• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT BARITO BERLIAN MOTOR BANJARBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT BARITO BERLIAN MOTOR BANJARBARU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

349

KINERJA KARYAWAN PADA PT BARITO BERLIAN MOTOR BANJARBARU

Mohammad Thoyib

PT Barito Berlian Motor Banjarbaru

Jl. Anggrek No 11 B Komp. Taman Asri Pelaihari, Tanah Laut e-mail: thoyib.bbm@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to determine and to give suggestion the leadership style in improving employees performance on Barito Berlian Motor Banjarbaru. The collected data was conducted by interviews and questionnaire distribution towards the employees of PT Barito Berlian Motor Banjarbaru. The result shows that the leader applied democratic leadership though it had not achieved the highest performance. Therefore, it is necessary to blend different leadership style, such as democratic and authoritarian leadership

Keywords: leadership style, performance

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan ma-sukan peranan gaya kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT Barito Berlian Motor Banjarbaru. Pengumpulan data dilakukan dengan mela-kukan wawancara dan pembagian angket kepada karyawan PT Barito Berlian Mo-tor Banjarbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini pimpinan mene-rapkan gaya kepemimpinan yang demokratis, walau belum bisa memberikan hasil kinerja yang maksimal. Oleh karena itu, perpaduan dua gaya kepemimpinan atau lebih diperlukan, seperti gaya kepemimpinan demokratis dengan gaya kepemim-pinan otoriter.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, kinerja karyawan

Latar Belakang

Peran seorang pemimpin sangat pen-ting dalam mengelola organisasi atau perusa-haan. Watak dan perilaku pemimpin sangat berpengaruh dalam mengimplementasikan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpin-an ykepemimpin-ang di terapkkepemimpin-an oleh pimpinkepemimpin-an PT Barito Berlian Motor Banjarbaru sebenarnya sudah sangat mendukung bagi peningkatan kinerja karyawan. Berbagai dorongan dan motivasi sudah diberikan oleh pimpinan kepada karya-wan, baik yang berupa materi maupun non materi, dari mulai gaji yang selalu naik me-ngikuti grade sales, hingga insentif progresif sesuai dengan kelebihan dari target penjualan sales, hingga pelatihan tentang produk, basic salesman hingga pelatihan otomotif. Lebih-lebih lagi, bagi karyawan bagian penjualan yang berprestasi akan di promosikan naik jabatan sebagai supervisor.

Meskipun begitu, kinerja karyawan masih belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Walau ada peningkatan volume pen-jualan tetapi sangat minim, target penpen-jualan tiap sales juga belum ada peningkatan selama tiga tahun ini, sehingga target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan juga belum per-nah tercapai. Gaya kepemimpinan demokra-tis yang diterapkan oleh pimpinan ternyata masih belum bisa dimanfaatkan secara mak-simal oleh karyawan, sehingga karyawan ma-sih menganggap enteng dan akhirnya terlena, pemberian hukuman yang masih rendah dan cenderung toleran. Hal inilah yang turut men-jadi kendala bagi kinerja karyawan itu sendi-ri.

Tingkat absensi karyawan yang masih tinggi juga menjadi salah satu faktor tinggi rendahnya kinerja karyawan itu sendiri. Ki-nerja karyawan merupakan indikator dari

(2)

ke-adaan perusahaan. Jika kinerja karyawan mengalami penurunan maka perusahaan juga akan mengalami penurunan atau tidak ber-kembang, Oleh karena itu perlu adanya kete-gasan dari seorang pimpinan, dari mulai di-pertegas aturan yang ada, sampai pemberian hukuman yang lebih tegas kepada karyawan yang melanggar. Kinerja karyawan juga dipe-ngaruhi oleh gaya kepemimpinan. Jika ada perpaduan dua gaya kepemimpinan atau le-bih dengan menyesuaikan lingkungan yang selalu berubah-ubah.

Meskipun dalam teorinya gaya kepe-mimpinan demokratis selalu lebih baik, tetapi dalam kenyataan di lapangan, hal ini tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan. Pe-nyesuaian gaya kepemimpinan perlu dilaku-kan oleh seorang pemimpin seiring dengan perkembangan yang terjadi lapangan. Terka-dang sikap tegas cenderung otoriter mampu memberikan hasil yang baik dengan pengelo-laan manajemen yang sesuai yang mana pim-pinan akan mendapatkan hasil yang maksi-mal, sehingga tujuan perusahaan akan mudah dicapai melalui kerja sama antara pimpinan dan bawahan.

Mengingat pentingnya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan hasil yang akan dicapai, terutama dalam proses kerja suatu perusahaan, di mana hal tersebut akan dapat membantu karyawan guna meningkatkan ku-alitas dan prestasi kerjanya secara lebih baik, maka penulis tertarik penelitian masalah peranan gaya kepemimpinan dalam mening-katkan kinerja karyawan pada PT Barito Ber-lian Motor Banjarbaru ini.

Kajian Literatur

White dan Lippit (2008), mengemuka-kan tiga gaya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepe-mimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga

kelom-pok. Kepemimpinan demokratis menghar-gai potensi setiap individu, mau mende-ngarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mam-pu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kon-disi yang tepat.

2. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kelebihan gaya kepemimpinan otoriter terletak pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu mengha-langi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati. Tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah-langkahnya penuh perhi-tungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin de-ngan kepribadian ini. Mereka sangat me-mentingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi ber-sifat longgar dan pemimpin berber-sifat pasif, yaitu pemimpin menghindari kuasa dan tanggung jawab, kemudian menggantung-kannya kepada kelompok baik dalam me-netapkan tujuan dan menanggulangi masa-lahnya sendiri.

Penelitian terdahulu yang menjadi menjadi pondasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Salim (2010), dengan judul “Penerapan Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkat-kan Prestasi Kerja pada CV Mustika Agung Banjarbaru”. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data des-kriptif. Hasil penelitian menunjukkan bah-wa kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan CV Mustika Agung Banjarbaru telah memenuhi gaya kepemimpinan oto-kratis dan gaya kepemimpinan bebas yang memadai sesuai dengan teori.

2. Alfisah (2012), dengan judul “Penerapan Gaya Kepemimpinan dalam Meningkat-kan Motivasi Kerja Karyawan pada CV Bumi Jaya Utama Banjarbaru”. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Hasil penelitian

(3)

menun-jukkan bahwa kepemimpinan yang dite-rapkan oleh pimpinan CV Bumi Jaya Uta-ma Banjarbaru telah memenuhi gaya ke-pemimpinan otokratis dan gaya kepemim-pinan bebas yang memadai sesuai dengan teori.

3. Satriani (2014), dengan judul “Peranan Gaya Kepemimpinan dalam Upaya Me-ningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada PT Chitra Pratama Tanjung”. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa kepemimpinan yang dite-rapkan oleh pimpinan PT Chitra Pratama Tanjung telah memenuhi gaya kepemim-pinan otokratis, demokratis dan bebas yang memadai sesuai dengan teori.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Barito Berlian Motor Banjarbaru yang beralamat di Jl. Ahmad Yani km. 22 Landa-san Ulin, Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, yaitu riset kepusta-kaan, dan riset lapangan, di mana data-data tersebut diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, dan dokumentasi

Metode analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif. Metode ini merupakan penyajian data yang berasal dari masalah yang dihadapi. Dari masalah-masa-lah tersebut dilakukan analisis dengan

meng-gunakan pendekatan yang didasarkan pada teori-teori yang ada.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan dari pengumpulan data-data perusahaan, maka didapatkan hasil seperti yang ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan penjualan selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun tidak terlalu tinggi. Pada tahun 2013 penjualan hanya mampu mencapai 455 unit. Dari 39 sales hanya menghasilkan rata-rata 11,6 unit dari target 16,6 unit per sales dalam setahun, di mana pertumbuhannya hanya 70% dari target yang telah ditetapkan yaitu 650 unit. Pada tahun 2014 terdapat se-dikit peningkatan meskipun tenaga penjual-nya berkurang menjadi 32 orang, yaitu 80% dari target 680 unit dan bisa dibukukan se-banyak 550 unit. Rata-rata dalam setahun sales bisa menjual 17,18 unit dari target 21,25 unit per sales dalam setahun. Untuk tahun 2015 dari target 760 unit penjualan ha-nya 555 unit. Pencapaian haha-nya 73% dari target di mana hanya ada peningkatan penju-alan cuma 5 unit dari tahun sebelumnya. Pa-dahal jumlah tenaga penjual sudah bertambah dari tahun sebelumnya. Pencapaian dalam setahun rata-rata sales hanya mampu menjual 9,7 unit dari target 13,3 unit per sales dalam setahun.:

Tabel 1. Hasil Penjualan Tahun 2013 – 2015 Tahun Jumlah Sales Target penjualan (Unit) Rata-Rata Target Hasil Penjualan (Unit) Rata-Rata Hasil Penjualan Total Pertumbuhan 2013 39 650 16,6 455 11,6 70 % 2014 32 680 21,25 550 17,18 80,8% 2015 57 760 13,3 555 9,7 73%

Sumber data: PT Barito Berlian Motor Banjarbaru Tabel 2. Absensi Karyawan 2013 – 2015

Tahun Jumlah karyawan (Termasuk Sales)

Absensi

Sakit Ijin Alpa Telat

2013 107 261 106 53 442

2014 93 371 126 26 523

2015 120 368 116 86 375

(4)

Tabel 2 adalah data absensi karyawan PT Barito Berlian Motor Banjarbaru yang menunjukkan karyawan yang sakit jumlah-nya sangat tinggi selama tiga tahun berturut- turut. Untuk izin dari tahun 2013 sampai ta-hun 2015 berfluktuasi. Tingkat kealpaan atau bolos dari tahun 2013 sampai tahun 2015 berfluktuasi dan tertinggi pada tahun 2015. Keterlambatan juga berfluktuasi, meskipun ada penurunan pada tahun 2015. Dari data di atas bisa diambil kesimpulan bahwa tingkat absensi karyawan masih tinggi.

Dari hasil observasi terhadap 120 karyawan mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan saat ini, 85 karyawan atau 70,9% menyatakan bahwa sa-at ini pimpinan telah menerapkan gaya kepe-mimpinan yang demokratis. Sebanyak 35 orang karyawan atau 29% menyatakan bah-wa gaya kepemimpinan saat ini adalah otori-ter. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bah-wa gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh pimpinan saat ini adalah gaya kepemim-pinan demokratis, walaupun terkadang gaya kepemimpinan otoriter nampak dalam kepe-mimpinannya, sesuai dengan kondisi dan si-tuasi yang dihadapi.

Peranan gaya kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan yang selama ini diterapkan pada PT Barito Berlian Motor Banjarbaru adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil observasi oleh penulis terhadap karyawan PT Barito Berlian Mo-tor Banjarbaru, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan adalah gaya ke-pemimpinan yang demokratis, meskipun terkadang masih di temui juga gaya otori-ter karena menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang selalu berubah

2. Dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis selama tiga tahun bertu-rut-turut, tingkat penjualan hanya meng-alami sedikit peningkatan dan belum per-nah mencapai target penjualan yang telah ditetapkan, meskipun berbagai dorongan dan motivasi telah diberikan oleh pimpin-an, baik secara materi maupun non materi. 3. Tingkat absensi karyawan yang masih tinggi akan mempengaruhi kinerja karya-wan itu sendiri. Sikap toleransi dari pim-pinan tidak dimanfaatkan dengan baik. Hukuman dari pimpinan masih terlalu

ri-ngan menurut sebagian karyawan sehing-ga masih meremehkan dan kurang peduli.

Kendala dan solusi dalam penerapan gaya kepemimpinan dalam meningkatkan ki-nerja karyawan pada PT Barito Berlian Mo-tor Banjarbaru adalah sebagai berikut.

1. Terlalu lama dalam mendapatkan kesepa-katan dalam keputusan bersama membuat kurang efisien dan efektif terlebih pada saat diperlukan keputusan yang cepat dan mendesak. Situasi dan kondisi yang selalu berubah membuat keputusan kurang sin-kron dengan kondisi lapangan yang ada, dan keputusan juga harus bisa mengako-modir dari seluruh pemikiran yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya perpaduan dua gaya kepemimpinan atau lebih seperti gaya kepemimpinan demokratis dengan gaya kepemimpinan otoriter, sehingga mampu menyesuaikan kondisi dan keada-an lapkeada-angkeada-an ykeada-ang selalu berubah.

2. Kondisi dan karakter individu, latar bela-kang dan pemikiran yang berbeda mem-buat masing-masing individu memiliki tu-juan yang berbeda. Perbedaan ini menye-babkan kesulitan untuk bekerja sama da-lam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya ketegasan pim-pinan dalam merangkul seluruh karyawan. 3. Kurangnya ketegasan pimpinan serta ma-sih minimnya hukuman yang diterapkan membuat terlena bagi karyawan. Ketegas-an pimpinKetegas-an perlu ditingkatkKetegas-an lagi agar hukuman membuat efek jera. Di samping itu, perlu juga dilakukan pembinaan bagi karyawan yang sering melanggar peratur-an perusahaperatur-an.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka ke-simpulan yang didapatkan yaitu sebagai ber-ikut.

1. Peranan gaya kepemimpinan dalam me-ningkatkan kinerja karyawan yang selama ini diterapkan pada PT Barito Berlian Motor Banjarbaru yaitu sebagai berikut. a. Gaya kepemimpinan yang selama ini di

terapkan oleh pimpinan PT Barito Ber-lian Motor Banjarbaru adalah gaya ke-pemimpinan demokratis, tetapi masih

(5)

belum maksimal untuk meningkatkan kinerja karyawan.

b. Secara teori gaya kepemimpinan demo-kratis adalah yang terbaik namun da-lam penerapan di lapangan tidak selalu menghasilkan output yang maksimal, karena situasi dan kondisi yang terjadi selalu berubah.

2. Kendala dan solusi dalam peranan gaya kepemimpinan untuk meningkatkan kiner-ja karyawan PT Barito Berlian Motor Banjarbaru adalah sebagai berikut.

a. Kurangnya ketegasan dari pimpinan ke bawahan membuat karyawan terlena dengan tugas pokoknya.

b. Toleransi yang diberikan pimpinan be-lum bisa dimanfaatkan secara maksi-mal oleh karyawan.

c. Pimpinan perlu menegaskan lagi aturan dan sanksi bagi karyawan yang me-langgarnya.

d. Di samping pemberian sanksi, sebaik-nya karyawan diberikan pengarahan dan pembinaan.

e. Kerja sama antara pimpinan dan ba-wahan perlu lebih ditingkatkan lagi guna menjalankan aturan perusahaan demi tercapainya tujuan bersama. DAFTAR PUSTAKA

Alfisah, 2012, “Penerapan Gaya Kepemim-pinan dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan pada CV Bumi Jaya Utama Banjarbaru”.

Eriani Satrika, 2014, “Peranan Gaya Kepe-mimpinan dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada PT Chitra Pratama Tanjung”.

Gibson James L., John M. Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., dan Robert Konopas-ke, 2012, “Organizations”, McGraw-Hill, New York.

Hasibuan Malayu S.P., 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Kartono Kartini, 2011, Pemimpin dan Kepe-mimpinan: Apakah Pemimpin Abnor-mal Itu?, Rajawali Pers, Jakarta. Koontz Harold, dkk., 1984, Management.

McGraw-Hill, New York.

Nurlaila, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia I, LepKhair.

Rivai Veithzal dan Deddy Mulyadi, 2011, Kepemimpinan dan Perilaku Organisa-si, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Salim Agus, 2010, “Penerapan Gaya

Kepe-mimpinan dalam Meningkatkan Presta-si Kerja pada CV Mustika Agung Ban-jarbaru.

Sedarmayanti, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Kelima, Refika Aditama, Bandung.

Sunyoto Danang, 2013, Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data Perilaku Or-ganisasional, Buku Seru, Jakarta. Usman Husaini, 2011, Manajemen: Teori,

Praktik dan Riset Pendidikan., Edisi Ketiga, Bumi Aksara, Yogyakarta. Wibowo, 2010, Manajemen Kinerja, Edisi

Ketiga, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wibowo, 2015, Perilaku dalam Organisasi,

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

http://2frameit.blogspot.co.id/2011/07/landas an-teori-kepemimpinan-dan-gaya.html (diakses pada 15 Desember 2015)

http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/g aya-kepemimpinan-menurut-para ahli.html (diakses pada 20 Januari 2016)

http://bealeader44.blogspot.co.id/2013/06/fun

gsi-dan-peranseorang-pemimpin-dalam.html (diakses pada 06 Februari 2016) https://educatewecan.wordpress.com/2014/11 /16/peran-dan-tugas-seorang-pemimpin/ http://www.kompasiana.com/bang_sarw/kedi siplinan-sarana-meningkatkan-hasil-belajar_55007649a33311237051105b http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/B ab1/2011-2-00070MN%20Bab1001.pdf (diakses pada 20 Januari 2016) http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/land

asan-teori-kepemimpinan-dan-gaya.html (diakses pada 06 Februari 2016)

http://sia90.blogspot.co.id/2011/01/tiga-teori-kepemimpinan-white-and.html

Gambar

Tabel 1. Hasil Penjualan Tahun 2013 – 2015   Tahun  Jumlah  Sales  Target  penjualan  (Unit)   Rata-Rata  Target  Hasil  Penjualan (Unit)  Rata-Rata Hasil Penjualan  Total  Pertumbuhan  2013  39  650  16,6  455  11,6  70 %  2014  32  680  21,25  550  17,18

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tahun berikutnya, direncanakan untuk melibatkan staf kesehatan, bides dan sukarelawan (kader) dari setiap desa. Orang-orang ini lebih dekat dengan anggota masyarakat

- Ambil sebuah mangkuk lalu campurkan terigu dan telur dan aduk-aduk perlahan saja sambil tuangkan santan tadi sedikit demi sedikit, sampai adonan licin, lalu tambahkan gula pasir,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI GURU AGAMA HINDU.

Pesserta didik mampu menjelaskan apa yang harus dilakukan seseorang yang telah mengalami kesuksesan agar tidak mengalami social sinking dengan kurang lengkap dan

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi

Pelaksanaan hukum waris pada masyarakat Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan pada awalnya menggunakan hukum waris secara adat, yakni hanya anak laki-laki yang mewarisi,

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penting bagi atasan untuk selalu memperhatikan sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Batam,

Hasil analisa statistik yang menggunakan Independent Sample t-test didapat bahwa spesimen resin komposit baik microhybrid (Filtek Z250) maupun nanofilled composite (Filtek Supreme