• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. ditandai oleh perubahan yang terjadi pada individu itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. ditandai oleh perubahan yang terjadi pada individu itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian teoritis 2.1.1 Hasil Belajar

Belajar bukan hanya menghafal atau mengingat. Tetapi belajar merupakan proses yang terjadi secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan tertentu, dimana hal tersebut ditandai oleh perubahan yang terjadi pada individu itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa peningkatan pengetahuan, pola pikir yang semakin berkembang dan tentunya diikuti oleh perubahan sikap serta tingkah laku. Dengan cara melihat, mengalami dan memahami, sehingga melalui proses atau pengalaman tersebut dapat merubah sikap dan tingkah laku seseorang yang merupakan hasil dari seluruh rangkaian proses belajar atau yang disebut hasil belajar.

Menurut Hamalik (2010:30) bahwa “ hasil belajar adalah ketika telah terjadi perubahan tingkah laku dan pola pikir pada seseoranmg misalnya dari tidak tau menjadi tau, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motorik adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah 1) Pengetahuan, 2) Pengertian, 3) kebiasaan, 4) Keterampilan. 5) Apresiasi, 6) Emosional, 7) Hubungan, 8) Sosial, 8) Jasmani, 9) Etis atau Budi Pekerti, dan 10) Sikap”

Hasil belajara bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilanyang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan siswa ditandai selalu dengan skor, angka, kata atau huruf. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk diagnosis dan pengembangan untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan.

Menurut Dimyanti dan Mujiono (2006: 3 – 4) bahwa “ hasil belajar adalah merupakan hasil interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

(2)

dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.

Hasil belajar merupakan hal yang paling penting untuk mengukur kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman dari kegiatan belajarnya. Menurut Sudjana, (2009: 23-31), sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kongnitif, ranah afektif, ranah psikomotorik. Adapun uraian ketiga ranah tersebut adalah :

1. Ranah Kongnitif

Menurut Sudjana (2009:23-31), bahwa “ranah kongnitif ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.

Aspek pengetahuan (C1) ini berkenaan dengan kemampuan hafalan atau sesuatu yang diingat tentang istilah-istilah pada konsep tertentu, agar mudah dikuasai, hal ini dapat dilakukan dengan membaca bahan bacaan kemudian diingat tentang istilah-istilah pada konsep tertentu, agar mudah dikuasai, hal ini dapat dilakukan dengan membaca bahan bacaan kemudian diingat yang berkaitan dengan istilah-istilah seperti definisi. Kemudian dalam aspek pemahaman (C2) ini hasil belajar yang lebih tinggi dari aspek pengetahuan dimana peserta didik mampu mengembangkan dengan menggunakan kalimat sendiri dari sesuatu bacaan tertentu atau dari mendengarkan. Untuk aspek aplikasi berkenaan dengan hasil belajar yang dilakuakan dengan mengaplikasikan sesuatu yang telah dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aplikasi (C3) seseorang harus mampu membawa suatu pemahaman dari situasi lama kedalam situasi baru. Kemudian untuk analisis (C4) ini terkenaan dengan suatu tindakan untuk memilih atau memilah yang penting dan sudah sempurna menjadi bagian-bagian, sehingga jelas urutannya. Sedangkan aspek sintesis (C5) berkenaan tentang hasil

(3)

belajar yang bersifat penyatuan unsur-unsur kedalam bentuk menyeluruh. Aspek evaluasi (C6) berkenaan tentang hasil belajar dari segi pemberian keputusan tentang nilai atau bobot yang memungkinkan dilihat dari kesulitan atau kesukaran soal. Pengembangan evaluasi ini dilandasi oleh suatu pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis.

2. Ranah Afektif

Menurut Sudjana, (2009:23-31) bahwa “Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman kelas, kebiasaan belajar, hubungan sosial”.

3. Ranah psikomotoris

Ranah psikomotoris juga mempunyai pengaruh dalam hasil belajar yang berkenaan dengan gerakan-gerakan baik yang dilakukan dalam bentuk bentuk kemampuan individu.

Menurut Sudjana, (2009:23-31) bahwa “ hasil belajara psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkat keterampilan, yakni: gerakan refleks, keterampilan pada gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan diatas tidak dilihat secara fragmentasi atau terpisah, melainkan komprehensif.

(4)

Menurut (Taniredja,2011: 55) bahwa “Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas yang terstruktur, pembelajaran dengan model snowball throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (snowball throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir semua siswa dalam mengemukakan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajarinya”.

Menurut Taniredja (2011: 109) “ langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe snowball throwing adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

2. Membentuk kelompok-kelompok dan memanggil ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yag sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain selama ± 15 menit.

6. Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7. Evaluasi. 8. Penutup.

(5)

Berdasarkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif snowball throwing diatas dapat disimpulkan bahwa guru menyampaikan sebuah materi yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran itu sendiri, pembentukan kelompok-kelompok ahli dalam pembelajaran dan yang terakhir adalah mengadakan evaluasi pada akhir proses pembelajaran.

Menurut Taniredja (2011: 110) . bahwa Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sebagai berikut:

a. Kelebihan

1. Melatih kesiapan siswa, dalam hal ini siswa dituntut untuk bisa menjawab pertanyaan temanya sendiri dalam kondisi tidak tahu pertanyaanya dan waktu yang tidak menentu.

2. Saling memberikan pengetahuan, artinya dari beberapa pertanyaan bisa memungkinkan pertanyaan yang sama dan tentu beragam pula para siswa yang menangapinya.

3. Memberi kesempatan siswa untuk berpendapat, dalam pelemparan bola siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temanya sendiri, dan disitu siswa diberi kesempatan untuk memberi pandangan.

b. Kekurangan : Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa. Artinya hasil yang diperoleh dari pembelajaran tergantung pada siswa sendiri.

2.1.3 Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung merupakan salah satu model pengajaran yang melibatkan keaktifan guru sepenuhnya dalam proses belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran langsung juga merupakan pengajaran yang sering dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran.

(6)

Pembelajaran langsung atau direct intruction di kenal dengan sebutan active teaching, dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pembelajaran kepada peserta didik dan pengajarannya secara langsung kepada seluruh kelas. (Suprijono, 2011 : 46).

Sintaks pengajaran langsung

( Suprij ono, 2011 : 46 ) D ari uraian tahap-tahap pembe lajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran ini, seorang guru harus memiliki banyak informasi dari berbagai sumber, sehingga nantinya pada saat mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dapat dipahami oleh siswa dan menjadi informasi yang dapat peserta didik padukan dengan yang akan ditemukan nantinya.

2.2 Pelestarian Lingkungan Hidup A. Permasalahan Lingkungan Hidup

Permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup khususnya manusia dengan lingkungan dengan lingkungan hidupnya yang tidak ada keharmonisan. Ilmu hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya adalah ekologi. Oleh

FASE – FASE PERILAKU GURU

FASE 1

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik.

Menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi, latar belakang pelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk siap belajar.

FASE 2

Mendemonstrasikan pengatahuan atau keterampilan.

Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap.

FASE 3

Membimbing pelatihan Merencanakan dan memberikan pelatihan awal FASE 4

Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

Mengecak, apakah peserta didik telah berhasil melakukan tuga dengan baik dan memberi umpan balik.

FASE 5

Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjut dan penerapan.

Memberikan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari - hari .

(7)

karena itu perasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah permasalahan ekologi. Kata ekologi berasal dari bahasa yunani oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal mahluk hidup dan logos berarti ilmu, telaah atau kajian. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang habitat mahluk hidup.

Kerusakan lingkungan fisik merupakan kerusakan yang terjadi akibat daya

dukung lingkungan yang mengalami gangguan atau kerusakan. Kerusakan lingkunganfisik ata u kerusakan daya dukung lingkungan dibumi ini terjadi bukanbukan hanya dikarenakan oleh faktor alam (internal melainkan juga faktor manusia itu sendiri (eksternal).

Kedua faktor ini juga menimbulkan pemicu terjadinya masalah lingkungan. 1. Kerusakan karena faktor alam (internal)

Kerusakan faktor internal adalah kerusakan yang disebabkan dari dalam bumi atau alam itu sendiri. Kerusakan faktor internal ini sulit dicegah karena merupakan proses alami. Kerusakan daya dukung lingkungan karena faktor internal antara lain dapat terjadi karena:

a) Letusan gunung api yang merusak lingkungan alam sekitarnya. b) Gempa bumi yang menyebabkan dislokasi lapisan tanah.

c) Kebakaran hutan karena proses alami pada musim kemarau panjang d) Banjir besar dan gelombang laut yang tinggi akibat badai (tsunami) e) Erosi secara alamia.

2. Kerusakan karena faktor manusia (eksternal)

a) Pencemaran udara yang berasal dari cerobong pabrik (kegiatan industy

dan juga gas buangan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil (sistem transportasi) b) Pencemaran air yang berasal dari limbah buangan industri.

(8)

c) Pencemaran darat atau kerusakan tanah oleh kegiatan industry berupa penumpukan limbah padat maupun kerusakan dari tanah dari proses penebangan bahan galian golongan C (tanah, pasir, dan batuan)

d) Penambangan untuk menggali kekayaan alam (mineral) dari dalam bumi.

e) Erosi dipercepat akibat sistem pengolahan tanah yang kurang baik biasanya terjadi pada daerah yang mempunyai kemiringan lereng.

B. Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia

Kerusakan lingkungan merupakan masalah yang dihadapi oleh berbagai Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Perbedaan kerusakan lingkungan Negara maju dengan Negara berkembang adalah Negara maju kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai kegiatan industri yang menimbulkan pencemaran, sedangkan untuk Negara berkembang seperti Indonesia permasalahan lingkungan diakibatkan oleh dampak negatif dari kemiskinan dan juga kegiatan industri. Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia disebabkan karena:

1) Kepadatan penduduk dan kemelaratan.

Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia.

2) Pencemaran Lingkungan hidup oleh proses pembangunan masalah

Lingku-ngan hidup dinegara yang sedang berkembang hanya dapat diatasi deLingku-ngan proses pembangunan oleh karena permasalahan lingkungan disebabkan oleh kemelaratan dan rendahnya tingkat perekonomian Negara tersebut.

C. Pelestarian Lingkungan Hidup

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya pikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan dengan mahluk lainnya sehingga manusia merupa

(9)

kan komponen biotik yang aktif. Peran manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan adalah :

1) Berkurangnya persediaan sumberdaya alam karena eksploitasi yang terus menerus. 2) Punahnya jumlah spesies tertentu yang merupakan sumber plasma nutfah.

3) Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekositem binaan yang lebih labil karena terus memerlukan energi.

4) Berubahnya profil permukaaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah.

5) Masuknya energi dan juga limbah atau senyawa lain kedalam lingkungan yang menyebabkan pencemaran air, udara, dan tanah yang akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

Peran manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan adalah: 1 Melakukan eksploitasi sumberdaya alam secara tetap dan tepat

2 Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keneka ragaman jenis flora dan fauna serta mencegah terjadinya bahaya banjir

3 Melakukan sistem pertanian secara tupang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah

4 Membuat peraturan atau organisasi perundang-undangan untuk

melindungi dan mencegah lingkungan dari kerusakan serta smelestarikan keanekaragaman hayati.

D. Wilayah yang Dikonservasi

Tahapan-tahapan wilayah kosevasi adalah :

1. Melakukan konservasi awalguna mengetahui apa penyebab wilayah tersebut diadakan konservasi.

2. Melakukan penyuluhan pada penduduk untuk menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan wilayah yang akan dikonsevasi.

(10)

3. Melakukan tindakan berupa mempertahankan lahan yang sudah kritis agar tidak meluas dengan usaha mengubah lahan itu menjadi lahan yang potensial.

4. Melakukan pendekatan dengan penduduk, masyarakat, dan penegak hukum untuk saling bekerja sama dalam menjaga kelestarian lngkungan.

E. Persebaran Wilayah Konservasi 1. Faktor Alami

Faktor alam (internal) terjadi karena adanya tenaga dari alam (geomor olog) dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Tenaga endogen yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi. Sebagai contoh tektonik, vulkanisme.

b. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal diluar bumi. Contohnya pelapukan erosi dan sedimentasi.

c. Ekstrateresial adalah tenga yang berasal dari jatuhan meteor dari luar angkasa.

2. Perkembangan Konsevasi Alam di Indonesia

Pada hakekatnya konservasi alam melibatkan faktor ekologi fisik sosial,ekonomi dan budaya masyarakat sebagai suatu kesatuan. Agar faktor ekologi fisik, ekonomi, sosial dan budaya tercapai maka perlu dilakukan pengelolaan lingkungan secara makro oleh pemerintah sehingga mendapatkan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3. Persebaran Wilayah Konservasi di Indonesia

Persebaran wilayah konservasi alam diindonesia adalah :

a. Konservasi pada hutan manggrov tersebar tersebar dikawasan Kalimantan dan papua b. Konservasi hutan lindung tersebar dikalimantan barat dan sumatera

(11)

2.3 Kerangka Berpikir

Kebiasaan belajar seseorang akan menentukan keberhasilan belajaranya. Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh guru itu sendiri. Baik dalam penentuan model, metode maupun strategi pembelajaran, sampai materi atau bahan ajarnya. Penerapan metode pembelajaran dimaksud untuk mengetahui seberapa hasil yang dicapai siswa itu sendiri. Untuk mengetahui perbedaan itu digunakan dua metode yang berbeda yaitu metode kooperatif tipe snowball throwing dan model pembelajaran langsung. Secara lebih jelas kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan seperti bagan berikut :

Kelas Eksperimen Perlakuan Kelas Kontrol

Gambar 1. Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe snowball throwing dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung.

Pengajaran Sumber Daya Alam

Menggunakan model pembelajaran langsung Menggunakan pembelajaran tipe

Snowball throwing

(12)

2.5 Kajian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang yang peneliti jadikan sebagai kajian relevan antara lain : 1. Fitriany Kiayi. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fisika. suatu penelitian eksperimen di SMA N 2 gorontalo. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kongnitif siswa meningkat dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.

2. Candriani. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Biosfer. Studi kasus di MAN model gorontalo. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa. Pada hasil belajar siswa yang menerapkan model kooperatif tipe snowball throwing dengan kelas yang menggunakan metode ceramah.

3. Mardin. 2012. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam. Suatu penelitian di SMA Prasetya Gorontalo. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pada pembelajaran yang menggunakan mpdel pembelajran tipe snowball throwing tampak skor hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan akuntansi sewa aktiva tetap menggunakan metode sewa operasi dimana pada akhir masa sewa aktiva tetap yang disewakan tetap menjadi

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, perlu diatur tentang Pemberian

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “ PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM ELECTROLYZED ACIDIC WATER (EAW) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA

• Hoarding will be installed as shown on the plan to ensure prohibit unnecessary site disturbance. Vehicular access to the site will be limited to only that essential for

Catatan: PCN yang dilaporkan akan mengindikasikan bahwa suatu pesawat udara dengan nomor klasifikasi pesawat udara [aircraft classification number (ACN)] sama dengan atau

Tetapi untuk konsumsi terendah yaitu wortel jika dibandingkan dengan rumput gajah, meskipun rumput gajah memiliki kadar serat yang lebih tinggi dari pada wortel, hal ini

Lokasi taman berada pada wilayah kecamatan yang bersangkutan.Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) minimal seluas 80% - 90% dari luas taman, sisanya dapat berupa

Komunikasi Verbal yang dilakukan guru An-Namiroh 1 Pekanbaru menggunakan bahasa Indonesia yang meliputi: Bahasa yang Singkat dan Jelas yaitu penyampaian pesan