ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Arum Tyas Asih Universitas Sanata Dharma
2016
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST
SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON
CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT
Arum Tyas Asih Sanata Dharma University
2016
The background of this study was to determine the quality of a test by analyzing the evaluation of the question items. The educational evaluation is a process of a decision-making to know how far the students can achieve the learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.
The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.
The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good function were 2 items (40%) and
the question’s humbug which were not have a good function are 18 items (60%).
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arum Tyas Asih
NIM : 121134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arum Tyas Asih
NIM : 121134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
SKRIPSI
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Oleh:
Arum Tyas Asih
121134060
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I,
Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal: 4 Februari 2016
Pembimbing II,
iii
SKRIPSI
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Arum Tyas Asih
NIM: 121134060
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 18 Februari 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ...
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ...
Anggota 1 : Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ...
Anggota 2 : Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. ...
Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. ...
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantaraku
Bunda Maria Penolongku
Santa Agnes Pelindungku
Bapak dan Ibu terkasih
Saudaraku Mbak Uut dan Mas Itok tersayang
Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku
v
MOTTO
Iman tanpa perbuatan adalah mati, perbuatan tanpa iman adalah sia-sia.
(Alkitab)
Berbagai ide yang melintas di benak sering lebih lengkap dibanding kalau kita
menciptakannya dengan susah payah.
(La Rochefoucauld)
Keunggulan dalam berkata-kata menciptakan kepercayaan diri, keunggulan dalam
berpikir menciptakan sesuatu yang besar, keunggulan dalam memberi
menciptakan cinta.
(Laotze)
Tidak ada obat sehebat harapan, tidak ada tonik sekuat pengharapan akan masa
mendatang.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Peneliti,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arum Tyas Asih
Nomor Mahasiswa : 121134060
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 18 Februari 2016
Yang menyatakan,
viii
ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Arum Tyas Asih Universitas Sanata Dharma
2016
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN
DEPOK DISTRICT learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.
The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.
The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good
function were 2 items (40%) and the question’s humbug which were not have a
good function are 18 items (60%).
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan atas segala penyertaan, kesehatan, terang Roh
KudusMu, bimbingan dan berakatMu sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK” ini
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan,
bimbingan, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
telah mengizin peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan
dukungan kepada peneliti selama penulisan skripsi.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan
kepada peneliti selama penulisan skripsi.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran
kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran
kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
7. Pihak UPTD, Bappeda, dan pihak Sekolah Dasar yang telah memberikan
xi
8. Bapak, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan dorongan, dukungan secara
material maupun spiritual.
9. Teman-teman seperjuangan Tina, Riza, Lia, Intan, Stefi, Sinta, Erlin, Yosi,
Titis, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang telah memberikan
dukungannya.
10.Teman-teman PGSD 2012.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu selama penyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bagi semua pihak
yang membacanya.
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Peneliti,
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Definisi Operasional ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Evaluasi ... 10
2. Pilihan Ganda ... 12
3. Instrumen Penelitian ... 14
4. Analisis Butir Soal ... 18
5. Validitas ... 19
xiii
7. Tingkat Kesukaran ... 25
8. Daya Beda ... 27
9. Efektifitas Pengecoh ... 29
10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 31
11.Iteman ... 32
B. Penelitian yang Relevan ... 35
C. Kerangka Berpikir ... 38
D. Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
A. Jenis Penelitian ... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
C. Populasi dan Sampel ... 41
D. Variabel Penelitian ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Instrumen Penelitian ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Deskripsi Penelitian ... 55
B. Hasil Penelitian ... 56
1. Validitas Isi ... 56
2. Reliabilitas ... 59
3. Tingkat Kesukaran ... 61
4. Daya Beda ... 66
5. Efektifitas Pengecoh ... 70
C. Pembahasan ... 87
1. Validitas Isi ... 87
2. Reliabilitas ... 88
3. Tingkat Kesukaran ... 89
4. Daya Beda ... 90
5. Efektifitas Pengecoh ... 91
6. Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh ... 92
xiv
A. Kesimpulan ... 96
B. Keterbatasan Penelitian ... 97
C. Saran ... 98
DAFTAR REFERENSI ... 99
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Koefisien Korelasi ... 22
Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas ... 25
Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 26
Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 27
Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda ... 28
Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 32
Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ... 41
Tabel 3.2 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok yang diteliti ... 43
Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS ... 46
Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ... 50
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 51
Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 52
Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ... 53
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi ... 56
Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi ... 58
Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas ... 60
Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 61
Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 62
Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 62
Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ... 64
Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran ... 65
Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda ... 67
Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda ... 68
Tabel 4.11 Persentase Daya Beda ... 69
Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh ... 72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Input Data Iteman ... 33
Gambar 2.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 33
Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1 ... 34
Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2 ... 35
Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan ... 37
Gambar 3.1 Input Data Iteman ... 47
Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 48
Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Iteman ... 50
Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman ... 51
Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman ... 52
Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman ... 54
Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi ... 59
Gambar 4.2 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman ... 60
Gambar 4.3 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 63
Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran ... 65
Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 67
Gambar 4.6 Diagram Daya Beda ... 70
Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 71
Gambar 4.8 Diagram Efektifitas Pengecoh ... 85
Gambar 4.9 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 93
Gambar 4.10 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 94
xvii
Surat Izin Penelitian ...
Daftar Nama Mahasiswa ...
Surat Keterangan Penelitian ...
Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok ...
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas
V SD di Kecamatan Depok ...
Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V ...
Data Check List ...
Hasil Analisis Data Menggunakan Software MicroCat Iteman
versi 3.00 ...
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator ...
Analisis Validitas Isi ...
Rekap Hasil Analisis Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya
Beda, dan Efektifitas Pengecoh ...
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan
sampai sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013: 75).
Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu
menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek belajar yang
bervariasi, sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui,
memotivasi belajar siswa, dan menyediakan informasi untuk tujuan
bimbingan dan konseling. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat
evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan
definisi alat evaluasi atau instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat
digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan secara
lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40).
Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu
teknik nontes dan teknik tes (Sukardi, 2009: 88). Teknik nontes meliputi
skala bertingkat (rating scale), kuesioner, daftar cocok (check list),
wawancara (interview), dan pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009:
79). Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur
dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah,
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa (Sudijono,
2011: 67). Tugas yang berupa pertanyaan atau perintah bisa juga disebut butir
lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir
soal dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki
validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto,
2012: 72).
Butir soal dalam tes perlu dianalisis mengenai validitas isi, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh supaya dapat
mengetahui baik tidaknya suatu soal. Surapranata (2009: 51) menyatakan
bahwa validitas isi merupakan suatu alat ukur yang dipandang valid jika
sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Reliabilitas merupakan
ketetapan suatu alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya dan saat
digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2012: 16).
Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan tingkat kesukaran
adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu.
Daya beda merupakan analisis daya pembeda yang mengkaji butir-butir soal
dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa
yang tergolong mampu atau berprestasi dengan siswa yang tergolong kurang
lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Efektifitas Pengecoh merupakan
jawaban salah dari hasil suatu tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika
peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan
menyebabkan jawaban menjadi salah (Sudijono, 2011: 409).
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah SD Negeri Samirono
menjelaskan bahwa selama ini telah ada penelitian tentang analisis butir soal
yang dilakukan di SD N Samirono. Peneliti berasal dari Universitas Negeri
penelitian tersebut dilakukan sudah sangat lama yaitu sekitar belasan tahun
yang lalu. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tentang analisis butir soal
masih jarang dilakukan khususnya di Kecamatan Depok.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, peneliti tertarik
mengangkat masalah ini untuk mengetahui seberapa baik validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal.
Butir soal dalam suatu tes dianalisis untuk mengetahui kualitas butir soal
yang dapat dilihat dari validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang dianalisis pada butir soal pilihan
ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis butir soal
menggunakan dua cara yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif merupakan pengkajian soal berdasarkan prinsip-prinsip
pengukuran dan format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Analisis
kualitatif meliputi analisis validitas isi. Analisis kuantitatif merupakan
pengkajian butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik
diperoleh dari soal yang telah diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 173).
Analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh.
Analisis butir soal pilihan ganda dipilih karena dapat mencakup hampir
seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan (Sukardi, 2009: 126). Butir soal
tersebut dibuat berdasarkan Standar Kompetensi pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Penggunaan kurikulum
menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Hanya terdapat 5 SD saja yang
menggunakan kurikulum 2013 dari 54 SD di kecamatan Depok, Sleman.
Butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dipilih pada
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan
Depok. Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dipilih karena bertepatan
dengan studi yang sedang ditempuh oleh siswa SD. Mata pelajaran PKn
semester genap terdapat 2 poin dalam Standar Kompetensi yaitu, (3)
memahami kebebasan berorganisasi, dan (4) menghargai keputusan bersama.
Mata pelajaran PKn dipilih karena materi pada mata pelajaran PKn kelas V
semester genap berhungan dengan kehidupan sosial antara lain berorganisasi
dan toleransi antar sesama. Analisis butir soal dilakukan pada kelas V karena
siswa kelas V sudah cukup besar untuk dilakukan penelitian sehingga hasil
jawaban siswa kelas V diharapkan akan memberikan hasil yang obyektif.
Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
Kabupaten Sleman. Lokasi dari Kecamatan Depok dekat dengan Universitas
Sanata Dharma Mrican tempat dimana peneliti menempuh studi. Kecamatan
Depok terdapat tiga desa yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan
Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus depan dan terdapat 49 SD
yang terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta. Kecamatan Depok
dipilih karena jarang dilakukan analisis butir soal.
Berdasarkan yang dipaparkan peneliti, penelitian tentang analisis butir
soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap di Kecamatan Depok masih
jarang dilakukan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas
butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis validitas
isi, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan pada
26 SD di Kecamatan Depok, Sleman yang dibagi menjadi 23 SD Negeri dan
3 SD Swasta yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian ini
menganalisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas V SD.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan
akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
4. Bagaimanakah daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
5. Bagaimanakah efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan
akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas V SD di Kecamatan Depok?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok?
2. Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok.
3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
SD di Kecamatan Depok.
4. Mengetahui daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok.
5. Mengetahui efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang analisis butir soal.
b. Sebagai bahan acuan dalam evaluasi pembelajaran PKn supaya dapat
mengembangkan kualitas evaluasi.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang
evaluasi pembelajaran PKn.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai cara
menganalisis butir soal tentang validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
b. Bagi Guru
Memberi masukan kepada guru dalam penyusunan soal agar lebih
memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada siswa.
c. Bagi Sekolah
Memberi masukan bagi pihak sekolah supaya dapat lebih
memperhatikan butir-butir soal yang akan diberikan kepada peserta
didik.
d. Bagi UPTD
Memberi tambahan arsip penelitian tentang analisis butir soal
sehingga dapat memberi masukan dalam pelaksanaan UAS supaya
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan
yang menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi.
2. Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang
belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa
pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar.
3. Validitas Isi
Validitas isi merupakan kesesuaian antara isi instrumen atau isi kurikulum
dengan materi yang diajarkan.
4. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan
atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil yang
sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.
5. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu pengukuran yang dapat memberikan
peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu atau
seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan
6. Daya Beda
Daya beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen
penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang
memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.
7. Efektifitas Pengecoh
Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut
pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah
pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.
8. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan pendidikan yang
mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang paham dengan
perannya sebagai warga negara melalui model pembelajaran yang
demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis.
9. Kecamatan Depok
Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang terbagi
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Evaluasi
a. Definisi Evaluasi
Putra (2013: 75) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu
proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa. Evaluasi
adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan
mengukurnya dari segi nilai dan arti (Arifin, 2009: 5). Tyler (dalam
Arikunto, 2012: 3) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal
apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi
merupakan proses mengumpulkan data atau informasi untuk
mengetahui pencapaian belajar peserta didik (Mardapi, 2008: 9).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses pengukuran, penggambaran, dan
pengumpulan data yang sistematis. Data digunakan untuk menentukan
pemahaman peserta didik. Evaluasi bertujuan untuk menentukan
sejauh mana tujuan pendidikan sudah dicapai oleh siswa.
b. Tujuan Evaluasi
Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki
macam-macam aspek belajar yang bervariasi, sebagai sarana untuk
mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa,
dan menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa
tujuan yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik,
mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan kompetensi yang telah ditentukan, mengetahui
keunggulan dan kelemahan peserta didik, dan menentukan kenaikan
kelas. Arikunto (2012: 18) menjelaskan bahwa tujuan evaluasi antara
lain selektif, diagnostik, penempatan, dan pengukur keberhasilan.
Berdasarkan beberapa fungsi evaluasi dari atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah memotivasi dan mengukur
pemahaman peserta didik yang berdasarkan tujuan dan kompetensi
yang telah ditentukan. Evaluasi juga bertujuan untuk dapat diketahui
kelebihan dan kelemahan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Model Evaluasi
1) Evaluasi Formatif
Sukardi (2009: 58) menjelaskan bahwa evaluasi formatif
bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan guru
tentang siswa guna menentukan tingkat perkembangan siswa
dalam satuan unit proses belajar mengajar. Evaluasi formatif
diberikan pada akhir setiap program yang dilakukan untuk
mengetahui apakah program itu telah dikuasai atau belum atau
evaluasi formatif dilakukan secara periodik atau pada awal, tengah,
dan akhir dari proses pembelajaran (Sukardi, 2009: 58). Contoh
pelaksanaan evaluasi formatif adalah ulangan harian.
2) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan oleh para guru setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan waktu tertentu, misalnya
pada akhir proses pembelajaran, termasuk pada akhir semester
(Sukardi, 2009: 57). Sulistyorini (2009: 90) menyatakan bahwa
evaluasi sumatif mencakup aspek yang luas yaitu afektif, kognitif,
dan psikomotor. Fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran dan
penentuan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti siswa
(Sukardi, 2009: 58). Contoh pelaksanaan evaluasi sumatif adalah
ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
2. Pilihan Ganda
a. Definisi Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan tipe tes yang terdiri atas suatu
keterangan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus
memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Azwar (2015: 80) menyatakan
bahwa pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan
atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu
ganda merupakan jenis tes obyektif yang dapat mengukur
pengetahuan yang luas (Sukardi, 2009: 125).
Berdasarkan definisi tentang pilihan ganda di atas dapat
disimpulkan bahwa pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri
dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat
pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya
merupakan jawaban yang benar.
b. Kelebihan Pilihan Ganda
Sukardi (2009: 125) menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki
beberapa kelebihan yaitu seperti pada uraian berikut.
1) Tes pilihan ganda bersifat fleksibel.
2) Tes pilihan ganda dapat mencakup hampir seluruh bahan pelajaran.
3) Tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor siswa.
4) Pengoreksian jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dengan
adanya kunci jawaban.
5) Hasil jawaban siswa dapat dikoreksi bersama guru dan siswa.
c. Kelemahan Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan yaitu seperti pada
uraian berikut (Sukardi, 2009: 126).
1) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.
2) Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
3) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab
dengan menebak.
3. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih berguna dan tempat (Arikunto, 2012: 40). Instrumen
penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Sukardi,
2009: 88). Teknik nontes meliputi skala bertingkat (rating scale),
kuesioner, daftar cocok (check list), wawancara (interview), dan
pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009: 79). Keterangan dari
masing-masing jenis teknik nontes dijelaskan sebagai berikut.
a. Skala Bertingkat (rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap
suatu hasil pertimbangan.
b. Kuesioner
Kuesioner sering disebut angket. Kuesioner merupakan daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
c. Daftar Cocok (check list)
Daftar cocok atau check list merupakan deretan pernyataan yang
sudah tersedia kolom dan responden tinggal membubuhkan tanda
check.
d. Wawancara (interview)
Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan untuk
e. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observation) yaitu suatu teknik yang dilakukan
dengan caara mengamati secara teliti serta mencatat secara sistematis.
Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk
mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa
pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan prestasi siswa (Sudijono, 2011: 67). Brown (dalam Azwar,
2015: 73) menyatakan bahwa teknik tes memiliki empat tipe meliputi tipe
memilih alternatif (tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe
Memasangkan), tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem.
Keterangan dari masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut.
a. Tipe Memilih Alternatif
Tipe ini responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang
dianggap terbaik dari beberapa pilihan jawaban yang ada. Tipe
memilih alternatif memiliki tiga tipe yaitu, tipe Pilihan Ganda, tipe
Benar-Salah, dan tipe Memasangkan.
1) Tipe Pilihan Ganda
Tipe pilihan ganda terdiri dari kalimat pertanyaan atau
pernyataan dan beberapa pilihan jawaban. Salah satu pilihan
jawaban merupakan jawaban yang benar.
2) Tipe Benar-Salah
Tipe benar-salah berupa pernyataan dan dua pilihan jawaban
yaitu benar dan salah. Responden akan memeriksa pernyataan
3) Tipe Memasangkan
Tipe memasangkan memiliki dua kelompok atau bagian.
Responden diharuskan untuk memasangkan dari kedua
kelompok atau bagian tersebut.
b. Tipe Jawaban Pendek
Tipe ini responden diminta untuk memberikan jawabannya dalam
bentuk kalimat pendek.
c. Tipe Karangan
Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang harus
memberikan jawaban yang terurai.
d. Tipe Problem
Tipe problem menghendaki responden merumuskan suatu prosedur
lebih dahulu yang akan digunakan dalam penyelesaian dari problem.
Suharsimi (dalam Sulistyorini, 2009: 161) menyatakan bahwa
suatu instrumen penilaian dapat dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri
tertentu. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik
antara lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas
pengecoh. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai
berikut.
a. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran tergolong sedang dan tidak terlalu mudah atau
b. Daya Deda
Daya beda yang baik jika bernilai positif dan memiliki nilai yang
tinggi.
c. Efektifitas Pengecoh
Pengecoh yang baik jika ada siswa yang terkecoh dalam memilih
pengecoh.
Instrumen penilaian dikatakan baik jika memenuhi beberapa
persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Keterangan dari
masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut.
a. Validitas
Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid jika dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Data yang dihasilkan dari instrumen penilaian
sesuai dengan kenyataan juga bisa dikatakan valid.
b. Reliabilitas
Instrumen penilaian dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen
penilaian dapat dipercaya karena hasil yang bersifat ajeg dan tidak
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
c. Objektivitas
Instrumen penilaian dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan
instrumen penilaian tidak ada unsur pribadi atau tidak ada faktor
d. Praktikabilitas
Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan,
mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas.
e. Ekonomis
Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan
tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan
waktu yang lama.
4. Analisis Butir Soal
Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menyatakan bahwa analisis
butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan butir soal
melalui informasi dari jawaban peserta tes guna untuk meningkatkan
mutu butir soal. Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara
menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh,
menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134).
Sudjana (2012: 149) menyatakan bahwa analisis butir soal juga bisa
menggunakan analisis daya beda.
Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal merupakan
penelitian, pengakajian, dan penyelidikan yang menganalisis validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
Analisis butir soal pada umumnya ada dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif mengkaji soal dalam
hal kelayakan pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan
format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Kusaeri dan Suprananto
butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik diperoleh
dari soal yang telah diujikan.
5. Validitas
a. Definisi Validitas
Sudijono (2011: 163) mengemukakan bahwa validitas
merupakan salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik.
Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa validitas adalah derajat yang
menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.
Sugiyono (2014: 172) mengemukakan bahwa validitas itu merupakan
instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Arikunto (2012: 80) menyatakan bahwa validitas
merupakan sebuah tes yang dikatakan valid jika tes tersebut mengukur
apa yang hendak diukur. Validitas adalah sebuah tes yang dapat
memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas juga merupakan suatu tes hasil
belajar yang baik karena dapat memberikan informasi yang sesuai.
b. Macam-macam Validitas
Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas permukaan,
1) Validitas Permukaan
Validitas permukaan melihat dari sisi muka atau tampang dari
instrumen yang secara sepintas suatu tes telah dianggap baik atau
belum dalam mengungkap fenomena yang akan diukur (Arifin.
2009: 248). Tes yang secara sepintas dianggap baik maka tes
tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas
permukaan.
2) Validitas Logis
Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang
memenuhi yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran (Arikunto, 2012: 80). Validitas isi ada dua macam,
validitas isi dan validitas konstruk (Widoyoko, 2015: 145).
a) Validitas Isi
Azwar (2015: 175) menjelaskan bahwa validitas isi
menunjukkan sejauhmana butir-butir dalam tes mencakup
keseluruhan isi yang tetap relevan dan tidak keluar dari tujuan
pengukuran. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi (Sugiyono,
2014: 182). Surapranata (2009: 51) menjelaskan bahwa
validitas isi juga disebut validitas kurikulum yang berarti suatu
alat ukur dianggap valid apabila sesuai dengan isi kurikulum
yang hendak diukur. Validitas isi menyangkut tingkatan
dimana item-item skala menggambarkan ranah konsep yang
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian antara
isi instrumen atau isi kurikulum dengan materi. Validitas isi
mengukur tujuan tertentu yang telah ditetapkan yang sesuai
atau relevan dengan materi atau isi. Validitas isi bisa dilakukan
dengan cara melihat kesesuaian antara standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator dengan butir soal dalam tes.
b) Validitas Konstrak
Validitas konstrak berhubungan dengan pertanyaan sampai
mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis yang akan
diukur (Arifin, 2009: 257). Arikunto (2012: 82) menjelaskan
bahwa tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir
soal yang digunakan dapat mengukur setiap aspek berpikir.
Azwar (2015: 175) menyebutkan bahwa validitas konstrak
merupakan validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes
mengukut konstrak teoritik yang hendak diukur.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa validitas konstrak merupakan validitas yang mengukur
sampai mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis,
aspek berpikir, dan konstrak teoritik yang hendak diukur.
3) Validitas Empiris
Arifin (2009: 249) mengemukakan bahwa validitas empiris
mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu
dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika sudah diuji dari
pengalaman (Arikunto, 2012:81). Validitas empiris ada dua
macam yaitu validitas konkuren, dan validitas prediktif
(Sulistyorini, 2009: 166). Widoyoko (2015: 150) menjelaskan
bahwa validitas konkuren merupakan validitas yang hasilnya
sesuai dengan kriteria yang sudah ada atau berhubungan dengan
kriteria yang sudah ada. Validitas prediktif merupakan validitas
yang memiliki kemampuan memprediksikan apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang (Surapranata, 2009: 54).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang
termasuk dalam validitas logis.
c. Kriteria Validitas
Kriteria validitas harus memiliki skor lebih dari 0,30, jika
kurang dari 0,30 bisa dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2014: 178).
Azwar (2015: 176) menyatakan bahwa dalam kriteria validitas
terdapat hubungan skor hasil tes dengan skor dari kriteria yang bisa
disebut analisis korelasional. Berikut ini merupakan tabel mengenai
kriteria validitas berdasarkan pendapat Surapranata (2004: 59).
Tabel 2.1 Koefisien Korelasi
No. Koefisien Korelasi Makna 1 0,00 – 0,20 Sangat rendah 2 0,20 – 0,40 Rendah 3 0,40 – 0,60 Cukup 4 0,60 – 0,80 Tinggi 5 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi dibagi
ke dalam lima bagian yaitu koefisien korelasi 0,00 – 0,20 yang
bermakna sangat rendah, 0,20 – 0,40 yang bermakna rendah, 0,40 –
0,60 yang bermakna cukup, 0,60 – 0,80 yang bermakna tinggi, dan
0,80 – 1,00 yang bermakna sangat tinggi.
d. Rumus Validitas
Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari
Pearson. Validitas soal diukur dengan menggunakan rumus validitas
sebagai berikut (Masidjo, 2008: 247).
Keterangan:
rxy
: koefisien korelasi∑x : jumlah skor dalam x (skor item per butir)
∑y : jumlah skor dalam y (skor item total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam y
N : jumlah responden
6. Reliabilitas
a. Definisi Reliabilitas
Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sama
dengan konsistensi atau keajegan. Reliabilitas merupakan derajad
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2014: 173). Reliabilitas merupakan ketetapan suatu alat
penilaian tersebut dalam menilai apa yang dinilainya atau alat
penilaian tersebut digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang
sama (Sudjana, 2012: 16). Arifin (2009: 258) mengemukakan bahwa
reliabilitas merupakan tingkat atau derajad konsistensi dari suatu
instrumen yaitu suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu
atau kesempatan yang berbeda.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan
atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil
yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.
b. Kriteria Reliabilitas
Kriteria reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang
berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas suatu tes (mendekati 1),
semakin tinggi pula ketepatannya (Kusaeri dan Suprananto, 2012:
177). Sukardi (2008: 127) menyatakan bahwa suatu instrumen
mempunyai nilai reliabilitas tinggi jika hasil yang konsisten dalam
mengukur apa yang akan diukur. Suatu tes dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok
yang sama dan pada waktu yang berbeda (Arifin, 2009: 258). Kriteria
reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki (2014: 119) seperti pada
Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah 2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah 3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup 4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi 5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi
Sumber: Basuki (2014: 119)
Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima
bagian, yaitu koefisien reliabilitas antara 0,00 – 0,19 yang bermakna
amat rendah, antara 0,20 – 0,39 yang bermakna rendah, antara 0,40 –
0,69 yang bermakna cukup, antara 0,70 – 0,89 yang bermakna tinggi,
dan antara 0,90 – 1,00 yang bermakna amat tinggi.
7. Tingkat Kesukaran
a. Definisi Tingkat Kesukaran
Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa
definisi tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu. Arikunto (2012: 223)
mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan bilangan yang
dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Tingkat
kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran
suatu soal atau suatu soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah (Arifin, 2009: 266).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesukaran merupakan suatu pengukuran yang dapat memberikan
atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat
menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.
b. Kriteria Tingkat Kesukaran
Kriteria dalam tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran
antara 0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar
0,00 menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar
1,0 menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012:
223). Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa
semakin besar tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan,
berarti semakin mudah soal itu dan besarnya tingkat kesukaran
berkisar dari 0 sampai 1. Berikut ini merupakan kriteria tingkat
kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi (2001: 192).
Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna
1 0,00 – 0,30 Sulit 2 0,31 – 0,70 Sedang 3 0,71 – 1,00 Mudah Sumber : Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)
Tabel 2.3 merupakan tabel karakteristik tingkat kesukaran yang
berkisar antara 0,00 – 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 – 0,70
termasuk soal yang sedang, dan 0,71 – 1,00 termasuk soal yang
mudah. Proporsi atau perbandingan antara soal kategori mudah,
sedang, dan sukar yang bisa digunakan adalah perbandingan 3-5-2
yang artinya 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit
(Sulistyorini, 2009: 174). Proporsi tersebut dapat dilihat ke dalam
Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi
Mudah 30%
Sedang 50%
Sulit 20%
Sumber: Sulistyorini (2009: 174)
Tabel 2.4 tentang proporsi tingkat kesukaran tersebut bahwa tingkat
kesukaran dapat dikatakan baik jika memiliki proporsi tingkat
kesukaran dengan kategori mudah sebesar 30%, kategori sedang
sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%.
c. Rumus Tingkat Kesukaran
Istilah dalam evaluasi, tingkat kesukaran diberi simbol P (p besar),
singkatan dari proporsi. Arikunto (2012: 223) menyatakan bahwa
rumus mencari P adalah:
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
8. Daya Beda
a. Definisi Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan butir soal dapat membedakan
antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum
menguasai materi yang diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175).
tujuan untuk mengetahui kesanggupan instrumen penilaian dalam
membedakan siswa yang tergolong berprestasi dengan siswa yang
tergolong lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Daya beda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta
didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang
kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin,
2009: 273).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa daya
beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen
penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang
memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.
b. Kriteria Daya Beda
Daya beda berarti semakin tinggi daya beda berarti semakin
tinggi kemampuan soal membedakan siswa yang telah memahami
materi dengan siswa yang belum memahami materi dan daya beda
berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 (Kusaeri dan Suprananto,
2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan pendapat Arikunto (2012:
232) seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda Makna
1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Baik sekali
Sumber: Arikunto (2012: 232)
Tabel 2.5 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20
bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Ebel (dalam
Arifin, 2009: 274) menyatakan bahwa daya beda berkisar antara 0 –
0,19 dikatakan buruk, 0,20 – 0,29 dikatakan cukup, 0,30 – 0,39
dikatakan baik, dan 0,40 ke atas dikatakan sangat baik.
c. Rumus Daya Beda
Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa daya beda dapat digunakan
rumus sebagai berikut.
Keterangan:
DP = daya pembeda soal.
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah.
WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas.
n = 27% x N
9. Efektivitas Pengecoh
a. Pengertian Efektivitas Pengecoh
Efektifitas Pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil suatu
tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika peserta didik terkecoh
dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan menyebabkan
jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban
(Sudijono, 2011: 409). Arifin (2009: 279) menyatakan bahwa
pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih
pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Efektifitas pengecoh
bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya suatu pilihan
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas
pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut pengecoh
akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah
pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.
b. Kriteria Efektifitas Pengecoh
Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan
dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%
pengikut tes. Pengecoh dikatakan berfungsi jika semua pengecoh ada
pemilihnya dan dikatakan tidak berfungsi jika ada pengecoh yang
tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015: 143).
c. Rumus Efektivitas Pengecoh
Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa efektifitas pengecoh dihitung
dengan rumus sebagai berikut.
IP =
Keterangan:
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilik pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan suatu program
pendidikan yang menggabungkan unsur-unsur substantif dari
komponen Civic Education melalui model pembelajaran yang
demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang
demokratis (Ubaedillah dan Rozak, 2012: 15). Erwin (2011: 3)
menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu
bentuk pendidikan kebangsaan dan kewarganegaraan dari suatu
negara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan orang
dewasa yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang
memahami perannya sebagai warga negara (Wahab dan Sapriya,
2011: 32).
Berdasarkan definisi di atas, Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa menjadi warga
negara yang paham dengan perannya sebagai warga negara melalui
model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam
lingkungan yang demokratis.
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran PKn kelas V semester 2 tahun pelajaran 2014/2015
Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Memahami kebebasan berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi.
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah.
4. Menghargai keputusan bersama.
4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.
4.2 Mematuhi keputusan bersama.
Tabel 2.6 merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
pada mata pelajaran PKn kelas V SD semester genap. Standar
Kompetensi ada 2 poin yaitu (3) Memahami kebebasan berorganisasi
(4) Menghargai keputusan bersama. Kompetensi Dasar ada lima poin,
tiga poin pada Standar Kompetensi 3 dan dua poin pada Standar
Kompetensi 4.
11.Iteman
Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak
(software) yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan
tes yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes
berdasarkan data empiris (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 178). Analisis
data dengan menggunakan Iteman perlu membuat input data dalam
Gambar 2.1 Input Data Iteman
Gambar 2.1 merupakan input data yang akan diolah dengan
menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Input data Iteman
memiliki lima baris. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit, soal
yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi kunci
jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat berisi
soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima
berisi data siswa dan jawaban siswa. Jika input data telah dibuat,
selanjutnya membuka software MicroCat Iteman dengan cara klik dua
kali (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 181).
Gambar 2.2 tentang menjalankan Iteman, langkah pertama adalah
mengetik judul input data (contohnya INPUT.TXT) setelah enter the
name of the input file, kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya
akan berisi hasil analisis iteman (contohnya OUTPUT.TXT) setelah enter
the name of the output file, kemudian enter. Masukkan huruf “Y”,
kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya akan berisi skor hasil
analisis (contohnya SCORE.TXT) setelah enter the name of the score file,
kemudian anter. Selanjutnya akan muncul file hasil analisis atau output
Iteman di dalam folder yang sama dengan software Iteman berada.
Berikut merupakan tampilan hasil analisis dengan software Iteman.
Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1
Gambar 2.3 merupakan tampilan hasil analisis dengan menggunakan
Software Iteman. Kusaeri dan Suprananto (2012: 179) menjelaskan bawa
Prop. Correct adalah tingkat kesukaran, Point Biser adalah daya beda,
dan Prop. Endorsing adalah efektifitas pengecoh. Berikut merupakan