• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesantren yang diharapkan dapat menjadi stimulus lahirnya kesadaran akan pentingnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. pesantren yang diharapkan dapat menjadi stimulus lahirnya kesadaran akan pentingnya"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran SMA Islam Bani Tamim yang memiliki sistem pendidikan pondok pesantren yang diharapkan dapat menjadi stimulus lahirnya kesadaran akan pentingnya pelaksanaan kewajiban agama bagi masyarakat sekitar SMA Islam Bani Tamim. SMA Islam Bani Tamim yang memiliki pola Pondok Pesantren modern dapat dijangkau oleh siswa dari berbagai wilayah, terutama wilayah sekitar Tangerang, Jakarta, Bogor dan Bekasi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk siswa yang berasal dari luar wilayah – wilayah tersebut untuk menjangkau SMA Islam Bani Tamim.

Kedudukan pondok pesantren dalam sistem pendidikan Indonesia telah diatur dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan keagamaan pasal 30 Ayat 3.

Beragamnya pola pendidikan yang ditawarkan oleh pondok pesantren, sampai saat ini pola pendidikan ini tetap diminati, terbukti data statistik pendidikan agama dan keagamaan menunjukan terjadi peningkatan jumlah pondok pesantren dan jumlah santri pada setiap tahun. Peningkatan jumlah pondok pesantren dan jumlah santri menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap pola pendidikan pondok pesantren cukup tinggi, hal ini tentu berdasarkan pada alasan yang beragam. Minat masyarakat secara umum didasari atas pandangan bahwa pola pendidikan pondok pesantren memberikan kontribusi terhadap pengembangan religiusitas serta kemandirian santri dan dipandang sebagai pendidikan yang kondusif hampir di dalam semua aspek kehidupan.

(2)

Membentuk peserta didik menjadi insan kamil yakni menumbuhkembangkan nilai- nilai illahiyat pada diri manusia, pada batas kadar kemanusiaannya melalui interaksi kependidikan yang berlangsung hampir selama 24 jam dalam bentuk asrama, telah membentuk santri untuk belajar mandiri dan hidup dengan penuh tanggung jawab.

Dalam era globalisasi ini hambatan utama bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan bukan lagi penjajahan kolonialisme dan imperialism, hambatan sebenarnya bagi bangsa Indonesia saat ini adalah kebodohan dan kemiskinan. Oleh karenanya peran pendidikan bagi bangsa ini tidak lagi kita pandang sebelah mata, pendidikan sudah harus menjadi prioritas bagi seluruh orang tua, dan merupakan rumah yang besar bagi republik ini untuk memerangi kebodohan yang akan berakibat bobroknya moral dan buruknya aklhlak yang disebabkan banyaknya rakyat Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi sebuah bangsa. Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan yang dimiliki. Namun demikian, tugas untuk mendidik dan membina bangsa bukan semata mata tugas pemerintah, akan tetapi menjadi tugas seluruh rakyat yang memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional dengan arah pembangunan pendidikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.

Dengan maksud mewujudkan cita-cita luhur bangsa tersebut, maka kemudian Yayasan Pondok Pesantren Modern Bani Tamim mengembangkan pola pendidikan formal pada jenjang Sekolah Menengah Atas Islam Bani Tamim yang dijalankan dengan pola asrama atau pondok pesantren Modern.

(3)

Istilah Public Relations atau di dalam bahasa Indonesianya diartikan sebagai Hubungan Masyarakat diartikan oleh banyak ahli. Public Relations adalah proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas, ke dalam mengadakan analisis, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan Menurut (J.C Seidel, 2011: 7) Sedangkan menurut (IPRA, 2011: 10), mendefinisikan Public Relations adalah fungsi manajemen dari ciri-ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau negara untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. Sehingga apabila dapat disimpulkan dari dua contoh definisi di atas Public Relations secara ringkas dapat diartikan sebagai sebuah usaha sengaja organisasi-organisasi untuk mendapatkan kerjasama dari sekelompok orang atau publiknya/ mendapatkan goodwill (opini publik yang positif).

Dalam sejarah perkembangannya pun Public Relations tidak langsung diakui sebagai sebuah teknik yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Perkembangan Public Relations sendiri berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu komunikasi di Publik. Istilah Public Relations yang ada tahun 1865-1900 publik masih dianggap bodoh mulai berubah saat memasuki abad 19, istilah Public Relations sebagai sebuah teknik dimulai dan menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Lee yang pada tepat nya pada tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Atas upayanya ini dia diangkat menjadi The Father of Public Relations. Dimana pelopor Ivy Lee membuat publik diberi informasi dan dilayani lalu sejak periode 1918-1945 publik diberi pendidikan dan dihargai. Dan pada tahun 1925 di New York, Public Relations di

(4)

akui sebagai pendidikan tinggi yang resmi yang diikuti oleh Belanda. Dan sampai sekarang ini dianggap sebagai sebuah usaha dalam organisasi sudah diakui dan dianggap penting. Dimana Public Relations membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional.

Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia mulai tumbuh menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi di Negara ini sejak pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh kerajaan Belanda.

Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh (Elizabeth Goenawan Ananto, 2004: 265) Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya. Semua ini dilihat dari awal mula Public Relations di Indonesia di tahun 1950 dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. Bimbingan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.

Melalui program bimbingan dan konseling proses pendidikan dalam upaya mengembangkan manusia pada semua aspek diri kemanusiaannya yakni aspek spiritual, intelektual, moral, sosial, kognitif, dan emosional yang dapat tumbuh lebih optimal sehingga dapat mencapai pendewasaan dan pematangan diri. Program bimbingan dan konseling telah dikembangkan pada jalur pendidikan formal sebagai upaya reformasi pendidikan. Langkah positif ini perlu dikembangkan pula pada jalur pendidikan non-formal, jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah, dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana, berlangsung seumur hidup yang bertujuan

(5)

mengaktualisasi potensi manusia (sikap, tindak dan karya) sehingga terbentuk manusia seutuhnya.

Pondok pesantren pada umumnya merupakan islam tertua di Indonesia yang berperan penting dalam mendukung tujuan pendidikan. Lembaga pendidikan pondok pesantren dibangun dengan tujuan yang sama atau sejalan dengan UU No. 20 Bab II Pasal 3 Tahun 2003, yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana Pengaruh Online Public Relations terhadap peningkatan kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim.

1.2 Ruang Lingkup

Tempat penelitian yang dilakukan penulis yaitu di Pondok Pesantren Bani Tamim Tangerang dan adapun waktu penelitiannya dilakukan pada awal bulan Oktober 2012 kemudian Objek yang diteliti oleh penulis adalah SMA Islam Pondok Pesantren Modern Bani Tamim Tangerang.

Adapun perumusan masalah yang menjadi bahan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah benar terdapat korelasi antara Online Public Relations dengan kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim ?

2. Apakah benar Online Public Relations berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani tamim ?

(6)

3. Bagaimana korelasi pengaruh Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren itu ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara pengaruh Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim. .

1.3.2 Manfaat dari penelitian adalah :

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi suatu wacana untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dalam segi ilmu komunikasi pada umumnya dan Public Relations pada khususnya. Dimana penelitian ini membuat penulis memahami bagaimana pengaruh peranan Public Relations yang bertransformasi dan beradaptasi karena perubahan di masyarakat dalam meningkatkan brand awereness suatu perusahaan yang di dalam kasus ini adalah Pondok Pesantren Bani Tamim.

2. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah sumbangsih dan pengetahuan yang dapat dibaca dan dianalisa kembali oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara.

(7)

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan, dalam hal ini adalah bagi Pondok Pesantren Bani Tamim, yaitu sebagai bahan masukan bagi Public Relations Pondok Pesantren bani Tamim untuk terus melanjutkan atau menciptakan strategi-strategi baru untuk meningkatkan brand awareness Pondok Pesantren Bani Tamim dan untuk mengetahui sampai mana masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim lebih mengenal Pondok Pondok Pesantren Bani Tamim tersebut.

1.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji terlebih dahulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal (Kriyantono, 2010 : 28 ). Adapula penelitian ini dibuat hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim

Ha : Adanya pengaruh Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim

1.5 Metodologi penelitian

Pada dasarnya adalah penentuan tempat atau lokasi penelitian disertai dengan waktu penelitian dan bagaimana menggunakan metode atau cara meneliti ditempat tersebut. Oleh karena itu penelitian ini adalah metode kuantitatif maka penulis melakukan pendekatan atau sampel yang telah dianggap bersifat homogen dari populasi SMA Islam Pondok Pesantren Modern Bani Tamim Tangerang. Kemudian pendekatan

(8)

atau sampel yang digunakan bersifat acak ( random sampling). Untuk membuktikan hubungan korelasional dan hubungan kausal maka peneliti menggunakan metode kuantitatif, yaitu penelitian pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab-akibat dan pengaruh dari variabel-variabel penelitian (Pengaruh Online Public Relations terhadap peningkatan kesadaram masyarakat di Pondok Pesantren Bani Tamim). Penelitian ini sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistik, dengan pengumpulan data sebagai berikut:

1.5.1 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara peneliti mengadakan penelitian terjun secara langsung ke perusahaan (dalam hal ini Pondok Pesantren Bani Tamim) yang menjadi objek penelitian. Pengumpulan data pada studi lapangan dilakukan dengan: a. Kuesioner

Penulis mengumpulkan data dengan cara menyebar kuesioner untuk diisi oleh responden. Dimana responden sesuai dengan target perusahaan yaitu konsumen yang sudah merasakan dampak dari Online Public Relations terhadap peningkatan brand awereness mereka. Dan bentuk pertanyaan di dalam kuesioner ini sesuai dengan peranan Public Relations yang bagaimana yang dapat mengingatkan kepada Pondok Pesantren Bani Tamim (kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim).

b. Observasi

Peneliti meneliti secara langsung melalui observasi secara langsung ke website, komunitas sosial/ forum sosial (Facebook, Twitter, blog dll) untuk mengetahui pelaksanaan peranan Public Relations terhadap peningkatan kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani Tamim.

(9)

1.5.2 Metode Studi Kepustakaan

Penulis akan mendapatkan data dari mengumpulkan teori-teori dan informasi-informasi dari buku-buku literatur, serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan peranan Public Relations yang merupakan bagian dan evolusi dari Public Relations konvensional terhadap peningkatan kesadaran masyarakat.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulis skripsi ini mempunyai sistematika penulisan yang disusun sedemikian rupa sehingga pembaca mengikuti alur penelitian secara jelas dan tidak membingungkan. Adapun sestematika penulisannya adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini menggambarkan latar belakang masalah dalam topik penelitian, yaitu pengaruh Online Public Relations dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di Pondok Pesantren Bani Tamim, dalam bab ini juga diungkapkan ruang lingkup yang berfungsi untuk membatasi masalah dan merumuskan masalah, memberikan tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan dalam skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menggambarkan teori-teori yang berkaitan dengan public relations, teori brand awareness, dan teori-teori lain yang mendukung di dalam penelitian dalam penulisan skripsi, Serta menguraikan kerangka berpikir yang

(10)

digunakan sebagai acuan penelitian dan tentunya berisikan alasan penulis menggunakan teori-teori tersebut dalam penulisan skripsi ini.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini berisi teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di dalam penelitian skripsi ini yaitu peneliti menggunakan penelitian kuantitatif berpengaruh yang akan dibahas secara terperinci dan mendalam. Dalam bab ini juga berisikan mengenai penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap obyek yaitu Pondok Pesantren Bani Tamim yang membahas mengenai peranan Online Public Relations terhadap kesadaran masyarakat Pondok Pesantren Bani tamim. Kemudian peranan Public Relations tersebut dikembangkan dan dibagi menjadi beberapa klasifikasi sehingga data yang didapatkan tidak menyulitkan peneliti dalam melakukan penulisan tugas akhir.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian “ the final result “ dari penelitian yang dilakukan. Hasil tersebut merupakan usaha dan upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dan data yang konkret dari Pondok Pesantren Bani Tamim. Hasil penelitian tentunya berkaitan dengan judul tugas akhir yang sedang diteliti. Apakah subyek mempengaruhi obyek tentunya didapatkan melalui tahap-tahap seperti dengan menyebarkan kuesioner dan dengan melalui observasi langsung dari penulis terhadap obyek yang sedang diteliti yaitu SMA Islam Pondok Pesantren Bani Tamim.

(11)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjabarkan simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya dan disertai saran yang membangun untuk Pondok Pesantren Bani Tamim.

Referensi

Dokumen terkait

al- Qur‟an di pondok pesantren Baitul Qur’an , yaitu sebuah kegiatan penelitian lapangan yang memilih obyek pembelajaran tahf �� h dengan sub... obyek penerapan

Untuk itu penulis akan mencoba mengangkat penelitian tentang “ Peranan pesnatren dalam membangun karakter santri ” (Stu di penelitian di Pondok Pesantren Darul

Berpijak latar belakang di atas, maka ditetapkan obyek yang akan diteliti adalah pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus sebagai tempat (place), para santri

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti yaitu mengenai sejarah proses terbentuknya Tentara Genie Pelajar (TGP), peranan

Sehingga menjadi penting untuk diteliti sebagaimana penggunaan kitab Akhlaq lil Banin terhadap pembentukan akhlak santri di pondok pesantren Babussalam Kalibening

Bab keempat: Dalam bab ini menjelaskan tentang perkembangan Pondok Pesantren Darut Tauhid yang meliputi sebagai berikut: Dari segi fisik bangunan, unit lembaga pendidikan dan

Adapun pembahasan dalam penelitian ini antara lain membahas mengenai sejarah perkembangan manaqibnya mulai dari sejarah berdirinya Pondok Pesantren tersebut sampai

Berkembangnya PAYM ini membuat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri ingin mengembangkannya menjadi Pondok Pesantren agar arah untuk membantu program pemerintah dalam