• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMBUTAN. Keberadaan buku ini diharapkan mampu menyampaikan informasi terkini dan akurat yang bisa dijadikan acuan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAMBUTAN. Keberadaan buku ini diharapkan mampu menyampaikan informasi terkini dan akurat yang bisa dijadikan acuan dalam"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

kesejahteraan masyarakat transmigran dan masyarakat sekitarnya, meningkatkan kemampuan dan produktifitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di pemukiman transmigrasi sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta pembangunan wilayah. Transmigrasi dilaksanakan dengan pendekatan pengembangan kawasan sebagai sentra-sentra produksi baru dari berbagai komuditas pertanian, baik pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Untuk itu, pembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan transmigrasi melalui Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu mandiri (KTM) yang dimaksudkan untuk melakukan penguatan terhadap penyelenggaraan transmigrasi selama ini, sehingga dapat mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan baru secara cepat, cermat dan tepat.

Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan daerah, pembangunan transmigrasi dengan tidak mengesampingkan segala permasalahan yang terjadi telah memberikan kontribusi dalam terbentuknya daerah otonom baru, penambahan jumlah penduduk, terbangunnya prasarana dan sarana wilayah, serta pengembangan pertanian. Dalam rangka memberikan gambaran tentang kawasan transmigrasi khususnya KPB/KTM dan kontribusinya terhadap daerah, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), menerbitkan Buku Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Hal ini patut diberikan apresiasi dan penghargaan agar Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita ini dapat menjadi sumber informasi dan acuan kita semua dalam mewujudkan pembangunan kawasan transmigrasi yang akan datang.

Keberadaan buku ini diharapkan mampu menyampaikan informasi terkini dan akurat yang bisa dijadikan acuan dalam

(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.3 Tujuan ... 3 1.4 Metodologi... 4 1.4.1 Pengumpulan Data ... 5 1.4.2 Pengolahan Data ... 5 1.4.3 Analisis Data ... 5 1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II Profil Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) LAGITA ... 8

2.1 Letak Geografis dan Administratif ... 8

2.2 Aksesibilitas ... 12

2.3 Kondisi Fisik KPB/KTM Lagita... 14

2.3.1. Fisik KPB/KTM Lagita ... 14

2.3.2. Penggunaan Lahan ... 15

2.3.3. Hidrologi ... 16

2.3.4. Klimatologi... 16

2.3.5. Kondisi Fisik Pusat KPB/KTM Lagita... 16

2.4 Legalitas KPB/KTM Lagita ... 18

(6)

2.5.3 Mata Pencaharian Penduduk ... 22 2.6 Sarana Pendidikan... 22 2.7 Sarana Kesehatan ... 26 2.8 Sarana Peribadatan ... 31 2.9 Sarana Olahraga... 32 2.10 Sarana Perdagangan ... 33 2.11 Jaringan Listrik ... 34

BAB III POTENSI KPB/KTM LAGITA ... 36

3.1 Potensi Sumber Daya Manusia... 36

3.2 Transportasi dan Komunikasi... 36

3.3 Kelembagaan ... 37

3.3.1 Lembaga Ekonomi dan Sosial... 37

3.3.2 Lembaga Pemerintahan ... 38

3.4 Kerjasama Investasi... 40

3.5 Potensi Pengembangan KPB/KTM Lagita ... 42

3.5.1 Potensi Tanaman Pangan dan Perkebunan... 42

3.5.2 Potensi Usaha Perikanan... 45

3.5.3 Potensi Usaha Kerajinan ... 45

3.6 Permasalahan Kawasan ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

4.1 Kesimpulan ... 47

4.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(7)

vi

Tabel 2.2 Deliniasi Desa-desa di KPB/KTM Lagita ... 10

Tabel 2.3 Aksesibilitas KPB/KTM Lagita ... 13

Tabel 2.4 Kemiringan Lahan KPB/KTM Lagita... 14

Tabel 2.5 Penggunaan Lahan KPB/KTM Lagita ... 15

Tabel 2.6 Pengembangan Sarana dan Prasarana KPB/KTM Lagita . 17 Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di KPB/KTM Lagita ... 20

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Permukiman Transmigrasi di KPB/KTM Lagita... 21

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Desa Setempat di KPB/KTM Lagita... 22

Tabel 2.10 Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita... 24

Tabel 2.11 Jumlah Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita... 28

Tabel 2.12 Jumlah Tenaga Medis di KPB/KTM Lagita... 30

Tabel 2.13 Jumlah Sarana Peribadatan di KPB/KTM Lagita... 31

Tabel 2.14 Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa di KPB/KTM Lagita ... 34

Tabel 2.15 Penggunaan Listrik PLN dan Listrik Non PLN di KPB/KTM Lagita... 35

Tabel 3.1 Sarana Transportasi dan Komunikasi di KPB/KTM Lagita .. 37

Tabel 3.2 Lembaga Ekonomi dan Sosial Serta Lembaga Pemerintahan di KPB/KTM Lagita... 39

Tabel 3.3 Komuditas Unggulan di KPB/KTM Lagita... 43

Tabel 3.4 Pencapaian Produksi Lahan Perkebunan KPB/KTM Lagita ... 44

(8)

Lagita ... 4

Gambar 1.2 Outline Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita ... 7

Gambar 2.1 Foto Sarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita ... 25

Gambar 2.2 Grafik Prasarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita ... 25

Gambar 2.3 Diagram Pengguna Fasilitas Kesehatan di KPB/KTM Lagita ... 27

Gambar 2.4 Diagram Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita... 28

Gambar 2.5 Foto Sarana kesehatan di KPB/KTM Lagita... 29

Gambar 2.6 Diagram Tenaga Kesehatan di KPB/KTM Lagita ... 30

(9)

viii

Lampiran 2 Peta Administratif KPB/KTM Lagita ... 97 Lampiran 3 Peta Akses KPB/KTM Lagita ... 99 Lampiran 4 Peta Sebaran Lahan Perkebunan di KPB/KTM Lagita... 101

(10)

PUSAT DATA DAN INFORMASI

Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Jl. TMP. Kalibata No. 17. Jakarta Selatan Penanggung Jawab

Elly Sarikit

Tim Penyusun

Ria Fajarianti Sunar

Moh. Faisal Batalipoe Adlan Pribadi

Sindy Saputri

Jesisca Putri Andriani Nugroho

Cetakan Pertama, 2015 Diterbitkan Oleh

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada RPJMN 2015–2019 yang memuat Nawacita (9 Agenda Strategi Prioritas Presiden), Nawacita ketiga yang berbunyi

“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan" inilah yang menjadi

roh atau spirit Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Nawa Cita itulah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menelurkan sembilan prioritas komponen atau kegiatan yang disebut Nawa Kerja, untuk menangani permasalahan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

Berdasarkan Fokus Prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015– 2019, pembangunan dan pengembangan Kawasan Perkotaan Baru sebagai pusat pertumbuhan (Poin 6). Pada tahun 2009 telah ditetapkan 44 KTM di kawasan transmigrasi berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Kep.293/MEN/IX/2009 tentang Penetapan Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi. Kemudian pada tahun 2011 menyusul ditetapkannya 4 KTM baru sehingga saat ini berjumlah 48 KTM/KPB.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan manifestasi untuk perkembangan suatu kota atau provinsi. Selain itu pembangunan transmigrasi juga adalah

(12)

merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan kawasan-kawasan yang masih tertinggal guna meningkatkan kesejahteraan transmigran dan penduduk lokal sekitar. Pembangunan transmigrasi dilaksanankan berbasis pada kawasan yang memiliki keterkaitan dengan daerah sekitarnya dalam membentuk suatu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah melalui pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi dan sekitarnya.

Transmigrasi memiliki banyak tantangan dan hambatan pada berbagai sektor di beberapa lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT), sehingga dalam perkembangannya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mangambil langkah strategis dalam mendukung dan mengembangkan program-program transmigrasi di daerah, dengan melaksanakan program yang disebut Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM).

KTM merupakan sebuah program yang dirancang secara holistik dan komperhensif, yang bertujuan membangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan, sebagai akselerasi pengembangan perekonomian pedesaan dan terwujudnya Kawasan Transmigrasi yang mandiri.

Seiring dengan perkembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM), juga diperlukan adanya Penyusunan data dan informasi tentang kawasan-kawasan tersebut yang dapat menunjukkan lebih detail atas keseluruhan informasi yang dimiliki oleh kawasan-kawasan tersebut sehingga perkembangan dari daerah-daerah tersebut dapat terpantau dan dipublikasikan.

Dalam pelaksanaannya, Penyusunan Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM)

(13)

Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita 2015 3

dilaksanakan dengan menganalisis aspek kewilayahan (kesesuaian lahan komoditas, unggulan, tutupan lahan, kararakteristik lahan, geologi, sosial masyarakat dan hierarkhi wilayah, dan mengintegrasikannya untuk perancangan tata guna lahan dan tata ruang KTM. Identifikasi kondisi eksisting dilakukan, menggunakan data sekunder maupun survei lapangan, meliputi survei deliniasi dari desa-desa di kawasan KPB/KTM dan data sumber daya fisik (geologi, tanah, sistem lahan, liputan lahan), dan survei sosial-ekonomi wilayah.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari pembahasan buku data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita secara umum menyangkut Profil kawasan yang meliputi aspek geografis dan administratif, aksesibilitas, kondisi fisik, legalitas, kependudukan/SDM, sarana dan prasarana kawasan, potensi pengembangan SDM, transportasi dan komunikasi, kelembagaan, potensi pengembangan kawasan, dan permasalahan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita.

1.3 Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Buku Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) adalah;

 Memberikan gambaran yang akurat dan komprehensif mengenai kondisi pembangunan dan pengembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM).

 Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah pembangunan dalam ruang lingkup Kementerian Desa,

(14)

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi baik di pusat maupun daerah, Ditjen Bangdes/PMD, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas PU dan lain-lain.

1.4 Metodologi

Dalam tahapan penyusunan data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru/Kota Terpadu Mandiri terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi, pengumpulan data dari pusat maupun daerah, pengolahan data, dan penyusunan buku data dan informasi KTM/KPB.

Gambar 1.1

Bagan Penyusunan Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita

Pengumpulan data

dari Pusat dan Daerah Cross Cek Data

Pengolahan Data Analisa Data

(15)

Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita 2015 5

1.4.1 Pengumpulan Data

Dalam tahap pelaksanaannya pengumpulan data yang dilakukan, di awali dengan melakukan koordinasi pada Unit Teknis terkait (Pusat dan Daerah), kaitannya dengan informasi dan data-data yang diperlukan dalam penyusunan buku data-data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita, kemudian melakukan pengumpulan data pada unit teknis tersebut, maupun tinjauan langsung ke lokasi khusus Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita untuk mendapatkan data dan informasi existing serta prospek-prospek pengembangannya.

1.4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data terlebih dahulu dengan melakukan verifikasi terhadap data yang diperoleh kemudian dilakukan konfirmasi dengan unit teknis terkait KPB/KTM di lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, untuk selanjutnya dilakukan tabulasi data.

1.4.3 Analisis Data

Dalam penyusunan buku data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita analisis data yang digunakan adalah dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, penyajian data dalam penyusunan buku data dan informasi ini melalui tabel, grafik, diagram dan persentase.

(16)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita sebagai berikut:

Bab I, menjelaskan secara umum kegiatan penyusunan data dan informasi kawasan perkotaan baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) meliputi latar belakang kegiatan penyusunan buku datin, ruang lingkup, tujuan dari penyusunan buku datin, metode maupun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan datin KPB/KTM Lagita.

Bab II, membahas secara menyeluruh mengenai informasi dari Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yang menjadi lokus kegiatan meliputi letak geografis dan administratif, aksesibilitas, kondisi fisik kawasan, legalitas kawasan, kependudukan/sumber daya manusia, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana olahraga, sarana perdagangan, dan jaringan listrik.

Bab III, membahas mengenai potensi yang terdapat pada KPB/KTM Lagita meliputi potensi sumber daya manusia, transportasi dan komunikasi, kelembagaan, komoditas unggulan, kerjasama investasi, potensi pengembangan wilayah maupun permasalahan-permasalahan yang ada pada KPB/KTM Lagita

Dalam Bab IV, kesimpulan tentang kondisi yang ada dan saran atas kendala dan permasalahan yang dihadapi.

(17)

Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita 2015 7

Berikut merupakan outline secara rinci dari buku data dan informasi KPB/KTM Lagita:

Gambar 1.2

Outline Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Ruang Lingkup Pembahasan 3. Tujuan Penyusunan 4. Metode Penyusunan Buku 5. Sistematika Penulisan

BAB II

PROFIL KPB / KTM LAGITA

1. Letak Geografis dan Administratif 2. Aksesibilitas 3. Kondisi Fisik KPB/KTM  Fisik KPB/KTM Lagita  Pengguanaan Lahan  Hidrologi  Klimatologi

 Kondisi Fisik Pusat KPB/KTM 4. Legalitas KPB/KTM

5. Kependudukan/Sumber daya Manusia  Penduduk Eks Pemukiman

Tranmigrasi

 Penduduk Desa Setempat  Mata Pencaharian Penduduk 6. Sarana Pendidikan 7. Sarana Kesehatan 8. Sarana Peribadatan 9. Sarana Olahraga 10. Sarana Perdagangan 11. Jaringan Listrik BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan 2. Saran

BAB III

POTENSI KPB / KTM LAGITA

1. Potensi Sumber Daya Manusia 2. Transportasi dan Komunikasi 3. Kelembagaan

 Lembaga Ekonomi dan Sosial  Lembaga Pemerintah 4. Kerjasama Investasi

5. Potensi pengembangan KPB/KTM Lagita

 Potensi Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan  Potensi Perikanan  Potensi Usaha Kerajinan 6. Permasalahan Kawasan

(18)

BAB II

PROFIL KAWASAN PERKOTAAN BARU (KPB)/KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) LAGITA

2.1 Letak Geografis dan Administratif

Secara geografis, KPB/KTM Lagita terletak pada posisi 101°52’80” - 102°0415” BT dan 3°07’12” - 3°30’54 LS, sedangkan secara geografis Pusat KPB/KTM Lagita di Kecamatan Ketahun terletak pada posisi 02°23’12” - 03°23’15” LS dan 101°26’49” – 101’26°58” BT.

Lagita merupakan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Adapun batas administratif KPB/KTM Lagita sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Sungai Lelangi; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Sungai Air Bintuan.

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdiri dari (tujuh) kecamatan yaitu meliputi Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Lais dan Kecamatan Air Padang. Luas wilayah KPB/KTM Lagita 126.733 Ha. Untuk luas wilayah masing-masing perkecamatan yang termasuk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yaitu Kecamatan Batik Nau 17.514 Ha (13.820 %), Kecamatan Giri Mulya 14.625 Ha (11.540 %), Kecamatan Padang Jaya 13.408 Ha (10.580

(19)

%), Kecamatan Ketahun 44.705 Ha (34.275 %) merupakan Kecamatan terluas, Kecamatan Napal Putih 6.000 Ha (4.734 %) merupakan Kecamatan dengan luas lahan terkecil, Kecamatan Lais 14.121 Ha (11.142 %) dan Kecamatan Air Padang 16.360 Ha (12.909 %).

Pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdapat 22 unit desa eks permukiman transmigrasi yang merupakan desa definitif. Untuk tingkat perkembangan desa eks permukiman transmigrasi terdapat 6 unit Desa Tertinggal, 7 unit Desa Berkembang, 9 unit Desa Mandiri, sedangkan pada tingkat perkembangan desa setempat terdapat 42 unit desa setempat meliputi 9 unit Desa Tertinggal, 27 unit Desa Berkembang, 6 unit Desa Mandiri.

Secara administratif wilayah di KPB/KTM Lagita mengalami pertambahan deliniasi kecamatan dan desa. Jumlah kecamatan yang masuk dalam deliniasi KPB/KTM Lagita bertambah dari semula terdiri dari 5 kecamatan dan 58 Desa menjadi 7 Kecamatan dan 64 Desa. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ketahun (15 Desa), Kecamatan Napal Putih (1 Desa), Kecamatan Giri Mulya (5 Desa), Kecamatan Batik Nau (15 Desa), Kecamatan Air Padang (10 Desa), Kecamatan Lais (10 Desa), dan Kecamatan Padang Jaya (8 Desa). Pertambahan kecamatan ini dikarenakan adanya pemekaran wilayah kecamatan maupun desa.

Adapun rincian perkembangan deliniasi wilayah KPB/KTM Lagita maupun deliniasi desa-desa dalam kawasan KPB/KTM Lagita disajikan pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut.

(20)

Tabel 2.1

Perkembangan Deliniasi Wilayah di KPB/KTM Lagita

No

2011 2014

Kecamatan Desa (Unit) Kecamatan Desa (Unit)

1 Batik Nau 15 Batik Nau 15

2 Giri Mulya 6 Giri Mulya 5

3 Padang Jaya 6 Padang Jaya 8

4 Ketahun 15 Ketahun 15

5 Napal Putih 17 Napal Putih 1

6 Lais 10

7 Air Padang 10

Sumber: Hasil Kunjungan Langsung ke lokasi KPB/KTM Lagita

Tabel 2.2

Deliniasi Desa-desa di KPB/ KTM Lagita

Kecamatan Keterangan Permukiman

Luas Lahan (Ha) Luas (Ha) %

No Kecamatan Batik Nau

1 Ds.Serangai* Eks Permukiman 856 0,675

2 Ds.Selolong** Desa setempat 1.199 0,946

3 Ds.Airlakok** Desa setempat 3.462 2,732

4 Ds.Bintunan** Desa setempat 970 0,765

5 Ds.Sukamarga** Desa setempat 1.199 0,946

6 Ds.Batik Nau** Desa setempat 1.198 0,945

7 Ds.Pagar Ruyung** Desa setempat 947 0,747

8 Ds.Durian Amparan* Eks Permukiman 916 0,723

9 Ds.Samban Jaya** Desa setempat 628 0,496

10 Ds.Maninjau* Eks Permukiman 724 0,571

11 Ds.Air Menganyau* Eks Permukiman 788 0,622

12 Ds.Taba Kelintang** Desa setempat 856 0,675

13 Ds.Ulak Tanding** Desa setempat 1.279 1,009

14 Ds.Sekiau** Desa setempat 1.370 1,081

15 Ds.Seberang Tunggal** Desa setempat 1.122 0,885

Sub Total 17.514 13,820

No Kecamatan Giri Mulya

1 Ds.Sukamakmur** Desa setempat 3.000 2,367

2 Ds.Tanjung Anomr** Desa setempat 4.200 3,097

3 Ds.Giri Mulyar** Desa setempat 3.925 3,314

4 Ds.Wonoharjor** Desa setempat 1.352,5 1,067

5 Ds.Rena Jaya* Eks Permukiman 3.500 2,762

Sub Total 14.625 11,540

No Kecamatan Padang Jaya

(21)

Kecamatan Keterangan Permukiman

Luas Lahan (Ha) Luas (Ha) %

2 Ds.Sido Mukti* Eks Permukiman 450 0,355

3 Ds.Arga Mulya** Desa setempat 1.750 1,381

4 Ds.Talang Tua** Desa setempat 1.923 1,517

5 Ds.Padang Jaya** Desa setempat 1.350 1,065

6 Ds.Tanjung Harapan* Desa setempat 1.195 0,943

7 Ds.Marga Sakti* Eks Permukiman 3.375 2,663

8 Ds.Marga Jaya* Eks Permukiman 665 0,525

Sub Total 13.408 10,580

No Kecamatan Ketahun

1 Ds.Urai** Desa setempat 12.600 9,942

2 Ds.Air Simpang* Eks Permukiman 1.035 0,817

3 Ds.Air Sebayur* Desa setempat 878 0,693

4 Ds.Air Sekamanak** Desa setempat 1.316 1,038

5 Ds.Marga Bakti* Eks Permukiman 2.500 1,973

6 Ds.Bukit Makmur* Eks Permukiman 2.750 2,170

7 Ds.Pasar Ketahun** Desa setempat 3.000 2,367

8 Ds.Giri Kencana* Eks Permukiman 1.750 1,381

9 Ds.Bukit Harapan* Eks Permukiman 7.000 5,523

10 Ds.Kuala Lelangi* Eks Permukiman 2.580 2,036

11 Ds.Fajar Baru* Eks Permukiman 2.246 1,772

12 Ds.Sumber Mulya** Desa setempat 1.300 1,026

13 Ds.Bumi Harjo** Desa setempat 1.350 1,065

14 Ds.Simpang Batu** Desa setempat 3.200 2,525

15 Ds.Melati Harjo** Desa setempat 1.200 0,947

Sub Total 44.705 34,275

No Kecamatan Napal Putih

1 Ds.Muara Santan* Eks Permukiman 6,000 4,734

Sub Total 6.000 4,734

No Kecamatan Lais

1 Ds.Pasar Lais** Desa setempat 600 0,473

2 Ds.Pal Tiga Puluh** Desa setempat 600 0,473

3 Ds. Jago Bayo** Desa setempat 450 0,355

4 Ds.Lubuk Lesung Desa setempat 1.100 0,868

5 Ds.Dusun Raja** Desa setempat 1.499 0,183

6 Ds.Durian Daun** Desa setempat 1.601 1,263

7 Ds.Air Padang** Desa setempat 1.251 0,987

8 Ds.Dataran Lebar** Desa setempat 1.220 0,963

9 Ds.Talang Rasau** Desa setempat 1.300 1,026

10 Ds.Lubuk Gedang** Desa setempat 4.500 3,551

Sub Total 14.121 11,142

No Kecamatan Air Padang

1 Ds.Tanjung Aur* Eks Permukiman 1.000 0,789

2 Ds.Mesigit** Desa setempat 2.000 1,578

3 Ds.Retes** Desa setempat 1.800 1,420

(22)

Kecamatan Keterangan Permukiman

Luas Lahan (Ha) Luas (Ha) %

5 Ds.Talang Ulu** Desa setempat 2.080 1,641

6 Ds.Kembang Manis** Desa setempat 2.400 1,894

7 Ds.Sukarami** Desa setempat 500 0,395

8 Ds.Teluk Ajang** Desa setempat 1.300 1,026

9 Ds.Dusun Raja** Desa setempat 1.360 1,073

10 Ds.Padang Kala** Desa setempat 2.600 2,052

Sub Total 16.360 12,909

Total 126.733 100

Sumber: Hasil Survei Lapangan 2015

Keterangan

* = Desa Eks Permukiman Transmigrasi ** = Desa Setempat

2.2 Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan salah satu hal penting dalam proses pengembangan suatu wilayah atau kawasan, karena aksesibilitas merupakan urat nadi kegiatan perekonomian yang berimbas pada peningkatan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat penggunanya. Kemudahan akses dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu wilayah merupakan aspek yang harus dipertimbangkan sebelum menjalankan kegiatan usaha, karena aksesibilitas merupakan sarana distribusi kegiatan ekonomi wilayah yang akan sangat berpengaruh terhadap sebagian besar hasil produksi pertanian di kawasan tersebut tidak terkecuali aksesibilitas di KPB/KTM Lagita.

Wilayah KPB/KTM Lagita dapat ditempuh melalui jalur darat dari Kota Bengkulu ke Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara (Arga Makmur) selama ± 2,5 jam perjalanan darat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, sedangkan dari Ibukota Bengkulu Utara (Arga Makmur) menuju pusat KPB/KTM Lagita dapat ditempuh selama 5 jam, tetapi apabila dari Bengkulu langsung

(23)

menuju pusat KPB/KTM Lagita dapat ditempuh selama 3 jam melalui jalan Trans Sumatera Lintas Barat.

Selain aksesibilitas/pencapaian ke KPB/KTM Lagita, perlu diperhatikan juga aksesibilitas internal kawasan utamanya dari Pusat KPB/KTM ke pusat-pusat SKP maupun antar desa ke Pusat SKP atau bahkan dari desa-desa ke Pusat KPB/KTM. Masyarakat kawasan KPB/KTM Lagita sangat mengandalkan akses jalan dan jembatan sebagai prasarana untuk distribusi kebutuhan maupun hasil bumi mereka, sehingga secara umum pergerakan perekonomian masyarakat ataupun distribusi kebutuhan dan hasil bumi masyarakat sangat tergantung pada kondisi prasarana yang ada dan kelancaran atau kemudahan aksesibilitas didalam kawasan. Lebih jelas mengenai aksesibilitas menuju KPB/KTM Lagita dapat dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3

Aksesibilitas KPB/KTM Lagita

Jalur Aksesibilitas Jarak Tempuh (Km)

Waktu Tempuh

(Jam) Kondisi Jalan

Kota Bengkulu - Arga Makmur 74 2,5 Aspal Hotmix

Argamakmur – Ketahun 64 1,5 Aspal Hotmix

Bengkulu – Ketahun

(Pusat KPB/KTM) 132 3 Aspal Hotmix

Sumber: Buku Data Pengembangan Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita 2014

Kondisi prasarana perhubungan dan sarana angkutan umum yang ada sesuai dengan laporan tahunan data pengembangan pembangunan di Provinsi Bengkulu 2014, disimpulkan bahwa tingkat aksesibilitas dari Ibukota Provinsi Bengkulu dan Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara menuju Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita pada saat ini berkategori sedang.

(24)

Peningkatan kualitas dan fungsi sebagai prasarana pendukung dalam Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita serta peningkatan frekuensi sarana angkutan umum regular akan lebih memperluas aksesibilitas kawasan tersebut.

2.3 Kondisi Fisik KPB/KTM Lagita

2.3.1 Fisik KPB/KTM Lagita

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita secara fisiografi memiliki bentuk sebaran kemiringan lahan,dimana Kemiringan lereng di kawasan pusat KPB/KTM Lagita merupakan areal datar antara (0-3%) dengan luas areal 33,84 Ha (47 %) yang merupakan areal dataran yang terluas di Pusat KPB/KTM, dataran berombak antara (3-8%) dengan luas areal 20,16 Ha (28 %), dataran bergelombang (9-15%) dengan luas areal 10,08 Ha (14 %) dan lahan perbukitan antara (16-25%) dengan luas areal 7,29 Ha (11 %) dari luasan areal pusat KPB/KTM yang merupakan areal tersempit. Kemiringan lahan pada KPB/KTM Lagita dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4

Kemiringan Lahan KPB/KTM Lagita

No Kemiringan Lahan Bentuk Wilayah Luas (Ha) % 1 0 - 3 % Datar 33.84 47 2 3 - 8 % Berombak 20.16 28 3 9 - 15 % Bergelombang 10.08 14 4 16-25 % Berbukit 7.29 11 Total 72 100

(25)

2.3.2 Penggunaan Lahan

Sebagian besar penggunaan lahan di kawasan pusat Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita adalah belukar muda dan karet dengan luas 31.766,86 Ha atau 31% dari areal KPB/KTM dan merupakan areal penggunaan lahan terluas, sedangkan luas lahan tersempit digunakan sebagai lahan terbuka dengan luasan 909,14 Ha atau 0,92%. Secara detail penggunaan lahan di KPB/KTM Lagita dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5

Penggunaan Lahan KPB/KTM Lagita

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Belukar Muda dan Karet 31.766,86 32,01 2 Perkebunan Karet 10.693,65 10,77 3 Perkebunan Cokelat 12.797,02 12,89

4 Kebun Campur 11.760,57 11,85

5 Perkuminan 9.511,88 9,58

6 Perkebunan Kelapa Sawit 9.253,38 9,32

7 Sawit Masyarakat 4.415,41 4,45

8 Sawah 3.488,20 3,51

9 Hutan Bekas Tebangan 2.996,68 3,02

10 Belukar Tua 1.658,20 1,67

11 Lahan Terbuka 909,14 0,92

Total 99.251,00 100

Sumber: Master Plan KTM Lagita

Tabel 2.5 diatas, menjelaskan penggunaan lahan KPB/KTM Lagita sebesar 99.251 Ha sedangkan berdasarkan hasil survei lapangan tahun 2015, luas areal di kawasan KPB/KTM Lagita adalah sejumlah 126.733 Ha dari total keseluruhan luas desa di KPB/KTM Lagita. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada sekitar 27.482 Ha areal yang belum teridentifikasi penggunaanya.

(26)

2.3.3 Hidrologi

Dalam Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita, sumber air yang berasal dari sumur, air kemasan, sumur bor dan pompa, ledeng tanpa meteran, mata air, dan sungai/danau/kolam pada umumnya digunakan untuk kehidupan sehari-hari misalnya seperti digunakan untuk air minum dan air untuk mandi atau mencuci. Kontinuitas aliran air dapat dibedakan menjadi dua tipe aliran yaitu, (1) Sungai Perenial dengan keadaan airnya yang mengalir sepanjang tahun yang meliputi sungai Air Ketahun, dan Sungai Air Seblat dan (2) Sungai Interminten dengan keadaan aliran airnya berfluktuasi menurut musim (anak sungai).

2.3.4 Klimatologi

Kondisi iklim pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita menurut Badan Metreologi dan Geofisika Pulau Baai Bengkulu tercatat sebagai berikut:

 Suhu Udara rata-rata 23,72°C – 26,91°C (Bulan Februari – Juli);

 Suhu udara bulanan rata-rata 25,82 C;

 Kecepatan angin rata-rata 4,02 – 9,83 Km/Jam;  Kecepatan angin bulanan 7,13 Meter/Detik;

 Penyinaran matahari rata-rata 5,52%-57,4% per Jam ;  Bulan basah (CH > 200 mm) 7 bulan;

 Bulan kering (CH < 100 mm) 1 bulan.

2.3.5 Kondisi Fisik Pusat KPB/KTM Lagita

Pembangunan sarana dan prasarana sebagai bagian dari konsep pengembangan ruang sangat dibutuhkan untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan sesuai dengan fungsinya.

(27)

Sarana dan prasarana pada Pusat KPB/KTM Lagita selama 5 tahun terakhir ini mengalami beberapa perkembangan, seperti pembebasan lahan Pusat KTM/KPB, pembukaan jalan boulevard, pematangan lahan, pembangunan jalan penghubung, pembangunan drainase, peningkatan jalan maupun pembangunan jembatan. Perkembangan sarana dan prasarana pada KPB/KTM Lagita dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel 2.6

Pengembangan Sarana dan Prasarana KPB/KTM Lagita

No Jenis Pekerjaan Volume lokasi Tahun

Anggaran

1 Pembebasan Lahan Pusat KTM 53 Ha Giri Kencana 2009

2 Site Plan, DED Paket Giri Kencana 2009

3 Pembukaan Jalan Boulevard 1 KM Giri Kencana 2010

4 Pematangan Lahan 53 Ha Giri Kencana 2010

5 Pembangunan Jalan Penghubung 3 Km Giri Kencana 2010

6 Pembangunan Tugu atau Gerbang KTM 12 Km Ketahun-D5 2010

7 Perkerasan Jalan Penghubung KTM 3,5 Km Ketahun-D5 2011

8 Peningkatan Jalan Ketahun Giri mulya 12 Km Ketahun 2011

9 Peningkatan Jalan Ketahun-D5 6 Km Ketahun 2011

10 Peningkatan Jalan Lingkungan 6 Km Giri Kencana 2011

11 Peningkatan Jalan Lingkungan 6 Km Giri Mulya 2011

12 Peningkatan Jalan Lingkungan 7 Km Padang Jaya 2011

13 Peningkatan Jalan Poros 6 Km Napal Putih 2011

14 Peningkatan Jalan Poros 5 Km Kembang Manis 2011

15 Redesign Pasar Terminal Terpadu Paket Giri Kencana 2012

16 Drainase Pusat KTM 1,5 km Giri Kencana 2013

17 Pembangunan Jembatan KTM 40 m Giri Kencana 2013

18 Peningkatan Sheet Centre / Pembibitan 200 Ha Padang Jaya Reguler

(28)

2.4 Legalitas KPB/KTM Lagita

Beberapa landasan hukum yang mendukung pengembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita adalah sebagai berikut:

1. KEP.220/MEN/V/2007 tentang Penetapan Kawasan Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM).

2. KEP.293/MEN/XI/2009 tentang Penetapan dan Lokasi Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. 3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan

atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang ketransmigrasian.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian.

5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP 214/MEN/V/2007 tanggal 7 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Pembangunan Dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi.

6. Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor: L. 005. VI. Tahun 2007, Tanggal 12 Juni 2007, tentang Pembentukan Tim Kelompok Kerja (Pokja) Kota Terpadu Mandiri (KTM) Provinsi Bengkulu.

(29)

7. Surat Keputusan Bupati Bengkulu Utara Nomor 84 Tahun 2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan KTM Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkulu Utara.

8. Surat Keputusan Bupati Bengkulu Utara Nomor 206 Tahun 2008 tanggal 15 Mei 2008 tentang Penetapan Penunjukan Pencandangan Tanah untuk Pembangunan Pusat Kota dan Pembangunan Seed Center di lokasi KTM Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara.

9. Surat Keputusan Bupati Bengkulu Utara Nomor 233 Tahun 2009 tanggal 4 Juli 2009 tentang Penetapan/Penunjukan Pencandangan Tanah Untuk Lokasi Pembangunan Pusat Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara.

10. Surat Dirjen P2KTrans Nomor 96/P4 Trans/l/2009 tanggal 22 Januari 2009 perihal Pembangunan KTM Kawasan Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

11. Program Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2014, melalui APBD Tahun 2014.

2.5 Kependudukan/Sumber Daya Manusia

Salah satu hal yang terpenting dan berpengaruh pada suatu proses pembanguan dan pengembangan wilayah yaitu penduduk, karena penduduk merupakan salah satu objek yang berperan dalam pembangunan, pertumbuhan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Kualitas atau kompetensi penduduk/sumber daya manusia (SDM) sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan.

(30)

Data BPS tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan sejumlah 97.518 Jiwa (26.281 KK) yang terdiri dari penduduk di kawasan eks permukiman transmigrasi sebanyak 50.687 Jiwa (51,98%) dan penduduk desa setempat sebanyak 46.831 Jiwa (48,02%). Rincian untuk penduduk saat ini dapat dilihat pada tabel 2.7

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk di KPB/KTM Lagita

No Jenis Penduduk Penduduk Saat Ini KK % Jiwa % 1. Penduduk Eks Permukiman

Transmigrasi 13.515 51,42 50.687 51,98 2. Penduduk Setempat 12.766 48,58 46.831 48,02 Total 26.281 100 97.518 100

Sumber: Kecamatan Dalam Angka Kab. Bengkulu Utara

2.5.1 Penduduk Eks Permukiman Transmigrasi

Penduduk eks permukiman transmigrasi pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita berjumlah sebanyak 50.687 Jiwa/13.515 KK, yang tersebar pada 22 desa meliputi 6 (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal Putih dan Kecamatan Air Padang. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Ketahun dengan jumlah penduduk mencapai 21.904 Jiwa (5.551 KK) dan untuk jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Air Padang dengan jumlah penduduk mencapai 535 Jiwa (148 KK). Jumlah Penduduk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dapat dilihat pada tabel 2.8.

(31)

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Permukiman Transmigrasi di KPB/KTM Lagita

No. Kecamatan

Penduduk Saat ini

KK % Jiwa % 1 Batik Nau 1.514 11,20 5.414 10,68 2 Giri Mulya 3.208 23,74 11.467 22,62 3 Padang Jaya 2.757 20,40 10.154 20,03 4 Ketahun 5.551 41,07 21.904 43,21 5 Napal Putih 337 2,49 1.213 2,39 6 Air Padang 148 1,1 535 1,05 Total 13.515 100 50.687 100

Sumber: Kecamatan Dalam Angka Kab. Bengkulu Utara 2014

2.5.2 Penduduk Setempat

Penduduk setempat pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) terdiri dari 42 Desa dan berpenduduk sebanyak 46.831 Jiwa/12.766 KK, yang tersebar pada 6 (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Lais, dan Kecamatan Air Padang. Rincian dari penduduk desa setempat pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB) / Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dapat dilihat pada tabel 2.9

(32)

Tabel 2.9

Jumlah Penduduk Desa Setempat di KPB/KTM Lagita

No. Kecamatan Jumlah Penduduk

KK % Jiwa % 1 Batik Nau 1.957 15,32 6.958 14,86 2 Giri Mulya 531 4,15 1.764 3,77 3 Padang Jaya 3.628 28,42 11.354 24,24 4 Ketahun 2.821 22,10 11.913 25,44 5 Lais 2.513 19,69 9.596 20,49 6 Air Padang 1.316 10,30 5.246 11,20 Total 12.766 100 46.831 100

Sumber: Kecamatan Dalam Angka,BPS Kab. Lahat 2014

2.5.3 Mata Pencaharian Penduduk

Pada umumnya sebagian besar mata pencaharian penduduk di KPB/KTM Lagita adalah sebagai buruh dan tani. Penghasilan utama mereka adalah, petani perkebunan dengan komoditi karet dan kelapa sawit sawah, petani tanaman pangan dengan komoditi padi sawah dan sebagian lagi sebagai nelayan.

2.6 Sarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu alat penggerak pada bidang pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu sarana dan prasarana seyogyanya terus ditingkatkan dalam segi kualitas maupun kuantitas. Prasarana pendidikan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita meliputi beberapa jenjang pendidikan berdasarkan tingkatannya mulai dari Taman Kanak-kanak (TK),

(33)

Sekolah Dasar (SD) negeri maupun swasta, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri maupun swasta, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) negeri maupun swasta yang tersebar di setiap kecamatan pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita. Adapun rincian jumlah prasarana, pendidikan dan murid berdasarkan tingkatannya pada KPB/KTM Lagita yaitu, Taman Kanak-kanak 8 unit dan 79 murid, Sekolah Dasar (SD) 97 unit dan 4.544 murid, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri 35 unit dan 1.651 murid, serta Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) negeri 10 unit dan 824 murid.

Uraian sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan tingkatan pada setiap kecamatan di KPB/KTM Lagita tertera pada tabel 2.10.

(34)

Tabel 2.10

Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita

Sarana dan Prasarana Pendidikan Kecamatan Total Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang TK Unit 1 - - - - 6 1 8 Murid - - - 79 - 79 Guru - - - 20 - 20 SD Unit 18 16 18 27 1 8 9 97 Murid - 3.690 - - - - 854 4.544 Guru - - - 0 SLTP Unit 6 3 6 13 - 5 2 35 Murid 1.548 - - - - 103 1.651 Guru - - - 0 SLTA Unit 2 1 1 4 1 - - 9 Murid 824 - - - 824 Guru - - - 0 Universitas Unit - - - 1 - - - 1 Murid - - - 0 Guru - - - 0

Sumber: BPS, Podes 2014 dan Kecamatan Dalam Angka 2014

Adapun bentuk fisik prasarana pendidikan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dilihat pada gambar dibawah ini:

(35)

Gambar 2.1

Foto Sarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita

Gambar 2.2

Grafik Prasarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita

0 5 10 15 20 25 30

Grafik Prasarana Pendidikan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita tahun 2014

TK/Paud SD/MI Sederajat SLTP/MTS Sederajat SLTA/SMK/MAN Sederajat Universitas

(36)

2.7 Sarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan adalah suatu pelayanan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat selain kebutuhan sandang, pangan dan papan Fasilitas kesehatan merupakan salah satu yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dengan jumlah penduduk 97.518 jiwa memiliki fasilitas kesehatan mulai dari prasarana kesehatan sampai dengan tenaga medis yang terdapat di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita. Adapun fasilitas lainnya dalam sarana kesehatan yaitu terdapat fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) atau Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA), Surat Miskin/SKTM dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita. Jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan pelayanan kesehataan saat ini terdata sebanyak 21.702 Jiwa untuk pemilik JAMKESMAS/JAMKESDA, 3.504 Jiwa untuk pemilik Surat Miskin/SKTM, dan sebanyak 1.190 Jiwa untuk pemilik BPJS/JKN. Secara rinci persentase untuk bantuan pelayanan kesehatan dapat dilihat pada gambar 2.3.

(37)

Gambar 2.3

Diagram Pengguna Fasilitas Kesehatan di KPB/KTM Lagita

Berdasarkan data yang diperoleh dari Data BPS Kabupaten Bengkulu Utara 2014, Kecamatan Dalam Angka 2014 dan Masterplan KPB/KTM Lagita untuk sarana kesehatan yang meliputi fasilitas dan tenaga medis di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdiri dari Puskesmas 8 unit, Puskesmas Pembantu 39 unit, Posyandu 111 unit, Poskesdes 11 unit, Polindes 14 unit, Apotik/Toko Obat 2 unit, tempat Praktek Dokter 14 unit dan Praktek Bidan 65 unit. Rincian dari detail prasarana kesehatan pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dapat dilihat pada tabel 2.11

82%

13% 5%

Diagram Pengguna Fasilitas Kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru Lagita 2014

Penerima kartu JAMKESMAS/JAMKESDA

Surat Miskin/SKTM yang dikeluarkan Desa/Kelurahan Peserta BPJS Kesehatan/ JKN

(38)

Tabel 2.11

Jumlah Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita

Kecamatan Sarana Kesehatan (unit) Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang Jumlah Puskesmas 1 1 0 3 0 1 2 8 Puskesmas Pembantu 6 5 7 11 1 4 5 39 Posyandu 22 15 21 30 - 12 10 111 Poskesdes 1 1 1 7 1 - - 11 Polindes 8 1 - 3 - 1 3 14 Apotik 0 1 - - - 1 - 2 Praktek Dokter 1 1 2 8 - 2 - 14 Praktek Bidan 2 10 18 27 1 5 2 65

Sumber: BPS, Podes dan Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Bengkulu Utara 2014

Gambar 2.4

Diagram Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita

3% 15% 42% 4% 5% 1% 5% 25%

Diagram Jenis Prasarana Kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru Lagita 2014

Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu

Poskesdes Polindes Apotek

(39)

Adapun bentuk fisik sarana kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5

Foto Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita

Tenaga kesehatan yang terdapat pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita meliputi Dokter 14 orang, Bidan 106 orang, Tenaga Medis 77 orang, dan Dukun Bersalin 105 orang. Rincian dari jumlah sarana kesehatan pada Kawasan Perkotaan Baru(KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dilihat pada tabel 2.12 sebagai berikut:

(40)

Tabel 2.12

Jumlah Tenaga Medis di KPB/ KTM Lagita

Kecamatan Tenaga Medis (unit) Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang Jumlah Dokter 2 4 1 7 0 0 0 14 Bidan 10 13 18 42 0 13 10 106 Tenaga Medis 19 7 10 40 1 0 0 77 Dukun Bersalin 13 2 28 32 5 14 2 105

Sumber: BPS, Podes dan Kecamatan dalam Angka Kabupaten Bengkulu Utara 2014.

Gambar 2.6

Diagram Tenaga Kesehatan di KPB/KTM Lagita

Berdasarkan diagram tenaga kesehatan di KPB/KTM Lagita diperoleh bahwa jumlah tenaga medis terbesar adalah dukun bersalin dan bidan dengan jumlah 35 % dari total keseluruhan tenaga kesehatan di KPB/KTM Lagita sedangkan yang terkecil adalah dokter dengan jumlah 5 % dari total keseluruhan tenaga kesehatan di KPB/KTM Lagita.

5%

35%

25% 35%

Diagram Tenaga Kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru Lagita 2014

(41)

2.8 Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan salah satu sarana dalam kehidupan yang dibutuhkan untuk mendapatkan kebutuhan rohani, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat pada setiap wilayah. Kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sebagai umat beragama dengan adanya dukungan sarana peribadatan sehingga dapat melakukan ibadah dengan sarana yang sudah disediakan. Sarana peribadatan yang tersedia di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita meliputi masjid/mushola 241 unit, surau 211 unit, gereja 31 unit, dan vihara 1 unit. Adapun rincian sarana peribadatan pada tabel 2.13.

Tabel 2.13

Jumlah Sarana Peribadatan di KPB/KTM Lagita

No Kecamatan Masjid/Musholah Surau Gereja Vihara

1. Batik Nau 28 11,62 43 20,38 1 3,23 - - 2. Giri Mulya 59 24,48 15 7,11 7 22,58 - - 3. Padang Jaya 57 23,65 55 26,07 12 38,71 1 100 4. Ketahun 63 26,14 85 40,28 11 35,48 - - 5 Napal Putih 2 0,83 2 0,95 - - - - 6 Lais 16 6,64 10 4,74 - - - - 7 Air Padang 16 6,64 1 0,47 - - - - Total 241 100 211 100 31 100 1 100

Sumber: Kecamatan Dalam Angka Lagita 2014

Dari tabel diatas, terlihat bahwa sarana peribadatan KPB/KTM Lagita berupa Masjid/Mushola terbanyak terdapat pada Kecamatan Ketahun dengan jumlah 63 unit atau 26,14 % dari jumlah total keseluruhan, surau terbanyak terdapat pada Kecamatan Ketahun dengan jumlah 85 unit atau 40,28% dari jumlah total keseluruhan, Gereja terbanyak terdapat pada Kecamatan Padang Jaya dengan jumlah 12 unit atau

(42)

38,71 % dari jumlah total keseluruhan dan Vihara cuma terdapat 1 unit pada Kecamatan Padang Jaya.

2.9 Sarana Olahraga

Sarana dan prasarana olahraga adalah salah satu hal yang dapat menunjang kesehatan masyarakat maupun kreatifitas pada bidang olahraga itu sendiri. Olahraga termasuk dalam hal kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang menggunakan fisik sebagai media utama untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan olahraga sarana dan prasarana adalah hal yang mendukung terlaksananya setiap kegiatan yang berhubungan dengan bidang olahraga.

Pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita prasarana atau fasilitas olahraga meliputi beberapa bidang serta kelompok masyarakat yang aktif dalam kegiatan olahraga seperti sepak bola, bola voli, bola basket, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, futsal, renang, bela diri, dan bilyard. Untuk mengetahui presentase penunjang sarana dan prasarana kegiatan olahraga di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dilihat pada diagram 2.7 dibawah ini:

(43)

Gambar 2.7

Diagram Fasilitas Olahraga di KPB/KTM Lagita

2.10 Sarana Perdagangan

Ketersediaan sarana perekonomian bagi kegiatan perdagangan dan jasa di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita masih sangat minim. Hal ini terlihat dari jumlah fasilitas perdagangan barang dan jasa yang ada hanya berupa pasar 25 unit, toko/warung kelontong yang berjumlah 15 unit, warung/kedai makanan minuman yang berjumlah 1.462 unit dan mini market yang berjumlah 6 unit. Prasarana perekonomian ini tersebar di Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Lais, dan Kecamatan Air Padang. Indikator perubahan struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui sebaran dan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah. Besarnya pengaruh suatu sektor ekonomi dipengaruhi oleh arah kebijakan perekonomian yang dibuat oleh pemerintah daerah. Selain itu, besarnya peranan sektor perekonomian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal lainnya seperti daya dukung masyarakat dalam mengembangkan sektor perekonomian tersebut.

20% 26% 19% 3% 1% 12% 7% 6% 6%

DIAGRAM FASILITAS OLAHRAGA Sepak Bola Bola Voli Bulu Tangkis Bola Basket Tenis Lapangan Tenis Meja Futsal Renang

(44)

Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu daerah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Berikut tabel fasilitas perdagangan dan jasa di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri Lagita:

Tabel 2.14

Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa di KPB/KTM Lagita

No Jenis Kelembagaan Kecamatan Jumlah Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang 1 Toko/Kios/ warung 0 3 7 0 5 0 0 15 2 Mini Market 0 0 1 3 0 2 0 6 3 Pasar 9 3 6 5 1 1 0 25 4 Warung Makan/Resto 192 185 282 594 5 169 35 1.462

Sumber: Podes Tahun 2014

2.11 Jaringan Listrik

Fasilitas jaringan listrik PT PLN di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita telah tersedia dan telah digunakan oleh hampir seluruh penduduk. Jaringan PLN yang telah tersebar digunakan mulai dari sudah menggunakan jaringan listrik PLN yang telah tersebar di kawasan dengan masing-masing kegunaan mulai dari kebutuhan rumah tangga biasa dan kegiatan diluar rumah seperti dalam hal pendidikan, kesehatan, dan usaha lainnya. Jumlah pengguna listrik PLN di kawasan ini sebanyak 26.128 KK, pengguna listrik non PLN sebanyak 668 KK, dan Keluarga tanpa listrik 1.575 KK.

(45)

Pelanggan PLN di Kawasan Perkotaan Baru Lagita hampir seluruhnya menggunakan listrik untuk kebutuhan rumah tangga biasa, sedangkan untuk kegiatan usaha umumnya mereka menggunakan diesel. Pengguna Listrik PLN di Kawasan Perkotaan Baru Lagita sebanyak 4.670 keluarga, pengguna listrik Non PLN sebanyak 1.003 keluarga dan tanpa listrik sebanyak 725 keluarga. Sebagian masyarakat masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan penerangan atau lainnya. Penerangan jalan ada yang menggunakan aliran non pemerintah dan yang diusahakan oleh pemerintah. Bahan bakar yang digunakan penduduk untuk memasak di Kawasan Perkotaan Baru Lagita menggunakan kayu bakar dan LPG. Rincian penggunaan listrik PLN dan listrik non PLN di KPB/KTM Lagita dapat dilihat pada tabel 2.15.

Tabel 2.15

Penggunaan Listrik PLN dan Listrik Non PLN di KPB/KTM Lagita

No. Kecamatan

Penggunaan Listrik

Penggunaan Listrik PLN

Penggunaan

Listrik Non PLN Keluarga Tanpa Listrik

1 Batik Nau 3307 6 225 2 Giri Kencana 3537 356 40 3 Padang Jaya 6573 35 151 4 Ketahun 7993 218 515 5 Napal Putih 150 50 142 6 Lais 2998 3 147 7 Air Padang 1620 0 1575 Total 26.178 668 1575

(46)

BAB III

POTENSI KPB/KTM LAGITA

3.1 Potensi Sumber Daya Manusia

Sesuai dengan data BPS tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan berjumlah 97.518 Jiwa (26.281 KK) yang terdiri dari penduduk di kawasan eks permukiman transmigrasi sebanyak 50.687 Jiwa (51,98%) dan kawasan penduduk setempat sebanyak 46.831 Jiwa (48,02%).

3.2 Transportasi dan Komunikasi

Transportasi menuju Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita menggunakan alat transportasi darat seperti bus umum, truk, angkutan umum, dan ojek maupun transportasi laut. Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terletak ± 132 Km dari Pusat Kota Provinsi dan ± 64 Km dari Pusat Ibukota Kabupaten. Kondisi jalan menuju Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita adalah jalan Aspal Hotmix. Jarak tempuh dari Ibukota Provinsi adalah 3,5 jam perjalanan darat dan 1,5 jam dari Ibukota Kabupaten melalui jalan Trans Sumatera Lintas Barat.

Fasilitas komunikasi di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita masih mengalami keterbatasan, salah satunya seperti Kantor Pos di Kecamatan Giri Mulya hanya 1 unit dan Kecamatan Padang Jaya 1 unit. Untuk fasilitas telekomunikasi yang ada di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yaitu pengguna telepon kabel (telepon satelit PT.Telkom) hanya ada di Kecamatan Ketahun sebanyak 50 unit.

(47)

Tabel 3.1

Sarana Transportasi dan Komunikasi di KPB/KTM Lagita

Kecamatan/Desa

Jenis Sarana

Transportasi (Unit) Jenis Sarana Komunikasi (Unit) Bus/Mini Bus Ojek Kantor Pos Telepon Batik Nau - - - - Giri Mulya - - 1 - Padang Jaya - - 1 - Ketahun - - - 50 Napal Putih - - - - Lais - - - - Air Padang - - - Total 0 0 2 50

Sumber: Buku data dan Informasi KPB/KTM Lagita 2011

3.3 Kelembagaan

Kelembagaan merupakan hal yang sangat penting dalam mengorganisir kegiatan masyarakat di suatu daerah, dimana kelembagaan berfungsi untuk menjalankan, mengontrol dan mengakomodasi seluruh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik sosial, ekonomi maupun pemerintahan, sehingga terwujud keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan.

Kelembagaan-kelembagaan yang terdapat pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/ Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita berupa lembaga perekonomian maupun pemerintahan.

3.3.1 Lembaga Ekonomi dan Sosial

Lembaga ekonomi yang ada di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita meliputi beberapa lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan pemerintah sebanyak 11 unit yang terdapat di Kecamatan Giri Mulya 2 unit, Kecamatan Padang Jaya 1 unit, Kecamatan Ketahun 7 unit, dan di Kecamatan Lais 1 unit. Untuk lembaga keuangan swasta hanya terdapat 7 unit

(48)

yang berada di Kecamatan Ketahun. Untuk BPR terdapat 2 unit yang berada di Kecamatan Giri Mulya 1 unit dan Kecamatan Padang Jaya 1 unit. Koperasi dibagi beberapa jenis yaitu, KUD 7 unit yang terdapat di Kecamatan Giri Mulya 2 unit dan Kecamatan Padang Jaya 5 unit, dan Koperasi Simpan Pinjam 11 unit yang terdapat di Kecamatan Giri Mulya 10 unit dan Kecamatan Padang Jaya 1 unit. Rincian data lembaga ekonomi dan sosial di KPB/KTM Lagita dapat dilihat pada tabel 3.2.

3.2.2 Lembaga Pemerintahan

Lembaga pemerintahan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita berada di 7 (tujuh) Kecamatan dan 64 Desa yang tersebar di masing-masing Kecamatan yaitu Kecamatan Batik Nau 15 unit, Kecamatan Giri Mulya 5 unit, Kecamatan Padang Jaya 8 unit, Kecamatan Ketahun 15 unit, Kecamatan Napal Putih 1 unit, Kecamatan Lais 10 unit dan Kecamatan Air Padang 10 unit.

Uraian secara rinci data lembaga pemerintahan yang tersedia di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita, disajikan pada tabel 3.2.

(49)

Tabel 3.2

Lembaga Ekonomi dan Sosial Serta Lembaga Pemerintahan di KPB/KTM Lagita

No Jenis Kelembagaan Kecamatan Jumlah Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang A Lembaga Keuangan 1 Pemerintah 0 2 1 7 0 1 0 11 2 Swasta 0 0 0 7 0 0 0 7 3 BPR 0 1 1 0 0 0 0 2 B Koperasi 1 KUD 0 2 5 0 0 0 0 7 2 Industri dan Kerajinan 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Simpan dan Pinjam 0 10 1 0 0 0 0 11 C Lembaga Pemerintahan 1 Kelurahan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Desa 15 5 8 15 1 10 10 64

(50)

3.4 Kerjasama Investasi

Kerjasama investasi dalam hal komoditas unggulan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita meliputi tanaman kelapa sawit, kakao, dan karet.

Dengan adanya luas lahan yang digunakan untuk tanaman Perkebunan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yang di tunjukan adanya kerjasama investasi dengan beberapa investor yang menanamkan modalnya untuk mengelola komoditas unggulan pada tanaman perkebunan tersebut meliputi beberapa investor yaitu:

1. PT.Agro Perak Sejahtera di Kecamatan Batik Nau Tanaman : Kelapa Sawit

Luas Tanaman : 198,75 Ha

2. PT.Buni Likarez di Kecamatan Batik Nau Tanaman : Kelapa Sawit

Luas Tanaman : 121,20 Ha 3. PT.Perkebunan Nusantara VII

Tanaman : Karet

Luas Tanaman : 2.493,82 Ha

4. PT.Mertju Buana di Kecamatan Ketahun Tanaman : Kakao

Luas Tanaman : 3.148 Ha

5. PT.Pamor Ganda di Kecamatan Ketahun Tanaman : Kakao

Luas Tanaman : 3.321 Ha

6. PT.Pamor Ganda di Kecamatan Ketahun Komoditi : Karet

(51)

Dengan adanya kerjasama investasi tersebut diharapkan pengembangan ekonomi kawasan yang dilakukan dapat meningkatkan dan mengembangkan agribisnis di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita, untuk dapat berkontribusi bagi ekonomi wilayah baik dalam kawasan maupun dalam lingkungan Kabupaten Bengkulu Utara maupun Provinsi Bengkulu.

(52)

3.5 Potensi Pengembangan KPB/KTM Lagita

3.5.1 Potensi Tanaman Pangan dan Perkebunan

Pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dan sekitarnya dengan cakupan wilayah hingga 7 Kecamatan memiliki luas lahan potensi untuk perkembangan agrabisnis dengan luas lahan sebesar 55.140,94 Ha yang terdiri dari tanaman padi sawah seluas 3.386 Ha dengan pencapaian produksi 16.446,95 ton, tanaman padi ladang 442 Ha dengan pencapaian produksi 781,70 ton, tanaman jagung hibrida 233 Ha dengan pencapaian produksi 1.033,50 ton, tanaman jagung komposit 23 Ha dengan pencapaian produksi 56 ton, tanaman kedelai seluas 172 Ha dengan pencapaian produksi 184,80 ton, tanaman kacang tanah 178 Ha dengan pencapaian produksi 1.193,12 ton, tanaman kacang hijau seluas 38 Ha dengan pencapaian produksi 53,31 ton, tanaman ubi kayu 184 Ha dengan pencapaian produksi 1.281,80 ton, tanaman ubi jalar seluas 109 Ha dengan pencapaian produksi 944,40 ton, tanaman karet seluas 26.964,04 Ha dengan pencapaian produksi 1.513.561,16 ton, tanaman kopi seluas 3.149 Ha dengan pencapaian produksi 1.139.376,50 ton, tanaman kelapa sawit seluas 15.538,25 Ha dengan pencapaian produksi 4.721.992,54 ton, tanaman kakao seluas 199 Ha dengan pencapaian produksi 65.438,30 ton, tanaman kayu manis seluas 2.140 dengan pencapaian produksi 3.392 Ha dan tanaman pinang seluas 2.352,20 Ha dengan pencapaian produksi 561.970 ton.

Adapun perkebunan lokal pada KPB/KTM Lagita yaitu komoditas Salak Pondoh juga berkembang di kluster agropolitan yang meliputi Kecamatan Padang Jaya dan Giri Mulya. Jenis usaha ini banyak dikembangkan masyarakat dengan memanfaatkan lahan

(53)

pekarangan. Iklim dan potensi lahan cukup mendukung usaha ini. Umumnya petani memanfaatkan sebagai usaha sampingan dengan komoditas inti mengolah kebun kelapa sawit atau karet. Namun demikian hasil dari usaha salak pondoh cukup menjanjikan. Hanya saja ukuran buahnya lebih kecil dari yang dikembangkan di Pulau Jawa. Pemasaran biasanya dilakukan dengan memajang di pinggir jalan memasang papan iklan di pinggir jalan atau dikirim ke Kota Arga Makmur atau Kota Bengkulu.

Tabel 3.3

Komoditas Unggulan di KPB/KTM Lagita

No Komoditi

Luas Panen / Kecamatan Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Padi Sawah 806 46 712 272 1 1168 381 2 Padi Ladang 10 35 35 129 179 14 40 3 Jagung Hibrida 12 6 84 17 16 44 54 4 Jagung Komposit 0 16 3 1 1 0 2 5 Kedelai 7 9 41 32 15 29 39 6 Kacang Tanah 15 12 26 15 13 30 67 7 Kacang Hijau 7 8 1 5 1 6 10 8 Ubi kayu 10 26 76 30 13 16 13 9 Ubi Jalar 3 20 52 5 6 4 19 10 Karet 8357 2792 6872 6872 0 1411 660 11 Kopi 90 960 434 1152 0 249 265 12 Kelapa Sawit 0 3208 1193 6392 0 445 4300 13 Kakao 0 12 98 61 0 28 0 14 Lada 0 0 14 19 0 0 0 15 Kayu Manis 0 15 2125 0 0 0 0 16 Pinang 88 615 1645 4 0 0 0 17 Salak Pondoh - - - - Total 9405 7780 13411 15006 245 3444 5850

Sumber: Data Realisasi Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

(54)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 5 komoditi unggulan terbesar di wilayah KPB/KTM Lagita adalah karet dengan luas lahan terbesar 8357 Ha terletak di Kecamatan Batik Nau, kelapa sawit dengan luas lahan terbesar 6392 Ha terletak di Kecamatan Ketahun, pinang dengan luas lahan terbesar 1645 Ha terletak di Kecamatan Padang Jaya, kopi dengan luas lahan terbesar 1152 Ha terletak di Kecamatan Ketahun, padi sawah dengan luas lahan 1168 Ha terletak di Kecamatan Lais.

Tabel 3.4

Pencapaian Produksi Lahan Perkebunan KPB/KTM Lagita

No Komoditi

Produksi Lahan Perkebunan Pertiap Kecamatan di KPB/KTM Lagita (TON)/Tahun

Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Lais Air Padang 1 Padi Sawah 4.012,12 166 4.315,93 979,20 3,60 5256 1714,5 2 Padi Ladang 22 65 73,50 232,20 286 26,60 76,00 3 Jagung Hibrida 72 16 386,40 56,10 62 198 243,00 4 Jagung Komposit - 40 7,50 2,20 2 0 4,00 5 Kedelai 8,40 9 49,20 35,20 15 29,00 39,00 6 Kacang Tanah 16,50 14 823,68 22,50 15 93,00 207,70 7 Kacang Hijau 7 8 0,91 4,80 1 4,50 27,00 8 Ubi kayu 67 208 684,00 222 31 38,40 31,20 9 Ubi Jalar 24,60 164 468,00 44,00 54 34 155,80 10 Karet 1.501.697 201 11530 12 0 121 0 11 Kopi 147735 51525 248341 776 0 691000 0 12 Kelapa Sawit 0 3621000 721562 69831 0 309600 0 13 Kakao 0 2849 61261 29 0 1300 0 14 Lada 0 0 11 0 0 0 0 15 Kayu Manis 0 116 3276 0 0 0 0 16 Pinang 130 399 33,05 0 0 0 0 17 Salak Pondoh - - - - Total 148033 3676779 1052823 72245 471 1007701 2.498,20

Sumber: Data Realisasi Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015

(55)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian produksi lahan terbesar di KPB/KTM Lagita adalah pada komoditi kelapa sawit dengan pencapaian produksi terbesar 3.621.000 ton/tahun di Kecamatan Giri Mulya.

3.5.2 Potensi Usaha Perikanan

Pada tahun 2014 kluster usaha minapolitan yang berkembang terdapat di Kecamatan Padang Jaya. Peran petani sebagai pengelola perikanan darat yang telah terdata sekitar 35 kelompok usaha dengan anggota sekitar 240 petani dengan luas kolam seluas 700 Hektar. Hasil produksi yang dihasilkan per harinya antara 20-30 ton ikan segar dengan rata-rata produksi 550 ton setiap bulan. Jenis ikan yang dihasilkan terdiri dari ikan mas, ikan nila dan ikan lele.

3.5.3 Potensi Usaha Kerajinan

Industri rumah tangga (home industry) ini banyak diupayakan di Kecamatan Ketahun. Jenis makanan yang diproduksi meliputi tempe, tahu, keripik pisang, selai pisang, rengginang, keripik ubi, keripik kedelai, ketan, marning jagung dan beberapa jenis makanan ringan yang bahan bakunya dari hasil pertanian di sekitar Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) tersebut.

(56)

3.6 Permasalahan Kawasan

Permasalahan – permasalahan yang ada pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita diantaranya yaitu :

a. Lambatnya pelaksanaan pembangunan yang ada di KPB/KTM lagita.

b. Kurang meratanya pembangunan di sekitar KPB/KTM Lagita.

c. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) di KPB/KTM Lagita.

(57)

Buku Data dan Informasi KPB/KTM Lagita 2015

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

a. Penduduk di Kawasan Perkotaan Baru (KPB) / Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdiri dari penduduk desa setempat dengan jumlah 46.831 Jiwa atau sekitar 48,02 % dari keseluruhan jumlah penduduk dalam kawasan, dan penduduk dari desa Eks Pemukiman Transmigrasi dengan total penduduk 50.687 Jiwa atau sekitar 51,98 % dari total keseluruhan jumlah penduduk dalam kawasan.

b. Secara umum, sarana dan prasarana untuk menunjang kelangsungan kehidupan masyarakat pada KPB/KTM Lagita telah tersedia seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, sarana peribadatan, listrik, air bersih, transportasi, komunikasi, perdagangan dan jasa maupun sarana dan prasarana olahraga.

c. Ekonomi dan kelembagaan pemerintah juga berjalan dengan baik pada KPB/KTM Lagita dengan beberapa sarana dan prasarana berupa KUD, koperasi industri kecil dan kerajinan rakyat, koperasi simpan pinjam, koperasi pegawai, pasar, toko, warung kelontong, BPMD dan LPMD.

d. Potensi untuk Pengembangan agribisnis Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita dengan lahan sebesar 55.140 Ha, terdiri dari tanaman padi sawah, padi ladang, jagung hibrida, jagung komposit, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, karet, kopi, kelapa sawit, kakao, kayu manis dan pinang.

(58)

e. Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/ Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita mengalami beberapa perkembangan, diantaranya adalah wilayah administratif kawasan yang mengalami pemekaran dari 5 Kecamatan 58 Desa menjadi 7 kecamatan dan 64 desa. Perkembangan sarana dan prasarana seperti pembebasan lahan, pembangunan jalan boulevard, pematangan lahan, pembangunan jalan penghubung, peningkatan jalan, pembangunan drainase dan pembangunan jembatan, maupun dari aspek budi daya ikan air tawar, perkebunan salak pondoh dan perajin makanan ringan.

f. Beberapa permasalahan yang ada di KPB/KTM Lagita diantaranya adalah, lambatnya pelaksanaan pembangunan, kurang meratanya pembangunan di sekitar kawasan, dan secara kualitas dirasa masih kurangnya sumber daya manusia.

4.2 Saran

Dengan melihat kondisi maupun perkembangan pembangunan KPB/KTM Lagita, diperoleh beberapa kendala dan hambatan sehingga diperlukan adanya saran yang membangun diantaranya adalah:

a. Peningkatan kualitas pendidikan di kawasan KPB/KTM Lagita sangat diperlukan terutama berupa peningkatan dan pemerataan fasilitas pendidikan.

b. Diperlukan adanya kerjasama yang lebih intensif antara Unit Teknis di daerah setempat penyelenggara KPB/KTM

(59)

dengan pemerintah pusat terhadap gambaran secara umum kondisi terkini dari KPB/KTM Lagita.

c. Promosi dan Sosialisasi yang lebih luas mengenai prospek-prospek industri, pertanian dan perkebunan, maupun pariwisata sangat diperlukan, sehingga dapat meningkatkan investor yang diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi yang lebih di KPB/KTM Lagita.

Gambar

Foto Sarana Pendidikan di KPB/KTM Lagita
Diagram Sarana Kesehatan di KPB/KTM Lagita 3% 15% 42% 4% 1% 5% 5% 25%

Referensi

Dokumen terkait

Al-Jurjani dalam kitabnya, Ḥikmah at-Tasyrȋ’ wa Falsafatuhu menjelaskan ada empat hikmah yang dikandung oleh syari’at poligami. Kebolehan poligami yang dibatasi sampai

(antara lain: Perg. Tinggi juga membantu yang lain) PEMERINTAH DUNIA USAHA/ SWASTA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI JOGJA CYBER

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh antara latihan senam body language dan pilates terhadap penurunan persentase lemak tubuh, (2)

Persentase Rujukan yang Berkualitas Tahun 2016 RS.dr.. Persentase rujukan yang berkualitas yaitu dengan mengukur jumlah rujukan tepat indikasi dibandingkan dengan jumlah

Malarapan antuk napi sane katlatarang ring ajeng, panilik meled nglaksanayang tetilikan sane mamurda “Seseleh Wangun (struktur) Intrinsik lan Kajatian Guna Sarat

fasilitas publik yang sesuai dengan yang di butuhkan masyarakat dan mendukung lingkungan yang hijau, maka menarik untuk diteliti melalui persepsi masyarakat ditinjau

(3) Akad sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c atau huruf d digunakan antara pemberi kerja atau peserta dengan Dana Pensiun yang menyelenggarakan

Penambahan vitamin E pada pakan buatan dalam usaha meningkatkan potensi reproduksi induk ikan gurame (Osphronemus.. gouramy