• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN POCKET BOOK BERBASIS INTEGRASI MATEMATIKA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTsS BALIMBING SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN POCKET BOOK BERBASIS INTEGRASI MATEMATIKA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTsS BALIMBING SKRIPSI"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS VII DI MTsS BALIMBING

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Tadris Matematika

Oleh :

RIDHA INZATI NIM 15 300 5000 56

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Ridha Inzati, NIM: 15300500056, Judul Skripsi“Pengembangan Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika Islam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII di MTsS Balimbing”, Jurusan Tadris Matematika,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2019.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa hanya beberapa orang yang memiliki hasil belajar yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikarenakan pemanfaatan sumber belajar kurang maksimal. Siswa kebanyakan tidak membawa buku paket karena siswa sulit untuk membawa buku paket disebabkan ukurannya yang terlalu besar. MTsS Balimbing memiliki visi dan misi, hal tersebut belum mengarah kepada pencapaian visi dan misi tersebut. Jadi salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan merancang pocket

book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan pocket book berbasis integrasi matematika Islam yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan. Rancangan penelitian pengembangan terdiri dari 3 tahap yaitu (1) tahap define, dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan, dalam tahap ini dilakukan observasi dan wawancara dengan guru, analisis perangkat pembelajaran matematika kelas VII, analisis karateristik siswa , analisis sumber belajar, serta meriview literatur tentang Pocket Book matematika, (2) tahap design, hasil dari tahap define digunakan untuk merancang design pocket book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari tahap design yang dirancang dilanjutkan dengan (3) tahap develop, tahap ini adalah lanjutan dari tahap design untuk melihat validitas, praktikalitas dan efektivitas dari pocket

book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar validasi, digunakan ada lima lembar validasi yaitu pocket book, RPP, angket respon siswa (praktikalitas), angket respon siswa (efektivitas), dan soal, (2) angket respon siswa, (3) tes hasil belajar. Teknik analisis data penelitian yang digunakan yaitu 1) analisis validitas dan analisis praktikalitas disajikan dalam bentuk persentase, dan 2) analisis efektivitas disajikan dalam perhitungan N-gain.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pocket book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang dirancang telah valid, praktis dan efektif. Hasil validitas pocket book yang diperoleh adalah 78,81% dengan ketegori valid. Sementara hasil praktikalitas

pocket book yang diperoleh dari hasil angket respon siswa yaitu 70,60 kategori

praktis. Kemudian hasil efektivitas pocket book diperoleh dari respon siswa positif lebih dari 80% dan terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu 0,80 dengan kategori tinggi.

(6)

ii DAFTAR ISI Halaman Judul Abstrak ... i Kata Pengantar………...……… ii Daftar Isi ……… iv

Daftar Tabel ……….. vii

Daftar Gambar ………. ix Daftar Lampiran ……….. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 9

E. Pentingnya Pengembangan ... 12

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan... 12

G. Definisi Operasional ... 13

BAB IIKAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar...15

2. Media Pembelajaran a. Definisi Media pembelajaran ...17

b. Klasifikasikan dan Jenis Media Pembelajaran...19

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 21

d. Prinsip-Prinsip Pemiliham dan Penggunaan Media ... 22

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran ……….…..… 23

3. Buku Saku Pocket Book a. Definisi Pocket Book ... 24

b. Karateristik Pocket Book ... 25

c. Penyusunan Buku Saku (Pocket Book)... 25

(7)

iii

7. Pratikalitas Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika Islam …… 38

8. Efektivitas Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika Islam ……..39

B. Penelitian yang Relevan ...40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...43

B. Model Pengembangan ...43

C. Prosedur Pengembangan 1. Tahap Define (Pendefinisian) ... 44

2. Tahap Design (Perancangan) ...46

3. Tahap Develop (Pengembangan) ...46

D. Subjek Uji Coba ...50

E. Jenis Data ……….51

F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Validasi ... 51

2. Angket respon siswa ... 56

3. Tes hasil belajar ... 57

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Validitas ... 64

2. Analisis Praktikalitas ... 65

3. Analisis Efektivitas ... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Define ………..67 2. Tahap Design ……….72 3. Tahap Develop ………...83 B. Pembahasan 1. Tahap Define ………..90 2. Tahap Design ……….92

(8)

iv

3. Tahap Develop ………...94 C. Keterbatasan Penelitian dan Solusi ………. 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………. 99 B. Saran ……….. 99

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

v

Tabel 3.1 Validasi Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika Islam. 47 Tabel 3.2 Praktikalitas Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika

Islam ………... 49

Tabel 3.3 Kritetia N-Gain Score ……….……….. 50

Tabel 3.4 Revisi dari Validator……….. 52

Tabel 3.5 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 53

Tabel 3.6 Data Hasil Validasi Angket Repon Siswa ……… 54

Tabel 3.7 Data Hasil Validasi Angket Repon Siswa (Efektivitas)…… 55

Tabel 3.8 Data Hasil Validasi Soal ………... 56

Tabel 3.9 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ………….. 59

Tabel 3.10 Hasil Uji Coba Tes Validitas Butir Soal ………... 59

Tabel 3.11 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Soal ……… 60

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ……… 61

Tabel 3.13 Hasil Daya Pembeda Soal setelah dilakukan Uji Coba …... 61

Tabel 3.14 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen ………... 62

Tabel 3.15 Hasil Indeks Kesukaran Soal setelah dilakukan Uji Coba ………. 63

Tabel 3.16 Klasifikasi Soal ………. 64

Tabel 3.17 Kriteria Validitas Lembar Validasi ………... 64

Tabel 3.18 Kategori Praktikalitas Pocket Book Matematika Berbasis integritas matematika Islam ………. 65 Tabel 3.19 Kriteria N-gain score ……… 66

Tabel 4.1 Hasil Validasi Pocket Book ………... 84

Tabel 4.2 Revisi dari Validator ………. 85

Tabel 4.3 Hasil Angket Respon Siswa ………... 88

Tabel 4.4 Pendapat Siswa terhadap Komponen Kegiatan Pembelajaran ………. 88

(10)

vi

Pembelajaran ………. Tabel 4.6 Minat Siswa untuk Mengetahui Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Pocket Book ………..

89

Tabel 4.7 Pendapat Siswa terhadap Penggunaan Pocket Book ……... 89 Tabel 4.8 Pretest dan Postest Angket Hasil Belajar Siswa ………….. 90

(11)

vii

Gambar 4.2. Sampul Belakang Pocket Book ……….. 75

Gambar 4.3. Referensi ………... 76

Gambar 4.4.Kata Pengantar ……… 76

Gambar 4.5. Daftar Isi………...……….. 76

Gambar 4.6. Petunjuk Belajar ………...…… 77

Gambar 4.7. KI, Indikator, Tujuan Pembelajaran ………...…………... 77

Gambar 4.8. Informasi Tambahan ……….………...……….. 78

Gambar 4.9. Kegiatan Siswa ……….………. 78

Gambar 4.10. Games ……….. 79

Gambar 4.11. Glosarium ………...…………...……….. 79

Gambar 4.12 Contoh Masalah ………..………...………….. 80

Gambar 4.13. Kesimpulan ……….………...……….. 80

Gambar 4.14. Tugas ……….. 81

Gambar 4.15. Soal Latihan ………...……….. 81

Gambar 4.16. Kunci Jawaban ………. 82

Gambar 4.17. Fakta Matematika …………..……….. 82

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kisi-Kisi Lembar Validasi Pocket Book Berbasis Integrasi Matematika Islam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ……… 100 Lampiran II Lembar Validasi Pocket Book Berbasis Integrasi

Matematika Islam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa... 101 Lampiran III Analisis Validitas Pocket Book Berbasis Integrasi

Matematika Islam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ...……….……… 116 Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 118

Lampiran V Kisi-Kisi Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ………. 141

Lampiran VI Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ………. 142

Lampiran VII Analisis Validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ………. 150

Lampiran VIII Kisi-Kisi Angket Respon Siswa... 151

Lampiran IX Lembar Validasi Angket Respon Siswa ………... 152

Lampiran X Analisis Validitas Angket Respon Siswa …... 164

Lampiran XI Kisi-Kisi Angket Respon Positif Siswa ……….. 165

Lampiran XII Lembar Validasi Angket Respon Positif Siswa .. 166 Lampiran XIII Analisis Validitas Angket Respon Positif Siswa. 178

Lampiran XIV Kisi-Kisi Soal Tes ……… 179

Lampiran XV Lembar Validasi Soal ... 182 Lampiran XVI Analisis Validasi Soal ... 187 Lampiran XVII Hasil Angket Respon Siswa (Pratikalitas) ……... 189 Lampiran XVIII Perhitungan Indeks Pembeda Soal Uji Coba …... 191

Lampiran XIX Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba …. 194

(13)

ix

Lampiran XXIV Angket Respon Positif Siswa ……….. 204

Lampiran XXV Lembar Jawaban Pretest ……….. 206

Lampiran XXVI Lembar Jawaban Postest ……….. 207

Lampiran XXVII Absen Siswa Pretest ……… 208

Lampiran XXVIII Absen Siswa Posttest ………... 209

Lampiran XXIX Absen Siswa Uji Coba Soal ………. 210

Lampiran XXX Nama Validator ……… 211

Lampiran XXXI Surat Penelitian ……… 212

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Hal ini harus didukung dengan adanya peningkatan dalam pelaksanaan pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3:

“Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Agama Islam menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dan agama merupakan dua hal yang mempunyai keterkaitan. Hal ini dibuktikan dengan adanya ayat yang menjelaskan dan mengungkapkan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S Ar-Rahman ayat 33:

                 

Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus

(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”(Qutub, 2011: 1341).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah memberikan isyarat secara ilmiah kepada bangsa jin dan manusia bisa untuk menjelajahi angkasa luar asalkan mempunyai kekuatan. Kekuatan yang dimaksud disini adalah adanya kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni kemampuan dalam membuat alat tranportasi yang mampu menembus luar angkasa dan ilmu pengetahuan ini harus ada perhitungan yang matang. Berdasarkan ayat diatas kita dapat melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan kita, salah satu disiplin ilmu yang perlu

(15)

dipelajari adalah matematika. Salah satu ilmu yang dapat menunjang pengetahuan dalam matematika di lihat dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu adanya upaya-upaya mendorong pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Selama menghadapi proses dalam pembelajaran tentu siswa juga akan memperoleh hasil dari proses belajar mengajar tersebut.

Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009: 22). Hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan seseorang.

Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-rata yang didapat melalui proses belajar. Keberhasilan belajar seseorang dapat dilihat dari kemampuan individu tersebut, kemampuan itu dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan bertindak dan berfikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai kemampuan siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut (Aunurrahman, 2016:49-53):

a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi limajenjang kemampuan yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.

c. Ranah Psikomotor, meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek, penyesuaian dan kreativitas.

(16)

3

Dari teori Taksonomi Bloom bisa dicapai nilai seorang siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka siswa tersebut dinyatakan telah menguasai materi yang diajarkan. Dari ketiga ranah tersebut yang lebih dominan adalah hasil belajar kognitif (Sopiatin & Sohari, 2011: 68). Hasil belajar kognitif itu mempunyai 6 tingkat yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Semakin tinggi tingkat maka makin kompleks dan penguasaan suatu tingkat mempersyarat penguasaan tingkat sebelumnya dan meningkatnya kemampuan dalam proses pembelajaran. Proses ini merupakan proses yang dinamis, dimana siswa melalui keaktifannya akan dapat secara terus menerus mengembangkan tingkat kemampuan dan penguasaannya dalam proses pembelajaran.

Selain itu, hasil belajar afektif dan psikomotor juga lebih menonjol bagian dari hasil penilaian sikapnya dan keterampilannya dalam proses pembelajaran. Meskipun siswa memiliki tingkat hasil belajar kognitif tinggi akan tetapi jika dibarengi hasil belajar afektif dan psikomotornya kurang maka belum tercapai hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, ketiga ranah tersebut satu kesatuan yang saling terkait tidak bisa bagian-bagian ini terpisah (Aunurrahman, 2016: 54).

Hasil belajar ketiga ranah tersebut mencakup tujuan pembelajaran yang perlu dikuasai dan dipahami dengan baik. Sesuai dengan tujuan pembelajaran, hasil belajar matematika akan sangat bermanfaat untuk siswa dalam mengembangkan potensi dirinya baik dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktanya siswa masih menganggap matematika itu sulit dipelajari, hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah (Muin, 2012, 73-74).

Faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah adalah faktor intern yaitu fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan-kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki (Purwanto, 2006: 106-107).

(17)

Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan siswa dan faktor instrumenal meliputi gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran (Sukmadinata, 2003: 164). Salah satu yang menjadi faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah yaitu media pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di MTsS Balimbing dengan salah satu guru matematika yaitu ibu Weri Fitria S.Pd, diperoleh informasi bahwasanya hasil belajar siswa hanya beberapa orang yang memiliki hasil belajar yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kendala lain yang ditemui saat pembelajaran matematika adalah kurangnya minat belajar siswa. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa kurang memperhatikan guru. Kemudian siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika, hal ini dapat kita lihat dari hasil belajar siswa pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Hasil Analisis Nilai UH Siswa Kelas VII MTsS Balimbing

Deskripsi Kelas VII.1 Kelas VII.2 Kelas VII.3

KKM 75 75 75 Jumlah Siswa 16 16 15 Nilai Maksimum 98 85 77 Nilai Minimum 21 19 21 Rata-rata 58,5 53,7 53,8 Siswa yang mencapai KKM 7 4 2

Siswa yang tidak mencapai KKM

9 12 13

Berdasarkan data dari hasil belajar siswa Tabel 1.1 di atas siswa yang mencapai KKM di kelas VII.1 adalah 7 orang siswa, di kelas VII.2 4 orang siswa, sedangkan di kelas VII.3 2 orang yang mencapai KKM menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Menurut pandangan guru, rendahnya kemampuan kognitif siswa dikarenakan penggunaan metode, pendekatan, strategi yang kurang sesuai, mengolah bahan ajar, kurangnya minat baca siswa terhadap buku pelajaran matematika, media pembelajaran

(18)

5

dan kebutuhan untuk belajar. Selain itu juga guru kurang maksimal dalam pemanfaatan sumber belajar, media, dan perpustakaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika pada hari Senin, 29 Juli 2019 didapatkan informasi bahwa Kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum 2013 dimana selama proses pembelajaran siswa dituntut untuk lebih aktif dan mampu mencapai kompetensi inti yang telah ditetapkan. Sekolah MTsS Balimbing juga sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab moral. Adapun visi MTsS Balimbing ini yaitu mewujudkan generasi yang Islami, cerdas, terampil, professional dan berbudaya. Visi ini mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi masing-masing siswa dan menyeimbangkan ilmu umum dengan ilmu agama di dalam diri siswa, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam mewujudkan visi MTsS Balimbing ini disusunlah beberapa misi diantaranya adalah menciptakan suasana pendidikan yang berkarakter Islam di lingkungan madrasah, rumah tangga dan Masyarakat, menanamkan prinsip bahwa belajar mengajar adalah ibadah, meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan, membudayakan siswa berfikir cerdas dan professional, mengenali dan mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler, membekali siswa siap diterima diberbagai MA/SLTA sederajat favorit.

Visi dan misi MTsS Balimbing sudah mengarah kepada ajaran syariat Islam seperti saat awal pembelajaran siswa bersama guru membaca do’a dan dilanjutkan tadarus, namun dalam kurikulum pembelajaran belum terlihat jelas guru-guru di MTsS Balimbing mengimplementasikan pembelajaran dengan nilai-nilai Islam. Contohnya belum terdapat kaitan antara materi matematika dengan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, dalam bidang muatan lokal ada kaitanya dengan visi misi sekoloah tersebut, misalnya peringati hari isra miraj’, lomba MTQ, lomba qasidah. Selanjutnya misi yang ada di sekolah misalnya menciptakan suasana

(19)

pendidikan berkarakter Islam di lingkungan madrasah, rumah tangga dan masyarakat belum terealisasi. Contohnya dari segi peraturan yang ada di sekolah masih ada siswa yang masih melanggar peraturan sekolah, segi perangkat pembelajaran belum terintegrasi dengan matematika Islam.

Permasalahan yang lain yang ditemukan yakni, bahan ajar yang digunakan siswa berupa buku paket yang di fotocopy, sehingga kurang cukup untuk membantu siswa dalam belajar secara mandiri. Kemudian di MTsS Balimbing tidak terdapat perpustakaan sebagai sarana penunjang pembelajaran yang membuat siswa kurang dalam pengetahuan dan wawasan. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika masih metode konvensional atau metode ceramah yang membuat siswa kurang memahami materi secara keseluruhan sehingga ditemukan siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di hukum dengan duduk di lantai untuk mengerjakan PR. Kemudian setelah selesai siswa mengerjakannya, siswa duduk kembali di tempat semula dan bisa mulai melanjutkan proses pembelajarannya. Seterusnya masih banyak siswa yang tidak membawa buku paket. Buku paket yang digunakan siswa berukuran (29 x 21 cm) sehingga sulit dibawa oleh siswa, tampilan buku paket kurang menarik sedikit gambar dan banyak penjelasan yang berbelit-belit jadi ketika guru menerangkan pelajaran siswa hanya melihat guru menerangkan dan kurang minat untuk belajar. Selanjutnya siswa dituntut tidak hanya membawa buku paket untuk satu mata pelajaran masih banyak buku paket lain yang harus di bawa siswa, sehingga siswa merasa terbebani dan kesadaran siswa yang kurang untuk belajar. Berikut ini adalah bentuk dari ukuran buku paket di MTsS Balimbing :

(20)

7

Gambar 1.1 Buku Paket Penerbit Erlangga

Senada dengan itu sebagian siswa juga menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran mereka memakai buku paket, dimana buku paket yang ada memiliki penyajiannya yaitu buku paket tersebut gaya bahasanya masih sulit dipahami oleh siswa, segi ukuran yang dipakai oleh siswa adalah 29 x 21 cm. Kemudian segi design bukunya masih kurang menarik, gambar-gambar yang ada pada buku terlalu kaku, kata-kata yang digunakan kurang komunukatif sehingga kurang minat baca siswa dan siswa kurang memahami materi yang ada. Serta warna buku masih hitam putih akibat di fotocopy persemester atas saran guru. Selanjutnya buku paket yang dipakai siswa belum terintegrasi matematika Islam.

Untuk meminimalisir masalah yang terjadi di atas, solusinya adalah

mengembangkan keterampilan membuat dan memanfatkan media

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran bertujuan untuk mendukung ketercapaian kompetensi dasar tersebut dibutuhkan suatu sarana pendukung yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran. Jenis media pembelajaran yang akan digunakan berupa buku teks dalam bentuk pocket book yang menarik, inovatif, dan berbasis integrasi matematika Islam agar siswa memiliki nilai moral yang baik.

Menurut Aini (2017: 2) pocket book adalah buku yang berukuran kecil yang ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa. Pendapat yang lain, menurut Sulistyani, (2013: 166) pocket book juga merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dari pendapat di

(21)

atas pocket book peneliti menggunakan buku yang berukuran kecil (sekitar 17 x 11 cm) yang berisi tulisan, gambar berupa penjelasan yang dapat mengarahkan atau memberi petunjuk mengenai pengetahuan, dan pocket book mudah dibawa kemanapun.

Maka dari itu, buku ajar berbeda dengan buku saku karena mempengaruhi pengelolaan pembelajaran dalam kelas. Misalnya kalau buku ajar karena terlalu besar siswa tidak bisa dibawa kemanapun hanya dalam ruangan kelas aja, sedangkan buku saku siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan tetapi dapat dimanapun karena bersifat praktis. Buku ajar yang digunakan oleh sekolah juga belum terlihat adanya nilai-nilai Islam sehingga hal ini berdampak kepada nilai moral dan hasil belajar siswa.

Pocket book yang dikembangkan berisi materi pelajaran yang

berintegrasi matematika islam dan contoh-contoh soal untuk memudahkan siswa dalam proses belajar. Materi pada pocket book berintegrasi matematika Islam dilengkapi dengan glosarium, kegiatan siswa, game, informasi tambahan (Tahukah Kamu?), gambar nyata, dan contoh masalah sehingga dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Pocket book berintegrasi matematika Islam yang dikembangkan dapat membuat siswa lebih memahami materi dengan baik, mudah dibawa , dapat membuat siswa belajar mandiri baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Pocket book dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran dengan terdapatnya kegiatan siswa, diperkaya dengan games, sehingga termotivasi untuk belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan produk yang berjudul “Pengembangan Pocket book Berbasis Integrasi

Matematika Islam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII di MTsS Balimbing”.

(22)

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana validitas pocket book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTsS Balimbing? 2. Bagaimana praktikalitas pocket book berbasis integrasi matematika Islam

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTsS Balimbing? 3. Bagaimana efektivitas pocket book berbasis integrasi matematika Islam

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTsS Balimbing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghasilkan pocket book berbasis integrasi matematika Islam dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTsS Balimbing yang valid.

2. Untuk menghasilkan pocket book berbasis integrasi matematika Islam dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTsS Balimbing yang praktis.

3. Untuk menghasilkan pocket book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MTsS Balimbing yang efektif.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk pocket book berbasis integritas matematika Islam yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian kulit media pembelajaran buku saku matematika terdiri dari sampul depan, referensi dan sampul belakang. Berikut ini penjelasan bagian kulitnya :

a. Sampul depan didesain berbasis integrasi matematika Islami supaya siswa minat dalam mempelajarinya.

(23)

b. Referensi ditulis untuk mengetahui identitas dan siapa saja yang terlibat dalam pembuatan media pembelajaran buku saku matematika.

c. Sampul belakang menjelaskan tentang identitas dari peneliti media pembelajaran buku saku matematika.

2. Bagian awal media pembelajaran buku saku matematika terdiri dari kata pengantar, petunjuk pocket book dengan baik, daftar isi, standar kompetensi, kompetensi inti dan pokok bahasan. Berikut ini penjelasan bagian awal pocket book:

a. Kata pengatar menyajikan ucapan syukur pada Allah SWT, media yang dirancang, permintaan kritik dan saran, serta ucapan terima kasih.

b. Petunjuk pocket book dengan baik, tujuannya agar guru dan siswa mengetahui bagaimana cara menggunakan pocket book dengan baik. c. Daftar isi bertujuan untuk menentukan halaman dari materi yang

akan dipelajari supaya siswa mudah mencari yang siswa inginkan. d. Kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator untuk mengetahui

materi yang akan dibahas dan mampu tercapai dalam proses pembelajaran.

3. Bagian isi media pembelajaran buku saku matematika terdiri atas materi, glosarium, kegiatan siswa, game, informasi tambahan (Tahukah Kamu?), contoh masalah, kesimpulan, dan tugas. Berikut ini penjelasan bagian isi

pocket book :

a. Informasi tambahan (Tahukah Kamu?) mengenai fakta-fakta sejarah matematika Islam menarik dari materi yang akan diajarkan atau dikembangkan yang ditampilkan di halaman utama dan diperbarui (terutama di peristiwa terkini).

b. Kegiatan siswa yang memuat kegiatan dalam kehidupan Islami mengenai dalam bentuk percobaan bertujuan supaya siswa lebih

(24)

11

memahami dan dapat menghubungkan materi dengan kehidupan Islami.

c. Materi disajikan dengan tampilan konstruktivisme, gambar yang berbasis integrasi matematika Islam, dan terkait dengan ayat suci Al-Qur’an supaya menarik minat siswa untuk dipelajarinya.

d. Glosarium mengenai kumpulan daftar kata atau istilah penting yang disusun secara alphabet yang dilengkapi dengan definisi atau penjelasan dalam materi pembelajaran tertentu.

e. Game mengenai alat yang efektif untuk mengajar karena mengandung prinsip-prinsip pembelajaran dan teknik intruksional yang efektif digunakan dalam penguatan pada level-level yang sulit. f. Contoh masalah disajikan dalam kegiatan-kegiatan yang Islami

dengan langkah-langkah yang terurut supaya siswa memahami urutan dalam menyelesaikan sebuah soal.

g. Tugas disajikan dalam bentuk soal yang memuat kehidupan Islami yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

h. Kesimpulan disajikan dalam kolom yang menarik supaya siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

4. Bagian akhir media pembelajaran buku saku matematika terdiri dari soal latihan, kunci jawaban, daftar kepustakaan, dan fakta matematika. Berikut ini penjelasan bagian akhir pocket book:

a. Soal latihan disajikan dalam bentuk pilihan yang berintegrasi matematika Islam yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

b. Kunci jawaban disajikan dalam bentuk hasil akhir, tujuannya supaya siswa mengetahui jawaban yang telah siswa mereka cari yang benar atau salah dalam jawabannya.

c. Fakta matematika menyajikan tokoh-tokoh Islami yang menemukan teori dari materi tersebut.

(25)

d. Daftar pustaka disajikan untuk mengetahui sumber yang digunakan dalam menyajikan materi pada media pembelajaran pocket book.

E. Pentingnya Pengembangan

Adapun manfaat dari pengembangan pocket book berbasis integrasi matematika Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi adanya sumber belajar pocket book berbasis integrasi matematika Islam.

2. Produk hasil pengembangan dapat digunakan sebagai bahan bacaan ringan karena pocket book cocok dibaca semua kalangan.

3. Pedoman bagi peneliti sebagai calon guru dalam pembelajaran matematika.

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi

Asumsi yang melandasi pengembangan media pembelajaran

pocket book matematika yaitu:

a. Media pembelajaran buku saku matematika merupakan media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan di kelas.

b. Validator memiliki pandangan yang sama mengenai kriteria kualitas kelayakan media pembelajaran pocket book. Validator dalam penelitian ini terdiri dari seorang Ahli Materi, Ahli Media, dan praktisi pembelajaran matematika yang memiliki pandangan yang sama.

c. Penggunaan media pembelajaran pocket book menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta pemilihan warna dan desain yang menarik diharapkan dapat hasil belajar siswa.

2. Keterbatasan

Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran yang berupa pocket book matematika di kelas VII MTsS Balimbing.

(26)

13

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami variabel ini maka peneliti mencoba menjelaskan istilah-istilah berikut:

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori.

2. Pocket Book

Salah satu media pembelajaran yang berupa media cetak dengan berisi lembaran-lembaran halaman yang cukup banyak berupa buku berukuran kecil, ringan, praktis, dan mudah dibawa kemanapun.

3. Integrasi Matematika Islam

Integrasi matematika Islam adalah proses memadukan yang terkait dengan matematika Islam sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. 4. Pocket Book Integrasi Matematika Islam

Pocket book berbasis integrasi matematika Islam merupakan salah

satu media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, dimana pocket book berbasis integrasi matematika Islam ini berisi materi-materi matematika yang dikaitkan dengan nilai keIslaman.

5. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran yang dicapai oleh siswa melalui evaluasi materi pelajaran.

6. Validitas

Validitas adalah ketepatan dalam melakukan dan menggunakan sesuatu serta dapat diuji kebenarannya. Validitas yang dimaksudkan adalah apakah pocket book yang dibuat oleh peneliti sudah sesuai dengan kriteria validitas dan apakah isi pocket book sudah sesuai dengan silabus yang digunakan. Kriteria validitas yang peneliti gunakan yaitu kelayakan isi atau materi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan sesuai dengan kriteria mutu (standar) suatu produk dianggap layak sebagai bahan pelajaran oleh BSNP.

(27)

7. Pratikalitas

Praktis merupakan suatu teknik penilaian dengan berdasarkan

kemudahan dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah,

menafsirkan, dan mengadministrasikan suatu produk. Indikator yang digunakan dalam praktikalitas tersebut yaitu tampilan pocket book berbasis integrasi matematika Islam menarik, petunjuk dalam pocket book berbasis integrasi matematika Islam jelas dan mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam pocket book mudah dipahami, pocket book bisa mengaitkan dengan matematika Islam, pocket book meningkatkan hasil belajar siswa.

8. Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran kelayakan yang mengacu pada sejauh mana pengalaman dan hasil intervensi (pembelajaran) sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Indikator yang digunakan dalam praktikalitas tersebut yaitu:

a. Respon Siswa Positif terhadap Pocket book Berbasis Integrasi Matematika Islam

Angket respon siswa diperoleh setelah siswa mengisi lembar angket respon siswa (efektivitas). Siswa memberikan respon positif, yang ditunjukkan dengan hasil angket yang diberikan. Respon siswa dikatakan positif apabila persentase setiap indikator berada dalam kategori senang, baru, berminat lebih besar atau sama dengan 80%. b. Terdapat Peningkatkan Hasil belajar

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dilihat melalui hasil

pretest dan posttest siswa dengan menggunakan rumus N-gain. Data

N-gain merupakan data yang diperoleh dengan membandingkan selisih skor posttest dan pretest dengan selisih SMI dan pretest.

(28)

15 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pernyataan kemampuan siswa dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi tertentu. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan bertindak dan berpikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu Depdiknas (dalam Bandi,dkk 2015: 72).

Selain itu menurut Sudjana (2009: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai kemampuan siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama proses belajar pembelajaran berlangsung.

Senada menurut (Bandi, dkk 2015: 72) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar juga merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan seseorang. Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-rata yang didapat melalui proses belajar.

(29)

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar matematika, diantaranya faktor internal yang meliputi kemampuan awal, tingkat kecerdasan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, kecemasan belajar, motivasi belajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya (Witri, 2017: 77). Hasil belajar siswa dipengaruhi dua faktor yaitu: 1) faktor

intern yaitu pertama, fisiologis siswa seperti kondisi kesehatan dan

kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. Kedua, faktor psikologis siswa seperti minat, bakat,

intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti

kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki (Purwanto, 2006: 106-107). 2) Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan siswa dan faktor instrumenal meliputi gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran (Sukmadinata, 2003: 164).

Teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lainkognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular.

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Sehingga hasil belajar dapat dipandang sebagai

(30)

17

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Bandi, dkk 2015: 72).

Kemampuan awal siswa merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembelajaran matematika. Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Kemampuan awal siswa adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa sebelum ia mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal (entry behavior) ini menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru ) (Witri, 2017: 77-78). Agar hasil belajar yang akan diperoleh siswa menjadi maksimal maka proses belajar siswa tersebut haruslah ditingkatkan. Hasil belajar sangat ditentukan oleh faktor dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Dengan adanya faktor tersebut kemampuan siswa dalam kesiapan siswa menerima dan memahami pelajaran akan meningkatnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran yang dicapai oleh siswa melalui evaluasi materi pelajaran.

2. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah” atau “pengantar”. Secara harfiah bahasa tersebut mempunyai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar, 2011: 3). Kemudian telah banyak pakar organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut (Susilanan & Cepi, 2007: 5):

1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru. 2) National Education Asociation (NEA) memberikan batasan

bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.

(31)

3) Briggs berpendapat media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.

4) Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk penyaluran pesan.

5) Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

6) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemauan siswa untuk belajar.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, bahwasannya media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan supaya terjadi proses pembelajaran.

Menurut Sukmadinata (2003: 155) belajar adalah pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. Lebih lanjut menurut Susilanan & Cepi (2007: 1) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan sumber untuk belajar.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran itu adalah suatu proses atau usaha untuk mengorganisasikan dan membimbing siswa dalam proses belajar.

“Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran (Rudi & Cepi, 2007:7). Sedangkan, menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya (Sanjaya, 2012: 204).

Media pembelajaran adalah alat atau materi lain yang menyajikan bentuk informasi secara lengkap dan dapat menunjang proses belajar mengajar. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa media pembelajaran tidak hanya berupa buku, alat peraga, pengeras suara, melainkan meliputi semua alat atau materi lain yang

(32)

19

menyajikan bentuk informasi secara lengkap dan dapat menunjang proses belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tercapainya proses pembelajaran dan menyajikan bentuk informasi secara lengkap dan dapat menunjang proses belajar mengajar.

b. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2012: 211-212) mengatakan media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Media ini misalnya film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.

c) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi ke dalam: a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak

seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal yang kejadian-kejadian yang faktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruang khusus. b) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. 3) Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya, media dibagi ke

dalam:

a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan proyeksi khusus, seperti film projector untuk

(33)

memproyeksikan film slide. Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi.

b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Media Pembelajaran menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (dalam Arsyad, 2011: 36) mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu:

1) Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, Field-Trip).

2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja dan lembaran lepas).

3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide).

4) Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tipe, televisi).

5) Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, intraktif video, hypertext).

Klasifikasi dan jenis media dari beberapa penjelasan di atas dapat dibagi ke dalam 3 bentuk, yaitu media audio, visual, dan audio visual. Penggunaan satu media dalam proses pembelajaran belum cukup, untuk itu kita harus bisa mengkombinasikan pemakaian media supaya penyampaian materi pelajaran yang lebih efektif. Media yang dikembangkan oleh peneliti adalah media visual dalam bentuk media cetak berupa media pembelajaran buku saku (pocket

book) matematika.

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Rudi & Cepi (2007: 9) mengatakan bahwa kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid/siswa dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, ouditori dan kinestiknya.

(34)

21

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

6) Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang buas seperti gajah, jerapah, dinosahurus, dan seterusnya.

7) Menampilkan objek yang terlalu besar seperti kapal laut, pesawat terbang, pasar, candid dan sebagainya.

Kontribusi Media dalam proses pembelajaran Rudi & Cepi (2007: 9):

1) Pembelajaran dapat lebih menarik.

2) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

3) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

Menurut Sanjaya, (2012: 207-208) mengatakan bahwa fungsi dan peran media pembelajaran sebagai berikut:

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa media pembelajaran memiliki nilai praktis.

Selain itu, menurut Munadi (2013: 36) mengatakan bahwa fungsi media pembelajaran sebagai berikut: 1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, 2) fungsi semantik yaitu media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar pahami anak didik (tidak verbalistik), 3) fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri (karateristik) umum yang dimilikinya berdasarkan dua kemampuan yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi, 4) fungsi psikologis, dan 5) fungsi sosio-kultural.

Dari dua pendapat di atas fungsi media pembelajaran adalah secara umum sebagai sumber belajar agar siswa benar-benar paham dan menambah gairah serta motivasi dalam proses pembelajaran.

(35)

Menurut Arsyad (2011: 26-27) manfaat dari media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi, 3) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, 4) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan.

Manfaat media pembelajaran menurut peneliti secara umum berdasarkan uraian di atas untuk menangkap suatu objek dan memberi ransangan kepada siswa agar menimbulkan gairah belajar siswa dan informasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran yang dikembangkan harus bisa membantu guru dalam menyampaikan materi dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

d. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media

Sanjaya (2012: 224) mengatakan ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya :

1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas.

3) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karateristik siswa. 4) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta

gaya dan kemampuan guru.

5) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

Prinsip pokok penggunaan media pembelajaraan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering

(36)

23

media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. (Sanjaya, 2012: 226)

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan harus sesuai dengan krteria pemilihan dan penggunaan media. Berdasarkan uraian di atas pemilihan dan penggunaan media yang dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, konsep yang jelas, dan dipandang dari sudut kebutuhan siswa.

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011: 38-39) mengatakan media

pembelajaran yang berupa media cetak juga mempunyai kelebihan media pembelajaran berupa media cetak adalah:

1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.

2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswaakan mengikuti urutan pikiran secara logis.

3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal, dan visual.

4) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan distribusikan dengan mudah.

Dari pendapat Arsyad (2011: 77-78) setiap media pembelajaran juga ada memiliki kekurangan media pembelajaran berupa media cetak yaitu:

1) Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.

2) Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna warni.

3) Proses pencetakan yang lama dikarenakan kerumitan informasi pada hal cetakan.

4) Pembagian pelajaran dalam media cetak harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membosankan bagi siswa. 5) Jika tidak dirawat dengan baik , media cetakan cepat rusak atau

(37)

Dari penjabaran media pembelajaran di atas, maka salah satu media pembelajaran yang bisa dijadikan sebagai penunjang untuk proses pembelajaran adalah pocket book matematika.

3. Buku saku (Pocket book) a. Definisi Pocket book

Media cetak merupakan salah satu media yang pembuatannya melalui proses pencetakan yang menyajikan pesan melalui huruf dan gambar untuk memperjelas pesan atau informasi yang disampaikan menurut (Susilanan & Cepi, 2007: 14). Salah satu jenis media cetak adalah buku. Menurut KBBI (2007) buku adalah kumpulan lembara kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Berbeda dengan pendapat Munadi (2013: 98) buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih membutuhkan bantuan orang lain untuk menjelaskan kandungannya.

Dari pendapat di atas buku berisi lembaran-lembaran halaman yang cukup banyak sehingga harus dijilid dengan baik agar lembaran-lembaran kertasnya tidak tercerai berai. Pemanfaatan buku sebagai media informasi sudah sangat umum sehingga ada banyak jenis buku seperti buku cerita, komik, majalah, kamus dan buku saku

(pocket book).

Menurut Aini (2017: 2) pocket book adalah buku yang berukuran kecil yang ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa. Senada menurut Setyono, dkk (2013: 121) pocket book adalah suatu buku yang berukuran kecil, ringan, praktis , dan berisi informasi yang dapat disimpan di saku sehingga mudah dibawa kemana-mana kapan bisa dibaca. Selain itu, pocket book juga merupakan salah satu media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran (Sulistyani, 2013: 166). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, pocket book (buku saku) itu adalah salah satu media pembelajaran yang berupa media cetak dengan berisi

(38)

25

lembaran-lembaran halaman yang cukup banyak berupa buku berukuran kecil, ringan, praktis, dan mudah dibawa kemana-mana dalam memahami pembelajaran.

b. Karateristik Pocket book

Pocket book digunakan sebagai alat bantu yang menyampaikan informasi tentang materi pelajaran dan lainnya yang bersifat satu arah, sehingga bisa mengembangkan potensi siswa menjadi pelajaran mandiri agar meningkatkanya hasil belajar siswa. Dengan itu pocket book sebagai alat bantu menyampaikan informasi juga harus memiliki beberapa karakteristik dari pocket book .

Menurut Sankarto & Endang (2008: 6) pocket book memiliki beberapa karakteristik yaitu:

1) Jumlah halaman tidak dibatasi, minimal 24 halaman. 2) Disusun mengikuti kaidah penelitian ilmiah popular. 3) Penyajian informasi sesuai dengan kepentingan.

4) Pustaka yang dirujuk tidak dicantumkan dalam teks, tetapi dicantumkan pada akhir tulisan.

5) Dicantumkan nama penyusun.

Menurut Mawardi (dalam Ria Anjelita et al., n.d.) halaman pada buku saku berkisar 75 sampai 100 halaman sehingga dapat menyajikan informasi dalam jumlah yang banyak. Pemilihan media buku saku karena buku saku dapat memuat informasi yang ingin disampaikan dalam jumlah yang banyak, mengandung unsur teks, gambar, foto dan warna, apabila disajikan dengan baik dapat menarik minat dan perhatian siswa. Dengan adanya karateristik

pocket book peneliti bisa pedoman dalam mengembangkan sumber

belajar pocket book.

c. Penyusunan Buku Saku (Pocket book)

Pocket book merupakan media cetak berupa buku teks berukuran sekitar 17 cm x 11 cm. Dimana buku teks itu adalah buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tuujuan

(39)

pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang tertentu. (Susilanan & Cepi, 2007: 14).

Menurut Sulistyani (2013: 168) dalam penyusun pocket book antara lain:

1) Konsistensi penggunaan simbol dan istilah pada pocket book matematika.

2) Penulisan materi secara singkat dan jelas pada pocket book matematika.

3) Penyusunan teks materi pada pocket book matematika sedemikian rupa sehingga mudah dipahami.

4) Memberikan kotak atau label khusus pada rumus, penekanan materi dan contoh soal.

5) Memberikan warna dan desain yang menarik pada pocket book matematika.

6) Ukuran font standar isi adalah 9-10 point, jenis font menyesuaikan isinya.

7) Jumlah halamannya kelipatan dari 4 misalnya 12 halaman, 16 halaman, 20 halaman, 24 halaman, dan seterusnya. Hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong

.

Oleh karena itu, pocket book mempunyai susunan yang harus diperhatikan agar pocket book diciptakan layak digunakan dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disajikan di dalamnya. Komponen utama pocket book yaitu komponen kelayakan materi atau isi, komponen penyajian materi atau isi, komponen bahasa, gambar dan foto, dan komponen grafiika (Windayani,dkk 2018: 55). Kita lihat dari komponen yang pertama yaitu kelayakan isi, meliputi kesesuaian materi dengan KI dan KD, keakuratan materi, pendukung materi pembelajaran, dan kemutakhiran materi. Kedua komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian pembelajaran, serta kelengkapan penyajian. Ketiga komponen bahasa, gambar, dan foto meliputi lugas, komunikatif, dialogis dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan siswa, keruntutan dan keterpaduan alur pikir, serta

(40)

27

penggunaan istilah, simbol, atau ikon, gambar yang menarik, dan foto mengenai matematika

.

Keempat komponen kegrafikaan, meliputi ukuran modul, desain kulit modul (sampul depan), serta

desain isi modul.

d. Kelebihan dan Kelemahan Pocket book

Menurut Susilanan & Cepi (2007: 15) pocket book memiliki kelebihan buku saku yaitu:

1) Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.

2) Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan minat dan kecepatan masing-masing.

3) Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa. 4) Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan

warna.

5) Perbaikan/revisi mudah dilakukan.

Pocket book tidak hanya memiliki kelebihan tetapi juga

memiliki kelemahan dari pocket book. Kelemahan pocket book diantara lain:

1) Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama. 2) Bahan cetak yang tebal akan membosankan dan mematikan

minat siswa yang membacanya.

3) Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

Selanjutnya menurut Sulistyani,dkk (2013:168) kelebihan

pocket book antara lain: 1) dapat berdampingan dengan media lain,

2) dapat di gunakan oleh semua kalangan, 3) tidak memerlukan peralatan khusus dalam menggunakannya, 4) dapat digunakan dalam situasi dan kondisi yang kurang mendukung, 5) cara penggunaan mudah dan praktis. Kekurangan pocket book antara lain: 1) tidak menarik dan menonton, 2) membutuhkan waktu untuk memahami sebuah bacaan, 3) tidak dapat digunakan dalam tempat gelap, 4)

(41)

membutuhkan konsep awal, 5) memerlukan daya ingat yang tajam, 6) membosankan, dan 7) bersifat abstrak dan pengkonsepan.

Selanjutnya menurut Mukminah (dalam Depi Pramika dan Merlyn Widalismana, 2018: 2) pocket book itu memiliki kelebihan yaitu penyampaian materi dengan menggunakan pocket book dapat diseragamkan, proses pembelajaran dengan menggunakan pocket

book menjadi lebih jelas, menyenangkan dan menarik karena

desainnya yang menarik dan dicetak dengan full colour, efisien dalam waktu dan tenaga. Pocket book yang dicetak dengan ukuran kecil dapat mempermudah siswa dalam membawanya dan memanfaatkan kapanpun dan dimanapun, penelitian materi dan rumus yang singkat dan jelas pada pocket book yang menarik dan konstruktivisme dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Berdasarkan uraian di atas dengan adanya kelebihan kelemahan pocket book maka peneliti pedoman membuat atau merancang dengan sebaik mungkin.

4. Integrasi Matematika Islam

Sauri dalam Ahmad Wachidul Kohar (dalam Nihayati, 2017:67) memaknai integrasi sebagai proses memadukan nilai-nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga menjadi satu kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan atau proses pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan demikian dalam konteks pembelajaran matematika, integrasi matematika Islam dalam pembelajaran matematika berarti memadukan matematika Islam ke dalam pembelajaran matematika sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Dalam hubungannya dengan konteks pendidikan nilai, integrasi matematika Islam dalam pembelajaran matematika ini diharapkan dapat membantu dalam terwujudnya tujuan pendidikan nilai yaitu membantu siswa memahami nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam kehidupannnya. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari

(42)

al-29

Qur‟an, yang merupakan kitab suci sebagai sumber inspirasi, dan sebagai sumber rujukan tertinggi untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan menantang (Nihayati, 2017:67).

La Jaama (dalam Nihayati, 2017: 67) mengungkapkan bahwa matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan bisa digunakan sebagai pendekatan dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran Islam. Penggunaan pendekatan matematika di sini bukan berarti bahwa lemahnya doktrin ajaran Islam tersebut melainkan hanya untuk menambah keyakinan umat Islam bahwa semua ilmu pengetahuan itu integrasi matematika Islam bernilai kebaikan dan bisa mengantarkan kepada kebaikan pula serta meningkatkan keimanan dan kedekatan kepada Allah. Adapun kelebihan pembelajaran matematika Qur’ani antara lain: (Gradini & Septia Wahyuni, 2017: 5)

a. Mengajarkan ilmu berhitung secara mudah b. Pelajaran matematika menjadi sangat menarik.

c. Kecintaan pada pelajaran matematika menjadi lebih nyata

d. Siswa semakin memahami konsep matematika di setiap ayat Al- Qur’an atau Al-Hadits

e. Kaya khasanah penemuan konsep dan rumus-rumus matematika dasar

f. Menumbuhkan semangat eksplorasi dunia angka & bilangan serta matematika secara luas

g. Semakin mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

h. Membentuk karakter siswa sesuai dengan akhlak al-karimah.

Berdasarkan pemaparan di atas tentang matematika dalam prespektif Islam kita bisa mengetahui betapa pentingya ilmu pengetahuan. Oleh maka itu, integrasi matematika Islam adalah proses memadukan yang terkait dengan matematika Islam sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

5. Pocket book Berbasis Integrasi Matematika Islam

Pocket book berbasis integrasi matematika Islam merupakan salah

satu media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, dimana pocket book berbasis integrasi matematika Islam ini berisi

(43)

materi-materi matematika yang dikaitkan dengan matematika Islam. Pocket

book berbasis integrasi matematika Islam ini berguna untuk memudahkan

siswa dalam memahami materi. Dengan materi yang akan disajikan dalam pocket book agar memudahkan siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya, dikarenakan adanya keterpaduan antara materi dengan Al-Qur’an. Selain itu peneliti sebagai calon peneliti berharap siswa sadar akan pentingnya belajar matematika.

Hal yang membedakan pocket book berbasis integrasi matematika Islam dengan pocket book lain adalah dalam pocket book yang dikembangkan terdapat keterpaduan matematika dengan pengetahuan agama Islam. Materi yang disajikan dikaitkan dengan pengetahuan agama Islam dan dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan kandungan isi yang dapat diambil pada ayat tersebut. Permasalahan dan soal-soal yang diberikan berkaitan dengan permasalahan dasar siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan agama yang dimiliki dengan permasalahan nyata yang berhubungan dengan matematika.

Dalam pembuatan buku saku (pocket book) maka diperlukan secara garis besar desain buku saku (pocket book). Design buku saku (pocket book) terdapat 3 bagian yang terdiri dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir (Septianita,dkk 2014: 6). Bagian awal terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, identitas pembelajaran, dan petunjuk penggunaan media. Bagian isi terdiri dari judul pokok bahasan materi, konsep materi, persamaan matematis, penerapan dalam kehidupan sehari-hari, gambar marker dan penerapan persamaan dalam soal. Bagian akhir terdiri dari identitas pengembang (Septianita,dkk 2014: 6).

Menurut Windayani, dkk (2018: 54-55) desain pocket book yaitu: a. Sampul depan buku saku atau cover

b. Halaman sampul dalam c. Kata pengantar

d. Daftar isi

e. KI, KD, Materi Pokok, Indikator Ketercapaian dan Tujuan Pembelajaran

(44)

31

f. Bagian pendahuluan terdiri dari materi pendahuluan g. Bagian isi terdiri dari materi

h. Latihan Soal i. Kunci Jawaban

j. Bagian penutup terdiri dari: Glosa-rium, Daftar Pustaka, Tentang Peneliti.

Selain itu, menurut Setyono, Sukarmin dan Wahyuningsih (2013: 121) desain pocket book mencakup:

a. Cover

b. Sapa redaksi dan content c. Materi ajar d. Serba-serbi e. Tahukah anda f. Pratikum g. Daftar pustaka h. Evaluasi

Berdasarkan beberapa desain yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mendesain pocket book integrasi matematika Islam yang dikembangkan menurut Windayani, dkk dengan modifikasi (2018: 54-55) unsur sebagai berikut:

a. Bagian kulit media pembelajaran buku saku matematika terdiri dari sampul depan, referensi dan sampul belakang. Berikut ini penjelasan bagian kulitnya :

1) Sampul depan didesain berbasis integrasi matematika Islam supaya siswa minat dalam mempelajarinya.

2) Referensi ditulis untuk mengetahui identitas dan siap saja yang terlibat dalam pembuatan media pembelajaran buku saku matematika.

3) Sampul belakang menjelaskan tentang identitas dari peneliti media pembelajaran buku saku matematika.

b. Bagian awal media pembelajaran buku saku matematika Islam terdiri dari kata pengantar, petunjuk pocket book dengan baik, daftar isi, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator. Berikut ini penjelasan bagian awal pocket book:

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Analisis Nilai UH Siswa Kelas VII MTsS Balimbing  Deskripsi  Kelas VII.1   Kelas VII.2   Kelas VII.3
Gambar 1.1 Buku Paket Penerbit Erlangga
Tabel 2.1 .Kriteria N-gain score
Tabel 3.1. Validitas Pocket book Berbasis Integrasi          Matematika-Islam  Komponen  Sub  Komponen  Butir  Instrumen  A
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif dilihat dari persentase observasi aktivitas siswa, pada pertemuan I di siklus I sebanyak 54,1%

Penyesuaian sistem distribusi dapat dilakukan dengan melakukan penambahan jumlah dan kapasitas gudang Gresik dan gudang penyangga yang digunakan atau dengan mengubah

Bahu memungkinkan untuk bergerak sangat bebas dalam melakukan berbagai macam jangkauan gerakan, sehingga sendi ini merupakan persendian yang sangat tidak stabil

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada, penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini,yang merupakan salah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan gerak dasar motorik pada siswa kelas V di SD Negeri 3 Ketol. 1.6

Hasil penelitian untuk reksa dana pendapatan tetap menunjukkan bahwa kinerja masa lalu, size, MER berpengaruh signifikan terhadap aliran dana ( fund flow )

Kesalahan proses pada pembuatan sediaan dapat mempengaruhi emulsifikasi sehingga dapat berubah tipe krim menjadi air dalam minyak maupun sebaliknya 5.5.6 Uji Stabilitas Fisik

Dört düğüm noktalı toplam otuz iki serbestlik dereceli kalın plak için eleman matrisi elde edilmiş ve karışık sonlu eleman formulasyonu kullanılarak elastik zemine