• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI FLUIDIZED BED DRYER DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT 3A UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSIPENGERINGAN GABAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNOLOGI FLUIDIZED BED DRYER DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT 3A UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSIPENGERINGAN GABAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email

Jln. Prof. Soedarto

Pengeringan gabah dengan beras yang terus meningkat setiap sudah ada. Kapasitas pengeringan m lama dan tempat yang luas. Salah Dengan alat pengering mekanis ini, berlangsung secara kontinyu. Penge energi yang rendah, kualitas gab memberikan kemudahan dalam kon penelitian ini untuk mengetahui kine Kata kunci: energy; padi; pengering

Now, drying paddy using year is one of the main factor that p unusefull since it takes up space, ne alternative of drying paddy grain is b faster comparing to the old method fluidized bed can be one of the solu capacity. The variable used to identi it is resulted that the best temperatur Key word : energy; paddy; dryer;flu

1.Pendahuluan

Indonesia merupakan nega negara Indonesia adalah padi. Bahka dunia. Namun hasil pengolahan pad panen yang kurang optimal dari para proses pengeringan yang kurang e kualitasnya.

Pengeringan gabah merupak berkualitas. Metode pengeringan g Pengeringan alami dapat dilakukan pengeringan gabah. Selain itu, prose yang luas. Sementara, metode peng bergantung pada cuaca yaitu dengan

Alat pengeringan buatan m relatif baik (seragam), kontinyuitas p dilakukan sehingga kadar air akhir ga

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)

KNOLOGI FLUIDIZED BED DRYE

AN ZEOLIT 3A UNTUK MENINGK

ISIENSIPENGERINGAN GABAH

idayati, Utami Diah P., Ratnawati,

*)

, Suherman

eknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponeg

arto, Tembalang, Semarang 50239, Telp/Fax: (024)7

Abstrak

an metode konvensional saat ini sudah tidak relevan un p tahun menjadi faktor utama untuk diadakannya inov n menggunakan sinar matahari sebagai media pengerin lah satu alternatif pengeringan gabah adalah dengan ni, maka proses pengeringan dapat lebih cepat dan pro gering gabah fluidized bed dryer ini menjadi salah satu abah hasil pengeringan baik dan kapasitas penger kontrol. Analisa terhadap variable suhu, dan flowrat inerja dari alat pengering.

ring; fluidized bed.

Abstract

ng conventional method is irrelevant to used. The need t pushes scientist to invent new methods of drying paddy needed the sun as the drying media which causes a lon is by using mechanic dryer. By using this type of dryer, t

od and the distribution of grain is supplied continuou olution due to its less energy consumption, a better dry ntify drying performance is temperature and loading wei ture for drying paddy grain is 50 C with the flowrate 3,5

fluidized bed.

gara agraris yang kaya akan hasil pertanian. Salah sa hkan Negara Indonesia merupakan negara urutan ketiga padi tidak sesuai dengan hasil panen yang sebenarnya ara petani. Salah satu tahap pengolahannya adalah proses efisien dapat menyebabkan berat gabah menyusut b

pakan proses untuk mengurangi kadar air dengan tujuan gabah ada dua metode yaitu pengeringan alami kan dengan bergantung cuaca dan membutuhkan ten oses pengeringan tersebut membutuhkan waktu 1-3 har

ngeringan buatan merupakan alternatif pengeringan ya an alat pengering buatan.

menggunakan unggun terfluidisasi dipilih karena mutu s produksi terjamin, dapat dioperasikan siang dan mala r gabah dapat dikontrol.

65

untuk digunakan. Kebutuhan novasi terhadap sistem yang ring memerlukan waktu yang an alat pengering mekanis. roses distribusi gabah dapat satu pilihan karena konsumsi geringan yang tinggi serta rate akan digunakan dalam

eed of grain increasing each ddy grain. The old method is long drying time. One of the r, the process of drying takes ously. The dryer which uses rying result and high drying weight. From the experiment, 3,5 m/s.

satu hasil utama pertanian ga penghasil padi terbesar di ya karena pengolahan pasca ses pengeringan gabah. Pada t bahkan dapat mengurangi

an menghasilkan beras yang i dan pengeringan buatan. tenaga manusia pada saat ari dan membutuhkan lahan yang dapat dilakukan tanpa

(2)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email 2.Bahan dan Metode Penelitian

Bahan baku yang digunakan Semarang. Rangkaian alat pengeri kelembaban udara serta zeolit 3A. secara ,manual,lalu ditimbang seban blower dan heater pada pengering diperoleh. Kemudian memasukkan variabel yang diinginkan diperole kelembapan udara konstant. Selama suhu udara pengering keluar dan kel kadar air yang terkandung dalam gab

Berikut merupakan gambar

3.Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Suhu Udara Penger

Ga Pada B

Pada penelitian ini, pengaru tersebut dapat dilihat melalui grafik

0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30

0.00

X

(

k

ad

ar

ai

r)

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)

kan adalah padi yang didapatkan dari areal persawah ering fluidized bed dryer yang dilengkapi sensor s . Prosedur percobaan adalah sebagai berikut: Gabah b anyak 100 kg tiap variabel. Memasukan zeolit pada ko ing fluidized bed dryerserta dipanaskan hingga suhu gabah kedalam unggun kemudian katup aliran udar oleh. Menjalankan proses pengeringan gabah dalam

a proses berlangsung suhu dan aliran bahan dijaga teta kelembaban. Setelah proses selesai alat dimatikan , gab

abah. Mengulangilangkah diatas untuk variabel yang lai

ar alat pengering fluidized bed dryer yang digunakan pa

Gambar 1.Alat Pengering Fluidized Bed Dryer

ering Terhadap Lama Waktu Pengeringan

Gambar 2. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah a Berbagai Variabel Suhu dan Flowrate Konstan 3.5 m/s

aruh suhu udara pengering terhadap lama waktu penge fik di atas yaitu pada berbagai suhu 40°C, 50°C, dan 60

20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

Waktu (menit)

40 C

50 C

60 C

66

ahan di daerah Tembalang, r suhu serta alat pengukur h basah hasil panen ditampi kolom zeolit, menghidupkan u variabel yang ditentukan dara (flowrate)diatur sampai lam alat pengering hingga etap konstan serta mengukur abah dikeluarkan dan diukur lain.

pada penelitian ini yaitu :

/s

geringan telah diamati. Hal 60°C dan flowrate 3.5 m/s,

0.00 160.00 40 C

50 C

(3)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email dimana menunjukan terjadinya penu kadar air dalam gabah pada suhu 60° (125 menit) untuk mencapai kadar ai

Semakin tinggi suhu udara dengan peningkatan suhu udara pe dikeringkan dan mengakibatkan per terkandung dalam bahan lebih bany Halinijuga dinyatakan olehIra makinbesarmenyebabkan maki uapairdaribahanke lingkungan.

Tabel1.Waktu Un S

Berdasarkan tabel 1. dapat flowrate konstan menunjukan waktu mendapatkan kadarairdalamgabahm Oleh karena itu, dapat disimpulka yaitu suhu yang semakin tinggi d gabah.

Pengaruh Flowrate Udara Pen

Ga Pada

0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30

0.00

X

(

k

ad

ar

ai

r)

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)

nurunan kadar air dalam gabah di hampir setiap waktu 60°C (120 menit) lebih cepat dibandingkan pada suhu 40 r air yang ditentukan yaitu 14%.

ra pengering, maka proses pengeringan akan semakin c pengering, semakin besar pula energi panas diberikan erbedaan antara mediumpemanas dan bahan, sehingga anyak.Hal inilah yang mendorong waktupengeringan awan(2011)bahwa perbedaan suhuantaramedia incepatnyaperpindahan panaskedalambahandanm

UntukProses Pengeringan GabahPada Berbagai Variabe Suhu

(°C)

Flowrate (m/s)

Waktu (menit)

40 2.0 180

50 2.0 125

60 2.0 120

40 2.5 165

50 2.5 100

60 2.5 110

40 3.0 170

50 3.0 95

60 3.0 75

40 3.5 140

50 3.5 90

60 3.5 65

at diamati bahwa pada berbagai variabel suhu yaitu 40 tu yang dibutuhkan pada proses pengeringan. Waktupe mendekati14%diperoleh secaraberturut-turut pada suh lkan bahwa untuk variabel suhu yang berbeda menu i dengan flowrate konstan dapat mempersingkat wa

engering Terhadap Lama Waktu Pengeringan

Gambar 3. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah da Berbagai Variabel Flowrate dan Suhu Konstan 50°C

20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Waktu (menit)

2 m/s 2.5 m/s 3 m/s 3.5 m/s

67

ktu pengeringan. Penurunan 40°C (180 menit) dan 50°C

n cepat. Hal ini dikarenakan kan pada bahan yang ingin ga dapat membawa air yang n akanmenjadilebihsingkat. a pemanasdanbahanyang makincepatpulaperpindahan

bel Suhu

40°C, 50°C, dan 60°C dan engeringan tersingkatuntuk uhu 60°C, 50°C, dan40°C. enunjukan tren yang sama waktu proses pengeringan

140.00 m/s

(4)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email Pengaruh flowrate udara pe ini. Hal tersebut dapat dilihat melalu dan suhu 50°C, dimana menunjuk pengeringan. Penurunan kadar air d flowrate 2 m/s (125 menit), flowrate

Semakin besar flowrateud Hal ini dikarenakan dengan semaki merata, maka kadar air bahan aka pengeringan menjadi lebih singkat.

Selain itu, Djaeni, dkk. (2 menguapkan air yang terkandung da pengeringan yang berada di sekitar humidity udara sekitar yang rendah laju alir udara pengering, maka prose

Tabel2.Waktu Untuk Flo

(m

Berdasarkan tabel.2., dapat 3,5 m/s dan suhu konstan, menun tersingkatuntuk mendapatkan kada m/s, 2,5 m/s, 3 m/s, dan 3,5 m/s. Ole menunjukan tren yang sama yaitu waktu proses pengeringan gabah.

PerbandinganKualitasFisikGa

Kualitas gabah yang digili kualitas fisik beras disajikandalamTa

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)

pengering terhadap lama waktu pengeringan juga tela alui grafik di atas yaitu pada berbagai flowrate 2 m/s, 2 jukan terjadinya penurunan kadar air dalam gabah r dalam gabah pada flowrate 3,5 m/s (90 menit) lebih te 2,5 m/s (100 menit) dan flowrate 3 m/s (95 menit).

udara pengering, menunjukan waktu yang lebih cepat akin banyak udara panas yang diterima bahan dan dist akan semakin berkurang, sehingga laju pengeringann t.

(2012) menyatakan bahwa pada proses pengeringan, dalam bahan dan udara yang mengalir diperlukan untu tar bahan agar relative humidity udara pengering tetap ah menyebabkan transfer massa semakin tinggi. Oleh k oses pengeringan akan berjalan lebih cepat.

ukProses Pengeringan Gabah Pada Berbagai Variabel F Flowrate

(m/s)

Suhu (°C)

Waktu (menit)

2.0 40 180

2.5 40 165

3.0 40 170

3.5 40 140

2.0 50 125

2.5 50 100

3.0 50 95

3.5 50 90

2.0 60 120

2.5 60 110

3.0 60 75

3.5 60 65

at diamati bahwa pada berbagai variabel flowrate yaitu 2 unjukan waktu yang dibutuhkan pada proses pengeri

arairdalamgabahmendekati14%diperoleh secarabertur leh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk vari itu flowrate yang semakin besar dengan suhu konsta

abah

iling akan berpengaruh pada kualitas beras yangdiha abel3.3.

68

telah diamati pada penelitian , 2,5 m/s, 3 m/s, dan 3,5 m/s ah di hampir setiap waktu ih cepat dibandingkan pada

at pada proses pengeringan. istribusi suhu yang semakin nnya meningkat dan waktu

an, panas dibutuhkan untuk ntuk membawa uap air hasil tap terjaga rendah. Relative h karena itu, semakin tinggi

el Flowrate

tu 2 m/s, 2,5 m/s, 3 m/s, dan eringan. Waktupengeringan rut-turut pada flowrate 2 ariabel suhu yang berbeda stan dapat mempersingkat

(5)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email

GabahI : Gabahyangdiperolehd Demak,prosespengeri GabahII : Gabahyangdiperolehd dengan penambahan z GabahIII : GabahINPARI13yangd Gabah IV : Gabahyangdiperolehd

penambahan zeolit.

Tabel3membandingkankual bed dryer(FBD) tanpa yangdiperolehdariBPTPJawaTengah. zeolitmemberikan%BKterbaikdiband dengan penambahanzeolitmampu dengan%BK (beras kepala Secarakeseluruhanberasyangdiperole gbaik dan masukmutuberaskualitas3.

Kadarairberaspunmenunjuk penambahan

memberikankadarairyanglebihrendah inidikarenakanpengeringanpada FB dibandingkanpengeringandenganzeo

GabahIdanIIImemberikan% padasistempengeringandengancarape mengontrolkadarairsertaadanyaketid prosespengeringantelah dilakuk 12,56%(GabahIIdan IV)dan9%(Gab nnya.Hal ini dikarenakan memang t

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com) Tabel3.PerbandinganKualitasFisikBeras

daritempatpenggilingan Makmur ingandilakukansecara tradisional.

darisistempengeringanfluidizedbeddryerpada flowr n zeolite.

gdiperolehdariBPTPJawaTengah.

darisistempengeringanfluidizedbeddryer.flowrate3 m

litasfisikyangdiperolehdaripengeringantradisional,pen zeolit,pengeringanFBDdengan p e n a mb a h a h.Gabah II yang merupakan gabah hasil pengeringan F ndingkan dengan sistem pengeringan lainnya. Hal ini pumeningkatkankualitas fisik gabahgilingsehing ala) yanglebihtinggi dan%BP (butir

ehdaripenggilingangabahFBDdenganpenambahanzeoli s3.

ukkanhasilyanglebihbaik jika dikeringkan denganpe

zeolit. Gabah

hdibandingkangabahIInamunteteplebihtinggijikadiban BDtanpapenambahan zeolitmemberikan waktu penge olitsehinggaberasyangdihasilkanmenjadilebihkering.

% kadarairyang

enjemuransulituntuk

dakseragamanhasil.Pengamatanterhadapkadarairgabahs kukan.Didapatkankadarair gabahkeringsebagaiberi

bah III).

hIdanIIIyangdikeringkanmelaluipenjemuranmempunyaik sung,bagianterluargabah

ndingkandenganbagiandalamgabah(endosperm)karenase 2000).Halinimengakibatkanpersentas .Thompson(1998), menyatakanbahwa

akankehilangan4-5%kadarair, sedangkanbutirdala nbahwa

ilkanberasdengankadarairyangtinggipula.

erikankadarairgabahdanberasyanglebihbaikdaripadapen

rkualiatas%BK,%BPdan%menir,makagabahIIyangdipero

yanglebihbaikdibandingkandengangabahyangdiperoleh ternyatapengeringan dengan penambahan zeolit mam

69

wrate 3 m/sdansuhu50°C

m/spada suhu50°C tanpa

ngeringan pada fluidized h a n zeolit, dan n FBD dengan penambahan ni dikarenakan pengeringan nggaakanmenghasilkanberas patah)yanglebihrendah. litmemberikankualitasyan

engeringan FBD dengan IV ndingkangabahIdanIII.Hal

eringan yang lebih lama

grendah.Halinidikarenakan

hsetelah

ikut9,80%(Gabah I),

ikadarairyangsangatrenda

ekamlebihtereksposudarap sekadarairsekamyanglebih

wa pada

am (endosperm)hanya gabah

ngeringantradisional.

olehdaripengeringandeng

(6)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email fisik gabah giling, sehinggakualitasb

4.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang te 1. Suhu yang semakin tinggi de

gabah.

2. Flowrate yang semakin besar gabah.

3. Ditinjaudariparamaterkualiatas% fluidizedbeddryer(FBD) dengangabahyangdiperolehdaris

Ucapan Terimakasih

Terima kasih disampaikan kepada mendukung pelaksanaan penelitian in

Daftar Pustaka

Abud-Archilam,M.,F.Courtois,C.Bon ModelingOfHeadRiceYield pg. 161-169.

Agusniar,A.danD.Setiyani(2011).Pe Zeolite Pada Unggun Terflu Arifvianto, B. dan Indarto (2006). St Pada Piupa Lurus Vertikal. Bonazzi,C.,M.A.duPeutydanA.Them

Rice. In: Drying Tec University,Quebec,pp.1141 Ciesielczyk, W., and Janusz, I. 200 Transfer Coefficient. Drying Chen,X.D.(2008).FoodDryingFunda

mdar),Blackwell,Oxford,pp Desrosier, N.W. (1988). Teknologi P

Djaeni,M.(2008).EnergyEfficientMu Product.WageningenUniver Djaeni,M.,A.Prasetyaningrumdan

(Parzel)UntukProdukBahan Pengeringan. UniversitasDi Djaeni,M.,P.Bartels, J.Sanders,G.v

Systems For PacificDryingConference,H Glaszmann, J.C. 1987. Isozymes And Irawan, A. 2011). Modul Laboratori

FakultasTeknikUniversitasS Khanali, M. Sh.; Rafiee, A.; Jafari, S bed drying of rough rice (O Listyawati (2007). Kajian Susu

BerasGilingVarietasCihera InstitutPertanianBogor:Skri Mahayana,A.(2011).PengeringanKar DryerdanUdaraYangDidehu EfisiensiPanas.UniversitasD

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com) sberasyangdihasilkanakanlebih baik.

telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal dengan flowrate konstan dapat mempersingkat wa

sar dengan suhu konstan dapat mempersingkat wa

s%BK,%BPdan%menir,makagabahIIyangdiperolehdari dengan penambahanzeolitmemberikanhasily isistempengeringanlainnya.

da Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universita n ini.

onassidanJ.J.Bimbenet(2000).ProcessingQualityOfRou dVersusMoistureGradientAndKernelTemperature.Journ

ngeringanJagungDenganMetodeMixed- Adsorpstion uidisasi.UniversitasDiponegoro:Skripsi.

. Studi Karakteristik Fluidisasi dan Aliran Dua Fase Pada al. Media Teknik NO. 2 Tahun XXVIII, Edisi Meri 2006

melin(1997).InfluenceofDryingCondition On The Pro echnology: An International Journal. Mujumd 41-1157.

006.Analysys of Fluidized Bed Dryng Kinetics on the ing Technology, 24: 1153-1157.

amentals.In:DryingTechnologiesInFoodProcessing,(Eds ,pp.1-54.

i Pengawetan Pangan. Diterjemahkan oleh M.Muljohard ultistageZeoliteDryingforHeatSensitive

ersity:PhDthesis.

Hargono(2011). SistemPengeringAdsorp nPangandanTanamanObat:Sebuah Terobosan D

iponegoro:LaporanPenelitian.

.vanStratendan A.J.B.vanBoxtel(2007). Heat Efficienc

Low Temperature Drying.In

,HongKong,August 13-15,2007,pp.589-594.

nd Classification Of Asian Rice Varieties. Theory Appl ium Pengeringan. Jurusan Teknik Kimia

SultanAgengTirtayasa.

i, S.H.; Hashemabadi and A. Banisharif. 2012. Mathema (Oryza sativa L.) grain. Journal of Agricultural Technolo usut Pasca Panen dan Pengaruh Kadar Air

al penting yaitu:

waktu proses pengeringan

waktu proses pengeringan

ipengeringan

yanglebihbaikdibandingkan

itas Diponegoro yang telah

ughRiceDuringDrying-rnalofFoodEngineering45,

on Drying Menggunakan

adat-Gas (PAsir Besi-Udara) 06, No. ISSN. 0216-3012.

cessing Quality of Rough dar,A.S. (Ed)., McGill

he Basis of Interphase Mass

ds.X.D.ChendanA.S.Muju

djo.UI-Press,Jakarta.

psi DenganZeolite Di Bidang Teknologi

cy Of Multi-Stage Zeolite

nProceedingsofThe5thAsia-ppl Genet.74:21-30.

atical modeling of fluidized ology 8(3): 795-810.

r Gabah TerhadapMutu Karawang).

(7)

*) Penulis Penanggung Jawab (Email Mortimore, S.,Giner, S.A., Bruce, D. drying. Part 1: The model. 2004. Guide To Industrial D Saputra, Adinda dan Ningrum, D.K

Teknik Kimia Fakultas Tek Soerjandoko,R.N.E.(2010).TeknikPe

BuletinTeknikPertanianVol Somantri, A.S (2010). Menentukan K

Digital dan Jaringan Syaraf Soponronnarit, S. (2003). Fluidised

Thailand.

Soponronnarit, S., W. Rodprapat d Dying Using Hot Air and Su Sutarti, M dan M.Rachmawati (1994

ail: ratnawati_hartono@yahoo.com)

D.M.,. 1998. Two-dimensional simulation model of stea l. Journal of Agricultural Engineering Research, 71(1),3 l Drying Principles, Equipment And New Developments D.K (2010). Pengeringan Kunyit Menggunakan Micro

eknik Universitas Diponegoro Semarang.

engujianMutuBerasSkalaLaboratorium. BalaiBesarPen ol15.No.2:44-47.

n Klasifikasi Mutu Fisik Beras dengan Menggunakan Te raf Tiruan. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pa sed Bed Grain Drying. King Mongkut’s University

dan A. Nathakaranakule (2005). Comparative Study Superheated Steam. Journal of Food Engineering: Tesis 94). Zeolit Tinjauan Literatur. Lembaga Ilmu Pengetahu

71

teady-state mixed-flow grain ),37-50. Mujumdar, Arun S. nts. IWSID: Mumbai, India crowave dan Oven. Jurusan

nelitianTanamanPadi.

Teknologi Pengolahan Citra Pascapanen Pertanian. y of Technology Thonburi,

y of Fluidized Bed Paddy sis.

Gambar

Gambar 2. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah  Ga
Gambar 3. Grafik Penurunan Kadar Air dalam Gabah  Ga

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjadi pusat terulung dalam pengajian ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan bagi menyumbang kepada kesejahteraan diri, masyarakat, negara dan umat manusia, dalam wawasan

Jadi, penyelidik merasakan bahawa sebuah modul yang berintegrasikan multimedia dan bersifat interaktif perlu diperkenalkan dalam memastikan proses pengajaran dan pembelajaran

Seandainya sebuah perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing dengan mencapai keunggulan biaya yang dapat dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Tata cara pengamanan aset/barang milik daerah terutama pengamanan terhadap aset tidak bergerak (tanah) berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipasi anggota Koperasi Konsumen Karya Sahaja dalam menghadiri rapat anggota sebesar 69,7% dengan kategori

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemandirian siswa melalui pembelajaran bina diri dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)

Menurut Hurlock (1980), masa remaja memiliki ciri-ciri yang terdiri dari: a) Masa remaja sebagai periode penting, remaja mengalami perubahan penting dalam