• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN ALFAFA SALON DAN SPA MUSLIMAH SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN ALFAFA SALON DAN SPA MUSLIMAH SURABAYA."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN ALFAFA SALON DAN SPA MUSLIMAH SURABAYA

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana S. Sos

Oleh:

Infa Rahmania B74212067

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Infa Rahmania, 2017, Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya.

Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sistem manajemen hubungan pelanggan Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Bagaimana Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya. Data kualitatif diperoleh dari dokumentasi, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dilakukan ketika dan setelah mengumpulkan data. Dengan menggunakan deskriptif, analisis data dilakukan reduction, display, conclution drawing/verification.

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat sistem manajemen hubungan pelanggan Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya. Sistem manajemen hubungan pelanggan ini memiliki tujuh tahap. Pertama membuat database pelanggan Alfafa dengan menggunakan aplikasi microsoft excel agar lebih tersistem yang meliputi data pribadi pelanggan dan riwayat pembelian pelanggan. Kedua menganilisis

database pelanggan sehingga akan mendapatkan informasi pembelian pelanggan secara detail. Ketigapemilihan pelanggan berdasarkan intensitas kedatangan dan keuntungan yang diperoleh dari pelanggan tersebut. Ke-empat tahap mentargetkan pelanggan dengan pertimbangan menggunakan telemarketing dan pemilihan media yang digunakan dalam berkomunikasi dengan pelanggan agar lebih reaktif terhadap keinginan pelanggan. Kelima membuat kegiatan pemasaran hubungan pelanggan dengan menggunakan member card berupa diskon perawatan bagi

member , pemberian apresiasi member award berupa pemberian bingkisan,

memberikan ucapan selamat hari ibu, dan ucapan selamat ulang tahun sebagai upaya pendekatan kepada pelanggan dengan tujuan mempertahankan pelanggan. Ke-enam menerapkan privasi isu bagi pelanggan agar menumbuhkan kepercayaan dan rasa nyaman bagi pelanggan. Ketujuh mengukur dampak penerapan ini dengan melihat grafik pertambahan jumlah pelanggan dan jumlah perawatan di tiap tahunnya.

(7)

Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisistas Skripsi ... v

Abstrak ... vi

F. Sistematika Pembahasan... 8

BAB II: KAJIAN TEORETIK ... 10

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 10

B. Kerangka Teori ... 13

o Perspektif Islam ... 22

BAB III: METODE PENELITIAN ... 27

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi Penelitian ... 29

C. Jenis dan Sumber Data ... 28

D. Tahap- Tahap Penelitian ... 32

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 34

F. Tehnik Validitas Data ... 36

(8)

BAB IV: HASIL PENELITIAN ... 39

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 39

B. Penyajian Data ... 47

1. Membuat Aktivitas Database ... 48

2. Analisa Database ... 52

3. Pemilihan Pelanggan ... 53

4. Target Pelanggan ... 54

5. Pemasaran Hubungan Pelanggan ... 56

6. Privasi Isu ... 58

7. Metrics ... 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V: PENUTUP ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran dan Rekomendasi... 86

C. Keterbatasan Penelitian ... 86

DAFTAR PUSTAKA

(9)

dalam mempertahankan eksistensinya. Ketatnya persaingan dunia usaha,

dengan segala kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang mulai maju.

Sehingga dapat mengarahkan konsumen kepada kesetiaan merek. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kesetiaan pelanggan merupakan salah satu rencana

jangka panjang dalam strategi pemasaran.Berikut ini pernyataan ahli

pemasaran Don Peppers dan Martha Rogers

“ Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan perusahaan Dana adalah nilai yang berasal dari pelanggan-itu adalah semua nilai yang Dana miliki sekarang dan nilai yang akan Dana miliki di masa depan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaan membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa pelanggan, Dana tidak mempunyai bisnis”.1

Di sini peran pemasaran akan lebih fokus dalam seni merayu pembeli untuk menjadi pelanggan setianya.Loyalitas pelanggan akan berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dimana perusahaan bertahan karena

produk /jasa yang digunakan terus menerus oleh pelanggan. Faktor harga saja

tidak menjamin bahwa pelanggan akan terus membeli jasa yang sama jika

1

(10)

2

mereka menemukan pemasok lain yang memberikan pelayanan dan harga

yang lebih baik. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan juga harus dibarengi

pula dengan loyalitas pelanggan. Pembeli yang memiliki potensial sebagai

customer retention dapat dipertahankan untuk menjadi pelanggan yang loyal. Konsep loyalitas pelanggan dapat diartikan semata-mata sebagai

perilaku pembelian ulang pada merek jasa atau produk tertentu yang sama

dan berulang kali. Hal ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama, dominasi

pasar, hal ini bisa membuat produk/jasanya menjadi satu-satunya alternatif

yang tersedia. Kedua, adanya promosi terus menerus yang dilakukan dengan

untuk memikat pelanggan dengan berbagai penawaran agar pelanggan tetap

setia kepada merek tersebut.

Pelanggan yang menguntungkan merupakan pelanggan yang

menghasilkan aliran pendapatan melebihi jumlah aliran biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan bagi pelanggan tersebut. Pemberdayaan

pelanggan menjadi cara hidup bagi banyak perusahaan. Perusahaan harus tau

kapan akan menarik konsumen baru atau mempertahankan pelanggan.

Dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, maka

perusahaan akan membangun sebuah hubungan yang dilakukan sebagai peran

pemasaran untuk terus membuat pelanggan agar tidak beralih pada merek

lain. Adanya manajemen hubungan pelanggan merupakan upaya dalam

mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Sejumlah riset

(11)

3

kepercayaan dan komitmen.2 Dua pilar tersebut menjelaskan bahwa

pelanggan harus mempercayai pemasar dan berkomitmen agar terjalin relasi

yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan jasa tersebut.

Secara historis, kebanyakan perusahaan lebih mengutamakan untuk

menarik pelanggan baru sehingga perubahan ke arah strategi pemasaran

hubungan menuntut perubahan mind set, budaya kerja, sistem penilaian kinerja dan kompensasi karyawan. Manajemen hubungan pelanggan

merupakan strategi bisnis yang bertujuan untuk membuat hubungan jangka

panjang yang menguntungkan dengan pelanggan dan konsep yang

menjembatani antara strategi pemasaran dan teknologi informasi. Konsep

manajemen relasional pelanggan dapat dianggap salah satu strategi terpenting

di era ini.

Dalam hal ini fokus utama pemasaran hubungan dan manajemen

hubungan pelangganadalah share of customer, retensi pelanggan, pembelian ulang, cross-selling, up selling, dan trusting dan loyal relationship. Asumsi utama pemasaran hubungan dan manajemen hubungan pelanggan adalah

membangung relasi jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan dalam

upaya meningkatkan profitabilitas sebuah perusahaan dibdaningkan dengan

pelanggan yang tidak loyal.

Dari pembahasan diatas saya mencoba mengetahui tentang penerapan

manajemen hubungan pelanggan di Alfafa Salon dan Spa Muslimah

Surabaya. Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya merupakan bidang usaha

2

(12)

2011 yang didirikan oleh ibu Eni Minarsih.3 Alfafa Salon dan Spa Muslimah

Surabaya melayani jasa perawatan bagi muslimah yaitu:

1. Perawatan rambut

2. Perawatan wajah

3. Perawatan tubuh

4. Layanan khusus berupa jilbab variasi, paket pre wedding, make-up

wisuda, dan make-up pengantin.4

Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya ini memang menyediakan

khusus layanan bagi wanita, sehingga tenaga kerjanya dari terapis hingga staf

yang bekerja hampir keseluruhan merupakan seorang wanita. Sebagai

penyedia jasa perawatan, maka Alfafa setiap hari akan bersinggungan secara

langsung dengan pelanggan. Banyaknya penyedia jasa yang sama di luar

sana, menjadikan Alfafa harus bergerak maju sebagai pesaing bagi usaha

lainnya. Maka, pelanggan merupakan sebuah ukuran yang penting bagi usaha

sejenis seperti ini.

Bidang usaha jasa salon muslimah sungguh menarik untuk dikaji lebih

mendalam. Terlebih pada saat ini hampir keseluruhan bidang bisnis jasa

maupun produk sudah menggunakan sosial media atapun teknologi dalam

menjalin relasi dengan pelanggan agar lebih dekat. Fenomena merayu

3

Wawancara dengan Mbak Puput. Pada tanggal 14 November 2016, 10.20 WIB

4

(13)

5

pelanggan merupakan hal yang banyak dilakukan oleh setiap bidang usaha

dengan berbagai macam cara. Hal ini yang membuat peneliti ingin mengkaji

lebih dalam tentang penerapan manajemen hubungan pelanggan di Alfafa

Salon dan Spa Muslimah Surabaya.

B.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan

sistem manajamen hubungan pelanggan Alfafa Salon dan Spa Muslimah

Surabaya.

C.

Tujuan penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem

manajemen hubungan pelangganyang telah diterapkan di Alfafa Salon dan

Spa Muslimah Surabaya dalam membangun hubungan dengan pelanggan

yang loyal.

D.

Manfaat penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan

(14)

6

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para

pembaca terutama mahasiswa/i UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang berhubungan dengan topik

manajemen hubungan relasional pelanggan di salah satu bisnis Islam.

2. Manfaat praktis

Sebagai sumbangan pemikiran atau saran bagi Alfafa Salon dan

Spa Muslimah Surabaya dalam penerapan manajemen hubungan

pelanggan sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif evaluasi dalam

mengembangkan usahanya.

E.

Definisi konseptual

1. Sistem manajemen

Sistem merupakan unsur yang saling berkaitan satu sama lain yang

berfungsi untuk mencapai tujuan satu sama lain (Mulyadi, 2001).

Manajemen merupakan kegiatan planning, organizing, staffing, coordinating dan controlling pekerjaan orang lain untuk mencapai satu tujuan lebih5. Manajemen dapat dikatakan sebagai kolaborasi antara art

dan science. Sebuah organisasi pasti diisi dengan berbagai macam karakter yang dapat menjalankan setiap perkerjaan. Dalam hal ini,

diperlukan orang yang dapat menggabungkan kedua ketrampilan

tersebut.

5

(15)

7

Sistem manajemen adalah sistem yang melibatkan semua unsur

dalam manajemen mulai dari planning, organizing, staffing, coordinating

dan controlling. Tugas manajer untuk membuat keputusan dari sistem yang telah diterapkan pada organisasinya tersebut.

2. Hubungan yang bernilai

Hubungan yang bernilai adalah nilai manfaat yang diterima oleh

pelanggan dari penyedia jasa. Hubungan inilah yang akan

menguntungkan perusahaan dari segi keuangan dalam jangka panjang.

Disisi lain pelanggan juga harus mendapatkan imbalan atas kesetiaan

mereka.

Perusahaan jasa memiliki cara masing-masing dalam menjalin

hubungan dengan pelanggan, semisal America Airlines dengan frequent flyer nya yang mempelajari lebih banyak perilaku perjalanan pelanggan terbaiknya. Merancang prosedur untuk memperoleh jumlah mil untuk

perjalanan gratis bagi pelanggan terbaiknya.6

3. Pelanggan

Pelanggan merupakan seseorang yang melakukan pembelian

produk atau jasa secara kontinu untuk memenuhi hasrat keinginan dan

kebutuhannya.7Pelanggan merupakan alasan adanya bisnis yang terus

berkembang dan sebagai salah satu keunggulan dalam persaingan di

pangsa pasar.

6

Lovelock dan Lauren K. Wright, 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta, PT. Indeks, hal. 138

7

(16)

8

F.

Sistematika pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan langkah-langkah atau kerangka

berfikir yang akan ditulis dalam penulisan skripsi. Terdapat 5 bab yang akan

membantu dalam menguraikan isi penelitian tersebut. Pada setiap bab akan

memiliki sub bab –sub bab untuk menjelaskan tahap per tahap dalam

penulisan skripsi ini.

Pada bab pertama penulis akan memaparkan tentang latar belakang

permasalahan penelitian yang akan merumuskan sebuah rumusan masalah.

Setelah uraian rumusan telah didapatkan selanjutnya penulis mulai

membentuk fokus penelitian yang akan dilakukan. Fokus penelitian ini

penulis akan membahas tentang penerapan manajemen hubungan pelanggan.

Pada penelitian kualitatif penentuan fokus penelitian berdasarkan

studi pendahuluan, pengalaman referensi, dan disarankan oleh

pembimbing.Fokus penelitian ini bersifat sementara dan dapat berkembang

seiring data-data yang didapatkan ketika memasuki tahap lapangan.

Babdua penulis akan menggali teori tentang manajemen hubungan

pelanggan yang dikaitkan dengan studi pendahuluan yang relefan. Penjelasan

dari data teori ini akan di simpulkan dalam bentuk kerangka teori sehingga

memudahkan bagi peneliti untuk menggali fokus penelitian.

Bab tiga akan menguraikan komponen-komponen penelitian yang

(17)

9

menggunakan metode kualitatif, lokasi penelitian, jenis dan sumber data,

tahap-tahap penelitian, tahap pengumpulan data, tehnik validitas penelitian

dan tehnik analisa data.

Bab empat penulis memaparkan data-data yang telah ditemukan saat

tahap lapangan. Penyajian data akan dijelaskan sesuai hasil temuan penelitian

yang telah dilakukan. Setelah itu penulis akan membahas hasil penelitian

sesuai tehnik analisa yang telah dicantumkan pada bab tiga.

Bab lima berisi tentang kesimpulan atas hasil akhir dari penelitian

yang telah dilakukan. Kesimpulan ini berisi tentang ringkasan dari hasil

analisa data di bab empat. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari rumusan

masalah yang telah ditemukan di tahap awal sebelum penelitian. Penulis akan

memberi saran dan rekomendasi atas apa yang telah diteliti dan sesuai

dengan keadaan dilapangan dengan pertimbangan ilmu yang telah dipelajari

(18)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang manajemen hubungan pelanggan terbagi menjadi

dua yaitu manajemen hubungan pelanggan terhadap produk dan jasa . Pada

penelitian terdahulu yang akan dijabarkan dibawah ini tentang manajemen

hubungan pelangganterhadap loyalitas pelanggan dikemukakan ole Achmad1,

Givano2, Imasari3, Prasojo4, Kalalo5, Bhaskara6, Estiningsih7, Iridanini8,

Ersi9, Rahmawati10, Maidi11, Hdanani12, Budiman13, Setiawan14, dan Satria15.

1

Achmad Fauji dkk, 2014,“Penerapan Customer Relationship Manajement Sebagai Upaya Untuk

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Bdanung Distro Sport Malang)”. Jurnal

administrasi bisnis Vol.15 No.01 Hal.1-10. Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,

Malang.

2

Afif Givano, 2012, “Pengaruh Customer Relationship Manajement Terhadap Loyalitas Donatur (Studi Pada Program Garuda Frequent Flyer Pada Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di

Jakarta)”.Skripsi, Program studi Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

3

Kartika Imasari dkk, 2011, “Pengaruh Customer Relationship Manajement Terhadap Loyalitas

Donatur Pada PT.BCA Tbk”, Jurnal Ekonomi Vol. 10 No.03. (Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2011)

4

Ari Hendra Prasojo, 2002, “Analisis Konsep Customer Relationship Manajement Dalam Rangka

Peningkatan Loyalitas Donatur (Studi Kasus Pada PT. Merpati Nusantara Airlines)”. Tesis, Program studi Magister Manajemen, Pogram Pasca Sarjana, Universitas Diponegori.

5

Rinny E Kalalo, 2013, “Customer Relationship Manajement dan kualitas pelayanan

penagruhnya terhadap loyalitas konsumen di PT. Matahari dept.store Manado”. Jurnal EMBA

Vol.01 No. 14, Program studi manajemen, Fakultas ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratu

(19)

11

6

Satriyo UP Bhaskara dkk,2014, “ Customer Relationship Manajement Dan Persona Selling Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Virgo Ekspres Tours & Travel

Manado”.Jurnal EMBA Vol. 02 No.14, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

7

Agnes Widayu Estiningsih, 2013, “Pengaruh Customer Relationship Manajement Terhadap

Loyalitas Ibu Hamil Pada Donatur Persalinan (Studi RS. Hermina Tangkuban Perahu Malang)”,

Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.11 No.02, Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Fakultas

Kedokteran Brawijaya, Universitas Brawijaya.

8

Anggita Putri Iridanini, 2015, “Pengaruh Customer Relationship Manajement Terhadap

Kepuasan Donatur Dan Loyalitas Donatur PT. Gemilang Libra Logistic, Kota Surabaya)”, Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol.23 No.2, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Braawijaya.

9

Dzikiryati Yuni Ersi, 2014, “Analisis CRM, Kepuasan Donatur Dan Loyalitas Produk UKM

Berbasis Bahan Baku Terigu Di Jawa Timur”, Jurnal Manajemen Pemasaran Vol.08 No. 01, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra.

10

Yunita Rahmawati, 2009, “Pengaruh Customer Relationship Manajement (CRM) Terhadap

Kepuasan Nasabah (Studi Pada PT.BPR Aswaja, Ponorogo)”, Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.

11

Maidi dkk, 2014, “Pengaruh Customer Relationship Manajement Terhadap Loyalitas Donatur

Di PT Moga Djaja Di Surabaya”, Jurnal Ilmu dan Riset Pemasaran Vol. 03 No.08, STIESIA Surabaya.

12

Arum Test Wining Handani, 2014, “Pengaruh Kinerja Publik Relations Dan Customer

Relationship Manajement Terhadap Kepuasan Donatur di Rumah Sakit Islam Surakarta “Yarsis”,

Skripsi, (Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Sleman.

13

Budiman dkk, 2010, “Customer Relationship Manajement Dan Nilai Donatur Terhadap

Donatur”, Jurnal The Winners, Vol.11 No.02, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara.

14

Olivia Setiawan dkk, 2010, “Pengaruh Service Quality Dan Customer Relationship Manajement

Terhadap Customer Satisfaction Dalam meningkatkannnnnnn Repetitive Buying Di Alex’s Salon Embong Kenongo Surabaya”, Jurnal GEMA, Vol.01 No.01, Bussiness School, UPH Surabaya, 2012.

15

Denny Dyotama Satria dkk, 2013, “Analisis Hubungan Customer Relationship Manajement,

Relationship Quality Dan Customer Lifetime Value (Studi Kasus Hotel Grdan Legi Mataram)”,

Jurnal Teknik POMITS, Vol.02 No.01, (Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

(20)

12

Sistem manajemen hubungan pelanggan berbasis teknologi informasi

yang dikemukakan oleh Danreani16, Muqaffa17, Gulbuddin18, Dyantina19,

Montanna20, dan Djatmiko21. Pada penelitian ini memiliki persamaan dengan

penelitian penerapan customer relationship manajement sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan (studi kasus pada Bdanung distro sport

Malang) oleh Anastasha Oma Carissa; Acmad Fauji; Srikdani Kunadji, yaitu

penelitian ini menggali data pada manajemen internal perusahaan disisi

manajemen hubungan pelanggan.

Perbedaan nya penelitian ini juga mengaitkan dengan upaya

meningkatkan loyalitas pelanggan.

16

Fransisca Danreani, 2007, “Customer Relationship Manajement Dan Aplikasinya Dalam Industri

Manufaktur dan Jasa”. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol.02 No.02, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Surabaya.

17

Wieda Muqaffa, 2013, “Sistem Informasi CRM CV Budi Utama”. Skripsi.Program Studi Tehnik Informatika, UIN Sunan Kalijaga.

18

Muhammad Gulbuddin, 2015, “ Implementasi CRM Pada PT.Roda Sakti Surya Raya Sentral

Yamaha Malang”. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhamadiyah Malang.

19

Ovi Dyantina dkk, 2012, “Penerapan CRM Berbasis Web (Studi Kasus Pada Sistem Informasi

Pemasaran di Toko Yen-Yen)”, Jurnal Sistem Informasi Vol. 04 No.02, (Jurusan Sistem

Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya.

20

Sugiarto Montana dkk, 2010, “Pengembangan Customer Relationship Manajement Berbasis

Sistem E-Commerce”, Jurnal CommIT Vol.04, No.02, Jurusan Tehnik Informasi, Jurusan Magister

Tehnik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University.

21

Budi Djatmiko, 2013,“Pengaruh Customer Relationship Marketing Terhadap Loyalitas

(21)

13

B. Kerangka Teori

Pada bidang usaha jasa seperti Alfafa yang menyediakan jasa untuk

perawatan dari ujung kepala hingga ujung kaki ini akan sering bersinggungan

secara langsung dengan para pelanggan. Sehingga hal tersebut membutuhkan

cara tertentu untuk lebih mendekat dengan pelanggan agar dapat mengetahui

dimana kelemahan dan kelebihan Alfafa. Manajemen hubungan pelanggan

salah satu cara untuk me-manaje pelanggan yang berpotensi sebagai

pelanggan stratejik dengan menggunakan pendekatan berdasarkan

pengembangan hubungan.

Pengembangan hubungan yang dimaksud adalah adanya kegiatan

yang dilakukan oleh pihak Alfafa dengan para pelanggan di Alfafa. Winner

(2001) mengembangkan sebuah konsep dasar dalam manajemen hubungan

pelanggan yang terdiri dari 7 komponen dasar.22 Pada umumnya teori

manajamen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Manajement seperti yang digambarkan melalui skema dibawah ini.

22

(22)

14

Dari skema diatas akan dijelaskan 7 komponen dalam penerapan

manajemen hubungan pelanggan melalui tahapan berikut ini:

1. Membuat Suatu Database

Dalam mengimplementasikan manajemen hubungan pelanggan hal

pertama yang dilakukan adalah membangun database. Fungsi database

ini untuk mengetahui informasi tentang pelanggan, dalam istilah

manajemen disebut file informasi pelanggan atau biasa disebut customer information file.CIF ini berisi tentang informasi dasar tentang pelanggan.Seperti data pribadi pelanggan yang menyangkut nama, usia,

tanggal lahir, nomor telepon, kontak sosial media pelanggan, alamat

rumah, alamat email, dan riwayat pembelian produk/jasa pelanggan akan

tercatat setiap transaksi dilakukan.

Manfaat dari membuat database,agar perusahaan lebih mudah untuk merancang berbagai kegiatan yang akan dilakukan untuk

pelanggannya.Manajemen hubungan pelanggan ini dapat dijadikan

Membuat

Suatu Database Analisis

Pemilihan Pelanggan

Target Pelanggan

Metrics

Pemasaran Hubungan Pelanggan

(23)

15

alternatif evaluasi bagi perusahaan sebagai kunci sumber keunggulan

dalam bersaing dengan perusahaan lain. Ketika perusahaan sudah

memiliki informasi pelanggannya, maka perusahaan akan berupaya untuk

menciptakan kegiatan khusus atau event tertentu yang kreatif yang akan berguna bagi program-program loyalitas.23

Peran pelanggan sebagai sasaran menunjukkan bahwa perusahaan

tidak boleh hanya memperhatikan market share semata, tapi juga harus memperhatikan customer share nya. Ketika memilih dan menentukan pelanggan stratejik, perusahaan harus cermat dalam memperhatikan

fileinformasi pelanggan. Terdapat lima konten utama dari isi file, yaitu

deskripsi dasar pelanggan, informasi sejarah pembelian pelanggan yang

mencakup produk apa yang dibeli, sejarah hubungan kontak pelanggan

dengan perusahaan, informasi tanggapan pelanggan kepada perusahaan

mengenai kegiatan pemasaran langsung atau tidak langsung, dan nilai

dari pelanggan yang berisi tentang perkiraan nilau uang atas pelanggan

untuk perusahaan.

Hal ini berkaitan dengan pangsa pasar,bahwa tidak semua yang

menjadi pelanggan akan menjadi pelanggan yang memberikan

keuntungan. Adanya konsep nilai hidup pelanggan dapat membantu

manajer mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapat dari

pelanggan.Hal ini akan terlihat pada konsep nilai semur hidup pelanggan.

Jika perusahaan dapat menjalankan program manajemen hubungan

23

(24)

16

pelanggan dengan baik, maka perusahaan akan dapat memahami

kebutuhan pelanggan, mensegmentasi dan bahkan menerapkan sistem

sinyal bahwa pelanggan akan berpindah24 .

2. Analisis Database.

Setelah membuat database pelanggan, kemudian perusahaan akan menganalisis data pelanggan yang telah ada. Kegiatan analisis data

pelanggan ini akan didapatkan data informasi pembelian pelanggan dan

seberapa besar jumlah keuntungan yang didapat dari pelanggan tersebut.

Pada akhirnya, ketika analisis data pelanggan dilakukan akan

terlihat seberapa besar jumlah transaksi yang dilakukan oleh pelanggan

tersebut dalam bentuk nilai uang. Pelanggan yang loyal akan cenderung

lebih menguntungkan dari segi perspektif perusahaan. Dalam hal ini,

pelanggan yang memiliki potensi sebagai customer retention perlu untuk dipertahankan oleh perusahaan dalam jangka panjang melalui adanya

program loyalitas yang dikembangkan. Hal ini berguna untuk

menentukan alokasi dana yang akan diberdayakan untuk mendukung

kegiatan program loyalitas tersebut.25

3. Pemilihan Pelanggan

Pada langkah ini keputusan yang akan diambil berdasarkan analisis

profitabilitas pelanggan. Profitabilitas pelanggan ini berdasarkan

24

Muhammad Adam, 2015. Manajemen Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta, hal-76

25

(25)

17

database pelanggan dilakukan pemisahan pelanggan, agar terlihat pelanggan yang memiliki customer valueselama jangka panjang tersebut. Berdasarkan analisis database pelanggan manajer pemasaran akan membuat keputusan tentang pelanggan mana yang harus tetap

diperhatikan dan berapa dana yang akan dikeluarkan untuk menjaga

pelanggan tersebut.26

4. Target Pelanggan

Hal ini berdasarkan keputusan manajer pemasaran sesuai data

informasi pelanggan.Jika diartikan dalam manajemen hubungan

pelanggan kegiatan tersebut dilaksanakan secara one to one. Pada fase ini akan diputuskan media atau alat yang akan digunakan dalam melakukan

pemasaran, semisal melakukan penawaran khusus berupa promo

produk/jasa, event tertentu dan tawaran lainnya menggunakan

telemarketing. Hal ini membuat pelanggan juga akan selalu update

tentang informasi yang dikirimkan oleh perusahaan.

5. Pemasaran Hubungan Pelanggan

Jika target sasaran pelanggan tercapai, maka hubungan ini akan

dikembangkan melalui pemasaran hubungan pelanggan. Kegiatan yang

sudah dirancang dan diarahkan tersebut merupakan upaya untuk

mendukung berbagai program loyalitas yang diciptakan melalui program

26

(26)

18

yang sengaja dibentuk oleh perusahaan.Upaya ini melibatkan gagasan

dan rancangan program yang akan mempererat hubungan pelanggan dan

perusahaan (tenaga penjual jasa/produk).Hal ini berguna untuk menjaga

stabilitas hubungan antara pelanggan dan perusahaan dalam

mengangtisipasi hal-hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Program

loyalitas pelanggan yang telah dibentuk diharapkan memiliki kedekatan

hubungan dengan kepuasan pelanggan .Perusahaan akan berkembang

jika mereka dapat menempatkan kepuasan pelanggan berdasarkan apa

yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Perusahaan jasa selain fokus dalam menambah jumlah pelanggan

disisi yang lain juga harus memperhatikan nilai pelanggan. Terbentuknya

nilai pelanggan ini berasal dari terwujudnya hubungan yang bernilai

positif dari perspektif pelanggan.Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah

bahwa pelanggan juga mendapatkan manfaat dan nilai yang positif ketika

membangun hubungan dengan perusahaan. Antara pelanggan dengan

perusahaan juga dapat terbentuk hubungan yang positif satu sama lain.

Tujuan akhir dari tahap ini adalah agar perusahaan memperoleh kepuasan

pelanggan yang lebih tinggi dibdanaing pesaing.27

6. Privasi Isu

Perusahaanjasa yang menerapkan manajemen hubungan pelanggan

harus memiliki komitmen dengan pelanggan. Komitmen tersebut

27

Haryanto Tanuwijaya, 2012. “Implementasi Customer Relationship Manajement Dalam

Meningkatkan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi”, Jurnal SNASTI, Jurusan Sistem

(27)

19

meliputi menjaga data pribadi pelanggan hingga isu yang menyangkut

pribadi pelanggan. Komitmen perusahaan untuk menjaga privasi

pelanggan berperan penting dalam manajemen hubungan pelanggan

untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Faktor terpenting dalam

mengembangkan perusahaan adalah kepercayaan. Perusahaan akan

mendapatkan kepercayaan merek jika perusahaan membangun merek

tersebut diatas kepercayaan.28

Pelanggan yang merasa puas memiliki potensi untuk menentukan

keberhasilan perusahaan. Jika pelanggan merasa puas dengan layanan

yang diberikan, mereka merasa nyaman dengan perusahaan dan merek

perusahaan tersebut. Hal itu memungkinkan perusahaan agar tidak terlalu

bersusah payah dalam melakukan penawaran yang lebih bagus kepada

pelanggan. Seorang pelanggan yang merasa dihargai dan dicintai akan

lebih mungkin tetap bertahan pada perusahaan tersebut.29

7. Metrics

Pada kegiatan manajemen hubungan pelanggan setelah

melaksanakan berbagai program pemasaran hubungan, maka organisasi

perusahaan akan mengukur dampak dari kegiatan tersebut. Organisasi

perusahaan yang telah mengeluarkan biaya dan tenaga dalam

menjalankan program-program loyalitas perlu mengetahui seberapa jauh

28

Paul Temporal dan Martin Trott, 2002. Romancing the Customer, Jakarta, Salemba Empat, hal. 150

29

(28)

20

dampak yang diberikan terhadap perusahaan. Dampak manajamen

hubungan pelanggan ini dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas

perusahaan.

Penjelasan diatas dapat menggambarkan bahwa asumsi utama yang

dibangun oleh manajemen hubungan pelanggan adalah membangun

relasi jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini merupakan cara terbaik

yang dapat menciptakan loyalitas pelanggan30.

Menurut Pepers dan Rogers, dikutip oleh Winner, teori winner

dengan 4 unsur dalam manajemen hubungan pelanggan antara lain31:

1. Mengindentifikasi prospek dan pelanggan

2. Mendiferensikan pelanggan berdasarkan (1) kebutuhan pelanggan

(2) nilai bagi perusahaan.

3. Berinteraksi dengan pelanggan perorangan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang kebutuhan perorangan mereka dan membangun

hubungan yang lebih kuat.

4. Memodifikasi produk, layanan, dan pesan kepada setiap pelanggan

Dari poin yang digaris bawahi oleh Pepers-Rogers dan Winner

dapat disimpulkan, bahwa manajemen hubungan pelanggan merupakan

upaya perusahaan dalam menggali informasi pelanggan secara rinci.

Pemasaran hubungan pelanggan tujuannya adalah untuk mempertahankan

pelanggan dari segi potensi pembelian yang memiliki prospek bagus di

30

Fandy tjiptono, 2011. Pemasaran Jasa, SlemanBayu media publishing, 2011), hal-525

31

(29)

21

masa depan.32 Pada bidang jasa, perusahaan sebagai pemasar juga harus

memberikan kepuasan, manfaat dan dapat “mendengarkan pelanggan”.

Pelanggan bukan hanya dijadikan sebagai tujuan pusat mendapatkan

keuntungan. Perusahaan modern akan menjadikan pelanggan sebagai

competitive advantage mereka. Ini menjadikan salah satu usaha

perusahaan dalam “merayu” pelanggan dengan cara yang positif.

Perusahaan yang menyadari atas potensi laba dari hubungan

pelanggan akan mengetahui dampak yang diberikan pelanggan tersebut

terhadap perusahaan. Semakin lama pelanggan bertahan pada sebuah

perusahaan, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan dalam

melayani mereka. Tugas manajer dalam hal ini adalah untuk mengetahui

kapan perusahaan harus menarik pelanggan baru atau mempertahankan

pelanggan lama.

C. Kajian Teori berdasarkan Perspektif Islam

Hubungan yang kuat dan mendalam terbentuk atas kepercayaan yang

dilakukan secara vertikal dan horizontal. Hubungan ini merupakan bentuk

interaksi yang dilakukan antara manusia dan manusia yang berdasarkan atas

interaksi antara manusia dan Tuhan. Dasar hubungan ini akan membahas

tentang bagaimana harusnya manusia memandang, berbicara, berperilaku,

32

(30)

22

dan bekerja. Dasar hubungan tersebut diperjelas dalam firman Allah sebagai

berikut,

“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.33 (Ali imron-159)

[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

Jika seorang penjual bersikap keras, tidak memiliki rasa peduli

terhadap sesama (pelanggan), maka mereka akan menjauh sehingga target

tidak dapat tercapai. Hal ini berarti, bahwa perhatian serta rasa peduli atau

empati terhadap sesama merupakan suatu anjuran wajib bagi penjual. Seorang

33

(31)

23

pebisnis hendaknya senantiasa berniat untuk tulus dan peduli terhadap

kesejahteraan orang lain termasuk pembeli. Hal ini dapat mengantarkan

pebisnis untuk meraih kepercayaan dari pembeli.

Menjalin hubungan dengan pembeli berdasarkan asas kepercayaan

merupakan upaya untuk mempertahankan pelanggan. Hal ini justru meraup

keuntungan dalam jangka panjang. Salah satu cara untuk menunjukkan

loyalitas dalam bisnis yaitu dengan menyambung hubungan baik dengan

mantan partner bisnis, partner bisnis, dan calon partner bisnis.

Membentuk suatu hubungan antar individu yang dilandasi dengan

kepercayaan merupakan suatu kebutuhan, baik bersifat pribadi maupun

profesional. Loyalitas seorang pebisnis kepada pelanggan juga bisa

menyemai benih-benih kepercayaan di antara mereka. Hal ini merupakan

nilai kemajuan bagi sebuah bisnis. Sikap baik yang diupayakan oleh pebisnis

kepada pelanggan akan membangkitkan sikap loyal terhadap perusahaan.

Dalam Islam mengajarkan beberapa perilaku yang bisa menumbuhkan

loyalitas di antara hubungan bisnis, yaitu perilaku dari pebisnis dan

pelanggan.

Loyalitas dapat ditunjukkan kepada pelanggan, semisal menjaga

kehormatan pelanggan dengan semestinya dan tidak menjelek-jelekkan.

Kemudian, hal tersebut akan mengarahkan hubungan ini ke tujuan bisnis

yang menguntungkan dan kerberkahan dalam berbisnis. Cara seseorang

dalam memandang harta dan lawan bisnisnya akan mempengaruhi percepatan

(32)

24

membangun kepercayaan dengan lawan bisnisnya harus mempelajari

beberapa hal tentang etika bisnis sebelum berbisnis adalah kewajiban.34

Sebelum seseorang bergerak dan maju menuju kancah bisnis, maka ada

baiknya ia menyimak beberapa nasehat Ali Bin Abi Thalib tentang etika juga

tentang etika terhadap lawan bisnis.

Kegiatan bisnis Islam yang perlu dicermati bahwa bisnis di dalam

Al-Quran selalu bertujuan untuk dua keuntungan, yaitu keuntungan duniawi dan

ukhrawi. Dalam hal ini, Al-qur’an menyoroti bahwa semua perbuatan

manusia tidak akan lepas dari sorotan Allah. Sorotan Allah tidak hanya

perbuatan manusia, namun juga dalam sebuah tindakan bisnis. Kerangka

bisnis yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara Islami. Kerangka bisnis

Islami adalah bahwa sebuah kegiatan jual-beli yang dildanasi oleh saling

ridha dan rahmat antara penjual dan pembeli. Jika antara penjual dan pembeli

saling ridha maka konsumen akan puas.

Potensi konsumen yang puas akan membuat konsumen menjadi

pelanggan. Mewujudkan kepuasan pelanggan memang tidak mudah. Hal ini

perlu diingat bahwa pelanggan pada hakekatnya merupakan tamu yang harus

dihormati,dikarenakan memuliakan tamu adalah salah satu syarat keimanan

seseorang.35 Menghormati pelanggan merupakan salah satu wujud simpati

pada pelanggan. Pelanggan akan merasa dicintai dan dihargai sehingga

merasa nyaman dengan kualitas kinerja yang telah kita berikan secara

profesional.

34

Ika Yunia Fauzia, 2014. Etika Bisnis Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, hal. 38

35

Samsirin, 2015, “Konsep Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pendidikan Islam”, Jurnal

(33)

25

Profesionalitas memang diperlukan ketika menjalankan sebuah bisnis.

Rasulullah SAW sangat menjunjung tinggi profesionalitas pengusaha dalam

merencanakan program pemasaran. Rencana yang matang dan didukung

dengan keahlian yang baik akan menjadikan sebuah program berjalan baik.

Hal ini berarti etika bisnis islam sangat penting bagi dasar seorang pengusaha

dalam mendirikan sebuah bisnis.

Pada dasarnya ketika etika bisnis islam diterapkan akan membantu

perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan

menganggap bahwa karyawan yang baik dan sopan dalam memberikan

pelayanan terhadap pelanggan sehingga pelanggan menjadi nyaman. Jadi,

secara tidak langsung etika sangat mempengaruhi tingkat loyalitas

pelanggan.36

Pengusaha dalam merancang strategi mulai dari produksi, distribusi,

dan konsumsi hendaknya memperhatikan aspek keadilan. Jika aspek keadilan

dan kebaikan dilibatkan pada setiap kegiatan tersebut maka hal itu akan

terhitung sebagai suatu sedekah. Berbisnis memang tidak bisa lepas dari

profit dan benefit. Ketika pengusaha sudah terasah instingnya dalam berbisnis

dan mengarahkan segala kemampuannya, maka ia akan menjadi seorang yang

profesional ketika bekerja.

Seyogiannya pengusaha juga harus memperhatikan pelanggan sebagai

upaya imbal balik atas kesetian pelanggan. Upaya imbal balik dapat

diwujudkan melalui berbagai cara, misal reward untuk pelanggan terpilih.

36

Alifah Ratnawati dan Nurdin , 2015 , “Tingkat Customer Loyality Berbasis Islamic Bussiness

Ethich dan Brdan Image”, Jurnal CBAM, Vol. 2 No.1, S2, Universitas Islam Sultan Agung

(34)

26

Pengusaha yang memberikan perhatian kepada pelanggan akan memunculkan

rasa kedekatan antara pebisnis dan pelanggan. Jika kedekatan telah terbangun

maka hubungan ini kan menuju ke arah hubungan jangka panjang. Hubungan

yang terbentuk antara pelanggan dan pengusaha ini akan menguat seiring

kepercayaan pelanggan yang semakin meningkat. Terjalinnya hubungan baik

antara sesama manusia merupakan salah satu bentuk ajaran islam, seperti

yang dijelaskan di firman Allah melalui surat Ali imran ayat 159 yang telah

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll,. Secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang ilmiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah.1 Dengan digunakan metode kualitatif, maka data yang didapat

akan lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuan

penelitian dapat dicapai.

B. Lokasi Penelitian

Alfafa Salon dan Spa Muslimah merupakan salon perawatan yang di

tujukan kepada kaum wanita. Alfafa berdiri sejak tahun 2011 dan didirikan

oleh Ibu Eni Minarsih. Terletak di Jalan Raya Menur No.29D, Manyar

Sabrangan, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, kode pos 60116. Alfafa dapat

dihubungi melalui via BBM (7FBABCD9), Whats App (089666141486),

Facebook (alfafasalonmuslimah), Twitter (@alfafasalonmuslimah), dan

telepon (031-5940102).

Dibawah ini adalah denah lokasi Alfafa berdasarkan google maps.

1

(36)

28

2

Lokasi Alfafa berdekatan dengan jalan raya besar sehingga akses

untuk ke Alfafa termasuk mudah untuk ditempuh dengan berbagai kendaraan.

Alfafa lokasinya disebelah utara berbatasan dengan Jalan Karang

Menjangan. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Manyar Kertoarjo.

Kemudian, sebelah timur berbatasan dengan Jalan Kertajaya. Sebelah selatan

berbatasan dengan Jalan Menur.

2

(37)

29

Pemilihan lokasi ini berdasarkan kesepakatan antara jurusan dan pihak

peneliti. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam birokrasi dengan harapan

penelitian diharapkan berjalan lancar.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Peneliti melakukan pencarian data pada buku manajemen hubungan

pelanggan, pemasaran jasa, jurnal dan skripsi yang membahas tentang

manajemen hubungan pelanggan. Peneliti juga melakukan observasi lapangan. Data-data yang didapatkan oleh peneliti, adalah sebagai berikut:

a. Data teori

Data ini berasal dari buku-buku tentang manajemen hubungan

pelanggan. Data teori tentang manajemen hubungan pelanggan adalah

sebagai berikut:3

3

Muhammad Adam, 2014. Manajemen Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabet, hal. 74

1 Membuat aktivitas database pelanggan

2 Menganalisa database tersebut

3 Pemilihan pelanggan

4 Penetapan pelanggan

5 Program hubungan pelanggan

6 Privasi isu

(38)

30

1) Data lapangan

Data-data ini mengenai peristiwa yang terjadi di lapangan

yang berhubungan dengan data teori.Segala peristiwa diamati dan

dicatat oleh peneliti. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

a) Membuat aktivitas database pelanggan di Alfafa Salon dan

Spa Muslimah Surabaya seperti input data pelanggan mulai

dari data pribadi hingga riwayat penggunaan jasa.

b) Menganalisa database pelanggan Alfafa Salon dan Spa

Surabaya dilakukan untuk menargetkan pelanggan.

c) Pemilihan pelanggan di Alfafa Salon dan Spa Muslimah

Surabaya ini diperuntukkan bagi pelanggan yang memiliki

member card.

d) Penetapan pelanggan ini dilakukan pada saat ulang tahun

Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya dengan

membandingkan pelanggan yang memiliki member card

terbanyak.

e) Program hubungan pelanggan ini upaya untuk

mempertahankan kepercayaan pelanggan seperti program

kepuasan, program loyalitas, program memanajemeni

pelanggan.

f) Privasi isu ini pada umumnya terjadi ketika pelanggan yang

melakukan treatment bercerita mengenai hal-hal yang bersifat

(39)

31

g) Metrics merupakan pengukuran dampak pada penerapan

manajemen hubungan pelanggan di Alfafa sehingga dapat

diketahui sejauh mana manajemen hubungan pelanggan

dalam peningkatan profitabilitas.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan subyek yang dapat memberikan suatu

informasi mengenai hal-hal tentang.4Sumber data yang dipakai oleh

penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi atau

keterangan tentang segala sesuatu yang terkait dengan penelitian.

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Mbak Pipit selaku

manager operasional, Mbak Puput selaku supervisor treatment, dan Mbak Yusi selaku kasir/customer service.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental mengenai Alfafa Salon dan Spa Muslimah.Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan grafik customer dan perawatan,

formulir pendaftaran member, dan member card.5

4

Suharsimi Arikunto,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT. Rineka Cipta, hal. 129

5

(40)

32

c. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan observasi yang

dilakukan secara terus terang. Peneliti mengamati kegiatan yang

dilakukan oleh setiap bagian tim produksi.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Moleong mengatakan, dikutip oleh Ghony dan Almanshur dalam

melaksanakan penelitian terdapat tahap-tahap penelitian sebagai berikut:6

1. Tahap pra lapangan

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, adalah

sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian

Penyusunan rancangan penelitian berupa usulan penelitian

yang diajukan kepada Prodi Manajemen Dakwah dalam bentuk

proposal penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Lapangan penelitian yang dipilih peneliti sebagai objek

penelitian adalah Alfafa Salon dan Spa Muslimah.

c. Mengatur perizinan

6

(41)

33

Peneliti mengurus perizinan pada Fakultas Dakwah Dan

Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian diserahkan

kepada objek penelitian yaitu Alfafa Salon dan Spa Muslimah.

d. Menjajaki dan Memilih Lapangan

Tahapan ini, peneliti hanya sebatas penjajakan dan

menanyakan hal-hal yang ringan.

e. Memilih dan memanfaatkan informasi

Peneliti melakukan pemilihan informan yang akan

memberikan informasi mengenai permasalahan yang dibahas.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Peneliti menyiapkan segala macam perlengkapan penelitian,

antara lain: daftar pertanyaan wawancara, peralatan tulis, recorder

(perekam), kamera dan hp (hdanphone).

E. Tahap Pekerjaan Lapangan

Uraian tentang pekerjaan lapangan dapat dibagi menjadi tiga bagian

antara lain :7

1. Memahami Latar Belakang Penelitian

Untuk meneliti pekerjaan lapangan, peneliti memahami latar

belakang penelitian terlebih dahulu.

2. Memasuki lapangan

7

(42)

34

Peneliti melakukan penelitian ke lapangan untuk mencari data-data

atau informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian.

3. Tahap penulisan laporan

Peneliti menyusun data-data yang diperoleh selama penelitian di

lapangan.Penulisan laporan disusun berdasarkan fakta yang sebenarnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan apabila ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.Wawancara

dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara berstruktur

yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.8Pada penelitian ini, wawancara

dilakukan dengan bagian produksi. Data yang digali oleh peneliti lewat

wawancara adalahpembuatan database pelanggan, penargetan pelanggan,

penetapan pelanggan, kegiatan pemasaran hubungan pelanggan,

8

(43)

35

penerapan privasi isu, dan pengkuran dampak penggunaan hubungan

pelanggan di Alfafa Salon dan Spa Muslimah.

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki ciri yang

spesifik bila dibdaningkan dengan wawancara dan kuesioner. Wawancara

dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, sedangkan observasi

tidak terbatas pada orang. Observasi juga dapat dilakukan dengan

mengamati obyek-obyek alam sekitar. Observasi dilakukan dengan cara

pengamatan secara langsung terhadap objek yang dituju. Dalam

penelitian ini, peneliti terjun langsung untuk mengamati berlangsungnya

kegiatan front liner dalam melayani pelanggan di Alfafa perancangan selama beberapa waktu sampai dianggap cukup untuk mengetahui

fenomena yang diteliti. Data yang didapatkan peneliti selama observasi,

meliputi grafik customer dan perawatan dan resume data pelanggan.

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang

dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Data yang

diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi adalah profil, visi,

dan misi dari Alfafa, foto-foto kegiatan atau produk dari Alfafa, data

(44)

36

G. Teknik Validasi Data

Agar data menjadi valid dan dinilai absah, perlu dilakukan

perpanjangan penelitian, triangulasi, dan diskusi dengan para pakar.

Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak intensitas kegiatan

di lokasi penelitian, termasuk keterlibatan peneliti di lokasi penelitian. Hal ini

memungkinkan bagi peneliti karena lokasi penelitian ini dekat dengan

domisili peneliti. Selain itu, objek penelitian memiliki sistem yang lengkap

sehingga cocok untuk menggali data yang sesuai dengan judul penelitian.

Perpanjangan penelitian dilakukan sampai dua semester.

Teknik validitas data merupakan tentang usaha-usaha peneliti untuk

memperoleh keabsahan data. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang

valid, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan sumber data.

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal

yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi

dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara menanyakan

hal yang sama melalui sumber yang berbeda.9 Dengan melakukan triangulasi

dalam pengumpulan data tersebut, dapat diketahui apakah narasumber

memberikan data yang sama atau tidak.Jika sudah dipastikan bahwa

triangulasi memiliki hasil yang sama dari awal hingga akhir, maka data yang

9

(45)

37

diperoleh dianggap kredibel. Peneliti melakukan triangulasi sumber kepada

Manager Operasional dan Supervisor Treatment.

Peneliti juga melakukan diskusi dengan pakar atau dosen

pembimbing. Setiap data yang sudah diolah untuk penelitian ini, peneliti

selalu mendiskusikan hasil penelitian tersebut dengan dosen pembimbing.

Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan diolah dengan sebaik mungkin

dan meminimalisir kekeliruan yang dilakukan oleh peneliti.

H. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Aktivitas dalam analisis data yaitu;

1. Reduksi data

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, sehingga perlu

dicatat secara teliti dan rinci.Data-data yang diperoleh tersebut perlu

dilakukan analisis data melalui reduksi data.Reduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

(46)

38

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data.Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya, agar lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan. Penarikan

kesimpulan didapat setelah melalui proses analisa data berdasarkan

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum obyek penelitian

1. Sejarah Alfafa Salon dan Spa Muslima Surabaya

Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya berdiri sejak tahun 2011

dengan mengusung konsep syariah yang ditujukan kepada para wanita

muslimah.Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya ini didirikan oleh

Eni Minarsih.1

Halaman Depan Alfafa 4.1

1

(48)

40

Salon perawatan ini berdiri karena dilatar belakangi ketika Eni

Minarsih melakukan perawatan di salon yang terdapat wanita dan

laki-laki yang tercampur.Pemikiran bahwa wanita muslimah dapat melakukan

perawatan dengan aman tanpa tercampur dengan laki-laki , sehingga

membuatnya ingin untuk mendirikan sebuah salon perawatan.

Salon perawatan yang ditujukan bagi wanita muslimah dengan

harga yang lebih murah pada saat itu dibdaningkan dengan yang lain.

Pemilihan pegawai di Alfafa untuk terapis, kasir, admin dan staf juga

dipilih wanita agar dapat menjaga privasi dan kenyamanan pelanggan

wanita muslimah.

Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya ini memiliki konsep

bahwa apa yang ada pada wanita sejatinya harus dirawat. Filosofi

mensyukuri menjadi muslimah dengan merawat kecantikan merupakan

bentuk nyata dari rasa bersyukur.2Kebutuhan perawatan yang menjadi

salah satu kebutuhan wanita muslimah mulai dari ujung kepala hingga

ujung kaki.

Nama Alfafa memiliki arti sejenis tanaman yang zat klorofilnya

paling bagus sehingga bisa memberikan manfaat bagi manusia. Alfafa

juga dapat diartikan gambaran kebun di surga seperti dalam

QS.An-Naba’ : 15 (...fii jannatin ALFAFA). Makna lain dari nama Alfafa

tersendiri yang menjadi budaya di Alfafa yaitu: A- amanah, L- luwes, F-

2

(49)

41

familiar, A- antusias, F- fokus, A- ahli.3 Alfafa tak ingin hanya sekedar

tampil beda tapi juga mengunggulkan layanan dan kepuasan bagi

pelanggan.

Logo Alfafa 4.2

a. Visi

“ Dimanapunberada, selalu menjadi pilihan utama para muslimah”.

b. Misi

1) Memberikan layanan yang berkualitas

2) Proses halal dan syar’i menuju keseimbangan hidup bahagia dan

cantik luar dalam.

3

(50)

42

2. Profil Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya

Nama Perusahaan : Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya

Tahun berdiri : April 2011

No.telp : 031-5940102

BBM : 7FBABCD9

Whatsapp : 089666141486

Facebook : alfafasalonmuslimah

Twitter : @alfafasalonq

Website : alfafasalon.com

Pemilik : Eni Minarsih

Jumlah orang : empat belas orang, yang terdiri atas: owner

satu orang, sport data satu orang, manager operasional satu orang,

supervisor treatment satu orang, terapis enam orang yang tetap, customer servis/kasir satu orang, Admin satu orang, cleaning service satu orang.

Alfafa menyediakan layanan berbagai perawatan untuk wanita

muslimah berikut dibawah ini:

a. Perawatan rambut:

1) Potong, cuci, kering plus vitamin

2) Creambath

3) Hair spa, hair mask

4) Cat rambut henna

b. Perawatan wajah:

(51)

43

2) Totok wajah

3) Masker mata

4) Perawatan telinga

c. Perawatan tubuh:

1) Body spa

2) Mdani susu

3) Mdani rempah

4) Body massage

5) Body massage plus lulur

6) Spa V bakar/ rebus

7) Reflexy

8) Perawatan payudara

9) Perawatan punggung

10)Manicure/pedicure

d. Layanan khusus

1) Paket pre wedding

2) Make up wisuda/resepsi/pengantin

3) Jilbab variasi

Alfafa juga menyediakan berbagai promo insidentil diluar berbagai

layanan telah dijelaskan sebelumnya. Promo yang rutin dilakukan adalah

(52)

44

3. Susunan Organisasi Di Alfafa Salon Dan Spa Muslimah Surabaya

Struktur Organisasi Alfafa 4.3

Owner :Emi Minarsih

Sport data : Sugeng Prihatin

Manager operasional : Chofiffah

Keuangan : Chofiffah

Supervisor treatment : Putri Arum Sari

(53)

45

Admin : Dini Okta

Terapis wajah (1) : Tini

Terapis wajah (2) : Aprilia

Terapis rambut (3) : Arini

Terapis rambut (4) : Ainul

Terapis badan (5) : April

Terapis badan (6) : Lia

Terapis magang (7) : Ifa

Terapis magang (8) :

Cleaning service : Lastri

4. Job Deskripsi Alfafa Salon dan Spa Muslimah Surabaya

Struktur organisasi Alfafa dipimpin oleh owner nya secara langsung.Owner Alfafa memiliki tanggung jawab untuk memantau secara keseluruhan kegiatan yang berlangsung di Alfafa dan melakukan

kebijakan yang memang diperlukan.Kegiatan yang rutin dilakukan oleh

owner dengan manager operasional dan supervisor treatment adalah rapat mingguan.Rapat mingguan ini digunakan sebagai menampung

usulan dari manager operasional dan supervisor treatment untuk kegiatan Alfafa ke depannya. Kemudian, akan dilakukan briefing dan evaluasi di hari minggunya.

Sport data berperan dalam membantu tugas manager operasional

(54)

46

pelanggan juga dibantu oleh divisi sport data. Kalimat pesan yang akan

dikirimkan ke pelanggan untuk promosi melalui media sosial harus

melalui divisi sport data untuk persetujuan terlebih dahulu.

Manager operasional bertugas memastikan organisasi berjalan dengan baik sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Harapan

pelanggan merupakan salah satu tugas utama dalam pelayanan jasa di

Alfafa.Keuangan, efektivitas, dan efisisensi juga bagian tanggung jawab

manager operasional. Manager operasional juga membuat kegiatan

pengembangan program, semisal promosi dan diskon perawatan tiap

bulan. Meningkatkan sistem operasional untuk mendukung visi misi

Alfafa juga tugas dari Manager Operasional Alfafa. Manager operasional

juga berperan dalam membantu penyediaan jasa dan barang yang akan

digunakan. Data pribadi pelanggan dan riwayat pemakaian jasa di Alfafa

yang sudah terkumpul banyak akan dikumpulkan ke manager

operasional. Manager operasional di Alfafa juga berperan sebagai Chief Retention Officer. Data tersebut akan diolah secara manual untuk mentargetkan pelanggannya.

Supervisor treatment bertugas untuk memastikan semua prosedur pelayanan perawatan berjalan sesuai standar operasional prosedur di

Alfafa.Jenis perawatan dan memantau kinerja terapis juga bagian dari

tugas supervisor treatment. Jika terapis belum menguasai, maka akan

dipantau oleh supervisor treatment dan akan diberikan arahan hingga

(55)

47

juga akan diajukan olehsupervisor treatment untuk memenuhi kebutuhan

konsumen dan pasar secara berkala jika memang keadaan

memungkinkan. Supervisor treatment juga selalu mengecek persediaan

kebutuhan secara berkala untuk pelayanan perawatan, seperti untuk

kebutuhan body treatment, hair treatment, dan face treatment.

Kasir dan customer service dilakukan oleh satu orang yang sama di Alfafa. Kasir merupakan bagian frontliner yang pertama kali berhadapan dengan konsumen secara langsung ketika konsumen datang. Konsumen

yang datang akan dicatat untuk perawatan apa yang akan dilakukan.

Kemudian, konsumen yang tidak begitu paham dengan menu perawatan

akan dijelaskan melalui katalog salon yang sudah tersedia.

Di Alfafa dapat dilakukan jadwal pemesanan perawatan.Jadwal

pemesanan perawatan dan pemesanan terapis melalui kontak yang

tersedia di Alfafa. Pemesanan tersebut kemudian di proses oleh bagian

frontliner. Selanjutnya, informasi tersebut akan diteruskan kepada pihak terapis.

Admin bertugas menghimpun data calon pelanggan yang ingin

memiliki member card Alfafa. Data pribadi calon pelanggan yang sudah terkumpul akan diinput secara manual melalui komputer dengan program

excel yang telah dibuat. Jika data pembeli dan riwayat penggunaan jasa

pembeli terkumpul, maka akan diserahkan kepada manager operasional

(56)

48

Terapis memiliki tugas untuk melakukan pelayanan jasa secara

langsung kepada pelanggan dan kosnumen sesuai stdanar opersional

prosedur yang telah ditetapkan.Terapis di Alfafa harus bisa menguasai

semua treatment yang tersedia di salon, meskipun tetap ada bagian masing-masing pada setiap treatment.Terapis hair treatment memiliki tugas untuk memotong rambut, mengecat rambut, hair spa, creambath, dan hair mask. Terapis face treatment memiliki tugas untuk melakukan

facial dan totok wajah. Kemudian, terapis body treatment memiliki tugas untuk melakukan perawatan punggung, spa treatment, totok V, dan ratus V.

B. Penyajian Data

Berikut ini adalah data yang peneliti peroleh dari Alfafa Salon dan

Spa Muslimah Surabaya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

1. Aktivitas Database Pelanggan

Alfafa bergerak pada bidang jasa perawatan yang menyediakan

berbagai treatment sesuai kebutuhan wanita muslimah.Treatment di Alfafa memiliki variasi harga bagi member dan non member.Mbak puput

mengatakan, “untuk pembuatan member card setiap perawatan tiga ratus

ribu itu dapat freemember card mbak”.4 Fungsi member card bagi pelanggan yaitu akan mendapatkan diskon jika melakukan treatment,

4

(57)

49

semisal jika pelanggan melakukan body lulur kopi dan memiliki member card akan mendapatkan diskon sebesar sepuluh persen.5

Menu Perawatan 4.4

Pembuatan member card harus melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Alfafa. Proses pendaftaran untuk pembuatan member card

dilakukan oleh bagian front liner. Mbak Pipit menambahkan, “Yah

didepan itu mbak, bagian kasir ..mbak yusi itu yang setiap ada daftar

pelanggan nanti disuruh ngisi formulir nya terus dimasukkin ke

5

Gambar

  Gambar 4.5 Formulir Pendaftaran
  Gambar 4.6 Resume Data Pelanggan
 Gambar 4.7
 Gambar 4.8
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian seorang pemimpin transaksional juga mengakui kebutuhan dan keinginan bawahan, menjelaskan bahwa ke duanya hanya bisa dicapai dengan memuaskan jika para

Konteks : Tuturan ini disampaikan Ustadz Abdul Somad pada saat menyampaikan ceramahnya yang berjudul Kisah Abu Hurairah (RA) dan Ayat Kursi .Ustadz Abdul Somad

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir /skripsi saya pada program studi pendidikan fisika UIN Alauddin Makassar, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

Berdasarkan uraian di atas maka komitmen beragama Islam dalam peneltian ini menggunakan pengertian dari hasil modifikasi oleh Agus Sofyandi Kahfi,2015 yang

Penelusuran sumber tersebut dilakukan di pengajian Maiyah Jamparing Asih, perpustakaan Univeristas Islam Negeri Sunan Gunung Djati di Bandung, perpustakaan Emha

Porsi bagi hasil yang dapat terealisasi lebih cepat adalah dengan cara mengusulkan perubahan bagi hasil keuntungan yang diperoleh pemerintah pusat dari perkebunan negara.. Usulan

Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah kemampuan dalam hal mengumpulkan, mengembangkan dan menyalurkan uang hasil usaha untuk kepentingan kesejahteraan

Provinsi yang mengamalkan perilaku penjarangan dengan efektif adalah Provinsi Maluku dengan