• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi penuh dengan persaingan yang ketat, apalagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi penuh dengan persaingan yang ketat, apalagi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi penuh dengan persaingan yang ketat, apalagi menghadapi era Asean Community 2015 diperlukan kesiapan dari semua sektor, maka diperlukan peningkatan mutu dari segala bidang yang salah satu nya adalah bidang kesehatan. Dalam peningkatan mutu layanan rumah sakit menuju pada kualitas layanan global yang diakui secara internasional,yaitu harus di dukung dengan peningkatan mutu pelayanan rekam medis melalui sistem pengelolaan manajemen informasi kesehatan yang baik dan benar. Oleh karena itu pelayanan rekam medis mempunyai konstribusi yang sangat besar dalam menentukan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit.

Menurut Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayana kesehaan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan pokok sasarannya. Rumah sakit dituntut oleh masyarakat untuk selalu meningkatkan mutu yang komprehensif dan berkesinambungan. Dalam menunjang peningkatan mutu tersebut dibutuhkan informasi yang baik oleh rumah sakit. Salah satu sumber informasi yang baik adalah informasi yang berasal dari data rekam medis. Rumah sakit juga mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasiennya. Rekam

(2)

2

medis memiliki peran yang sangat penting dalam mengemban pelayanan medik yang diberikan rumah sakit beserta staf medisnya.

Pelayanan Rekam Medis bukan pelayanan dalam bentuk pengobatan, tetapi merupakan bukti pelayanan, finansial, aspek hukum dan Ilmu Pengetahuan Depkes RI (1997). Sehingga peran rekam medis sangat dibutuhkan untuk mengelola bahan bukti pelayanan kesehatan dengan aman, nyaman, efisien, efektif dan rahasia. Pelaksanaan kegiatan rekam medis ini dipengaruhi sumber daya manusia, yaitu petugas rekam medis. Menurut Permenkes 55 Tahun 2013 perekam medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam medis dan informasi kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Mengingat Perekam Medis adalah sumber daya terpenting dalam menjalankan pelayanan suatu rumah sakit, maka perekam medis dituntut dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan kompetensi, berdasarkan pendidikan dan pelatihan serta berkewajiban mematuhi Standar Profesi Perekam Medis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Noviarini 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen mengemukakan bahwa karakteristik perekam medis yang selalu menjadi penentu arah dan kekuatan bekerja adalah motivasi dan lain-lain seperti: tingkat pengetahuan, keterampilan kerja, kewenangan yang diberikan, nilai inovatif, dedikasi dan pengabdian masing-masing pada profesi.

Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996) ada beberapa pandangan mengenai motivasi. Pandangan pertama menyatakan bahwa motivasi berkaitan dengan: (1) arah dari perilaku individu; (2) kekuatan tanggapan yaitu usaha pada saat seseorang menentukan arah dari suatu

(3)

3

tindakan; dan (3) keteguhan perilaku yaitu berapa lama seseorang akan mempertahankan perilaku tertentu. Pandangan kedua menyarankan agar analisis motivasi fokus pada faktor-faktor yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku. Pandangan ketiga menekankan pada aspek kelangsungan arah tujuan dari motivasi, dan pandangan keempat menyatakan bahwa motivasi berkaitan dengan bagaimana perilaku dimulai, digiatkan, dipertahankan, diarahkan, dan dihentikan. Salah satu kesimpulan dari berbagai pandangan tersebut adalah bahwa motivasi dan produktivitas kerja merupakan variable yang sangat mendukung.

Dimana Produktivitas merupakan suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit (Sinungan,1997).

Menurut Sedarmayanti (1996) banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Seorang pekerja dalam mencapai hasil yang memuaskan dalam bekerja,tergantung dari kemampuan dan kecakapannya. Setiap jenis pekerjaan menuntut pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan tertentu, agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang sering dihadapi oleh organisasi antara lain adalah rendahnya produktivitas karyawan. Rendahnya produktivitas tersebut ditandai dengan kinerja yang dihasilkan (Hamidun, 2007). Hal ini telah terlihat di petugas rekam medis hingga kini masih kurang baik, sehingga petugas rekam medis tersebut menunjukan sikap yang negatif terhadap standar kerja, dan bersikap pasif terhadap prinsip-prinsip yang diyakini, serta melakukan

(4)

usaha-4

usaha yang minimal dalam mempertahankan kualitas kerjanya. Perilaku kerja yang diperlihatkan petugas rekam medis antara lain datang dan pulang sebelum waktunya, meninggalkan ruangan saat jam kerja,tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan standar oprasional prosedur (Noviarini, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan observasi dan wawancara pada waktu kerja pengabdian yang dilakukan pada bulan Agustus 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen menunjukkan bahwa sebagian petugas rekam medis kurang termotivasi dan banyak kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produktivitas kerja petugas, hal tersebut terlihat dalam kegiatan sehari-hari pada bagian pendaftaran dalam satu minggu mendapat teguran dua kali dari atasan karena berangkat terlambat. Dua petugas filling yang tidak masuk tanpa izin tiga hari berturut-turut. Petugas coding dan pelaporan bermain play station pada waktu jam kerja dan petugas assembling pulang kerja lebih awal apabila tidak ada kepala Instalasi Rekam Medis.

Permasalahan inilah yang mondorong penulis tetarik untuk meneliti tentang analisis hubungan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara motivasi dengan produktivitas kerja petugas rekam medis Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen ?

(5)

5 C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu : 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat motivasi petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

b. Mengetahui tingkat produktivitas kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

c. Menganalisis hubungan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

d. Mengetahui indikator motivasi kerja yang paling berhubungan dengan produktivitas kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi manfaat praktis dan manfaat teoritis sebagai berikut.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

(6)

6 b. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu yang telah didapat selama dibangku kuliah dan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berharga secara langsung di rumah sakit dengan menerapkan teori diperoleh peneliti dari institusi pendidikan.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis, meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis dan pengukuran kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya. b. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan topik permasalahan yang sama.

E. Keaslian Penelitian

1. Rahmawati (2005) dengan judul “Tinjauan Kinerja dan Motivasi Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Harapan Magelang”. Hasil dari penelitian Rahmawati (2005) menunjukkan bahwa elemen kinerja yang paling menonjol dari petugas rekam medis di Runah Sakit Harapan Magelang adalah ketepatan waktu dan kehadiran, disiplin dan inisiatif. Faktor motivasi intrinsik yang lebih menonjol adalah pengakuan dan tanggung jawab,sedangkan faktor motivasi ekstrinsik yang lebih menonjol adalah kondisi kerja, hubungan inter personal dan intensif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Rahmawati (2005) adalah sama-sama meneliti tentang motivasi petugas rekam medis dan

(7)

7

sama-sama menggunakan metode penelitian deskriptif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Rahmawati (2005) terletak pada metode penelitian yang digunakan dan tujuan penelitian. Metode penelitian Rahmawati (2005) menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian Rahmawati (2005) yaitu mengetahui tinjauan kinerja dan motivasi petugas rekam medis sedangkan penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis

2. Yunita (2008) dengan judul “Motivasi Pengembangan Diri Petugas Rekam Medis Di Rumah Sakit Puri Husada Yogyakarta”. Hasil dari penelitian Yunita (2008) yaitu latar belakang pendidikan petugas rekam medis adalah D3 Rekam Medis S1 Ekonomi Menejemen dan SMA, dengan ditambah pengetahuan mengenai rekam medis pada awal kerja (orientasi). Motivasi pengembangan diri petugas rekam medis tergolong kuat dengan adanya tanggapan positif pada pengembangan diri terutama untuk mengikuti pelatihan dan studi pustaka sedangkan motivasi untuk mengikuti pendidikan masih tergolong kurang dikarenakan masalah biaya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Yunita (2008) adalah sama-sama meneliti tentang motivasi dan menggunakan metode penelitian deskriptif.

Perbedaan pebelitian ini dengan Yunita (2008) adalah pada tujuan penelitian dan jenis penelitian. Metode penelitian Yunita (2008) menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif,

(8)

8

sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan peneliti Yunita (2008) yaitu mengetahui motivasi pengembangan diri petugas rekam medis, sedangkan penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan motivasi dan produktivitas kerja petugas rekam medis.

3. Perdana (2009) dengan judul “Hubungan Antara Stres Kerja dan Produktivitas Kerja Petugas Rekam Medis Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat rata-rata tingkat sters kerja responden ada pada kategori sedang,sehingga menghasilkan produktivitas kerja cukup produktif. Hasil analisis kuantitatif antara stress kerja dan produktivitas kerja ada hubungan nilai r = -0,351.

Persamaan penelitian ini dengan Perdana (2009) adalah sama-sama meneliti produktivitas kerja dan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Perbedaan penelitian ini dengan Perdana (2009) adalah pada tujuannya yaitu mengetahui hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja sedangkan penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis.

4. Wahyuddin (2008) dengan judul “ Analisis Hubungan Kemempuan Kerja, Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Balai Besar POM DKI Jakarta”. Hasil penelitian yaitu Hasil uji deskriptif menunjukan bahwa kemampuan kerja karyawan Balai Besar POM Jakarta sebesar 84,3%, motivasi kerja 76,3% dan produktivitas kerja 79,8%. Indikator yang paling besar pada variabel kemampuan kerja adalah pelatihan kerja (85,6%), motivasi kerja adalah tanggungjawab (79,9%) dan produktivitas kerja

(9)

9

adalah kedewasaan kerja (80,2%). Hasil uji korelasi Product Moment secara linier dan berganda menunjukan bahwa kemampuan kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai Balai Besar POM Jakarta (r kemampuan = 0,706, r motivasi = 0,690 dan r ganda = 0,765).

Persamaan penelitian ini dengan Wahyuddin (2008) adalah sama sama meneliti motivasi dan produktivitas kerja dan menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Perbedaannya terletak pada tujuan penelitian dan rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang dilakukan Wahyuddin (2008) menggunakan analisis asosiatif dengan metode pendekatan studi kasus yang didukung oleh metode survey non eksperimen sadangkan peneliti menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian yang dilakukan Wahyuddin (2008) bertujuan menganalisis hubungan antara kemampuan kerja, motivasi dengan produktivitas kerja karyawan di Balai POM DKI Jakarta. Sedangkan penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis.

Referensi

Dokumen terkait

Dan yang terakhir adalah tugu, yaitu bangunan (Monumen) atau tiang yang dibangun dari semen dalam berbagai bentuk dan jenis untuk menghormati arwah nenek moyang

Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2016 merupakan gambaran pencapaian pembangunan bidang kesehatan dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Kesehatan

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengungkapan wajib perusahaan publik menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam masa transisi IFRS di

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa

Peningkatan kompetensi peserta PEDAMBA: Kelas Pemanfaatan Software Tracker dalam pelajaran Fisika Tahap ke-I” dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

1) Diantara parameter proses injection molding yang ada cacat penyusutan sangat dipengaruhi oleh waktu injeksi, backpressure dan temperature leleh, terlihat dari hasil

 Terselenggaranya seminar yang mendukung aktivitas pembelajaran  Penyelenggaraan pembelajaran berbasis industri. SPJJ merupakan program pendidikan yang dirancang sedemikian