• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Usaha ternak sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Usaha ternak sapi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan usaha sapi perah saat ini mengalami peningkatan di setiap tahunnya, usaha pemeliharaan sapi perah ini sudah begitu berkembang dan sudah dapat dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Usaha ternak sapi perah berperan dalam kehidupan penduduk pedesaan pada skala kecil yang terbukti mampu membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Usaha ini merupakan sumber ekonomi yang sangat berarti bagi para peternak sapi perah. Oleh sebab itu, peternakan sapi perah memiliki potensi pengembangan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan susu yang masih impor terutama daerah provinsi Jawa, wilayah Jawa Timur merupakan daerah cukup potensial untuk pengembangan usaha sapi perah dan salah satu daerah penghasil susu terbesar di Indonesia. Perkembangan peternakan di Jawa Timur sangat prospektif dan cukup potensial, sehingga dikenal sebagai salah satu gudang ternak, yang menyediakan daging dan berbagai produk ternak serta menjadi andalan pemasok ternak sapi ke beberapa wilayah konsumen di dalam negeri. Berikut ini adalah tabel populasi ternak sapi perah menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2017-2018:

(2)

Tabel 1.1 Populasi Ternak Sapi Perah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2017-2018

Sumber: BPS Jawa Timur 2018

Kabupaten /Kota Sapi Perah

2017 2018 KABUPATEN Pacitan 249 328 Ponorogo 2 384 2 446 Trenggalek 4 921 5 118 Tulungagung 25 355 24 785 Blitar 15 680 15 780 Kediri 10 167 10 380 Malang 83 660 85 206 Lumajang 5 005 6 390 Jember 1 527 1 543 Banyuwangi 857 698 Bondowoso 20 19 Situbondo 220 201 Probolinggo 6 653 6 752 Pasuruan 90 817 92 931 Sidoarjo 3 965 4 498 Mojokerto 3 196 2 238 Jombang 4 630 5 689 Nganjuk 3 11 Madiun 205 214 Magetan 291 324 Ngawi 38 47 Bojonegoro 26 25 Tuban 89 62 Lamongan 34 34 Gresik 505 527 Bangkalan 20 20 Sampang - - Pamekasan 12 14 Sumenep - - KOTA Kediri 113 102 Blitar 314 334 Malang 192 274 Probolinggo 218 221 Pasuruan 18 20 Mojokerto - - Madiun 21 21 Surabaya 526 428 Batu 11 950 12 684 Total 273 881 280364

(3)

Berdasarkan Tabel 1.1 data dari Badan Pusat Stastistik provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 populasi peternakan sapi perah di Kabupaten Tulungagung sebanyak 24.785 ekor sapi perah yang menjadikan Kabupaten Tulungagung menduduki peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang sebanyak 85.206 ekor sapi dan Kabupaten Pasuruan sebanyak 92.931 ekor di peringkat pertama. Dari ketiga data tersebut dapat dikatakan bahwa Kabupaten Tulungagung termasuk sebagai penyumbang ekonomi terbesar di sektor peternakan sapi perah dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan susu sapi perah.

Salah satu daerah di Jawa Timur yang berpotensi sebagai pengembangan usaha peternak sapi perah adalah Kabupaten Tulungagung. Populasi peternak sapi perah dan jumlah ternak sapi perah paling banyak di Kabupaten Tulungagung adalah Kecamatan Sendang tepatnya di Desa Geger.

Kecamatan Sendang merupakan daerah yang terletak di dataran tinggi yaitu di atas 1000 m dpl. Bersuhu cukup rendah yaitu berkisar antara 18oC – 24oC, dengan topografi terjal berbukit akan tetapi mempunyai keindahan alam yang luar biasa dan tingkat kesuburan tanah yang masih terjaga, dengan kondisi seperti itu banyak tumbuh usaha baik dibidang pertanian dan usaha dibidang peternakan khususnya sapi perah. Usaha peternakan di Lereng Gunung Wilis menyimpan sebuah potensi usaha dengan nilai profit yang cukup menjanjikan dan ini menjadi tumpuan pokok masyarakat Kecamatan Sendang khususnya Desa Geger, hampir 90% masyarakat berkecimpung dalam usaha ini dengan kepemilikan rata-rata 3-8 ekor sapi perah.

Kemitraan sangat dibutuhkan dalam usaha peternakan sapi perah yakni pada komoditi susu khususnya susu sapi karena sifat susu yang mudah rusak, sehingga

(4)

para peternak sapi perah membutuhkan sebuah tempat untuk menampung produksi susu mereka dan mendistribusikannya kepada industry pengolahan susu. Lembaga kemitraan dapat memasarkan susu dan dapat terjual dengan cepat serta meningkatkan produktivitas peternak sapi. Lembaga kemitraan yang diperlukan untuk menampung susu sapi ini adalah Koperasi susu, koperasi susu ini tidak terbatas hanya memasarkan susu, tetapi juga menyediakan sarana produksi, perkreditan,dan penyuluhan kepada peternak sapi perah dengan tujuan untuk menyampaikan informasi baru tentang tata cara pelaksanaan usaha peternakan sapi perah menurut cara yang telah dikembangkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru. Pengetahuan yang diberikan dalam penyuluhan diharapkan kemampuan dan ketrampilan peternak dapat berkembang dan agar diterapkan dalam usaha peternakannya.

Adanya program pemerintah dalam pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD) pada wailayah pedesaan, di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung telah didirikanlah Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis sebagai organisasi ekonomi rakyat di pedesaan.Dengan adanya Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat Desa. Jadi, dapat dikatakan Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis ini sebagai koperasi serba usaha, karena mampu menyediakan fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan anggotanya.Sehingga dapat meningkatkan pendapatan para anggota koperasi khususnya masyarakat Desa.

Tujuan dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis adalah untuk meningkatkan produksi peternakan sapi perah melalui penyuluhan dan

(5)

menyediakan masyarakat desa sarana dan prasarana produksi pada petani peternak sapi perah di pedesaan.Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pihak koperasi masyarakat Kecamatan Sendang banyak yang menjadi anggota dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis, yang berperan sebagai Lembaga pengumpul dan penyaluran susu sapi perah dari para peternak untuk menembus pasar non tradisional, sehingga produk susu segar peternak terus meningkat.

Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis bekerja sama dengan PT Nestle yang berada di Pasuruan jadi susu yang telah dibeli oleh KUD Tani Wilis sebagian akan disetor (di distribusikan) ke Pasuruan untuk kemudian diproduksi menjadi makanan bayi. PT Nestle akan melakukan tes laboratorium ulang terhadap susu yang diterima dari KUD Tani Wilis, jika kualitas susu yang diterima jelek maka pihak KUD akan menanggung resiko yang cukup besar karena ketika hasil tes laboratorium Ulang PT Nestle hasilnya jelek maka susu akan dikembalikan kepada KUD Tani Wilis, dan susu yang telah dikembalikan itu tidak dapat dikembalikan lagi kepada para peternak.

Potensi wilayah penghasil susu sapi yang dominan, dapat dijadikan peluang bagi KUD Tani Wilis untuk membuat program yang lebih efektif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Sendang, terutama para peternak sapi perah wilayah Sendang tersebut. Hal ini menjadikan ketertarikan saya untuk lebih mengkaji tentang Koperasi Unit Desa yang dapat membantu solusi perekonomian masyarakat menjadi lebih baik dalam meningkatkan mutu desanya. Berikut ini adalah data mengenai populasi ternak di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2018:

(6)

Tabel 1.2 Data Populasi Ternak di Kabupaten Tulungagung Tahun 2018 No Kecamatan Sapi Sapi Perah Kerbau Kuda Kambing

1. Besuki 1 651 0 2 1 11 049 2. Bandung 1 589 0 31 0 10 112 3. Pakel 4 762 0 0 0 7 780 4. Campurdarat 4 591 0 0 2 8 263 5. Tanggunggunung 5 300 0 0 0 11 378 6. Kalidawir 10 020 11 11 2 18 760 7. Pucanglaban 3 824 0 0 0 4 862 8. Rejotangan 12 517 2 021 10 7 14 483 9. Ngunut 8 144 259 21 4 18 515 10. Sumbergempol 11 627 186 0 2 9 834 11. Boyolangu 6 124 0 0 0 13 567 12. Tulungagung 623 0 6 2 3 068 13. Kedungwaru 6 722 48 0 1 11 457 14. Ngantru 13 472 0 0 2 11 249 15. Karangrejo 5 859 0 68 0 6 736 16. Kauman 3 794 24 64 7 3 703 17. Gondang 6 150 42 28 14 8 374 18. Pagerwojo 6 103 9 700 103 0 9 730 19. Sendang 9 780 12 191 16 0 12 800 20. Tulungagung 122 652 24 482 360 44 195 720 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Tulungagung

Dari data Tabel 1.2 menunjukkan bahwa populasi ternak sapi perah di Kabupaten Tulungagung, Kecamatan yang paling banyak terdapat populasi sapi perah pada tahun 2018 terdapat di Kecamatan Sendang dengan jumlah sebesar 12.191 ekor sapi, sedangkan untuk daerah Kecamatan Kalidawir dengan data tersebut menunjukan daerah yang memiliki 11 ekor sapi dan dapat dikatakan daerah yang memiliki jumlah sapi paling sedikit di Kabupaten Tulungagung.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa wilayah Sendang merupakan bagian yang paling banyak terdapat sapi perah. Hal ini yang perlu kita unggulkan, dengan potensi wilayahnya yang mayoritas peternak sapi perah perlu upaya-upaya khusus untuk tetap menjaga potensi tersebut dan bagaimana caranya supaya para

(7)

peternaknya bisa berpenghasilan lebih baik meskipun hanya sebagai peternak di daerah pegunungan.

Daerah di Tulungagung terdapat salah satu desa di Kecamatan Sendang, yaitu Desa Geger adalah salah satu daerah operasional dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis yang terletak di lereng gunung wilis dengan produksi susu sapi perah terbesar di wilayah Tulungagung. Peternak sapi perah merupakan penghasil dan penyumbang ekonomi warga terbesar yang kaligus menjadi andalan warga Desa Geger. Hal ini didukung dengan kondisi Desa Geger yang selalu dingin dan cocok untuk peternakan sapi perah. Bagi warga Desa Geger, ternak sapi perah merupakan potensi yang sangat dominan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih menjanjikan.

Berikut ini adalah tabel ternak besar menurut Desa dan jenisnya di wilayah Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung pada tahun 2018:

Tabel 1.3 Ternak Besar Menurut Desa di Kecamatan Sendang Tahun 2018

Desa Sapi Sapi perah Kerbau

Peternak Ternak Peternak Ternak Peternak Ternak

Kedoyo 427 1,231 330 1,195 - - Nglutung 387 851 - - 2 4 Talang 271 683 6 16 3 6 Dono 324 817 - - - - Krosok 361 539 237 592 - - Tugu 254 795 - - 3 13 Picisan 555 727 - - - - Nyawangan 372 959 707 3,176 - - Sendang 77 346 314 1,633 - - Nglurup 131 774 551 1,697 - - Geger 9 114 865 3,718 - - Jumlah 3,168 7,836 3,010 12,027 8 23

(8)

Dan dapat dilihat dari Tabel 1.3 bahwa Ternak besar menurut Desa dan jenisnya, dimana jumlah peternak sapi perah paling banyak berada di Desa Geger Kecamatan Sendang dengan total 865 peternak sapi perah, dan dengan jumlah sapi perah 3,718 ekor sapi perah. Berkaitan dengan hal tersebut maka, perlu adanya pengembangan usaha ternak sapi perah yang dikelola oleh peternak dengan memperhatikan factor-faktor produksi yang mampu meningkatkan pendapatan. Analisis pendapatan dan factor-faktor produksi perlu dilakukan untuk mengetahui pendapatan dari usaha ternak yang dikelola dan juga factor produksi yang diutamakan sebagai prioritas oleh peternak untuk mendapatkan keuntungan.

Populasi jumlah peternak dan populasi Ternak sapi yang ada di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang juga sebagai terget Pemberdayaan Masyarakat oleh Koperasi Unit Desa Tani Wilis, dalam memberikan pelayanan untuk para peternak salah satunya adalah pelayanan penampungan air susu sapi perah dalam hal ini Koperasi Unit Desa telah mendirikan pos-pos penampungan susu di wilayah Kecamatan Sendang yang tersebar di Desa-desa dengan tujuan untuk menampung hasil produksi susu sapi perah dan mempermudah dan memperlancar peternak dalam penyetoran susu sapi perah sehingga tidak memakan waktu dan biaya yang besar. Berikut ini dijelaskan dalam tabel pos pengkolingan susu di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung sebagai berikut :

(9)

1.4 Data Populasi KUD Tani Wilis Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun 2020 NO Pos Pengcollingan Susu

Populasi Ternak Jumlah Produksi Susu Jumlah Peternak (Orang) Induk Dara Pedet Laktasi Kering 1 Jambuwok 121 17 81 46 1,372 74 2 Sb pandan 237 23 94 49 2,916 97 3 Geger 221 39 112 88 3,024 100 4 Baraan 107 19 61 45 1,262 30 5 Tambibendo 47 14 19 25 470 15 6 Samparan 60 13 21 26 783 21 7 Gebyuk 107 19 87 29 1,400 55 9 Jabung 112 14 52 17 1,540 53 10 Penampean 37 10 20 10 687 14 11 Ngereco 62 12 26 9 703 14 12 Beji 105 11 55 51 1,616 40 13 Bulusari 82 55 62 27 1,600 28 14 Sugihan 74 2 29 39 771 24 15 Gembong 25 3 16 11 270 13 16 Sengon 37 3 15 13 467 12 17 Nguncup 101 22 34 4 1,067 38 18 Pakisaji 105 24 46 36 1,290 25 19 Nglebak 90 7 42 39 952 35 20 Nglebak kll 85 8 40 46 1023 43 Jumlah 1815 315 912 610 23,213 731

Sumber:Data Populasi KUD Tani Wilis Kecamatan Sendang

Dari data 1.4 bahwa di Desa Geger merupakan bagian yang paling banyak terdapat peternak sapi perah dengan jumlah 100 peternak. Dan dengan jumlah ternak 221 sapi laktasi. Dalam penelitian ini ingin mengamati dan menganalisis tentang Analisis pendapatan peternak sapi perah di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini Penulis mengambil variabel Dependen Pendapatan peternak sapi perah dan Variabel Independen yaitu Modal awal, Jumlah Sapi Laktasi, Dan Lama Menjadi Anggota Koperasi.

(10)

Sehingga dalam uraian diatas penulis dapat mengkaji lebih jauh tentang Pendapatan Peternak Sapi Perah dalam judul skripsi yaitu “Pengaruh Kemitraan Usaha Koperasi Susu Terhadap Jumlah Pendapatan Peternak Sapi Di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh modal awal dan jumlah sapi terhadap pendapatan peternak sapi perah di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung

2. Bagaimana pengaruh Lama menjadi anggota terhadap tingkat pendapatan peternak sapi perah di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.

C. Batasan Masalah

Batasan penelitian ini terfokus pada apakah modal awal, lama menjadi anggota koperasi dan jumlah sapi yang dimiliki peternak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan peternak sapi di Desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui modal awal dan jumlah sapi terhadap tingkat pendapatan peternak sapi perah di Desa Geger kecamatan sendang

(11)

2. Mengetahui lama menjadi anggota koperasi terhadap tingkat pendapatan peternak sapi perah di Desa Geger kecamatan sendang

E. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi pokok permasalahanya yaitu :

1. Manajemen usaha ternak yang masih rendah akibat rendahnya kualitas sumberdaya peternak.

2. Belum adanya evaluasi secara mendalam atas pelaksanaan usaha antara koperasi dengan peternak sehingga belum diketahui secara pasti tingkat efektivitas usaha dan peningkatan pendapatan peternak.

F. Manfaat Penelitian 1. Koperasi Unit Desa

Memberikan motivasi pada koperasi-koperasi unit desa yang ada di Indonesia untuk terus berinovasi dalam membentuk suatu program guna membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa juga membangung mutu atau kualitas yang ada di pedesaan.

2. Peneliti

Mengetahui secara pasti apa kegunaan dari adanya koperasi unit desa sekaligus mengetahui bagaimana caranya membangun atau mengarahkan wilayah pedesaan untuk lebih bermutu yang akan meningkatkan perekonomian pula bagi masyarakat yang tak kalah dengan potensi yang ada di perkotaan, terutama pada para peternak.

Gambar

Tabel 1.2 Data Populasi Ternak di Kabupaten Tulungagung Tahun 2018  No  Kecamatan  Sapi  Sapi Perah  Kerbau  Kuda  Kambing
Tabel 1.3 Ternak Besar Menurut Desa di Kecamatan Sendang Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

Pola distribusi zakat profesi yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang didirikannya Balai Kerapatan Tinggi pada masa Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil

Hasil kalibrasi model antara indeks dari citra spasial dengan data nilai lengas tanah pada 40 titik pengamatan BRG selama periode 2018-2019 menunjukkan performa

Dalam kaitan dengan upaya yang sedang dilakukan, para informan mengungkapkan bahwa hal yang paling penting adalah memahami komunikasi interpersonal, menempatkan baik orang tua

Syukur alhamdulillah bahwa dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) Politeknik Kesehatan Kemenkes PONTIANAK Tahun 2017 telah dapat diselesaikan sehingga dapat menjadi pedoman

Abstract: This research is aimed to find out whether there is a significant effect of using pictures in teaching writing descriptive text of the second year students of

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database