• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdepan dalam Rekomendasi dan Advokasi Kebijakan di Bidang Desentralisasi, Otonomi Daerah, dan Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terdepan dalam Rekomendasi dan Advokasi Kebijakan di Bidang Desentralisasi, Otonomi Daerah, dan Desa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2016

“Terdepan dalam

Rekomendasi dan Advokasi

Kebijakan di Bidang Desentralisasi,

Otonomi Daerah, dan Desa”

(2)
(3)

Kata Pengantar

Kepala Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi, karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Annual Report. Annual Report ini memuat rangkuman berba gai kegiatan yang te lah dilakukan PKDOD di tahun 2016. Annual report menjadi bentuk pertanggungjawaban kami terhadap pelaksanaan kegiatan PKDOD dan sekaligus media diseminasi informasi pelaksanaan kegiatan PKDOD di tahun 2016.

Keberhasilan PKDOD melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi agenda kami tahun ini, tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kepala Lembaga Admin-istrasi Negara, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan para kolega di lingkungan Lembaga Administrasi Negara. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua stake hol der kami, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN dan RB, Kemendesa PDT dan Transmigrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, LSM mitra kami, KPPOD, Pat-tiro dan IRE, serta para narasumber baik di pusat maupun daerah yang telah bekerjasa-ma dengan kami. Ucapan yang sabekerjasa-ma dan apresiasi yang tinggi juga kami sampaikan kepada seluruh personil PKDOD atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan berbagai kegiatan PKDOD tahun ini. Akhir kata, semoga Annual Report ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

20

16

ANNUAL

REPORT

Kepala Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

(4)

KALEIDOSKOP

Maret 2016

Kegiatan pengumpulan data lapangan di Kabupaten Ban-taeng. Tim kajian PKDOD berfoto bersama Bupati Ban-taeng, Prof. Dr. Nurdin Abdul-lah

Kegiatan diskusi membahas isu strategis pembagian urusan pemer-intahan menghadirkan narasumber Robert Naendi Jaweng.

20

16

(5)

KALEIDOSKOP

April 2016

Seminar nasional Kerjasama LAN KPPU dengan tema: Persaingan usaha dalam menghadai Mas-yarakat Ekonomi ASEAN. Hadir sebagai pem-bicara Kepala LAN RI, Dr. Adi Sur yanto, Guber-nur Jawa Timur, Dr. Soekarwo, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar dan Komisioner KPPU, Dr. Candra Setiawan. Prof. Dr Bustanil Arifin, guru besar Unila bertindak sebagai moderator.

Kegiatan diskusi dalam rangka pengumpulan data lapangan di Provinsi Bangka Belitung

Penandatanganan naskah kese pahaman (MoU) an-tara LAN dengan KPPU yang dilakukan oleh Kepala LAN Dr. Adi Sur yanto dan Komisioner KPPU Dr. Syarkawi Rauf, S.E., M.E

20

16

(6)

KALEIDOSKOP

Mei 2016

PKDOD Review sebuah majalah il-miah sebagai media penyampaian ide, gagasan dan pemikiran bidang desentralisasi dan otonomi daerah Kegiatan diskusi dalam rangka

pengumpulan data lapangan di Provinsi DI Yogyakarta

20

16

(7)

KALEIDOSKOP

Juni 2016

Kegiatan diskusi membahas pembatalan sejumlah Perda yang menghadirkan pembicara Dr. Irman Putra Siddin dan Robert Naendi Jaweng, dengan moderator Dr. Tri Widodo Wahyu Uto-mo.

Jurnal Analisis Kebijakan sebagai salah satu produk kedeputian bidang kajian kebijakan

20

16

(8)

KALEIDOSKOP

Juli 2016

Diskusi dengan Narasumber dari Kemendesa, Mulyadin Malik dan Kepala Desa Su-karame, Kabupaten Garut, H. Asep membahas tentang BUMDes

20

16

ANNUAL

REPORT

Tim kajian PKDOD sedang berdisku-si dengan narasumber dalam kegia-tan pengumpulan data di Kalimantar Barat.

(9)

KALEIDOSKOP

Agustus 2016

20

16

ANNUAL

REPORT

Salah satu rangkain diskusi yang digelar Tim kajian PKDOD saat kegiatan pengumpulan data lapangan di Provinsi Banten.

(10)

KALEIDOSKOP

September 2016

Tim kajian PKDOD tengah berdiskusi dengan jajaran Pemda Kabu-paten Garut, dalam kegiatan pengumpulan data di Provinsi Jawa Barat

20

16

(11)

KALEIDOSKOP

Oktober 2016

Tim PKDOD sedang berdiskusi membahas kajian Penyu-sunan Model dan Instrumentasi Kebijakan Hubungan Ke-wenangan Pemerintah Desa dengan Supra Desa bersama narasumber Dr. Leo Agustino

Diskusi membahas kajian Penyusunan Model dan Instrumen-tasi Kebijakan Hubungan Kewenangan Pemerintah Desa de-ngan Supra Desa antara Tim Kajian PKDOD bersama peneliti Pattiro, Agus Salim

20

16

(12)

KALEIDOSKOP

November 2016

20

16

ANNUAL

REPORT

Peneliti IRE, Titok Haryanto, tengah memberi masukan dalam acara diskusi terbatas membahas kajian Penyusunan Model dan Instrumentasi Kebijakan Hubungan Kewenangan Pemerintah Desa dengan Supra Desa

(13)

KALEIDOSKOP

Desember 2016

20

16

(14)

Daftar Isi

Halaman Kata Pengantar Kepala Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah 1

Kaleidoskop 2

Daftar Isi 12

Highlight Kegiatan 13

Capaian Indikator Kinerja Utama 16

Kemitraan 19

Statistik 20

20

16

(15)

HIGHLIGHT KEGIATAN

Tak terasa, sudah 20 perjalanan otonomi daerah di Indonesia. Tonggak pelaksanaan desentralisasi di Indonesia dimulai pada 25 April Tahun 1995, saat pemerintah

menge-luarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1995 tentang Tentang Penyerah-an SebagiPenyerah-an UrusPenyerah-an Pemerintahan Kepa-da 26 (Dua Puluh Enam) Daerah Ting-kat II Percontohan. Pemantapan daerah percontohan otonomi tersebut dititikber-atkan pada daerah tingkat II.

Pelaksanaan otonomi di sejumlah daerah telah membawa ber-kah bagi masyarakat-nya. Kesejahteraan meningkat, pelayanan publik yang diberikan sangat memuaskan. Otonomi daerah telah melahirkan pemimpin-pemimpin inovatif yang mampu mewujud-kan tujuan desentralisasi dan otonomi daerah. Namun di sisi lain, tidak sedikit kepala daerah yang tersangkut masalah hukum karena melakukan korupsi. Jeratan masalah hukum yang dialami sejumlah kepala daerah menjadi potret buram pelaksanaan desen-tralisasi dan otonomi daerah.

Berangkat dari kondisi tersebut, PKDOD memiliki gagasan pemikiran tentang refleksi dua dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Gagasan tersebut

dilaku-20

16

ANNUAL

REPORT

(16)

Tujuan seminar ini adalah mendiseminasikan keberhasilan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah (best pracitice) yang bisa menjadi lesson learned bagi daerah lain. Seminar ini menghadirkan keynote speaker Menteri Dalam Negeri yang diwakili Ditjen Otonomi Daerah, Dr. Sumarsono, Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Irianto Lambrie, Wa-likota Malang, Ir. Mochammad Anton dan Bupati Bantaeng, Prof. Dr. Nurdin Abdullah, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, Deputi bidang Inovasi Administrasi Negara merangkap Deputi Bidang Kajian Kebijakan sebagai pembicara. Kepala Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Dr. Ridwan Rajab bertindak sebagai moderator.

Implementasi Undang-undang tentang Desa masih menjadi topik dalam kegiatan PKDOD. Tahun ini PKDOD melaksanakan kegiatan kajian dan beberapa isu strategis yang terkait dengan desa. Kajian Penyusunan Model dan Instrumentasi Hubungan Pemprov,

Pemk a b / P e m -kot dengan Pemerintah Desa da-lam Penye-lenggaraan P e m e r i n -tahan Desa d i l a t a r b e -lakangi oleh ide bahwa perubahan p e n g a t u r -an tent-ang desa ten-tu mem-beri warna baru bagi

20

16

ANNUAL

REPORT

(17)

20

16

ANNUAL

REPORT

dari Undang-undang Desa, untuk mengawal desa dalam melaksanakan pembangunan. Pendamping desa diharapkan dapat menjadi akselerator pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan desa. Implementasi pendamping desa di lapangan ternyata menuai banyak masalah. Tidak dilibatkannya pemerintah desa sebagai “user”, padahal desa merupakan pihak yang paling mengetahui apa yang dibutuhkan desa merupakan salah satu masalah dalam proses rekrutmen. Sorotan lain terkait dengan pendamping desa adalah kapasitas yang dimiliki pendamping desa yang dinilai rendah. Pendamping desa tidak dibekali dengan ketrampilan yang memadai sebelum turun ke desa, sehingga kontribusi pendamping desa tidak optimal.

Ketentuan dalam Undang-undang Desa menyebutkan bahwa BUMDes dapat didirikan oleh desa. Ini berarti desa tidak berkewajiban mendirikan BUMDes. BUMDes merupa-kan wahana desa dalam meningkatmerupa-kan kesejahteraan masyarakatnya. Inisiatif pem-bentukan BUMDes diharapkan berasal dari prakarsa lokal masyarakat desa dengan mempertimbangkan potensi desa, bukan pendekatan proyek dari pemerintah pusat. Informasi yang diperoleh Tim Kajian PKDOD dalam pengumpulan data lapangan di salah satu menyebutkan bahwa model pendekatan proyek masih dominan dalam pem-bentukan BUMDes. Akibatnya lebih dari setengah jumlah BUMDes yang ada di lokus tersebut tidak berkembang. Persoalan keberlanjutan BUMDes masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah dalam pengembangan BUMDes. Berangkat dari berbagai prob-lematika di atas PKDOD mengangkat kedua isu tersebut menjadi kegiatan isu strategis tahun ini.

(18)

20

16

ANNUAL

REPORT

CAPAIAN INDIKATOR UTAMA

Pada tahun 2016, Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (PKDOD) telah me-netapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang akan dicapai pada Perjanjian Kinerja. Adapun dari ketiga sasaran strategis tersebut dijabarkan ke dalam 8 (delapan) indikator kinerja yang harus dicapai untuk memenuhi ketiga sasaran strategis tersebut. Tabel berikut menggambarkan perbandingan antara target dan realisasi kinerja PKDOD pada tahun 2016.

20

16

ANNUAL

REPORT

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 2016 1 Tersusunnya rekomendasi

kebi-jakan yang berkualitas di bidang desentralisasi, otonomi daerah, dan desa

Jumlah rekomen-dasi kebijakan yang menjadi wacana publik

7

rekomen-dasi 7 rekomen-dasi 100

Jumlah kajian bidang desentral-isasi dan otonomi daerah yang dides-iminasikan ke para pemangku kepent-ingan

2 kajian /

tahun 2 kajian / tahun 100

Jumlah policy brief di bidang desen-tralisasi dan oto-nomi daerah yang didesiminasikan ke para pemangku kepentingan

7 policy

brief 7 policy brief 100

Tabel 1.

(19)

20

16

ANNUAL

REPORT

Realisasi anggaran suatu kegiatan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah baik dari in-ternal maupun eksin-ternal LAN yang meliputi aspek substantif maupun manajerial. Ter-kait kebijakan internal LAN dari aspek substantif kajian, antara lain adalah adanya penajaman substansi oleh pimpinan dengan tujuan untuk penjaminan kualitas kajian. Akibatnya, ada perubahan fokus substansi dan lokus kajian yang akhirnya berdampak pada perubahan alokasi dan besaran penyerapan anggaran. Tabel di bawah ini meng-gambarkan perbandingan antara target dan realisasi kinerja PKDOD pada tahun 2016.

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 2016 Jumlah laporan

ha-sil survey kepuasan pemangku kepen-tingan terhadap layanan konsultasi, advokasi, dan asis-tensi yang diberikan PKDOD

1 laporan/

tahun 1 laporan/tahun 100

3 Terwujudnya pengembangan kapasitas Pusat Kajian Desen-tralisasi dan Otonomi Daerah

Persentase pegawai yang mengikuti diklat/bimtek/ sosial-isasi/diskusi publik sesuai tusi 100% pegawai/ tahun 100% pegawai/ tahun 100 Jumlah kegiatan diskusi pengem-bangan kapasitas internal pegawai PKDOD 2 kegiatan/

tahun 2 kegiatan/tahun 100

Program/Kegiatan Pagu awal Penghematan Pagu revisi Realisasi (SP2D) Sisa Dana Realisasi % Program: Pengkajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah 980.000.000 83.126.000 896.874.000 888.437.100 99,06% 8.436.900 Kegiatan: Kajian Penyusunan 576.766.000 63.547.000 513.519.000 510.153.400 99,34% 3.365.600 Tabel 2.

(20)

20

16

ANNUAL

REPORT

Program/Kegiatan Pagu awal Penghematan Pagu revisi Realisasi (SP2D) Sisa Dana Realisasi %

wenangan Pemer-intah dan Pe-merintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dengan Pemerin-tah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Telaahan Isu-Isu Strategis Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah 322.502.000 12.979.000 309.523.00 304.710.700 98,45% 4.812.300 Jurnal Analisis Kebijakan 80.732.000 6.900.000 73.832.000 73.573.000 99,65% 259.000

(21)

KEMITRAAN

Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah memandang penting perlunya melaku-kan kemitraan dengan berbagai stake holder. Kemitraan yang dibangun PKDOD bertu-juan untuk meningkatkan kualitas hasil kajian PKDOD. Kemitraan dengan stake holder juga menjadi sarana pengembangan kapasitas SDM PKDOD dalam kegiatan penelitian. Kemitraan yang dibangun PKDOD dengan stake holder berujud sharing pendapat dalam berbagai diskusi untuk memperkaya khasanah pengetahuan maupun tukar menukar informasi terkait kegiatan kajian. Peneliti PKDOD dalam beberapa kesempatan terlibat aktif dalam kegiatan kajian maupun penelitian yang dilakukan stake holder. PKDOD juga se ring melibatkan peneliti stake holder menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi PKDOD. Upa ya yang sedang dirintis PKDOD dengan stake holder adalah kerjasama penelitian de ngan stake holder. Tahun depan diharapkan kerjasama tersebut akan ter-wujud.

Stake holder yang menjadi mitra PKDOD adalah Kemendagri, Kemendesa PDTT, Kemen-terian Kelautan dan Perikanan serta KemenKemen-terian PAN dan RB. Selain kemitraan dengan pemerintah, PKDOD juga menjalin kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakan (LSM) yang memiliki konsen dengan isu desentralisasi dan otonomi daerah. LSM yang terlibat aktif dengan kegiatan PKDOD adalah Pattiro, IRE dan KPPOD.

20

16

(22)

STATISTIK

20

16

ANNUAL

REPORT

510.153.400 513.518.800 309.523.000 99,34 98,45

Realisasi anggaran PKDOD 2016

19; 49% 20; 51%

Publikasi dan presentasi karya ilmiah

SDM PKDOD

Jumlah artikel yang pernah dipublikasikan dalam Buku/Modul atau Jurnal Jumlah karya ilmiah yang pernah dipresentasikan di forum nasional atau internasional 2 5 4 1 SMA S1 S2 S3

Data

Pendidikan

SDM PKDOD

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan MRP menghasilkan pengadaan bahan baku tepung dibulan Mei 2016 minggu ke empat di hari ke 1 pemesanan dilakukan 1 hari sebelum bahan baku tepung digunakan karena lead

Menurut Luthans (1998:451) konflik peran juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah kelompok atau tim, konflik

Berdasarkan wawancara (17 Januari 2017) dengan IPTU Yuliman, Kasubnit 2 Unit 6 Polrestabes Makassar, mengungkapkan bahwa faktor penyebab terjadinya kejahatan penculikan

Telah diketahui bahwa fisika lebih mengarah ke keterampilan proses, artinya pembelajaran lebih ditekankan pada keterampilan siswa untuk menemukan konsep. Upaya

Dengan produk TDM 1000 yang terbuat dari daun mangga yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan, kami yakin akan membuat masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak

Lampiran 4 Grafik

Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05(< 0,05), maka dapat disimpulkan koefisien regresi (X1, X2, X3, X4, dan X5) tidak sama dengan nol, atau

PENGARUH VIRAL MARKETING TERHADAP PURCHASE DECISION INVOLVEMENT DI DUSUN BAMBU.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |