Jiwa) St Yusup Berut (68 KK / 163 Jiwa) St Yulius Berut (40 KK/109 Jiwa) St Petrus Ngentak (68 KK/190 Jiwa) St Paulus Diwak (57 KK/130 Jiwa) St Pius Diwak (39 KK / 102 Jiwa). Jumlah Umat Wilayah St. Yusup, Juwono St Yakobus Keron - Ngadipuro (20 KK / 46 Jiwa) St Albertus Balong (18 KK/57 Jiwa) St Yusup Juwono (29 KK/98 Jiwa) St Lukas Kwayuhan - Wates (30 KK/92 Jiwa) St Mikael Sempon - Selosari (36 KK/89 Jiwa). Jumlah Umat Wilayah St. Paulus, St Thomas Kalibening (54 KK/144 Jiwa) Ngargomulyo St Alexander Sabrang (32 KK/83 Jiwa) St Mateus Batur Duwur (26 KK/69 Jiwa) St Petrus Kanisius Braman (31 KK/102 Jiwa) Theresia Gemer (42 KK/119 Jiwa) St Yohanes Pembaptis Gemer (42 KK/81 Jiwa) St Maria Tangkil (27 KK/81 Jiwa) St Yusup Tangkil (29 KK/71 Jiwa).

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15. Jumlah Umat Wilayah St. Petrus Kanisius, Lor Senowo St Yusup Ngampel (18 KK / 50 Jiwa) St Bartholomeus Kajangkoso (17 KK / 49 Jiwa) St Gregorius Grogol (20 KK/61 Jiwa) St Yakobus Krinjing (16 KK/48 Jiwa) St Yohanes Dadapan (30 KK/90 Jiwa) St Maria Sewukan (44 KK/134 Jiwa) St Mateus Semen (43 KK/109 Jiwa). 6. Situasi Sosial dan Ekonomi Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Situasi sosial kemasyarakatan yang tercipta di Paroki St. Maria Lourdes, Sumber sangat baik karena tercipta kerukunan, persaudaraan, dan gotong royong. Hal ini juga terlihat dari kerja sama antar budaya dan agama misalnya saling mengundang tokoh agama sebagai peserta atau pembicara dalam suatu kegiatan bersama. Umat mengadakan Natalan tani, penyelenggaraan live in, bersilaturahmi kepada umat beragama lain pada saat Idul Fitri, merayakan Suran, Muludan, silaturahmi kepada Kamtibmas Polsek Dukun, mengadakan gelar budaya „Jagad Bocah Merapi‟ bekerja sama dengan Padhepokan Tjipta Budaya, Sanggar Bangun Budaya, dll (Martoyoto Wiyono, 2014: 11). Secara ekonomi umat di Paroki St. Maria Lourdes, Sumber berada dalam kelas menengah ke bawah karena sebagian besar umat bekerja sebagai petani dan buruh. Umat Paroki Sumber sebagian kecil bekerja sebagai PNS, pegawai swasta, pensiunan, karyawan, wiraswasta dll (Martoyoto Wiyono, 2014: 13-15)..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. B. Gambaran Situasi Umum di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Lingkungan St. Yusuf merupakan pecahan dari Lingkungan St. Yulius, Berut. Pada tahun 2005 Lingkungan St. Yulius dikembangkan menjadi satu Lingkungan lagi yaitu St. Yusuf karena jumlah umat bertambah banyak. Setiap Lingkungan mempunyai kepengurusan masing-masing, tetapi tetap saling bekerjasama. Sedangkan penggunaan nama pelindung Lingkungan St. Yusuf diambil dari nama baptis tokoh agama yang tinggal di Lingkungan tersebut yaitu Bapak Yusup Somaatmaja [Lampiran 5: (5)].. 1. Situasi Umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Secara geografis Lingkungan St. Yusuf, Berut berada di kelurahan Sumber, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang. Batas-batas Lingkungan St. Yusuf, Berut sebagai berikut [Lampiran 5: (5)]: - Sebelah Utara: Lingkungan St. Petrus, Ngentak, dan Lingkungan St. Paulus, serta St. Pius, Diwak, - Sebelah Selatan: Lingkungan St. Thomas, Kalibening, - Sebelah Barat: Lingkungan St. Yulius, Berut, - Sebelah Timur: Lingkungan St. Petrus, Ngentak, Berdasarkan data per November 2014 Lingkungan St. Yusuf, Berut terdiri dari 60 KK dengan 187 jiwa. Umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut mayoritas adalah orang dewasa. Sedangkan pekerjaan umat 90% adalah petani dan buruh (mencangkul, tandur, menambang pasir, buruh pabrik batu, dst). Sebagian kecil.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. umat bekerja sebagai PNS dan pensiunan. Oleh sebab itu secara ekonomi umat berada dalam kelas menengah ke bawah [Lampiran 5: (5)]. Situasi sosial di Lingkungan St. Yusuf dengan umat beragama lain terjalin dengan baik. Keakraban antar umat beragama dapat dirasakan saat umat sedang mengalami kerepotan (umat Katolik), umat Muslim ikut membantu dan sebaliknya. Dalam organisasi pedesaan tidak ada pembedaan antara orang Katolik dan Muslim misalnya arisan, kegiatan RT, dan kelompok tani, kerja bakti. Umat Katolik dan Muslim membaur dalam berkesenian. Walaupaun kesenian tersebut pendiri dan pelatihnya orang Katolik tetapi pesertanya dari umat Muslim. Kebersamaan umat yang tercipta saat hari raya kurban, umat Katolik mendapatkan daging kurban, pada saat lebaran umat Katolik ikut merayakan dengan saling berkunjung untuk bersilaturahmi. Apabila ada umat yang meninggal semua warga terlibat membantu, misalnya bila yang meninggal umat Katolik maka umat Muslim diundang untuk mendoakan yang meninggal dengan cara tahlilan dan sebaliknya [Lampiran 5: (5)-(6)].. 2. Situasi Katekese Umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St. Marta Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber Umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut dalam keterlibatan hidup menggereja masih sangat kurang. Sebagian sesar umat sangat sulit untuk terlibat, belum mempunyai “greget” atau semangat dan belum ada kesadaran diri untuk mengikuti kegiatan menggereja sehingga sedikit umat yang mau terlibat penuh. Ketidakterlibatan umat dalam hidup menggereja dapat dilihat dari kedatangan umat mengikuti Ekaristi di Gereja (Ekaristi harian maupun Ekaristi mingguan),.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. pendalaman iman di Lingkungan, doa bersama dan kerja bakti membersihkan Gereja [Lampiran 5: (6)]. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Lingkungan St. Yusuf adalah ibadat sabda setiap satu bulan sekali, rosario (bulan Mei dan Oktober), pendalaman iman (BKSN, Adven, dan Prapaskah), PIA setiap minggu dibantu oleh siswa-siswi dari SMA Vanlith Muntilan, jalan salib, kerja bakti membersihkan Gereja, tugas koor setiap 10 minggu sekali bekerjasama dengan Lingkungan St. Yulius, kegiatan WK (Wanita Katolik) setiap Senin paing, dan Novena bersama [Lampiran 5: (6)]. Katekese umat yang sudah berjalan di Lingkungan St. Yusuf dilaksanakan pada masa Adven, Prapaskah dan BKSN walaupun menurut kesepakatan katekese umat dilaksanakan satu bulan sekali. Keterlibatan umat dalam menghadiri katekese umat belum merata artinya sebagian kecil umat yang mau datang. Umat harus diajak satu persatu dan biasanya yang hadir adalah orang dewasa dan tua, serta beberapa anak remaja yang memiliki tugas sekolah [Lampiran 5: (8)]. Keterlibatan umat dalam proses katekese umat masih pasif karena sebagian besar umat kurang berpendidikan sehingga banyak umat hanya sebagai pendengar. Sebagian besar umat kurang bisa mengolah pengalaman hiduo menjadi pengalaman iman. Umat yang aktif dalam berkatekese hanya orang-orang tertentu dan umat akan aktif pada saat menyampaikan doa umat dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Oleh karena itu hambatan yang dihadapi Lingkungan adalah umat yang aktif mengungkapkan gagasan terbatas, umat sulit untuk menyampaikan pengalaman hidup dan pengalaman iman, kurangnya sarana pendukung karena sarana yang di miliki Lingkungan sangat terbatas, peserta atau.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19. umat yang datang kebanyakan orang-orang tua, susah mengajak umat untuk terlibat walaupun setiap pertemuan sudah diingatkan, daya tangkap umat kurang karena lelah bekerja. Sedangkan dukungan dari Lingkungan adalah tersedianya tempat yang digunakan untuk berkatekese dengan cara bergiliran bagi umat yang bersedia rumahnya digunakan untuk berkumpul [Lampiran 5 :(8)]. Pendamping katekese umat adalah prodiakon atau ketua Lingkungan hal ini dilakukan karena tidak semua umat mampu memandu katekese umat. Proses katekese umat yang sejauh ini sudah berjalan adalah lagu pembukaan, doa pembukaan, pengantar, bacaan Kitab Suci, pembahasan teks Kitab Suci, sharing pengalaman hidup, rangkuman, doa umat, doa penutup dan doa malam, serta lagu penutup jika diperlukan. Akan tetapi pada langkah-langkah tersebut tidak selalu sama karena bisa sharing pengalaman hidup kemudian pembacaan Kitab Suci dan pembahasannya. Dalam hal ini pendamping berperan sebagai pemandu, dan memberikan pengarahan/penjelasan isi teks Kitab Suci dengan penggunaan sarana pendukung (Kitab Suci, Kidung Adi, atau buku panduan) [Lampiran 5: (7)]. Umat dan pendamping saling bekerjasama dengan harapan umat dapat terlibat aktif dalam proses berkatekese dan menghadirinya dengan kesadaran supaya menjadi umat yang berkualitas dalam iman, dan pendamping dapat memandu dengan kreatif supaya umat antusias mengikutinya. Sedangkan usulan yang diharapkan Lingkungan adalah mencari sarana yang menarik misalnya penggunaan LCD untuk menampilkan foto, gambar, video, umat lebih peka dan tahu kebutuhan Lingkungan, adanya pembekalan untuk para pendamping katekese umat, serta mencetak katekis yang handal [Lampiran 5: (9)]..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. C. Penelitian. tentang. Sumbangan. Katekese. Umat. dalam. Rangka. Meningkatkan Pengahayatan Iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut, Wilayah St.Marta, Sumber, Paroki St. Maria Lourdes, Sumber, Magelang Berdasarkan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian supaya mendapatkan data-data yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan katekese umat dalam meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Dalam kehidupan umat katekese umat dan iman saling berkaitan karena iman perlu dikembangkan dan katekese umat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penghayatan iman.. 1. Latar Belakang Penelitian Setiap Lingkungan memiliki kegiatan rohani yang bertujuan untuk menumbuhkan iman supaya semakin dewasa. Umat diharapkan dapat terlibat aktif di dalamnya supaya mereka dapat menjadi saksi Kristus dalam kehidupan. Salah satu kegiatan Lingkungan yang sangat menarik adalah ketekese umat. Akan tetapi umat kurang mempunyai kepedulian terhadap kegiatan tersebut. Umat biasanya lebih tertarik untuk mengikuti doa devosi seperti doa Rosario dari pada mengikuti katekese umat. Berdasarkan pengamatan umat di Lingkungan St. Yusuf masih banyak umat yang belum beriman. Hal ini terlihat dari kepekaan, kepedulian, dan kesadaran diri dalam menghidupi Gereja dan menghadapi kehidupan. Umat kurang mampu mendalami pengalaman hidup sehari-hari menjadi bermakna. Oleh sebab itu penulis melaksanakan penelitian untuk mengetahui seberapa besar sumbangan katekese umat terhadap penghayatan iman di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Kehadiran katekese umat pasti membawa nilai positif dalam.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. kehidupan iman umat yaitu membantu umat meningkatkan penghayatan iman sehingga dapat bersaksi di tengah-tengah masyarakat.. 2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana gambaran katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut? b. Apa hambatan umat dalam mengikuti katekese umat yang ada di Lingkungan St. Yusuf, Berut? c. Apa harapan umat terhadap terlaksananya katekese umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut? d. Sejauh mana sumbangan katekese umat dalam meningkatkan penghayatan iman?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui gambaran umum katekese umat yang berlangsung di Lingkungan St. Yusuf, Berut. b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan umat dalam mengikuti ketekese umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut. c. Untuk mengetahui harapan umat terhadap katekese umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut supaya menjadi lebih baik lagi..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. d. Untuk. mengetahui. sejauh. mana. sumbangan. katekese. umat. dalam. meningkatkan penghayatan iman.. 4. Metodologi Penelitian a. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Metode diskriptif berusaha untuk memecahkan masalah berdasarkan data-data yang diperoleh kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisis (Cholik Narbuko & Abu Achmadi, 2007: 44).. b. Jenis Penelitian Penulis dalam penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah memahami fenomena yang dialami responden secara holistik dan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, serta pada suatu konteks yang sedang dialami dengan menggunakan metode alamiah (Moleong, 2012: 6).. c. Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian, penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan/pernyataan yang bersifat terbuka/tertutup. Sifat kuesioner yang dipilih adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang berbentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dalam dirinya, dengan memberi tanda silang (Riduwan, 2013: 72). Penulis menggunakan kuesioner langsung yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden secara.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23. langsung. Dengan menggunakan tipe pilihan kuesioner fact finding yaitu jawaban koesioner yang disediakan ada dua pilihan sedangkan tipe item multiple choice jawaban yang disediakan lebih dari dua pilihan (Sutrisna Hadi, 2004b: 178).. d. Tempat Penelitian Penulis melaksanakan penyebaran dan pengisian kuesioner kepada responden untuk melakukan penelitian tentang sumbangan katekese umat dalam meningkatkan penghayatan iman dilakukan di Lingkungan St. Yusuf, Berut.. e. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian adalah 5 hari. Kegiatan penyebaran dan pengisian kuesioner dimulai pada tanggal 6-8 Desember 2014 dan tanggal 15-16 Desember 2014. Penulis menyebarkan kuesioner kepada responden dengan cara mendatangi langsung ke rumah responden.. f. Responden Responden merupakan orang-orang yang berperan sebagai penjawab atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian (Pusat Bahasa Depenas, 2015: 952). Responden dalam penelitian ini adalah umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut yang berusia 30 tahun ke atas dengan jumlah keseluruhan ada 100 jiwa.. g. Sampel Sampel merupakan sebagian responden yang akan diteliti. Populasi merupakan semua responden dari sampel (Sutrisna Hadi, 2004: 77). Penelitian ini.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24. menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara random/acak (Sutrisna Hadi, 2004: 82-84). Purposive sampling merupakan jenis sampel yang digunakan karena pemilihan responden berdasarkan ciri-ciri tertentu supaya penelitian dapat mencapai tujuan (Sutrisna Hadi, 2004: 91). Sampel diambil dari 60 % dari 100 responden (populasi) yaitu 60 responden dengan kriteria: umat Lingkungan St. Yusuf, Berut, berusia 30 tahun ke atas, dan terlibat aktif maupun tidak terlibat aktif dalam katekese umat.. h. Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang dapat diukur, dan memiliki dua nilai atau lebih yang berasal dari satu unit yaitu dari pribadi/kelompok/satu unit dengan waktu yang berbeda (Labovitz & Hagelorn, 1982: 29). Variabel dalam penelitian ini adalah katekese umat dan meningkatkan penghayatan iman umat di Lingkungan St. Yusuf, Berut. Variabel yang diungkap adalah identitas responden, pemahaman dan keterlibatan umat dalam katekese umat, penghayatan dan perwujudan iman dalam katekese umat. Untuk lebih memperjelas variabel penelitian yang diungkap dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut:. Tabel 1: Variabel Penelitian No. (1) 1.. 2.. Variabel yang diungkap (2) Identitas responden. Pemahaman dan. Aspek yang diungkap. a. b. c. d. a.. (3) Jenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Pemahaman umat. No. Item. Jumlah. (4) 1 2 3 4 5, 6, 7, 8, 9,. (5) 1 1 1 1 8.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25. (1). 3.. (3) keterlibatan umat terhadap katekese umat dalam katekese b. Keterlibatan umat umat dalam katekese umat c. Hambatan yang terjadi dalam katekese umat d. Dukungan yang dibutuhkan dalam ketekese umat e. Harapan terhadap katekese umat Usulan terhadap katekese umat Penghayatan, dan a. Pemahaman umat perwujudan, iman terhadap iman dalam katekese b. Penghayatan iman umat katolik dalam katekese umat c. Perwujudan iman dalam katekese umat d. Peran katekese umat dalam meningkatkan penghayatan iman JUMLAH. (4). (5). 10, 11,12 13, 14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21 22, 23,24. 5 4 3. 4 25, 26, 27,28 3 29, 30, 31 32, 33, 34. 3. 35, 36, 37, 38. 4. 39, 40, 41, 42, 43. 5. 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. 7. 50. i. Teknik Analisis Data Dalam pengolahan data hasil penelitian, rumus yang digunakan adalah (. ). (J) adalah jumlah jawaban responden yang masuk, (N) adalah. jumlah responden keseluruhan, dan 100% adalah prosentase keseluruhan (Riduwan, 2013: 89).. D. Hasil Penelitian tentang Sumbangan Katekese Umat dalam Rangka Meningkatkan Penghayatan Iman Umat Lingkungan St. Yusuf, Berut. Hasil penelitian yang disajikan setelah melakukan penelitian adalah katekese umat yang terlaksana di Lingkungan dan sumbangan katekese umat.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26. dalam meningkatkan penghayatan iman. Data-data yang diperoleh penelitian adalah identitas responden, pemahaman dan keterlibatan umat serta penghayatan dan perwujudan iman dalam katekese umat. Penyebaran kuesionder dilakukan selama 5 hari yaitu dari tanggal 6-8 Desember 2014 dan 15-16 Desember 2014. Dari 60 kuesioner yang disebarkan ada 52 yang kembali dan 8 tidak kembali. Berikut ini hasil pengolahan data berdasarkan masing-masing variabel dari 52 kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:. 1. Identitas Responden Pada variabel identitas responden terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan responden yang terungkap dalam tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Identitas Responden N= (52) No (1) 1.. 2.. 3.. 4.. Pertanyaan (2) Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Usia a. Kurang dari 35 tahun b. 36-45 tahun c. 46-55 tahun d. Lebih dari 56 tahun Pendidikan terakhir a. SD b. SMP c. SMA/SMK d. Perguruan tinggi Pekerjaan a. Petani b. Buruh/karyawan. Jumlah (3). % (4). 24 28. 46,15 53,85. 13 22 8 9. 25,00 42,31 15,38 17,31. 10 11 19 12. 19,23 21,15 36,54 23,08. 30 14. 57,70 26,92.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. (1). (2) c. Wiraswasta d. PNS. (3) 7 1. (4) 13,46 1,92. Berdasarkan tabel 2 di atas sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 53,85% (28 orang), walaupun perbandingannya tidak terlalu jauh dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki 46,15% (24 orang). Sebagian besar responden yang berusia 36-45 tahun ada 42,31% (22 orang), sedangkan sebagian lagi responden yang berusia kurang dari 35 tahun ada 25,00% (13 orang), berusia lebih dari 50 tahun ada 17,31% (9 orang), dan berusia 46-55 tahun 15,38% (8 orang). Ada pun sebagian besar pendidikan terakhir responden adalah SMA/SMK 36,54% (19 orang), perguruan tinggi 23,08% (12 orang), SMP 21,15% (11 orang), dan SD 19,23% (10 orang). Sedangkan sebagian besar responden bekerja sebagai petani 57,69% (30 orang), dan sebagian kecil umat bekerja sebagai buruh/karyawan 26,92% (14 orang), wiraswasta 13,46% (7 orang), dan PNS 1,92% (1 orang).. 2. Pemahaman dan Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat Pada variabel pemahaman dan keterlibatan umat dalam katekese umat terdiri dari pemahaman umat terhadap katekese umat, keterlibatan umat dalam katekese umat, hambatan yang terjadi dalam katekese umat, dukungan yang dibutuhkan dalam ketekese umat, harapan terhadap katekese umat dan usulan terhadap katekese umat. Variabel pemahaman dan keterlibatan umat dalam katekese umat terungkap dalam tabel berikut ini:.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28. a. Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat Tabel 3. Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat N= (52) No (1) 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 10.. Pertanyaan (2) Pengertian katekese umat a. Pendalaman Kitab Suci b. Saling membagikan pengalaman iman c. Ibadat Sabda d. Doa Rosario Tujuan ketekese umat a. Saling membagikan pengalaman iman antar umat b. Mengolah pengalaman hidup melalui terang Kitab Suci c. Pendewasaan iman dan kesaksian iman di tengahtengah masyarakat d. Berdoa bersama Isi katekese umat a. Pengalaman hidup sehari-hari b. Pengalaman iman Gereja yang ada di dalam Kitab Suci c. Ajaran Gereja tentang dokumen Gereja d. Doa Sarana yang digunakan dalam katekese umat a. Teks Kitab Suci yang akan dibahas b. Buku lagu dan buku doa c. Buku panduan d. Sarana dari kreatifitas pendamping Model katekese umat a. Menggali pengalaman hidup b. Pendalaman Kitab Suci c. Campuran (menggali pengalaman hidup dan pendalaman Kitab Suci) d. Doa bersama Langkah-langkah yang terjadi dalam katekese umat a. Pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, cerita pengalaman hidup berdasarkan Kitab Suci, pendalaman pengalaman hidup dan Kitab Suci, doa umat dan penutup b. Pembukaan, pengalaman hidup umat, mendalami teks Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani dalam situasi umat dan mengusahakan suatu aksi konkret dalam kehidupan, doa umat dan penutup. Jumlah (3). % (4). 27 21 0 4. 51,93 40,38 0,00 7,69. 10 22. 19,23 42,31. 17. 32,69. 3. 5,77. 28 17. 53,85 32,69. 1 6. 1,92 11,54. 24 4 14 10. 46,15 7,70 26,92 19,23. 20 17 4. 38,46 32,69 7,70. 11. 21,15. 14. 26,92. 19. 36,54.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29. (1). 11.. 12.. (2) c. Pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, doa umat dan doa penutup d. Pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, pendalaman Kitab Suci, pendalaman pengalaman hidup, penerapan iman Kristiani, doa umat dan penutup. Tema katekese umat sesuai dengan situasi dan kondisi umat a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Pemimpin katekese umat a. Ketua Lingkungan b. Prodiakon c. Umat yang ditunjuk d. Umat secara bergantian. (3) 3. (4) 5,77. 16. 30,77. 9 14 26 3. 17,31 26,92 50,00 5,77. 20 12 12 8. 38,46 23,08 23,08 15,38. Berdasarkan tabel 3 di atas pemahaman umat terhadap pengertian katekese umat sebagian besar responden menjawab pendalaman Kitab Suci 51,93% (27 orang), katekese umat merupakan saling membagikan pengalaman iman 40,38% (21 orang). Tetapi ada juga responden yang menjawab katekese umat merupakan doa Rosario 7,69% (4 orang) dan tidak ada responden yang menjawab katekese umat merupakan ibadat sabda. Pemahaman responden terhadap tujuan katekese umat sebagian besar responden menjawab mengolah pengalaman hidup melalui terang Kitab Suci 42,31% (22 orang), dan membagikan pengalaman iman antar umat 19,23% (10 orang). tujuan katekese umat adalah pendewasaan iman dan kesaksian iman di tengah- masyarakat 32,69% (17 orang), dan berdoa bersama 5,77% (3 orang). Isi katekese umat yang sejauh ini dilaksanakan di Lingkungan St. Yusuf adalah pengalaman hidup sehari-hari 53, 85% (28 orang). Sedangkan pengalaman.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30. iman Gereja yang ada di dalam Kitab Suci 32, 69% (17 orang), ajaran Gereja tentang dokumen Gereja 1, 92% (1 orang), dan doa bersama 11,54% (6 orang). Sedangkan sarana yang digunakan dalam katekese umat sebagian besar responden menjawab sarana teks Kitab Suci yang akan dibahas 46,15% (24 orang), dan 7, 69% (4 orang) menjawab buku lagu dan buku doa. Sarana lain yang digunakan dalam berkatekese adalah buku panduan 26,92 % (14 orang), dan sarana dari kreatifitas pendamping 19,23% (10 orang). Model katekese umat yang biasanya digunakan di Lingkungan adalah 38, 46% (20 orang) menjawab menggali pengalaman hidup dan pendalaman Kitab Suci 32,69% (17 orang). Sedangkan 21,15% (11 orang) menjawab katekese umat model doa bersama, dan 7,70% (4 orang) responden menjawab model campuran (menggali pengalaman hidup dan pendalaman Kitab Suci). Adapun langkah-langkah yang terjadi dalam katekese umat di Lingkungan sebagian besar responden menjawab pembukaan, pengalaman hidup umat, mendalami teks Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani dalam situasi umat dan mengusahakan suatu aksi konkret dalam kehidupan, doa umat dan penutup 36,54% (19 orang), dan 30,77% (16 orang) responden menjawab pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, pendalaman Kitab Suci, pendalaman pengalaman hidup, penerapan iman Kristiani, doa umat dan penutup. Sedangkan responden yang menjawab langkah-langkah pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, cerita pengalaman hidup berdasarkan Kitab Suci, pendalaman pengalaman hidup dan Kitab Suci, doa umat dan penutup 26,92% (14 orang), serta pembukaan, pembacaan teks Kitab Suci, doa umat dan doa penutup 5,77% (3 orang)..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31. Kesesuaian tema katekese umat terhadap situasi dan kondisi umat di Lingkungan sebagian besar responden menjawab kadang-kadang sesuai 50,00% (26 orang), dan sering sesuai 26,92% (14 orang). Sedangkan 17,31% (9 orang) responden menjawab tema katekese umat selalu sesuai dan 5,77% (3 orang) responden menjawab tidak pernah sesuai. Pemimpin katekese umat yang sering terlaksana di Lingkungan adalah 38,46% (20 orang) menjawab ketua Lingkungan, dan prodiakon sebanyak 23,08% (12 orang). 23,08% (12 orang) responden menjawab umat yang ditunjuk, dan 15,38% (8 orang) menjawab umat secara bergantian.. b. Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat Tabel 4. Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat N= (52) No (1) 13.. 14.. 15.. 16.. Pertanyaan (2) Keterlibatan umat mengikuti katekese umat a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Ketertarikan umat mengikuti katekese umat a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Kurang tertarik d. Tidak tertarik Motivasi umat mengikuti ketekese umat a. Kebutuhan dan kerinduan akan sabda Tuhan b. Ingin berkumpul bersama. c. Memperdalam iman d. Keterpaksaan atau ikut-ikutan Sikap umat dalam mengikuti katekese umat a. Diam saja atau pasif b. Berbicara jika ditunjuk. Jumlah (3). % (4). 4 10 33 5. 7,70 19,23 63,46 9,61. 5 41 6 0 20 6 24 2. 9,61 78,85 11,54 0,00 38,46 11,54 46,15 3,85. 2 9. 3,85 17,31.

Gambar

Tabel 1: Variabel Penelitian  No.   Variabel yang
Tabel 2. Identitas Responden  N= (52)  No  Pertanyaan  Jumlah  %  (1)  (2)  (3)  (4)  1
Tabel 3. Pemahaman Umat terhadap Katekese Umat  N= (52)
Tabel 4. Keterlibatan Umat dalam Katekese Umat  N= (52)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Doa dalam keluarga dilaksanakan ketika bulan Novena atau bulan Rosario saja, dan dalam kehidupan sehari-hari keluarga-keluarga kristiani umat Lingkungan Santa Maria Stasi

Anak dan remaja dapat mengembangkan iman mereka dengan mengikuti aneka macam kegiatan bina iman; dengan membaca buku-buku rohani, dengan berdoa dan ikut serta dalam ibadat

Memberikan masukan kepada para pemandu katekese/pendalaman iman di Lingkungan Santo Paulus Paroki Santa Maria Pengantara Lahat bahwa tayangan “Penyejuk Imani Katolik”