• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN

GOOD GOVERNANCE

(STUDI KASUS : DESA POHAN TONGA, KEC. SIBORONGBORONG, KAB. TAPANULI UTARA)

Johannes Saut Martua Simamora 100906069

Dosen pembimbing: Drs. Ahmad Taufan Damanik , MA

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

JOHANNES SAUT MARTUA SIMAMORA (100906069)

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

Rincian isi skripsi xii, 90 halaman, 2 tabel, 1 gambar, 2 bagan, 14 buku, 3 perundang-undangan, 1 media internet, serta 5 wawancara. (Kisaran buku dari tahun 1988-2012)

ABSTRAK

Berbicara mengenai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) tidak akan terlepas dari pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah berkaitan erat dengan kewenangan desa. Kewenangan desa merupakan hak yang dimiliki desa untuk mengatur secara penuh urusan rumah tangga sendiri. Pelakasana otonomi daerah adalah masayarakat dan pemerintah. Masyarakat berada pada posisi yang berpartisipasi dan pemerintah berada pada posisi pemberi pelayanan. Pelayanan dari pemerintah tentu berkaitan dengan kerjasama semua pihak baik legislatif maupun eksekutif, sehingga perlu adanya hubungan kerjasama yang baik antara kedua belah pihak. Tata kelola pemerintahan yang baik hanya akan dapat dijalankan apabila pelaksanaan otonomi daerah sudah menjadi sebuah kebiasaan dalam berjalannya roda pemerintahan.

Penelitian kualitatif dalam kerangka pendekatan metode deskriptif (Descriptif Method) ini ingin melihat gambaran kerjasama kepala desa dan badan permusyawaratan desa dalam mewujudkan good governance. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan bentuk wawancara langsung dan studi kepustakaan. Adapun narasumber dalam penelitian ini adalah kepala desa, ketua BPD, anggota BPD, Kepala Dusun, dan penduduk desa.

Kerjasama antara kepala desa dan badan permusyawaratan desa menjadi sentral dalam berhasilnya otonomi daerah, dalam kasus Desa Pohan Tonga, otonomi daerah berhasil karena adanya pelayanan yang prima dari pemerintah desa sehingga dalam sebuah partisipasi masyarakat dapat digerakkan. Tata kelola pemerintahan yang baik tidak akan berjalan apabila otonomi daerah belum dapat dijalankan dengan baik. Aspek pelayanan prima serta partisipasi dalam

(3)

masyarakat yang menjadi sorotan otonomi daerah merupakan aspek penting dalam menentukan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai syarat good governance.

(4)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

JOHANNES SAUT MARTUA SIMAMORA (100906069)

Relation Between Village Head With Consultative Agency Village In Achieving Good Governance (Case Study: Tonga Pohan Village, District Siborongborong, North Tapanuli)

Details of the contents of the thesis xii, 90 pages, 2 table, 1 picture, 2 frames, 14 books, 3 legislation, 1 internet media, and 5 interviews. (The range of books from the year 1988 to 2012)

ABSTRACT

Talking about good governance will not be separated from the implementation of regional autonomy. Regional autonomy is closely related to the village authority. The authority of the village is a village owned rights to the full set its own internal affairs. Implementing regional autonomy is the community and the government. Society is well positioned to participate and the government in the position of service providers. Services of government is certainly related to the cooperation of all parties, both legislative and executive, so the need for good cooperation relations between the two sides. Good governance can only be executed if the implementation of regional autonomy has become a habit in the passage of the wheels of government.

Qualitative research within the framework of descriptive method approach (Descriptif Method) wants to see an overview of cooperation village heads and village consultative agency in achieving good governance. Data was collected in the form of direct interviews and literature study. The informants in this study is the village chief, the head of BPD, BPD, Head of Hamlet, and villagers.

Cooperation between the village chief and village consultative agency becomes central to the success of regional autonomy, in the case of Pohan Tonga village, regional autonomy successful because of the excellent service from the village government so in a public participation can be driven. Good governance will not run if regional autonomy can not be executed properly. Aspects of service excellence and community participation in the spotlight of regional autonomy is an important aspect in determining the application of good governance as a condition of good governance.

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Pengesahan

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Dengan Judul : RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

(STUDI KASUS: DESA POHAN TONGA, KECAMATAN SIBORONGBORONG, KABUPATEN TAPANULI UTARA)

Dilaksanakan pada: Hari : Tanggal : Pukul : Tempat : Tim Penguji: Ketua Penguji : Nama NIP Penguji Utama : Nama NIP Penguji Tamu : Nama NIP

(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh Nama : Johannes Saut Martua Simamora

NIM : 100906069

Departemen : Ilmu Politik

Judul : Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara

Menyetujui:

Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing

Dra. T. Irmayani, M.Si Drs. Ahmad Taufan Damanik , MA.

NIP. 196806301994032001 NIP. 196506291988031001

Mengetahui, Dekan FISIP USU

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) NIP. 196805251992031002

(7)

Karya ini dipersembahkan untuk

Ibunda dan Ayahanda tercinta

(8)

Kata Pengantar

Skripsi ini berjudul Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara). Skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata-1 (S1) Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Sumatera Utara.

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karuniaNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini mendeskripsikan kerjasama antara kepala desa dengan badan permusyaratan desa dalam mewujudkan good governance. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini msaih terdapat banyak kekurangan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan penelitian selanjutnya.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Johler Simamora, Ibunda Valentina Malau dan kakak tercinta Debora Cristyanti Simamora dan Udur Roito Fransiska Simamora serta adik tercinta Grace trianita Simamora dan Chintya Yosefin Simamora. Atas dukungan doa maupun materi dalam penyelesaian skripsi serta telah menjadi motivasi terbesar dalam penyusunan skripsi ini. Kepada bapauda Elisa yang selalu menanyakan “kabar” tentang skripsi dan bapauda Monang Poltak yang selalu sedia untuk memberikan dukungan penyelesaian skripsi ini.

(9)

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; Dra. T. Irmayani, M.Si selaku ketua departemen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; Drs. Anthonius Sitepu, M.Si selaku sekretaris Departemen Ilmu Politik; Drs. Ahmad Taufan Damanik, MA selaku dosen pembimbing serta kepada seluruh dosen pengajar yang telah memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada saya; Bapak W.A Siahaan selaku Kepala Desa Pohan Tonga dan Bapak Torang Tampubolon selaku Kaur Desa Pohan Tonga.

Penulis juga mengucapkan terimaksih kepada kawan-kawan, kakak dan adik saya di Departemen Ilmu Politik Khususnya stambuk 2010, kepada kawan-kawan diluar politik yang selalu sedia mendukung penyusunan skripsi ini, alumni kos Berdikari 33 dan Berdikari 94A. Dan juga kepada seluruh alumni IKAMA Medan, rekan-rekan P3S dan kepada rekan seperjuangan yang saya banggakan selama mengecap perkuliahan, baik dalam keadaan suka maupun duka dan yang menjadi keluarga baru saya: “Bouzzour Fam’s”

Medan, November 2014

Johannes Saut Martua Simamora 100906069

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iv

Halaman Pengesahan ... v

Halaman Persetujuan... vi

Halaman Persembahan ... vii

Ibunda dan Ayahanda tercinta... vii

Kata Pengantar ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah ... 9

C.Tujuan Penelitian ... 10

D.Manfaat Penelitian ... 11

E. Kerangka Teori ... 11

E.1 Otonomi Daerah ... 12

E.2 Good Governance ... 15

F. Metodologi Penelitian ... 19

F.1Metode Penelitian ... 19

F.2Jenis penelitian ... 19

F.3 Lokasi Penelitian ... 20

F.4Teknik Pengumpulan Data ... 20

F.5 Teknik Analasis Data ... 21

G.Sistematika Penulisan ... 21

BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN ... 23

A.DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 23

(11)

A.2Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara ... 25

A.3Kecamatan Siborongborong... 32

B.DESA DAN PEMERINTAHAN DESA ... 34

B.1Desa ... 34

B.2Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ... 38

B.3Peraturan Desa ... 46

C.Profil Desa Pohan Tonga ... 47

C.1Sejarah Desa ... 47

C.2Kondisi Geografis ... 50

C.3Kondisi Demografis ... 51

C.4Visi dan Misi Desa Pohan Tonga ... 54

C.5 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pohan Tonga ... 55

BAB III RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK ... 57

A.Desa Sebagai Pelaksana Otonomi ... 57

B.Applikasi Tata Kelola Pemeritahan Yang Baik Di Desa Pohan Tonga ... 64

B.1Transparansi Dalam Pemerintahan Pohan Tonga ... 65

B.2Akuntabilitas Dalam Pemerintahan Pohan Tonga ... 68

B.3Partisispasi Dalam Penerapan Good Governance ... 71

C. Pelaksanaan Pemerintahan Desa Dalam Masyarakat Batak Di Desa Pohan Tonga. ... 75 BAB IV PENUTUP ... 82 A.Kesimpulan ... 82 B.Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN

(12)

Lampiran 3. Undang - Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. Lampiran 4. Undang - Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Lampiran 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Nama dusun dan Kepala Dusun ...52 2.2 Jumlah penduduk menurut agama yang dipeluk ...53

DAFTAR GAMBAR

2.1 Peta Tapanuli Utara ...25

DAFTAR BAGAN

2.1 Struktur Pemerintahan Desa Pohan Tonga...55 2.2 Susunan Kepengurusan Badan Permusyawaratan Desa...56

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa kadar hormon prolaktin ibu postpar- tum yang diberikan intervensi lebih besar nilainya dibandingkan pada ibu postpartum pada

mengetahui adanya bahan organik pada agregat halus yang akan dipakai dalam adukan beton. 2) Pemeriksaan kadar air berfungsi untuk menentukan kadar air pada agregat yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Prilaku Politik

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji sosialisasi peraturan perpajakan dan sanksi perpajakan berpngaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.. Populasi dlam penelitian ini

ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan terhadap pemberian terapi dzikir Ism adz-Dzat untuk kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol yang

Berdasarkan latar belakang diatas, karena Pantai yang tidak memiliki nilai pasar, maka dapat dilakukan penilaian ekonomi dan metode yang dipilih adalah menggunakan Travel Cost

Permitivitas Mikroemulsi Air dalam Minyak(w10) dari Sistem Surfaktan Non-Ionik, Sikloheksana, dan Tembaga Nitrat, Disampaikan pada Semirata, BKS PTN Wilayah Barat;

Sehubungan ItU, untuk menguJI keberkesanan proses Interpretasl makna uJaran antara penutur dengan pendengar, pendengar harus meruJuk kepada tltlk permulaan