• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR (Heteractis malu) TERHADAP PENINGKATAN SUHU LINGKUNGAN PERAIRAN 1 O C DAN 2 O C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR (Heteractis malu) TERHADAP PENINGKATAN SUHU LINGKUNGAN PERAIRAN 1 O C DAN 2 O C"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR (

Heteractis

malu

)

TERHADAP PENINGKATAN SUHU LINGKUNGAN

PERAIRAN 1

O

C DAN 2

O

C

KORNEL ADHITIA WARMAN

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

(2)

RINGKASAN

KORNEL ADHITIA WARMAN. Adaptasi Fisiologi Anemon Pasir (Heteractis malu) Terhadap Peningkatan Suhu Lingkungan Perairan 1o C dan 2o C. Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan BEGINER SUBHAN.

Fenomena bleaching pada hewan karang merupakan topik yang sangat menarik untuk diteliti. Hal tersebut terkait dengan pemanasan global yang menjadi penyebab terjadinya fenomena bleaching pada hewan karang. Anemon pasir merupakan salah satu pembentuk ekosistem terumbu karang yang memiliki simbiosis dengan zooxanthellae dan termasuk golongan hexacorallia seperti halnya hewan karang. Anemon diberikan perlakuan berupa peningkatan suhu lingkungan sebesar 1o C (29o C) dan 2o C (30o C) dalam rangka mengkaji respon terhadap peningkatan suhu global. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mempelajari adaptasi anemon pasir (Heteractis malu) terhadap kenaikan suhu lingkungan sebesar 1o C dan 2o C pada skala laboratorium.

Pengamatan secara visual menunjukkan bahwa terjadi penurunan kondisi kesehatan anemon khususnya pada anemon yang diberi perlakuan berupa peningkatan suhu. Penurunan kondisi kesehatan tersebut diperlihatkan dengan adanya tanda-tanda stress, seperti keadaan tentakel yang tidak

mengembang/mekar, produksi mucus yang berlebihan, keadaan mesenterial filament yang abnormal, dan berubahnya warna anemon menjadi lebih pucat. Pengamatan terhadap kondisi internal anemon dikaji melalui kondisi

zooxanthellae dan rasio ketebalan lapisan endoderm terhadap ektoderm. Kondisi densitas zooxanthellae khususnya untuk pengamatan preparat segar pada

perlakuan dua (30o C) jam 48 menunjukkan pengurangan yang signifikan yaitu sebesar 2,89x104 ind/ml dari kondisi awal, dengan nilai P<0,05 terhadap kontrol (28o C). Kondisi mitotik indeks zooxanthellae khususnya untuk pengamatan preparat segar pada perlakuan dua jam 24 menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 0,93% dari kondisi awal, dengan nilai P<0,05 terhadap kontrol. Hasil pengamatan terhadap parameter lain pada masa peningkatan I (jam 0, 24, 48), istirahat (jam 72, 96, 120, 144), dan penigkatan II (jam 168, 192) menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan baik pengamatan pada preparat segar maupun histologis (P>0,05). Namun terdapat beberapa parameter amatan (histologis) yang mengalami kondisi yang lebih baik pada masa

peningkatan II daripada peningkatan I yaitu densitas zooxanthellae pada perlakuan satu dan luasan sel zooxanthellae pada perlakuan satu dan dua.

Pengamatan pada preparat segar memperlihatkan bahwa anemon mengalami penyesuaian (adaptasi) terhadap peningkatan suhu sebesar 2o C khususnya hanya pada parameter densitas dan mitotik indeks zooxanthellae. Pengamatan pada preparat histologi memperlihatkan bahwa anemon mengalami penyesuaian

terhadap peningkatan suhu sebesar 1o C khususnya hanya pada parameter densitas dan luasan sel zooxanthellae serta penyesuaian terhadap peningkatan 2o C

khususnya pada parameter luasan sel zooxanthellae.

(3)

SUMMARY

KORNEL ADHITIA WARMAN. Physiological Adaptation of Sand

Ane mone (Heteractis malu) Towards Increasing Te mperature of The Water

Environment for 1o C and 2o C. Under Advisor NEVIATY PUTRI ZAMANI and BEGINER SUBHAN.

The phenomenon of coral bleaching is a very interesting topic to be studied. This is related to global warming, which is the cause of the phenomenon of coral bleaching in animals. Sand anemone is one of formers the coral reef ecosystem that has a symbiotic zooxanthellae and one of the hexacorallia like a coral. Anemones are given treatment of increased environmental temperature of 1o C (29o C) and 2o C (30o C) to assess the response to global temperature increases. The purpose of this research is to study the adaptation of sand anemone

(Heteractis malu) towards improved the environmental temperature for 1o C and

2o C and in laboratory scale.

Visual observation showed the decline of health conditions, especially in the anemones treated with increasing temperature. Decline in health conditions indicated by the signs of stress, such as expands its tentacles not / blooms,

excessive mucus production, abnormal state of mesenterial filaments, and change the color becomes more pale anemone.

Observations of the internal conditions of the anemone, studied by observed the zooxanthellae conditions and studied through the ratio of endoderm to ectoderm layer thickness. Zooxanthellae density conditions, especially for the preparation of fresh observations on the treatment of two (30o C) at 48 hours treatment showed a significant decrease in the amount of 2.89 x104 ind / ml initial conditions, with a value of P <0.05 against control (28o C). Mitotic index of zooxanthellae under certain conditions for the preparation of fresh observations on the treatment of two at 24 hours treatment showed a significant increase in the amount of 0.93% of the initial conditions, with a value of P <0.05 against control. Observations of other parameters on the increase time I (at 0, 24, 48 hours), breaks (72, 96, 120, 144 hours), and increasing time II (at 168, 192) showed no significant changes in both observations on fresh preparations and histological (P> 0.05). But there are some observational parameters (histologic) who experienced better conditions in the increase time II that are zooxanthellaes density (treatment one) and the area of zooxanthellae cells in treatment I and II.

Observations on fresh preparations showed that anemones experiencing adjustment (adaptation) with a 2o C rise in temperature in particular only on the density parameter and the mitotic index of zooxanthellae. Observations on histological preparations showed that anemones adapted 1o C increase in

temperature in particular only on the parameters of zooxanthellae cell density and size as well as adjustments to improve the 2o C, especially in parameter the area of zooxanthellae cell.

(4)

ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR (

Heteractis

malu

)

TERHADAP PENINGKATAN SUHU LINGKUNGAN

PERAIRAN 1

O

C DAN 2

O

C

Oleh

KORNEL ADHITIA WARMAN

Sebagai salah satu syarat untuk me mperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

Fakultas Pe rikanan dan Ilmu Kelautan

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

(5)

PERN YATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR (

Heteractis

malu

)

TERHADAP PENINGKATAN SUHU LINGKUNGAN

PERAIRAN 1

o

C dan 2

o

C

adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan da lam Daftar Pustaka dibagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

KORNEL ADHITIA WARMAN C54070011

(6)

© Hak cipta milik Kornel Adhitia Warman, tahun 2011

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

(7)

SKRIPSI

Judul Skripsi : ADAPTASI FISIOLOGI ANEMON PASIR

(Heteractismalu) TERHADAP PENINGKATAN

SUHU LINGKUNGAN PERAIRAN 1O C DAN 2O C Nama Mahasiswa : Kornel Adhitia Warman

Nomor Pokok : C54070011

Departemen : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc. NIP. 19580909 198303 1 003

Tanggal Ujian: 22 Agustus 2011

Utama

Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc NIP. 19641014 198803 2 008

Anggota

Beginer Subhan, S.Pi. M.Si NIP. 19800118 200501 1 003

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Perubahan kondisi suatu lingkungan perairan merupakan hal yang menarik

untuk ditelaah, terkait dengan isu pemanasan global yang terjadi saat ini. Perubahan kondisi lingkungan tentunya akan mempengaruhi kondisi organisme yang hidup dilingkungan tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini diajukan suatu topik mengenai salah satu parameter kondisi lingkungan yaitu perubahan suhu. Topik yang diajukan adalah Adaptasi Fisiologi Anemon Pasir (Heteractis Malu) Terhadap Peningkatan Suhu Lingkungan Perairan 1o C dan 2o C.

Penelitian ini merupakan tugas akhir yang dibuat sebagai salah satu

persyaratan akademik untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Pada pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi, Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada Dosen Pembimbing Utama dan Anggota yang bersedia membimbing dan memberi bantuan pada saat penelitian maupun penyusunan skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para Dosen yang bersedia melayani penulis dalam diskusi dan pencarian literatur. Tidak lupa kepada teman-teman, terima kasih atas sumbangan saran dan bantuan terhadap penelitian ini.

Bogor, Agustus 2011

Kornel Adhitia Warman

(9)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc sebagai ketua komisi pembimbing dan pembimbing akademik yang telah memberikan arahan, motivasi, bantuan dana penelitian serta kesabaran dalam membimbing sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan baik.

2. Bapak Beginer Subhan, S.Pi. M.Si sebagai anggota komisi pembimbing yang telah bersabar dalam memberikan arahan serta masukan dan informasi kepada penulis hingga penyelesaian penelitian dan skripsi.

3. Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA sebagai dosen penguji ujian skripsi 4. Dr. Ir. Henry M. Manik, M.T sebagai ketua komisi pendidikan Departemen

Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. 5. Staf dosen dan Tata Usaha Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. 6. Dondi Arafat, S.Pi. M.Si atas arahan dan bimbingan pada saat penelitian 7. Irnita Yulianti sebagai rekan kerja ketika pelaksanaan penelitian

8. A. Aditiayuda, Didit A., Norihiko Z., La Ode Alifatri, Daniel Siahaan, Agus M., Aulia Aldelanov, teman-teman ITK 44 serta teman-teman kontrakan

Happy House” atas dukungan dan kerja sama selama masa perkuliahan hingga pelaksanaan penelitian dan penyusunan skipsi.

9. Risha Youstikasari dan keluarga atas doa dan motivasi yang diberikan selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi

10.Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, kakak, adik serta saudara-saudara, yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan motivasi sampai saat ini.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Tryout Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Berbasis Android mengacu pada peraturan Ujian Nasional konvensional yang berlaku dan merupakan aplikasi

Adapun kriteria yang dipergunakan dalam kajian mengenai Strategi Pengembangan Kawasan Industri Kendal Dalam Upaya Meningkatan Investasi Daerah adalah sebagai berikut : Aspek

Daripada menulis buku, pengarang dapat memanfaatkan waktunya untuk memberikan jasa.. konsultasi ke perusahaan bisnis, imbalan jasa konsultasi ini disebut

Hasil dapatan kajian juga menunjukkan bahawa terdapat perbezaan yang signifikan berdasarkan aspek pengalaman mengajar guru dalam penilaian peranan guru besar sebagai pemimpin ICT

Meski begitu beliau mencantumkan pendapat Ibnu Arabi dalam kitab Syarah At-Tirmidzi yang membantah siapapun yang berusaha untuk mendefinisikan ilmu dan berkata, ”Ilmu

Pemisahan yang dilakukan atas Hukum Pidana Materiil yang berlaku bagi masyarakat secara umum dengan yang berlaku secara khusus bagi militer atau yang dipersamakan dengan hal itu,

Faktor-faktor mendorong untuk bekerja menjadi buruh tani (penyadap) karet adalah dekat dari rumah atau keluarga yaitu 37 responden atau (51,38%), daerah asal tenaga kerja

Untuk itu seorang pemimpin harus mengumpulkan informasi dan memonitor lingkungan eksternal organisasi; menentang kebijakan yang berlaku; mengukur apa yang tidak