KEBIJAKAN IDI TENTANG
REGISTRASI, PENDIDIKAN
DAN PEMBINAAN
KEDOKTERAN DI INDONESIA
Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 1 butir 12
Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan
Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
Tugas & Wewenang
1. Melakukan pengawasan dan pembinaan etika profesi dokter. (Pasal 8)
2. Menyusun standar pendidikan & standar kompetensi dokter (Psl 26 & 27)
3. Menyelenggarakan serta membuat standar pendidikan & pelatihan kedokteran berkelanjutan. (Pasal 28)
4. Memberikan rekomendasi ijin praktik. (Pasal 38)
5. Pembinaan & pengawasan kendali mutu serta kendali biaya. (Pasal 49)
Pasal 8 Anggaran Dasar IDI
Membina dan mengembangkan kemampuan untuk meningkatkan profesionalisme dan peran sebagai agen pembaharu (agent of change) terutama dalam advokasi kesehatan, melalui :
1. memelihara dan membina terlaksananya sumpah doter dan kode etik kedokteran Indonesia;
2. meningkatkan mutu pendidikan profesi kedokteran, penelitian dan
pengembangan ilmu kedokteran, serta ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kedokteran;
3. memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan dokter di Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat profesi kedokteran;
4. bermitra dengan semua pihak terkait dalam pengembangan kebijakan
kesehatan;
5. memberdayakan masyarakat dalam menjaga dan meingkatkan derajat kesehatannya;
6. mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan lain, pemerintah atau swasta, di dalam negeri atau di luar negeri yang mempunyai tujuan yang sama atau selaras;
7. melaksanakan usaha-usaha untuk kesejahteraan anggota;
8. melaksanakan usaha lain yang berguna untuk mencapai tujuan sepanjang tidak bertentangan dengan sifat dan dasar organisasi.
Uji
Kompetensi
(Exit Exam)
Dokter Internship (1 tahun) Lulusan Baru Dokter Praktik Umum Mandiri PPDS CPD / P2KB untuk ResertifikasiDokter Spesialis Registrasi
Ulang Sertifikasi Awal Registrasi Awal Registrasi Dokter Spesialis
SIKLUS
DOKTER
Anggota IDI adalah dokter warga negara Indonesia
(anggota biasa) atau warga negara asing (anggota
luar biasa) yang teregistrasi sebagai dokter dan
diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
“Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib
mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau
kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan
oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang
diakreditasi oleh organisasi profesi …”
Pasal 28 ayat (1) UU No.29 Tahun 2004
Badan pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan/
Continuous Professional Development (BP2KB) adalah badan
kelengkapan Pengurus Besar IDI. Bertugas Menyusun sistem
pendidikan keprofesian berkelanjutan CPD di bidang Kedokteran,
yang sejajar dan merupakan kelanjutan dan pendidikan dokter
dan pendidikan dokter spesialis.
ART IDI
PRINSIP PROGRAM P2KB
Rencana
Simulasi Dokter Daerah Terpencil
Table 1
RANAH KEGIATAN KEGIATAN
TARGET PER TAHUN
TERGET SKP 5
TAHUN KETERANGAN JUMLAH
KEGIATAN TARGET SKP
PEMBELAJARAN Membaca Jurnal 2 2 10 1 SKP/artikel
Menjawab Uji Diri 2 4 20 2 SKP/Uji Diri
Mengikuti seminar 1 5 25
Topik dengan level kompetensi 4. Per
seminar 5 SKP
Mengikuti Pelatihan/
WS 2 10 50
Topik pelatihan yang sangat dibutuhkan sesuai level kompetensi 4
105
PROFESIONAL Memeriksa pasien 12 bulan 12 (1/bln) 60 pasien <50 / bulan
Melakukan tindakan intervensi
12 bulan 6 (0,5/bln) 30 Tindakan intervensi rutin: suntik, hecting, dll
Melakukan tindakan diagnostik
12 bulan 6 (0,5/bln) 30 Tindakan diagnosis rutin: darah rutin, radiologi, dll 120 PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PROFESI Memberikan penyuluhan kesehatan 6 6 30 1 SKP /penyuluhan
Menjadi anggota IDI
aktif 1 1 5
35
Alur Proses Berkas (DPU) di BP2KB
Berkas Masuk
Penapisan berkas
Tidak
Lengkap
Lengkap
Hubungi IDI
Cabang atau
langsung ybs
Entry Data
KOLEGIUM
SERTIFIKAT KOMPETENSIFotokopi Serkom dikirim bersama kelengkapan
berkas registrasi lain. Serkom Asli dikirim ke ybs
melalui IDI cabang.
Dokumen Resertifikasi
BP2KB / TIM P2KB
Dokumen Registrasi UlangKOLEGIUM
Sertifikat KompetensiProses penerbitan
2-3 minggu
Proses
pengiriman dan
verifikasi >2 atau 3
minggu
LOG BOOKRESERTIFIKASI & REGISTRASI ULANG
Masalah
penggunaan &
pengelolaan
berkas!!
Kendala Proses Resertifikasi :
•
Masih banyak anggota yang terlambat dalam
pengurusan berkas. Lewat masa penambahan 6 bulan
setelah STR berakhir.
•
Beberapa IDI Cabang menunggu berkas kolektif dalam
jumlah tertentu sehingga berkas tertahan di IDI Cabang
•
Masih terdapat berkas tidak lengkap
Kendala Penerbitan Sertifikat Kompetensi :
•
Proses penerbitan sertifikat kompetensi di Kolegium Dokter
terkendala karena perlu waktu untuk penandatanganan dan
legalisir. Pengurus bersifat volunter. (target 14 hari kerja)
•
Hambatan sedikit lama ketika terjadi pergantian kepengurusan
kolegium
•
Untuk penerbitan sertifikat kompetensi dokter spesialis,
terdapat kebijakan alur yang belum seragam. Ada yang
mengirim berkas anggota langsung ke KKI, namun ada juga yang
mengirim Serkom ke anggota lalu anggota yang mengirim
berkas ke KKI.
Berkas Masuk Berkas ke KDI Berkas ke KKI
Berperan aktif dalam kebijakan penentuan dan pengawasan kualitas
dokter, serta penetapan kebutuhan, formasi dan penempatan dokter
beserta dengan pelaksanaannya dengan menerbitkan Sertifikat
Kompetensi dan Rekomendasi Ijin Praktik sebagai mandat UU
Praktik Kedokteran;
PERATURAN KKI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI REGISTRASI DOKTER
DAN DOKTER GIGI PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN
INTEGRASI DATA
SERTIFIKASI
Validasi Ijazah/ Serifikat Profesi SERTIFIKAT KOMPETENSIREGISTRASI
STR REKOMENDASI IJIN PRAKTIK SURAT REKOMENDASI IJIN PRAKTIKSIP
CPD/P2KB
KEMENTERIAN KESEHATAN
ALUR RESERTIFIKASI DAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
DPU IDI Cabang Perhimpunan Aplikasi P2KB Online Resume P2KB Verifikasi Pelaporan Berkas Registrasi UlangPB IDI
Resume P2KB + BerkasRegistrasi Ulang Kolegium
Dokter
Data Center IDI
DSp Resume P2KB + Berkas Registrasi Ulang Penerbitan Data Sertifikat Kompetensi PP PDSp +Kolegium
Data Center KKI
KKI
Berkas Registrasi Ulang
PERCEPATAN
IDI
Cabang
PB IDI
Kolegium DokterMULAI PROSES
Screening berkas
2-3 hr
Submit Rekomendasi Penerbitan Sertifikat Kompetensi 1-2 hariVerifikasi Akhir dan pengiriman Berkas
Registrasi
Seluruh Data Anggota Ter-Update dan P2KB
telah Online Penerbitan Nomor Sertifikat 1-2 hari Penerbitan Hardcopy Sertifikat 7-14 hari Pengiriman Berkas Registrasi 1-2 hari
KKI
Percepatan berkas registrasi ulang (tanpa hardcopy Sertifikat Kompetensi)
dikirim ke KKI sejak berkas diterima PB IDI 4-7 hari kerja. Terhitung sejak
berkas dikirim ke KKI, hardcopy Sertifikat Kompetensi dikirim 7 hari kemudian
Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium
kedokteran gigi Indonesia adalah badan yang dibentuk
oleh organisasi profesi untuk masing-masing cabang
disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin
ilmu tersebut.
Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) adalah
salah satu unsur pimpinan IDI di tingkat pusat yang
berperan dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
dan mengatur kegiatan internal organisasi dalam bidang
pendidikan kedokteran
Tugas dan Wewenang :
1. Mengusulkan sistem pendidikan profesi bidang kedokteran;
2. Membina, mengatur, dan mengevaluasi Kolegium dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan profesi kedokteran;
3. Mengkoordinasikan kegiatan kolegium kedokteran;
4. Mengusulkan kebijakan dan pengendalian ujian nasional pendidikan profesi
kedokteran;
5. Mengusulkan dan merekomendasikan pengakuan keahlian dalam bidang
kedokteran;
6. Mengusulkan dan merekomendasikan cabang keilmuan baru dalam bidang
kedokteran.
Menumpuk di Jawa dan
Sumatera
Total Dokter Anggota IDI AKTIF
Tingkat Kemampuan 4B
Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
(PKB)
KEWENANGAN TAMBAHAN DIBERIKAN KEPADA
DOKTER PADA DAERAH TERTENTU BERDASARKAN
PROGRAM PEMERINTAH DAN/ATAU SESUAI
KEBUTUHAN, SELANJUTNYA DITETAPKAN OLEH
MENTERI.
DEMAND
NO
KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS
PELAYANAN YANG DIBUTUHKAN
1.
Sp. Kandungan dan Kebidanan
Seksio Sesarea, Pemeriksaan USG Obsgin
dasar
2.
Sp. Mata
Penatalaksanaan Katarak tanpa komplikasi
3.
Sp. Radiologi/Sp.Peny Dalam
Pemeriksaan USG dasar
4.
Sp. Kulit Kelamin
Estetika dasar
5.
Sp. Paru
Penatalaksaan TB (termasuk MDR TB)
6.
Sp. Saraf
Penatalaksanaan Stroke
Kebutuhan
masyarakat dan
program pemerintah
Pengesahan Menteri
Standar Pendidikan oleh
KOLEGIUM
Institusi/Lembaga pendidikan/
pelatihan
KOLEGIUM
KKI
Sertifikat
Kompetensi
Tambahan
STR
DINKES
Kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Dokter
(terutama dokter di layanan primer) kerjasama antara PB
IDI-BPPSDM Kemenkes RI telah berjalan sejak tahun
2009 dengan melibatkan pelatih dari Perhimpunan
Bersama Pusdiklat Kemenkes menyelenggarakan
program Pelatihan Jarak Jauh untuk P2TB Bagi Dokter
PB IDI bersama MKKI terlibat dalam pembahasan
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksana
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 tentang
Pendidikan Kedokteran, yang memuat 5 substansi:
1. Fakultas Kedokteran
2. Program Internsip Dokter
3. Dosen Klinis dan Wahana Pendidikan Dokter
4. Etika Profesi
Pasal 71 UU 29/2004
Pemerintah pusat, Konsil Kedokteran Indonesia, pemerintah
daerah, organisasi profesi membina serta mengawasi praktik
Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 19
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
Pasal 24
Ayat 1 “Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional.
Ayat 3 “Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri
Pasal 54 ayat (1)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif.
UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 44
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib
mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :
a.
memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
STANDAR
PELAYANAN
Rumusan Matematis STANDAR PROFESI
IKATAN DOKTER INDONESIA, 2007
Disusun oleh Majelis
Kehormatan Etik
Kedokteran
disahkan dengan SK IDI
Disusun oleh
Perhimpunan terkait
disahkan oleh KKI
Disusun oleh Kolegium
terkait bersama asosiasi
institusi pendidikan
disahkan oleh KKI
Disusun oleh
Perhimpunan terkait
disahkan oleh Menteri
Kesehatan
43
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ETIK KEDOKTERAN
Komite Etik RS
IDI/Perhimpunan Cabang
45