• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Yayasan adalah kumpulan dari sejumlah orang yang terorganisasi dan dilihat dari segi kegiatannya, lebih tampak sebagai lembaga sosial. Sejak awal, sebuah Yayasan didirikan bukan untuk tujuan komersial atau untuk mencari keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan kesejahteraan hidup orang banyak. Keberadaan Yayasan di Indonesia bukanlah suatu hal yang baru. Yayasan yang dikenal sekarang ini sebenarnya merupakan peninggalan pemerintahan Belanda dengan nama stichting.

Pendirian Yayasan dari segi keagamaan yaitu untuk beramal saleh, sehingga tindakannya merupakan tindakan sukarela untuk mendermakan sebagian harta kekayaannya. Yayasan selain untuk beramal, ada pula Yayasan yang didirikan untuk melestarikan harta warisan yang telah berlangsung secara turun-temurun. Bentuk Yayasan seperti ini dapat dilihat pada pondok-pondok pesantren.1

Pada awalnya Yayasan di Indonesia tidak memiliki landasan hukum tertulis sehingga Yayasan dalam praktiknya mengalami banyak kendala, seperti Yayasan bersifat tertutup, status hukumnya tidak jelas, dan pengelolaannya belum ke arah profesional. Pada tanggal 6 Agustus 2001 lahirlah undang-undang yang mengatur tentang Yayasan yaitu Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Dalam perkembangannya, ternyata Undang–Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan ini belum mampu menampung seluruh kebutuhan dan

(2)

perkembangan hukum dalam masyarakat. Terdapat beberapa substansi dari undang-undang tentang Yayasan ini yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan ketidak pastian hukum, dibentuklah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Undang-Undang tentang Yayasan, memerlukan suatu aturan tentang pelaksanaannya, maka dibentuklah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang tentang Yayasan. Tujuan diubahnya Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 dimaksudkan untuk lebih menjamin kepastian dan ketertiban hukum, serta memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai Yayasan, sehingga dapat mengembalikan fungsi Yayasan sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaaan. Perubahan undang- undang Yayasan dilakukan bukan untuk penggantian undang-undang, dalam arti undang-undang yang lama diganti dengan yang baru. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tidak mengganti Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001. Perubahan itu hanya sekedar mengubah sebagian pasal-pasal dari Undang Undang Nomor 16 Tahun 2001. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tidak mengubah seluruh pasal dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001.2

Dengan adanya perubahan tersebut, kedua undang-undang itu saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Lahirnya

(3)

Undang-Undang tentang Yayasan ini, diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah mengenai Yayasan dan menjadi dasar hukum yang kuat dalam mengatur kehidupan Yayasan di Indonesia, sebab sebelum undang-undang Yayasan diberlakukan keberadaan Yayasan selalu mengundang kontroversi terhadap status Yayasan dan tujuan Yayasan. Undang-Undang tentang Yayasan dapat menjamin kepastian dan ketertiban hukum agar Yayasan berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.

Perkembangan terhadap suatu Yayasan ditentukan oleh kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengurusnya. Pengurus Yayasan dalam hal ini yang memegang kendali dan sebagai organ yang mengarahkan haluan dari Yayasan yang dipimpinya agar maksud dan tujuan Yayasan dapat tercapai. Peran pengurus sebagai organ Yayasan mempunyai andil yang besar untuk kemajuan Yayasan. Pengurus mengusahakan hal hal yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan Yayasan sebagai bentuk pertanggungjawabannya terhadap Yayasan itu sendiri. Pengurus bekerja dan mengusahakan hal-hal yang bertujuan agar tercapainya maksud dan tujuan dari Yayasan.

Yayasan Tanjung Raya Yogyakarta merupakan Yayasan yang didirikan semenjak tahun 1959, pada Yayasan tersebut sudah beberapa kali terjadi perubahan terhadap anggaran dasar Yayasan, mengikuti dan menyesuaikan dengan Undang-undang Yayasan, sesuai dengan amanat dari undang undang.

Yayasan tanjung raya bergerak dibidang sosial yang bertujuan untuk membantu mahasiswa yang berasal dari Kecamatan tanjung raya sumatera barat yang berkuliah di Yogyakarta. Yayasan Tanjung Raya mendirikan asrama

(4)

mahasiswa dan memberikan subsidi bagi penghuninya yang berasal dari Sumatera barat, sehingga mahasiswa yang berkuliah dapat terbantu dan tidak menghabiskan biaya yang begitu banyak selama menuntut ilmu di Yogyakarta.

Minimnya pemasukan bagi Yayasan Tanjung Raya berdampak terhadap aset yang dimiliki, dan berbagai faktor lain yang mengakibatkan kurang maksimalnya Yayasan untuk dapat mencapai maksud dan tujuan yang dikehendaki dari semula. Bangunan-bangunan Yayasan yang dipergunakan sebagai asrama mahasiswa yang sudah berdiri begitu lama membutuhkan renovasi dan perbaikan untuk menambah dan meningkatkan kualitas sebagai tempat tinggal. Pengurus sebagai organ yang mengelola Yayasan dan bertanggung jawab terhadap Yayasan tersebut, berbagai arti menggalang dana dari masyarakat Tanjung Raya di kampung halaman maupun dari keluarga yang ada di perantauan. Karena kurang cukupnya dan yang terkumpul dan lebih besarnya kebutuhan dari Yayasan itu sendiri, Pengurus berupaya untuk mencari jalan lain dan kesempatan lain yang diberikan dan tidak dilarang undang undang Yayasan. Upaya yang dilakukkan pengurus adalah dengan memanfaatkan sebagian kecil tanah atau aset dari Yayasan untuk didirikan sebuah ruko diatasnya, sehingga ruko tersebut bias disewakan dan menjadi pemasukan bagi Yayasan.

Yayasan yang seyogyanya melalui pemahaman yang diberikan oleh Undang-undang bukan merupakan wadah dari tempat usaha, menimbulkan peertanyaan pertanyaan didalam masyarakat, terhadap eksistensi sebuah usaha yang didirikan oleh pengurus Yayasan. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut akan sangat menarik untuk diteliti dan dituangkan dalam suatu karya ilmiah yang

(5)

berjudul “TINJAUAN YURIDIS PEMBENTUKAN BADAN USAHA

SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN USAHA YAYASAN PADA YAYASAN TANJUNG RAYA DI YOGYAKARTA”

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa suatu Yayasan sebagai badan hukum dapat mendirikan dan membentuk badan usaha untuk melakukkan kegiatan usaha Yayasan? 2. Apakah bentuk badan usaha yang sesuai dibentuk pada Yayasan

Tanjung Raya sebagai pelaksana kegiatan usaha Yayasan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Tujuan Subyektif

a. Untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai bahan penulisan hukum dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

b. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihak-pihak terkait pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. 2. Tujuan Objektif

a. Untuk dapat mengetahui alas alasan-alasan suatu Yayasan sebagai badan hukum dapat mendirikan dan membentuk badan usaha untuk melakukkan kegiatan usaha Yayasan.

(6)

b. Untuk mengetahui bentuk badan usaha apakah yang sesuai dibentuk untuk Yayasan Tanjung Raya sebagai pelaksana kegiatan usaha Yayasan.

D. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Penelitian yang dilakukan oleh penulis belum pernah diteliti atau ditulis oleh rekan mahasiswa lainnya. Apabila terdapat penelitian yang membahas mengenai “Tinjauan Yuridis Terhadap Pembentukan Badan Usaha Sebagai Pelaksana Kegiatan Usaha Yayasan Pada Yayasan Tanjung Raya Di Yogyakarta”, tentunya penelitian tersebut dilakukan di luar objek penelitian Yayasan Tanjung Raya, dan mempunyai judul serta rumusan masalah yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut adalah beberapa penelitian mengenai Yayasan:

1. Penelitian Tesis yang dilakukkan oleh Dyah Permata Budi Asri, tahun 2002, dengan judul “Kedudukan hukum Yayasan Sebagai Penyelenggara Perguruan Tinggi Studi Kasus Yayasan Perguruan Tinggi Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian tersebut membahas mengenai kedudukan badan hukum yang menyelenggarakan perguruan tinggi, yang membahas mengenai kepengurusannnya.

2. Penelitian Tesis yang dilakukkan oleh Sularto, tahun 2002, dengan judul “Kegiatan usaha Yayasan pendiri Rumah Sakit dalam mencapai tujuan sosial di bidang kesehatan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” Penelitian tersebut membahas kegiatan usaha rumah sakit yang tidak

(7)

sesuai atau suatu kegiatan yang tidak merupakan suatu kegiatan usaha, dan membahas kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari Yayasan didirikan.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi:

1. Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum mengenai badan hukum Yayasan secara umum dan secara khusus dapat bermanfaat kepada penggerak-penggerak bidang Yayasan.

2. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan peneliti di bidang hukum, dan digunakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada tingkat strata satu di bidang ilmu hukum.

3. Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai Yayasan sebagai badan hukum yang banyak berada di sekitar kita dan bagaimana pegaturan terhadap Yayasan sehingga perbuatan atau kegiatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan undang-undang.

Referensi

Dokumen terkait

Komposisi serat pelepah pisang dan arang kulit singkong mempengaruhi kekuatan impak, kapasitas penyerapan air, dan perubahan volume komposit. Semakin tinggi komposisi serat, semakin

Namun setelah diadakan penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan prinsip- prinsip syar’ih dalam transaksi mappasanrra tanah sawah pada masyarakat di

dan Sumatera Barat) yang berperan penting dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia. Hasil dari wawancara kami menunjukkan bahwa hanya

Resistensi Buruh Terhadap Kebiajakan Sistem Outsourcing (Studi Kasus : Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) di Medan).. Rincian Isi Skripsi : 80 Halaman, 2 Tabel, 14 Buku, 3

penyajian kuliah menggUnakan kombinasi metode ceramah, tanya jawab' diskusi' penugasan kasus dari-aplikasi teori dalam bentuk model-model crop modeiling' Mata kuliah

Hasjrat Abadi di Manado, untuk variabel People dan Proses, berpengaruh namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Toyota, sehingga sebaiknya

Menjelaskan pula tentang (2) konsep IPAL dan dasar-dasar pengolahan limbah pada industri peternakan (RPH,RPA), industri pakan, dan industri penetasan (hatchery), teknologi

Variasi non genetik dapat terjadi karena adanya variasi umur, variasi musiman pada suatu individu, variasi musiman pada beberapa keturunan, variasi sosial,