*) Penulis Penanggung Jawab (Email
Jln. Prof. Soedarto
Pengeringan gabah dengan beras yang terus meningkat setiap sudah ada. Kapasitas pengeringan m lama dan tempat yang luas. Salah Dengan alat pengering mekanis ini, berlangsung secara kontinyu. Penge energi yang rendah, kualitas gab memberikan kemudahan dalam kon penelitian ini untuk mengetahui kine Kata kunci: energy; padi; pengering
Now, drying paddy using year is one of the main factor that p unusefull since it takes up space, ne alternative of drying paddy grain is b faster comparing to the old method fluidized bed can be one of the solu capacity. The variable used to identi it is resulted that the best temperatur Key word : energy; paddy; dryer;flu
1.Pendahuluan
Indonesia merupakan nega negara Indonesia adalah padi. Bahka dunia. Namun hasil pengolahan pad panen yang kurang optimal dari para proses pengeringan yang kurang e kualitasnya.
Pengeringan gabah merupak berkualitas. Metode pengeringan g Pengeringan alami dapat dilakukan pengeringan gabah. Selain itu, prose yang luas. Sementara, metode peng bergantung pada cuaca yaitu dengan
Alat pengeringan buatan m relatif baik (seragam), kontinyuitas p dilakukan sehingga kadar air akhir ga
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)
KNOLOGI FLUIDIZED BED DRYE
AN ZEOLIT 3A UNTUK MENINGK
ISIENSIPENGERINGAN GABAH
idayati, Utami Diah P., Ratnawati,
*), Suherman
eknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponeg
arto, Tembalang, Semarang 50239, Telp/Fax: (024)7
Abstrak
an metode konvensional saat ini sudah tidak relevan un p tahun menjadi faktor utama untuk diadakannya inov n menggunakan sinar matahari sebagai media pengerin lah satu alternatif pengeringan gabah adalah dengan ni, maka proses pengeringan dapat lebih cepat dan pro gering gabah fluidized bed dryer ini menjadi salah satu abah hasil pengeringan baik dan kapasitas penger kontrol. Analisa terhadap variable suhu, dan flowrat inerja dari alat pengering.
ring; fluidized bed.
Abstract
ng conventional method is irrelevant to used. The need t pushes scientist to invent new methods of drying paddy needed the sun as the drying media which causes a lon is by using mechanic dryer. By using this type of dryer, t
od and the distribution of grain is supplied continuou olution due to its less energy consumption, a better dry ntify drying performance is temperature and loading wei ture for drying paddy grain is 50 C with the flowrate 3,5
fluidized bed.
gara agraris yang kaya akan hasil pertanian. Salah sa hkan Negara Indonesia merupakan negara urutan ketiga padi tidak sesuai dengan hasil panen yang sebenarnya ara petani. Salah satu tahap pengolahannya adalah proses efisien dapat menyebabkan berat gabah menyusut b
pakan proses untuk mengurangi kadar air dengan tujuan gabah ada dua metode yaitu pengeringan alami kan dengan bergantung cuaca dan membutuhkan ten oses pengeringan tersebut membutuhkan waktu 1-3 har
ngeringan buatan merupakan alternatif pengeringan ya an alat pengering buatan.
menggunakan unggun terfluidisasi dipilih karena mutu s produksi terjamin, dapat dioperasikan siang dan mala r gabah dapat dikontrol.
65
untuk digunakan. Kebutuhan novasi terhadap sistem yang ring memerlukan waktu yang an alat pengering mekanis. roses distribusi gabah dapat satu pilihan karena konsumsi geringan yang tinggi serta rate akan digunakan dalam
eed of grain increasing each ddy grain. The old method is long drying time. One of the r, the process of drying takes ously. The dryer which uses rying result and high drying weight. From the experiment, 3,5 m/s.
satu hasil utama pertanian ga penghasil padi terbesar di ya karena pengolahan pasca ses pengeringan gabah. Pada t bahkan dapat mengurangi
an menghasilkan beras yang i dan pengeringan buatan. tenaga manusia pada saat ari dan membutuhkan lahan yang dapat dilakukan tanpa
*) Penulis Penanggung Jawab (Email 2.Bahan dan Metode Penelitian
Bahan baku yang digunakan Semarang. Rangkaian alat pengeri kelembaban udara serta zeolit 3A. secara ,manual,lalu ditimbang seban blower dan heater pada pengering diperoleh. Kemudian memasukkan variabel yang diinginkan diperole kelembapan udara konstant. Selama suhu udara pengering keluar dan kel kadar air yang terkandung dalam gab
Berikut merupakan gambar
3.Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Suhu Udara Penger
Ga Pada B
Pada penelitian ini, pengaru tersebut dapat dilihat melalui grafik
0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30
0.00
X
(
k
ad
ar
ai
r)
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)
kan adalah padi yang didapatkan dari areal persawah ering fluidized bed dryer yang dilengkapi sensor s . Prosedur percobaan adalah sebagai berikut: Gabah b anyak 100 kg tiap variabel. Memasukan zeolit pada ko ing fluidized bed dryerserta dipanaskan hingga suhu gabah kedalam unggun kemudian katup aliran udar oleh. Menjalankan proses pengeringan gabah dalam
a proses berlangsung suhu dan aliran bahan dijaga teta kelembaban. Setelah proses selesai alat dimatikan , gab
abah. Mengulangilangkah diatas untuk variabel yang lai
ar alat pengering fluidized bed dryer yang digunakan pa
Gambar 1.Alat Pengering Fluidized Bed Dryer
ering Terhadap Lama Waktu Pengeringan
Gambar 2. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah a Berbagai Variabel Suhu dan Flowrate Konstan 3.5 m/s
aruh suhu udara pengering terhadap lama waktu penge fik di atas yaitu pada berbagai suhu 40°C, 50°C, dan 60
20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Waktu (menit)
40 C
50 C
60 C
66
ahan di daerah Tembalang, r suhu serta alat pengukur h basah hasil panen ditampi kolom zeolit, menghidupkan u variabel yang ditentukan dara (flowrate)diatur sampai lam alat pengering hingga etap konstan serta mengukur abah dikeluarkan dan diukur lain.
pada penelitian ini yaitu :
/s
geringan telah diamati. Hal 60°C dan flowrate 3.5 m/s,
0.00 160.00 40 C
50 C
*) Penulis Penanggung Jawab (Email dimana menunjukan terjadinya penu kadar air dalam gabah pada suhu 60° (125 menit) untuk mencapai kadar ai
Semakin tinggi suhu udara dengan peningkatan suhu udara pe dikeringkan dan mengakibatkan per terkandung dalam bahan lebih bany Halinijuga dinyatakan olehIra makinbesarmenyebabkan maki uapairdaribahanke lingkungan.
Tabel1.Waktu Un S
Berdasarkan tabel 1. dapat flowrate konstan menunjukan waktu mendapatkan kadarairdalamgabahm Oleh karena itu, dapat disimpulka yaitu suhu yang semakin tinggi d gabah.
Pengaruh Flowrate Udara Pen
Ga Pada
0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30
0.00
X
(
k
ad
ar
ai
r)
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)
nurunan kadar air dalam gabah di hampir setiap waktu 60°C (120 menit) lebih cepat dibandingkan pada suhu 40 r air yang ditentukan yaitu 14%.
ra pengering, maka proses pengeringan akan semakin c pengering, semakin besar pula energi panas diberikan erbedaan antara mediumpemanas dan bahan, sehingga anyak.Hal inilah yang mendorong waktupengeringan awan(2011)bahwa perbedaan suhuantaramedia incepatnyaperpindahan panaskedalambahandanm
UntukProses Pengeringan GabahPada Berbagai Variabe Suhu
(°C)
Flowrate (m/s)
Waktu (menit)
40 2.0 180
50 2.0 125
60 2.0 120
40 2.5 165
50 2.5 100
60 2.5 110
40 3.0 170
50 3.0 95
60 3.0 75
40 3.5 140
50 3.5 90
60 3.5 65
at diamati bahwa pada berbagai variabel suhu yaitu 40 tu yang dibutuhkan pada proses pengeringan. Waktupe mendekati14%diperoleh secaraberturut-turut pada suh lkan bahwa untuk variabel suhu yang berbeda menu i dengan flowrate konstan dapat mempersingkat wa
engering Terhadap Lama Waktu Pengeringan
Gambar 3. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah da Berbagai Variabel Flowrate dan Suhu Konstan 50°C
20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Waktu (menit)
2 m/s 2.5 m/s 3 m/s 3.5 m/s
67
ktu pengeringan. Penurunan 40°C (180 menit) dan 50°C
n cepat. Hal ini dikarenakan kan pada bahan yang ingin ga dapat membawa air yang n akanmenjadilebihsingkat. a pemanasdanbahanyang makincepatpulaperpindahan
bel Suhu
40°C, 50°C, dan 60°C dan engeringan tersingkatuntuk uhu 60°C, 50°C, dan40°C. enunjukan tren yang sama waktu proses pengeringan
140.00 m/s
*) Penulis Penanggung Jawab (Email Pengaruh flowrate udara pe ini. Hal tersebut dapat dilihat melalu dan suhu 50°C, dimana menunjuk pengeringan. Penurunan kadar air d flowrate 2 m/s (125 menit), flowrate
Semakin besar flowrateud Hal ini dikarenakan dengan semaki merata, maka kadar air bahan aka pengeringan menjadi lebih singkat.
Selain itu, Djaeni, dkk. (2 menguapkan air yang terkandung da pengeringan yang berada di sekitar humidity udara sekitar yang rendah laju alir udara pengering, maka prose
Tabel2.Waktu Untuk Flo
(m
Berdasarkan tabel.2., dapat 3,5 m/s dan suhu konstan, menun tersingkatuntuk mendapatkan kada m/s, 2,5 m/s, 3 m/s, dan 3,5 m/s. Ole menunjukan tren yang sama yaitu waktu proses pengeringan gabah.
PerbandinganKualitasFisikGa
Kualitas gabah yang digili kualitas fisik beras disajikandalamTa
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)
pengering terhadap lama waktu pengeringan juga tela alui grafik di atas yaitu pada berbagai flowrate 2 m/s, 2 jukan terjadinya penurunan kadar air dalam gabah r dalam gabah pada flowrate 3,5 m/s (90 menit) lebih te 2,5 m/s (100 menit) dan flowrate 3 m/s (95 menit).
udara pengering, menunjukan waktu yang lebih cepat akin banyak udara panas yang diterima bahan dan dist akan semakin berkurang, sehingga laju pengeringann t.
(2012) menyatakan bahwa pada proses pengeringan, dalam bahan dan udara yang mengalir diperlukan untu tar bahan agar relative humidity udara pengering tetap ah menyebabkan transfer massa semakin tinggi. Oleh k oses pengeringan akan berjalan lebih cepat.
ukProses Pengeringan Gabah Pada Berbagai Variabel F Flowrate
(m/s)
Suhu (°C)
Waktu (menit)
2.0 40 180
2.5 40 165
3.0 40 170
3.5 40 140
2.0 50 125
2.5 50 100
3.0 50 95
3.5 50 90
2.0 60 120
2.5 60 110
3.0 60 75
3.5 60 65
at diamati bahwa pada berbagai variabel flowrate yaitu 2 unjukan waktu yang dibutuhkan pada proses pengeri
arairdalamgabahmendekati14%diperoleh secarabertur leh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk vari itu flowrate yang semakin besar dengan suhu konsta
abah
iling akan berpengaruh pada kualitas beras yangdiha abel3.3.
68
telah diamati pada penelitian , 2,5 m/s, 3 m/s, dan 3,5 m/s ah di hampir setiap waktu ih cepat dibandingkan pada
at pada proses pengeringan. istribusi suhu yang semakin nnya meningkat dan waktu
an, panas dibutuhkan untuk ntuk membawa uap air hasil tap terjaga rendah. Relative h karena itu, semakin tinggi
el Flowrate
tu 2 m/s, 2,5 m/s, 3 m/s, dan eringan. Waktupengeringan rut-turut pada flowrate 2 ariabel suhu yang berbeda stan dapat mempersingkat
*) Penulis Penanggung Jawab (Email
GabahI : Gabahyangdiperolehd Demak,prosespengeri GabahII : Gabahyangdiperolehd dengan penambahan z GabahIII : GabahINPARI13yangd Gabah IV : Gabahyangdiperolehd
penambahan zeolit.
Tabel3membandingkankual bed dryer(FBD) tanpa yangdiperolehdariBPTPJawaTengah. zeolitmemberikan%BKterbaikdiband dengan penambahanzeolitmampu dengan%BK (beras kepala Secarakeseluruhanberasyangdiperole gbaik dan masukmutuberaskualitas3.
Kadarairberaspunmenunjuk penambahan
memberikankadarairyanglebihrendah inidikarenakanpengeringanpada FB dibandingkanpengeringandenganzeo
GabahIdanIIImemberikan% padasistempengeringandengancarape mengontrolkadarairsertaadanyaketid prosespengeringantelah dilakuk 12,56%(GabahIIdan IV)dan9%(Gab nnya.Hal ini dikarenakan memang t
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com) Tabel3.PerbandinganKualitasFisikBeras
daritempatpenggilingan Makmur ingandilakukansecara tradisional.
darisistempengeringanfluidizedbeddryerpada flowr n zeolite.
gdiperolehdariBPTPJawaTengah.
darisistempengeringanfluidizedbeddryer.flowrate3 m
litasfisikyangdiperolehdaripengeringantradisional,pen zeolit,pengeringanFBDdengan p e n a mb a h a h.Gabah II yang merupakan gabah hasil pengeringan F ndingkan dengan sistem pengeringan lainnya. Hal ini pumeningkatkankualitas fisik gabahgilingsehing ala) yanglebihtinggi dan%BP (butir
ehdaripenggilingangabahFBDdenganpenambahanzeoli s3.
ukkanhasilyanglebihbaik jika dikeringkan denganpe
zeolit. Gabah
hdibandingkangabahIInamunteteplebihtinggijikadiban BDtanpapenambahan zeolitmemberikan waktu penge olitsehinggaberasyangdihasilkanmenjadilebihkering.
% kadarairyang
enjemuransulituntuk
dakseragamanhasil.Pengamatanterhadapkadarairgabahs kukan.Didapatkankadarair gabahkeringsebagaiberi
bah III).
hIdanIIIyangdikeringkanmelaluipenjemuranmempunyaik sung,bagianterluargabah
ndingkandenganbagiandalamgabah(endosperm)karenase 2000).Halinimengakibatkanpersentas .Thompson(1998), menyatakanbahwa
akankehilangan4-5%kadarair, sedangkanbutirdala nbahwa
ilkanberasdengankadarairyangtinggipula.
erikankadarairgabahdanberasyanglebihbaikdaripadapen
rkualiatas%BK,%BPdan%menir,makagabahIIyangdipero
yanglebihbaikdibandingkandengangabahyangdiperoleh ternyatapengeringan dengan penambahan zeolit mam
69
wrate 3 m/sdansuhu50°C
m/spada suhu50°C tanpa
ngeringan pada fluidized h a n zeolit, dan n FBD dengan penambahan ni dikarenakan pengeringan nggaakanmenghasilkanberas patah)yanglebihrendah. litmemberikankualitasyan
engeringan FBD dengan IV ndingkangabahIdanIII.Hal
eringan yang lebih lama
grendah.Halinidikarenakan
hsetelah
ikut9,80%(Gabah I),
ikadarairyangsangatrenda
ekamlebihtereksposudarap sekadarairsekamyanglebih
wa pada
am (endosperm)hanya gabah
ngeringantradisional.
olehdaripengeringandeng
*) Penulis Penanggung Jawab (Email fisik gabah giling, sehinggakualitasb
4.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang te 1. Suhu yang semakin tinggi de
gabah.
2. Flowrate yang semakin besar gabah.
3. Ditinjaudariparamaterkualiatas% fluidizedbeddryer(FBD) dengangabahyangdiperolehdaris
Ucapan Terimakasih
Terima kasih disampaikan kepada mendukung pelaksanaan penelitian in
Daftar Pustaka
Abud-Archilam,M.,F.Courtois,C.Bon ModelingOfHeadRiceYield pg. 161-169.
Agusniar,A.danD.Setiyani(2011).Pe Zeolite Pada Unggun Terflu Arifvianto, B. dan Indarto (2006). St Pada Piupa Lurus Vertikal. Bonazzi,C.,M.A.duPeutydanA.Them
Rice. In: Drying Tec University,Quebec,pp.1141 Ciesielczyk, W., and Janusz, I. 200 Transfer Coefficient. Drying Chen,X.D.(2008).FoodDryingFunda
mdar),Blackwell,Oxford,pp Desrosier, N.W. (1988). Teknologi P
Djaeni,M.(2008).EnergyEfficientMu Product.WageningenUniver Djaeni,M.,A.Prasetyaningrumdan
(Parzel)UntukProdukBahan Pengeringan. UniversitasDi Djaeni,M.,P.Bartels, J.Sanders,G.v
Systems For PacificDryingConference,H Glaszmann, J.C. 1987. Isozymes And Irawan, A. 2011). Modul Laboratori
FakultasTeknikUniversitasS Khanali, M. Sh.; Rafiee, A.; Jafari, S bed drying of rough rice (O Listyawati (2007). Kajian Susu
BerasGilingVarietasCihera InstitutPertanianBogor:Skri Mahayana,A.(2011).PengeringanKar DryerdanUdaraYangDidehu EfisiensiPanas.UniversitasD
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com) sberasyangdihasilkanakanlebih baik.
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal dengan flowrate konstan dapat mempersingkat wa
sar dengan suhu konstan dapat mempersingkat wa
s%BK,%BPdan%menir,makagabahIIyangdiperolehdari dengan penambahanzeolitmemberikanhasily isistempengeringanlainnya.
da Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universita n ini.
onassidanJ.J.Bimbenet(2000).ProcessingQualityOfRou dVersusMoistureGradientAndKernelTemperature.Journ
ngeringanJagungDenganMetodeMixed- Adsorpstion uidisasi.UniversitasDiponegoro:Skripsi.
. Studi Karakteristik Fluidisasi dan Aliran Dua Fase Pada al. Media Teknik NO. 2 Tahun XXVIII, Edisi Meri 2006
melin(1997).InfluenceofDryingCondition On The Pro echnology: An International Journal. Mujumd 41-1157.
006.Analysys of Fluidized Bed Dryng Kinetics on the ing Technology, 24: 1153-1157.
amentals.In:DryingTechnologiesInFoodProcessing,(Eds ,pp.1-54.
i Pengawetan Pangan. Diterjemahkan oleh M.Muljohard ultistageZeoliteDryingforHeatSensitive
ersity:PhDthesis.
Hargono(2011). SistemPengeringAdsorp nPangandanTanamanObat:Sebuah Terobosan D
iponegoro:LaporanPenelitian.
.vanStratendan A.J.B.vanBoxtel(2007). Heat Efficienc
Low Temperature Drying.In
,HongKong,August 13-15,2007,pp.589-594.
nd Classification Of Asian Rice Varieties. Theory Appl ium Pengeringan. Jurusan Teknik Kimia
SultanAgengTirtayasa.
i, S.H.; Hashemabadi and A. Banisharif. 2012. Mathema (Oryza sativa L.) grain. Journal of Agricultural Technolo usut Pasca Panen dan Pengaruh Kadar Air
al penting yaitu:
waktu proses pengeringan
waktu proses pengeringan
ipengeringan
yanglebihbaikdibandingkan
itas Diponegoro yang telah
ughRiceDuringDrying-rnalofFoodEngineering45,
on Drying Menggunakan
adat-Gas (PAsir Besi-Udara) 06, No. ISSN. 0216-3012.
cessing Quality of Rough dar,A.S. (Ed)., McGill
he Basis of Interphase Mass
ds.X.D.ChendanA.S.Muju
djo.UI-Press,Jakarta.
psi DenganZeolite Di Bidang Teknologi
cy Of Multi-Stage Zeolite
nProceedingsofThe5thAsia-ppl Genet.74:21-30.
atical modeling of fluidized ology 8(3): 795-810.
r Gabah TerhadapMutu Karawang).
*) Penulis Penanggung Jawab (Email Mortimore, S.,Giner, S.A., Bruce, D. drying. Part 1: The model. 2004. Guide To Industrial D Saputra, Adinda dan Ningrum, D.K
Teknik Kimia Fakultas Tek Soerjandoko,R.N.E.(2010).TeknikPe
BuletinTeknikPertanianVol Somantri, A.S (2010). Menentukan K
Digital dan Jaringan Syaraf Soponronnarit, S. (2003). Fluidised
Thailand.
Soponronnarit, S., W. Rodprapat d Dying Using Hot Air and Su Sutarti, M dan M.Rachmawati (1994
ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)
D.M.,. 1998. Two-dimensional simulation model of stea l. Journal of Agricultural Engineering Research, 71(1),3 l Drying Principles, Equipment And New Developments D.K (2010). Pengeringan Kunyit Menggunakan Micro
eknik Universitas Diponegoro Semarang.
engujianMutuBerasSkalaLaboratorium. BalaiBesarPen ol15.No.2:44-47.
n Klasifikasi Mutu Fisik Beras dengan Menggunakan Te raf Tiruan. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pa sed Bed Grain Drying. King Mongkut’s University
dan A. Nathakaranakule (2005). Comparative Study Superheated Steam. Journal of Food Engineering: Tesis 94). Zeolit Tinjauan Literatur. Lembaga Ilmu Pengetahu
71
teady-state mixed-flow grain ),37-50. Mujumdar, Arun S. nts. IWSID: Mumbai, India crowave dan Oven. Jurusan
nelitianTanamanPadi.
Teknologi Pengolahan Citra Pascapanen Pertanian. y of Technology Thonburi,
y of Fluidized Bed Paddy sis.