• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal Pengkajian :19 Januari a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T. c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal Pengkajian :19 Januari a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T. c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

A.

Pengkajian Keluarga

1.

Data keluarga

Tanggal

Pengkajian

:19

Januari

2009

a.

Nama Kepala Keluarga

: Tn.T

b.

Alamat

: Jl. Arya Mukti Utara RT 07 RW 04

Pedurungan Lor

c.

Pekerjaan Kepala Keluarga

: Wiraswasta

d.

Pendidikan Kepala Keluarga

: SD

2.

Komposisi keluarga

No Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin 1 Tn.T Kepala

keluarga 47 th SD Wiraswasta Laki-laki 2 Ny.W Istri 44 th SD Ibu Rumah

Tangga Perempuan 3 An.BT Anak

Kandung 13 th SMP Pelajar Laki-laki 4 An.NW Anak

Kandung 12 th SD Pelajar Perempuan

(2)

3.

Tipe keluarga

Keluarga Tn.T termasuk dalam katagori Tradisional Nucklear karena

terdiri dari keluarga inti ( Ayah, Ibu dan Anak ) tinggal dalam satu rumah

ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu /

keduanya dapat bekerja diluar rumah.

4.

Suku bangsa

Keluarga Tn.T mengatakan bersuku Jawa dan berkebangsaan Indonesia,

Ny.W berasal dari Purwodadi dan Tn.T berasal dari Tlogosari, bahasa

yang biasa digunakan oleh keluarga Tn.T adalah bahasa Jawa, keluarga

Tn.T dulunya bertempat tinggal di Dolog dan mulai menempati

rumahnya yang sekarang ini sudah satu tahun dan mulai batuk-batuk

sejak tinggal dirumahnya yang sekarang. Keluarga Tn.T mengatakan 1

tahun yang lalu ketika Ny.W tidak sembuh-sembuh batuknya pernah

dibawa ke paranormal untuk dilihat apakah penyakit Ny.W itu hasil

guna-guna atau bukan, keluarga Tn diberi ramuan dari paranormal tetapi

batuk Ny.W tidak kunjung berhenti juga namun setelah mendapat obat

dari Puskesmas batuk Ny.W mulai berkurang.

5.

Agama

Keluarga Tn.T mengatakan seluruh anggota keluarga berkeyakinan sama

dan beragama islam semua tidak ada perbedaan agama dan aktif

menjalankan ibadah sholat 5 waktu

(3)

6.

Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga mengatakan sehari-hari yang bekerja adalah Tn.T, bekerja

dirumah sendiri dengan membuka usaha sablon kantong plastik dengan

dibantu oleh 2 pegawai, dulunya Ny.W membantu Tn.T namun setelah

Ny.W menderita TBC Ny,W tidak membantu lagi, dalam menyablon

keluarga mengatakan tidak memakai masker. Untuk membantu

perekonomian keluarga juga Ny.W membuka warung dirumahnya dan

mengatakan pendapatan seharinya mencapai Rp 25.000, selain itu Tn.T

juga bekerja sebagai makelar tanah namun tidak selalu mendapatkan

pesanan dari pelanggan.

7.

Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn,T mengatakan tidak punya agenda tetap untuk berkreasi

bersama keluarga. Kadang-kadang mengunjungi tempat wisata itupun

tidak tentu bila sekedar ingin, dan biasa juga memanfaatkan waktu luang

untuk mengunjungi rumah saudara.

B.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1.

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.T saat ini memasuki tahap perkembangan keluarga dengan

dewasa muda.

(4)

2.

Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai

a.

Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga

Keluarga mengatakan dalam penataan ruang rumah, kurang begitu

sedap dipandang mata karena hasil sablon kadang-kadang

ditempatkan disembarang tempat yang membuat rumah kurang rapi.

b.

Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi

anak-anaknya.

Keluarga mengatakan belum dapat memberikan lingkungan yang

sehat bagi anggota keluarga dibuktikan dengan Ny.W yang

menderita TB Paru dan keluarga kwatir kalo penyakit tersebut

menular kepada anggota keluarga lainya termasuk anak-anak.

3.

Riwayat keluarga inti

Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah sakit

serius, hanya baru Ny.W saja yang mengalami, penyakit serius sudah

diperiksakan ke pengobatan alternatif sejak satu tahun yang lalu dan baru

mendapatkan pengobatan TB Paru dari Puskesmas sejak 2 bulan yang

lalu. Penyakit yng biasa diderita keluarga hanya batuk panas dan pilek

saja. Keluarga juga mengatakan kalau semua anaknya dari waktu kecil

diberikan imunisasi dasar lengkap, keluarga biasa membawa anggota

keluarga yang sakit ke tempat dokter praktek.

(5)

4.

Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga mengatakan dari pihak orang tua Ny.W ada riwayat penyakit

darah tinggi dan penyakit gula yaitu ibu Ny.W sedangkan dari pihak

orang tua Tn.T tidak ada riwayat penyakit keturunan.

C.

Data Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Keluarga mengatakan rumah yang didiami saat ini adalah rumah milik

pribadi terbuat dari batu bata yang memiliki 8 ruangan, 4 jendela yang

jarang dibuka, pergantian udara kurang leluasa, sinar matahari tidak bisa

masuk kedalam kamar / rumah, lantai terbuat dari ubin dan kotor jarang

disapu, penataan perabotan rumah tangga kurang bagus, ruang makan

keluarga dijadikan sebagai tempat penyimpanan hasil sablonan, kamar

mandi kecil, berdekatan dengan dapur, dapur menjadi satu dengan tempat

kerja Tn.T dalam menyablon, keadaan rumah pengap. Keluarga Tn.T

mengatakan ventilasi rumahnya sangat cukup dengan memanfaatkan

ventilasi kecil yang diberi saringan udara, keluarga juga mengatakan kalau

rumahnya sudah terang tidak perlu pencahayaan lagi.Sumber air minum

yang digunakan adalah air artetis yang mengalir lambat di siang hari dan

mengalir deras dimalam hari. Keluarga mengatakan belum puas dengan

pengaturan rumahnya, ingin merenovasi kembali tapi belum punya cukup

(6)

uang.Sampah biasa dibuang di tempat sampah yang disediakan di depan

rumah dan keluarga Tn.T tinggal membayar perbulanya

2. Denah rumah

Keterangan :

8 9

10

6

7

5

4

3

2

1

1.

Warung

2.

Kamar tidur tamu

3.

Kamar tidur An. B dan An.N

4.

Ruang tamu

5.

Tempat penyimpanan sablon

6.

Ruang kosong

7.

Kamar tidur Tn.T dan Ny.W

8.

Kamar mandi

9.

Dapur

(7)

3. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal

Keluarga Tn.T bertempat tinggal di desa yang mengharuskan untuk hidup

bermasyarakat dengan mengikuti aturan yang ada. Ada budaya

mempengaruhi kesehatan keluarga yaitu keluarga mempercayai adanya

penyakit yang disebabkan oleh guna-guna yang membuat keluarga datang

ke dukun. Rata-rata tetangga rumah Tn.T berkelas ekonomi menengah

disamping kiri dan belakang rumah adalah kebun sedangkan depan dan

samping kananya adalah rumah tetangganya. Di depan rumah Tn.T sedang

ada pembangunan jalan yang berdebu bila tidak hujan Di dekat rumah

Tn.T terdapat dokter praktek yang dijadikan tempat berobat bagi keluarga,

Puskesmas, pasar serta apotik jauh dari kediaman Tn.T, keluarga

menjangkaunya dengan menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi.

Insiden kejahatan di lingkungan keluarga sejauh ini tidak terjadi namun

Tn.T mengatakan pernah tertipu seorang sales sembako sebesar 2.000.000

pada waktu pertama kali menghuni rumahnya

4. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga mengatakan Rumahnya yang sekarang baru ditempati 1 tahun

ini yang sebelumnya keluarga Tn.T bertempat tinggal di Ndolog. Keluarga

mengatakan kalau bepergian mengunakan sepeda motor, sementara kedua

anaknya An.B dan An.N pergi kesekolah menggunakan sepeda.

(8)

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.T mengatakan biasa berkumpul dengan keluarga adalah di

waktu malam hari namun kadang-kadang Tn.T tidak dirumah untuk urusan

bermakelaran tanah. Tn.T ikut perkumpulan dimasyarakat berupa arisan

dan pengajian bulanan sedangkan Ny.W ikut kegiatan PKK yang sudah 2

bulan terakhir ini tidak aktif. Ny.W mengatakan dirinya malu bertemu

teman-teman PKK karena bersuara parau.

6. Sistem pendukung keluarga

Keluarga mengatakan kepada tetangga dekatnya meminta bantuan pada

saat keluarga mengalami kesulitan, Keluarga tidak terbiasa mengikuti

konseling-koseling kesehatan. Keluarga Tn.T mengatakan semua anggota

keluarga sehat semua kecuali Ny.W yang menderita TB paru, hubungan

keluarga dengan komunitas baik. Keluarga biasa mengajak berunding

anggota keluarga bila sedang ada masalah, keluarga memiliki fasilitas

untuk menunjang kesehatan keluarga berupa Jamkesmas yang sebenarnya

milik Anaknya yang sudah berumah tangga.

D.

Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga mengatakan biasa berkomunikasi dengan anggota keluarga

lainya menggunakan bahasa jawa dan tidak ada hambatan dalam

berkomunikasi.

(9)

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn.T menggunakan haknya sebagai orang tua untuk merubah

dan mengontrol perilaku anak-anaknya dengan memberikan nasehat bila

anak-anaknya berperilaku kurang baik. Keluarga Tn.T memusyawarahkan

dengan anak-anaknya untuk mengambil keputusan dan yang berperan

mengambil keputusan adalah Tn.T dan Ny.W.

3. Struktur peran

Tn.T selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya sebagai

kepala keluarga begitu juga Ny.W mengatakan telah memenuhi peranya

sebagai istri, kedua anaknyapun An.B dan An.N mengatakan puas menjadi

bagian dari keluarga Tn.T. Keluarga mengatakan namanya berkeluarga

pasti tidak terlepas dari konflik karena ketidaksamaan paham, bila hal itu

terjadi keluarga membiasakan tidak terjadi berlarut berlarut-larut. Ny.W

mengatakan dirinyalah yang dominant menjadi role model bagi perilaku

anak-anaknya karena yang sering dirumah sedangkan Tn.T tidak begitu

karena jarang dirumah.

4. Nilai dan norma keluarga

Dalam keluarga Tn.T mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan

kepada anak-anaknya yaitu bila pulang sekolah harus segera pulang tidak

bermain dulu, setiap jam 9 malam harus sudah berada dirumah. Konflik

peran jarang terjadi baik kedua orang tua maupun kedua anaknya.

(10)

E.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga Tn.T mengatakan tahu dan menghargai keinginan anggota

keluarga lainya bila anak meminta sesuatu pasti ditanya dahulu kira-kira

keinginan tersebut bermanfaat tidak dan juga memperhitungkan situasi dan

kondisi misalnya belum memiliki cukup uang maka keinginan tersebut

ditunda dahulu sampai keluarga mempunyai cukup materi. Keluarga Tn.T

juga memberikan perhatian satu sama lainya dan saling mendukung

anak-anaknya dalam hal prestasi belajar.Keluarga mengatakan sejauh ini

hubungan antar anggota keluarga sangat akrab dan intim bahkan Tn. T jika

bepergian beberapa hari pasti memikirkan bagaiman keadaan istri dan

anak-anaknya dirumah.Pada saat anak pertama pergi meninggalkan rumah

untuk berumah tangga sendiri Tn.T beserta keluarga merasa sedih dan

perasaan kehilangan walaupun sedikit ada.

2. Fungsi sosialisasi

Tn.T dan Ny.W mengatakan sebagai penanggung jawab dalam

membesarkan anak Anak-anak dihargai dan dikontrol perilakunya sesuai

dengan usia misalnya jam 9 malam harus sudah berada dirumah. Keluarga

mengatakan tidak ada kerepotan dalam membesarkan anak. Lingkungan

sekitar sejauh ini masih cocok untuk perkembangan anak meskipun

kapasitas untuk bermain banyak tetapi tidak mempengaruhi prestasi anak.

(11)

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga Tn.T mengatakan sedikit sekali pengetahuanya tentang

kesehatan karena berpendidikan sampai di SD. Keluarga belum mampu

mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga

yang sakit. Keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat bila

ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu merawat

anggota keluarga dengan tepat bila ada anggota keluarga yang sakit.

Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk

menunjang kesehatan keluarga. Keluarga belum mampu memanfaatkan

layanan fasilitas kesehatan yang tepat untuk menunjang kesehatan

keluarga.

4. Fungsi Reproduksi

Keluarga mengatakan tidak akan mempunyai anak lagi karena sudah tua

dan merasa cukup dengan 4 orang anak saja dan sekarang fokus untuk

membesarkan kadua anaknya yang masih duduk dibangku sekolah.

5. Fungsi Ekonomi

Keluarga mengatakan penghasilanya dan usahanya sekarang masih cukup

untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Keluarga membuka warung

dirumah untuk menambah ekonomi keluarga.

(12)

F.

Stresor dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

Keluarga Tn.T mengatakan jarang mengalami stres yang sifatnya

berkepanjangan, kadang dibuat stres dengan perilaku anak-anaknya tetapi

hal tersebut jarang terjadi.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi

Keluarga mengatakan kadang jengkel bila melihat tingkah anaknya yang

tidak mempan dinasehati tetapi tetap sabar menanggapi itu semua.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga mengatakan memberikan nasehat bila perilaku anak-anaknya

membuat jengkel keluarga, bila hal itu tidak mempan Ny.W dan TN.T

kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau melakukan

tindakan fisik lainya.

(13)

G.

Pemeriksaan Fisik

Tanggal 27 Januari 2009

Pemeriksaan

Fisik

Tn.T Ny.W An.B An.N Mata Hidung Mulut RR TD Bunyi Jantung Tambahan Nadi Suhu Thorax Abdomen Kulit Kuku Kurang Tajam Tidak Bersekret Mukosa bibir lembab 23 x / menit 120 / 80 mmhg Tidak ada 78 x / menit 36,5 C Bentuk normal Tidak ada nyeri

tekan Hitam Kehitaman Tajam Ada Sekret Suara Parau, mukosa lembab 28 x / menit 110 / 80 mmhg Tidak ada 87 x / menit 36,8 C Bentuk normal Tidak ada nyeri

tekan Sawo matang Bersih Tajam Tidak Bersekret Mukosa bibir lembab 25 x / menit 120 / 70 mmhg Tidak ada 81 x / menit 36,4 C Bentuk normal Tidak ada nyeri

tekan Sawo matang Kehitaman Tajam Tidak Bersekret Mukosa bibir lembab 23 x / menit 120 / 90 mmhg Tidak ada 83 x / menit 36,4 C Bentuk normal Tidak ada nyeri

tekan Kuning Langsat

Bersih

H.

Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar mampu menyekolahkan kedua anaknya yang masih

duduk di SD dan SMP yaitu An.B dan An.N.

(14)

I.

Analisa Data

Tanggal / jam Data Masalah Keperawatan 19 Januari 2009

19 Januari 2009

19 Januari 2009

DS : Keluarga mengatakan sudah 1 tahun ini Ny. W batuk-batuk, dulunya Ny.W gemuk namun setelah batuk menjadi kurus, batuk cenderung terjadi pada malam hari sampai pagi hari, Ny.W mudah lelah

DO : Suara Ny.W parau, Sering batuk, Hasil lab BTA positif, rontgen thorax positif TB paru

DS : Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit TB Paru, setahu keluarga katanya ( mendengar-dengar ) TB Paru menular, Pengertiannya saja tidak tahu apalagi cara perawatan, pencegahan dan komplikasinya, keluarga biasa membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter praktek saja karena cocok dengannya biasanya kalo berobat ke tempat lain tidak cocok.

DO : -

DS : Keluarga mengatakan Ny.W nafsu makanya turun, kalau makan sedikit, Ny.W dulunya gemuk namun setelah batuk menjadi kurus.

DO : Ny.W kurus, BB sebelum sakit 62 kg, BB setelah sakit 51 kg.

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.W dikeluarga Tn.T akibat TB Paru

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB Paru.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.W di keluarga Tn.T akibat TB Paru.

(15)

J.

Diagnosa Keperawatan Keluarga

2

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.W di keluarga Tn.T

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan masalah kekurangan nutrisi.

1

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang mengalami TB Paru.

19 Januari 2009 19 Januari 2009

DS : Keluarga mengatakan sudah mengetahui mengenai nutrisi yang diperlukan tubuh, keluarga mengatakan sudah mengetahui bahaya dari kekurangan nutrisi, keluarga mengatakan belum tau mengenai perawatan pada anggota keluarga yang mengalami masalah kekurangan nutrisi, keluarga

belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk

mencegah masalah kekurangan nutrisi, keluarga

mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang tepat untuk mencegah masalah kekurangan nutrisi.

DS : Keluarga mengatakan sudah mengetahui mengenai nutrisi yang diperlukan tubuh, keluarga mengatakan sudah mengetahui bahaya dari kekurangan nutrisi, keluarga mengatakan belum tau mengenai perawatan pada anggota keluarga yang mengalami masalah kekurangan nutrisi, keluarga

belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk

mencegah masalah kekurangan nutrisi, keluarga

mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang tepat untuk mencegah masalah kekurangan nutrisi. DO : - DO : - Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi

(16)

K.

Rencana Keperawatan Keluarga

No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria Standar Intervensi

1 Ketidakefektifan bersihan

jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB Paru ditandai dengan : DS : Keluarga mengatakan

sudah 1 tahun ini Ny. W batuk-batuk, dulunya Ny.W gemuk namun setelah batuk menjadi kurus, batuk cenderung terjadi pada malam hari sampai pagi hari, Ny.W mudah lelah

DO : Suara Ny.W parau, Sering batuk, Hasil lab BTA positif, rontgen thorax positif TB paru

Tujuan Umum :

Jalan nafas Ny.W kembali bersih

Tujuan Khusus :

1. Keluarga mampu

menjelaskan

pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB Paru

2. Keluarga mengetahui bahaya lanjut dari TB Paru dan menganbil keputusan tepa mengenai masalah TB paru t 3. Keluarga mampu melakukan perawatan Verbal Verbal Afektif Verbal Psikomotor

TB paru adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh Bakteri tuberkulosis Tanda dan gejala TB paru : 1. Batuk disertai dahak

lebih dari 3 minggu 2. Sesak nafas dan nyeri

dada

3. Badan lemah kurang

enak badan

4. Berkeringat pada

malam hari walau tanpa kegiatan

Akibat lanjut dari penyakit TB paru adalah dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan Batuk darah

Perawatan pada penderita dengan TB paru dapat

1.1 Kaji keluarga tentang

pengertian tanda dan gejala serta penyebab TB paru

1.2 Diskusikan dengan keluarga pengertian TB paru, tanda dan gejala serta penyebabnya

1.3 Motifasi keluarga untuk

menjelaskan kembali

1.4 Berikan pujian pada keluarga atas keberhasilanya

2.1 Kaji keluarga tentang akibat lanjut TB paru

2.2 Diskusikan akibat lanjut TB paru

2.3 Motifasi untuk mengambil

keputusan yang tepat

3.1 Diskusikan dengan keluarga perawatan pada penderita TB

(17)

pada anggota keluarga dengan TB paru 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan TB paru

5.

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru Verbal Psikomotor Verbal Psikomotor

dengan : Minum obat secara teratur, memakai masker, tidak membuang dahak disembarang tempat, Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin, tidak meludah sembarang tempat. Modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan adalah :

Memberikan ventilasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari bisa masuk dalam ruangan,

menjemur kasur meningkatkan daya tubuh

dengan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna

Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah : 1. Puskesmas : Tempat untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan 2. Dokter Prakter :

Tempat untuk berobat 3. Rumah Sakit : Tempat

untuk Perawatan, pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan.

paru

3.2 Motifasi pada anggota keluarga untuk menjelaskan kembali 3.3 Berikan pujian pada keluarga

atas keberhasilanya

4.1 Kaji keluarga mengenai

modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk menunjang perawatan TB paru

4.2 Jelaskan pada keluarga

lingkungan yang sehat bagi penderita TB paru

4.3 Motivasi keluarga untuk

menjelaskan kembali

5.1 Kaji keluarga mengenai

fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan

5.2 Jelaskan pada keluarga fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan

(18)

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi di tandai dengan : DS : Keluarga mengatakan

Ny.W nafsu makanya turun, kalau makan sedikit, Ny.W dulunya gemuk namun setelah batuk menjadi kurus. DO : Ny.W kurus, BB

sebelum sakit 62 kg, BB setelah sakit 51 kg.

Tujuan Umum :

Ny,W tidak mengalami gangguan nutrisi. Tujuan Khusus : 1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian da menyebutkan contoh nutrisi yang dibutuhkan tubuh. n 2. Keluarga mengetahui bahaya lanjut dari kekurangan nutrisi dan mampu mengambil

keputusan tepat untuk mencegah masalah kekurangn nutrisi. 3. Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi. Verbal Verbal Afektif Verbal Psikomotor

Nutrisi yang dibutukan tubuh adalah karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air. Makanan yang mengandung semua unsur diatas adalah nasi, sayuran, lauk-pauk, buah dan susu

Bahaya dari kekurangan nutrisi adalah gizi buruk, BB turun, kulit keriput, perut membesar dan tidak bisa melakukan aktivitas.

Cara perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi adalah : makan sehari 3 x dengan nasi, sayuran, lauk-pauk, buah dan susu Memberikan suplemen penambah nafsu makan, makan sedikit tapi sering bila sedang tidak nafsu makan, menimbang berat badan seminggu sekali.

1.2 Kaji pengetahuan keluarga mengenai nutrisi yang diperlukan tubuh.

1.3 Diskusikan bersama keluarga nutrisi yang diperlukan tubuh dan contoh makanan yang mengandung semua unsure diatas.

1.4 Berikan reinforcemen positif atas keberhasilan keluarga. 2.2 Kaji pengetahuan keluarga

tentang akibat kekurangan nutrisi

2.3 Diskusikan akibat lanjut dari kekurangan nutrisi

2.4 Motifasi keluarga untuk

mengambil keputusan yang tepat

3.2 Diskusikan pada keluarga cara perawatan pada klien dengan kekurangn nutrisi

3.3 Motifasi pada anggota keluarga untuk menjelaskan kembali. 3.4 Berikan pujian pada keluarga

(19)

4. Keluarga mampu memodifikasi

lingkungan yang tepat untuk mencegah masalah kekurangan nutrisi

5.

Keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi Verbal Psikomotor Verbal Psikomotor

Modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan nutrisi adalah : Selalu menyediakan nasi, lauk-pauk, sayuran, buah dan susu di ruang makan, menyediakan makanan kesukaan pada anggota keluarga, menyajikan makanan dalam keadaan hangat, menyajikan variasi makanan.

Fasilitas layanan kesehatan yang dapat digunakan adalah :

1. Puskesmas : Tempat

untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan

2. Rumah Sakit : Tempat untuk Perawatan, pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan.

4.2 Kaji pengetahuan keluarga mengenai modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah kekurangan nutrisi.

4.3 Jelaskan pada keluarga

modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah kekurangan nutrisi

4.4 Motifasi keluarga untuk

menjelaskan kembali.

5.2 Kaji pengetahuan keluarga mengenai fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan

5.3 Jelaskan pada keluarga fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan.

(20)

L.

Implementasi Keperawatan Keluarga

Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

19 januari 2009

19 Januari 2009

19 Januari 2009

Menanyakan kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami keluarga

S :Keluarga mengatakan Ny.W menderita penyakit TB paru O : Suara Ny.W parau, Sering batuk,

Hasil lab BTA positif, rontgen thorax positif TB paru

A : Ny.W menderita TB paru

P :Berikan penyuluhan mengenai masalah TB Paru pada keluarga 1 Menanyakan kepada keluarga mengenai

pengertian tanda dan gejala TB paru 2 Menanyakan kepada keluarga mengenai

bahaya lanjut dari penyakit TB paru

3 Menanyakan kepada keluarga cara

perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru

S : Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit TB paru, setahu keluarga katanya ( mendengar-dengar ) TB paru menular, Pengertiannya saja tidak tahu apalagi cara perawatan, pencegahan dan komplikasinya O :Keluarga menjawab pertanyaan

dari perawat 4 Menanyakan kepada keluarga modifikasi

lingkungan yang dapat dilakukan guna

menunjang perawatan TB paru A : Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai masalah TB paru 5 Menanyakan kepada keluarga mengenai

fasilitas kesehatan apa saja yang dapat dimanfaatkan guna menunjang kesehatan

P :Berikan penyuluhan mengenai masalah TB paru pada keluarga S : -

Melakukan pengukuran vital sign

O : Tn.T

TD :120 / 90 mmHg N : 80 X / menit RR : 23 X / menit T : 36,3 C

(21)

22 Januari 2009 Ny. W TD : 110 / 80 mmHg N : 94 X / menit RR : 24 X / menit T : 36,2 C An. B TD : 110 / 80 mmHg N : 80 X / menit RR :30 X / menit T : 36 C An. N TD : 110 / 80 mmHg N : 80 X / menit RR : 21 X / menit T : 36,4 C

S : Ny.W mengatakan senang karena telah diberi penyuluhan tentang penyakit yang dideritanya Ny.W menanyakan tentang akibat lanjut penyakit TB paru

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru

1. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai penyakit TB paru 2. Membuka tanya jawab

3. Mengevaluasi hasil penkes

4.

Melakukan terminasi

O : Pendkes hanya dihadiri Ny.W, Ny.W kooperatif, memperhatikan pendkes dan aktif bertanya, Ny.W belum mampu menjawab semua pertanyaan dari perawat mengenai masalah TB paru,

A: Keluarga belum faham mengenai

masalah TB paru

P : Berikan penyuluhan tentang TB

Paru ulang, motivasi keluarga untuk membaca leaflet yang telah diberikan

(22)

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru 27 Januari 2009

4 Februari 2009

1. Mengevaluasi Penkes yang telah

diberikan

S : Keluarga mengatakan mudah lupa, keluarga menanyakan penyebab demam yang menyertai TB paru

2. Memberikan Pendkes ulang pada

keluarga mengenai penyakit TB paru O : Penkes dihadiri oleh Tn.T, Ny.W dan An.N, keluarga memperhatikan penkes, keluarga belum mampu menjawab semua pertanyaan diberikan, keluarga mudah lupa

3. Membuka tanya jawab 4. Mengevaluasi hasil penkes

5.

Melakukan terminasi 6. Mengkaji fungsi keluarga

A : Keluarga mudah lupa

P :Berikan penyuluhan tentang rumah sehat, Selipkan pengertian tanda dan gejala TB Paru dikunjungan yang ke IV, Ajarkan batuk efektif, anjurkan keluarga untuk memeriksakan sputum di Puskesmas.

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru

1. Memberikan penyuluhan mengenai

rumah sehat

2. Mengevaluasi hasil penkes 3. Mengajarkan batuk efektif

4. Menganjurkan keluarga untuk

memeriksakan dahak

S : Ny.W mengatakan harus merubah apa lagi untuk mendukung kesehatan keluarga, Ny.W mengatakan akan membuka jendela supaya udara dan sinar matahari bisa masuk rumah, Ny.W mengatakan senang diterangkan kembali mengenai pengertian, tanda dan gejala TB Paru karena sering lupa. Ny.W juga akan mengajarkan batuk efektif kepada keluarga supaya bisa memeriksakan dahak.

5. Mengajarkan cara mengeluarkan dahak dengan minum air hangat dan manis pada malam hari sebelum tidur

6. Mengingatkan kembali pengertian, tanda dan gejala TB paru

O : Ny.W memperhatikan pendkes, pendkes hanya dihadiri oleh Ny.W, Ny.W belum bisa

(23)

menjawab semua pertanyaan dari perawat Ny W mudah lupa.

13 Februari 2009

A : Semangat Ny.W tinggi, pendkes mampu difahami sebagian, Ny.W mudah lupa.

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru.

1. Melakukan kunjungan dadakan ke

keluarga

P : Anjurkan keluarga untuk membaca leaflet yang diberikan, lanjutkan diskusi mengenai bahaya lanjut dan cara perawatan pada anggota keluarga dengan TB Paru, evaluasi kembali pengetahuan keluarga mengenai TB paru dan rumah sehat.

2. Memberikan wadah sputum untuk

menampung dahak pada anggota keluarga guna diperiksakan ke puskesmas

3. Mengevaluasi pendkes yang telah

diberikan

S : Keluarga mengatakan terima kasih telah dibawakan tempat dahak, keluarga mengatakan TB Paru adalah penyakit paru-paru yang menular, tanda-tandanya batuk lebih dari 1 bulan , badan semakin kurus, pengobatanya tidak boleh berhenti dijalan, kumanya dapat mati dengan sinar matahari dan menjaga kebersihan rumah.

O :Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, keluarga telah merenovasi tatanan ruang di dalam rumah sehingga udara dapat leluasa masuk.

A : Keluarga mampu menjawab pertanyaan, tataruang ruang dalam keluarga Tn.T telah

(24)

berubah

14 Juli 2009

P : Ajurkan Ny.W untuk tetap melanjutkan pengobatan TB Paru

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.W di keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB Paru.

1. Melakukan kunjungan dadakan ke

keluarga

S : Keluarga mengatakan Ny.W makannya sudah seperti dulu (ada peningkatan nafsu makan), BB naik 10 kg dari yang dulu. 2. Mengevaluasi asupan nutrisi, pola makan

dan peningkatan BB pada Ny.W.

O : Ny.W lebih gemuk, wajahnya lebih cerah, di ruang makan tersedia nasi, sayur, lauk-pauk dan buah.

A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.W di keluarga Tn.T dapat teratasi. P : Anjurkan keluarga makan 4 sehat

5 sempurna, anjurkan keluarga makan tepat waktu 3 x sehari. S : Keluarga mengatakan Ny.W sejak

2 bulan yang lalu sudah aktif kembali mengikuti kegiatan posyandu dan pengajian.

O : Suara Ny.W sudah tidak parau, pengobatan TB Paru sudah selesai, hasil tes BTA terakhir negatif.

A : Ny.W sudah mau bersosialisasi kembali

P : Anjurkan kepada keluarga untuk tetap ikut bersosialisasi dengan kegiatan yang ada di masyarakar.

Referensi

Dokumen terkait

Pola ruang merupakan hasil dari potongan juring yang memiliki orientasi keluar lingkaran, sehingga pengunjung yang berada di dalam cafe dapat melihat ke arah view

Peserta didik menerima Bahan ajar .Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu diskusi tentang arus listrik pada rangkaian sederhanaB. Data

PULANG UTILITAS DATANG PARKIR KEGIATANUTAMA Menyediakan Kebutuhan Staff Kordinasi Anggota Laporan Berkala MASUK ISTIRAHAT KERJA Membersihkan Ruang PULANG UTILITAS DATANG

mempunyai varians yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homo genitas terhadap data tes akhir untuk kedua kelas sampel. Analisis data kompetensi

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

101 telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

Telusurilah daerah jantung dengan seksama dan suruhlah si pesakit menunjukkan suatu daerah kecil yang terasa nyeri dan tidak enak.Lakukan penyapuan khusus pada daerah

PENGUMUMAN KELULUSAN MAHASISWA/I BARU UNIGHA TAHUN AKADEMIK 2017/2018. JURUSAN SEJARAH