• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Kepuasan Wajib Pajak Dalam Pengisian Laporan SPT DJP Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Efektivitas Kepuasan Wajib Pajak Dalam Pengisian Laporan SPT DJP Online"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN : 2597-3827 j-sim : Jurnal Sistem Informasi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019

55

Analisis Efektivitas Kepuasan Wajib Pajak Dalam

Pengisian Laporan SPT DJP Online

Befrizka Norzhela

#1

, Syaif Abdur Rauf

#2

, Adi Hermawansyah

#3

#

Jurusan Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional

JL. AW Syahranie KM 3,5 RT 64 No. 04, Kel. Batu Ampar Kota Balikpapan 1 befrizka.17@stmik-borneo.ac.id 2 syaif_abdur.17@stmik-borneo.ac.id 3 adi.hermawansyah26@gmail.com

Abstrak — Di era modern saat ini salah satu upaya pemerintah

dalam pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan menerapkan e-government. Diantaranya adalah E-filing yang merupakan situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang beralamatkan di www.pajak.go.id yaitu sebuah sistem pelaporan SPT secara online tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada DJP secara mudah, cepat, dan murah. Untuk mengetahui kinerja sistem informasi tersebut maka diperlukan proses evaluasi yakni dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas kepuasan pengguna yang dalam hal ini adalah wajib pajak dalam penggunaan sistem informasi DJP Online dalam pengisian laporan SPT, dan mengetahui kelemahan serta kekuatan dari sistem ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah PIECES Framework yang merupakan kerangka yang mampu mengklarifikasikan suatu problem, opportunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisa dan perancangan sistem. Jenis metode penelitiannya menggunakan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul sebagai obyek penelitian yang diambil yaitu sistem informasi DJP Online. Hasil dari pengukuran penelitian pada masing – masing variabel, tingkat efektivitas sistem dan kepuasan wajib pajak didapatkan predikat SANGAT PUAS. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk dasar evaluasi dan perkembangan sistem informasi DJP online kedepannya.

Keywords— DJP Online, E-Filing, PIECES Framework.

I. PENDAHULUAN

Sebagai salah satu sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran negara. Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakaan pajak. Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,

termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pajak mempunyai kontribusi cukup tinggi dalam penerimaan negara nonmigas. Pada beberapa tahun terakhir, penerimaan dari sektor fiskal mencapai lebih dari 70% dari total penerimaan dalam APBN. Berbagai kebijakan dalam bentuk ekstensifikasi dan intensifikasi telah dibuat oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari sektor fiskal. Kebijakan tersebut berdampak pada masyarakat, dunia usaha, dan pihak pihak lain sebagai pembayar, pemotong dan pemungut pajak.

Di era yang modern ini, teknologi sangat berkembang pesat. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keunggulan internet tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat saja namun hal ini juga dimanfaatkan oleh pihak pemerintah dalam rangka modernisasi pelayanan publik dengan tujuan untuk menciptakan pelayanan yang pemerintahan yang baik (good governance). Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan menerapkan e-government.

E-government merupakan salah satu bentuk dari modernisasi pada level pemerintahan. Modernisasi ini dilakukan salah satunya oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mana merupakan unit pemerintahan yang berada dibawah naungan Kementrian Keuangan. Modernisasi ini dilakukan dalam bentuk pelaporan pajak secara online melalui situs yang bernama e-filing.

E-filing atau lapor pajak online adalah penyampaian SPT (Surat Pemberitahuan) melalui saluran pelaporan pajak elektronik atau online yang telah ditetapkan oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak) pada Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015[1].

E-filing melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang beralamatkan di www.pajak.go.id, adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP

(2)

Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019

56

untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak (WP) dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada DJP secara lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Sayangnya, masih ada wajib pajak yang enggan melakukan pelaporan dengan menggunakan e-filing karena alasan belum paham terkait penggunaannya, dan juga masih merasa khawatir menggunakan e-filing saat melakukan pelaporan dalam jumlah banyak, permasalahan yang utama yaitu jika sewaktu-waktu internet mengalami error atau dawn sehingga data tidak terekam, hilang dan tidak masuk di database Ditjen pajak.

Aplikasi e-filing pertama kali diperkenalkan oleh Application Service Provider (ASP) dan disahkan oleh PER Dirjen Pajak Nomor KEP-05/PJ/2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (E-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)[2]. Dalam perkembangannya, DJP kemudian mengembangkan aplikasi E-Filing milik pemerintah yang dapat diakses melalui website DJP.

Pada bulan Februari 2015 DJP mengeluarkan aplikasi atau sistem informasi baru ini bernama DJP Online untuk memudahkan pelayanan kepada wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak. [3]

Sebelum adanya media e-filing, wajib pajak yang ingin melaporkan SPT terutang harus melaporkan sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau dikirim melalui kantor pos secara tercatat atau ketentuan lain sesuai dengan Undang – Undang No.16 Tahun 2000 pasal 6 ayat 1 dan 2[8]. Melalui sistem pengarsipan pajak elektronik e-filling meningkatkan efisiensi metode penilaian pajak, mengurangi kesalahan perhitungan. E-filing juga dapat diakses dengan mudah karena sistem e-filing aktif selama 24 jam sehari, sehingga WP dapat melaporkan SPT-nya kapan saja dan di mana saja selama terdapat koneksi internet dan perangkat elektronik yang memadai. (Agustiningsih, 2016)[3].

Dalam penggunaan atau menjalankan sebuah sistem informasi pastinya diperlukan komponen – komponen, komponen tersebut ialah perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia sebagai operator sistem. Ketiga komponen tersebut harus saling terhubung agar kegiatan pengolahan data dalam pelaporan SPT berjalan baik dan lancar. Proses evaluasi diperlukan guna untuk sistem berjalan dengan semestinya. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek menggunakan instrumen kemudian hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk menghasilkan kesimpulan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai kemampuan teknis, pelaksanaan operasional, dan pendayagunaan pada sistem.

Dalam melakukan evaluasi atau analisis, dapat dilakukan dengan beberapa metode atau teknik maupun model analisis. Dalam penelitian ini, kami menggunakan model analisis PIECES Framework yang merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis

komputer, terdiri dari point – point penting yang berguna untuk menjadi acuan dalam menganalisis sistem. Point – point itu terdiri dari Performance, Information and Data, Economics, Control and Security, Efficiency, dan Service. Dengan menggunakan model ini sebagai alat analisis sistem, sebuah sistem akan diketahui secara detail dan menyeluruh kelebihan dan kelemahannya guna sebagai acuan untuk perkembangan selanjutnya. [3]

Metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dengan kerangka ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan sistem [9]. PIECES Framework adalah kerangka yang dipakai untuk mengklasifikasikan suatu problem, opportunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisa dan perancangan sistem [7]. Dalam kerangka PIECES terdiri dari enam elemen yang digunakan untuk menganalisa suatu variabel, elemen tersebut sebagai berikut :

1) Performance : kinerja sistem 2) Information and Data : penyajian informasi 3) Economics :keuntungan/kelebihan yang didapat

4) Control and Security : keamanan sistem 5) Efficiency : efisiensi kinerja proses dan pengguna

6) Service : layanan yang diberikan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan layanan penerapan sistem informasi DJP Online dalam pengisian SPT Tahunan di KPP Pratama Kabupaten Penajam Paser Utara dalam hal ini pada wajib pajak dan petugas pos, sehingga peneliti dan pembaca penelitian ini di kemudian hari dapat mengetahui tingkat efisiensi dan keefektifan sistem informasi yang digunakan, kelebihan dan kelemahan sistem, serta tujuan dan manfaat dari sistem informasi DJP Online.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, dan atau berbagai variabel yang timbul sebagai obyek penelitian yang diambil yaitu sistem informasi DJP Online dan subyek yang diambil adalah para responden.

Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data-data secara sistematis serta obyektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuisioner

(3)

e-ISSN : 2597-3827

untuk mendapatkan hasil yang kompleks dan akurat.[3] Obyek dalam penelitian ini adalah sistem informasi yang digunakan dalam DJP Online dan subyek penelitian ini adalah wajib pajak pengguna sistem informasi DJP Online dan petugas pos KPP Pratama Kabupaten Penajam Paser Utara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu a

khusus, yang artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tu

pertimbangan tertentu [6]. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti memilih sampel yaitu wajib pajak yang sudah menggunakan sistem informasi DJP Online dengan jumlah responden sebanyak 40 orang untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.

Dalam menganalisis data kuisioner yang diperoleh, perhitungannya diproses menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:93)[6] “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Sehingga Skala Likert digunakan untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu rencana program, pelaksanaan program atau tingkat keberhasilan suatu program.

Berdasarkan kuisioner dengan model close question dan Skala Likert untuk mengetahui tingkat keefektifan dan kepuasan terhadap sistem terdiri dari pilihan (optional) dan skor yaitu, Skala Likert (Tabel 1)

Tabel 1 Skala Likert

Pilihan Jawaban Singkatan

Sangat Setuju SS

Setuju S

Ragu – Ragu RG

Tidak Setuju TS

Sangat Tidak Setuju STS Untuk menentukan penggunaan rata kepuasan menggunakan rumus :

Rata – rata kepuasan = Jumlah skor jawaban kuisioner/Total jumlah kuisioner

Sedangkan untuk penentuan rata menggunakan ketentuan pada Tabel 2.

Tabel 2 Rata-rata Kepuasan

Range Nilai Keterangan

1 – 1.79 Sangat Tidak Puas

1.8 – 2.59 Tidak Puas 2.6 – 3.39 Cukup Puas 3.4 – 4.19 Puas 4.2 – 5 Sangat Puas j Volume untuk mendapatkan hasil yang kompleks dan akurat.[3].

Obyek dalam penelitian ini adalah sistem informasi yang digunakan dalam DJP Online dan subyek penelitian ini lah wajib pajak pengguna sistem informasi DJP Online dan petugas pos KPP Pratama Kabupaten Penajam Paser Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau seleksi khusus, yang artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan 6]. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti memilih sampel yaitu wajib pajak yang sudah rmasi DJP Online dengan jumlah responden sebanyak 40 orang untuk dijadikan sebagai Dalam menganalisis data kuisioner yang diperoleh, perhitungannya diproses menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:93)[6] “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Sehingga Skala Likert digunakan untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap seseorang atau sekelompok orang pelaksanaan program atau tingkat keberhasilan suatu program.

Berdasarkan kuisioner dengan model close-ended question dan Skala Likert untuk mengetahui tingkat keefektifan dan kepuasan terhadap sistem terdiri dari pilihan

ala Likert (Tabel 1) :

Skor 5 4 3 2 1

menentukan penggunaan rata – rata tingkat rata kepuasan = Jumlah skor jawaban kuisioner/Total jumlah kuisioner

Sedangkan untuk penentuan rata – rata kepuasan

rata Kepuasan

Keterangan

Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas III. HASIL DAN 3.1 Analisis Sistem

Pada bulan Februari 2015

atau sistem informasi baru ini bernama DJP Online untuk memudahkan pelayanan kepada wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak[5].

E-filing melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang beralamatkan di www.pajak.go.id (https://djponline.pajak.go.id), adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak (WP) dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada DJP secara mudah, cepat, dan murah[5].

Dalam sistem informasi DJP Online ini terdapat dua bagian pelaporan yaitu pelaporan SPT atau E

layanan E-Biling. Dalam penelitian ini hanya memfokuskan untuk membahas bagian pelaporan SPT atau E

berikut adalah tampilan dari sist pelaporan SPT Pajak Tahunan :

1) Halaman Login

Gambar 1 Halaman Login DJP Online

2) Halaman Registrasi EFIN

Gambar 2 Halaman Verifikasi dan Register EFIN

3) Halaman Data Pelaporan SPT

j-sim : Jurnal Sistem Informasi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019

57

AN PEMBAHASAN

Pada bulan Februari 2015 DJP mengeluarkan aplikasi atau sistem informasi baru ini bernama DJP Online untuk memudahkan pelayanan kepada wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak[5].

filing melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), atkan di www.pajak.go.id (https://djponline.pajak.go.id), adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak (WP) dalam nyerahan laporan SPT kepada DJP secara Dalam sistem informasi DJP Online ini terdapat dua bagian pelaporan yaitu pelaporan SPT atau E-Filing dan Biling. Dalam penelitian ini hanya memfokuskan untuk membahas bagian pelaporan SPT atau E-Filing, dan berikut adalah tampilan dari sistem informasi DJP Online pelaporan SPT Pajak Tahunan :

Halaman Login DJP Online

Halaman Registrasi EFIN

Halaman Verifikasi dan Register EFIN

(4)

Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019

58

Gambar 3 Halaman Data Pelaporan SPT

4) Halaman input data pelaporan SPT formulir 1770S

Gambar 4 Halaman Formulir 1770S

5) Halaman input data SPT formulir 1770SS

Gambar 5 Halaman Formulir 1770SS

3.2 Perhitungan dan Analisis Data

Berdasarkan hasil dari kuisioner kepada 40 orang pengguna sistem informasi DJP Online di KPP Pratama

Halaman Data Pelaporan SPT

Halaman input data pelaporan SPT formulir 1770S

Halaman Formulir 1770S

Halaman input data SPT formulir 1770SS

Halaman Formulir 1770SS

Berdasarkan hasil dari kuisioner kepada 40 orang pengguna sistem informasi DJP Online di KPP Pratama

Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggunakan Skala Likert untuk mengetahui tingkat kepuasan dan keefektifan sistem informasi yang digunakan sesuai dengan jawaban dan skornya, dengan itu untuk mendapatkan rata rata kepuasan digunakan rumus :

RK = JSK JK Keterangan :

RK = Rata – Rata Kepuasan JSK = Jumlah Skor Kuisioner JK = Jumlah Kuisioner

Dengan menggunakan persamaan diatas untuk menentukan rata–rata tingkat kepuasan sistem informasi oleh pengguna berdasarkan pada domain yang terdapat pada PIECES Framework didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Performance

Tabel 3 Tabulasi Kuisioner variabel Performance Sistem Informasi DJP Online PERFORMANCE Jawaban SS S RG Skor 5 4 3 Jumlah 14 25 1 Total 70 100 3 JK 4,325

2) Information and Data

Tabel 4 Tabulasi Kuisioner variabel Information and Data Sistem Informasi DJP Online

INFORMATION AND DATA

Jawaban SS S RG Skor 5 4 3 Jumlah 11 27 2 Total 55 108 6 JK 4,225 3) Economics

Tabel 5 Tabulasi Kuisioner variabel Economics Sistem Informasi DJP Online ECONOMICS Jawaban SS S RG Skor 5 4 3 Jumlah 9 29 2 Total 45 116 6 JK 4,175

Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggunakan Skala Likert untuk mengetahui tingkat kepuasan dan keefektifan sistem informasi yang digunakan sesuai dengan jawaban dan skornya, dengan itu untuk mendapatkan rata – rata kepuasan digunakan rumus :

Rata Kepuasan = Jumlah Skor Kuisioner

Dengan menggunakan persamaan diatas untuk rata tingkat kepuasan sistem informasi oleh pengguna berdasarkan pada domain yang terdapat pada PIECES Framework didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabulasi Kuisioner variabel Performance Sistem Informasi DJP Online PERFORMANCE RG TS STS 2 1 0 0 40 0 0 173

Information and Data

Tabulasi Kuisioner variabel Information and Data Sistem Informasi DJP Online

INFORMATION AND DATA

RG TS STS

2 1

0 0 40

0 0 169

Tabulasi Kuisioner variabel Economics Sistem Informasi DJP Online ECONOMICS RG TS STS 2 1 0 0 40 0 0 167

(5)

e-ISSN : 2597-3827 j-sim : Jurnal Sistem Informasi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019

59 4) Control and Security

Tabel 6 Tabulasi Kuisioner variabel Control and Security Sistem Informasi DJP Online

CONTROL AND SECURITY

Jawaban SS S RG TS STS Skor 5 4 3 2 1 Jumlah 9 25 6 0 0 40 Total 45 100 18 0 0 163 JK 4,075 5) Efficiency

Tabel 7 Tabulasi Kuisioner variabel Efficiency Sistem Informasi DJP Online EFFICIENCY Jawaban SS S RG TS STS Skor 5 4 3 2 1 Jumlah 9 30 1 0 0 40 Total 45 120 3 0 0 168 JK 4,2 6) Service

Tabel 8 Tabulasi Kuisioner variabel Service Sistem Informasi DJP Online SERVICE JAWABAN SS S RG TS STS SKOR 5 4 3 2 1 JUMLAH 9 30 1 0 0 40 TOTAL 45 120 3 0 0 168 JK 4,2 IV. KESIMPULAN

Dari penjabaran dan hasil penelitian perhitungan dan analisa terhadap kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi dengan tujuan untuk mengevaluasi menganalisa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sistem informasi DJP Online, maka dapat disimpulkan hasil yang diperoleh sebagai berikut :

1) Berdasarkan metode analisis PIECES Framework yang terdiri dari Performance (dengan hasil 4,325), Information and Data (dengan hasil 4,225), Economics (dengan hasil 4,175), Control and Security (dengan hasil 4,075), Efficiency (dengan hasil 4,2), dan Service (dengan hasil 4,2) dalam mengukur tingkat kepuasan dari masing – masing domain didapatkan rata – rata skor 4,2 yang dengan predikat SANGAT PUAS.

2) Dari hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan memjelaskan bahwa sistem informasi DJP Online

sudah memiliki keunggulan dan kekuatan namun tetap diperlukan perbaikan dan pengembangan untuk menutupi dan mengurangi kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada sistem.

Dari penelitian dan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan sistem informasi DJP Online dinilai efektif bagi wajib pajak dalam proses pengisian laporan SPT Pajak Tahunan dan banyak memberi manfaat dibanding pengisian secara manual.

Tujuan dari sistem informasi DJP Online :

a. Kemudahan dalam pelaporan SPT Pajak Tahunan b. Keamanan dalam pelaporan SPT Pajak Tahunan c. Mengurangi kesalahan pengisisan SPT karena

pengisian menggunakan system d. Efisien waktu dan biaya

e. Informasi yang dibutuhkan cepat

f. Lebih fleksibel dalam pengisian laporan SPT Manfaat dari sistem informasi DJP Online :

a. Mempermudah laporan SPT tanpa harus datang (mengantri) ke kantor KPP Pratama Kab. Penajam Paser Utara

b. Wajib pajak dapat melaprkan SPT Tahunan kapan saja tanpa terikat waktu

c. Memudahkan pelaporan SPT dimana saja karena pengisian melalui sistem online

d. Membantu dan mempermudah wajib pajak dalam pelaporan SPT secara mandiri

3) Berdasarkan penelitian dan analisis menggunakan PIECES Framework dapat dinyatakan bahwa sistem informasi yang digunakan pada DJP Online sudah mampu memberikan kepuasan kepada pengguna dalam proses pelaporan SPT Pajak Tahunan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015 [2] PER Dirjen Pajak Nomor KEP-05/PJ/2005 tentang Tata Cara

Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (E-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

[3] Adi dan Vivi.“Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi DJP Online Pelaporan SPT Pajak”, 2017

[4] Soewadji, Jusuf. 2012. “Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media”

[5] www.pajak.go.id

[6] Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. CV.Alfabeta”

[7] Nani Agustina.“Evaluasi Penggunaan Sistem Informasi ERP Dengan Metode Pieces Framework”, JURNAL INFORMATIKA, Vol.5 No.2 September 2018, pp. 278~286 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247

[8] Undang – Undang No.16 Tahun 2000 pasal 6 ayat 1 dan 2 Tentang Pelaporan SPT Di KPP

Gambar

Gambar 1 Halaman Login DJP Online 2)  Halaman Registrasi EFIN
Gambar 4 Halaman Formulir 1770S
Tabel 6 Tabulasi Kuisioner variabel Control and Security Sistem  Informasi DJP Online

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan keseluruhan proses dan hasil penelitian di atas maka hipotesis tindakan yang berbunyi : “Penggunaan Metode membaca Tanpa Mengeja dapat

Menentukan gambaran umum/rujukan kata/ makna kata dalam teks dari sebuah teks fungsional pendek berupa message yang disajikan.. Menentukan

2) Indikator alinemen horizontal. Bilangan biner 1 bila kecelakaan terjadi pada lokasi tikungan, 0 bila alinemen horizontal lurus. Indikator ini dipakai sebab pada jumlah

Mengapa dalam penyusunan laporan keuangan, Badan Layanan Umum diwajibkan untuk menyusun dua laporan keuangan sekaligus dengan  berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

Pada saat itu, terdapat beberapa aplikasi yang digunakan DJP seperti SAPT Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu yang diterapkan di KPP Wajib Pajak Besar dan Kantor Pusat DJP,

Pemeriksaan dilakukan oleh DJP terhadap wajib pajak tersebut dikarenakan CV Makmur Jaya melaporkan SPT 1771 tahun 2018 dengan status lebih bayar dan meminta

Ciri fisik atau karakteristik kain yang sudah dilakukan proses pembatikan dan penyablonan sebagai pembeda produk batik (tulis, cap, kombinasi) dengan tiruan batik

Indonesia kaya akan sumber flora dan banyak diantaranya dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami, diantara pewarna alami yang mempunyai potensi untuk