• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI KEMISKINAN MENURUT TIPOLOGI WILAYAH DI PROVINSI GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMAHAMI KEMISKINAN MENURUT TIPOLOGI WILAYAH DI PROVINSI GORONTALO"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI KEMISKINAN

MENURUT TIPOLOGI WILAYAH

DI PROVINSI GORONTALO

Makassar, 9 Mei 2018

DR. AGUSSALIM, SE, MS.

agus_jero@yahoo.com

www.agusjero.blogspot.com

(2)

OUTLINE

Penjelasan singkat tentang kajian;

Overview dinamika kemiskinan di Provinsi Gorontalo;

Temuan lapangan menurut tipologi wilayah;

(3)

Penjelasan Singkat

Tentang Kajian

(4)

Riset Kolaboratif

BAPPPEDA

PROV.

GORONTALO

TENAGA

AHLI

(UNHAS)

ENUMERA-TOR (UNG)

TIM PENELITI

(UNG)

(5)

Gagasan Awal Kajian: Dua Tantangan

Angka kemiskinan yang masih relatif tinggi

dan penurunan angka kemiskinan yang

(6)

Tujuan Kajian

Memotret dan memahami kondisi dan karakteristik

kemiskinan;

Mengetahui akses penduduk miskin terhadap layanan publik

dan sumberdaya;

Memahami lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya

kemiskinan dan partisipasi sosial penduduk miskin.

Mengidentifikasi potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan

oleh kaum miskin untuk memperbaiki kehidupan mereka;

(7)

Lokus Kajian: Tiga Tipologi Wilayah

PERKOTAAN

PESISIR

(8)

Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode

deskriptif-kualitatif yang dilengkapi dengan analisa kuantitatif

terhadap data sekunder. Analisis kualitatif digunakan untuk

menggali informasi yang lebih mendalam yang tidak bisa

ditangkap oleh data-data statistik makro dalam analisis

kuantitatif. Pada umumnya, penelitian dan kajian tentang

kemiskinan menggunakan metode deskriptif-kualitatif.

(9)

Lokasi Pengambilan Data

No.

Tipologi

Wilayah

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Kelurahan/Desa

1.

Perkotaan

Kota Gorontalo

Kota Barat

Lekobalo

2.

Perdesaan

Kab. Boalemo

WonosarI

Saritani

Kab. Pohuwatu

Pattilanggio

Balayo

Kab. Gorontalo

Pulubala

Toyidito

3.

Pesisir

Kab. Gorontalo Utara

Kuandang

Tihengo

Kab. Bone Bolango

Kabila Bone

Huangobotu

(10)

Overview Kemiskinan

di Provinsi Gorontalo

(11)

Komparasi Kemiskinan Antar Provinsi

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 D KI Jakart a Bal i Kal im an tan sela ta n Ban gka Belitu n g Kalim an tan Te n gah Ban te n Ke p u lau an R iau Kalim an tan Tim u r M alu ku Ut ar a Su m ate ra Bara t Kalim an tan Utara Riau Kalim an tan Bara t Su lawe si Uta ra Jam b i Jawa Ba ra t Su lawe si Selat an Su m ate ra Utara In d o n es ia Su lawe si Barat Jawa Tim u r Su lawe si Te n gg ara Jawa Te n gah D I Yo gy ak arta Su m ate ra Selatan La m p u n g Su lawe si Te n gah N u sa T eng gar a Barat Ben gku lu Ace h Go ro n talo M alu ku N u sa T eng gar a T im u r P apu a Ba rat P ap u a

(12)

Komparasi Kemiskinan di Indonesia

Papua Papua Barat NTT Maluku Bengkulu Gorontalo NTB Aceh Sulteng Lampung Sumsel Jawa Tengah DIY Sultra Jawa Timur Sulbar Sumut Sulsel Jawa Barat

Lampung JambiKalbar Riau Sumbar Kaltara Kaltim Malut Kalteng Banten Sulut Babel Kalsel Bali DKI Jkt 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Ju mlah P en d u d u k M isk in

(13)

Komparasi Kemiskinan di Pulau Sulawesi,

Maret 2017

198.88 417.87 813.07 331.71 205.37 149.76 8.10 14.14 9.38 12.81 17.65 11.30 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat P er se n tas e P end udu k Miskin Ju mlah P end udu k Miskin Jumlah Persentase

(14)

Perkembangan Kemiskinan di Prov. Gorontalo

257,688 257,588 259,100 255,000 273,800 241,900 221,600 224,600 209,900 198,420 186,440 191,440194,169 206,843 203,190 205,374 32.12 29.25 29.01 29.05 29.13 27.35 24.88 25.01 23.19 18.75 17.33 17.51 17.44 18.32 17.72 17.65 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 M are t 2 0 1 1 M are t 2 0 1 2 M are t 2 0 1 3 M are t 2 0 1 4 M are t 2 0 1 5 M are t 2 0 1 6 M are t 2 0 1 7 P er se n tas e P enduduk M is kin Jumla h P end udu k Miskin Jumlah Persentase

(15)

Perkembangan Kemiskinan Menurut Wilayah

5.64 24.52 0 5 10 15 20 25 30 35 40 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 M are t 2 0 1 1 Se p t 2 0 1 1 M are t 2 0 1 2 Se pt 2 0 1 2 M are t 2 0 1 3 Se pt 2 0 1 3 M are t 2 0 1 4 Perkotaan Perdesaan 11.62 88.38 Perkotaan Perdesaan

(16)

Perkembangan Kemiskinan: P1 dan P2

0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 2007 2008 2009 2010 Mar et 20 11 Mar et 20 12 Mar et 20 13 Mar et 20 14 Mar et 20 15 Mar et 20 16 Mar et 20 17 P1 P2

(17)

32,290 78,360 31,660 27,800 20,650 12,430 21.11 21.03 21.17 17.97 18.51 6.05 0 5 10 15 20 25 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000

Bualemo Gorontalo Pohuwato Bone

Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo P er se n tas e P enduduk M is kin Ju ml ah P en d u d u k Mi ski n Jumlah Persentase

(18)

Perkembangan Kemiskinan Menurut Kab./Kota

0 5 10 15 20 25 30 35 40 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Bualemo Gorontalo Pohuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo

(19)

Kemiskinan Vs Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi yang melambat

telah menyulitkan upaya pengentasan

(20)

Dinamika Pertumbuhan Ekonomi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Meskipun masih berada di atas angka Nasional, namun

pertumbuhan ekonomi Gorontalo cenderung melambat dalam

empat tahun terakhir.

(21)

Tingkat Pengangguran ….

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Gorontalo berada di bawah

angka Nasional, dan menurun cukup tajam pada 2016.

PROVINSI 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sulawesi Utara 8.62 7.79 6.68 7.54 9.03 6.18 Sulawesi Tengah 4.01 3.93 4.27 3.68 4.10 3.29 Sulawesi Selatan 6.56 5.87 5.10 5.08 5.95 4.80 Sulawesi Tenggara 3.06 4.04 4.46 4.43 5.55 2.72 Gorontalo 4.26 4.36 4.12 4.18 4.65 2.76 Sulawesi Barat 2.82 2.42 2.33 2.08 3.35 3.33 Indonesia 6.56 6.14 6.25 5.94 6.18 5.61 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Gorontalo Indonesia

(22)

Kendala Fiskal

Upaya penanggulangan kemiskinan menjadi

tidak mudah karena kapasitas fiskal yang

(23)

Belanja Daerah Menurut Klasifikasi Ekonomi

200,000,000,000.00 400,000,000,000.00 600,000,000,000.00 800,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,200,000,000,000.00 1,400,000,000,000.00 1,600,000,000,000.00 2012 2013 2014 2015 2016 296,922,957,084

Belanja Lainnya Belanja Modal

Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2012 2013 2014 2015 2016

Belanja Lainnya Belanja Modal

Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai

Struktur belanja daerah, didominasi oleh belanja barang dan jasa

serta belanja lainnya dengan kecenderungan yang meningkat.

Namun proporsi belanja modal cenderung menurun di 2016.

(24)

Temuan Lapangan

(25)

Rata-rata Jumlah ART

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

6

5

6

(26)

Kelompok Umur ART

Kelompok Umur

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Total

< 5 tahun

10,57

7.23

12.33

8.96

6 – 12 tahun

15,45

15.02

15.07

15.08

13 – 20 tahun

21,14

22.68

22.95

22.49

21 – 57 tahun

48,78

46.83

46.58

46.98

> 57 tahun

5,69

8.25

3.08

6.49

Total

100.00

100.00

100.00

100.00

(27)

Keadaan SDM RTM

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD

Tamat SD SLTP SLTA Perguruan tinggi 2.39 31.61 46.08 10.49 9.30 0.13 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD

Tamat SD SLTP SLTA Perguruan tinggi

(28)

Keadaan SDM RTM (Lanj…)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Perkotaan Perdesaan Pesisir

3.57

12.29

3.8

Melek Huruf Buta Huruf

90.59 9.41

(29)

Kondisi Ketenagakerjaan RTM

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 54.93 45.07

Tidak Bekerja Bekerja

0 10 20 30 40 50 60

Perkotaan Perdesaan Pesisir

(30)

Pengeluaran RTM

0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rata-rata

1,469,040

1,349,782

1,677,641

(31)

Komposisi Pengeluaran RTM

67.19 32.81

Perkotaan

74.59 25.41

Perdesaan

61.97 38.03

Pesisir

67.46 32.54 Makanan Non-Makanan

(32)

Kondisi Tempat Tinggal Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata

Luas lantai bangunan

< 24 M2 36.00 75.00 16.67 56.25

35 M2 32.00 19.23 55.00 30.00

45 M2 12.00 3.21 3.33 4.17

>45 M2 20.00 2.56 23.33 9.58

Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Jenis lantai tempat tinggal Semen 72.00 76.13 65.00 72.61 Tanah 20.00 10.97 0.00 9.13 Kayu Murahan 0.00 4.52 13.33 6.22 Lainnya 8.00 8.39 21.67 12.03 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Jenis dinding tempat tinggal Papan 12.00 56.41 33.33 46.06 Bambu 36.00 31.41 8.33 26.14 Rumbia 0.00 0.64 3.33 1.24 Lainnya 52.00 11.54 55.00 26.56 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Jenis atap tempat tinggal Seng 92.00 63.46 93.33 74.06 Genteng 4.00 0.00 0.00 0.42 Rumbia 0.00 32.69 6.67 22.59 Lainnya 1.00 3.85 0.00 2.93 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

(33)

Kondisi Tempat Tinggal Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata

Fasilitas buang air besar Umum 68.00 53.90 53.33 55.60 Milik Sendiri 32.00 6.49 35.00 15.95 Lainnya 0.00 39.61 11.67 28.45 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber penerangan rumah PLN 96.00 76.43 95.00 83.40 Genset Desa 0.00 0.64 0.00 0.41 Petromax 0.00 3.82 0.00 2.49 Lainnya 4.00 19.11 3.33 13.69 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber air bersih

ST 36.00 51.59 36.67 46.28 STT 4.00 44.59 25.00 35.54 Air Sungai 0.00 1.27 0.00 0.83 Air Hujan 0.00 0.00 0.00 0.00 Lainnya 60.00 2.55 38.33 17.36 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Bahan bakar untuk memasak Gas 51,85 21.79 75.00 38.87 Minyak 18,52 0.00 1.56 2.43 Kayu Bakar 29,63 78.21 23.44 58.70 Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

(34)

Akses Terhadap Pendidikan

Rincian

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rerata

Jarak rumah ke

sekolah

< 1 Km

74.00

27.56

68.33

42.42

1-5 Km

20.00

66.67

26.67

51.87

>5 Km

6.00

5.77

5.00

5.71

Total

100.00

100.00

100.00

100.00

Anggota rumah tangga usia sekolah

yang masih bersekolah

60.00

67.74

86.67

71.67

Anggota rumah tangga usia sekolah

yang tidak sekolah

40.00

32.26

13.33

28.33

Menerima bantuan sekolah

80.00

84.40

87.04

84.83

Alasan tidak

sekolah

Jauh

20.00

10.26

7.69

10.53

Tidak ada biaya

60.00

48.72

7.69

40.35

Membantu orang

tua

0.00

25.64

30.77

24.56

Lainnya

20.00

15.38

53.85

24.56

(35)

Akses Terhadap Kesehatan

Rincian

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rerata

Tempat berobat

ketika sakit

Puskesmas

100.00

96.15

87.50

94.76

Poliklinik

0.00

0.00

4.17

0.87

Dukun

0.00

3.85

4.17

3.49

Lainnya

0.00

0.00

4.17

0.87

Total

100.00

100.00

100.00

100.00

Memiliki asuransi (BPJS, lainnya)

100.00

87.82

85.00

88.38

Tidak memiliki asuransi

0.00

12.18

15.00

11.62

Total

100.00

100.00

100.00

100.00

Jarak rumah ke

puskesmas

< 1 Km

42.86

22.44

10.17

21.19

1 – 5 Km

42.86

58.97

88.14

64.83

> 5 Km

14.29

18.59

1.69

13.98

Total

100.00

100.00

100.00

100.00

(36)

Aset RTM

Aset Rumah Tangga

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rerata

Kepemilikan

bangunan

tempat tinggal

Milik Sendiri

82.61

89.61

93.22

89.83

Sewa

0.00

0.00

1.69

0.42

Milik Keluarga/ Pinjam

17.39

10.39

3.39

9.32

Lainnya

0.00

0.00

1.69

0.42

Total

100

100.00

100.00

100.00

Aset lainnya

Motor

32.00

26.92

15.00

24.48

Sepeda

24.00

3.21

1.67

4.98

Emas

8.00

3.85

3.33

4.15

TV

84.00

33.97

80

50.62

Kulkas

40.00

5.13

18.33

12.03

Hewan Ternak

4.00

24.36

31.67

24.07

Lainnya

0.00

12.82

8.33

10.37

(37)

Partisipasi Sosial

Uraian

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rerata

Anggota rumah tangga yang terlibat dalam organisasi sosial Kelompok tani 0.00 57.05 0.00 38.86 Kelompok nelayan 26.67 0.00 60.34 17.03 Dasawisma 13.33 5.77 0.00 4.80 Lainnya 6.67 0.00 6.80 2.18 Tidak terlibat 53.33 37.18 32.86 37.12 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 Keaktifan Sangat aktif 14.29 12.30 0.00 8.51 Aktif 28.57 83.61 79.66 80.32 Tidak aktif 57.14 4.10 20.34 11.17 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Jenis kegiatan yang selalu terlibat Gotong royong 25.00 87.10 85.19 82.63 Pengajian 33,33 5.65 11.11 8.95 Arisan 41,67 4.03 1.85 5.79 Lainnya 0.00 3.23 1.85 2.63 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 Pernah mengikuti kegiatan lainnya Musrenbang 8.33 16.02 12.33 14.73 Pertemuan RT/RW 54,17 16.41 28.77 21.53 Pertemuan desa/kel. 29,17 56.25 57.53 54.67 Pengurus masjid 4,17 10.16 1.37 7.93 Lainnya 4,17 1.17 0.00 1.13

(38)

Lingkungan Sosial

Uraian

Perkotaan

Perdesaan

Pesisir

Rerata

Memperoleh bantuan dari lingkungan sekitar

Ya 44.00 79.49 57.63 70.42

Tidak 56.00 20.51 42.37 29.58

Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Tetangga peduli ketika kita membutuhkan bantuan

Peduli 88.00 96.15 90.00 93.78

Tidak 12.00 3.85 10.00 6.22

Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Bantuan yang sering diminta pada tetangga

Pinjaman uang 76.19 61.18 69.64 64.63 Makanan 4.76 26.97 28.57 25.33 Lainnya 19.05 11.84 1.79 10.04 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 Pernah mengikuti kegiatan lainnya Musrenbang 8.33 16.02 12.33 14.73 Pertemuan RT/RW 54,17 16.41 28.77 21.53 Pertemuan desa/kel. 29,17 56.25 57.53 54.67 Pengurus masjid 4,17 10.16 1.37 7.93 Lainnya 4,17 1.17 0.00 1.13 Memperoleh perlakuan tidak menyenangkan ketika meminta bantuan tetangga

Pernah 21.74 1.92 14.28 5.11

Tidak pernah 78.26 98.08 85.71 94.89

(39)

Potensi dan Peluang

Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata

Memiliki keterampilan 32.00 23.08 16.67 22.41 Jenis keterampilan dimiliki Pertukangan 0.00 38.71 50.00 34.69 Menjahit 37.50 12.90 0.00 14.29 Perbengkelan 0.00 16.13 0.00 10.20 Kerajinan, olahan makanan, dll. 62.50 32.26 50.00 40.82 Total 100.00 100.00 100.00 100.00

Kegiatan ekonomi yang berkembang disekitar tempat tinggal yang memungkinkan untuk terlibat Pertukangan 0.00 7.05 5.00 5.81 Perdagangan 44.00 12.18 20.00 17.43 Usaha kerajinan 4.00 1.28 3.33 2.07 Pengolahan komoditas 0.00 35.90 8.33 25.31 Lainnya 0.00 12.18 18.33 12.45 Total 48.00 68.59 55.00 63,07

Usaha yang ingin

dilakukan jika mendapat bantuan modal Pertukangan 12.00 9.38 6.67 8.98 Perdagangan 12.00 48.13 61.67 47.76 Usaha kerajinan 0.00 11.25 1.67 7.76 Lainnya 40.00 21.25 26.67 24.49 Total 64.00 90.00 97.67 88.98

Pernah memiliki usaha yang kemudian macet 8.00 10.90 25.00 14.11

Tidak pernah memiliki usaha 92.00 89.10 75.00 85.89

(40)

Bantuan yang pernah diterima RTM

Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata

Memperoleh bantuan 1 tahun terakhir 88 58.33 68.33 64.32

Sumber bantuan berasal

Pemerintah 83.33 98.96 95.24 95.68

Swasta 0 0 2.38 0.62

Lembaga non pemerintah 12.5 1.04 0 2.47

Lainnya 4.17 0 2.38 1.23

Total 100 100 100 100

Bantuan pernah diterima dari pemerintah Beras (raskin) 56 85.26 80 80.91 Uang tunai (BLT) 20 7.05 35 15.35 Perbaikan rumah 4 0.64 38.33 10.37 Pendidikan 24 12.18 56.67 24.48 Kesehatan 20 8.97 53.33 21.16 Hewan ternak 0 5.77 1.67 4.15 Saprodi 0 0 0 0 Lainnya 20 3.85 11.67 7.47

Bantuan yang pernah diterima dari dunia usaha / pihak lainnya Uang tunai 0 0.64 3.33 1.24 Perbaikan rumah 0 1.92 0 1.24 Pendidikan 4 0.64 1.67 1.24 Kesehatan 0 2.56 0 1.66 Hewan ternak 0 0 0 0 Saprodi 0 1.28 1.67 1.24 Lainnya 0 1.28 0 0.83

Masalah dalam memperoleh bantuan

Terlalu berbelit 28.57 29.01 16.13 26.63

Sering terlambat 71.43 52.67 38.71 50.89

Tidak sesuai seharusnya 0 12.21 32.26 15.38

Lainnya 0 6.11 12.9 7.1

(41)

Kesimpulan Umum dan

Rekomendasi Kebijakan

(42)

Temuan Umum…

Kerentanan rumah tangga terhadap kemiskinan tampaknya

berasosiasi dengan aspek wilayah, dimana rumah tangga yang

berdomisili pada wilayah perdesaan memiliki kerentanan yang

lebih tinggi dibanding rumah tangga yang berdomisili pada

wilayah perkotaan dan pesisir.

Dari hasil survey di tiga tipologi wilayah, secara umum dapat

disimpulkan bahwa kondisi kemiskinan pendapatan (income

poverty) dan kemiskinan non pendapatan (non-income

poverty), lebih dominan terlihat pada rumah tangga miskin di

(43)

Kesimpulan Umum:

Kombinasi Penyebab Kemiskinan

Besarnya beban tanggungan kepala rumah tangga miskin

(rata-rata 5,5 jiwa)

Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (tercermin dari

tingkat pendidikan);

Tingginya proporsi anggota rumah tangga miskin yang tidak

bekerja;

Rendahnya balas jasa ekonomi yang diterima dari pekerjaan;

Tidak memiliki keahlian dan keterampilan;

Tidak memiliki pengalaman berusaha secara mandiri;

(44)

Kesimpulan Umum:

Potensi yang bisa dimanfaatkan

Tempat tinggal sebagian besar milik sendiri;

Lebih dari setengah anggota RTM berada pada usia produktif;

Meski terbatas, RTM memiliki aset;

Lingkungan sekitar RTM memiliki kepedulian sosial;

Penduduk miskin berpartisipasi secara sosial;

(45)

Pada Level Makro…

Menjaga sustainabilitas pertumbuhan sektor pertanian;

Mengembangkan industri manufaktur, terutama agro-industri;

Menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian harga;

Mendorong masyarakat untuk bekerja pada lapangan

pekerjaan yang lebih produktif;

Mengalokasikan anggaran pemerintah yang lebih signifikan

untuk belanja modal, dsb.

(46)

Pada Level Mikro...

PENINGKATAN

KUALITAS SDM

PENGURANGAN BEBAN

PENGELUARAN

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR FISIK

PENYEDIAAN

MODAL/BANTUAN

USAHA

(47)

Pada Level Mikro... (Lanj...)

Mengurangi beban pengeluaran RTM melalui bantuan bahan

makanan, pendidikan, kesehatan, dll.

Meningkatkan akses RTM terhadap pendidikan (membangun

sarana pendidikan, mengembalikan anak putus sekolah ke

bangku sekolah, dll.)

Memberantas butu huruf terutama bagi mereka yang berada

pada usia produktif;

Memberikan berbagai jenis pelatihan keterampilan;

Memberikan bantuan modal yang disertai dengan

pendampingan dan pembinaan;

(48)

Memperbaiki kondisi fisik rumah tempat tinggal dan

lingkungan;

Memastikan semua jenis bantuan benar-benar sampai di RTM;

Mendorong stakeholder lainnya, terutama sektor swasta, untuk

terlibat dalam upaya penanggulangan kemiskinan;

Mengkoordinasikan penanggulangan kemiskinan dengan

kabupaten/kota dan OPD;

Melakukan evaluasi atas pelaksanaan intervensi

penanggulangan kemiskinan, termasuk pelaksanaan Perda,

kelembagaan TNPK, pelaksanaan SPKD, dll.

(49)

DR. AGUSSALIM, SE, MS.

agus_jero@yahoo.com

www.agusjero.blogspot.com

Faks. (0411) 582255

HP. 08152557110 - 081243386010

Terima Kasih

(50)

Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

(FEB-UNHAS) ;

Pernah menjadi Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan dan

Perencanaan FEB-UNHAS dan Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi FEB-UNHAS;

Peneliti Senior pada Puslitbang Kebijakan dan Manajemen (P3KM) UNHAS;

Konsultan Ahli pada Perusahaan Konsultan Local Governance Celebes;

Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Sulawesi Selatan;

Tenaga Ahli Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, dan

Provinsi Gorontalo;

Tenaga ahli pada sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi

Barat;

Pernah bekerja pada berbagai proyek Bank Dunia, JICA, AusAID, ILO, dll.

Focal Point Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI).

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil validasi dan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa media KIT ikatan kimia sangat layak digunakan dalam mengajarkan materi

Untuk mengimplementasikan pengendali PID pada mikrokontroler, bentuk sinyal kendali tersebut diubah menjadi bentuk diskrit, sesuai dengan persamaan (2). Secara

Jumlah keseluruhan sampel tersebut dibagi menjadi 12 kelas, sementara satu kelas yang telah digunakan sebagai sampel uji coba instrumen, yaitu kelas XI IPA sebanyak 33

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jawaban responden tentang ketika mengantar makanan, Driver Go-Food menggunakan sepeda motor yang layak digunakan

DAF DAFT TAR PEN AR PENGALAMAN GALAMAN PERU PERUSAHAAN KE SAHAAN KERJA RJA SEJE SEJENIS NIS 10 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR1. (SEPULUH) TAHUN

Berdasalkan hasil analisis dan penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa kesesuaian antara keterangan yang dinyatakan oleh saksi korban

(2) Tindak pidana Korupsi dilakukan oleh korporasi APABILA TINDAK PIDANA TERSEBUT DILAKUKAN OLEH ORANG- ORANG BAIK BERDASARKAN HUBUNGAN KERJA MAUPUN BERDASARKAN HUBUNGAN LAIN,

Dari hasil uji signifikansi regresi sederhana ternyata F hitung &lt;F tabel , atau 2,712&lt; 4,35 maka hipotesis ditolak, dengan demikian, dapat disimpulan bahwa