• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jakarta, 24 Juni 2009 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI DKI JAKARTA H. HARIANTO BADJOERI, S.E. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jakarta, 24 Juni 2009 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI DKI JAKARTA H. HARIANTO BADJOERI, S.E. NIP"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta dalam tugas pokoknya

sebagai Pembantu Kepala Daerah telah melaksanakan pembinaan ketenteraman dan

ketertiban serta perlindungan masyarakat di wilayah Provinsi DKI Jakarta sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pada tahun 2008, Satuan Polisi Pamong Praja, dimana nomenklatur

sebelumnya adalah ”Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat”,

secara umum telah cukup berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang

diwujudkan dalam keberhasilan pencapaian target/sasaran yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan indikator kinerja

yang telah ditetapkan masing-masing sasaran tersebut.

Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tidak hanya ditentukan oleh

keberhasilan Satuan Polisi Pamong Praja semata, tetapi juga dipengaruhi oleh

keberhasilan kinerja instansi yang terkait dengan permasalahan ketentraman dan

ketertiban. Walaupun secara optimal belum terwujud mekanisme koordinasi yang

mantap dan efektif diantara instansi fungsional terkait, namun penertiban terhadap

seluruh gangguan-gangguan serendah mungkin telah dapat ditekan. Adapun

pencapaian target/sasaran yang menggambarkan keberhasilan dimaksud antara lain

adalah :

a. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional

Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

b. Beroperasinya

Crisis Center PBP Provinsi DKI Jakarta

c. Pelaksanaan

pengamanan/antisipasi situasi dan pengamanan pada hari-hari besar

Nasional dan keagamaan serta terhadap tamu-tamu negara dan Gubernur

d. Pengamanan dan penertiban terhadap lokasi pembangunan jalur busway koridor 8,

9 dan 10

e. Penertiban terhadap sengketa tanah dan bangunan serta penyelesaiannya

f.

Pemusnahan 36.369 botol minuman keras hasil operasi penertiban

g. Peningkatan penerimaan retribusi dari pengurusan Ijin UUG yang didukung dengan

kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap tempat-tempat usaha

h. Peningkatan, Pembinaan dan Pelatihan MFD secara rutin dan berkelanjutan

terhadap para Anggota Pol PP serta Anggota Banpol PP dan Linmas

i. Peningkatan kemampuan dan kemahiran menyelam Anggota Dinas Tramtib dan

Linmas Provinsi DKI Jakarta melalui Diklat Selam Tingkat Lanjutan

j. Pembinaan/bimbingan teknis yang berkesinambungan terhadap pengelolaan

kearsipan dinamis dan imbas Satminkal Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi ke

Satminkal Sudin Tramtib dan Linmas Kota Administrasi

k. Pembinaan/bimbingan teknis yang berkesinambungan terhadap para pengelola

administrasi keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

l. Pembinaan Anggota Linmas dalam rangka antisipasi dan penanggulangan

bencana di wilayah Provinsi DKI Jakarta

m. Keterlibatan peranserta masyarakat dalam antisipasi dan penanganan bencana

melalui pelaksanaan Geladi Posko dan Geladi Lapang serta Pekan Sadar Bencana

n. Tersedianya data lokasi rawan pelanggaran Perda

o. Tersedianya data-data lokasi rawan bencana dan tinggi muka air

p. Koordinasi antara Anggota Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta

q. Penyaluran bantuan ke lokasi pengungsian

(2)

Adapun target yang belum terpenuhi dalam Program Kerja Tahun 2008 adalah

penyempurnaan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2008-2013 serta penyusunan Juklak Umum tentang Perda Tibum, dimana

keduanya masih dalam proses.

Untuk Tahun Anggaran 2009, secara garis besar, jenis-jenis kegiatan Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta hampir sama dengan kegiatan-kegiatan Tahun

Anggaran 2008. Adapun beberapa perubahan yang terjadi adalah pada pelaksana

kegiatannya terkait dengan re-strukturisasi organisasi. Diharapkan Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta dapat mempertahankan eksistensinya sebagai

perangkat pemerintah daerah yang bertugas memelihara dan melaksanakan

ketenteraman dan ketertiban umum serta menegakkan peraturan daerah dan peraturan

Gubernur, sekaligus dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dalam rangka

mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Jakarta yang tenteram, tertib, aman

dan nyaman.

Jakarta, 24 Juni 2009

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI DKI JAKARTA

H. HARIANTO BADJOERI, S.E. NIP 470035747

(3)

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merupakan salah satu struktur

organisasi baru di Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang terbentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah. Adapun nomenklatur sebelumnya adalah ”Dinas Ketenteraman Ketertiban dan

Perlindungan Masyarakat (Dinas Tramtib dan Linmas)”.

Sebagai organisasi yang berada di dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dengan tugas pokok memelihara dan melaksanakan ketenteraman dan

ketertiban umum serta menegakkan peraturan daerah dan peraturan Gubernur,

Sat Pol PP dihadapkan pada berbagai permasalahan kompleks terkait dengan

stabilitas kondisi ketenteraman dan ketertiban di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pada

saat yang sama, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta harus mampu menghadapi berbagai

fenomena khas yang terjadi pada Jakarta selaku Ibukota Negara dan juga sebagai

Kota Metropolitan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka setiap gerak langkah

organisasi Satpol PP Provinsi DKI Jakarta haruslah terencana dan memiliki acuan yang

jelas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya, sekaligus mampu

mewujudkan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan program yang telah

dicanangkannya.

Secara tidak langsung, perubahan struktur organisasi pada Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta turut mempengaruhi kinerja Sat Pol PP. Adanya perampingan struktur

organisasi menuntut peningkatan efektivitas dalam pembagian tugas pokok dan fungsi

intern Sat Pol PP serta penetapan program-program kegiatannya. Dalam hal ini, selain

terdapat 1 (satu) bidang kerja yang dahulu melekat pada Dinas Tramtib dan Linmas

(Penanggulangan Bencana) dan kini dialihkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana, jumlah bagian dan bidang mengalami penyusutan dari

7 (tujuh) menjadi 6 (enam). Untuk Kelompok Jabatan Fungsional menjadi ditiadakan,

dan UPT Ketertiban Umum dan UPT Kelinmasan masih dalam proses pengesahan.

Secara rinci, struktur organisasi Sat Pol PP Provinsi DKI Jakarta terdiri dari :

1.

Kepala Sat Pol PP

2.

Bagian Tata Usaha

3.

Bidang Operasi dan Penegakkan Hukum

4.

Bidang Ketertiban Masyarakat dan Sarana Kota

5.

Bidang Pengendalian dan Pengawasan Tempat Usaha

6.

Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi

7. Bidang

Perlindungan

Masyarakat

8.

Sat Pol PP Kota dan Kabupaten Administrasi

9.

Satgas Pol PP Kecamatan

10. Satgas

Kelurahan

11. UPT Ketertiban Umum

Dalam proses pengesahan

12. UPT

Kelinmasan

Namun demikian, kondisi tersebut di atas tidak menjadi suatu hambatan dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sat Pol PP Provinsi DKI Jakarta. Sat Pol PP

Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menjadi aparat terdepan dalam mengatasi

segala permasalahan yang menyangkut gangguan ketenteraman dan ketertiban umum

di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Namun demikian, keberhasilan Sat Pol PP ini

ditentukan pula oleh keterlibatan instansi terkait serta peran aktif masyarakat. Apabila

hubungan antara pihak-pihak tersebut dapat bersinergi dengan baik, maka Kota

Jakarta yang tenteram, tertib, aman dan nyaman akan dapat terwujud.

(4)

Ruang lingkup program pelaksanaan/pembinaan ketenteraman ketertiban dan

perlindungan masyarakat di wilayah DKI Jakarta tahun anggaran 2008 meliputi :

1. Bagian Tata Usaha Æ Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, keuangan,

kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, penyusunan program dan

pelaporan.

2. Sub Dinas Ketertiban Masyarakat Æ Penyelenggaraan pengendalian operasional,

penertiban dan pengamanan acara protokoler dan obyek vital, menangani

pengaduan masyarakat, penyelesaian sengketa serta kerjasama antar aparat

ketertiban dan instansi terkait lainnya.

3.

Sub Dinas Pembinaan dan Pelatihan

Æ Penyelenggaraan perencanaan, menyiapkan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan pelatihan Sat. Pol. PP dan Sat Linmas serta melakukan evaluasi seluruh rangkaian pembinaan dan pelatihan.

4. Sub Dinas Ketertiban Sarana dan Prasarana Perkotaan Æ Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan penertiban fasilitas sosial, sarana umum, dan sarana/Prasarana pemukiman serta lepas pantai.

5. Sub Dinas Perizinan dan Pengawasan Tempat Usaha Æ Pelaksanakan pelayanan administrasi perizinan tempat usaha, inventarisasi, dokumentasi, evaluasi tempat izin usaha, pengawasan tempat usaha, hiburan dan rekreasi dan melakukan penenteraman penertiban tempat usaha termasuk penyelenggaraan usaha hiburan dan rekreasi.

6. Sub Dinas Kesiagaan Æ Pelaksanaan perumusan kebijakan, dan fasilitas pelaksanaan kegiatan kesiagaan menghadapi gangguan ancaman, bahaya serta bencana dalam rangka perlindungan masyarakat.

7. Sub Dinas Penanggulangan Æ Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan pengerahan potensi masyarakat, penyelamatan, rehabilitasi, pengendalian bantuan dan koordinasi, relokasi serta rekonstruksi penanggulangan bencana.

8. Kelompok Jabatan Fungsional Æ Penunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Tramtib dan Linmas.

9. UPT Sat Pol PP Æ pelaksana teknis dan Operasional Dinas Tramtib dan Linmas dalam menyelenggarakan Ketenteraman Ketertiban penegakan Peraturan Daerah secara prefentif.

10. UPT Sat Linmas Æ pelaksana teknis dan operasional dalam melakukan kegiatan perlindungan masyarakat.

11. Suku Dinas Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Æ penyelenggaraan pembinaan, ketertiban masyarakat, penegakan peraturan daerah dan perlindungan masyarakat di wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2008 mencakup 168 kegiatan yang terbagi dalam 9 (sembilan) garis besar program. dengan rincian plafond dan penyerapannya sebagai berikut :

Ž Plafond anggaran tahun 2008 Rp. 258.417.710.984 a. Belanja Langsung : Rp. 222.913.206.023,- (86,26 %) b. Belanja Tidak Langsung : Rp. 35.504.504.961,- (13,74 %) Ž Penyerapan anggaran tahun 2008 Rp. 215.775.249.751

a. Belanja Langsung : Rp. 183.534.263.700,- (85,06%)

(5)

Adapun data penerimaan dan bantuan bencana pada tahun 2008 berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

No Jenis Bantuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Beras Mie instant Susu bayi Sambal Tikar Selimut

Pakaian layak pakai Matras Tenda Pleton Nasi instanst Nasi box Tenda regu Air mineral Biskuit Uang tunai Minyak sayur Kecap Sarden Telor Air bersih Piring Gelas Pakaian sekolah Terpal Susu Sarung 6.760 kg 875 dus 830 dus 105 botol 50 helai 383 helai 14 karung 40 lembar 2 set 5.774 bungkus 21.330 box 1 set 227 dus 452 paket Rp 3.300.000,- 17 kg 37 dus 46 dus 4 peti 3.110 liter 40 buah 40 buah 730 stel 1 lembar (100 m2) 200 dus 20 lembar

(6)

Program dan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2008 (Kegiatan yang terkait langsung dengan Operasional Sat Pol PP Provinsi DKI Jakarta)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja

Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

1. Tersedianya sarana dan prasarana kantor SKPD ketenteraman dan ketertiban tingkat Provinsi.

2. Tersedianya sarana dan prasarana kantor SKPD ketenteraman dan ketertiban tingkat wilayah.

Kerumahtanggaan di Lingkungan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

Terdata, tersedia serta terdistribusinya sarana pendukung kegiatan operasional dinas beserta perlengkapannya. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 1. Terlaksananya penegakkan peraturan daerah yang berkaitan dengan ketenteraman dan ketertiban

masyarakat pada bantaran kali, jalur hijau dan kawasan prioritas lainnya. 2. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang gangguan ketenteraman dan ketertiban di daerah bantaran kali, jalur hijau, dan kawasan prioritas lainnya.

1. Dialog tramtib bagi RT/RW di 30 Kecamatan

2. Gerakan tertib sejak dini

3. Pembinaan pengembangan ketertiban pelajar 4. Pembinaan ketenteraman ketertiban sejak dini 5. Peningkatan pemahaman masyakarat terhadap

Perda 8 Tahun 2007

6. Pendidikan tertib lingkungan masyarakat

1. Sosialisasi diberikan kepada para pengurus RT/RW setiap Kelurahan (100 warga) di 30 Kecamatan serta dialog interaktif

antara unsur Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, pakar hukum (dari unsur LSM) dan warga masyarakat tersebut. 2. Sosialisasi diberikan kepada 3.750 pelajar. 3. Sosialisasi diberikan kepada 3.750 pelajar. 4. Sosialisasi diberikan kepada 3.750 pelajar. 5. Sosialisasi diberikan kepada masyarakat

umum dari berbagai kalangan

6. Sosialisasi diberikan kepada para pedagang pasar tradisional di wil. Prov. DKI Jakarta Kegiatan-kegiatan di atas merupakan salah satu bentuk sosialisasi yang disertai dengan kegiatan dialog interaktif mengenai Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Penanggulangan bencana

1. Tertanggulangginya kejadian bencana di wilayah Provinsi DKI

1. Pendidikan tertib lingkungan masyarakat Pengerahan Anggota Linmas untuk antisipasi bencana di Provinsi DKI Jakarta

1. Pengerahan Anggota Linmas setiap bulan untuk kegiatan antisipasi dan

penanggulangan bencana di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.

(7)

Program Indikat r Kinerja o Kegiatan Capaian Kinerja Jakarta. 2. Beroperasinya crisis center dan penanggulangan bencana. 3. Meningkatnya kewaspadaan aparat dan masyarakat terhadap kejadian bencana. 4. Tersedianya data/informasi bencana dan kerugian materiil maupun non materiiil akibat bencana.

2. Pekan Sadar Bencana

3. Operasional Crisis Center

2. Pekan Sadar Bencana Tahun 2008 dilaksanakan dari tanggal 25 s.d 31 Oktober 2008 bertempat di Silang Monas Selatan dengan rangkaian kegiatan : kegiatan Gladi Posko dan Gladi Lapang dengan melibatkan berbagai unsur/elemen, baik masyarakat maupun instansi terkait ; sosialisasi mengenai antisipasi dan penanggulangan bencana bagi aparat dan masyarakat .

3. Hasil dari kegiatan Operasional Crisis Center meliputi :

a. Terlaksananya Operasionalisasi Cirisis Center dan penunjang Informasi Banjir (SMS, Call Center dan Acces Point Camera (CCTV) sebanyak 160 titik).

b. Pengembangan fitur layanan Call Center. c. Tersedianya ruangan, sarana dan bahan

data base crisis center Satkorlak PBP. d. Tersedianya entry dan up-date Data di

Jaringan Internet Crisis Center. Penetapan kerangka pembiayaan, kelembagaan dan regulasi ketenteraman dan ketertiban masyarakat 1. Tersusunnya kerangka pelimpahan kewenangan antara peran regulator dan operator dalam penyelenggaraan ketenteraman ketertiban masyarakat. 2. Ditetapkannya produk hukum tramtibmas. 3. Tersusunnya kerangka pembiayaan penyelenggaraan tramtibmas

1. Rakor Satkorlak PBP antisipasi banjir dan kemarau

2. Penyusunan buku Renops Penanggulangan Banjir

3. Modul dan Silabus Diklat Pol PP Tingkat Lanjutan

4. Modul dan Silabus Diklat Suskalak Linmas 5. Piket monitoring antisipasi gangguan tramtibum

6. Penyempurnaan Renstra

1. Rakor dihadiri oleh para anggota Satkorlak PBP DKI Jakarta beserta instansi terkait dalam rangka meminimalisir dampak negatif bencana banjir dan kemarau.

2. Tersusun 1 (satu) paket buku Renops Penanggulangan Banjir

3. Tersusunnya Modul dan Silabus Diklat Pol PP Tingkat Lanjutan

4. Tersusunnya Modul dan Silabus Diklat Suskalak Linmas

5. Pelaksanaan piket setiap hari 1 x 24 jam 6. Penyempurnaan Renstra masih dalam proses

(8)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 1. Meningkatnya kopentensi SDM SKPD ketenteraman dan ketertiban dalam melaksanakan tupoksi. 2. Meningkatnya kemampuan aparat dalam penanganan gangguan tramtibmas.

1. Diklat Suskalak Linmas (Kursus Kader Pelaksana Perlindungan Masyarakat)

2. Diklat Dasar Resimen Mahasiswa

3. Diklat Pembentukan Polisi Pamong Praja Tingkat Dasar

4. Apel Komandan Satuan/Pembinaan Satuan (Binsat)

5. Diklat Selam Lanjutan

1. Diklat Suskalak pelaksanaan terbagi menjadi 2 (dua) tahap dengan peserta yang sama 100 orang anggota Linmas. Tahap pertama tanggal 11 s.d 14 Nopember 2008 bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur. Tahap selanjutnya selama 30 hari dari tanggal 19 Oktober s.d 17 Nopember 2008 bertempat di Rindam Jaya

2. Diklat pembinaan Menwa dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 17 Nopember 2008 dengan peserta sebanyak 60 orang di Dodik Bela Negara Rindam

3. Diklat Pol PP Tk. Dasar diselenggarakan

tanggal 16 Oktober s.d 15 Nopember 2008 bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri Semplak Bogor dengan peserta 100 orang.

4. Diklat Pembinaan Satuan (Binsat) bagi para pejabat jajaran Dinas Tramtib dan Linmas yang dilaksanakan tanggal 25 s.d 29 Nopember 2008 bertempat di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Cikole Bandung. 5. Pendidikan dan latihan selam dilaksanakan

pada bulan Nopember tahun 2008 yang dilaksanakan selama 10 hari.

Peningkatan keamanan dan perlindungan masyarakat serta kenyamanan lingkungan 1. Meningkatnya kewaspadaan masyarakat dalam menjaga ketenteraman ketertiban dan keamanan lingkungan. 2. Terjalinnya komunikasi/koordinasi masyarakat dengan

1. Pembinaan Anggota Linmas dan pemberian bantuan perlengkapan bagi Anggota Linmas RT/RW dan Sat. Linmas Obyek Vital

2. Wastib pedagang kaki lima (PKL) 3. Wastib media informasi dan promosi 4. Wastib rumah kost

5. Wastib terminal bayangan

1. Pembinaan anggota Linmas tingkat RT/RW dan Satlinmas Obyek Vital dilaksanakan di Lapangan Silang Monas Barat – Jakarta Pusat dan Taman Angsa Taman Impian Jaya Ancol - Jakarta Utara.

Hasil penertiban :

Pedagang Kaki Lima 1.611 Orang

Gerobak PK – 5 733 Orang

Gubuk Liar 1.860 Orang

(9)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja

aparat keamanan dalam menjaga ketenteraman ketertiban lingkungan. 3. Tersedianya data rawan

bencana, ketenteraman dan ketertiban

masyarakat.

6. Wastib bengkel liar

7. Operasional Satkorlak PBP Reklame 27.548 Lembar Spanduk 22.219 Lembar Umbul-umbul 617 Lembar Keping 13.743 Lembar Banner 9 Lembar Baliho 129 Lembar Bendera 33.534 Lembar

6. Wastib terhadap bengkel liar dan terminal bayangan Æ Frekuensi kegiatan 4 x per bulan 7. wujud konkrit dari kegiatan penanggulangan

bencana oleh Satorlak PBP ini antara lain adalah sebagai berikut :

- Penyediaan personil, yang terdiri dari

unsur Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, unit kerja (Pemda) terkait, TNI, Polri, PMI dan SAR.

- Penyediaan lokasi pengungsi di setiap

lokasi terjadinya bencana. Peningkatan

ketenteraman dan ketertiban

masyarakat

1. Terdeteksinya secara

dini potensi tawuran, demo dan gangguan tramtibmas lainnya. 2. Terselenggaranya ketenteraman ketertiban gangguan masyarakat 3. Terselenggaranya pemberian ijin, pengawasan dan penertiban tempat usaha.

1. Pelaksanaan koordinasi pengamanan dan

antisipasi situasi kamtibmas pada peringatan hari besar keagamaan dan hari besar lainnya

2. Pengamanan, pengawalan dan penertiban acara protokoler

3. Penyelesaian dan penertiban sengketa tanah dan bangunan dan wilayah Provinsi DKI Jakarta

4. Pemusnahan barang-barang hasil operasi penertiban, antara lain miras, VCD dll

1. Pengamanan situasi kamtibmas pada peringatan hari besar keagamaan dan hari besar sepanjang tahun 2008.

2. Pengamanan, pengawalan dan penertiban 96 acara protokoler serta kedatangan 3 tamu Negara dan Gubernur.

3. Penyelesaian dan penertiban 68 kasus sengketa tanah dan bangunan di wilayah Provinsi DKI Jakarta (Terlampir).

4. Pemusnahan 36.369 botol minuman keras hasil operasi penertiban.

(10)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja

5. Penertiban VCD atan bacaan porno

6. Penertiban kegiatan dan penjualan minuman keras

7. Pelaksanaan koordinasi penertiban terhadap judi atau undian liar di masyarakat

8. Wastib PMKS dan sejenisnya 9. Wastib WTS, waria dan sejenisnya

10. Wasriktib kegiatan tempat usaha hiburan pada hari besar keagamaan dan menjelang tahun baru 11. Wasriktib terhadap penyelenggaraan kegiatan

pertunjukan temporer

12. Wasriktib Perda Nomor 10 Tahun 2004 HOSTBLD Nomor 226 Tahun 1926

13. Penertiban/segel tempat usaha dan tempat usaha hiburan yang melanggar ketentuan bersama instansi terkait

14. Pemeriksaan peninjauan ke lokasi tempat usaha yang mengajukan permohonan ijin baru dan perluasan tempat usaha

5. Frekuensi penertiban sebanyak 96 kali ( 8 x / bulan ) sepanjang tahun 2008

6. Frekuensi kegiatan sebanyak 120 keg/tahun dengan hasil penertiban selama tahun 2008 sebanyak 40.401 botol.

7. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 96 kegiatan/tahun selama tahun 2008. Hasil penertiban :

Gelandangan 793 Orang

Pengemis 834 Orang

WTS/Waria 469 Orang

Pedagang Asongan 593 Orang

Psykotik 208 Orang

Joki 1.515 Orang

Pak Ogah 91 Orang

Pengamen 474 Orang

Tk Lap Mobil 5 Orang

Anak Jalanan 8 Orang

Kusta 5 Orang

PMKS Lain (calo SIM, warga tanpa identitas KTP dll)

5 Orang

- Pelaksanaan 4 x penyuluhan perijinan

tempat usaha berdasarkan UUG.

- Penerbitan 1.873 Ijin UUG, perpanjangan

1.93 Ijin UUG dan 200 balik nama.

- Adapun target PAD yang ditetapkan pada

tahun Anggaran 2008 adalah sebesar Rp 4.050.000.000,- dengan Realisasinya sebesar Rp 4.667.474.375,- atau 101 % dari target yang ditetapkan.

(11)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja

15. Pemeriksaan peninjauan ke lokasi tempat usaha yang mengajukan daftar ulang, balik nama dan ganti merk

16. Tim pertimbangan Ijin UUG

17. Tim Wastib penampungan penyalur tenaga kerja dan pramuwisma

18. Inventarisasi dan perawatan data atau berkas Ijin UUG (fumigasi)

19. Penyuluhan perijinan tempat usaha berdasarkan UUG

20. Pendataan perijinan terhadap tempat-tempat usaha

21. PAM Pemilu Dinas Tramtib dan Linmas 22. PAM Pemilu Sudin Tramtib dan Linmas 23. PAM Pemilu Tramtib dan Linmas Kepulauan

Seribu

- PAM Pemilu (terhadap atribut peserta Pemilu 2009) dari bulan Agustus s.d Desember 2008 di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1. Tersusunnya laporan

keuangan dan laporan kinerja yang akuntable tingkat wilayah.

2. Penyusunan

perencanaan kegiatan tahunan Tingkat Wilayah.

1. Penyusunan laporan secara berkala dan LAKIP Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

2. Evaluasi Administrasi keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

3. Penataan arsip keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

4. Penyusunan laporan keuangan Dinas Tramtib dan Linmas

5. Penyusunan RKA-SKPD Tahun 2009 Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

1. Tersusunnya Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan

Triwulan, Laporan Tahunan dan LAKIP Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008.

2. Tersusunnya Laporan Keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta secara periodik.

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1. Tersedianya sarana dan prasarana kantor SKPD ketenteraman dan ketertiban tingkat Provinsi. Pengadaan : 1. perlengkapan komputer 2. perahu karet 3. motor tempel

4. accu mobil kendaraan Dinas operasional 5. Pengadaan pakaian Dinas kerja dan

1. Terdata, tersedia serta terdistribusinya sarana pendukung kegiatan operasional dinas beserta perlengkapannya.

(12)

Program Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Kinerja

2. Tersedianya sarana dan prasarana kantor SKPD ketenteraman dan ketertiban tingkat wilayah.

perlengkapan Satpol PP

6. pakaian Dinas kerja dan perlengkapan Satlinmas

7. pakaian Dinas kerja dan perlengkapan Banpol PP

8. perlengkapan Pemilu 2009

Rincian pengadaan kebutuhan barang :

1. Perlengkapan Komputer Æ 1 paket (flashdisk, CD-RW, tinta printer)

2. Perahu karet Æ 60 unit 3. Motor tempel Æ 60 unit

4. Accu mobil kendaraan dinas Æ 357 buah 5. Pakaian dinas Satpol PP Æ 1.952 stel 6. Pakaian dinas Linmas Æ 5.327 stel 7. Pakaian dinas Banpol PP Æ 6.922 stel 8. Perlengkapan Pemilu Æ 36.500 stel

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar hasil penelitian mengenai aspek-aspek yang menjadi pertimbangan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Katolik Soegijapranata dan Universitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbandingan udang rebon dengan kacang merah dan konsentrasi tepung tapioka sebagai bahan pengikat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis serta pencapaian disposisi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran model

Berdasarkan fakta pada kantor pusat Waroeng Spesial Sambal ‘SS’, pergudangan yang ada di sini masih menggunakan sistem pencatatan manual, hal ini membuat assisten bagian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat, ada pengaruh positif signifikan e-services quality terhadap

Tahap Refleksi (Reflecting).. Guru dan siswa sudah melaksanakan pembelajaran pada siklus I dengan baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil observasi