ABSTRAK
Bisnis semakin berkembang dengan cepat membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang terbaik untuk mengatasi masalah persaingan, dimana untuk mengatasi persaingan perusahaan harus melakukan perencanaan produksi yang baik untuk mengefisiensikan biaya produksi yang dikeluarkan. Pada perusahaan yang mengalami permintaan yang berfluktuasi dapat melakukan perencanaan agregat dengan cara mengatur variabel-variabel produksi yang dapat dikendalikan
Yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan CV X. Perusahaan ini bergerak dalam industri garmen (konveksi) yang memproduksi kaos wangky, jaket, celana pendek, dan celana panjang. Sebelum membuat perencanaan agregat, terlebih dahulu melakukan peramalan penjualan dengan menggunakan metode moving average tiga bulan dan lima bulan, exponential smoothing dengan α = 0,10 dan α = 0,50; dan trend linier. Berdasarkan perhitungan kesalahan peramalan diketahui peramalan yang terbaik adalah dengan menggunakan metode trend linear dengan MAD paling kecil yaitu 25,02.
Setelah melakukan peramalan dengan metode trend linear dilanjutkan dengan perancanaan agregat menggunakan level strategy, chase strategy, dan mixed strategy. Selama ini perusahaan melakukan kebijakan produksi dengan tenaga kerja tetap dan menggunakan jam lembur untuk mengatasi kekurangan produksi, strategi ini mengeluarkan biaya sebesar Rp. 931.816.189. Sedangkan dengan menggunakan chase strategy perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 892.599.313.
ABSTRACT
Now bussines is growing fast and make competition amongs companies going tougher. This make companies figure out how best to solve the problem of industry (convention) that produces wangky shirts, jacket, shorts and long pants. Before make aggregate planning, first do sales forecasting with moving average methods three month and five month, exponential smoothing method α=0,10 and α = 0,50; and trend linier method. On the basic calculation of forecasting errors is known the best forecasting method by use trend linear method with smallest MAD for 25,02.
After make forecasting with trend linear methods, continued with aggregate planning using the level strategy, chase strategy, and mixed strategy. All this time the company make production planning using level workforce and overtime strategy with production cost Rp. 931.816.189. And if company using chase strategy it make production cost Rp. 892.599.313.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ………viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Manajemen Operasi ... 8
2.2 Perencanaan Produksi ... 9
2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi ... 10
2.2.3 Fungsi Perencanaan Produksi ... 10
2.3 Perencanaan Agregat ... 11
2.3.1 Tujuan Perencanaan Agregat... 12
2.3.2 Karakteristik Perencanaan Agregat ... 14
2.3.3 Langkah Perencanaan Agregat ... 14
2.3.4 Strategi Perencanaan Agregat ... 16
2.4 Peramalan ... 21
2.4.1 Pengertian Peramalan ... 21
2.4.2 Ciri-ciri Peramalan ... 22
2.4.3 Langkah-langkah Peramalan ... 23
2.4.4 Teknik Peramalan ... 24
2.4.5 Ketelitian Peramalan ... 29
2.5 Kerangka Pemikiran ... 30
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Objek Penelitian... 35
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 35
3.1.2 Struktur Organisasi ... 36
3.1.3 Kegiatan Produksi ... 38
3.2 Metode Penelitian ... 42
3.2.1 Sumber Cara Penentuan Data ... 42
3.2.3 Langkah-langkah Penelitian ... 44
BAB IV PEMBAHASAN ... 45
4.1 Data Penjualan dan Produksi Perusahaan ... 45
4.2 Grafik Penjualan ... 50
4.3 Indeks Musiman... 51
4.4 Peramalan ... 52
4.4.1 Moving Average ... 52
4.4.2 Exponential Smoothing ... 57
4.4.3 Trend Linier ... 62
4.4.4 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 65
4.5 Perencanaan Agregat ... 67
4.5.1 Strategy Level Workforce + Inventory ... 68
4.5.2 Strategy Level Workforce + Overtime ... 71
4.5.3 Strategy Level Workforce + Overtime Variasi ... 73
4.5.4 Chase Strategy ... 77
4.6 Pemilihan Strategi Perencanaan Agregat ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 80
5.1 Simpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………. 34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ………... 36
Gambar 3.2 Peta Proses Operasi CV X ……… 39
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Produk penjualan Kaos Wangky CV X periode Januari 2011 –
Juni 2011 ………... 3
Tabel 4.1 Produksi dan Penjualan Kaos Wangky CV X ……….... 45
Tabel 4.2 Indeks Musiman (Seasonal Indeks) ……….... 51
Tabel 4.3 Peramalan Penjualan Produk Kaos Wangky CV X Dengan Metode
Moving Average Tiga Bulan ………... 53
Tabel 4.4 Peramalan Penjualan Produk Kaos Wangky CV X Dengan Metode
Moving Average Lima Bulan………... 55
Tabel 4.5 Peramalan Penjualan Produk Kaos Wangky CV X Dengan Metode
Exponential Smoothing, Seasonal Variation in Data α = 0,73…. 58
Tabel 4.6 Peramalan Penjualan Produk Kaos Wangky CV X Dengan Metode
Exponential Smoothing, Seasonal Variation in Data α = 0,40…. 60
Tabel 4.7 Peramalan Penjualan Produk Kaos Wangky CV X Dengan Metode
Trend Linear dengan Seasonal Indeks …………... 62
Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan ………... 65
Tabel 4.9 Hasil Ramalan ……….. 66
Tabel 4.10 Level Workforce + Inventory Periode Juli 2011 – Juni 2012 …… 69
Tabel 4.11 Level Workforce + Overtime Periode Juli 2011 – Juni 2012 …… 71
Tabel 4.12 Level Workforce + Overtime Variasi Periode Juli 2011 –
Tabel 4.13 Chase Strategy Periode Juli 2011 – Juni 2012 ……….. 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi ini, bisnis semakin berkembang membuat kompetisi di
antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang
terbaik untuk mengatasi masalah persaingan. Perusahaan harus dapat melahirkan
inovasi-inovasi baru agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya.
Secara umum persaingan terdiri dari 3 hal yaitu, mengenai harga, kualitas, dan
pelayanan. Dengan adanya persaingan maka konsumen juga dapat memilih produsen
mana yang memberikan nilai terbesar baginya. Bagi kebanyakan produsen, persaingan
dinilai sebagai suatu usaha untuk menangkap peluang yang ada dan mulai berpikir
bagaimana caranya memenangkan persaingan dalam industri yang sama dengan cara
yang unik dan dalam jangka waktu yang singkat. Persaingan juga dapat terjadi pada
perusahaan apa saja, baik manufaktur maupun jasa, baik perusahaan skala kecil,
menengah, maupun besar. Untuk itu perlu dilakukan manajemen operasi pada proses
produksinya untuk melihat apakah kegiatan manufaktur/jasanya sudah berjalan dengan
baik serta memahami berbagai indikator dalam manajemen operasi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan.
Tujuan manajemen operasi secara umum adalah agar perusahaan mampu
2
menggunakan sumber daya yang ada secara efisien dan tepat guna. Agar perusahaan
dapat berproduksi secara efektif dan efisien maka perusahaan harus dapat membuat
suatu rencana produksi yang baik dan benar serta akurat. Perencanaan produksi ini
bertujuan untuk mempersiapkan kegiatan produksi yang akan dilakukan sehingga
perusahaan dapat menyediakan barang sesuai dengan permintaan yang ada setiap
bulannya dan dengan biaya yang efisien serta dalam jangka waktu yang tepat sehingga
kepuasan dan loyalitas pelanggan juga dapat terjaga. Perencanaan produksi ini terbagi
menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, dimana
perencanaan jangka panjang dibuat untuk jangka waktu 3 sampai 5 thn, perencanaan
jangka menengah dibuat untuk jangka waktu 3 bln sampai 2 thn, dan perencanaan
jangka pendek dibuat untuk jangka waktu 3 bulan ke bawah.
CV X adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industri garmen,
perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk yaitu kaos, celana panjang,
celana pendek, dan juga jaket. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan ini yaitu
kain yang dibeli dari perusahaan lain. Sekarang ini proses produksi yang dilakukan
perusahaan ini berdasarkan pesanan dan juga produksi massal, hal tersebut tidaklah
menjamin aktivitas produksi perusahaan ini sudah efektif dan efisien. Untuk mengatasi
permasalahan ini maka perusahaan perlu menerapkan perencanaan agregat yang tepat
agar aktivitas produksinya lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meminimalkan
biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Perencanaan agregat termasuk ke dalam perencanaan jangka menengah.
3
berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Tujuan dilakukannya perencanaan agregat ini
yaitu untuk meramalkan atau memperkirakan tingkat produksi yang akan datang,
sehingga perusahaan dapat menyiapkan banyaknya bahan baku yang diperlukan, dan
menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam menghadapi permintaan yang
berfluktuasi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang mendalam di CV X dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS PERENCANAAN AGREGAT UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PRODUKSI PADA CV X”.
1.2 Identifikasi Masalah
CV X adalah perusahaan yang memproduksi kaos, celana pendek, celana
panjang, dan jaket. Penelitian ini dibatasi pada jenis produk kaos karena memiliki
penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis produk lainnya. Berikut ini
sebagian data perusahaan CV X yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan analisis.
Tabel 1.1
Data Produksi dan Penjualan Untuk Produk Kaos Wangky CV X
4
Juni 23.250 20.953 2.297 Total 102.924 95.783 7.141 Sumber : Data Perusahaan
Tabel di atas ini menjelaskan mengenai aktivitas produksi dan penjualan CV X
pada periode Januari-Juni 2011. Dari data terlihat bahwa selama ini perusahaan selalu
memproduksi produknya melebihi penjualannya setiap bulan. Hal ini dilakukan karena
perusahaan tidak mau kehilangan konsumen dan juga mengantisipasi akan adanya
fluktuasi penjualan pada waktu tertentu sehingga kebijakan perusahaan selama ini
adalah memproduksi kaos yang berlebih setiap bulannya untuk menghindari stock out
atau kehabisan barang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan saat ini?
2. Strategi perencanaan agregat apa yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan?
3. Berapa besar efisiensi biaya yang diperoleh perusahaan apabila melakukan
perencanaan agregat yang tepat?
1.3 Tujuan Penelitian.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
5
2. Untuk menentukan strategi perencanaan agregat yang sesuai untuk diterapkan pada
perusahaan.
3. Untuk mengetahui berapa besar efesiensi biaya yang diperoleh perusahaan apabila
melakukan perencanaan agregat yang tepat.
1.4 Kegunaan Penelitian.
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak, di antaranya:
1. Penulis.
Dapat menambah wawasan mengenai manajemen operasi yang berkaitan dengan
perencanaan produksi agregat di CV X.
2. Perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan khususnya untuk mengatasi masalah yang
berhubungan dengan perencanaan produksi.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan, khususnya mengenai
perencanaan produksi.
4. Fakultas.
Sedangkan untuk pihak Universitas Kristen Maranatha diharapkan penelitian ini
dapat menjadi referensi dan dapat melengkapi literatur di Fakultas Ekonomi
6
1.5 Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab,
yaitu:
1. BAB 1 PENDAHULAN
Berisi permasalahan yang melatarbelakangi pemilihan judul dan tema dalam
skripsi, perumusan permasalahan yang ada untuk dijadikan permasalahan yang
akan dijawab dalam skripsi ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini bagi pihak
perusahaan, fakultas, dan penulis.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang bersangkutan dengan permasalahan yang akan
diteliti sebagai cara dasar pemecahan masalah, dan juga disertai kerangka
pemikiran.
3. BAB 3 METODE PENELITIAN
Memberikan gambaran yang jelas, utuh, dan menyeluruh mengenai objek
penelitian yang sedang diteliti sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman
terhadap perusahaan yang diteliti oleh penulis. Menyajikan pula metode penelitian
yang berisi teknik pengambilan data penelitian.
4. BAB 4 PEMBAHASAN
Berisikan analisis dari permasalahan perencanaan produksi agregat yang dialami
7
integral, menyeluruh melalui beberapa pendekatan dalam manajemen operasi,
khususnya terkait dengan perencanaan produksi agregat.
5. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi yang dijalankan perusahaan saat ini adalah perencanaan dengan
menggunakan tenaga kerja tetap yaitu 64 orang ditambah lembur, dan pada saat ini
perusahaan masih belum menggunakan metode peramalan. Strategi perusahaan
saat ini mengeluarkan biaya sebesar Rp. 931.816.189.
2. Metode peramalan yang sesuai dengan perusahaan adalah metode Trend Linier,
sedangkan strategi yang cocok untuk digunakan perusahaan adalah perencanaan
agregat dengan Chase Strategy yang mana tenaga kerja yang digunakan oleh
perusahaan menyesuaikan dengan peramalan permintaan yang telah dilakukan.
Strategi ini mengeluarkan biaya sebesar Rp. 892.599.313
3. Dan dengan melakukan Chase Strategy¸maka perusahaan dapat melakukan
81
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan juga dari kesimpulan di atas,
maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan
kegiatan perencanaan produksi perusahaan yaitu:
1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu agar
produksi yang dihasilkan tidak jauh melebihi permintaan konsumen. Khususnya
dengan menggunakan peramalan permintaan dengan metode Trend Linier.
2. Untuk dapat melakukan peramalan permintaan dan perencanaan agregat yang baik
dan benar, maka perusahaan harus melakukan perbaikan terhadap sistem informasi
perusahaan, agar tercipata kemudahan memberikan informasi di antara bagian –
bagian yang terkait.
3. Perencanaan agregat dalam pelaksanaannya tentu tidaklah mudah karena memiliki
tingkat kompleksitasnya yang tinggi, dan idealnya perencanaan agregat harus dapat
direvisi sesuai dengan perkembangan yang terjadi di pasar. Oleh karena itu
perusahaan harus dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang handal yang
mampu menyusun perencanaan agregat dan juga mampu mengendalikan
pelaksanaannya untuk membantu perusahaan dalam menghadapi permintaan yang
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi 2008. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.
Davis, Aquilano, dan Chase. 2004. Operation Management for competitive advantage with global case, 10th Edition. New York : Mc.Graw Hill
Heizer, Jay dan Barry Render. 2006. Operations Management, 8th Edition. Pearson Prentice Hall. United States Of America.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2008. Operations Management, 9th Edition. Pearson Prentice Hall. United States Of America.
Krajewski, Lee J dan Larry P. Ritzman. 2007. Operational Management : Strategy Analysis, 6th Edition. Pearson, Prantice Hall.
Kusuma, Hendra. 2004. Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian
Produksi. CV . Andi. Yogyakarta.
Lee J. Krajewski, Larry P. Ritzman, dan Manoj K. Malhorta. 2007. Operation Management: Processes and Value Chains, 9th Edition. Pearson Education, Inc. Uper Saddle River, New Jersey.
Nahmias, Steven. 2008. Production and Operations Analysis, 6th Edition. New york : Mc.Graw Hill.
Nasution, Ir. A. H. 2006. Manajemen Industri. CV. Andi. Yogyakarta.
Schroeder, Roger. G. 2004. Operation Management : Contemporary Concepts and Cases. 3rd Edition, The Mc.Graw Hill company. New York.