BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pemilihan metode ekplanatif karena peneliti ingin menjelaskan hubungan variabel komitmen organisasi dan job
insecurity dengan intensi turnover karyawan di PT. Summit Oto Finance Cabang
Kedoya.
4.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan finance di Jakarta yaitu PT. Summit Oto Finance Cabang Kedoya dengan subyek yang diteliti adalah seluruh karyawan dibagian CMO dan Collection.
4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
4.3.1. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian CMO dan Collection yang berjumlah 217 orang. Karyawan bagian CMO berjumlah 68 orang, sedangkan karyawan bagian Collection berjumlah 149. Pemilihan karyawan bagian CMO dan Collection karena angka turnover dibagian tersebut mengalami peningkatan setiap tahun.
Rumus yang digunakan dalam mengambil sampel dari populasi menggunakan pendapat Slovin dengan catatan bahwa populasi berdistribusi normal.
2 Ne 1 N n ……… (1) Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 10%
Berdasarkan rumus di atas, dapat diaplikasikan dengan data populasi yang telah ditentukan, yaitu: 100 54 , 99 18 , 2 217 (0,1) 17 2 1 217 n 2 ………... (2)
Hasil penghitungan di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 100 orang karyawan.
4.3.2. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiono (2004) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, simpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan
maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.
Judgment Sampling. Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa
dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya, misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information
rich”.
4.4. Sumber Data
Informasi data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber, yaitu:
1. Data Primer
Menurut Sarwono (2006), data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian.
2. Data Sekunder
Menurut Sarwono (2006), mengatakan bahwa data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Data
primer yang diolah dan disajikan baik oleh pengumpul data maupun pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa data sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu kejadian berlangsung, sehingga data sekunder ini dapat berupa teori yang ditulis oleh pihak yang tidak terlibat langsung; baik dalam bentuk majalah, artikel, jurnal dan sebagainya.
4.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer dan sekunder pada penelitian ini dilakukan melalui:
1. Pengumpulan data primer
Berdasarkan sumbernya, data primer dikumpulkan dengan cara memberikan pernyataan secara tertulis terhadap responden dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yang diberikan merupakan kuesioner terstruktur, yaitu jawaban dari daftar pernyataan telah disediakan dan responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya, sehingga kuesioner dirancang secara tertutup.
2. Pengumpulan data sekunder
Berdasarkan sumbernya, data sekunder dikumpulkan dengan cara manual dan
online:
a. Pencarian secara manual.
Data sekunder yang dicari secara manual dari lokasi internal melalui database PT.Summit Oto Finance cabang Kedoya seperti profil perusahaan, jumlah karyawan kontrak dan tetap.
b. Pencarian secara online
Data sekunder yang dicari secara online melalui database internet yang menyediakan informasi tentang topik penelitian yang sedang dilakukan, seperti jurnal-jurnal, artikel, dan pendapat-pendapat ahli yang berkaitan dengan topik permasalahan.
4.6. Skala Pengukuran
Pada penelitian ini, skala pengukuran menggunakan skala 5 poin. Untuk variabel komitmen organisasi pernyataan sangat setuju diberi skor 5, artinya karyawan memiliki komitmen yang tinggi kepada organisasi hingga pernyataan sangat tidak setuju diberi skor 1, artinya karyawan tidak memiliki komitmen kepada organisasi.
Pengukuran variabel job insecurity, menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Greenhalgh dan Rosenblatt (1984) dengan skala 5 poin untuk masing-masing dimensi.
a. Dimensi Arti Penting Aspek Kerja, menggunakan skala 5 poin di mana poin 1 menyatakan aspek kerja dirasa sangat tidak penting bagi karyawan dan poin 5 menyatakan aspek kerja sangat penting bagi karyawan.
b. Dimensi kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja, menggunakan skala 5 poin di mana poin 1 menyatakan bahwa kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja sangat tidak mungkin terjadi dan poin 5 menyatakan perubahan negatif pada aspek kerja sangat mungkin terjadi.
c. Dimensi arti penting keseluruhan kerja, menggunakan skala 5 poin di mana poin 1 menyatakan bahwa keseluruhan kerja merupakan hal yang
sangat tidak penting bagi karyawan dan poin 5 menyatakan bahwa keseluruhan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan
d. Dimensi kemungkinan perubahan negatif pada seluruh pekerjaan, menggunakan skala 5 poin di mana poin 1 menyatakan bahwa kemungkinan perubahan negatif pada seluruh pekerjaan sangat tidak mungkin terjadi dan poin 5 menyatakan kemungkinan perubahan negatif pada seluruh pekerjaan sangat mungkin terjadi.
e. Dimensi rasa tidak berdaya terhadap perubahan yang mengancam pekerjaan, menggunakan skala 5 poin di mana poin 1 menyatakan karyawan sangat tidak berdaya menghadapi perubahan pada aspek kerja dan keseluruhan kerja. Poin 5 menyatakan keyakinan yang tinggi menghadapi perubahan negatif pada aspek kerja dan keseluruhan kerja.
Pengukuran intensi turnover menggunakan skala 5 poin, di mana poin 1 menyatakan keinginan dari karyawan untuk keluar dari perusahaan dan poin 5 menyatakan ketidakinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan.
4.7. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana variabel dapat diukur. Dengan kata lain, definisi operasional variabel akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel penelitian.
Operasional variabel penelitian mengenai komitmen organisasi disajikan dalam Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Skala Penguk uran Komitmen Organisasi (X1) Affective Commitmen
Menghabiskan karir di perusahaan
Membicarakan perusahaan tempat bekerja
Menjadi bagian dari masalah diperusahaan
Menjadi bagian dari perusahaan
Likert 5 Poin
Continuance Commitme
Tidak meninggalkan perusahaan meski ada tawaran
Menyesal jika keluar dari perusahaan
Terpenuhi kebutuhan
Tidak memiliki pertimbangan untuk meninggalkan perusahaan
Takut tidak mendapat pekerjaan jika meninggalkan perusahaan
Likert 5 Poin
Normative Commitment
Rekan kerja yang pindah perusahaan
Loyal kepada perusahaan
Setia kepada perusahaan
Adanya kepastian karir
Likert 5 Poin Job Insecurity (X2) Arti Penting Aspek Kerja
Letak geografis, Promosi, Gaji, Kenaikkan gaji secara berkala, Status, Kebebasan mengatur jam kerja dan sesuai dengan cara pandang, Kebebasan dari perusahaan, Kebersamaan dengan rekan kerja, Umpan balik dari kinerja, Supervisi, Tuntutan fisik pekerjaan, Berinteraksi, Variasi dari pekerjaan, Kebebasan mengerjakan pekerjaan hingga selesai, kesesuaian pekerjaan, Keberhasilan menjalankan pekerjaan Likert 5 Poin Kemungkinan perubahan negative pada aspek kerja
Letak geografis, Promosi, Gaji, Kenaikkan gaji secara berkala, Status, Kebebasan mengatur jam kerja dan sesuai dengan cara pandang, Kebebasan dari perusahaan, Kebersamaan dengan rekan kerja, Umpan balik dari kinerja, Supervisi, Tuntutan fisik pekerjaan, Berinteraksi, Variasi dari pekerjaan, Kebebasan mengerjakan pekerjaan hingga selesai, kesesuaian pekerjaan, Keberhasilan menjalankan pekerjaan Likert 5 Poin Arti penting keseluruhan kerja
Jumlah jam kerja yang berfluktuasi dan Kehilangan
pekerjaan Likert 5 Poin Kemungkinan perubahan negatif pada seluruh pekerjaan
Jumlah jam kerja yang berfluktuasi dan Kehilangan pekerjaan Likert 5 Poin Rasa tidak berdaya terhadap perubahan yang mengancam pekerjaan
Memiliki kemampuan untuk mengendalikan pekerjaan, Kemampuan mengatasi pengaruh negatif dari situas kerja, Kemampuan perusahaan dalam mengendalikan
karyawan Likert 5
Poin
Intensi Turnover
(Y)
1. Keinginan untuk bertahan 2. Menghabiskan masa kontrak 3. Pindah ke perusahaan lain
Likert 5 Poin
4.8. Teknik Pengujian Instrumen
4.8.1 Uji Validitas
Menurut Umar (2005), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Metode pengujian validitas instrument penelitian yang digunakan adalah korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut Umar,2005
2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r Keterangan :r = Keeratan hubungan (korelasi) x = Jumlah skor pertanyaan y = Jumlah skor total pertanyaan n = Jumlah sampel yang akan diuji
Kriteria putusan:
r hitung > r tabel dan Sig, < 0,05 maka instrumen yang digunakan adalah valid
r hitung < r tabel dan Sig, > 0,05 maka instrumen yang digunakan adalah tidak valid
4.8.2. Uji Reliabilitas
Uyanto (2006), menyatakan suatu instrumen pengukuran (misal kuesioner) dikatakan reliabel bila memberikan hasil score yang konsisten pada setiap pengukuran. Uji reliabilitas menggunakan rumus korelasi Alpha Cronbach. (Uyanto, 2006) digunakan rumus sebagai berikut:
2 1 2 1 1 p k i i Cronbach S S k k Keterangan:K = Jumlah butir dalam skala pengukuran 2
i
S = Ragam (variance) dari butir ke-i
2
p
S = Ragam (variance) dari skor total
Instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien kehandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. (Uyanto, 2006). Penghitungan instrumen penelitian (validitas dan reliabilitas), menggunakan alat bantu program statistika SPSS.
4.8.3. Uji Normalitas Data
Menurut Santosa et al (2005), pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Maksudnya data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal di mana data memusat pada nilai rata-rata dan median.
Untuk mengetahui bentuk distribusi data bisa menggunakan grafik distribusi dan analisis statistik. Bentuk data yang terdistribusi secara normal akan mengikuti pola distribusi normal di mana bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng. Sedangkan analisis statistik menggunakan analisis keruncingan dan kemencengan kurva dengan indikator keruncingan dan kemencengan.
Model jalur yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:
a. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data sudah terdistribusi normal.
b. jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka data tidak terdistribusi normal dan model jalur tidak memenuhi asumsi normalitas
4.9. Metode dan Analisis Data
Teknik analisis jalur digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variable bebas terhadap variable terikat.
Untuk menjawab pengaruh komitmen organisasi dan job insecurity terhadap intensi turnover digunakan analisis jalur. Penggunaan analisis jalur ditujukan untuk melihat besarnya sumbangan (kontribusi) dari variable komitmen organisasi dan job insecurity terhadap intensi turnover melalui nilai koefisien jalur.
Menurut Riduan dan Kuncoro (2008), tahap pengujian analisis jalur adalah: 1. Merumusakan hipotesis dan persamaan struktural
Struktural :
Y = ρ
yx1X
1+ ρ
yx2X
2+ ρ
yε
12. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Menggambarkan diagram jalur lengkap.
Komitmen Organisasi (X1) Job Insecurity (X2) Intensi Turnover (Y)
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan
Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel.
Koefisien korelasi memiliki nilai -1 hingga +1, sifat nilai koefisien korelasi adalah (+) plus atau (-) minus. Hal ini menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi :
1) Korelasi positif (+) berarti jika (X1) mengalami kenaikan maka variabel
(X2) juga akan mengalami kenaikan atau jika variabel (X2) mengalami
kenaikan maka variabel (X1) juga akan mengalami kenaikan.
2) Korelasi negatif (-) berarti jika (X1) mengalami kenaikan maka variabel
(X2) akan mengalami penurunan atau jika variabel (X2) mengalami
kenaikan maka variabel (X1) akan mengalami penurunan.
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi, keeratan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,20 Sangat Lemah
0,21 – 0,40 Lemah
0,41 – 0,70 Kuat
0,71 – 0,90 Sangat Kuat
0,91 – 0,99 Sangat Kuat Sekali
1 Sempurna
Sumber: Sugiono (2002)
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan
1
/
1
/ 2 2 k n R k R F ………(Sugiono, 2008)Keterangan
k = Jumlah variabel independent
R2 = Koefisien korelasi ganda yang telah ditemukan n = Jumlah sampel
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut. Ha : ρyx1 = ρyx2 = ….. ρyxk ≠ 0
Ho : ρyx1 = ρyx2 = ….. ρyxk = 0
4. Menghitung koefisien jalur secara individu
SE th Keterangan : β = koefisien regresi
SE (β) = standar error koefisien regresi
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut.
Ha : ρyx1 > 0