DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Kasus Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
Oleh :
PARNAMIAN JOHANNES I34060152
ABSTRACT
PARNAMIAN JOHANNES. EFFECTIVENESS OF COMMUNICATION BETWEEN CASH ASSISTANCE RECIPIENTS AND THE COMPANION OF
PROGRAM KELUARGA HARAPAN. Case Balumbang Jaya Sub-Distinct, Bogor.
(Supervised by AIDA VITAYALA S. HUBEIS)
The objective of this study is analyzing: 1) characteristics of household cash assistance recipients in Balumbang Jaya sub-distinct, Bogor; 2) relation between the characteristics of cash assistance recipients and communication activities of group meeting in Balumbang Jaya sub-distinct; 3) relation between communication activities and the effectiveness of communication in Balumbang Jaya sub-distinct. The sampel of this research is 45 people. The result of the study indicates that 1) most of them do not have income, have children/grandchild/ nephew amounting to between three to five people. Most of cash assistance recipients adults aged with an average low income. They have low formal and non formal education. In most cash assistance recipients everyday use sunda language because they are Sundanese from Bogor area. 2) Not all characteristics of cash assistance recipients have significant relationship with communication activities in the form of group meeting. Characteristic of cash assistance recipients that have very significant relationship with communication activities is only variable language of communication and the number of child/grandchild/nephew. 3) Communication activities of group meetings have signficant relationship with knowledge, attitude and behavioral.
Keywords: effectiveness of communication, communication activities, cash assistance recipients.
RINGKASAN
PARNAMIAN JOHANNES. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN. Kasus Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. (Di bawah bimbingan AIDA VITAYALA S. HUBEIS)
Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bogor merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan rumahtangga sangat miskin (RTSM) di Bogor dengan memberikan insentif berupa uang tunai kepada keluarga miskin yang mempunyai anak usia sekolah SD atau SMP, memiliki Balita atau terdapat ibu yang sedang hamil dalam keluarga tersebut. Pemberian dana kepada RTSM tersebut disertai dengan pendampingan yang bertujuan agar dana yang diterima dapat digunakan sesuai dengan tujuan PKH. Kegiatan pendampingan RTSM dilakukan oleh unit pelaksana program keluarga harapan (UPPKH) dimana pada setiap Kelurahan terdapat petugas PKH yang disebut sebagai pendamping. Kegiatan pendampingan RTSM dilakukan dalam bentuk pertemuan kelompok yang wajib dihadiri oleh seluruh RTSM. Aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok yang diadakan oleh pendamping PKH akan disebut efektif bila pengetahuan, sikap dan tindakan RTSM menjadi lebih baik. Faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok yaitu karakteristik RTSM penerima bantuan PKH (usia, pekerjaan, pendapatan, pendidikan formal, pendidikan nonformal, jumlah tanggungan dan penggunaan bahasa) dan efektivitas komunikasi (sikap, pengetahuan dan tindakan).
Populasi dari penelitian ini adalah RTSM penerima bantuan PKH di Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat yang memiliki kriteria memiliki Balita dan anak usia sekolah SD atau SMP yang berjumlah 80 orang. Populasi yang digunakan tersebut didasari pada pemanfaatan terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dari populasi yang ada diambil sampel yang ada di setiap RW dengan jumlah keseluruhan sampel 45 orang (didapat dari perhitungan rumus Slovin).
Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kuantitatif melalui pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Data dari penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara yang dilakukan saat pengisian kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang terkait aktivitas komunikasi dan efektivitas komunikasi. Setelah data dikumpulkan lalu dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan alat uji statistik Chi-Square dan korelasi Spearman.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas RTSM penerima dana PKH di Kelurahan Balumbang Jaya adalah ibu rumahtangga yang tidak memiliki pendapatan dengan jumlah tanggungan anak/keponakan/cucu yang temasuk kategori sedang (berkisar antara 3 sampai 5 orang). Sebagian besar RTSM berada pada usia dewasa dan memiliki pendidikan formal dan nonformal yang rendah. Pada kesehariannya sebagian besar RTSM menggunakan bahasa yang cukup baik yaitu Bahasa Sunda dikarenakan mereka mayoritas berasal dari daerah Bogor.
Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa tidak semua variabel karakteristik RTSM penerima bantuan PKH berhubungan nyata/sangat nyata dengan aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. Variabel karakteristik RTSM yang berhubungan sangat nyata dengan variabel aktivitas komunikasi hanya penggunaan bahasa dan jumlah tanggungan. Penggunaan bahasa memiliki hubungan yang sangat nyata dengan aktivitas komunikasi karena bahasa yang digunakan RTSM merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan dan kritik kepada pendamping. Penggunaan bahasa yang baik akan membuat pendamping mengerti dan memahami permasalahan yang ada pada RTSM tersebut. Jumlah tanggungan juga merupakan variabel yang berhubungan sangat nyata dengan aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok karena jumlah anak yang dimiliki oleh RTSM mengindikasikan seberapa sibuknya RTSM tersebut untuk mengurus anaknya. RTSM yang memiliki anak yang banyak akan cenderung memiliki lebih banyak halangan untuk hadir dalam pertemuan kelompok atau walaupun hadir tetapi tidak terlalu aktif berdiskusi karena menjaga anaknya agar tidak menangis. Sementara itu variabel karakteristik RTSM yang tidak berhubungan dengan aktivitas komunikasi adalah usia, status pekerjaan, pendapatan, pendidikan formal dan pendidikan nonformal.
Hasil analisis hubungan antara aktivitas komunikasi dan efektivitas komunikasi juga didapat bahwa aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok memiliki hubungan nyata terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan RTSM. Hubungan nyata antara aktivitas komunikasi dan pengetahuan begitu pula antara aktivitas komunikasi dan sikap tidak dapat dilihat dengan menggunakan
alat pengolahan data karena 100 persen RTSM memiliki pengetahuan yang tinggi dan 100 persen RTSM juga memiliki sikap yang positif. Hubungan nyata antara aktivitas komunikasi dengan kedua variabel tersebut didapat dari hasil wawancara mendalam dimana seluruh RTSM menyampaikan bahwa pertemuan kelompok yang diadakan pendamping membuat pengetahuan mereka tentang PKH bertambah. Hal tersebut juga terjadi pada sikap seluruh RTSM yang menjadi positif setelah mendapat pendampingan oleh pendamping PKH. Hubungan yang nyata antara aktivitas komunikasi dan tindakan RTSM menunjukkan bahwa RTSM yang memiliki keaktifan yang tinggi saat pertemuan kelompok cenderung akan memiliki tindakan yang tinggi sesuai dengan prosedur PKH. Saat RTSM aktif bertanya, menyampaikan keluhan atau kritik berkaitan tentang program PKH dan mereka mendengarkan informasi dari pendamping dengan baik maka mereka akan bertindak lebih sesuai dengan prosedur PKH. Hal tersebut juga dilengkapi saat wawancara mendalam dimana sebagian besar RTSM yang tindakannya tidak sesuai dengan prosedur PKH memang saat pertemuan kelompok RTSM tersebut tidak aktif bertanya dan pada saat pendamping memberi informasi tentang PKH, RTSM tersebut tidak mendengarkan dengan baik.
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Studi kasus Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
Oleh:
PARNAMIAN JOHANNES I34060152
SKRIPSI
Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Pada
Fakultas Ekologi manusia Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama : Parnamian Johannes
NRP : I34060152
Program Studi : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul Skripsi : Efektivitas Komunikasi antara Rumahtangga Sangat Miskin Penerima Bantuan Tunai dan Pendamping Program Keluarga Harapan Kasus Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001
Mengetahui,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Ketua
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN KASUS KELURAHAN BALUMBANG JAYA KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR” BELUM DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIANLAH PERNYATAAN INI SAYA BUAT DAN SAYA BERSEDIA MEMBERI PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PERNYATAAN INI.
Bogor, Februari 2010
Parnamian Johannes I34060152
RIWAYAT HIDUP
Parnamian Johannes (penulis) lahir di Jakarta, 11 Oktober 1987. Penulis merupakan anak ke enam dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Bapak L.M Nababan (Alm) dan Ibu R. Sipayung. Penulis merupakan keturunan suku Batak. Penulis memiliki riwayat pendidikan masuk Sekolah Dasar (SD) Negeri 05 Pagi Duren Sawit pada tahun 1994-2000, setelah itu penulis melanjutkan ke SLTPN 194 Jakarta Timur pada tahun 2000-2003, dan SMUN 71 Jakarta Timur pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 melalui jalur USMI dan pada tahun kedua penulis memilih untuk melanjutkan ke Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia.
Penulis memenuhi aktivitas Perkuliahan di Institut Pertanian Bogor dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan penambahan pengetahuan. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, disamping kegiatan yang bersifat olahraga penulis juga aktif pada kegiatan paduan suara mahasiswa. Berbagai kegiatan kejuaran paduan suara diikuti oleh penulis dengan tujuan untuk menambah pengalaman. Kegiatan tersebut selalu dilakukan penulis sampai akhirnya penulis mendapatkan gelar S1 di IPB hanya dalam waktu studi 3,5 tahun.