• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH

RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 20 Juli 2016

3. Waktu : 10.15 WIB – selesai

4. Tempat : R. Rapat

5. Pimpinan Rapat : GKR Hemas 6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : Pemilihan Ketua Pansus Tatib

8. Hadir : Orang

(2)

II. JALANNYA RAPAT:

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga pagi hari ini semua dalam keadaan sehat dan kita sudah menunggu dari pukul setengah 10.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Om swatiastu, dan tingkat kehadiran pada pagi hari ini ada 8 orang. Saya kira sudah

kuorum, bisa kita mulai, dan Bapak Ibu sekalian semoga pada pagi hari ini kita bisa memilih wakil, memilih pimpinan dari dari PURT eh dari Pansus. Kenapa? Iya pusing nih Pak, dan mungkin sebelum kita mengajak pada pemilihan, perlu saya sampaikan juga bahwa ada beberapa hal dimana pansus ini, saya mengingatkan bekerja dan bertugas harus sesuai Keputusan Sidang Paripurna ke-11 tanggal 29 April dan Keputusan DPD Nomor 55 DPD /2015-2016 tentang pansus peraturan tatib, dan juga sesuai Keputusan DPD Nomor 55 DPD RI 2015-2016 tentang pansus peraturan tatib maka kerja pansus dimulai sejak pimpinan dan keanggotaan pansus terbentuk ditetapkan dengan keputusan pimpinan, maka saya menawarkan kepada Bapak Ibu sekalian.. Silakan Pak Kanedi, tambah satu. Iya, mohon maaf sebelum membacakan saya diingatkan untuk diketok dulu sidang ini saya nyatakan buka.

KETOK 1X

Jadi saya kira tadi sudah saya sampaikan dan saya juga menawarkan khususnya untuk demi efektifnya dan cepatnya, saya kira Bapak dan Ibu saya menawarkan lebih dulu mungkin bisa ditanggapi dimana para peserta rapat ini saya menawarkan yang lebih cepat adalah kira-kira siapa yang akan maju menjadi pimpinan. Kami mohon juga ada usulan, silakan Pak Andri.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oke terima kasih Pimpinan.

Selamat pagi semua.

Jadi mungkin kita beri waktu untuk 15 menit sampai 20 dulu. Mungkin teman-teman karena macet, itu yang pertama. Terus yang kedua tentunya melapor diri dari alat kelengkapan masing-masing yang menjadi Anggota Pansus juga dari mana-mana karena supaya nanti bisa jalan dengan terarah ini rapat.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya terima kasih Pak Andri. Silakan Pak Ajiep.

(3)

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL) Terima kasih Bu Pimpinan.

Kuorum sudah. Jadi sebenarnya bisa saja semua materi rapat jalan tapi memang saya ingin pertanyakan kepada Ibu Pimpinan SK yang kita terima ini kecuali kalau saya lupa, jadi tolong ini kalau saya lupa saya mohon maaf, SK penetapan sebagai Anggota Pansus oleh Pimpinan berdasarkan usulan masing-masing alat kelengkapan kayaknya saya belum terima atau kita belum terima, yang ada ini adalah SK panitia khusus berdasarkan pendekatan keanggotaan, tapi pendekatan nama anggota yang saya rasa memang seharusnya disahkan oleh pimpinan ini belum ada. Apa benar misalnya saya mewakili Komite IV, kan begitu, satu.

Kedua, ini pertanyaan yang sederhana Bu Pimpinan tapi mungkin berat tapi menurut saya perlu dari pada masuk ke pemilihan pimpinan yang saya pikir gampang itu, kalau perlu diundi. Ini poin-poin diktum keputusan pimpinan, sekali lagi saya yang salah baca atau kurang memahami baca, begitu, saya mohon dicerahkan. Ada salah satu pasal yang salah satu diktum yang saya cari Bu, biasanya dalam keputusan seperti ini, hal-hal yang terkait dengan penganggaran, pembiayaan atau administrasi itu dibebankan kepada sekretariat. Nah ini kan tidak ada, berarti apakah pansus ini bekerja dengan tidak didukung atau tidak difasilitasi oleh anggaran. Kalau memang begitu ya tidak apa-apa tergantung nanti kesepakatan kita tapi tidak lazim. Seingat saya karena ini dasarnya sekertariat jenderal biasanya untuk mengalokasikan anggaran. Jadi ada diktum yang harusnya tercantum menurut saya Bu ya, menurut saya ini pengalaman saya, boleh keliru boleh ini tapi hanya kebiasaan dalam SK seperti ini ada diktum bahwa segala biaya yang terkait dengan pelaksanaan tugas ini dibebankan kepada apa gitu. Iya jadi bukan soal krisis anggaran sekarang DPD, bukan, ini soal mekanisme administrasi. Saya kira itu dulu Bu Pimpinan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan Ibu Anna.

Tapi boleh saya jawab dulu ya, saya takut lupa ini. Pak Ajiep tadi, saya kira untuk penganggaran ini saya kira nanti bisa dicantumkan di dalam keputusan berikutnya, tetapi yang jelas bahwa memang tadi saja saya sudah mulai salah dengan masalah PURT. Jadi saya kira ini bisa kita masukan di dalam, memang nanti ini bisa, belum ada di dalam keputusan ini karena memang di PURT kan belum dimasukkan Pak anggaran ini sesuai kemarin dengan kebijakan daripada Rapat PURT. Silakan Ibu Anna

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Terima kasih Ibu Pimpinan.

Saya mungkin melanjutkan apa disampaikan oleh Pak Ajiep.

Saya melanjutkan apa yang disampaikan oleh Pak Ajiep. Memang di dalam SK ini yang ditetapkan di dalam Paripurna tanggal 23 Mei 2016 belum tercantum nama-nama anggota yang mewakili alat kelengkapan, baru menjelaskan tentang perlu dibentuknya pansus. Saya pikir hari ini kita akan memilih pimpinan pansus kemudian masuk dengan nama-nama anggota yang akan ditetapkan dalam paripurna berikutnya, karena dilihat dari diktum kedelapan Keputusan SK tanggal 23 Mei ini dijelaskan bahwa masa kerja panitia khusus sebagaimana dimaksud dalam diktum ketujuh, dimulai sejak pimpinan dan keanggotaan panitia khusus terbentuk yang akan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Saya mengartikan diktum kedelapan ini

(4)

sebagai kelanjutan dari apa yang kita laksanakan hari ini yaitu kita akan ditetapkan bersama-sama dengan pimpinan, keanggotaan dengan pimpinan pansus yang akan disahkan di dalam paripurna yang akan datang. Itu mungkin yang ingin saya tambahkan sebagaimana disampaikan oleh Pak Ajiep tadi.

Terima kasih Ibu Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Selamat datang Pak Benny, Pak Muqowam.

Saya kira apa yang diusulkan Bu Anna tadi kita sudah mempunyai, perlu saya sampaikan juga daftar nama anggota pansus, di sini ada dari alat kelengkapan yaitu Bapak Abdul Gafar Usman dari BAP, kemudian Ahmad Kanedy dari BK, Pak Djasarmen dari PPUU, kemudian Bu Fahira dari Komite III, Bu Eni dari BK, kemudian Pak Muqowam dari Komite I, Pak Amir Hartono PPUU belum hadir, kemudian, mana? Oh baru datang. Selamat datang Pak, kemudian oh ada Pak Stefi juga. Kemudian Pak Lalu Suhaemi dari BK, kemudian Pak Adrianus Garu dari BKSP, Pak Sofwat dari Panmus, kemudian Pak Aji Mohammad Mirza dari PURT, Pak Benny dari PPUU, Pak Ajiep dari Komite IV, Bu Anna Latuconsina dari Komite II, Pak Stefi dari BPKK. Jadi ini ada 15 anggota yang mewakili dari alat kelengkapan dan juga mewakili dari provinsi di beberapa wilayah. Jadi bisa kami lanjutkan Ibu Bapak sekalian? Oh Pak Djasarmen belum. Silakan Pak.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Terima kasih Bu.

Selamat pagi dan assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa yang dikatakan Pak Ajiep itu sudah tersurat tapi belum tersirat. Nah butir yang kedua itu sebetulnya sudah menjelaskan tentang itu. Kalau boleh sebagai contoh, pertama, anggota panitia khusus sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama terdiri atas 15 orang dengan komposisi berikut sebagaimana dibacakan oleh Ibu Ketua tadi. Yang menjadi dalam pemikiran saya kira-kira begini Bu, kenapa mesti ada 3 orang PPUU, kenapa mesti ada 3 orang Badan Kehormatan, sementara alat kelengkapan dengan yang lain-lain hanya satu-satu. Kalau menurut hemat saya rohnya itu dalam rangka tatib ini ada di BK dan PPUU. Itu gambarannya Pak Ajiep sebagaimana yang disebutkan tadi. Itu yang boleh saya sampaikan.

Terima kasih Bu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, terima kasih Pak Djasarmen.

Saya kira bisa kita lanjutkan, dan tentu tadi saya sudah sampaikan bahwa kami menawarkan karena ini sudah lengkap jadi saya kira langsung saja supaya kita juga bisa melakukan pemilihan secara bijak, secara baik dan saya kira ini juga kita berharap pada pagi hari ini kita bisa melaksanakan pemilihan Pimpinan Pansus Tatib. Jadi tadi Pak Andrianus juga sudah mendengar bahwa saya mungkin akan menawarkan kepada Bapak Ibu sekalian langsung saja kira-kira siapa yang akan maju menjadi pimpinan Pansus 3 orang. Silakan. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Mungkin sedikit Pimpinan, yang tadi awal saya sampaikan bahwa mungkin keabsahan anggota dari alat kelengkapan masing-masing, karena ini contoh saya tidak mau karena saya dengan saudara saya sebelah ini, kalau saya lihat Anggota Panmus di sini kan

(5)

dari setiap provinsi Pak Sofwatnya tidak masuk di sini. Jadi kita coba klarifikasi saja. Jadi maksudnya kalau beliau mewakili Panmus, ya alat kelengkapan, tapi sementara saya dapat surat ini tidak termasuk dalam anggota pansus. Sementara yang dari Kalsel disini ini adalah saudara Habib Hamid Abdullah Anggota Panmusnya. Mohon klarifikasi saja.

Terima kasih

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Mungkin bisa dijawab langsung saja Pak karena pada waktu itu kita sudah putuskan bahwa yang masuk di dalam pansus ini siapa saja.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Apakah sudah diganti, kan begitu maksudnya. Saya juga klarifikasi. PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALSEL)

Iya terima kasih Bu.

Jadi pada waktu itu dalam Rapat Panmus tempo hari Pak Abdul Hamid karena kondisi kesehatannya kurang baik dan sedang ke rumah sakit memberikan mandat kepada saya untuk ikut di Rapat Panmus. Nah karena sesuai dengan tatib juga bisa diwakilkan kepada yang satu provinsinya karena kebetulan mewakili provinsi Pak Abdul Hamid ini, karena Anggota di Kalsel ini tidak ada satu orangpun yang duduk di pimpinan alat kelengkapan. Kemudian waktu itu di Rapat Panmus untuk mewakili jatah Panmus sepakat bahwa diserahkan kepada yang mewakili provinsi. Pada waktu itu ditunjuklah sepakatlah untuk provinsi dari Kalimantan Selatan. Nah kebetulan sampai saat hari inipun Pak Hamid itu selalu memberikan mandat kepada saya untuk menghadiri sidang-sidang Panmus. Jadi karena pada waktu itu yang hadir saya sehingga Rapat Panmus memutuskan bahwa saya yang duduk di Pansus Tatib. Nah itu saja sekedar penjelasan saya. Saya mengikuti rapat-rapat Panmus tersebut, begitu.

Terima kasih.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT) Tambahan Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Tunggu sebentar Pak, saya kira ini kesepakatan dari provinsi masing-masing dengan kesepakatannya. Saya kira kita memang tidak bisa mengintervensi. Silakan Pak Benny.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Terima kasih Ibu Ketua.

Ibu Ketua DPD RI yang saya hormati dan juga rekan-rekan Anggota Pansus Tata Tertib, saya sependapat yang disampaikan oleh Bung Andre tadi bahwa persoalan rapat-rapat Panmus masing-masing anggota dari provinsi bisa mewakili rekan se-provinsi itu biasa dilakukan dan tatib memungkin. Saya juga pernah mewakili rekan Anggota Panmus karena alasan kesehatan kemudian saya diberikan mandat untuk hadir mengikuti rapat panmus. Jadi itu hal biasa dan itu dimungkinkan dan diberi ruang oleh tata tertib, tapi persoalan pansus itu

(6)

adalah persoalan yang berbeda. Ini sebuah panitia ad hoc yang jelas-jelas unsur keanggotaannya itu harus diwakili oleh Anggota Panmus. Yang kedua, siapa Anggota Panmus? Mereka tentu yang melalui proses secara internal terdiri dari orang-orang provinsi yang kemudian di SK kan. Nah problemnya ini ada di SK. Nah bagaimana bisa orang yang duduk di Pansus Tata Tertib yang unsur keterwakilannya harus mewakili alat kelengkapan yang alat kelengkapan itu mendapatkan legitimasi yaitu surat keputusan. Kemudian tidak masuk dalam SK atau surat keputusan itu. Ini menjadi problem, iya dan pasti ini menjadi cacat hukum. Sebetulnya ada langkah yang baik dan saat itu tidak jelas-jelas diketahui Anggota Pansus tidak eh Anggota Panmus tidak aktif dan alasan kesehatan ya tidak harus dipaksakan dari provinsi yang bersangkutan, begitu, atau misalnya bisa juga Pak Sofwat Hadi masuk dalam unsur keterwakilan atau mewakili Panmus di Pansus sepanjang yang bersangkutan sudah menjadi anggota resmi yang mendapat letigimasi SK di Panmus, misalnya. Saya pikir itu.

Terima kasih Ibu Ketua.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya terima kasih Pak Benny. Saya kira masukan yang bisa mungkin ditanggapi oleh teman-teman, kami persilakan Bu Anna. Ibu Anna. Sebentar ya Pak.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU) Terima kasih.

Saya melihat keputusan pembentukan pansus di diktum kedua, disebutkan bahwa satu orang perwakilan provinsi yang dipilih melalui panitia musyawarah, bukan satu orang anggota panitia musyawarah yang dipilih didalam panitia musyawarah, sehingga menurut saya orang yang dipilih mewakili perwakilan provinsi siapapun dia bisa, walaupun dia bukan anggota panitia musyawarah. Ini SK yang kita pegang di tangan.

Terima kasih Ketua

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke, Pak Stefi silakan.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA) Baik Pimpinan.

Terima kasih Pimpinan.

Saya kira dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa anggota pansus ini merupakan keterwakilan dari alat kelengkapan, bukan keterwakilan dari provinsi. Oleh sebab itu kalau pada saat rapat-rapat Panmus dan diwakili ketika teman yang bersangkutan satu provinsi tidak bisa menghadiri dan digantikan oleh teman yang lain itu wajar saja, tetapi untuk mewakili alat kelengkapan saya kira harus orang yang benar-benar sebagai anggota yang telah disahkan melalui paripurna bahwa berada pada alat kelengkapan tersebut ya kecuali sebelum masuk dalam pansus ini terjadi perubahan yang bersangkutan. Contoh Pak Sofwat Hadi. Pak Sofwat Hadi sudah digantikan dengan yang bersangkutan yang tadinya di Panmus, tadinya berada di alat kelengkapan badan musyawarah dari asal provinsi tersebut digantikan pada saat itu dan saat ini Pak Sofwat ada di sini sah tapi kalau saat ini menurut saya itu tidak sah karena ini bukan bagian daripada agenda provinsi, ini merupakan agenda pansus yang diwakili oleh masing-masing alat kelengkapan. Mungkin demikian Pimpinan.

(7)

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih.

Tolong dibaca juga SK-nya. Saya kira Pak Djasarmen, sebentar ya Pak Andri.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Baik, terima kasih Bu.

Saya melihat dari sisi provinsi dan pernah dilakukan juga. Ada kesepakatan di antara provinsi itu sendiri, ini yang pertama. Jadi artinya antara Pak Sofwat Hadi dengan yang bersangkutan ada kesepakatan dan sepanjang yang bersangkutan tidak memprotes duduk dia di Pansus saya kira sah-sah saja. Itu yang harus kita hormati dan hargai. Jangan gara-gara sedikit kita tidak saling menghargai. Ini pansus ini kita adalah saling menghargai.

Saya kira itu Pimpinan. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya Pak Djasarmen, itu biasa dilakukan. Sebentar, sebentar saya jelaskan. Itu memang selalu di setiap anggota satu provinsi itu biasa, tidak mau ngalah itu biasa tetapi saya kira ini sudah disampaikan pada Pak Sofwat. Jadi saya kira ini internal daripada provinsinya. Silakan Pak Adrianus dulu, sebentar Pak Benny.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oke, terima kasih, karena saya tadi yang angkat ini. Ini kan maksud saya tadi untuk

menjelaskan, bukan soal SK yang di tangan, kita tidak sedang ber-debatable tapi persoalan ini untuk keabsahan. Kalau misalnya statusnya sudah resmi menjadi Anggota Panmus kita tidak menjadi masalah, karena di sini juga alat kelengkapan Panmus yang diwakili, ya kita tidak menjadi masalah, sehingga tidak ada orang gugat lagi keputusan pansus, karena sedikit-sedikit kita ini saling gugat menguguat ini. Beda pendapat gugat, beda pendapat gugat, tidak ada satu yang mau meluruskan, hanya ya sama kayak kita dulu, semua sudah berprasangka. Kita tidak sedang berperasangka tapi meluruskan. Kalau jangan sampai nanti besok-besok ada hal yang lain kejadian yang sama dari alat kelengkapan itu dipersoalkan. Oh itu, kalau sudah kalah dipersoalkan, kalau sudah menang, ah sudah biasa-biasa saja. Kita mau supaya jangan berburuk sangka ya, kita meluruskan ini. Kalau memang lazim dalam tatib sudah lakukan hal seperti ini silakan, tetapi kan kita minta keabsahan angka anggota tetap. Nah kalau ini belum dibuat surat keputusan tetap dari provinsi menarik saudara siapa tadi, Habib Hamid diganti oleh Pak Sofwat nah ini tetap jadi persoalan, karena ini kan bukan anggota tetap, sementara yang diutus ini adalah bagaimana nanti Pak Sofwat melaporkan ke Panmus hasil Pansus yang ada di sini. Kan ini merupakan utusan alat kelengkapan, SK yang kita terima bisa dikoreksi kalau memang keliru. Menimbang, mengingat dan seterusnya memutuskan dan apabila di kemudian bisa diperbaiki, kan tidak ada hal.

Terima kasih.

(8)

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya Pak Benny, silakan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Pak Djasarmen saya mohon maaf. Di luar sebagai Anggota Pansus saya dengan Pak Djasermen kita sama-sama di PPUU. Cara berpikir Pak Djasermen berbahaya, mohon maaf. Menghormati kesepakatan ya, kita sedang berbicara sebuah agenda yang harus tunduk dan penghormatan itu diberikan setinggi-tingginya pada norma, mohon maaf, bukan pada kesepakatan. Hal yang berbeda antara panmus dan pansus adalah panmus jelas keterwakilan provinsi, maka jika diantara anggota provinsi yang tidak bisa hadir dalam panmus mereka bersepakat untuk menghadiri agenda agenda panmus, no problem, tapi ini Pansus. Mari kita buka SK dan kita pelajari seksama baca secara detil diktum kedua ya. Diktum kedua jelas anggota panitia khusus sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama terdiri dari limabelas orang dengan komposisi sebagai berikut: Satu, 3 orang perwakilan Badan Kehormatan, tidak menyebut provinsi. Jadi kita hadir di sini tidak membawa label perwakilan provinsi, lain kalau kita dalam Rapat Panmus. SK lho ini ya. Secara redaksional jelas, tegas pula, karena kita tamat sejak SD sebetulnya sudah punya urusan baca membaca, bahkan di dunia modern sekarang anak TK sudah pintar membaca, ini jelas. Makanya saya kritik juga panitia ini, kesekjenan, ini apa urusannya nama-nama kita kemudian dalam agenda rapat pansus ditulis perwakilan provinsi, ini keblinger ini, mohon maaf, saya menggunakan bahasa Soekarno ini . Ini keblinger. Saya hadir di Pansus siang hari ini mewakili PPUU, bukan provinsi, mohon maaf ini atau mungkin karena ini sudah habis, ini sudah habis anggaran kan atau menjadi pemotongan tidak hanya untuk membuka papan nama, urusan internet kita sudah tidak jalan, urusan koran juga tidak ada, ini lembaga apa ini ya, mohon maaf.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, yang penting urusan luar negeri jalan Pak.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Tidak ada Bu, urusan luar negeri juga ya. Kan Pimpinan paling banyak ke luar negeri bukan anggota.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Siapa?

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Ketua DPD Bu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

(9)

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Pokoknya tadi Bu, saya mengacu pada norma ini ya, pada SK ini.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sebentar-sebentar Pak.

Jadi coba tolong di baca juga tugas daripada Pansus Pak

Jadi ini yang paling pokok di sini, dimana tugas Pansus itu adalah mengenai berlakunya merumuskan ketentuan peralihan mengenai masa berlakunya jabatan pimpinan alat kelengkapan DPD RI sebagaimana diputuskan dalam Sidang Paripurna Luar Biasa ke-3 tanggal 15 Januari. Saya kembalikan ke pokok pada tugas Pansus yang kedua, menyempurnakan pasal-pasal peraturan tata tertib yang dianggap perlu. Jadi pelaksanaan penyempurnaan ini tentu Bapak dan Ibu sekalian dilakukan oleh panitia khusus tentang peraturan tatib dan tentu tidak dapat mengenyampingkan Undang-Undang yang memang sudah mengatur tentang kelembagaan DPD, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang secara implisit sebenarnya sudah memberikan panduan kepada kita semua mengenai pelaksanaan tugas DPD. Ini saya bacakan dulu mengenai tugas daripada pansus. Jadi nanti tugas Panmus itu juga perlu dibaca kembali, begitu lho bahwa tugas apa yang Bapak Ibu sekalian persoalkan pada pagi hari ini saya kira kita sekarang kan akan musyawarah mufakat. Jadi disepakati atau tidak itu saya kira tergantung dari Bapak Ibu yang hal melakukan rapat pada pagi hari ini ini untuk memilih Ketua Pansus Tatib. Saya kira.. Silakan Pak Ajiep.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)

Saya pikir ini perlu tuntas tentang soal permintaan klarifikasi tadi. Saya ingin menawarkan solusi begini Bu Pimpinan, dan juga kepada Pak Sofwat. Kenapa tidak permanen saja Pak Sofwat menggantikan temannya di Panmus? Kemudian oleh Pimpinan, jadi ini yang dijadikan kesepahaman oleh Pimpinan nanti mengeluarkan SK baru tentang keanggotaan panmus. Yang terakhir dari saya ini adalah begini Bapak Ibu semuanya karena mungkin diantara kita tidak semua Panmus. Memang Panmus waktu itu sudah memutuskan memilih dengan pendekatan provinsi dan voting, bukan mufakat malah kan, voting dan terpilih Pak Sofwat. Karena itu menurut saya kita hargai Keputusan Panmus, terlepas daripada latar belakang yang dimaksud tadi ya tetapi harus ada kesepahaman yang menurut saya agak-agak kelemahan dari sini sejak proses Pak Sofwat terpilih Anggota Panmus waktu itu dan Panmus saat itu harusnya sudah ada SK baru tentang keanggotaan panmus. Sebenarnya pemahaman saya Bu Pimpinan ketika Pak Sofwat saat itu hanya karena beliau tadi menjelaskan ulang, yang membuat saya ragu waktu itu Pak Sofwat penjelasan yang saya ingat memang mengatakan menggantikan, menggantikan temannya. Jadi saya pikir sudah permanen Anggota Panmus, karena itu saya mendukung waktu itu untuk dilakukan pemilihan dengan termasuk Pak Sofwat yang dalam kategori pemilihan, dipilih saat itu.

Terima kasih Bu Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya Pak Ajiep. Jadi saya kira ini selalu berulang di dalam setiap Rapat Panmus saya kira. Ppergantian kadang tidak bawa surat tiba-tiba masuk, muncul dan ini saya anggap kita juga tidak persoalan tapi kalau ini memang untuk pemilihan Pansus Tatib ini memang saya

(10)

menghargai saran dan usul teman-teman. Saya kira kita sepakati apa yang di sampaikan oleh Pak Ajiep ya. Kita sepakati ya, oke.

KETOK 1X

Oke jadi kita sepakati ya, oke. Jadi kita sepakati supaya ini bisa.. Iya Pak, oke. Oke

kita lanjutkan Bapak dan Ibu sekalian. Pak Lalu, silakan. PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMY ISMY (NTB)

Terima kasih Bu.

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, memang apa yang kita bahas ini prinsip Bu. Prinsip tetapi kita sangat berterima kasih bersyukur atas kesepakatan kita bersama seperti yang di usulkan Pak Ajiep dan palu sudah diketok. Nah untuk tidak lagi menimbulkan permasalahan-permasalahan baru Bu maka saya mengusulkan untuk sebelum Paripurna Bu, sebelum Paripurna besok itu ini SK sudah harus di ini supaya tidak ada timbul ini, ya karena kalau ini nanti digugat lagi oleh paripurna kita ini lagi Bu. Jadi sebelum paripurna saya usulkan Bu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, terima kasih Pak Lalu.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saran Bu. Pak Sofwat, saran saja ini, Bapak harus mesti kumpul sama Kalimantan Selatan, kan ini hak Kalimantan Selatan sebetulnya. Kemudian Pak Sofwat ya atas atas rapat ini kemudian meminta Kalimantan Selatan agar Bapak jadi di Panmus, sehingga keberadaan di Pansus itu clear.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, saya kira cukup Pak Muqowam, karena kita akan mengesahkan nanti sebelum Sidang Paripurna. Saya kira kita lanjutkan ya Bapak dan Ibu sekalian, tadi saya sudah sampaikan bahwa saya menawarkan mengenai mekanisme pemilihan ini saya untuk kesepakatan Bapak dan Ibu sekalian saya menawarkan siapakah Bapak dan Ibu yang akan masuk atau mencalonkan diri sebagai pimpinan Pansus, tiga Pak.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU)

Ada usul saya seperti yang saya ungkapkan tadi Bu, bahwa ini kan ada 3 orang yang mewakili BK. Kemudian ada 3 orang juga sebagai Panitia Perancang Undang-Undang sebagaimana dikatakan Pak Benny, kita mewakili alat kelengkapan. Nah kenapa ada 3 orang? Justru karena itulah makanya paling tidak yang dipilih itu satu dari Badan Kehormatan, satu dari bagian Panitia Perancang Undang-Undang dan satu lagi dari alat kelengkapan lain, itu yang usul saya, karena apa? karena kita tidak melalui dari provinsi tapi melalui dari alat kelengkapan itu sendiri. Ini mengarah karena kita mewakili daripada alat kelengkapan. Jadi ini karena ada tiga. Saya kira itu usul dari saya Bu.

(11)

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, apakah disepakati, mungkin diambil dulu dari BK ataupun dari PPUU.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA) Interupsi Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA) Terima kasih Pimpinan.

Saya kira kita saat ini sudah tergabung semua dalam satu kelompok yaitu pansus tatib. Kita tidak lagi bicara bahwa yang harus menjadi pimpinan itu dari salah satu unsur pimpinan alat kelengkapan, itu saya kira tidak sah, tetapi kita memilih dari semua yang hadir di sini siapa yang layak dan siapa yang siap untuk menjadi pimpinan mari kita pilih secara demoktaris di sini, bukan berarti bahwa yang hadir di sini karena BK sekian, PPUU sekian, sehingga wajib untuk dijadikan sebagai pimpinan. Saya kira itu juga tidak rasional tetapi mari kita memilih dari semua teman-teman yang hadir di sini kita memilih siapa kira-kira menjadi unsur pimpinan.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Pak Benny silakan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ya, saya tidak mengulangi lagi yang disampaikan oleh Bung Stefi ya, jelas, tegas. Saya selalu tunduk dan memberikan penghormatan pada asas-asas norma karena itu kewajiban konstitusional kita kalau kita ingin sebut negarawanlah. Saya langsung saja, ya, ini saran dan pendapat serta keyakinan politik saya. Orang terbaik yang bisa memimpin pansus ini ke depan untuk masalah tugas-tugas kelembagaan, satu saya mengusulkan Senator Ajiep Padindang, dua Senator Fahira Idris dan ketiga Ahmad Muqowam.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Mungkin ada lainnya.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Terima kasih Bu

(12)

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan Pak. Ibu Eni dulu, sebentar. Ibu Eni.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR) Terima kasih Pimpinan.

Jadi seperti biasa bahwa kita ini apa namanya positive thinking karena saya yakin yang tergabung di dalam pansus ini adalah mempunyai kemampuan dan mempunyai yang kemampuan kita anggap sama, akan tetapi dari segi waktu dan dari segi kesempatan. Nah ini yang kita harus perhatikan, karena pengalaman yang lalu itu pansus hanya dihadiri oleh 4 orang, 3 orang dan sering 2 orang, sering terjadi 2 orang. Nah ini juga yang mungkin ingin saya ingatkan kepada teman-teman bahwa kalau kita sudah menjadi pansus, ini pansus itu kan pendek waktunya itu konsekuensinya adalah waktu kita optimalkan di sini. Jadi sehingga nanti keputusan-keputusan ini adalah benar-benar berkualitas, karena dipikirkan oleh orang banyak dengan sedikit itu berbeda. Nah saya tidak negative thinking terhadap teman-teman yang hadir di sini dan saya anggap kapasitas dan kemampuannya sama, karena sudah duduk sebagai senator insya Allah-lah ada kelebihan. Yang ingin saya sampaikan di sini dalam pemilihan pimpinan itu seperti biasa Pak, ini dari kalau dari alat kelengkapan jelas tidak mungkin kan kita ini dari dulu ada, maaf, dari alkel sudah jelas itu barat, timur, tengah, pada saat kita pemilihan. Nah kita kembalikan lagi saja kepada pedoman dari pada DPD RI selalu dari barat siapa, dari tengah siapa, dari timur siapa. Nah ini biar apa namanya keterwakilan-keterwakilan kami di alkel itu sudah menunjukkan itu, karena kami pada saat pemilihan itu juga berdasarkan barat, tengah, timur dan ini sangat representatif dan nanti akan tidak subjektif insya Allah akan objektif.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, saya kira bisa di tanggapi. Silakan.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oke terima kasih.

Kalau saya supaya jangan buang-buang waktu, sekretariat siapkan kertas sudah. Satu, dua, tiga, itu saja yang jadi pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya saya kira mungkin ada usulan

PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALSEL) Saya menanggapi Bu.

Usul saya, dalam setiap kita pemilihan alat-alat kelengkapan, komite maupun alat kelengkapan lain, itu yang sudah terpilih menjadi pimpinan alat kelengkapan tidak boleh merangkap dengan alat kelengkapan yang lain. Kita ini 132 mampu semuanya. Jadi saya usulkan terutama kalau yang sudah jadi ketua alat kelengkapan seperti Pak Ajiep, Pak Muqowam, Pak Gafar, saya kira ini sudah konvensilah, serahkan kepada rekan-rekan yang lain yang belum menjadi ketua alat kelengkapan. Bukan berarti saya mau menjadi pimpinan,

(13)

tidak. Saya hanya jadi anggota saja. Saya nyatakan saja jadi anggota saja tapi marilah kita yang sudah menjadi pimpinan atau ketua itu saya pikir untuk mempertanggung jawabkan satu alat kelengkapan saja tidak mudah gitu, dan menjadi masalah kalau duduk di Panmus ada satu anggota mewakili dua alat kelengkapan, bisa ketua komite dan bisa sebagai ketua pansus, kan jadi repot, seperti kita ini sepertinya kurang orang gitu di DPD ini.

Terima kasih.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Mungkin sedikit.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ibu Anna. Sebentar ya Pak.

.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Terima kasih, Ibu Ketua. Saya mungkin menyambungkan apa yang disampaikan Ibu Eni. Kalau tadi Pak Beni mengatakan kapasitas, saya pikir kita semua punya kapasitas. Saya juga tidak meragukan Pak Muqowam, Pak Ajiep, maupun Bu Fahira, dan semua mempunyai kapasitas di sini. Karena kita sudah terpilih, otomatis semua mempunyai kapasitas untuk berbuat yang terbaik melalui DPD kepada negara ini.

Kemudian, saya pikir kalau kita bicara tentang pimpinan, di sini ada tiga pimpinan, kita tentukan saja kriterianya. Kalau memang kriteria tidak ada kriteria dalam hal bukan kapasitas, tetapi waktu yang tersedia apakah memang betul dia bersedia waktu, kalau tadi Pak Sofwat bicara tentang pimpinan alat kelengkapan, saya pikir kita semua di sini hampir pimpinan alat kelengkapan. Ketuanya mungkin ada beberapa yang memang ketua, tetapi pimpinan, wakil ketua, kita juga banyak, pimpinan mungkin ada beberapa. Mungkin apakah itu ketua alat kelengkapan menjadi ketua pansus, terserah kita semua. Kriterianya kita tentukan di sini tentunya. Kalau memang tidak perlu pakai kriteria lagi, ya sudah kita langsung seperti apa usulan Pak Andre, kita pilih satu nama atau satu orang pilih tiga nama, seperti itu.

Ya, terima kasih, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sebentar, sebentar. Pak Adri dulu.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Jadi begini kalau menurut saya, kita sudah tidak melekat lagi dengan tugas yang di luar. Yang jelas kalau pansus ya kita sudah tahu jadwal-jadwalnya. Tidak ada berhalangan kaitan dengan ketua atau pimpinan apa pun. Yang perlu dikritisi satu saja, menyediakan waktu. Jangan seperti apa yang disampaikan Bu Eni, hanya dua. Nanti kalau keputusannya sudah selesai, baru ribut-ribut, kan kebiasaannya begitu. Waktu mengambil keputusan, tidak ikut. Kalau sudah selesai keputusan, ribut. Nah, ini yang menariknya di negara kita ini, termasuk di lembaga kita ini. Nah, yang kita sepakati sekarang adalah tidak soal dia pimpinan komite atau pimpinan DPD. Siapa saja yang mau dan dia punya waktu untuk memikirkan kebaikan lembaga ini, kita dukung ya supaya tidak ada saling mencurigai. Karena, ini kan tetap dicurigai terus ini duduk ini. Ini yang menjadi masalah, ini urus untuk

(14)

baik kok tetap dicurigai, apalagi urus tidak baik. Pertanyaannya, mau dibawa ke mana lembaga ini? Ya, coba jangankan, Saudara-saudara saya, tinggalkan persepsi 2,5 dan 5 tahun ya. Yang kita diskusi di sini adalah bagaimana mengarahkan lembaga ini ke arah yang lebih baik dari situasi sekarang, satu catatan. Catatan yang kedua, baru selesai lebaran, damai-damailah ya. Jangan tetap berpikir negatif satu dengan yang lain, pikir lembaga ini ke depan lebih baik supaya jangan dianggap enteng oleh orang lain ya. Sepakat itu.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke sebentar, Pak Kanedi.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU) Sebentar saya itu, sebentar Pak nanti?

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Bukan, saya sebentar sama Pak Djasarmen.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Oh ya, siap.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ibu Pimpinan dan seluruh anggota pansus yang saya cinta dan banggakan, pada kesempatan dengan baik ini sebelumnya kita bersyukur bisa hadir bersama dan alhamdulillah hampir lengkap di pansus ini. Ada yang satu lagi, Pak, tadi Pak Sofwat lagi kita tunggu SK- nya begitu, jadi belum lengkap benar begitu kan ya. Dia secara ini sudah diakui, tetapi secara administrasinya masih harus dilengkapi sedikit lagi, jadi hampirlah. Yang lengkap itu hanya milik Tuhan, Pak.

Bapak-Ibu hadirin sekalian, yang pertama izinkan saya mengingatkan bahwa kita ini dalam suatu perjalanan menuju bagaimana lembaga DPD ini tidak gaduh. Saya mengingatkan itu supaya kita menyamakan persepsi kita. Di daerah berat sekali, di pergaulan antarlembaga negara berat juga, nah mudah-mudahan dengan pansus kita ini, dengan niat awal kita ini nanti bisa yang lebih baik apa pun hasilnya. Nah, untuk ini, Ibu Pimpinan, Bang Ken mengusulkan orang-orangnya dengan beberapa kriteria. Saya ingin mengambil beberapa kriteria yang memang sering kita pakai di dalam mengambil keputusan atau kita merumuskan suatu hal yang baik untuk kepentingan DPD, misalnya ada unsur barat, timur. Tetapi, ada juga yang lupa ini, Ibu Eni, unsur perempuan. Nah, ini juga jangan kita lupakan unsur perempuan. Unsur betino kalau bahasa Bengkulu itu. Unsur betino ini penting kalau tidak ada betino, tidak ada Yang kedua, unsur alat kelengkapan, yang ketiganya. Dan, juga tentunya unsur yang berkaitan dengan ada kemauan, kemampuan, dan keinginan. Nah, jadi jangan sampai nanti saya mengingatkan juga yang terakhir, ini ingatan saya ya. Banyak kita diberi kesempatan, tetapi begitu dikasih kesempatan, kita tidak maksimal. Contohnya, hadir-hadir. Saya kemarin sudah tahu pansus yang dulu itu banyak yang tidak hadir, kayak begitu kan, banyak tidak maksimal. Maka, saya minta kalau memang tidak siap atau tidak sempat hal itu, jangan jadi pimpinan begitu. Pimpinan itu datang duluan, pulang terakhir, Pak. Itu pimpinan, datang duluan, pulang terakhir. Ini tidak, datang terakhir, pulang duluan dan itu biasa di tempat kita ini. Saya sampaikan ini kebetulan kita lagi di sini, jangan lagi, termasuk

(15)

mungkin nanti di Panmus kita buat ini. Tidak boleh pimpinan seperti itu, kalau mau baik begitu.

Dan, izinkan saya menyampaikan orang-orang ini dan orang-orang inilah bermusyawarah untuk menjadi pimpinan nantinya di pansus. Jadi lengkap ya unsur barat, timur, tengah. Yang tidak ada itu darat, laut, dan udara, Pak. Unsur perempuan ada, dan menurut saya ini saya pribadi jangan dibantah ini, saya melihat orang ini cakap ini dan mampu dia datang duluan, pulang terakhir. Yang pertama, Pak Muqowam, yang kedua Ibu Fahira, Uni Fahira, yang ketiga Djasarmen Purba, yang keempat Lalu Suhaimi, yang kelima Anna Latuconsina, titik. Itu usulan Bang Ken dan ini hak saya ini mengusulkan.

Terima kasih. Perbanyak maaf.

Wabillahi taufiq walhidayah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT) Tambahan sedikit, Pimpinan. Pimpinan, tambahan sedikit, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih Bang Ken.

Oke ini kita semua boleh bicara, kok, jadi saya kira sebentar. Sebentar ya Pak Stefi

dulu.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT) Baik, Pimpinan. Terima kasih, Pimpinan.

Saya mungkin kurang sepakat, Ibu Pimpinan, apabila dalam pemilihan pimpinan pansus ini kita selalu berpatokan pada keterwakilan wilayah karena kehadiran kita di sini bukan merupakan representasi wilayah, tetapi representasi dari alat kelengkapan. Tetapi, usulan dari Bang Ken tadi salah satunya saya setuju, ada keterwakilan unsur perempuan supaya bisa menjadi penyejuk. Kalau Bapak-bapak semua nanti pada ribut nanti. Jadi, itu saya setuju. Tetapi, kalau unsur keterwakilan dari representasi wilayah, saya kira jangan lagi kita bicara pada pansus ini karena kehadiran kita pada saat ini dalam pansus ini merupakan representasi dari alat kelengkapan sehingga hanya kita bicara menyangkut hal itu. Kalau perempuan wajar, keterwakilan 30% itu harus ada, jadi kalau 31 pas. Siapa pun dia, saya kembalikan ke floor.

Terima kasih, Pimpinan.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM) Ya, terima kasih, Pimpinan. Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sebentar-sebentar, wah saya sangat tersanjung ini kalau ada perempuan itu di, ya jadi tadi siapa yang di sebelah sini? Pak Gafar silakan, Pak. Sebentar ya, Pak Lalu.

(16)

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM) Saya tadi mendaftar setelah, tetapi silakan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya boleh. Sebentar, silakan Pak Mirza dulu, Pak Mirza.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Ya, terima kasih, Pimpinan. Saya tidak berbicara panjang lebar, cuma saya pertama mohon maaf atas keterlambatan. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Saya kira ini pertemuan rapat pertama yang saya hadiri setelah saya balik dari lebaran.

Saya mengapresiasi apa yang tadi disampaikan Bang Ken, bahkan saya berpikir untuk mengusulkan nama beliau juga begitu karena saya saking tertegunnya dengan apa yang beliau sampaikan tadi. Jadi, saya rasa Bang Ken cocok untuk diusulkan dari wilayah barat. Kemudian, saya berpikir agar kita semua tidak usah berpanjang lebar membicarakan masalah syarat dan karakteristik tadi. Saya lebih setuju dengan apa yang disampaikan Bang Andre, langsung saja kita semua menyampaikan usulan dengan lembaran yang disiapkan oleh kesekretariatan biar tidak berpanjang lebar begitu. Tiga orang dan dari tiga orang itu nanti kita pilih siapa pimpinannya. Dan, saya juga sepakat agar satu unsur perempuan semoga bisa masuk di situ. Siap.

Terima kasih, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke kita lanjut ke Pak Gafar, silakan

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (RIAU)

Terima kasih, Bu Pimpinan. Bapak-bapak dan Ibu yang saya hormati, kalau Bang Ken bilang tadi siapa yang duluan datang, saya, Pak. Nah, oleh karena itu saya berhak jadi memenuhi kriteria Bang Ken. Yang paling duluan dating, saya. Nah oleh karena itu, saya berhak juga menjadi. Tetapi karena pansus ini, namanaya pansus itu kan sesuatu yang khusus dikonsentrasikan, karena saya juga sebagai ketua alat kelengkapan lain, saya menyatakan tidak bersedia untuk menjadi pimpinan pansus. Tetapi, kalau kriteria cepat datang waktu Panmus, saya juga yang cepat dating. Oleh karena itu, saya selaku Ketua BAP karena begitu konsentrasi tugas apalagi dalam menghadapi beberapa kegiatan yang cukup volumenya tinggi, di BAP volumenya tinggi, anggaran yang paling kecil. Oleh karena itu, mengimbangi anggaran yang kecil dengan kegiatan yang besar, mohon maaf kepada kita semua saya tidak bersedia untuk menjadi pimpinan pansus dan saya akan tetap hadir dalam kegiatan pansus selama tidak duplikasi dengan BAP karena duplikasi BAP.

Nah, apa yang disarankan oleh teman-teman tadi, oke kita ajukan lima nama

sebagaimana disampaikan tadi kita pilih. Tidak, mengajukan lima boleh pilih kita memilih tiga masing-masing kita memilih tiga. Silakan ajukan nama lima, namun kita masing-masing menulis tiga di antara yang lima itu. Ya, Bang Ken kan mengajukan tadi lima nama. Ini mohon, Bapak-bapak kita bukan berdialog pribadi di sini, saya menyampaikan kepada Pimpinan, bukan kepada Bapak-bapak. Jadi, tolong ya, jadi yang boleh menjawab Pimpinan karena saya menyampaikan kepada Pimpinan. Saya mendukung apa yang disampaikan oleh Bang Ken dengan lima nama tadi itu saya simpati karena itu ada unsur yang diinginkan.

(17)

Unsur wanita ada, laki-laki ada, barat-timur itu kalau memang menjadi pertimbangan karena tidak ada larangan. Selama tidak ada larangan, kita dibolehkan dalam mengambil suatu pemikiran. Nah, di antara lima ini masing kita memilih tiga di antara lima itu masing-masing kita. Nah, selesailah apa yang kita tunjuk pada hari ini. Unsur kita pegang, lalu calon kita. Masing-masing kita menulis tiga. Itu saja, Ibu Pimpinan, jadi saya sampaikan kepada Pimpinan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya Ibu Anna, silakan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Terima kasih, Bu. Saya keterwakilan perempuan di sini, saya pikir saya pribadi, Ibu Eni juga ada sinyal, kita sepakat Ibu Fahira ya. Jadi, tinggal pilih dua. Saya meminta kepada Pimpinan untuk melempar ke floor kita pilih dua nama. Memang Pak Gafar memilih lima nama dipilih, kemudian tiga, tetapi mungkin dua nama saja. Memang di dalam Tatib Pasal 163 Ayat (5) dapat ya keterwakilan wilayah itu dapat, jadi tidak harus. Tetapi, kalau memang itu memang mau dipakai bisa, tidak juga bias, tetapi saya pikir dua nama saja dari Bapak-bapak karena untuk Ibu kita sudah sepakat untuk Bu Fahira. Jadi, kita pilih dua nama mencerminkan timur dan barat.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, tadi yang ditanya kan yang diusulkan Bapak-bapak adalah Ibu Fahira. Saya belum mengusulkan Bu Fahira ini. Oh sepakat oke, dari tadi ya. Saya kira apa yang disampaikan oleh Bu Anna mungkin masih ada tanggapan? Pak Sofwat?

PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALSEL)

Tidak, saya mau ada pendapat saya yang saya kira perlu di-clear-kan dulu buat kesepakatan. Jadi, ketua alat kelengkapan itu jangan merangkap ketua alat kelengkapan yang lain, baik kelengkapan yang sementara maupun yang tetap begitu. Ini saya minta seperti Pak Gafar ya dengan berbesar hati bahwa dia karena ketua alat kelengkapan BAP, dia tidak bersedia begitu. Jadi, ini yang yang harus diinikan dulu karena pemilihan alat-alat kelengkapan itu, jangankan ketua, pimpinan saja sudah. Tetapi, kalau kita mau jalan tengah,

oke-lah kalau wakil-wakil ketua itu menjadi ketua alat kelengkapan yang lain. Tetapi, kalau

sudah jadi ketua, saya minta supaya tidak merangkap menjadi ketua alat kelengkapan yang lain. Jangan satu orang menjadi ketua alat kelengkapan, dua alat kelengkapan dipegang oleh satu orang. Itu yang saya....

Terima kasih.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Pimpinan, saya belum bertanya.

(18)

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sebentar, sebentar. Pak Djasarmen silakan, nanti habis itu Pak Ajiep ya.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU)

Terima kasih. Apa yang dikatakan oleh Pak Sofwat itu konvensi. Konvensi itu adalah aturan yang tidak tertulis, tetapi diikuti selanjutnya. Jadi, bukan hanya dibuat pada saat pansus ini, menurut sepengetahuan saya. Tidak tahu kalau salah, saya tarik kembali. Tetapi, dari pengalaman periode yang lalu pun seperti itu, jadi ini harus kita jaga dengan baik. Saya kira itu.

Terima kasih, Pimpinan.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Pimpinan, Pimpinan, saya ingin berpendapat sedikit mengenai tadi apa yang dikatakan Pak Sofwat. Menurut saya, pansus ini bukanlah alat kelengkapan yang normative, ini adalah panitia ad hoc. Dan selama saya berada, saya masih baru di DPD, mohon maaf Pak Sofwat, selama saya berada di DPD, sudah dua kali menurut saya pansus yang ada di dalamnya itu ketuanya adalah pimpinan alat kelengkapan. Pertama, Pansus HKPD saya ada di dalamnya, ketuanya adalah Pak Ajiep Padindang, saat itu beliau Ketua Komite IV. Kedua, Pansus Asap kemarin saya saya ada di dalamnya juga, ketuanya adalah Pak Parlindungan Purba. Tidak pernah dipermasalahkan sekalipun karena pansus ini bekerja dalam waktu yang singkat dan ada target yang ingin dicapai.

Kedua, saya ingatkan bahwa sekali mohon agar kita tidak membuat polemik yang berkepanjangan. Kita ini saat ini Pansus Tatib ini bandul. Kita diharapkan satu rumah ini untuk bagaimana bandul ini bergerak. Jadi, saya harap kita semua bisa inilah bisa bersikap arif. Setiap orang punya kapasitas, punya waktunya, pilihlah sesuai yang diinginkan, jangan melemparkan polemik terlalu panjang.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya saya kira Pak Ajiep silakan.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL) Terima kasih, Bu Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Tetapi, jangan masalah lagi, Pak. Solusi.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)

Solusinya ialah kembali kepada tatib yang berlaku Pasal 160 sampai dengan 163. Setiap anggota pansus berhak mengajukan diri untuk menjadi pimpinan. Saya menyatakan siap kalau dipilih. Dan, Saudara sudah tahu kalau saya siap, saya pertaruhkan apa saya mampu. Yang kedua, kalau tidak bisa kita mufakat, barulah voting.

(19)

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Saya mungkin tadi, Bu, yang tertunda.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, Pak Andri silakan.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Saya menyambung apa yang disampaikan oleh saudara saya H. Mirza. Jadi, keinginan kita satu ya, terus yang kedua kaitan dengan pasal di tatib itu. Ya kita tidak usah berandai-andai dengan sistem di luar pansus ini, di luar tatib. Yang ada sekarang adalah kita yang ada dalam ruangan ini yang merupakan anggota pansus ya siap dipilih dan siap memilih. Saya juga memilih Pak Sofwat. Ya, jadi ini kan tergantung kita. Kita siap dipilih dan memilih. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Bu, mohon maaf saya terakhir. Saya pikir apa yang disampaikan oleh Pak Ajiep tentang pasal-pasal tadi memang betul, semua berhak dipilih maupun memilih. Tetapi, tentu tidak keluar dari aturan. Kita sudah keterwakilan perempuan sudah sepakat Bu Fahira, tengah, sudah selesai. Jadi, tinggal barat dan timur untuk kita pilih jadi dua orang lagi sesuai dengan tatib ini.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sebentar-sebentar, Pak Hartono. Silakan, Pak.

PEMBICARA: ABDUL QADIR AMIR HARTONO, S.E., S.H., M.H. (JATIM)

Terima kasih. Jadi pertama, kalau boleh saya menyarankan marilah kita semua kembali kepada niatan kita yang baik dan saya yakin di ruangan ini semuanya berhati mulia dan orang baik-baik. Kita fokuskan untuk kebaikan kelembagaan kita ke depan. Jadi, perkara perkara wilayah, perkara perempuan, saya setuju sekali dengan unsur perempuan itu karena tidak mungkin orang laki-laki akan memilih orang laki-laki kan begitu. Pasti yang dicari orang perempuan begitu.

Berikutnya adalah yang kedua, jangan sampai nanti kita dalam menghasilkan keputusan dan kesepakatan-kesepakatan nanti demi kebaikan dan menjaga marwah lembaga kita ini sampai bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, akan terjadi content of

parliament. Jadi, kita sudah meludah, kita jilat lagi, nauzubillah mindzalik jangan sampai.

Yang berikutnya yang ketiga terakhir, bahwa saya sepakaat apa yang disampaikan oleh Pak Ajiep tadi bahwa kita harus sesuaikan dengan tatib tadi itu, kita ikuti apa yang ada di aturan-aturan dalam tatib kita. Tetapi, persoalannya kembali lagi, Bu Anna, saya kurang sependapat bahwa kewilayahan barat, timur, tengah, utara, selatan dan sebagainya itu tidak perlu kita persoalkan karena di sini ini kita ini satu tubuh. Mana saja yang sepakat, mana saja yang sempat, dan mana saja yang siap menginfakkan dirinya untuk berjuang demi kebaikan DPD, mari kita dukung. Dan, apa yang disampaikan oleh Bang Ken tadi sangat bijak sekali. Ya sudah kita kita sudah sepakat di sini mungkin bahwa dari unsur perempuan sudah jelas

(20)

Bu Fahira. Tinggal pilih dari unsur laki-lakinya. Ya silakan kalau laki-laki yang mau memilih laki-laki juga silakan. Jadi, intinya kan ya itu tadi ya jangan hanya dua saja, ya jangan. Ya kita banyak pilihan di sini, jadi meskipun LGBT harus banyak pilihan, Bu.

Terima kasih, Bu.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU) Mungkin, saya mungkin sebentar ini, Pak.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Tidak bisa begitu, Bapak. Sebentar ya.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Maksud saya begini, memang betul kita memilih semua kita berhak dipilih, sekali lagi saya sampaikan. Tetapi, kan ada aturannya karena masalahnya yang mau dipilih ini kan bukan cuma satu orang, banyak yang mau. Makanya, harus ada kriteria, kriteria kita merujuk pada aturan. Nah, aturan di sini di sini juga disebutkan “dapat”, tetapi sekarang kita dari tadi kita bicara tentang wilayah kan. Jadi, jangan sampai ada yang menguntungkan, wilayah kita pakai. Tidak, kita tidak kita pakai. Kalau dari awal kita sudah bicara tentang wilayah, saya pikir pertahankan itu sesuai aturan. Nah, Ibu Fahira dari perempuan sudah oke, dari wilayah tengah.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke, saya saya sampaikan dulu karena ini masalah wilayah, tadi sudah ada beberapa

yang tidak setuju dengan wilayah. Berarti yang belum dapat adalah timur, Bu Anna. Jadi, barat dan tengah sudah diusulkan. Silakan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Mohon kembali kepada pasal-pasal yang mengatur mengenai ini, dan tidak ada wanita, tidak ada kewilayahan. Kalau toh kemudian kita sepakat Bu Fahira itu kan wise kita bersama, wise kita bijak. Kan tadi kan sudah di, hampir sepakat bahwa kita menghormati pilihan Bu Eni dan Bu Anna, kita memilih Bu Fahira, kita hormati. Tetapi kemudian, jangan menggunakan alat ukur yang lain juga, ini tidak ada wanita, tidak ada kewilayahan. Kalau kemudian kita pergunakan itu Bu Fahira dari tengah ya nanti dululah. Kita cabut nanti pernyataan bahwa harus Bu Fahira yang dari tengah, kan begitu kira-kira ekstremnya. Jadi mohon tidak kemudian, ini tidak ada tengah, barat, tidak ada ini di dalam pansus ini, coba lihat. Jadi. Panmus? Mana?

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Pasal 163 No. 5.

(21)

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

“Dapat” kan? Jadi, bisa tiga semuanya dari timur, bisa tiga semuanya dari tengah, bisa tiga semuanya dari barat. Kan “dapat”, kan bukan harus. Jadi, karena itu kembalikan pada nol saja bahwa kita pilih tiga orang, itu saja cukup.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke, tadi sudah diusulkan pilih tiga, tetapi Pak Kanedi memasukkan lima nama.

Sekarang, kami lemparkan di floor. Saya kira lebih baik itu, jadi saya kira siapa pun tidak bisa kita dipaksakan untuk tiga orang yang diusulkan. Sekarang, kita lempar lagi ke floor dari usulan yang lain. Ini kan tadi usulan Pak Benny ini yang tiga tadi. Yang lainnya kan belum usul. Silakan usul.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Ibu, saya usul mungkin kalau begitu kita voting tertutup. Satu orang pilih tiga nama kalau memang Ibu Fahira seperti tadi. Tetapi, saya pikir usul perempuan tetap harus dipertahankan. Ada perempuan di situ.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR) Ibu, boleh Bu menyampaikan? Terima kasih, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan, Bu Eni. Silakan, Bu Eni.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR)

Terima kasih, Pimpinan. Rekan-rekan sekalian, begini karena kita unsur perempuan, karena tadi ini wise ya, Bapak, tadi sudah ada, sudah deh. Kita cari tiga nama, tetapi dari unsur laki-laki untuk dua orang nanti yang dipilih. Unsur perempuan sudah kita kebijaksanaan kita bersama, mufakat kita bersama ada unsur perempuan, Bu Fahira. Jadi, jangan lepas lagi Ibu Fahira. Jadi, kita nanti cari, keluarkan tiga nama laki-laki untuk dipilih dua orang terbanyak sehingga kita tidak bertele-tele waktu, ini panjang waktunya. Jadi, dari tiga laki-laki, tidak ada urusan barat, timur, tengah, ya tetapi tiga dari Bapak-bapak kandidat di sini yang kita pilih, nanti dipilih yang terbanyak dua terbesar, jadi dari satunya adalah unsur perempuan. Kita kan tadi sudah sepakat ada unsur perempuan. Saya minta tetap ada unsur perempuan begitu, Pimpinan. Jadi, kita tiga nama secara tertutup voting tidak melihat unsur daerah, tidak melihat unsur pimpinan atau bukan pimpinan, akan tetapi tiga nama yang dipilih, nanti dua terbesar menjadi kandidat antara 1, 2, 3 nanti.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, Bu Eni, Jadi, tadi kan sudah disepakati Bu Fahira masuk. Tinggal pilih dua pimpinan, maksudnya itu. Berarti tambah dua yang voting. Silakan, Pak Benny.

(22)

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Sudah benar pendapat Ibu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Jadi, tinggal dua laki-laki ya. Sekarang laki-laki pilih laki-laki, perempuan juga boleh pilih laki, Pak. Kita sepakati dulu?

KETOK 1X

Oke, pilih dua.

Ya mulai, silakan. Siapa saksi? Jumlahnya 15.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)

Pimpinan, sedikit saya mau bicara. Ini sudah total sudah selesai, tidak ada lagi yang menggugat ya. Satu tujuan kita untuk selesaikan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Tidak perlu dikomentari saya kira.

Pak Ajiep unggul. Oke, jadi Bapak dan Ibu sekalian, mohon untuk duduk kembali. Saya kira ini kita sudah mendapatkan hasilnya. Yang pertama mendapatkan nilai terbesar adalah Pak Ajiep Padindang 10, kemudian yang kedua Pak Muqowam 8, dan Pak Djasarmen 7. Jadi, saya kira Bapak-Ibu sekalian, dengan perolehan suara ini, dari perolehan suara ini saya kira kita sudah sesuai dengan aturan dan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Saya kira Bapak dan Ibu sebelumnya, dengan nama-nama yang sudah masuk ini langsung kita ketok ya.

KETOK 2X

Jadi, tentu pada tahap berikutnya mungkin dalam karena kita sudah memilih, tentu Bapak dan Ibu dan ini juga sudah berjalan dengan baik dan kita sudah memilih dan kita akan memilih ketua di antara yang sudah terpilih tiga tadi. Saya kira mestinya suara terbanyak.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM) Pimpinan, usul mohon ditetapkan dulu tiga orang.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Sudah.

(23)

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Bukan, tadi kan Bu Fahira tidak termasuk dalam yang dipilih. Jadi tetapkan dulu tiga orang itu siapa saja calon pimpinan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya Pak Benny, apa?

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Dalam hal untuk memilih ketua pansus ya mengacu kepada Pasal 160 Ayat (8) jelas tegas di sini bunyinya, atas persetujuan rapat pleno pimpinan panitia khusus terpilih sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) dapat melakukan musyawarah untuk menentukan ketua dan wakil ketua panitia pansus. Saya mengusulkan ketiga pimpinan ini ya untuk berembuklah untuk menentukan siapa yang akan dipilih. Ini untuk menjaga fatsun saja, di ruangan.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Saya kira begini, Pak Benny, terserah daripada yang sudah terpilih, saya kira kita tidak bisa. Itu hanya usulan dari Pak Benny. Jadi, sekali lagi akan saya sahkan dulu. Jadi, tadi yang pertama adalah yang mendapatkan suara terbanyak, Pak Ajiep dan Pak Muwoqam serta yang sudah kita sepakati Bu Fahira ya. Jadi, tiga orang ini oke kita sahkan ya.

KETOK 2X

Oke, saya kira terserah Pak Ajiep, Pak Muqowam. Jadi, merokok tadi anu toh,

nambahi satu suara toh.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR) Pimpinan, mohon izin saya mendahului karena sudah terbentuk.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, mangga, mangga. Hatur nuhun.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR) Selamat untuk ketiganya.

Assalamu'alaikum.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Wa’alaikumsalam.

Itu tergantung hati nurani, sih. Hanura, Hanura. Tidak, Pak, sebetulnya pimpinan yang dua, yang satu ikut Pak JK ke Sulawesi dan NTB, kemudian Pak Ketua juga ada acara. Jadi, saya sebetulnya juga malas juga memimpin Pak Benny, begitu lho.

(24)

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG) Laporan, Bu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Eh, Pak Benny belum salaman sama aku lho, nah.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG) Bu, kita laporkan, Bu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Entar, entar, Pak. Oke, Pak Muqowam.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Baik, begitu masuk tidak ada sepuluh detik saya kira, Bu Fahira juga belum sempat duduk, saya baru mau duduk, tek, taro itu, kemudian siapa ketua? Pak Ajiep? Ya sudah itu saja, jadi langsung.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke. Ya dengan demikian, Bapak dan Ibu sekalian, kita sebelum menutup saya

ucapkan terima kasih dan juga sudah terpilih Ketua Pak Ajiep Padindang dan dua pimpinan yang lain, Pak Muqowam dan Bu Fahira. Dan tentu, Bapak-Ibu, dengan mengucapkan

alhamdulillah kita bersama memilih Ketua Pansus Tatib dan saya berharap mungkin pada

rapat-rapat pansus ini paling lama adalah enam bulan, tiga bulan. Tiga bulan dan bisa diperpanjang. Ya saya kira kita kembali juga ya, kalau Tatib enam bulan, Pak, baru diperpanjang tiga bulan. Saya benar saya, Pak. Bapak ini salah. Oke, kemudian tentu kita demikian mungkin kita juga harus berkerja sesuai dengan harapan kita bersama, ini demi lembaga, bukan demi kepentingan orang perorang, demi kepentingan kelompok, demi kepentingan yang lain, tetapi saya mohon juga tentu kita melakukan tugas dengan sebaik-baiknya untuk mengawal Pansus Tatib ini yang mungkin tinggal sedikit menyempurnakan, memperbaiki, tetapi harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh seluruh Anggota DPD.

Dan, sekali lagi perjuangan kita bukan hanya berhenti di tatib perubahan ini, tetapi kita ke depan masih punya agenda yang besar. Dan, saya juga menitipkan pada Bapak-Ibu sekalian, sudah sangat mendesak bahwa amandemen Undang-Undang Dasar 1945 untuk memperbaiki posisi DPD RI dan kita sudah dibuka peluang oleh MPR. Saya kira ini kita bersama-sama mengharapkan mengumpulkan tanda tangan 132 anggota sebagai dukungan kita pada sidang MPR yang akan datang ya.

(25)

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Saya minta Bang Ken untuk menyanyikan lagu kemesraan dulu.

PIMPINAN RAPAT: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Lagi makan, Pak. Saya kira itu, saya tutup dulu ya, Pak Andri. Saya kira dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil 'alamin, terima kasih sekali lagi sidang kami tutup dan kita sudah selesai pada acara.

KETOK 1X

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pemberian sel punca CD34 + darah tepi manusia secara subkutan pada kulit tikus jantan wistar yang dipajan sinar ultraviolet B dengan pengamatan jumlah

Selanjutnya disusun instrumen pernyataan/ pertanyaan dalam angket/ kuesioner untuk variabel motivasi belajar sesuai dengan teori yang digunakan dan diturunkan

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan struktur organisasi.. fungsional dan staf yang terdiri dari unsur pimpinan, pembantu

Martadinata ini, yaitu dengan menanam Mahoni (Swietenia macrophylla King.) dan Tanjung (Mimusops elengi L.) sebagai tanaman tepi jalan, yang paling dominan, yang

PEMBERIAN EKSTRAK HULBAH SECARA ORAL MENURUNKAN PENYERAPAN TULANG TIKUS PASCA OVARIEKTOMI YANG DITANDAI DENGAN.. PENURUNAN KADAR

Seperti yang terjadi di rumah sakit Karachi Pakistan sebagai negara berkembang, hasil penelitian menemukan bahwa pasien yang memiliki pendapatan rendah Rs < 10.000 (Rupee

Bagi guru: dapat dijadikan sebagai bahan kajian literatur untuk melakukan penelitian mengenai nilai APTI pada Ficus lyrata Warb dan tembesi Samanea saman (Jacq) Merr

bahwa dalam rangka percepatan pelayanan perizinan dan guna menindaklanjuti Rencana Aksi Pemberantasan Koru psi Terintegrasi Tahun 2019- 2020 dari Komisi Pemberantasan