• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN

3.1 Tentang Perusahaan

Jakarta Communication Club ( JCC ) 1 – Pusat Bahasa adalah lembaga institusi pendidikan yang berdiri sejak 3 Maret 1997. JCC mengalami perkembangan dari sejak saat itu, setelah 3 tahun berdiri sebagai pusat pelatihan dan pengajaran bahasa jepang di Jakarta, baru pada 3 Februari 2000 didirikan pusat pelatihan dan pebgajaran budaya Jepang yang disebut Jakarta Communication Club ( JCC ) 2 – Pusat Budaya. Keduanya tetap eksis hingga kini dalam bidang institusi pendidikan bahasa di Jakarta.

Hingga saat ini JCC 1 sudah bisa menampung 200 murid yang terdiri dari orang kebangsaan Indonesia dan Jepang, dengan kapasitas sebanyak 6 ruangan kelas ber-AC. Selain itu, JCC 1 juga menyediakan fasilitas lain berupa ruangan ala jepang, lobi, cafetaria, perpustakaan (3000 buku, 700 kaset video), pojok informasi, televisi, video player, VCD player, koran, musholla. Dengan kursus yang ditawarkan Bahasa Jepang untuk orang dengan berkebangsaan Indonesia, bahasa Indonesia untuk orang berkebangsaan Jepang. JCC menggunakan kurikulum dan sistem belajar aktif serta baru yang menitikberatkan pada percakapan dengan menggunakan video, CD dan kaset serta pengajar orang Jepang. Dalam satu kelas jumlah muridnya terbatas (5-9 orang). Hal tersebut memungkinkan pengajar memperhatikan kemajuan masing-masing murid dalam belajar. Lobi yang bernuansa oriental, salah satu ruangan bernuansa Jepang, dan perpustakaan yang berisi buku serta kaset video berbahasa Jepang merupakan sebagian dari fasilitas yang sediakan.

Program yang kami tawarkan selain kursus umum adalah kursus intensif, privat, company, dan kursus Cara Mengajar Bahasa Jepang dan Indonesia. Selain belajar di dalam kelas, JCC juga memiliki program-program seperti Tur Makanan Jepang, Bazar, Ujian Percobaan Kemampuan Bahasa Jepang lengkap dengan kelas pembahasannya. JCC juga membantu Anda memberikan informasi mengenai sekolah-sekolah di Jepang, seperti Inter-Cultural Institute of Japan, Teikyo & TNLS, UNITAS, Ritsumeikan.

(2)

JCC2-Culture Center Lokasinya terletak tidak jauh dari JCC1-Language Center. Di JCC 2 kita dapat mempelajari membatik, memasak,bermain musik, berolah raga. Setiap tahun, JCC memiliki banyak acara, antara lain Pesta Tahun Baru, Pesta Ulang Tahun JCC1& JCC2, Pesta Tanabata, Pameran Kebudayaan. Lokasi JCC sangat strategis sehingga mudah diakses dari segala penjuru, seperti Blok M, Sudirman, Kuningan dan Gatot Subroto. Berada di lingkungan yang tenang, bisa membuat Anda merasa nyaman selama belajar di JCC.

Kelas – kelas dan kegiatan Di JCC beragam serta memiliki banyak pilihan. Contohnya kelas Bahasa Indonesia umum, kelas privat, kelas privat ke rumah, kelas khusus perusahaan, kelas persiapan ujian kemampuan bahasa Indonesia, Kursus kilat, kelas untuk pelajar asing. Contoh lainnya adalah kelas bahasa Jepang teriri atas kelas umum, privat, privat ke rumah, kelas khusus perusahaan, kelas persiapan ujian bahasa jepang dan kelas untuk pengajar bahasa Jepang. JCC juga membuka kelas kebudayaan dan privat untuk kelas kebudayaan. Selain itu JCC juga menyediakan seminar untuk pegawai perusahaan Jepang, seminar kehidupan di Indonesia, seminar puasa dan lebaran, seminar belajar di Jepang dan seminar kebudayaan. Selain kegiatan yang disebutkan, JCC juga mengadakan berbagai macam acara seperti pesta JCC, pesta ulang tahun JCC, bazaar murah, tur mencoba makanan jepang, tur keliling Jakarta, festival kebudayaan dan home stay.

Saat JCC berdiri banyak masyarakat Indonesia yang sudah menggemari film-film, lagu-lagu, komik-komik termasuk juga fashion dan makanan Jepang. Kemudian di Indonesia ada banyak orang Jepang bekerja, belajar juga berwisata ke Indonesia. Meurut pandangan pendirinya, terlihat dua bangsa ini, yaitu Indonesia dan Jepang, sudah saling merasa tidak asing lagi satu sama lain. Namun, sebenarnya betulkah mereka sudah saling memahami? Seandainya kedua bangsa ingin menjalin hubungan dan ingin bisa saling memahami, bukan kah bahasa adalah hal terpenting? Bisa memakai dan memahami bahasa dari bangsa lain tersebut, artinya bisa juga mengerti tentang negara dan bangsa tersebut. JCC berpikir bahwa bila dua bangsa tersebut saling mempelajari bahasa dari bangsa lain itu, lebih baik di tempat yang sama agar kedua bangsa tersebut bisa saling memotivasi dan bisa langsung mempraktikkannya. Hubungan dua

(3)

bangsa tidak bisa dari satu arah saja. Bangsa Indonesia berusaha memahami bangsa Jepang, Bangsa Jepang berusaha memahami bangsa Indonesia. Semua itu harus melalui cara pandang, waktu dan tempat yang sama. Berdasarkan pemikiran itulah JCC ingin menjadi sekolah seperti yang dituturkan di atas.

1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.2.1 Bagan Struktur Organisasi

3.3 Permasalahan yang Dihadapi

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh siswa – siswi di Jakarta Communication Club secara ringkas yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya anggota yang memiliki pc/laptop sehingga pengaksesan internet menjadi sangat sulit.

2. Pencarian arti kata masih dilakukan dengan media buku.

3.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh siswa –siswi Jakarta Communication Club tersebut , maka solusi pemecahan masalah yang diusulkan adalah sebagai berikut:

(4)

1. Merancang basis data untuk kamus data bahasa Jepang. 2. Merancang Aplikasi untuk pembelajaran bahasa Jepang

3.5 Perancangan Database

Perancangan database terdiri dari tiga tahapan antara lain: 1. Perancangan Database Konseptual

2. Perancangan Database Logical 3. Perancangan Database Fisikal

3.5.1 Perancangan Database Konseptual 3.5.1.1 Identifikasi Tipe Entitas

Tujuan dari tahap ini adalah menentukan identitas utama yang dibutuhkan.

(5)

3.5.1.2 Identifikasi Tipe Hubungan

Tujuan dari langkah ini adalah menentukan hubungan-hubungan penting yang ada antara jenis-jenis entitas yang sebelumnya telah diidentifikasikan.

(6)

a. Menggunakan Entity Relationship (ER) Diagram.

Gambar 3.5.1.1 ERD Konseptual

b. Menentukan pembatas multiplicity dari tipe hubungan

(7)
(8)

d. Menentukan Domain Atribut

(9)

e. Mengidentifikasi Candidate, primary dan alternate key dari Tiap Atribut

Tabel 3.8 Kamus Data Atribut Candidate Key, Primary Key dan Alternate Key

Dari hasil penentuan Primary Key yang dipilih dari Candidate Key, maka didapat ERD sebagai berikut:

(10)

f. Mempertimbangkan Penggunaan Konsep Pemodelan Enchanced

Langkah ini bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts seperti spesialisasi, generalisasi, agregasi, komposisi. Pada ERD yang telah dibuat tidak terdapat keempat hal tersebut sehingga tahap ini tidak kami lakukan.

g. Memeriksa redundansi Pada Model

Tujuan langkah ini adalah memeriksa keberadaan entitas atau hubungan yang redundan dalam model konseptual. Pada ERD yang telah dibuat tidak terdapat adanya redundan sehingga tahap ini tidak kami lakukan.

h. Validasi Model Data Konseptual dengan Transaksi User

Tujuan tahap ini adalah memastikan kesesuaian model konseptual local dengan proses yang dilakukan oleh user.

1) Data Entry

1. Memasukkan kata bahasa jepang 2. Memasukkan kata bahasa Indonesia 3. Memasukkan grammar

4. Memasukkan FAQ

2) Data Update

1. Update kata bahasa jepang 2. Update kata bahasa Indonesia 3. Update grammar

(11)

1. Menampilkan hasil translate 2. Menampilkan grammar

i. Melakukan review model data konseptual dengan user

Tujuan langkah ini adalah memastikan model data konseptual yang telah dibuat merupakan representasi dari persyaratan data perusahaan. Setelah melakukan perundingan dengan perwakilan perusahaan, telah disetujui bahwa model data konseptual yang dirancang telah memenuhi representasi data yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3.5.2 Perancangan Database Logical

Perancangan database logical adalah proses membuat model dari informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan maupun dalam organisasi berdasarkan data model yang spesifik, namun tidak tergantung DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal.

3.5.2.1 Menentukan Relasi untuk Model Data Logical

3.5.2.1.1 Tipe Entitas Kuat (Strong Entity Type)

Himpunan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Berikut adalah himpunan entitas kuat:

a. MsUser (UserID, UserName) Primary Key: UserID

(12)

Primary Key: TranslateID

c. MsGrammar (GrammarID, Kanji, Word, Arti) Primary Key: GrammarID

d. MsConversation (ConversationID) Primary Key: ConversationID

e. MsJapanWords (WordsID, Arti) Primary Key: WordsID

f. MsJapanCharacters (CharaID) Primary Key: CharaID

g. MsKata (KataID, Word, Definition) Primary Key: KataID

h. MsFAQ (FAQID) Primary Key: FAQID

3.5.2.1.2 Tipe Entitas Lemah (Weak Entity Type)

Himpunan entitas yang kemunculannya bergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain(Strong Entity). Himpunan entitas itu biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key yang benar-benar memiliki keunikan entitas di dalamnya.

3.5.2.1.3 Tipe Relasi Binary One-to-Many (1:*) 1. Relationship MsUser dengan TrTranslate

(13)

Primary Key UserID Primary Key TranslateID

2. Relationship MsUser dengan MsConversation

MsUser(UserID, UserName) MsConversation(ConversationID) Primary Key UserID Primary Key ConversationID

3. Relationship MsUser dengan MsFAQ

MsUser(UserID, UserName) MsFAQ(FAQID) Primary Key UserID Primary Key FAQID

4. Relationship MsKata dengan MsJapanWords

MsKata(KataID, Word, Definition) MsJapanWords(WordsID, Arti)

Primary Key KataID Primary Key WordsID

5. Relationship MsGrammar dengan MsJapanWords

MsGrammar(GrammarID, Kanji, Word, Arti) MsJapanWords(WordsID, Arti)

Primary Key GrammarID Primary Key WordsID

6. Relationship MsGrammar dengan MsJapanCharacters

MsGrammar(GrammarID, Kanji, Word, Arti) MsJapanCharacters(CharaID,Arti)

(14)

3.5.2.1.4 Tipe Relasi Rekursif One-to-One (1:1)

1. Relationship MsUser dengan MsGrammar

MsUser(UserID, UserName) MsGrammar(GrammarID, Kanji, Word, Arti) Primary Key UserID Primary Key GrammarID

Di akhir tahap ini, telah didokumentasikan komposisi relasi atau table yang diperoleh untuk model data logical. Adapun relasi yang diperoleh seperti terlihat pada table berikut.

(15)

3.5.2.2 Validasi Relasi Menggunakan Normalisasi

Suatu teknik untuk mengorganisasikan data kedalam table-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Normalisasi digunakan untuk memperbaiki model sehingga memenuhi berbagai kendala yang tidak perlu dengan menghilangkan duplikasi data. Proses normalisasi terbagi atas:

1. First Normal Form (1NF) : merupakan sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom berisikan satu nilai dengan kata lain menghilangkan perulangan grup. 2. Second Normal Form (2NF) : tahap kedua normalisasi untuk yang akan

menghilangkan ketergantungan parsial pada primary key atau partial dependency.

3. Third Normal Form (3NF) : menghilangkan ketergantungan transitif.

(16)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsUser(@userID, username)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsUser(@userID, username)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. MsUser(@userID, username)

b. Entitas TrTranslate(UserID, TranslateID, Word, Definition) 1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. TrTranslate(@UserID, #TranslateID, Word, Definition)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. TrTranslate(@UserID, #TranslateID, Word, Definition) MsUser(@UserID, UserName)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. TrTranslate(@UserID, #TranslateID, Word, Definition)

MsUser(@UserID, UserName)

c. Entitas MsGrammar(GrammarID, UserID, Kanji, Word, Arti) 1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsGrammar (GrammarID, UserID, Kanji, Word, Arti)

(17)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsGrammar (@GrammarID, #UserID, Kanji, Word, Arti) MsUser(@UserID, UserName)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. MsGrammar (@GrammarID, #UserID, Kanji, Word, Arti)

MsUser(@UserID, UserName)

d. Entitas MsConversation(ConversationID, UserID)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsConversation(@ConversationID, #UserID)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsConversation(@ConversationID, #UserID)

MsUser(@UserID, UserName)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. MsConversation(@ConversationID, #UserID)

MsUser(@UserID, UserName)

e. Entitas MsJapanWords(WordsID, GrammarID, KataID, Arti)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsJapanWords(@WordsID, #GrammarID, #KataID, Arti)

(18)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsJapanWords(@WordsID, #GrammarID, #KataID, Arti) MsGrammar(@GrammarID, Kanji, Word, Arti)

3NF – Pada tahap ini terdapat transitive dependency, sehingga dilakukan normalisasi 3NF. MsJapanWords(@WordsID, #GrammarID, #KataID, Arti)

MsGrammar(@GrammarID, Kanji, Word, Arti) MsKata(@KataID, Word, Definition)

f. Entitas MsJapanCharacters(CharaID, GrammarID, Arti)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsJapanCharacters(@CharaID, #GrammarID, Arti)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsJapanCharacters(@CharaID, #GrammarID, Arti)

MsGrammar(@GrammarID, Kanji, Word, Arti)

3NF – Pada tahap ini terdapat transitive dependency, sehingga dilakukan normalisasi 3NF. MsJapanCharacters(@CharaID, #GrammarID, Arti)

MsGrammar(@GrammarID, Kanji, Word, Arti)

(19)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsKata(@KataID, Word, Definition)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsKata(@KataID, Word, Definition)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. MsKata(@KataID, Word, Definition)

h. Entitas MsFAQ(FAQID, UserID)

1NF - Tidak ada relasi berulang, sehingga ini dimasukkan sebagai 1NF. MsFAQ(@FAQID, #UserID)

2NF - Tidak ada ketergantungan parsial, telah memenuhi 2NF. MsFAQ(@FAQID, #UserID)

MsUser(@UserID, UserName)

3NF – Pada tahap ini tidak terdapat transitive dependency, dan telah memenuhi 3NF. MsFAQ(@FAQID, #UserID)

(20)

Gambar 3.5.2.1 Diagram Logical sesudah normalisasi

3.5.2.3 Melakukan Review Model Data Logical dengan User

Untuk menyelesaikan tahap ini, perlu dilakukan review model data logical yang telah dibuat dengan pengguna untuk memastikan bahwa model data logical yang telah dibuat memenuhi semua persyaratan data pengguna.

3.5.2.4 Mempertimbangkan Perkembangan di Masa Depan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan apakah ada terjadi perubahan yang signifikan di masa yang akan dating, dan apakah model data logical sudah bisa mengakomodasi perubahan itu.

(21)

3.5.3 Perancangan Database Fisikal

Merupakan proses pembuatan deskripsi implementasi database pada secondary storage, mencakup relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses data yang efisien. Beserta semua integrity constraint, dan langkah-langkah yang dilakukan untuk menjamin keamanan data. Perancangan database fisikal terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

a. Menerjemahkan model data logical untuk DBMS yang digunakan. 1. Merancang relasi dasar

2. Merancang representasi derived data 3. Merancang general constraints b. Merancang organisasi file dan index

1. Menganalisa transaksi 2. Memilih organisasi file 3. Memilih indeks

4. Memperkirakan kebutuhan disk space c. Merancang view pengguna

d. Merancang mekanisme keamanan

3.5.3.1 Menerjemahkan model data logical untuk DBMS yang digunakan.

Tujuannya adalah menghasilkan skema database relasional dari model data logical yang dapat diterapkan pada DBMS yang akan digunakan.

3.5.3.2 Merancang Relasi Dasar

Berikut merupakan DBDL (Database Definition Languange) untuk setiap entity yang bertujuan untuk mambuat domain dari setiap atribut agar pemakai dapat mengerti penggunaan setiap atribut berdasarkan penjelasannya beserta dengan batas yang terdapat dalam setiap atribut, antara lain:

(22)

1. MsUser

Domain UserID variable type int, length 4 Domain UserName variable type varchar, length 20

MsUser (

UserID NOTNULL

UserName NOTNULL

PRIMARY KEY (UserID)

);

2. TrTranslate

Domain TranslateID variable type int, length 4

Domain UserID variable type int, length 4

Domain Word variable type varchar, length 20

Domain Definition variable type varchar, length 20

TrTranslate (

KataID NOTNULL

UserID NOTNULL

Word NOTNULL

(23)

PRIMARY KEY (TranslateID)

);

3. MsGrammar

Domain GrammarID variable type int, length 4

Domain UserID variable type int, length 4

Domain Kanji variable type varchar, length 20

Domain Word variable type varchar, length 20

Domain Arti variable type varchar, length 20

MsGrammar ( GrammarID NOTNULL UserID NOTNULL Kanji NOTNULL Word NOTNULL Arti NOTNULL

PRIMARY KEY (GrammarID)

(24)

4. MsFAQ

Domain FAQID variable type int, length 4 Domain UserID variable type int, length 4

MsFAQ (

FAQID NOTNULL

UserID NOTNULL

PRIMARY KEY (FAQID) );

5. MsKata

Domain KataID variable type int, length 4 Domain Word variable type varchar, length 20 Domain Definition variable type varchar, length 20

(25)

MsKata (

KataID NOTNULL

Word NOTNULL

Definition NOTNULL

PRIMARY KEY (KataID) );

6. MsJapanCharacters

Domain CharaID variable type int, length 4

Domain GrammarID variable type int, length 4

Domain Arti variable type varchar, length 20

MsJapanCharacters (

CharaID NOTNULL

GrammarID NOTNULL

Arti NOTNULL

PRIMARY KEY (CharaID) );

(26)

7. MsJapanWords

Domain WordsID variable type int, length 4 Domain GrammarID variable type int, length 4 Domain KataID variable type int, length 4

Domain Arti variable type varchar, length 20

MsJapanWords (

WordsID NOTNULL

GrammarID NOTNULL

KataID NOTNULL

Arti NOTNULL

PRIMARY KEY (WordsID) );

8. MsConversation

(27)

Domain UserID variable type int, length 4

MsConversation (

ConversationID NOTNULL

UserID NOTNULL

PRIMARY KEY (ConversationID) );

3.5.3.3 Merancang Representasi Data Turunan (Derived Data)

Tujuannya adalah memutuskan bagaimana menampilkan kembali derived data yang ditampilkan pada model data logical pada target DBMS. Atribut yang nilainya dapat dihasilkan dengan memeriksa nilai dari atribut lain dikenal dengan nama derived atribut. Dalam skripsi ini tidak ditemukan derived data.

3.5.3.4 Merancang General Constraint

Tujuan dari tahap ini adalah merancang general constraint untuk DBMS. Dalam sistem terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi.

3.5.3.5 Merancang Organisasi File dan Indeks

Tujuan dari langkah ini adalah menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan.

3.5.3.6 Menganalisis Transaksi

(28)

Keterangan trasaksi:

1. Memasukkan kata bahasa jepang 2. Memasukkan kata bahasa Indonesia 3. Memasukkan grammar bahasa jepang 4. Memasukkan FAQ

5. Mengubah dan menghapus data kata 6. Mengubah dan menghapus data grammar 7. Mengubah dan menghapus data FAQ 8. Menampilkan hasil translate

9. Menampilkan grammar

1.6 Perancangan Sistem

a. Diagram Konteks

Gambar di bawah ini merupakan Diagram Konteks yang menggambarkan sistem aplikasi kamus data pendidikan pada proses yang berjalan.

(29)

b. Diagram Nol

Gambar dibawah ini merupakan Diagram Nol yang menggambarkan sistem aplikasi kamus data pada arus dan proses pengolahan data .

(30)
(31)

c. State Transition Diagram (STD)

Gambar dibawah ini merupakan State Transition Diagram yang menggambarkan sistem aplikasi kamus data pada tampilan layar.

Gambar 3.6.3 STD

3.7 State Transtition Diagram

(32)

Gambar 3.7.1 STD Layar Halaman Translate Bahasa Jepang ke Indonesia

Gambar 3.7.2 STD Layar Halaman Translate Bahasa Indonesia ke Jepang

(33)

Gambar 3.7.4 STD Layar Halaman Conversation

Gambar 3.7.5 STD Layar Halaman Help

Gambar 3.7.6 STD Layar Halaman About

(34)

Gambar 3.8.1 Tampilan Translate Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia

(35)

Gambar 3.8.3 Tampilan Layar Grammar

(36)

Gambar 3.8.5 Tampilan Help

(37)

3.9 Spesifikasi Proses/Modul

Spesifikasi Modul Translate Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia Modul Translate Bahasa Jepang ke Indonesia

Masukan kata bahasa Jepang (kata dapat berupa kanji atau romaji) Jika tombol translate ditekan

Validasi kata

Jika validasi benar (kata ada dalam database) Tampilkan hasil translate

Jika validasi salah

Tampilkan pesan error Akhir Modul

Spesifikasi Modul Translate Bahasa Indonesia ke Bahasa Jepang Modul Translate Bahasa Indonesia ke Jepang

Masukan kata bahasa Indonesia Jika tombol translate ditekan Validasi kata

Jika validasi benar (kata ada dalam database) Tampilkan hasil translate

Jika validasi salah

Tampilkan pesan error Akhir Modul

Spesifikasi Modul Grammar Modul Grammar

(38)

Menampilkan Grammar Masukan grammar Jika tombol enter ditekan

Tampilkan grammar Akhir Modul

Spesifikasi Modul Conversation Modul Conversation

Menampilkan contoh conversation Akhir Modul

Spesifikasi Modul Help Modul Help

Menampilkan Pertanyaan Menampilkan Jawaban Akhir Modul

Spesifikasi Modul About Modul About

Menampilkan Isi About Akhir Modul

Gambar

Gambar 3.2.1 Bagan Struktur Organisasi
Gambar 3.5.1.1 ERD Konseptual
Tabel 3.7 Kamus Data Atribut Domain
Gambar 3.5.1.2 ERD Diagram Konseptual Dengan Primary Key
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Bila suhu ruangan lebih rendah dari suhu yang disetel : Pengeringan udara akan bekerja pada suhu yang disetel sedikit lebih rendah dari suhu ruangan.. Fungsi ini akan berhenti

Penghulu dalam Kampung Adat Penyengat merupakan tempat bersandarnya anggota masyarakat untuk menyelesaikan, melindungi, dan menjamin ketentraman. Sehingga setiap

1) Mengarahkan setiap penumpang, personel pesawat udara dan orang perseorangan untuk memasukkan bagasi cabin ke dalam X-Ray sebelum masuk ruang terbatas. 2) Mengatur

Dalam buku tersebut hal paling penting yang menjadi fokus utama STB adalah memberikan informasi kepada wisatawan muslim Indonesia mengenai tempat pariwisata yang

Terdapat 3 variabel masalah yang digunakan yaitu fitur dari platform LMS masih memiliki banyak kekurangan, sering terjadi kendala selama penggunaan LMS, dan

Berdasarkan hasil identifikasi faktor, aktor, sasaran dan kebijakan maka strategi pengembangan sistem produksi pupuk organik pada UPPO di Desa Bangunsari adalah pengelola UPPO bersama

Produk yang akan kami buat cocok dengan iklim relatif di Yogyakarta karena Iklim di Yogyakarta cenderung panas sehingga para penduduk akan sangat memerlukan minuman