• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok."

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Arum Tyas Asih Universitas Sanata Dharma

2016

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).

(2)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST

SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON

CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT

Arum Tyas Asih Sanata Dharma University

2016

The background of this study was to determine the quality of a test by analyzing the evaluation of the question items. The educational evaluation is a process of a decision-making to know how far the students can achieve the learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.

The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.

The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good function were 2 items (40%) and

the question’s humbug which were not have a good function are 18 items (60%).

(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Arum Tyas Asih

NIM : 121134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Arum Tyas Asih

NIM : 121134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

ii

SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Oleh:

Arum Tyas Asih

121134060

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal: 4 Februari 2016

Pembimbing II,

(6)

iii

SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Arum Tyas Asih

NIM: 121134060

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 18 Februari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ...

Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ...

Anggota 1 : Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota 2 : Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. ...

Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. ...

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantaraku

 Bunda Maria Penolongku

 Santa Agnes Pelindungku

 Bapak dan Ibu terkasih

 Saudaraku Mbak Uut dan Mas Itok tersayang

 Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku

(8)

v

MOTTO

Iman tanpa perbuatan adalah mati, perbuatan tanpa iman adalah sia-sia.

(Alkitab)

Berbagai ide yang melintas di benak sering lebih lengkap dibanding kalau kita

menciptakannya dengan susah payah.

(La Rochefoucauld)

Keunggulan dalam berkata-kata menciptakan kepercayaan diri, keunggulan dalam

berpikir menciptakan sesuatu yang besar, keunggulan dalam memberi

menciptakan cinta.

(Laotze)

Tidak ada obat sehebat harapan, tidak ada tonik sekuat pengharapan akan masa

mendatang.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Peneliti,

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Arum Tyas Asih

Nomor Mahasiswa : 121134060

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 18 Februari 2016

Yang menyatakan,

(11)

viii

ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Arum Tyas Asih Universitas Sanata Dharma

2016

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).

(12)

ix

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN

DEPOK DISTRICT learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.

The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.

The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good

function were 2 items (40%) and the question’s humbug which were not have a

good function are 18 items (60%).

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan atas segala penyertaan, kesehatan, terang Roh

KudusMu, bimbingan dan berakatMu sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK” ini

dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan,

bimbingan, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang

telah mengizin peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan

dukungan kepada peneliti selama penulisan skripsi.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan

kepada peneliti selama penulisan skripsi.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran

kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran

kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma.

7. Pihak UPTD, Bappeda, dan pihak Sekolah Dasar yang telah memberikan

(14)

xi

8. Bapak, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan dorongan, dukungan secara

material maupun spiritual.

9. Teman-teman seperjuangan Tina, Riza, Lia, Intan, Stefi, Sinta, Erlin, Yosi,

Titis, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang telah memberikan

dukungannya.

10.Teman-teman PGSD 2012.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu selama penyelesaikan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bagi semua pihak

yang membacanya.

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Peneliti,

(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Evaluasi ... 10

2. Pilihan Ganda ... 12

3. Instrumen Penelitian ... 14

4. Analisis Butir Soal ... 18

5. Validitas ... 19

(16)

xiii

7. Tingkat Kesukaran ... 25

8. Daya Beda ... 27

9. Efektifitas Pengecoh ... 29

10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 31

11.Iteman ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Variabel Penelitian ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Penelitian ... 55

B. Hasil Penelitian ... 56

1. Validitas Isi ... 56

2. Reliabilitas ... 59

3. Tingkat Kesukaran ... 61

4. Daya Beda ... 66

5. Efektifitas Pengecoh ... 70

C. Pembahasan ... 87

1. Validitas Isi ... 87

2. Reliabilitas ... 88

3. Tingkat Kesukaran ... 89

4. Daya Beda ... 90

5. Efektifitas Pengecoh ... 91

6. Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh ... 92

(17)

xiv

A. Kesimpulan ... 96

B. Keterbatasan Penelitian ... 97

C. Saran ... 98

DAFTAR REFERENSI ... 99

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi ... 22

Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas ... 25

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 26

Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 27

Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda ... 28

Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 32

Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ... 41

Tabel 3.2 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok yang diteliti ... 43

Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS ... 46

Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ... 50

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 51

Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 52

Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ... 53

Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi ... 56

Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi ... 58

Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas ... 60

Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 61

Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ... 64

Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran ... 65

Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda ... 67

Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda ... 68

Tabel 4.11 Persentase Daya Beda ... 69

Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh ... 72

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Input Data Iteman ... 33

Gambar 2.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 33

Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1 ... 34

Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2 ... 35

Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan ... 37

Gambar 3.1 Input Data Iteman ... 47

Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 48

Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Iteman ... 50

Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman ... 51

Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman ... 52

Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman ... 54

Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi ... 59

Gambar 4.2 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman ... 60

Gambar 4.3 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 63

Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran ... 65

Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 67

Gambar 4.6 Diagram Daya Beda ... 70

Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 71

Gambar 4.8 Diagram Efektifitas Pengecoh ... 85

Gambar 4.9 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 93

Gambar 4.10 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 94

(20)

xvii

Surat Izin Penelitian ...

Daftar Nama Mahasiswa ...

Surat Keterangan Penelitian ...

Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015

Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok ...

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester

Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas

V SD di Kecamatan Depok ...

Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V ...

Data Check List ...

Hasil Analisis Data Menggunakan Software MicroCat Iteman

versi 3.00 ...

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator ...

Analisis Validitas Isi ...

Rekap Hasil Analisis Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya

Beda, dan Efektifitas Pengecoh ...

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan

sampai sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013: 75).

Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu

menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek belajar yang

bervariasi, sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui,

memotivasi belajar siswa, dan menyediakan informasi untuk tujuan

bimbingan dan konseling. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat

evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan

definisi alat evaluasi atau instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat

digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan secara

lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40).

Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu

teknik nontes dan teknik tes (Sukardi, 2009: 88). Teknik nontes meliputi

skala bertingkat (rating scale), kuesioner, daftar cocok (check list),

wawancara (interview), dan pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009:

79). Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur

dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah,

sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa (Sudijono,

2011: 67). Tugas yang berupa pertanyaan atau perintah bisa juga disebut butir

(22)

lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir

soal dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki

validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto,

2012: 72).

Butir soal dalam tes perlu dianalisis mengenai validitas isi, reliabilitas,

tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh supaya dapat

mengetahui baik tidaknya suatu soal. Surapranata (2009: 51) menyatakan

bahwa validitas isi merupakan suatu alat ukur yang dipandang valid jika

sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Reliabilitas merupakan

ketetapan suatu alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya dan saat

digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2012: 16).

Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan tingkat kesukaran

adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu.

Daya beda merupakan analisis daya pembeda yang mengkaji butir-butir soal

dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa

yang tergolong mampu atau berprestasi dengan siswa yang tergolong kurang

lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Efektifitas Pengecoh merupakan

jawaban salah dari hasil suatu tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika

peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan

menyebabkan jawaban menjadi salah (Sudijono, 2011: 409).

Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah SD Negeri Samirono

menjelaskan bahwa selama ini telah ada penelitian tentang analisis butir soal

yang dilakukan di SD N Samirono. Peneliti berasal dari Universitas Negeri

(23)

penelitian tersebut dilakukan sudah sangat lama yaitu sekitar belasan tahun

yang lalu. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tentang analisis butir soal

masih jarang dilakukan khususnya di Kecamatan Depok.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, peneliti tertarik

mengangkat masalah ini untuk mengetahui seberapa baik validitas isi,

reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal.

Butir soal dalam suatu tes dianalisis untuk mengetahui kualitas butir soal

yang dapat dilihat dari validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,

dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang dianalisis pada butir soal pilihan

ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis butir soal

menggunakan dua cara yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Analisis kualitatif merupakan pengkajian soal berdasarkan prinsip-prinsip

pengukuran dan format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Analisis

kualitatif meliputi analisis validitas isi. Analisis kuantitatif merupakan

pengkajian butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik

diperoleh dari soal yang telah diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 173).

Analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,

dan efektifitas pengecoh.

Analisis butir soal pilihan ganda dipilih karena dapat mencakup hampir

seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan (Sukardi, 2009: 126). Butir soal

tersebut dibuat berdasarkan Standar Kompetensi pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Penggunaan kurikulum

(24)

menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Hanya terdapat 5 SD saja yang

menggunakan kurikulum 2013 dari 54 SD di kecamatan Depok, Sleman.

Butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dipilih pada

tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan

Depok. Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dipilih karena bertepatan

dengan studi yang sedang ditempuh oleh siswa SD. Mata pelajaran PKn

semester genap terdapat 2 poin dalam Standar Kompetensi yaitu, (3)

memahami kebebasan berorganisasi, dan (4) menghargai keputusan bersama.

Mata pelajaran PKn dipilih karena materi pada mata pelajaran PKn kelas V

semester genap berhungan dengan kehidupan sosial antara lain berorganisasi

dan toleransi antar sesama. Analisis butir soal dilakukan pada kelas V karena

siswa kelas V sudah cukup besar untuk dilakukan penelitian sehingga hasil

jawaban siswa kelas V diharapkan akan memberikan hasil yang obyektif.

Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di

Kabupaten Sleman. Lokasi dari Kecamatan Depok dekat dengan Universitas

Sanata Dharma Mrican tempat dimana peneliti menempuh studi. Kecamatan

Depok terdapat tiga desa yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan

Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus depan dan terdapat 49 SD

yang terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta. Kecamatan Depok

dipilih karena jarang dilakukan analisis butir soal.

Berdasarkan yang dipaparkan peneliti, penelitian tentang analisis butir

soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap di Kecamatan Depok masih

jarang dilakukan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas

(25)

butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester tahun pelajaran 2014/2015

mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis validitas

isi, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan pada

26 SD di Kecamatan Depok, Sleman yang dibagi menjadi 23 SD Negeri dan

3 SD Swasta yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian ini

menganalisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun

pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas V SD.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas

V SD di Kecamatan Depok?

2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas

V SD di Kecamatan Depok?

3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan

akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn

(26)

4. Bagaimanakah daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas

V SD di Kecamatan Depok?

5. Bagaimanakah efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan

akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn

kelas V SD di Kecamatan Depok?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester

genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di

Kecamatan Depok?

2. Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester

genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di

Kecamatan Depok.

3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V

SD di Kecamatan Depok.

4. Mengetahui daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester

genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di

Kecamatan Depok.

5. Mengetahui efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V

(27)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang analisis butir soal.

b. Sebagai bahan acuan dalam evaluasi pembelajaran PKn supaya dapat

mengembangkan kualitas evaluasi.

c. Untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang

evaluasi pembelajaran PKn.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai cara

menganalisis butir soal tentang validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

b. Bagi Guru

Memberi masukan kepada guru dalam penyusunan soal agar lebih

memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada siswa.

c. Bagi Sekolah

Memberi masukan bagi pihak sekolah supaya dapat lebih

memperhatikan butir-butir soal yang akan diberikan kepada peserta

didik.

d. Bagi UPTD

Memberi tambahan arsip penelitian tentang analisis butir soal

sehingga dapat memberi masukan dalam pelaksanaan UAS supaya

(28)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan

yang menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,

dan efektifitas pengecoh. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi.

2. Pilihan Ganda

Pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang

belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa

pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar.

3. Validitas Isi

Validitas isi merupakan kesesuaian antara isi instrumen atau isi kurikulum

dengan materi yang diajarkan.

4. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan

atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil yang

sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.

5. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu pengukuran yang dapat memberikan

peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu atau

seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan

(29)

6. Daya Beda

Daya beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen

penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang

memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.

7. Efektifitas Pengecoh

Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut

pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah

pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.

8. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan pendidikan yang

mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang paham dengan

perannya sebagai warga negara melalui model pembelajaran yang

demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis.

9. Kecamatan Depok

Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di

Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang terbagi

(30)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Evaluasi

a. Definisi Evaluasi

Putra (2013: 75) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu

proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai

sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa. Evaluasi

adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan

mengukurnya dari segi nilai dan arti (Arifin, 2009: 5). Tyler (dalam

Arikunto, 2012: 3) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah

proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal

apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi

merupakan proses mengumpulkan data atau informasi untuk

mengetahui pencapaian belajar peserta didik (Mardapi, 2008: 9).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi

merupakan suatu proses pengukuran, penggambaran, dan

pengumpulan data yang sistematis. Data digunakan untuk menentukan

pemahaman peserta didik. Evaluasi bertujuan untuk menentukan

sejauh mana tujuan pendidikan sudah dicapai oleh siswa.

b. Tujuan Evaluasi

Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki

(31)

macam-macam aspek belajar yang bervariasi, sebagai sarana untuk

mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa,

dan menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.

Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa

tujuan yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik,

mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta

didik dengan kompetensi yang telah ditentukan, mengetahui

keunggulan dan kelemahan peserta didik, dan menentukan kenaikan

kelas. Arikunto (2012: 18) menjelaskan bahwa tujuan evaluasi antara

lain selektif, diagnostik, penempatan, dan pengukur keberhasilan.

Berdasarkan beberapa fungsi evaluasi dari atas, dapat

disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah memotivasi dan mengukur

pemahaman peserta didik yang berdasarkan tujuan dan kompetensi

yang telah ditentukan. Evaluasi juga bertujuan untuk dapat diketahui

kelebihan dan kelemahan peserta didik dalam pembelajaran.

c. Model Evaluasi

1) Evaluasi Formatif

Sukardi (2009: 58) menjelaskan bahwa evaluasi formatif

bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan guru

tentang siswa guna menentukan tingkat perkembangan siswa

dalam satuan unit proses belajar mengajar. Evaluasi formatif

diberikan pada akhir setiap program yang dilakukan untuk

mengetahui apakah program itu telah dikuasai atau belum atau

(32)

evaluasi formatif dilakukan secara periodik atau pada awal, tengah,

dan akhir dari proses pembelajaran (Sukardi, 2009: 58). Contoh

pelaksanaan evaluasi formatif adalah ulangan harian.

2) Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan oleh para guru setelah siswa

mengikuti proses pembelajaran dengan waktu tertentu, misalnya

pada akhir proses pembelajaran, termasuk pada akhir semester

(Sukardi, 2009: 57). Sulistyorini (2009: 90) menyatakan bahwa

evaluasi sumatif mencakup aspek yang luas yaitu afektif, kognitif,

dan psikomotor. Fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran dan

penentuan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti siswa

(Sukardi, 2009: 58). Contoh pelaksanaan evaluasi sumatif adalah

ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

2. Pilihan Ganda

a. Definisi Pilihan Ganda

Pilihan ganda merupakan tipe tes yang terdiri atas suatu

keterangan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus

memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah

disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Azwar (2015: 80) menyatakan

bahwa pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan

atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu

(33)

ganda merupakan jenis tes obyektif yang dapat mengukur

pengetahuan yang luas (Sukardi, 2009: 125).

Berdasarkan definisi tentang pilihan ganda di atas dapat

disimpulkan bahwa pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri

dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat

pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya

merupakan jawaban yang benar.

b. Kelebihan Pilihan Ganda

Sukardi (2009: 125) menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki

beberapa kelebihan yaitu seperti pada uraian berikut.

1) Tes pilihan ganda bersifat fleksibel.

2) Tes pilihan ganda dapat mencakup hampir seluruh bahan pelajaran.

3) Tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor siswa.

4) Pengoreksian jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dengan

adanya kunci jawaban.

5) Hasil jawaban siswa dapat dikoreksi bersama guru dan siswa.

c. Kelemahan Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan yaitu seperti pada

uraian berikut (Sukardi, 2009: 126).

1) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih

lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.

2) Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam

(34)

3) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab

dengan menebak.

3. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang dapat digunakan

untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai

tujuan secara lebih berguna dan tempat (Arikunto, 2012: 40). Instrumen

penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Sukardi,

2009: 88). Teknik nontes meliputi skala bertingkat (rating scale),

kuesioner, daftar cocok (check list), wawancara (interview), dan

pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009: 79). Keterangan dari

masing-masing jenis teknik nontes dijelaskan sebagai berikut.

a. Skala Bertingkat (rating scale)

Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap

suatu hasil pertimbangan.

b. Kuesioner

Kuesioner sering disebut angket. Kuesioner merupakan daftar

pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

c. Daftar Cocok (check list)

Daftar cocok atau check list merupakan deretan pernyataan yang

sudah tersedia kolom dan responden tinggal membubuhkan tanda

check.

d. Wawancara (interview)

Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan untuk

(35)

e. Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observation) yaitu suatu teknik yang dilakukan

dengan caara mengamati secara teliti serta mencatat secara sistematis.

Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk

mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa

pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang

melambangkan prestasi siswa (Sudijono, 2011: 67). Brown (dalam Azwar,

2015: 73) menyatakan bahwa teknik tes memiliki empat tipe meliputi tipe

memilih alternatif (tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe

Memasangkan), tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem.

Keterangan dari masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut.

a. Tipe Memilih Alternatif

Tipe ini responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang

dianggap terbaik dari beberapa pilihan jawaban yang ada. Tipe

memilih alternatif memiliki tiga tipe yaitu, tipe Pilihan Ganda, tipe

Benar-Salah, dan tipe Memasangkan.

1) Tipe Pilihan Ganda

Tipe pilihan ganda terdiri dari kalimat pertanyaan atau

pernyataan dan beberapa pilihan jawaban. Salah satu pilihan

jawaban merupakan jawaban yang benar.

2) Tipe Benar-Salah

Tipe benar-salah berupa pernyataan dan dua pilihan jawaban

yaitu benar dan salah. Responden akan memeriksa pernyataan

(36)

3) Tipe Memasangkan

Tipe memasangkan memiliki dua kelompok atau bagian.

Responden diharuskan untuk memasangkan dari kedua

kelompok atau bagian tersebut.

b. Tipe Jawaban Pendek

Tipe ini responden diminta untuk memberikan jawabannya dalam

bentuk kalimat pendek.

c. Tipe Karangan

Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang harus

memberikan jawaban yang terurai.

d. Tipe Problem

Tipe problem menghendaki responden merumuskan suatu prosedur

lebih dahulu yang akan digunakan dalam penyelesaian dari problem.

Suharsimi (dalam Sulistyorini, 2009: 161) menyatakan bahwa

suatu instrumen penilaian dapat dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri

tertentu. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik

antara lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas

pengecoh. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai

berikut.

a. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran tergolong sedang dan tidak terlalu mudah atau

(37)

b. Daya Deda

Daya beda yang baik jika bernilai positif dan memiliki nilai yang

tinggi.

c. Efektifitas Pengecoh

Pengecoh yang baik jika ada siswa yang terkecoh dalam memilih

pengecoh.

Instrumen penilaian dikatakan baik jika memenuhi beberapa

persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,

praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Keterangan dari

masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut.

a. Validitas

Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid jika dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Data yang dihasilkan dari instrumen penilaian

sesuai dengan kenyataan juga bisa dikatakan valid.

b. Reliabilitas

Instrumen penilaian dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen

penilaian dapat dipercaya karena hasil yang bersifat ajeg dan tidak

berubah-ubah dari waktu ke waktu.

c. Objektivitas

Instrumen penilaian dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan

instrumen penilaian tidak ada unsur pribadi atau tidak ada faktor

(38)

d. Praktikabilitas

Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan,

mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas.

e. Ekonomis

Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan

tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan

waktu yang lama.

4. Analisis Butir Soal

Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menyatakan bahwa analisis

butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan butir soal

melalui informasi dari jawaban peserta tes guna untuk meningkatkan

mutu butir soal. Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara

menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh,

menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134).

Sudjana (2012: 149) menyatakan bahwa analisis butir soal juga bisa

menggunakan analisis daya beda.

Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal merupakan

penelitian, pengakajian, dan penyelidikan yang menganalisis validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

Analisis butir soal pada umumnya ada dua cara, yaitu analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif mengkaji soal dalam

hal kelayakan pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan

format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Kusaeri dan Suprananto

(39)

butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik diperoleh

dari soal yang telah diujikan.

5. Validitas

a. Definisi Validitas

Sudijono (2011: 163) mengemukakan bahwa validitas

merupakan salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik.

Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa validitas adalah derajat yang

menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.

Sugiyono (2014: 172) mengemukakan bahwa validitas itu merupakan

instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Arikunto (2012: 80) menyatakan bahwa validitas

merupakan sebuah tes yang dikatakan valid jika tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur. Validitas adalah sebuah tes yang dapat

memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas

merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Validitas juga merupakan suatu tes hasil

belajar yang baik karena dapat memberikan informasi yang sesuai.

b. Macam-macam Validitas

Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas permukaan,

(40)

1) Validitas Permukaan

Validitas permukaan melihat dari sisi muka atau tampang dari

instrumen yang secara sepintas suatu tes telah dianggap baik atau

belum dalam mengungkap fenomena yang akan diukur (Arifin.

2009: 248). Tes yang secara sepintas dianggap baik maka tes

tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas

permukaan.

2) Validitas Logis

Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang

memenuhi yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil

penalaran (Arikunto, 2012: 80). Validitas isi ada dua macam,

validitas isi dan validitas konstruk (Widoyoko, 2015: 145).

a) Validitas Isi

Azwar (2015: 175) menjelaskan bahwa validitas isi

menunjukkan sejauhmana butir-butir dalam tes mencakup

keseluruhan isi yang tetap relevan dan tidak keluar dari tujuan

pengukuran. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan materi (Sugiyono,

2014: 182). Surapranata (2009: 51) menjelaskan bahwa

validitas isi juga disebut validitas kurikulum yang berarti suatu

alat ukur dianggap valid apabila sesuai dengan isi kurikulum

yang hendak diukur. Validitas isi menyangkut tingkatan

dimana item-item skala menggambarkan ranah konsep yang

(41)

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian antara

isi instrumen atau isi kurikulum dengan materi. Validitas isi

mengukur tujuan tertentu yang telah ditetapkan yang sesuai

atau relevan dengan materi atau isi. Validitas isi bisa dilakukan

dengan cara melihat kesesuaian antara standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator dengan butir soal dalam tes.

b) Validitas Konstrak

Validitas konstrak berhubungan dengan pertanyaan sampai

mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis yang akan

diukur (Arifin, 2009: 257). Arikunto (2012: 82) menjelaskan

bahwa tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir

soal yang digunakan dapat mengukur setiap aspek berpikir.

Azwar (2015: 175) menyebutkan bahwa validitas konstrak

merupakan validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes

mengukut konstrak teoritik yang hendak diukur.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa validitas konstrak merupakan validitas yang mengukur

sampai mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis,

aspek berpikir, dan konstrak teoritik yang hendak diukur.

3) Validitas Empiris

Arifin (2009: 249) mengemukakan bahwa validitas empiris

mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu

(42)

dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika sudah diuji dari

pengalaman (Arikunto, 2012:81). Validitas empiris ada dua

macam yaitu validitas konkuren, dan validitas prediktif

(Sulistyorini, 2009: 166). Widoyoko (2015: 150) menjelaskan

bahwa validitas konkuren merupakan validitas yang hasilnya

sesuai dengan kriteria yang sudah ada atau berhubungan dengan

kriteria yang sudah ada. Validitas prediktif merupakan validitas

yang memiliki kemampuan memprediksikan apa yang akan terjadi

di masa yang akan datang (Surapranata, 2009: 54).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang

termasuk dalam validitas logis.

c. Kriteria Validitas

Kriteria validitas harus memiliki skor lebih dari 0,30, jika

kurang dari 0,30 bisa dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2014: 178).

Azwar (2015: 176) menyatakan bahwa dalam kriteria validitas

terdapat hubungan skor hasil tes dengan skor dari kriteria yang bisa

disebut analisis korelasional. Berikut ini merupakan tabel mengenai

kriteria validitas berdasarkan pendapat Surapranata (2004: 59).

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi

No. Koefisien Korelasi Makna 1 0,00 – 0,20 Sangat rendah 2 0,20 – 0,40 Rendah 3 0,40 – 0,60 Cukup 4 0,60 – 0,80 Tinggi 5 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

(43)

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi dibagi

ke dalam lima bagian yaitu koefisien korelasi 0,00 – 0,20 yang

bermakna sangat rendah, 0,20 – 0,40 yang bermakna rendah, 0,40 –

0,60 yang bermakna cukup, 0,60 – 0,80 yang bermakna tinggi, dan

0,80 – 1,00 yang bermakna sangat tinggi.

d. Rumus Validitas

Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari

Pearson. Validitas soal diukur dengan menggunakan rumus validitas

sebagai berikut (Masidjo, 2008: 247).

Keterangan:

rxy

: koefisien korelasi

∑x : jumlah skor dalam x (skor item per butir)

∑y : jumlah skor dalam y (skor item total)

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan

∑x2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam x

∑y2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam y

N : jumlah responden

6. Reliabilitas

a. Definisi Reliabilitas

Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sama

dengan konsistensi atau keajegan. Reliabilitas merupakan derajad

(44)

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2014: 173). Reliabilitas merupakan ketetapan suatu alat

penilaian tersebut dalam menilai apa yang dinilainya atau alat

penilaian tersebut digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang

sama (Sudjana, 2012: 16). Arifin (2009: 258) mengemukakan bahwa

reliabilitas merupakan tingkat atau derajad konsistensi dari suatu

instrumen yaitu suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan

hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu

atau kesempatan yang berbeda.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan

atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil

yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.

b. Kriteria Reliabilitas

Kriteria reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang

berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas suatu tes (mendekati 1),

semakin tinggi pula ketepatannya (Kusaeri dan Suprananto, 2012:

177). Sukardi (2008: 127) menyatakan bahwa suatu instrumen

mempunyai nilai reliabilitas tinggi jika hasil yang konsisten dalam

mengukur apa yang akan diukur. Suatu tes dapat dikatakan reliabel

jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok

yang sama dan pada waktu yang berbeda (Arifin, 2009: 258). Kriteria

reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki (2014: 119) seperti pada

(45)

Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas

No. Koefisien Reliabilitas Makna

1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah 2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah 3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup 4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi 5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi

Sumber: Basuki (2014: 119)

Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima

bagian, yaitu koefisien reliabilitas antara 0,00 – 0,19 yang bermakna

amat rendah, antara 0,20 – 0,39 yang bermakna rendah, antara 0,40 –

0,69 yang bermakna cukup, antara 0,70 – 0,89 yang bermakna tinggi,

dan antara 0,90 – 1,00 yang bermakna amat tinggi.

7. Tingkat Kesukaran

a. Definisi Tingkat Kesukaran

Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa

definisi tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu. Arikunto (2012: 223)

mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan bilangan yang

dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Tingkat

kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran

suatu soal atau suatu soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu

mudah (Arifin, 2009: 266).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat

kesukaran merupakan suatu pengukuran yang dapat memberikan

(46)

atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.

b. Kriteria Tingkat Kesukaran

Kriteria dalam tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran

antara 0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar

0,00 menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar

1,0 menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012:

223). Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa

semakin besar tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan,

berarti semakin mudah soal itu dan besarnya tingkat kesukaran

berkisar dari 0 sampai 1. Berikut ini merupakan kriteria tingkat

kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi (2001: 192).

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran

No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna

1 0,00 – 0,30 Sulit 2 0,31 – 0,70 Sedang 3 0,71 – 1,00 Mudah Sumber : Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)

Tabel 2.3 merupakan tabel karakteristik tingkat kesukaran yang

berkisar antara 0,00 – 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 – 0,70

termasuk soal yang sedang, dan 0,71 – 1,00 termasuk soal yang

mudah. Proporsi atau perbandingan antara soal kategori mudah,

sedang, dan sukar yang bisa digunakan adalah perbandingan 3-5-2

yang artinya 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit

(Sulistyorini, 2009: 174). Proporsi tersebut dapat dilihat ke dalam

(47)

Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran

Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi

Mudah 30%

Sedang 50%

Sulit 20%

Sumber: Sulistyorini (2009: 174)

Tabel 2.4 tentang proporsi tingkat kesukaran tersebut bahwa tingkat

kesukaran dapat dikatakan baik jika memiliki proporsi tingkat

kesukaran dengan kategori mudah sebesar 30%, kategori sedang

sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%.

c. Rumus Tingkat Kesukaran

Istilah dalam evaluasi, tingkat kesukaran diberi simbol P (p besar),

singkatan dari proporsi. Arikunto (2012: 223) menyatakan bahwa

rumus mencari P adalah:

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

8. Daya Beda

a. Definisi Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan butir soal dapat membedakan

antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum

menguasai materi yang diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175).

(48)

tujuan untuk mengetahui kesanggupan instrumen penilaian dalam

membedakan siswa yang tergolong berprestasi dengan siswa yang

tergolong lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Daya beda adalah

pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta

didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang

kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin,

2009: 273).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa daya

beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen

penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang

memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.

b. Kriteria Daya Beda

Daya beda berarti semakin tinggi daya beda berarti semakin

tinggi kemampuan soal membedakan siswa yang telah memahami

materi dengan siswa yang belum memahami materi dan daya beda

berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 (Kusaeri dan Suprananto,

2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan pendapat Arikunto (2012:

232) seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda

No. Kriteria Daya Beda Makna

1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Baik sekali

Sumber: Arikunto (2012: 232)

Tabel 2.5 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20

(49)

bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Ebel (dalam

Arifin, 2009: 274) menyatakan bahwa daya beda berkisar antara 0 –

0,19 dikatakan buruk, 0,20 – 0,29 dikatakan cukup, 0,30 – 0,39

dikatakan baik, dan 0,40 ke atas dikatakan sangat baik.

c. Rumus Daya Beda

Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa daya beda dapat digunakan

rumus sebagai berikut.

Keterangan:

DP = daya pembeda soal.

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah.

WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas.

n = 27% x N

9. Efektivitas Pengecoh

a. Pengertian Efektivitas Pengecoh

Efektifitas Pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil suatu

tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika peserta didik terkecoh

dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan menyebabkan

jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban

(Sudijono, 2011: 409). Arifin (2009: 279) menyatakan bahwa

pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih

pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Efektifitas pengecoh

bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya suatu pilihan

(50)

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas

pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut pengecoh

akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah

pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.

b. Kriteria Efektifitas Pengecoh

Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan

dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%

pengikut tes. Pengecoh dikatakan berfungsi jika semua pengecoh ada

pemilihnya dan dikatakan tidak berfungsi jika ada pengecoh yang

tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015: 143).

c. Rumus Efektivitas Pengecoh

Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa efektifitas pengecoh dihitung

dengan rumus sebagai berikut.

IP =

Keterangan:

IP = indeks pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memilik pengecoh

N = jumlah peserta didik yang ikut tes

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal

n = jumlah alternatif jawaban (opsi)

(51)

10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan suatu program

pendidikan yang menggabungkan unsur-unsur substantif dari

komponen Civic Education melalui model pembelajaran yang

demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang

demokratis (Ubaedillah dan Rozak, 2012: 15). Erwin (2011: 3)

menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu

bentuk pendidikan kebangsaan dan kewarganegaraan dari suatu

negara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan orang

dewasa yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang

memahami perannya sebagai warga negara (Wahab dan Sapriya,

2011: 32).

Berdasarkan definisi di atas, Pendidikan Kewarganegaraan

merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa menjadi warga

negara yang paham dengan perannya sebagai warga negara melalui

model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam

lingkungan yang demokratis.

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran PKn kelas V semester 2 tahun pelajaran 2014/2015

(52)

Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

3. Memahami kebebasan berorganisasi.

3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi.

3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.

3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah.

4. Menghargai keputusan bersama.

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

4.2 Mematuhi keputusan bersama.

Tabel 2.6 merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

pada mata pelajaran PKn kelas V SD semester genap. Standar

Kompetensi ada 2 poin yaitu (3) Memahami kebebasan berorganisasi

(4) Menghargai keputusan bersama. Kompetensi Dasar ada lima poin,

tiga poin pada Standar Kompetensi 3 dan dua poin pada Standar

Kompetensi 4.

11.Iteman

Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak

(software) yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan

tes yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes

berdasarkan data empiris (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 178). Analisis

data dengan menggunakan Iteman perlu membuat input data dalam

(53)

Gambar 2.1 Input Data Iteman

Gambar 2.1 merupakan input data yang akan diolah dengan

menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Input data Iteman

memiliki lima baris. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit, soal

yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi kunci

jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat berisi

soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima

berisi data siswa dan jawaban siswa. Jika input data telah dibuat,

selanjutnya membuka software MicroCat Iteman dengan cara klik dua

kali (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 181).

(54)

Gambar 2.2 tentang menjalankan Iteman, langkah pertama adalah

mengetik judul input data (contohnya INPUT.TXT) setelah enter the

name of the input file, kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya

akan berisi hasil analisis iteman (contohnya OUTPUT.TXT) setelah enter

the name of the output file, kemudian enter. Masukkan huruf “Y”,

kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya akan berisi skor hasil

analisis (contohnya SCORE.TXT) setelah enter the name of the score file,

kemudian anter. Selanjutnya akan muncul file hasil analisis atau output

Iteman di dalam folder yang sama dengan software Iteman berada.

Berikut merupakan tampilan hasil analisis dengan software Iteman.

Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1

Gambar 2.3 merupakan tampilan hasil analisis dengan menggunakan

Software Iteman. Kusaeri dan Suprananto (2012: 179) menjelaskan bawa

Prop. Correct adalah tingkat kesukaran, Point Biser adalah daya beda,

dan Prop. Endorsing adalah efektifitas pengecoh. Berikut merupakan

Gambar

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi
tabel berikut ini.
Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima
Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan bahwa kadar siklamat pada masing-masing sampel tidak melebihi kadar yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Observasi pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pembimbing dari mahasiswa yang bersangkutan. Observasi

Kenaikan tingkat efisiensi sebesar 0,04% dari tahun 2009 ke tahun 2010 menunjukkan bahwa gempa bumi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu tidak berdampak signifikan terhadap

Penyair tidak menyebutkan adat tasybih dan wajh syibh nya, karena akan memberi kesan bahwa musyabbah lebih lemah dari musyabbah bih , dan memaksakan

[r]

F(hhi{qryJJjFd!Ffuliei hi dq &a Ftuuhd {dt

Karena pada metode Tsukamoto operasi himpunan yang digunakan adalah konjungsi (AND), maka nilai keanggotaan antesden dari fuzzy [R1] adalah irisan dari nilai keanggotaan

Buat actor baru (subclass actor) dengan cara klik kanan di actor (spt gambar 7 namun di tombol Actor) lalu pilih new subclass kemudian pilih gambarnya dan beri nama