LANDASAN TEORI
1. KONSEP DASAR KELUARGA 1.1 Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga anggota keluarga lainnya yang terkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan / adopsi satu dengan lainnya, dan saling bergantung dan berinteraksi dengan yang lainnya.
1.2 Tipe Keluarga
1.2.1 Keluarga Inti
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. 1.2.2 Keluarga Besar
Adalah hubungan keluarga inti bertambah dengan sanak saudara. 1.2.3 Keluarga Berantai
Adalah keluarga terdiri dari pria, wanita yang menikah lebih dari satu. 1.2.4 Singgle Family
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. 1.2.5 Keluarga Berkomposisi
Adalah keluarga yang perkawinan berpalingan dan hidup secara bersama-sama. 1.2.6 Keluarga Kabitas
Adalah 2 orang menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk suatu keluarga 1.3 Tugas – Tugas Keluarga
1.3.1 Pemeliharaan fisik anggota keluarganya
1.3.2 Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga 1.3.3 Pembagian tugas sesuai dengan kedudukannya 1.3.4 Sosialisasi antar anggota keluarga
1.3.5 Pengaturan jumlah anggota keluarga 1.3.6 Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga 1.3.7 Penempatan ketertiban anggota keluarga
1.3.8 Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
2. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 2.1 Pengertian Perawatan Kesehatan Keluarga
Merupakan suatu metode yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan serta mengevakuasi suatu keperawatan. 2.2 Tahap Proses Perawatan
2.2.1 Pengkajian 1) Pengumpulan data 2) Analisa data 3) Perumusan masalah 4) Prioritas masalah 2.2.2 Perumusan Masalah 2.2.3 Perencanaan 2.2.4 Tindakan 2.2.5 Evaluasi
3. KONSEP KEHAMILAN 3.1 Pengertian
1. Kehamilan adaah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi ( obsertri, 1998:17).
2. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir (Abdul Bari, Saifudim, 2001:80).
3. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 3000 hari (42 minggu) (Prawihardjo, 1999:125).
3.2 Pembagian Kehamilan Ditinjau dari tuanya kehamilan
- Kehamilan triwulan pertama (antara 0 – 12 minggu) - Kehamilan triwulan kedua (antara 12 – 28 minggu) - Kehamilan ketiga (antara 28 – 40 minggu)
3.3 Fisiologi Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari : - Ovulasi
- Terjadi migrasi / implantasi pada uterus - Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm 3.4 Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda Presumtif
a. Amenora (tidak mendapat haid)
degraaf dan ovulasi.
- Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat di taksir umur kehamilan dan taksiran persalinan (TP) yang dihitung dengan rumus Naegala : TP (HPHT + 7) dan (bulan HT + 3). b. Mual (nausea) dan muntah (genesis)
- Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang di sebut morning sickness akibat mual, muntah nafsu makan berkurang.
- Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat di atasi .
- Bila mual dan munah terlalu sering di sebut hiperemesis. c. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan – bulan triwulan pertama.
d. Sinkope atau Pingsan
- Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan (skemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope atau pingsan).
- Keadaan ini menghilang setelah umur kehammilan 16 minggu. e. Sering Miksi
- Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
- Pada triwulan kedua sudah menghilang.
f. Pigmentasi Kulit
- Sekitar pipi : chloasma gravidium
pigmentasi kulit. - Dinding perut
§ Striae lividae § Striae nigra
§ Linea alba makin hitam - Sekitar payudara
§ Hiperpigmentasi areola mammae § Putting susu makin menonjol § Kelenjar Montgomery menonjol
§ Pembuluh darah manifes sekitar payudara g. Epulis
Hipertrofi gusi disebut kepuli dapat terjadi bila hamil. h. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
- Karena pengaruh dari esterogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
- Penampakan pembuluh darah terjadi di sekitar genitalis dan eksterma, kaki, dan betis serta payudara.
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan. (Manuaba, 1998:125-126)
2. Tanda Tidak Pasti Hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tujuan hamil b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai
- Tanda hegar - Tanda Chadwick - Tanda piscosect
- Teraba ballottement
c. Pemeriksaan Terbiologis kehamilan positif
- Kemungkinan positif palsu (manuaba, 1998:126) 3. Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin dalam rahim b. Terlihat / teraba gerakan janin c. Teraba bagian-bagian janin d. Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoskop laenaec, alat kardiotografi, alat dofler - Dilihat dengan ultasanografi (Rustam Mochtar, 1998:45)
3.5 Diagnosis banding kehamilan
Pembebasan perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis diantaranya.
1. Hamil palsu (psalocyesis) atau kehamilan spurta a
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemerksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
2. Tumor
- Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil - Bentuk pembesaran tidak merata
- Pendarahan banyak saat menstruasi 3. Kista ovarium
- Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil - Datang bulan terus berlangsung
- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan - Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4. Hemotometra
- Terlambat bulan yang dapat melampaui umur hamil - Perut terasa sakit tiap bulan
- Terjadi tumpukan darah rahim
- Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
- Sebab hymen in perforate 5. Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan hilang. 3.6 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh nestrogen dan progresterone yang kadarnya meningkat yang disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Disamping itu, serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higrosgopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan tersebut. Pada kehamilan 6 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini, fundus uteri telah dapat diperiksa di atas sympisis. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pda triwulan pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak (tanda tegar). Pada triwulan akhir ismus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri, dan berkembang menjadi segmen bawah rahim.
Serviks uteri juga mengalami perubahan kadar esterogen yang meningkat dan
akan berfungsi lebih dan akan Mengeluarkan sekresi lebih banyak. 2. Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (tanda Chadwick), warna porsiopun untuk livide (kebiruan).
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kehamilan, hormon ini meningkat dalam
trimester pertama yang mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
4. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen, progesterone, dan adanya lemak di sekitar kelompok alveolus. Papilia mamma akan semakin membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti areola mamma karena hiperpigmentasi.
Pada kehamilan 12c minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
5. Volum dan komposisi darah
a. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. Peningkatan ini terdiri dari 1000 plasma + 450 ml sel darah merah.
b. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif untuk :
• system vaskuler yang mengalami hipertrofi karena pembesaran uterus • hidrasi jaringan ibu dan janin yang kuat saat ibu berdiri dan berbaring • cadangan cairan
• melindungi ibu dan janin terhadap efek terganggunya pengambilan vena dan efek selama persalinan
c. Usia sel darah merah yang bersirkulasi lebih rendah selama paruh terakhir kehamilan.
d. Komposisi darah
• Terjadi peningkatan sel darah merah (normal 4 s/d 5,5 jt/mm3) pada
wanita yang mengkonsumsi tablet Fe terjadi 30% - 33% selama hamil aterm. Jika tidak hanya 17%
• Meskipun eritropus dipacu, konsentrasi Hb, eritrosit, dan hemayokrit menurun sedikit, dengan akibat viskositas darah menurun
• Kecenderungan koagulasi lebih karena peningkatan factor pembekuan (VII, VIII, IX, X, dan fibrinogen) dengan akibat meningkatkan resiko
trombosis
6. Sistem kardiovaskular
7. Ukuran jantung dapat membesar karena peningkatan beban kerja jantung
8. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri berputar ke depan karena tekanan yang terus meningkat akibat perkembangan rahim.
9. Cardiac out put meningkat dari 5-7 lt/mnt pada kehamilan tua karena peningkatan tahap istirahat jantung dan peningkatan volume darah.
10. Tekanan uterus pada vena cava saat hamil telentang akan terjadi penurunan tekanan darah sistolik ≥ 300 mm Hg, curah jantung, dan terjadi pusing sampai pingsan 11. Edema dan varises dapat terjadi karena obstruksi vena iliaka dan vena cava inferior 12. Pengaruh pada tekanan darah : TD menurun pada TM I, terendah pada TM II dan mendekati akhir kehamilan akan kembali seperti TM I
a. Sistem Imunologi
• Dalam kehamilan terjadi peningkatan jumlah leukosit berkisar 5000 s/d 12000 uL. Perubahan ini meliputi peningkatan neutropil dan daya pembunuh bakteri : daya tahan terhadap virus tidak berubah
• Tingkatan Ig A, Ig G, dan Ig M menurun kemungkinan karena adanya hemodiludi
• Titer antibody humoral melawan beberapa virus (herpes, campak, influenza) menurun tetapi sebanding dengan efek hemodilusi.
b. Sistem Neurologi
Perubahan neurologik dapat mengakibatkan :
• Perubahan sensori pada tungkai bawah karena kompresi saraf panggul • Nyeri karena lordosis menyebabkan tarikan / kompresi akar saraf • Edema saraf perifer yang menyebabkan cas
• Akroestesia karena tarikan pleksus brachialis • Nyeri kepala akibat ketegangan
• Nyeri kepala ringan sampai pingsan
• Hipokalsemia dengan akibat kram otot / tetani c. Sistem Urinaria
• Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus meningkat pada awal kehamilan 40% pada pertengahan gestasi sampai dengan akhir kehamilan dengan mekanisme yang belum jelas
• Perubahan struktur ginjal akibat aktivitas dari hormonal, tekanan akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah
• Dinding otot polos ureter mengalami hipertrofi, hiperplasi, dan relaksasi tonus otot. Ureter memanjang dan berkelok.
• Sering berkemih akibat peningkatan sensitivitas kandung kemih, dan pada TM III BAK lebih sering karena kepala sudah masuk PAP dan menekan kandung kemih
d. Sistem Pernafasan
atas karena usus yang menekan diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
3.7 Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil
Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai suatu krisis dengan titik akhir yang jelas ketika bayi dilahirkan. Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum anak lahir dan kehidupan setelah anak lahir.
1. Trimester I
a. Sebagian wanita mengalami kegembiraan karena mereka telah menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru.
b. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi. c. Karena emosi dan tubuh seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi.
d. Ibu bersifat ambivalen meskipun kehamilan yang direncanakan. 2. Trimester II
a. Biasanya lebih menyenangkan, telah menerima kehamilan dan dapat menggunakan pikiran serta energi lebih konstruktif
b. Terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan janin pertama kali menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis tang besar
c. Lebih tenang / beradaptasi, sudah mulai menerima keadilan 3. Trimester III
a. Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi b. Sekitar bulan 8 terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan bertambah
c. Kekhawatiran bertambah karena takut lahir cacat / tidak normal d. Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persepsinya dan persiapan (Dasar – dasar Keperawatan Maternitas, 1998)
3.8 Keluhan Waktu Hamil Trimester III dan Penanganannya 1. Sering kencing
• Penyebab : penekanan kandung kemih oleh tuanya usia
Kehamilan Trimester III dan peningkatan Hormon estrogen dan progesteron
• Penanganan : Jangan menahan keinginan untuk kencing.
Banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam hari. Menjelaskan pada ibu untuk menenangkan hati ibu.
2. Nyeri ulu hati
• Penyebab : Adanya tekanan rahim yang membesar • Penanganan : Makan sedikit – sedikit tetapi sering 3. Varises
• Penyebab : - Meningkatnya kongesti vena pada bagian bawah tungkai
- Faktor keturunan
- Meningkatnya usia dan berat badan
• Penanganan : - Sering meninggikan kaki dan tungkai
- Mencegah sikap duduk dengan menyilangkan kaki diatas lutut (berdiri terlalu lama) - Bila duduk tungkai jangan digantung