• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teknik Dasar Otomotif Kompetensi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karang pucung Cilacap Tahun Pelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teknik Dasar Otomotif Kompetensi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karang pucung Cilacap Tahun Pelajaran "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Available online: http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/jipg/index

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

DOI: 10.30738/jipg.vol4.no1.a13419

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teknik Dasar Otomotif Kompetensi

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas X TBSM 3

SMK Darussalam Karang pucung Cilacap Tahun Pelajaran 2021/2022

Teguh Setiawan

Program Studi Pendidikan Profesi Guru, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia E-mail: teguhsetiawan.2021@student.uny.ac.id

*Corresponding Author

Received: 01 November 2022; Revised: 04 Februari 2022; Accepted: 06 Februari 2022 Abstrak: Tujuan penelitian ini meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Teknik dasar otomotif kompetensi alat pemadam api ringan (APAR) menggunakan model pembelajaran problem based learning di kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karangpucung Cilacap. Fokus penelitian ini meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam pembelajaran Teknik Dasar Otomotif. Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kurt Lewin. Subjek penelitian siswa kelas X TBSM 3 tahun ajaran 2021/2022. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, angket dan dokumentasi.

Indikator keberhasilan adanya peningkatan motivasi belajar yang diperoleh dari angket motivasi belajar.

Motivasi belajar dikatakan meningkat apabila data menunjukkan antara 76%-100% kategori baik.

Ketuntasan belajar dinyatakan lulus secara klasikal jika nilai ketuntasannya mencapai 75% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Teknik Otomotif Dasar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada hasil belajar pada siklus I sebesar 71%, meningkat siklus II 81%. Pada siklus III semua siswa mencapai nilai standar atau 100%. Penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Teknik Otomotif Dasar dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini ditunjukkan hasil motivasi belajar siswa pada siklus I siswa memiliki motivasi tinggi mencapai 62%, meningkat pada siklus II 71% dan meningkat lagi 86% pada siklus III.

Kata Kunci: hasil, motivasi, model

Efforts to Increase Student Motivation and Learning Outcomes in Learning Basic Automotive Engineering Competency of Light Fire Extinguishers (Apar) Using

the Problem Based Learning Model in Class X TBSM 3 SMK Darussalam Karang Pucung Cilacap Academic Year 2021/2022

Abstract: The purpose of this study is to increase students' motivation and learning outcomes in learning basic automotive engineering competencies for light fire extinguishers (APAR) using a problem based learning model in class X TBSM 3 SMK Darussalam Karangpucung Cilacap. The focus of this research is to increase motivation and learning outcomes in learning Basic Automotive Engineering. This research is Classroom Action Research using Kurt Lewin's model. The research subjects are students of class X TBSM 3 academic year 2021/2022. Data collection using test techniques, observation, questionnaires and documentation. The indicator of success is an increase in learning motivation obtained from a learning motivation questionnaire. Learning motivation is said to increase if the data shows between

(2)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

76%-100% good category. Mastery learning is declared classically passed if the mastery value reaches 75% of all students. Based on the research results, the application of the Problem Based Learning model in Basic Automotive Engineering subjects can improve student learning outcomes. This can be seen in the learning outcomes in the first cycle of 71%, an increase of 81% in the second cycle. In the third cycle all students reached the standard value or 100%.

The application of the Problem Based Learning model in Basic Automotive Engineering subjects can increase learning motivation. This is indicated by the results of student learning motivation in the first cycle of students having high motivation reaching 62%, increasing in the second cycle 71% and increasing again 86% in the third cycle.

Keywords: outcomes ; motivation ; model

How to Cite: SETIAWAN, T. . (2023). Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teknik Dasar Otomotif Kompetensi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karang pucung Cilacap Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Ilmiah Profesi Guru (JIPG), 4(1), 1–7.

https://doi.org/10.30738/jipg.vol4.no1.a13419

Pendahuluan

Proses pembelajaran dapat berhasil apabila pengajar mampu mengatur dan mengorganisasikan lingkungan belajar agar mendorong dan menumbuhkan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan juga lingkungan (Dalyono, 2012:56).

Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses dalam yang terjadi di dalam kelas yang melibatkan pengajar dan siswa. Belajar merupakan kegiatan yang paling menentukan bagi setiap peserta didik. Proses belajar dapat dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik Dalyono (2012:55). Faktor Faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi belajar adalah motivasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dari luar diri peserta didik adalah guru. Peran guru dianggap penting dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik dikatakan memiliki motivasi dalam belajar apabila memperlihatkan indikator-indikator motivasi belajar Sudjana (2016:61) (1) minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran, (2) semangat untuk melakukan tugas-tugas belajar, (3) tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas- tugas belajar, (4) reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru, (5) rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Motivasi dan hasil belajar akan berbanding lurus, jika motivasi belajar siswa meningkat maka hasil belajar akan meningkat. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor sebagai akibat dari proses interaksi dengan lingkungan.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2016:22-31) yang secara garis besar pembagiannya menjadi tiga ranah, yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotor. Dalam mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan interaksi yang baik anatara guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Interaksi yang dibentuk haruslah sesuai dengan kebutuhan siswa. Proses interaksi tergambar dalam model pembelajaran yang dipilih guru.

(3)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang mengajarkan proses berpikir tingkat tinggi dan sangat membantu siswa untuk berlatih mengkaitkan konsep yang telah dimilikinya kedalam situasi yang baru serta mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Fauzan, 2019:116).

Model ini dianggap sesuai dengan karakteristik siswa tingkat SMK. Dimana siswa pada usia tersebut termasuk ke dalam siswa dengan proses berpikir tingkat tinggi. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) juga di anggap sesuai dengan karakteristik materi Teknik Dasar Otomotif.

Teknik Dasar Otomotif merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang diberikan kepada siswa kelas X program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada silabus produktif yang sudah dirancang oleh kurikulum dengan tujuan supaya siswa dapat berkompeten dalam melakukan Teknik Dasar Otomotif, terutama kompetensi Alat Pemadaman Api Ringan (APAR).

Teknik Dasar Otomotif merupakan salah satu mata pelajaran yang terdiri dari teori dan pembelajaran praktik.

Pembelajaran yang dilakukan di kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karangpucung Cilacap selama ini baru masih menggunakan model pembelajran konvensional. Model pembelajran tersebut dirasa kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran.

Dengan memperhatikan permasalahan yang timbul, maka solusi untuk mengatasi kurang semangatnya peserta didik dalam pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakteristik materi. Salah satunya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Nurdyansyah dan Fahyuni (2016:82) mendeskripsikan karakteristik pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut (1) pengajuan masalah, (2) berfokus pada keterkaitan disiplin ilmu, (3) penyelidikan autentik, (4) menghasilkan produk atau karya, dan (5) kolaborasi. alat penilaian yang menyenangkan bagi peserta didik.

Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Penelitian yang dilakukan Musriah (2020) dengan hasil aktifitas siswa dalam aktifitas listening dari 81% menjadi 90%, oral dari 48% menjadi 87%, emotional dari 80% menjadi 94%, visual dari 65% menjadi 84%, dan mental dari 65% menjadi 87. Peningkatanhasil belajar siswa ditunjukkan berdasarkan perolehan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus meningkat dari 66 menjadi 79 dan siklus II ke siklus III meningkat dari 79 menjadi 84. Nilai rata-rata Pada siklus II kategori nilai sangat tinggi siswa meningkat dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Prestasi belajar siswa mencapai indikator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 100%.

Metode

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada semester II di SMK Darussalam Karangpucung Cilacap. Subjek penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karangpucung tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat komponen sesuai dengan model

(4)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Kurt Lewin. Empat komponen tersebut adalah: a. perencanaan (planning); b. tindakan (action);

c. observasi (observation), dan d. refleksi (reflection) Parnawi (2020:99).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner, observasi dan dokumentasi. Untuk memperoleh data penelitian, intrumen yang digunakan adalah angket motivasi belajar dengan menggunakan skala likert, lembar observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan menghitung presentase hasil angket motivasi belajar menggunakan rumus berikut ini Sudjana (2016:133). Perolehan =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 × 100%

Analis hasil belajar siswa diperoleh dengan cara menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus M=ΣX

N. Untuk menghitung presentase siswa yang memenuhi nilai KKM menggunakan rumus 𝑃 =𝐹

𝐴 𝑋 100%. Dokumentasi digunakan sebagai data pendukung proses pembelajaran.

Komponen yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian adalah adanya peningkatan motivasi belajar yang diperoleh dari angket motivasi belajar peserta didik.

Motivasi belajar dalam pembelajaran Teknik Dasar Otomotif dikatakan meningkat apabila data yang diperoleh menunjukkan antara 76% -100% yaitu kategori baik. Ketuntasan belajar secara klasikal dinyatakan lulus apabila sudah tuntas mencapai 75% dari jumlah keseluruhan siswa.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa yang belum mencapai KKM 9 dari 21 siswa, jadi ketuntasan belajar yang diperoleh 42,85% dan rata-rata kelas 69,81. Motivasi belajar siswa rendah berdasarkan hasil observasi sebelum tidakan. Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), motivasi dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Presentase Perbandingan Hasil Angketerbandingan Motivasi Belajar siklus I, Siklus II dan Siklus II

Peningkatan motivasi belajar peserta didik juga dapat dilihat dalam grafik berikut.

PRESENTASE PERBANDINGAN HASIL ANGKET MOTIVASI SIKLUS I, II DAN II

Siklus I Siklus II Siklus III

Tinggi 13 15 18

Presentase 62% 71% 86%

(5)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Gambar 1. Diagram Perbandingan Motivasi Beajar

Tabel 2. Presentase Ketuntasan Belajar Pratindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III Aspek Siswa yang tuntas

KKM

Presentase

Pratindakan 12 57%

Siklus I 15 71%

Siklus II 17 81%

Siklus III 21 100%

Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dalam diagram berikut.

Gambar 2. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Teknik Dasar Otomotif kompetensi alat pemadam api ringan (APAR) di kelas X TBSM 3 hal ini terlihat dari hasil angket motivasi belajar siklus I motivasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 62%. Pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 71%. Pada siklus III juga mengalami peningkatan siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 86%. Pengumpulan data motivasi belajar menggunakan angket motivasi belajar peserta didik. Angket motivasi belajar disusun berdasarkan delapan indikator motivasi belajar.

Hasil pratindakan menunjukkan siswa yang tuntas KKM sebanyak 12 dari 21 siswa atau 57%, sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 9 siswa atau 43% dengan rata-rata 69,81.

Pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan pratindakan. Siklus I menunjukkan siswa tuntas KKM sebanyak 15 dari 21 siswa atau 71%, sedangkan siswa yang belum tuntas

0 5 10 15 20

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Tinggi Presentase

0 5 10 15 20 25

Tuntas Presentase

(6)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

KKM sebanyak 6 siswa atau 29% dengan nilai rata-rata 73,95. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siklus II menunjukkan siswa tuntas KKM sebanyak 17 dari 21 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 4 dari 21 siswa atau 19% dengan nilai rata-rata 76,61. Hasil pada siklus III menunjukkan bahwa seluruh siswa telah mendapat nilai tuntas KKM sebanyak 21 atau 100% dengan nilai rata-rata 80,80.

Hasil penelitian membuktikan jika model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam pembelajaran Teknik Dasar Otomotif kompetensi alat pemadam api ringan (APAR). Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilakukan selama satu bulan. Terdiri dari satu pertemuan disetiap siklusnya. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan pra pembelajaran dilakukan oleh peneliti untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, dan lembar angket motivasi belajar peserta didik. Kegiatan awal meliputi salam, berdoa, presensi, menyampaiakan tujuan pembelajara, apersepsi dan melakukan kegiatan tepuk semangat.

Pada pratindakan dengan observasi dikelas X TBSM 3 saat proses pembelajaran berlangsung, siswa masih banyak yang kurang aktif, mengobrol dengan teman dan mengantuk dalam mengikuti pelajaran Teknik Dasar Otomotif kompetensi alat pemadam api ringan (APAR) setelah di adakan penelitian menggunakan angket, pada siklus I motivasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 62% sedangkan yang memiliki motivasi cukup mencapai 38%. Pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 71%, sedangkan yang mempunyai motivasi cukup 29%. Pada siklus III juga mengalami peningkatan siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 86%, sedangkan yang memiliki motivasi cukup 14%.

Hasil pratindakan menunjukan siswa yang tuntas KKM sebanyak 12 dari 21 siswa atau 57%

sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 9 dari 21 siswa atau 43% dengan rata-rata 69,81. Pada siklus I mengalami peningktan di banding pratindakan. Pada siklus I menunjukan siswa yang tuntas KKM sebanyak 15 dari 21 siswa atau 71% sedangkan yang belum tuntas KKM 6 dari 21 siswa atau 29% dengan rata rata 73,95. Pada siklus ke II menunjukan siswa yang tuntas KKM sebanyak 17 dari 21 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 4 dari 21 siswa atau 19%. Hasil pada siklus III menunjukkan bahwa seluruh siswa telah tuntas KKM atau sebanyak 21 dari 21 siswa atau 100% dengan nilai rata-rata 80,80.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Teknik Dasar Otomotif kompetensi alat pemadam api ringan (APAR) di kelas X TBSM 3 SMK Darussalam Karangpucung Cilacap. Hal tersebut dapat dilihat pada keberhasilan hasil belajar pada siklus I 71% siswa yang mencapai standar nilai minimal 70, meningkat pada siklus II jumlah siswa yang mencapai standar nilai minimal telah mencapai 81%. Sedangkan pada siklus III seluruh siswa telah mencapai standar nilai minilai atau 100%..

Ucapan Terimakasih

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan penelitian ini tidak dapat berhasil dan

(7)

Copyright ©2023, Teguh Setiawan 2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada: (1) Prof.Dr.Sumaryanto,M.Kes.,AIFO selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, (2) Drs. Suyud, M.Pd selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Profesi Guru, (4) Dr. Amir Fatah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu memberikan bimbingan, dukungan, semangat dan motivasi dalam penyusunan laporan PTK, (5) Ghoni Muta’ali, S.Pd.T selaku Guru Pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, dukungan, semangat dan motivasi dalam penyusunan laporan PTK, (6) Bapak/Ibu Dosesn serta staff karyawan Program Studi Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan bantuan selama menjadi mahasiswa, (7) Dr. Risa Fita Hapsari, S.Pd., M.M selaku Kepala SMK Darussalam Karangpucung Cilacap yang telah memberikan ijin dan membantu dalam proses penelitian, (8) Guru, siswa, dan karyawan, SMK Darussalam Karangpucung Cilacap yang telah membantu dalam proses penelitian, (9) Kedua orang tua saya yang selalu memberikan saya semangat dan motivasi.

Daftar Pustaka

Ari Parnawi.2020. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Yohyakarta: Budi Utama

Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipa

Fauzan. 2019. Model Pembelajaran dalam Berbagai Pendekatan. Jember: IAIN Jember Musriah. 2020. Penerapan Model Projek Based Learning pada Pembelajaran Daring untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Belajar Matematika Siswa pada Materi Matriks Kelas X TKJ A SMK BP Darul Ulum Rejosari Grobogan. Tersedia : https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154620-1605581734.pdf

Nana Sudjana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni. 2019. Inovasi Model Pembelajaran Seusai Kurikulum

2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian ini adalah model problem based learning efektif untuk meningkatkan keterampilan dasar otomotif bagi anak SMA tunarungu di SLB Negeri Surakarta

Dengan strategi pembelajaran Scientific Approach ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada mata

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR BANGUNAN SISWA

Pengembangan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa.. Penggunaan Media

Penerapan Model Problem based learning (PBL) pada Pembelajaran Matematika dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 Semester II Sekolah Dasar

 Respon guru terhadap modul pembelajaran alat ukur elektronik yang diterapkan kepada 30 siswa TKRO pada mata pelajaran PDTO (Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif) dikategorikan

KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada kompetensi penilaian