Kajian semiotika iklan Always On ``Bebas itu Nyata`` dari provider Tri (3)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
kepentingan pencitraan produk seperti ini oleh Marchand disebut sebagai hall of distorting mirrors, yakni iklan berfungsi sebagai arena cermin yang mendistorsi (Noviani,
[r]
[r]
[r]
[r]
Berdasarkan tabel diatas maka dapat digambarkan bahwa pemahaman khalayak perempuan tentang narasi iklan 3 always on versi perempuan ialah keempat informan memberikan makna
Berdasar survey yang dilakukan Tri dimana ditemukan fakta bahwa konsumen kerap terjebak dalam keterbatasan kuota dan masa berlaku paket internet, maka Tri meluncurkan produk Always
Menurut Abdullah 1995 untuk menjelaskan ketimpangan gender ini dapat dilakukan dengan melihat akar sosial budaya di mana ketimpangan gender itu tersusun menjadi suatu realitas